Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/157

e-Buku edisi 157 (18-8-2015)

Kemerdekaan Kristen (II)

e-Buku -- Kemerdekaan Kristen (II)
Edisi 157/Agustus 2015

DAFTAR ISI:
RESENSI 1: MEMATIKAN DOSA
RESENSI 2: MENGENALI MONSTER PRIBADI
TIP: EMPAT BELAS CARA UNTUK MENUMBUHKAN KEBIASAAN MEMBACA SEUMUR HIDUP


Salam kasih dalam Kristus,

Pada bulan ini, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70. 
Berbicara mengenai kemerdekaan, bagaimana dengan kita? Apakah kita 
juga benar-benar sudah merdeka dari perhambaan dosa? e-Buku edisi kali 
ini menyajikan dua resensi buku mengenai kemerdekaan Kristen. Dua buku 
tersebut akan memberikan pemahaman kepada kita tentang dosa dan 
bagaimana kita dapat merdeka atau mendapatkan pembebasan dari belenggu 
dosa. Selain itu, Pelanggan juga dapat menyimak tip tentang bagaimana 
menumbuhkan kebiasaan membaca seumur hidup. Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Mei
< mei(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Kebiasaan membaca berguna untuk membentuk sebuah perlindungan bagi 
diri Anda dari hampir semua kesengsaraan dalam hidup." -- W. Somerset 
Maugham


                      RESENSI 1: MEMATIKAN DOSA

Judul buku: Mematikan Dosa -- Suatu Pengajaran Alkitabiah Praktis
Judul asli: What Every Christian Needs to Know: About Temptation and 
Putting Sin to Death
Penulis/Penyusun: John Owen/A. Swanson
Penerjemah: Ina Elia Gani
Editor: Irwan Tjulianto
Penerbit: Penerbit Momentum, Surabaya 2013
Ukuran buku: 19 x 12,5 cm
Tebal: 121 halaman
ISBN: 978-602-8242-19-6
Buku Online: -

Jika Anda ingin membaca buku yang dapat memberitahukan kepada Anda 
betapa dangkalnya pemahaman Anda tentang pengajaran Alkitab, buku 
"Mematikan Dosa" ini adalah salah satunya. Meski hanya versi ringkas 
yang disederhanakan dari karya John Owen, "The Mortification of Sin", 
setiap rangkaian kata dari buku ini menolong pembaca untuk mengoreksi 
hati dan mengakui apakah selama ini pemahamannya mengenai dosa sangat 
dangkal. Banyak indikasi yang diungkapkan John Owen melalui tulisannya 
ini mengenai orang percaya yang sedang dalam "gawat darurat rohani" 
karena masalah dosa. Salah satu indikasi berbahaya seperti terdapat 
dalam dalam bab 9: Seorang percaya bisa merasa nyaman untuk terus 
berbuat dosa, justru ketika menyadari bahwa ia adalah orang Kristen. 
Rasa aman itu timbul karena status Kristennya dianggap kunci untuk 
lolos dari murka Allah yang akan datang. Alih-alih bertekad untuk 
mematikan keinginan berdosanya, orang tersebut menyingkirkan kesedihan 
jiwanya dengan memohon anugerah dan kemurahan Allah akan perbuatan 
dosanya.

Penjabaran tentang mematikan dosa dalam buku ini dibagi menjadi 14 
bab. Pada bab 1 - 6, penulis menjelaskan tentang dosa dalam Alkitab, 
kewajiban orang percaya untuk mematikan dosa selama hidupnya, karya 
Roh Kudus dalam mematikan dosa, dan pengantar-pengantar untuk praktik 
mematikan dosa. Lalu, pada bab 7 - 14, pembaca akan dibawa untuk 
melihat peraturan-peraturan khusus dan petunjuk yang alkitabiah untuk 
mematikan dosa. Meski topik yang dibahas cukup berat, tetapi sekali 
Anda membacanya, kemungkinan besar hati Anda akan tergetar karena 
ternyata hidup kekristenan Anda sedang dalam kondisi bahaya. Apakah 
Anda tetap mau berada dalam kondisi ini? Jika tidak, cermati lagi 
setiap perintah yang ada dalam firman Tuhan. Buku ini bisa menjadi 
"teman" yang dapat menolong Anda untuk kembali kepada firman-Nya 
sehingga Anda dapat menjadi orang percaya yang taat akan perintah-Nya.

Sebagai penutup, kalimat dalam salah satu bagian dari bab 10 buku ini 
mungkin dapat mendorong Anda untuk segera membacanya: "Roh Kudus telah 
memilih hati kita sebagai tempat tinggal-Nya .... Betapa sedihnya Roh 
Kudus ketika orang percaya membagikan hati yang dimiliki-Nya dengan 
musuh-musuh-Nya, yaitu keinginan-keinginan berdosa kita. Oh, orang 
percaya sekalian, pikirkanlah siapa dan apakah Anda ini. Siapa Roh 
yang Anda dukakan itu, apa yang telah Dia perbuat bagi Anda, dan apa 
yang hendak Dia lakukan bagi Anda. Anda patut malu atas setiap 
keinginan berdosa yang belum dimatikan, yang Anda biarkan mencemari 
bait-Nya!"

Peresensi: Davida


                 RESENSI 2: MENGENALI MONSTER PRIBADI

Judul buku: Mengenali Monster Pribadi -- Seni Pemulihan Diri Sendiri 
dari Trauma, Emosi Negatif, dan Kebiasaan Buruk
Judul asli: -
Penulis/Penyusun: Julianto Simanjuntak
Penerjemah: -
Editor: Roswita Ndraha dan Vivi Yanthy Sipayung
Penerbit: Yayasan PELIKAN Indonesia, Jakarta 2013
Ukuran buku: 20,5 x 14 cm
Tebal: 205 halaman
ISBN: --
Buku Online: --

Mendengar kata "monster" membuat kita membayangkan suatu makhluk yang 
besar dan menyeramkan, memiliki wajah yang tidak beraturan, dan ketika 
orang melihatnya pasti akan merasa takut. Namun, apa yang dimaksud 
dengan "monster" dalam pribadi seseorang? Di dalam buku ini dijelaskan 
"monster" pribadi adalah area sensitif yang ke dalamnya kita mudah 
jatuh atau terganggu dengan situasi tertentu. "Monster" ini terbentuk 
sejak kecil, yang disebabkan adanya pengalaman yang tidak 
menyenangkan, traumatis, atau sangat memalukan.

Dalam menyusun buku ini, Bapak Julianto Simanjuntak membaginya dalam 
dua bagian. Bagian yang pertama, berisi jenis-jenis "monster" pribadi 
seperti: kepahitan, tawar hati, minder, dll.. Bagian kedua, berisi 
mengenai seni mengelola "monster" pribadi. Secara garis besar, penulis 
menjelaskan siapa dan apa yang membentuk "monster" itu, apa akibat 
adanya "monster" yang dibawa sejak kecil hingga dewasa, dan bagaimana 
mengelolanya. Seperti buku yang ditulis oleh Bapak Julianto 
Simanjuntak yang lain, dalam penjelasan-penjelasannya menggunakan 
pengalaman-pengalaman hidup beliau, keluarga, dan juga pengalaman dari 
pelayanan beliau. Buku ini dikemas dengan bahasa yang sederhana, dan 
ada banyak contoh praktis yang diberikan oleh penulis. Oleh karena 
itu, secara keseluruhan, buku ini sangat praktis dan mudah dipahami. 
Namun, buku ini akan lebih lengkap apabila dijelaskan lebih mendalam 
tentang bagaimana Alkitab memandang setiap topik yang dijelaskan.

Buku ini membantu setiap pembaca untuk mengingat dan menyadari apa 
yang menjadi "monster" pribadinya, dan bagaimana mengelola "monster" 
itu. Setelah pembaca menang dan menyadari akan apa yang ada di dalam 
dirinya sendiri, pembaca dapat mengajak keluarga, teman, dan sahabat 
untuk mengenal dan menyadari "monster" yang ada pada diri mereka dan 
mengatasinya bersama Kristus.

Peresensi: Mei


TIP: EMPAT BELAS CARA UNTUK MENUMBUHKAN KEBIASAAN MEMBACA SEUMUR HIDUP

Setelah "menurunkan berat badan", "berhenti menunda-nunda", dan "jatuh 
cinta", "baca lebih banyak" adalah salah satu tujuan atau cita-cita 
yang dicanangkan orang-orang bagi diri mereka. Dan, memang benar: 
Sebuah buku yang bagus dapat benar-benar memuaskan, dapat mengajarkan 
Anda tentang hal-hal yang di luar cakrawala harian Anda, dan dapat 
membuat karakter-karakternya terlihat begitu nyata sehingga Anda 
merasa seakan-akan Anda benar-benar mengenal mereka.

Jika membaca adalah sebuah kebiasaan yang ingin Anda miliki, ada 
beberapa cara untuk menumbuhkannya.

Pertama-tama, sadarilah bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat 
menyenangkan jika Anda memiliki buku yang bagus. Jika Anda memiliki 
buku yang jelek (atau yang sangat sulit) dan Anda memaksa diri Anda 
untuk membacanya, itu hanya akan terlihat seperti pekerjaan. Jika hal 
tersebut terjadi selama beberapa hari berturut-turut, pertimbangkanlah 
untuk meletakkan buku itu dan mencari buku lain yang benar-benar akan 
Anda sukai.

Selain itu, cobalah tip-tip berikut ini untuk menumbuhkan kebiasaan 
membaca seumur hidup:

1. Aturlah waktu Anda.
Anda sebaiknya memiliki beberapa waktu tertentu setiap harinya untuk 
membaca setidaknya 5 -- 10 menit. Waktu-waktu ini adalah waktu di mana 
Anda akan membaca tidak peduli apa pun yang akan terjadi -- pemicu 
yang terjadi setiap hari. Contohnya, jadikanlah sebuah kebiasaan untuk 
membaca saat waktu sarapan dan makan siang (bahkan makan malam jika 
Anda makan sendirian). Apabila Anda juga membaca setiap kali Anda 
duduk di toilet dan ketika Anda akan pergi tidur, Anda sudah memiliki 
empat waktu dalam sehari untuk membaca masing-masing 10 menit atau 40 
menit dalam sehari. Itu adalah awal yang baik, dan dengan sendirinya 
hal itu akan menjadi kebiasaan membaca harian yang baik. Akan tetapi, 
masih ada banyak yang dapat Anda lakukan.

2. Bawalah selalu sebuah buku.
Ke mana pun Anda pergi, bawalah buku itu bersama dengan Anda. Ketika 
saya meninggalkan rumah, saya selalu memastikan untuk membawa surat 
izin mengemudi, kunci-kunci, dan buku saya, setidaknya. Buku itu tetap 
bersama dengan saya di mobil, dan saya membawanya ke kantor dan ke 
pertemuan dengan klien, dan hampir ke mana pun saya pergi, kecuali 
saya tahu pasti bahwa saya tidak akan membaca (seperti di bioskop). 
Jika ada waktu di mana Anda harus menunggu (seperti ketika Anda pergi 
ke dokter atau di bengkel), keluarkanlah buku Anda untuk membacanya. 
Itu adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu menunggu.

3. Buatlah sebuah daftar.
Simpan sebuah daftar untuk semua buku hebat yang ingin Anda baca. Anda 
bisa menyimpannya di dalam jurnal, di dalam buku catatan saku, di 
halaman situs pribadi Anda, di halaman wiki personal Anda, di mana 
pun. Pastikan untuk menambahkan ke dalamnya ketika Anda mendengar 
tentang sebuah buku yang bagus, baik online maupun secara langsung. 
Pertahankan agar daftar itu tetap berjalan dan coret buku-buku yang 
sudah Anda baca. Trik berteknologi: buatlah sebuah akun Gmail untuk 
daftar buku Anda, dan kirimkan alamat emailnya setiap kali Anda 
mendengar tentang sebuah buku yang bagus. Dengan begini, kotak masuk 
Anda akan menjadi daftar baca Anda. Ketika Anda telah selesai membaca 
satu buku, pindahkan daftar itu ke folder "Selesai". Jika Anda mau, 
Anda bahkan bisa membalas pesan tersebut (ke alamat email yang sama) 
dengan catatan-catatan tentang buku tersebut, maka pesan tersebut akan 
ada di dalam urutan percakapan yang sama sehingga dengan begitu akun 
Gmail Anda akan menjadi catatan membaca Anda juga.

4. Carilah tempat yang tenang.
Carilah suatu tempat di rumah Anda di mana Anda bisa duduk di kursi 
yang nyaman (jangan berbaring kecuali Anda akan pergi tidur) dan 
bergelutlah dengan sebuah buku yang bagus tanpa gangguan. Sebisa 
mungkin jangan ada televisi atau komputer di dekat kursi tersebut 
untuk meminimalisir pengalih perhatian, dan tidak ada musik atau 
anggota keluarga/teman kamar yang berisik. Jika Anda tidak memiliki 
tempat semacam ini, buatlah satu.

5. Kurangi televisi/Internet.
Jika Anda benar-benar ingin lebih banyak membaca, cobalah untuk 
memangkas waktu penggunaan TV atau Internet. Hal ini mungkin sulit 
bagi sebagian orang. Meski begitu, setiap menit yang Anda kurangi dari 
penggunaan Internet/TV, bisa Anda gunakan untuk membaca. Hal ini bisa 
membuat berjam-jam untuk membaca buku.

6. Membaca untuk anak Anda.
Jika Anda memiliki anak-anak, Anda harus dan harus membaca bagi 
mereka. Menumbuhkan kebiasaan membaca kepada anak-anak Anda adalah 
cara yang terbaik untuk memastikan mereka akan menjadi pembaca ketika 
mereka bertumbuh, dan itu akan membantu mereka menjadi sukses dalam 
kehidupan mereka juga. Carilah beberapa buku anak-anak yang bagus, dan 
bacakan untuk mereka. Pada saat bersamaan, Anda sedang mengembangkan 
kebiasaan membaca bagi diri Anda sendiri, dan juga menghabiskan waktu 
berkualitas bersama dengan anak Anda.

7. Buatlah catatan.
Hampir sama dengan daftar baca, catatan ini sebaiknya tidak hanya 
berisi tentang judul dan pengarang dari buku-buku yang Anda baca, 
tetapi juga sedapat mungkin tanggal Anda membaca dan menyelesaikan 
buku-buku tersebut. Lebih baik lagi, taruh sebuah catatan lain di 
samping setiap catatan itu yang berisi pendapat Anda tentang buku 
tersebut. Adalah hal yang sangat memuaskan ketika Anda kembali melihat 
catatan tersebut setelah dua bulan untuk mengetahui buku- buku bagus 
apa saja yang telah Anda baca.

8. Pergilah ke toko buku loak/bekas.
Tempat favorit saya untuk bepergian adalah ke toko buku bekas di mana 
saya menaruh semua buku tua saya (biasanya saya membawa dua kardus 
berisi buku-buku bekas) dan mendapatkan diskon untuk buku- buku bekas 
yang saya temukan di toko tersebut. Biasanya, saya hanya menghabiskan 
dua dollar untuk selusin buku atau lebih, sehingga meskipun saya 
banyak membaca, buku-buku bukanlah yang menjadi pengeluaran utama 
saya. Dan, sangat menyenangkan untuk mencari-cari di antara buku-buku 
baru yang disumbangkan oleh orang-orang. Jadikanlah kunjungan Anda ke 
toko buku bekas sebagai kegiatan yang rutin.

9. Milikilah hari perpustakaan.
Yang bahkan lebih murah daripada toko buku bekas tentu saja adalah 
perpustakaan. Jadikanlah hal itu sebagai kunjungan mingguan.

10. Bacalah buku-buku yang menyenangkan dan menarik.
Carilah buku-buku yang benar-benar menahan Anda dan membuat Anda terus 
membacanya. Bahkan, jika buku-buku tersebut bukanlah karya sastra, 
buku-buku tersebut membuat Anda ingin terus membaca dan itulah 
tujuannya. Setelah Anda berhasil menumbuhkan kebiasaan membaca, Anda 
bisa beralih menuju hal-hal yang lebih sulit, tetapi untuk sekarang 
ini, carilah hal-hal yang menyenangkan dan menarik terlebih dahulu. 
Stephen King, John Grisham, Tom Clancy, Robert Ludlum, Nora Roberts, 
Sue Grafton, Dan Brown. Semua penulis populer itu populer karena 
alasan tertentu -- mereka menceritakan kisah yang bagus. Hal-hal lain 
yang mungkin Anda sukai seperti: Vonnegut, William Gibson, Douglas 
Adams, Nick Hornby, Trevanian, Ann Patchett, Terry Pratchett, Terry 
McMillan, F. Scott Fitzgerald. Semuanya adalah pendongeng yang hebat.

11. Jadikanlah kegiatan itu menyenangkan.
Buatlah waktu membaca Anda menjadi waktu favorit Anda sehari-hari. 
Minumlah teh atau kopi yang nikmat sembari Anda membaca, atau hal- hal 
nikmat yang lainnya. Duduklah di sebuah kursi dengan selimut yang 
nyaman. Membacalah saat matahari terbit atau terbenam, atau di pantai.

12. Buatlah sebuah blog.
Salah satu cara terbaik untuk membentuk sebuah kebiasaan adalah dengan 
memasukkannya ke dalam blog Anda. Jika Anda tidak memiliki blog, 
buatlah satu. Itu gratis. Sarankan keluarga Anda untuk mengunjunginya 
dan memberikan Anda saran untuk buku dan mengomentari buku-buku yang 
sedang Anda baca. Hal itu membuat Anda tetap bertanggung jawab dengan 
tujuan-tujuan Anda.

13. Tetapkan tujuan yang tinggi.
Beritahukan kepada diri Anda sendiri bahwa Anda ingin membaca 50 buku 
tahun ini (atau jumlah lain seperti itu). Kemudian, tetapkan tentang 
mencoba untuk mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi, pastikan bahwa 
Anda masih menikmati pembacaan itu dan jangan menjadikannya sebuah 
tugas/pekerjaan yang dipaksakan.

14. Milikilah jam membaca atau hari membaca.
Jika Anda mematikan TV atau Internet pada malam hari, Anda bisa 
memiliki waktu yang tetap (barangkali setelah makan malam) di mana 
Anda dan mungkin seluruh anggota keluarga Anda membaca setiap 
malamnya. Atau, Anda bisa menerapkan hari membaca, di mana Anda (dan 
lagi, anggota keluarga Anda yang lain jika Anda bisa membujuk mereka 
untuk bergabung dengan Anda) membaca untuk satu hari penuh. Itu adalah 
hal yang sangat menyenangkan. (t/Odysius)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Lifehack
Alamat URL: http://www.lifehack.org/articles/lifestyle/14-ways-to-cultivate-a-lifetime-reading-habit.html
Judul asli artikel: 14 Ways to Cultivate a Lifetime Reading Habit
Penulis artikel: Leo Babauta
Tanggal akses: 18 Agustus 2014


Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: Mei, S. Setyawati, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org