Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/97

e-Buku edisi 97 (26-4-2012)

Masalah Hidup (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

Edisi 97/April 2012 -- Masalah Hidup (II)

DAFTAR ISI
RESENSI 1: MENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM SITUASI SULIT
RESENSI 2: PERTANYAAN YANG SULIT
ARTIKEL: APAKAH KELOMPOK MEMBACA ITU?
STOP PRESS: DVD LIBRARY SABDA ANAK 1.2
EDISI BULAN DEPAN

Salam kasih dalam Tuhan,

Masalah yang dihadapi setiap orang tidaklah sama. Namun, terkadang
kita jumpai ada beberapa orang yang memiliki "kemiripan" masalah.
Tokoh-tokoh yang di tulis di dalam Alkitab pun tidak lepas dari
masalah, contohnya Daud, Musa, dll.. Salah satu faktor penentu
bagaimana kita bisa menang atas masalah hidup yang kita hadapi adalah
kesediaan kita untuk terus mengandalkan Tuhan dan berusaha.

Seperti edisi sebelumnya, e-Buku edisi 97 masih menyajikan dua resensi
buku yang terkait dengan masalah hidup. Berbeda dari edisi sebelumnya,
resensi buku kali ini berjudul "Mengambil Keputusan dalam Situasi
Sulit" dan "Pertanyaan yang Sulit". Sedangkan di kolom Artikel,
Pelanggan dapat menyimak tentang kelompok membaca. Kiranya artikel ini
semakin menstimulasi Pelanggan untuk terus mengembangkan budaya
membaca. Mari perbaiki negara kita dengan giat membaca.

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >

"Sebuah buku itu seperti sebuah taman yang dapat dibawa di saku."
(Peribahasa China)

         RESENSI 1: MENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM SITUASI SULIT

Judul buku: Mengambil Keputusan dalam Situasi Sulit
Judul asli: Moments of Decision
Penulis/Penyusun: Vance Havner
Penerjemah: Dra. Agnes Maria Frances
Editor: Drs. Ridwan Sutedja
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1996
Ukuran buku: 12,5 x 18,5 cm
Tebal: 116 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Di setiap sisi kehidupan, kita tentu diperhadapkan dengan berbagai
pilihan. Mau tidak mau, kita harus mengambil keputusan. Sayangnya,
kita sering mengambil keputusan yang kurang tepat. Mengambil keputusan
memang bukanlah persoalan yang mudah. Apalagi saat kita berada dalam
situasi yang sulit. Namun, hal ini tidak berarti kita tidak akan mampu
melakukannya, asalkan kita mau menyediakan waktu khusus untuk bertanya
kepada Tuhan, kita pasti dimampukan untuk mengambil keputusan yang
tepat, sekalipun dalam situasi yang sulit.

Saat pertama kali membaca buku yang berjudul "Mengambil Keputusan
dalam Situasi Sulit" ini, hal yang pertama kali terlintas dalam benak
Anda mungkin sama dengan saya. Buku ini pasti berisi langkah-langkah
bijak yang mengajarkan atau menjabarkan cara-cara pengambilan
keputusan dalam situasi sulit secara alkitabiah. Apalagi jika kita
membaca halaman belakang buku yang bertuliskan, "...buku pedoman yang
dapat memberikan ilham dalam menerapkan Alkitab untuk mengambil
keputusan pada masa kini". Jika demikian anggapan Anda, Anda sudah
mendekati pesan penulis.

Dalam buku ini Anda dapat menemukan bagaimana para tokoh Alkitab dalam
mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup mereka pada saat
yang sulit. Buku ini mengupas latar belakang, situasi, dan
masalah-masalah beragam yang mereka hadapi. Masing-masing mereka
hidup dalam era dan permasalahan yang berbeda. Dari latar belakang
ini, penulis berusaha menjabarkan posisi masing-masing tokoh,
pilihan-pilihan apa yang mereka punya, dan keputusan akhir yang
mereka ambil, serta akibat atau konsekuensi dari keputusan itu.
Beberapa contoh tokoh dan kasus yang disajikan dalam buku ini adalah:

1. Musa (Lebih Suka ... Menderita Sengsara dengan Umat Allah)
2. Yesaya (Ini Aku, Utuslah Aku)
3. Pilatus (Keputusan yang Harus Dibuat Semua Orang)

Setiap tokoh yang ditulis dalam buku ini dijadikan cermin bagi kita
yang hidup pada saat ini, sehingga membuat buku ini mudah dimengerti
dan aplikatif.

Walaupun tidak memberikan petunjuk-petunjuk praktis dalam mengambil
keputusan, namun buku ini mengajarkan kepada kita bagaimana para tokoh
Alkitab mengambil keputusan, baik kegagalan dan keberhasilan dari
keputusan yang mereka buat. Buku ini sangat bagus untuk dibaca semua
kalangan kristiani. Isinya dapat membantu Anda dalam membuat keputusan
yang tepat, serta menguatkan Anda dalam menghadapi masalah hidup.

Peresensi: Rayon Yochan

                   RESENSI 2: PERTANYAAN YANG SULIT

Judul buku: Pertanyaan yang Sulit
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Luis Palau
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1984
Ukuran buku: 12 X 18,5 cm
Tebal: 141 halaman
ISBN: 979-9043-25-5
Buku Online: --
Download: --

Pada zaman yang semakin sulit sekarang ini, masalah yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari pun semakin variatif dan kompleks. Belum selesai
mengatasi satu masalah, masalah yang lain sudah menanti. Yang
memprihatinkan, banyak orang salah mengambil langkah untuk mengatasi
masalah mereka. Untuk menghindari hal ini, membaca buku-buku rohani
yang bermutu sangat diperlukan. Salah satu buku yang terkait dengan
bagaimana mengatasi masalah hidup adalah buku karya Luis Palau,
"Pertanyaan yang Sulit".

Dalam buku ini terdapat 28 kumpulan pertanyaan dan jawaban dari
surat-surat yang ditujukan kepada Luis Palau, yang berisi
bermacam-macam masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari --
pernikahan, anak dengan orang tua, pekerjaan, kecanduan alkohol,
pacar, dll.. Jawaban- jawaban Luis Palau diberikan dengan
mendasarkannya pada Kitab Suci. Yang menarik dari buku ini adalah
bahwa masalah-masalah yang dibahas sangat relevan dengan masalah yang
dialami oleh kebanyakan orang, bahkan tetap relevan dengan orang-orang
yang hidup pada saat ini. Dengan penjelasan yang gamblang dan praktis
dari Luis Palau, pembaca bisa mendapatkan pencerahan tentang bagaimana
menghadapi dan mengatasi masalah yang benar yang sesuai dengan firman
Tuhan.

Jika Anda sedang dirundung masalah dan memiliki banyak pertanyaan
dalam benak Anda, silakan membaca buku ini dan Anda akan mendapat
banyak berkat dan pencerahan.

Peresensi: Lani Mulati

                ARTIKEL: APAKAH KELOMPOK MEMBACA ITU?
                    Diringkas oleh: Sri Setyawati

Membaca secara berkelompok telah ada sejak adanya kegiatan membaca.
Pada abad sebelum buku-buku cetak dan buku-buku murah beredar, saat
buku-buku atau naskah-naskah harus dibacakan dengan keras, sudah ada
beberapa diskusi atau ulasan buku walaupun singkat. Beberapa di antara
kita mungkin mengira membaca sebagai suatu kegiatan pengasingan diri
dan bersifat pribadi -- perjalanan seorang diri. Lalu apa definisi
kelompok membaca? Secara umum, kelompok membaca bisa diartikan
sekelompok orang yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan buku.

Kita akan membahas kelompok membaca secara global terlebih dulu. Hal
ini bisa dilihat dari kelompok-kelompok membaca di internet yang cukup
banyak, bersifat temporal, beragam, dan membentuk komunitas percakapan
yang penuh semangat dan tidak tetap. Internet dapat dilihat dalam dua
cara: sebagai alat bantu untuk kelompok-kelompok membaca dan sebagai
kelompok membaca itu sendiri. Meskipun internet mungkin tampak
berlawanan dengan apa yang dihargai kelompok membaca (situasi tatap
muka, sifat lokal), hal ini dapat diterima dengan tangan terbuka
sebagai sumber yang mengagumkan; bukan suatu pengganti, melainkan
pelengkap dan terbaik kedua untuk mereka yang tinggal di rumah atau
terisolasi.

Awalnya, kelompok-kelompok membaca dikenal luas di Amerika melalui
media massa -- Oprah`s Book Club, satu dari fenomena paling
menggemparkan dalam sejarah membaca kolektif. Oprah Winfrey
mengumumkan bahwa ia ingin membuat "negeri pembaca", dan tampaknya ia
telah melakukannya. Setiap bulan ia memilih satu buku dan sebulan
kemudian mendiskusikannya dalam siarannya. Hasilnya, buku "Song of
Solomon" karya Toni Morrison terjual dalam 6 minggu dengan jumlah yang
sama banyaknya dengan jumlah 9 sebelumnya. Setelah adanya program ini,
ada seorang wanita yang sebelumnya tidak pernah membaca lebih dari
lima buku di sepanjang hidupnya, berubah menjadi pembaca aktif.

Selain Oprah, James Naughtie, pembawa acara Radio 4 Bookclub, juga
berhasil membawakan program membaca berkelompok. Acaranya diikuti oleh
500.000 pendengar dan terus bertambah. Programnya diluncurkan oleh
seorang produser, Olivia Seligman pada tahun 1998. Saat mendiskusikan
sebuah buku, dia biasanya menghadirkan si penulis, menjawab
pertanyaan, komentar, dan kadang-kadang kritik dari 25 pendengar, yang
diambil dari kelompok-kelompok membaca di negara tersebut. Dengan
mendengarkan program tersebut bersama, beberapa kelompok berubah dari
kelompok besar pendengar menjadi kelompok kecil pembaca aktif bentukan
mereka sendiri. Kelompok-kelompok tersebut juga membentuk diskusi
jarak jauh melalui kursus baru dari Open College of the Arts dalam
"membaca kreatif", meliputi konferensi telepon antara seorang pengajar
dan sesama pelajar.

Di sisi lain, kelompok-kelompok yang bertemu lewat tatap muka -- tidak
secara online atau melalui media lain, tentu saja menjadi bagian
terpenting bagi pergerakan kelompok membaca. Di Inggris pada tahun
1997, gagasan ini mendapatkan dorongan yang besar dari sebuah
perusahaan telekomunikasi dengan mempromosikan kumpulan kelompok
membaca yang dimilikinya. Pada tahun 1998, sebuah majalah dari Mail on
Sunday meluncurkan kelompok membaca bulanan dan memilih satu buku
untuk ditawarkan dengan diskon, disertai satu wawancara dengan
penulisnya, serta satu "analisis pakar tentang buku tersebut, yang
dapat Anda gunakan sebagai dasar diskusi, entah Anda berada dalam
kelompok membaca yang sudah mapan atau hanya ingin menggunakannya
sebagai mitra baca Anda". Empat puluh ribu pembaca telah mengambil
manfaat dari pola tersebut, termasuk kelompok-kelompok yang
menginginkan buku-bukunya dipilihkan oleh pihak ketiga. Ada juga
perusahaan lain yang bekerja sama dengan jaringan toko buku untuk
menawarkan diskon, petunjuk membaca, dan tip mengelola sebuah
kelompok; bahkan sebuah jaringan supermarket menawarkan diskon untuk
kelompok baca pada situsnya. Kelompok membaca benar-benar sudah masuk
ke peta pasar.

Banyak toko buku, perpustakaan umum, dan perusahaan besar yang
menyediakan ruang-ruang sosial yang menyenangkan bagi para pembaca,
makan siang, dan buku-buku yang bersubsidi, paket buku, dan
koordinator khusus yang bertugas untuk menjalankan kegiatan membaca
berkelompok. Banyak pengunjung toko buku yang semakin suka membaca.
Bahkan kelompok-kelompok homoseksual, puisi, fiksi ilmiah, dan fiksi
kriminal, semua dapat ditemukan di toko-toko buku.

Anggota kelompok membaca sebagian besar terdiri atas kelompok-kelompok
lingkungan sekitar: tetangga blok/kompleks dan teman di daerah
sekitar. Kedekatan geografis tak dimungkiri merupakan faktor yang
menentukan atau penting. Kesamaan daerah bisa mendorong orang-orang
untuk mengawali, bergabung, dan menetap dalam suatu kelompok. Selain
itu, kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi penggerak penting
dalam dinamika kelompok membaca dan faktor besar dalam promosi mereka.

Kelompok-kelompok membaca biasanya juga bekerja sama dengan toko-toko
buku lokal, melibatkan diri di dalam persoalan-persoalan lokal atau
kegiatan amal seperti penggalangan dana. Mengetahui pentingnya
lingkungan bagi kelompok-kelompok membaca, tidaklah mengherankan kalau
sejauh ini mayoritas kelompok bertemu di rumah-rumah. Suasana nyaman
juga menjadi penentu terhadap bagaimana kelompok berbicara. Selain
itu, ruang yang aman -- tempat yang membuat orang merasa seperti di
rumah sendiri, faktor kepercayaan, dan makanan minuman juga berperan
penting dalam memelihara kesatuan kelompok.

Anggota-anggota kelompok membaca biasanya akan membaca buku yang sama
untuk pertemuan mereka, sehingga mereka dapat membahasnya bersama;
tetapi ada beberapa kelompok yang menerapkan berbeda. Mereka mungkin
membaca sampai tiga buku untuk setiap sesi atau setiap orang memilih
satu buku yang berbeda dari pengarang yang sama (misalnya Terry
Pratchett), atau buku-buku yang berbeda dengan suatu tema yang
disepakati -- cara ini membuat proses peminjaman menjadi lebih mudah.
Namun, sebagian besar kelompok bertemu untuk mendiskusikan buku yang
telah dibaca, buku yang berbeda setiap kali bertemu, meskipun tentu
saja ada variasi.

Jadwal pertemuan kelompok membaca juga variatif. Ada yang setiap
bulan, 6 atau 8 minggu sekali, dan ada juga yang bertemu secara
mingguan atau dwimingguan, serta pada kegiatan khusus. Semua
disesuaikan dengan kesepakatan anggota.

Secara umum, kelompok membaca bukan hanya tentang membaca, tetapi
tentang membaca dalam suatu konteks yang dibantu perkembangannya oleh
kelompok tersebut dan memengaruhi keseluruhan pengalaman membaca.
Dalam satu hal, perilaku kelompok dapat membentuk suatu keluarga yang
berfungsi dengan baik. Mereka suka merayakan peristiwa tertentu,
memperingati sesuatu, dan keluar secara rutin bersama-sama.

Kelompok membaca, oleh karenanya, bukan hanya satu hal saja, tetapi
beragam dan berbeda-beda, sama seperti anggota-anggotanya. Yang jelas,
mereka berbagi hal-hal tertentu secara umum. Kelompok-kelompok membaca
mungkin terlihat sama secara sekilas, namun setiap kelompok memiliki
perbedaan. Nah, jika ingin maju, diperlukan keterbukaan untuk melihat
kelompok membaca yang lain. (t/Anna)

Diterjemahkan dan Diringkas dari:
Judul buku: Reading Groups
Judul asli artikel: What is a Reading Group?
Penulis: Jenny Hartley
Penerbit: Oxford University Press, New York 2001
Halaman: 1 -- 23

Catatan: Jika Pelanggan ingin membaca artikel ini secara utuh, silakan
mengaksesnya melalui situs GUBUK Online di alamat:
< http://gubuk.sabda.org/apakah_kelompok_membaca_itu >

                   STOP PRESS: DVD LIBRARY SABDA ANAK 1.2

Telah hadir produk terbaru Yayasan Lembaga SABDA berupa DVD "Library
SABDA Anak 1.2", yang memuat 10.000+ bahan pelayanan anak.

DVD "Library SABDA Anak 1.2" adalah sebuah perpustakaan digital, yang
berisi: cerita-cerita Alkitab dalam format video, audio, gambar, komik
dan animasi; dan bahan-bahan lain seperti Software Alkitab SABDA,
Alkitab mobile (HP), ribuan artikel pelayanan Anak dan ratusan e-Buku
Kristen. Semua bahan ini tersedia untuk melengkapi pelayanan hamba
Tuhan, guru sekolah, sekolah minggu, dan juga para orangtua. Selain
bermanfaat untuk dipakai sebagai alat peraga, bahan-bahan ini juga
menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan pelayanan anak di mana
pun Anda berada. Harapan kami DVD ini juga dapat tersebar dengan
mudah, karena gratis dan dapat dicopy atau diberikan kepada
rekan-rekan pelayan lain yang membutuhkan. Tetapi DVD ini dilarang
digandakan untuk tujuan komersial.

Jika Anda tertarik untuk mendapatkan DVD di atas, silakan kontak:
< ylsa@sabda.org >. Apabila Anda rindu mendukung pelayanan YLSA dengan
dana, agar YLSA bisa membagikan DVD "Library SABDA Anak 1.2" secara
gratis kepada lebih banyak orang, silakan kirim ke:

YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579

                            EDISI BULAN DEPAN

Apakah Pelanggan memiliki buku-buku tentang pengembangan diri? Jika
ada, kami mengajak Anda untuk menuliskan resensi atau kesaksian
tentang buku tersebut untuk diposting dalam e-Buku bulan Mei. Gunakan
kesempatan ini untuk memberkati banyak orang. Kirimkan resensi Anda ke
redaksi kami, < buku(at)sabda.org >. Mari berbagi berkat melalui e-Buku.

Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org