Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/155

e-Buku edisi 155 (16-6-2015)

Karakter Kristen (II)


e-Buku -- Karakter Kristen (II)
Edisi 155/Juni 2015

DAFTAR ISI:
RESENSI 1: TRANSFORMASI HATI
RESENSI 2: MENAKLUKKAN SEGALA PIKIRAN KEPADA KRISTUS
ARTIKEL: MENAFSIRKAN APA YANG ANDA BACA

Salam kasih dalam Kristus,

Karakter Kristen tidak dapat dibangun secara instan. Kita membutuhkan 
waktu seumur hidup untuk bertumbuh dan memiliki karakter Kristen yang 
sejati. Dua buah resensi buku yang kami hadirkan dalam e-Buku kali ini 
kiranya dapat mengingatkan dan mendorong kita untuk menyerahkan hati 
dan pikiran untuk diubahkan Kristus sehingga karakter Kristen 
terbangun di dalam hidup kita. Buku "Transformasi Hati" dan 
"Menaklukkan Segala Pikiran kepada Kristus" akan menolong kita 
memiliki karakter Kristen sejati -- seorang saksi Kristus yang 
memuliakan nama-Nya. Selain kolom Resensi, Pelanggan juga dapat 
menyimak tentang menafsirkan apa yang kita baca pada kolom Artikel. 
Selamat membaca!

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Adiana
< http://gubuk.sabda.org/ >

"Sebuah ruangan tanpa buku-buku adalah seperti tubuh tanpa jiwa." 
(Marcus Tullius Cicero)


                     RESENSI 1: TRANSFORMASI HATI

Judul buku: Transformasi Hati
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Ir. Eddy Leo, M. Th.
Penerjemah: --
Editor: David Ariyanto
Penerbit: Metanoia Publishing, Jakarta 2013
Ukuran buku: 22,8 x 15 cm
Tebal: 184 halaman
ISBN: 979-0012-72-1
Buku Online: --
Download: --

Tidak sedikit dari kita sedang berusaha menjadi orang Kristen yang 
taat pada firman Tuhan, bahkan ketika kita sudah menjadi pelayan Tuhan 
yang setia. Kita terus berjuang agar menang atas dosa, tetapi pada 
saat yang sama, kita tidak berdaya melawan dosa tersebut. Bagaimana 
Anda menanggapinya? Apakah Anda termasuk salah satu orang yang sedang 
mengalaminya? Atau mungkin, Anda mengenal orang terkasih yang saat ini 
sedang berkubang dalam dosa yang sama? Sebuah buku "Transformasi Hati" 
karya Ir. Eddy Leo, M. Th. kiranya dapat menolong Anda atau rekan Anda 
untuk mengatasi pergumulan tersebut. Melalui buku ini, penulis buku 
yang juga seorang penatua Abbalove Ministries, rindu menuntun para 
pembaca untuk kembali kepada salah satu prinsip terpenting di dalam 
Alkitab, yaitu pemuridan, seperti yang Yesus ajarkan.

Buku setebal 184 halaman ini terdiri atas dua bagian. Lima puluh tujuh 
halaman pertama adalah bagian pendahuluan dan bab-bab penjelasan, 
sementara sisanya adalah 31 materi saat teduh yang didasarkan pada 
ajaran Yesus, yaitu Khotbah di Bukit menurut Injil Lukas. Pada bagian 
pendahuluan dan penjelasan, penulis menekankan bahwa pohon yang baik 
akan menghasilkan buah yang baik (Matius 7:17-18). Artinya, setiap 
orang percaya yang sungguh-sungguh memahami dan menghidupi ajaran 
Tuhan Yesus, seharusnya (secara otomatis) menghasilkan buah-buah 
perbuatan yang diinginkan oleh Allah, serta dapat memenuhi 
panggilannya untuk membangun hidup orang lain juga. Pada bagian ini, 
penulis juga menuntun kita untuk bertumbuh melalui langkah-langkah 
pemulihan dengan menggagas sebuah akronim: AG. AP. AO (Yun. 
mengasihi), yaitu Amati (Gejala, Gejolak, Gagasan, Gambar), Alami 
(Pembaruan pikiran, Perjumpaan dengan Allah), dan Aplikasi ("On the 
spot", Optimal). Selanjutnya, pada bagian materi renungan, pembaca 
diajak untuk mempraktikkan secara langsung langkah-langkah pemulihan 
tersebut dalam kehidupan sehari-hari selama 31 hari.

Penulis mencoba memberi penjelasan dengan menggunakan bahasa yang 
sederhana sehingga mudah dipahami. Aspek-aspek psikologis yang banyak 
dipaparkan juga dapat memberikan wawasan tersendiri sehingga membantu 
kita mengerti bagaimana mengubah hati, pikiran, dan tindakan kita dari 
sisi psikologis. Di samping itu, gambar skema dan ilustrasi yang 
disajikan juga membuat buku ini lebih menarik untuk dibaca. Buku yang 
diterbitkan oleh Metanoia Publishing pada tahun 2013 ini sesuai bagi 
siapa saja yang rindu mentransformasi hatinya lebih dulu sebelum 
mentransformasi kehidupannya agar semakin berkenan di hadapan Allah. 
Jadi, sudah siapkah Saudara mentransformasi hati? Silakan baca buku 
ini selengkapnya.

Peresensi: Adiana


        RESENSI 2: MENAKLUKKAN SEGALA PIKIRAN KEPADA KRISTUS

Judul buku: Menaklukkan Segala Pikiran kepada Kristus
Judul asli: Every Thought Captive
Penulis/Penyusun: Richard L. Pratt Jr.
Penerjemah: DR. Rahmiati Tanudjaja
Editor: --
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1995
Ukuran buku: 21 x 14 cm
Tebal: 203 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Buku "Menaklukkan Segala Pikiran kepada Kristus" adalah seri teologi 
sistematika yang merupakan buku pegangan untuk berapologetika. Buku 
ini banyak membahas dasar-dasar iman Kristen yang seharusnya dihidupi 
dan menjadi karakter setiap orang Kristen. Dengan demikian, setiap 
orang Kristen memiliki keteguhan hati untuk menjawab seseorang yang 
mulai mempertanyakan tentang imannya (berapologetika). Melalui buku 
ini, Richard L. Pratt Jr. mendorong orang-orang percaya, khususnya 
kaum muda, agar berani menyatakan keselamatan dalam Kristus melalui 
karakter seorang pengikut Kristus yang menaklukkan setiap pikiran pada 
ketaatan kepada Kristus.

Buku ini dimulai dengan penanaman pola pikir yang benar untuk mengerti 
pengajaran Kristen. Bab yang ditulis terdiri atas 14 pelajaran 
sistematis yang menolong kita untuk mengerti bagaimana sebenarnya 
hubungan manusia dan Allah. Sebab, hubungan manusia dan Allah akan 
memengaruhi cara kita dalam berapologetika. Di dalam buku ini 
dijelaskan tentang Alkitab yang menjadi dasar yang kokoh dari segala 
sesuatu, penciptaan yang menjadi permulaan dari segalanya, serta 
kedudukan Allah dan kebergantungan manusia kepada Allah. Setelah itu, 
baru dijelaskan tentang manusia, karakter manusia, kondisi manusia 
sebelum dan setelah jatuh ke dalam dosa, serta kondisi manusia yang 
telah diselamatkan. Selain memberikan penjelasan bahwa kita harus 
berpikir seperti cara pandang Alkitab, penulis juga menyampaikan kisi-
kisi atau studi kasus tentang berapologetika dalam menjelaskan iman 
Kristen dan pengajaran-pengajaran kekristenan kepada mereka yang belum 
percaya.

Buku ini mempunyai bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga 
kita dapat dengan mudah menangkap maksud penulis. Kutipan-kutipan 
Alkitab juga ditulis secara lengkap sehingga memudahkan kita 
membacanya langsung dan membandingkan dasar ayat yang diberikan dengan 
penjelasan dari penulis. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi buku 
pegangan bagi para kaum muda sehingga mereka dapat mengerti dengan 
benar dan mempertanggungjawabkan iman mereka di hadapan orang-orang 
yang belum percaya. Bahkan, buku ini juga bisa digunakan sebagai buku 
katekisasi bagi para pendeta atau gembala jemaat. Yang paling penting 
dari buku ini adalah dapat menuntun kita mengerti pola pikir yang 
alkitabiah sehingga kita dapat belajar berapologetika dan memberikan 
jawaban yang meyakinkan kepada mereka yang mempertanyakan iman kita.

Peresensi: Bayu


               ARTIKEL: MENAFSIRKAN APA YANG ANDA BACA

Fakta atau Opini

Karena para penulis tidak selalu mengatakan sesuatu secara langsung, 
terkadang sulit untuk memahami apa yang benar-benar penulis maksudkan 
atau apa yang benar-benar ia coba katakan. Anda perlu belajar untuk 
"membaca apa yang tersirat" untuk mendapatkan informasi yang penulis 
berikan kepada Anda dan memahami hal-hal tersebut untuk diri Anda 
sendiri.

Anda juga perlu belajar membedakan antara fakta dan opini. Para 
penulis sering kali memberi tahu kita apa yang mereka pikirkan atau 
apa yang mereka rasakan, tetapi mereka tidak selalu memberi kita 
fakta-fakta. Penting bagi kita untuk dapat menafsirkan apa yang 
penulis katakan sehingga Anda dapat membentuk opini sendiri. Ketika 
Anda membaca pendapat penulis, Anda harus bertanya kepada diri Anda 
sendiri apakah penulis menyampaikannya kepada Anda dengan fakta yang 
kuat atau dengan opini pribadi. Sebab, keduanya dapat muncul bersamaan 
secara dekat, bahkan dalam kalimat yang sama, Anda harus mampu 
membedakan keduanya.

Kunci pembeda antara fakta dan opini adalah bahwa fakta dapat 
dibuktikan atau dicek ketepatannya oleh siapa pun. Sebaliknya, opini 
tidak dapat dicek ketepatannya oleh beberapa sumber luar. Opini adalah 
apa yang seseorang pikirkan secara pribadi atau apa yang seseorang 
rasakan mengenai suatu masalah. Secara definisi, opini bersifat 
subjektif dan relatif.

Menentukan Fakta

Fakta bersifat kumpulan informasi yang objektif dan konkret. Fakta-
fakta dapat ditemukan di kantor pemerintahan dan catatan hukum, dan 
dalam ilmu-ilmu fisik. Fakta-fakta dapat ditemukan di buku-buku 
referensi, seperti ensiklopedia dan atlas, buku-buku sekolah, dan 
publikasi-publikasi yang relevan. Fakta-fakta objektif adalah hal-hal 
yang dicari oleh para peneliti di laboratorium atau melalui 
penelitian-penelitian yang terkontrol. Fakta-fakta biasanya dinyatakan 
melalui angka atau jumlah yang pasti, dalam berat dan ukuran, dan 
dalam bahasa yang konkret. Keputusan-keputusan Kongres, data spesifik 
yang teknologis, dokumen-dokumen kelahiran, dokumen-dokumen sejarah, 
semua tersedia bagi para peneliti dengan fakta-fakta yang dapat 
dipercaya.

Karena setiap orang dapat mencari fakta, fakta biasanya bukanlah suatu 
subjek pertengkaran. Akan tetapi, tidak semua fakta bersifat mutlak. 
Acap kali, masalahnya adalah bahwa fakta-fakta hampir tidak langsung 
tersedia -- misalnya pertarungan-pertarungan seperti dalam peristiwa 
"Little/Big Horn" ketika semua saksi dapat memberikan informasi atas 
apa yang terjadi dengan korban tewas pada saat bencana.

Tahun 1876, Letkol. George Amstrong Custer dan pasukan berkudanya dari 
angkatan ke-7 terlibat dalam pertempuran dengan Sioux Indians di 
sepanjang sungai Little/Big Horn di Montana. Custer dan seluruh 
pasukannya tewas; tidak ada seorang pun yang selamat, yang dapat 
memberitahukan apa yang benar-benar terjadi.

Dalam contoh ini, kita hanya dapat membaca opini-opini tentang 
bagaimana bencana ini menimpa Custer.

Untuk menyimpulkan, fakta-fakta adalah:
- dapat dibuktikan dalam buku-buku referensi, dokumen-dokumen resmi, 
  dan sebagainya;
- disampaikan dalam bahasa yang konkret atau angka yang spesifik;
- setelah dibuktikan, biasanya disetujui oleh orang banyak.

Menentukan Opini

Opini didasarkan pada penilaian subjektif dan nilai-nilai pribadi 
daripada pada informasi yang dapat dibuktikan. Sebuah opini adalah 
suatu keyakinan yang dipegang seseorang tanpa bukti lengkap atau 
pengetahuan yang positif bahwa sesuatu itu benar. Bahkan, para ahli 
yang telah mempelajari masalah yang sama dengan cermat sering kali 
memiliki opini yang sangat berbeda tentang masalah tersebut.

Opini sering kali dibantah, dan banyak kali melibatkan konsep yang 
abstrak dan masalah-masalah moral yang kompleks seperti benar atau 
salah, kejujuran dan kesetiaan. Konsep-konsep abstrak, karena mereka 
tidak dapat dipahami dengan mudah, tidak pernah dapat ditetapkan untuk 
kepuasan setiap orang. Sebagai contoh, masing-masing kita memiliki 
opini pribadi mengenai apa yang dimaksud dengan kejujuran atau 
kesetiaan, mengenai senjata pengontrol dan aborsi, dan masalah-masalah 
ini tetap saja menjadi opini, bukan fakta.

Walaupun opini tidak dapat dibuktikan ketepatannya, para penulis harus 
menguatkan opini mereka dengan bukti, fakta, dan alasan -- dengan 
informasi apa saja yang mendukung opini dan meyakinkan para pembaca 
bahwa hal tersebut adalah opini yang sah. Opini yang sah adalah opini 
yang digunakan para penulis untuk mendukung opininya yang kuat dan 
persuasif, dan opini yang dikutip penulis dari pihak berwenang lain 
yang terhormat, yang memiliki pendapat yang sama. Apabila seorang 
penulis menyampaikan opini yang ekstrem atau tidak meyakinkan, pembaca 
harus tetap waspada dan tidak yakin.

Para penulis kerap kali memasukkan opini pribadinya ke dalam selembar 
tulisan, bahkan ketika opini tersebut dianggap sebagai catatan yang 
"faktual"; para pembaca yang teliti dapat mengidentifikasi opini 
subjektif dengan mempelajari bahasa penulis.

- Opini sering kali disampaikan sebagai perbandingan (lebih banyak, 
  paling kuat, lebih sedikit, paling banyak, paling efisien, tetapi).

Contoh: Pelukis Pablo Picasso jauh lebih inovatif daripada para 
        pelukis sezamannya.

- Opini sering kali disampaikan dengan kata-kata sifat (cerdas, 
  pendendam, adil, dapat dipercaya).

Contoh: Ronald Reagan adalah pembicara yang meyakinkan ketika ia 
        membaca sebuah lembar sapaan yang sudah dipersiapkan, tetapi 
        tidak efektif saat konferensi pers.

- Opini sering kali mencakup evaluasi.

Contoh: Keunggulan proyek sainsnya adalah sebuah teladan bagi para 
        siswa yang lain.

- Opini sering kali diperkenalkan dengan kata kerja dan kata 
  keterangan yang mengusulkan beberapa keraguan dalam pemikiran 
  penulis.

Contoh:
a. Tampaknya, ia bingung.
b. Sepertinya, ia memiliki kualifikasi untuk posisi tersebut.
c. Mereka mungkin menggunakan trik yang licik untuk menang.

Beberapa opini tentu saja pantas mendapatkan perhatian yang lebih 
banyak daripada opini yang lain. Ketika para ekonom, seperti John 
Kenneth Galbraith atau Paul Volcher, mendiskusikan kondisi ekonomi 
Amerika Serikat, opini mereka lebih terang dan karena itu lebih 
dipercaya daripada opini orang-orang yang sangat sedikit mengetahui 
tentang kebijakan ekonomi. Serupa dengan itu, ketika seseorang menjadi 
seorang pengamat yang andal bagi penyair John Keats, opininya tentang 
puisi Keats harus diberi perhatian yang besar.

Jadilah seorang pembaca yang memiliki perhatian yang tajam dan kritis. 
Pahamilah perbedaan antara fakta dan opini, tafsirkan dan terapkan 
keduanya dalam pemikiran kritis Anda. (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Cuesta College
Alamat URL: http://www.cuesta.edu/student/servs_classes/ssc/study_guides/reading_comp/309_read_interpret.html
Judul asli artikel: Interpreting What You Read
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 Agustus 2014


Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: Adiana, Mei, S. Setyawati, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org