Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/113

e-Buku edisi 113 (27-12-2012)

Konseling (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================
Edisi 113/Desember 2012 -- (Konseling II)

DAFTAR ISI
RENUNGAN: SULIT DIPERCAYA?
RESENSI 1: AYAT YANG TEPAT
RESENSI 2: ANDA PUN BOLEH MEMBIMBING
ARTIKEL: MELEK VISUAL
EDISI BULAN DEPAN

Salam sejahtera,

Dalam edisi terakhir ini, selain menyajikan artikel tentang melek 
visual, e-Buku juga menyajikan dua resensi buku yang masih terkait 
dengan bidang konseling. Semoga buku-buku yang kami resensi ini bisa 
menjadi referensi berkualitas bagi Pelanggan. Dan, dalam rangka 
merayakan Natal, e-Buku pun menghadirkan sebuah renungan Natal yang 
kiranya dapat menolong Anda dalam memaknai Natal secara lebih 
mendalam.

Akhir kata, segenap redaksi e-Buku mengucapkan "Selamat hari Natal 
2012 dan menyambut Tahun Baru 2013." Mari budayakan membaca dan 
bagikan berkat kepada bangsa kita melalui buku! Tuhan Yesus beserta 
kita.

Pemimpin Redaksi e-Buku,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Saya tahu bahwa televisi sangat mendidik. Setiap kali seseorang menyalakan televisi, saya pergi ke kamar yang lain dan membaca sebuah buku." (Groucho Marx)


                  RENUNGAN: SULIT DIPERCAYA?

Kapan keselamatan itu tiba? Saat kita memandang Yesus dan menerima Dia 
sebagai Juru Selamat. Sangat sederhana, bukan? Janji yang luar biasa 
ini dinyatakan di dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah 
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, 
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan 
beroleh hidup yang kekal."

Allah-lah sang Pengasih itu. Allah-lah sang Pemberi itu. Allah-lah 
sang Penyelamat itu. Dan, manusialah yang dimaksud dengan "yang 
percaya" itu. Dan kepada "orang yang percaya", Allah telah menjanjikan 
sebuah kelahiran baru.

Sekalipun sederhana, masih saja ada orang-orang yang tidak percaya. 
Mereka tidak percaya akan janji itu. Mereka tidak dapat membayangkan 
bagaimana Allah dapat mengampuni dosa-dosa mereka. Itu hampir sulit 
dipercaya.

Seandainya saja mereka mau mencobanya. Seandainya saja mereka mau 
mengujinya. Namun, Allah ingin sekali menyelamatkan manusia dengan 
cara yang halus. Ia tidak pernah memaksakan keinginan-Nya. Pilihan itu 
ada di tangan mereka.

Dia menjanjikan kelahiran baru bagi orang-orang yang sungguh-sungguh 
datang kepada-Nya. Apakah ini berarti sifat lama kita tidak akan 
menunjukkan keburukannya? Apakah itu berarti Anda langsung dapat 
menahan semua godaan? Untuk menjawab pertanyaan ini, bandingkan 
kelahiran baru Anda di dalam Kristus dengan seorang bayi yang baru 
lahir. Apakah bayi yang baru lahir dapat berjalan? Apakah ia dapat 
memberi makan pada dirinya sendiri? Apakah ia dapat bernyanyi, 
membaca, atau berbicara? Belum. Namun, suatu hari kelak ia dapat 
melakukannya.

Untuk bertumbuh tentu memerlukan waktu. Namun, apakah orang tua yang 
ada di ruang bersalin malu karena bayinya? Apakah si ibu malu karena 
bayinya tidak dapat mengeja, tidak dapat berjalan, atau menyampaikan 
pidato?

Tentu tidak! Orang tua tidak mungkin malu; sebaliknya, mereka bangga. 
Mereka tahu bahwa pertumbuhan akan terjadi seiring berjalannya waktu. 
Allah juga demikian. "Tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia 
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua 
orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9)

Sering kali, Allah lebih sabar terhadap kita daripada kita terhadap 
diri kita sendiri. Kita menganggap bahwa jika kita jatuh, kita belum 
lahir baru. Jika kita tersandung, berarti kita belum betul-betul 
bertobat. Jika kita menuruti keinginan manusia lama, berarti kita 
belum menjadi ciptaan baru. Ketika Anda berada dalam situasi tersebut, 
ingatlah ayat ini, "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang 
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai 
pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)

Dalam banyak hal, kelahiran baru Anda di dalam Kristus sama dengan 
kelahiran Anda sebelumnya: Pada kelahiran baru Anda, Allah menyediakan 
apa yang Anda butuhkan dan orang lain yang mengerjakan tugas itu. Dan, 
sama seperti orang tua bersikap sabar terhadap anak mereka yang baru 
lahir, demikian juga Allah bersabar terhadap Anda. Namun, ada satu 
perbedaan. Pada kelahiran yang pertama, Anda tidak memiliki pilihan 
untuk dilahirkan, tetapi pada kelahiran rohani ini Anda memunyai 
pilihan. Kuasa untuk memilih ini adalah milik Allah. Usahanya adalah 
usaha Allah. Rasa sakitnya pun adalah milik Allah. Akan tetapi, 
pilihannya adalah pilihan Anda. (t/Yusak)

Diterjemahkan dari:
Judul asli buku: The Gift for All People
Judul bab: Too Good to be True
Penulis: Max Lucado
Penerbit: Multnomah Publishers, Inc., Oregon 1999
Halaman: 109 -- 111


                 RESENSI: AYAT YANG TEPAT

Judul buku: Teks-Teks Pedoman yang Tepat bagi Pekerja Kristen
Judul asli: The Best Texts For Personal Work And Soul-Winning
Penulis/Penyusun: R.A. Torrey
Penerjemah: Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Editor: Tim Editor YLSA
Penerbit: Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), Solo
Ukuran buku: --
Tebal: --
ISBN:	--
Buku Online: http://c3i.sabda.org/ayat_yang_tepat_tanya_jawab
Download: --

Dalam memberikan konseling, seorang konselor perlu memberikan 
penguatan kepada konseli dan mengajaknya untuk kembali kepada Tuhan, 
untuk mendapatkan hikmat dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai 
masalah yang sedang ia hadapi. Lebih lagi apabila kita melayani dalam 
konteks kristiani, penguatan yang alkitabiah tentu menjadi modal utama 
kita.

Untuk menolong para konselor Kristen dalam menolong konselinya, R.A. 
Torrey menyusun sebuah buku yang seluruhnya berisi ayat-ayat Alkitab, 
yang dapat digunakan untuk memberikan penguatan bagi para konseli yang 
memiliki masalah yang beragam. Kumpulan ayat tersebut dikelompokkan ke 
dalam beberapa kategori sesuai dengan topik. Misalnya, ayat-ayat yang 
digunakan untuk menolong orang-orang yang tidak peduli dengan 
kebutuhan rohani dan merasa tidak memerlukan Kristus, yang ingin tahu 
bagaimana bisa diselamatkan, yang memiliki harapan palsu, yang merasa 
kurang yakin, yang murtad, dst.. Selain untuk kebutuhan konseling, 
buku ini juga sangat bermanfaat untuk menolong orang lain yang lemah 
iman, dan sebagai perlengkapan apologetika (uraian sistematis untuk 
mempertahankan suatu ajaran) atau penginjilan. Yang menggembirakan 
lagi, buku ini sudah tersedia secara online.

Peresensi: Sri Setyawati


                RESENSI: ANDA PUN BOLEH MEMBIMBING

Judul buku: Anda pun Boleh Membimbing
Judul asli: Competent to Counsel
Penulis/Penyusun: Dr. Jay E. Adams
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Penerbit Gandum Mas, Malang 1986
Ukuran buku: 14 x 20,5 cm
Tebal: 140 halaman
ISBN:	--
Buku Online: --
Download: --

Bayangkan jika Anda adalah seorang konselor yang didatangi oleh 
seorang konseli yang amat menderita karena masalah yang dihadapinya! 
Apa yang pertama kali terbesit dalam benak Anda? Tentu saja Anda akan 
berusaha mencari tahu akar dari masalah yang membelenggu konseli, 
bukan? Dimulai dari mana? Kebanyakan orang akan berpikir untuk 
menolong konseli berdamai dengan masa lalunya yang kelam, menemukan 
orang atau peristiwa yang membuat konseli mengalami tekanan mental, 
dan melimpahkan kesalahan pada mereka. Singkatnya, Anda memilih untuk 
cuci tangan. Jika itu jalan keluar yang Anda pikirkan, berarti Anda 
menempatkan konseli dalam bahaya besar, yaitu tidak mengenali dosanya 
sendiri dan mengabaikan perannya dalam menjerumuskan diri ke dalam 
masalah tersebut.

Mungkin hal ini terdengar agak aneh, apa hubungan pengakuan dosa 
dengan masalah psikologis? Bukankah seorang konseli adalah korban dari 
lingkungan? Dalam buku ini, Dr. Jay E. Adams tidak menganggapnya 
demikian, setiap orang bertanggung jawab atas dosanya, termasuk 
konseli yang datang kepada Anda. Melalui buku ini, Dr. Jay E. Adams 
mengajak pembacanya untuk memahami dasar-dasar konseling Kristen, 
melihat seorang konseli bukan dari kacamata pribadinya, melainkan dari 
sudut pandang Alkitab, dan menyelesaikan masalahnya dengan cara-cara 
yang alkitabiah. Buku yang terdiri atas 11 bab ini diawali dengan 
pembantahan atas teori-teori Sigmund Freud yang selama ini menjadi 
acuan dalam dunia psikologi dan cabangnya, psikiatri. Kemudian, 
dilanjutkan dengan bab-bab yang membahas tentang dasar-dasar yang 
sangat penting dan harus diketahui oleh orang-orang yang berminat 
dalam dunia konseling, misalnya akar utama dari setiap masalah yang 
dihadapi konseli, peranan Roh Kudus dalam konseling, dan langkah-
langkah konseling Kristen.

Buku ini memuat informasi dan pengetahuan yang padat dan layak 
diketahui oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia konseling. 
Singkat kata, "Anda pun Boleh Membimbing" dapat menolong Anda yang 
benar-benar ingin menjadi semakin efektif dalam menolong konseli.

Peresensi: Yosua S. Yudo


                      ARTIKEL: MELEK VISUAL
                  Diringkas oleh: Sri Setyawati

Membaca Gambar

Dalam mempelajari aksara, kita belajar membaca kata-kata dan simbol 
visual. Namun, kemampuan untuk mempelajarinya cukup beragam. Ada yang 
lebih ahli dalam membaca kata, ada juga yang cakap membaca buku cerita 
bergambar. Bagi anak-anak, belajar membaca simbol lebih mengasyikkan 
dan mudah dilakukan. Inilah yang dimanfaatkan agen iklan untuk 
mendapatkan konsumen. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa 
menerjemahkan bahasa nonverbal merupakan bagian dari belajar membaca, 
bukan hanya dalam buku, melainkan juga untuk mengenal banyak hal di 
sekitar kita.

Salah satu contoh penulis buku cerita bergambar yang sukses adalah 
Maurice Sendak, penulis buku "Where the Wild Things Are". Ia sangat 
pintar dalam menceritakan petualangan seru yang dialaminya. Saking 
menariknya, anak-anak yang membaca bukunya bisa mengingat isi cerita, 
meskipun sudah beberapa hari berlalu.

Bagi para ilustrator, menceritakan pesan melalui gambar bisa dilakukan 
dengan mudah. Bahkan, hanya dengan gambar saja, pesan mereka tetap 
bisa dimengerti oleh pembaca. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga 
bahwa kebanyakan seniman tidak suka diberi arahan tentang ilustrasi 
oleh penulis. Persis seperti sutradara, yang tidak suka jika diberi 
tahu di mana dia seharusnya meletakkan kameranya. Dalam hal tampilan, 
buku bergambar juga memiliki kesamaan dengan program televisi -- lebih 
menonjolkan gambar/visualisasi daripada teks.

Walaupun begitu, penulis tetap harus memastikan bahwa ilustrasi dan 
teks saling melengkapi, untuk membantu pembaca memahami cerita. Dalam 
mencetak buku cerita bergambar, jangan sekali pun memasang bagian 
utama ilustrasi di lipatan antarhalaman. Ini penting untuk "double-
page spreads" agar karya seni yang indah tidak patah di tengah-tengah.

Menjodohkan Teks dengan Ilustrator

Setiap ilustrator memiliki kemampuan berbeda dalam mengolah cerita 
dalam bentuk gambar. Hasil karya mereka pun memiliki kekhasannya 
masing-masing. Ada yang ahli dalam menunjukkan ekspresi wajah, 
gerakan-gerakan, ahli dalam mengungkapkan situasi bahaya dan 
mistisisme, ahli menyajikan humor, dan ahli mengungkapkan emosi serta 
humor. Akan tetapi, beberapa penulis mungkin tidak suka jika 
ilustrator memasukkan banyak unsur humornya sendiri ke dalam cerita 
yang ditulisnya.

Menerjemahkan Simbol Visual

Kita bisa menjumpai banyak buku cerita yang penuh dengan gambar, 
tetapi tidak ada teksnya sama sekali. Buku semacam ini disebut buku 
visual, yang bermanfaat baik bagi pembaca mahir maupun yang masih 
belajar. Buku ini bisa digunakan untuk meningkatkan harga diri pembaca 
yang menghadapi kesulitan dengan teks. Dari buku ini, anak bisa 
belajar membaca dari halaman awal sampai akhir, dan memahami bahwa 
suatu cerita memiliki struktur dan bergerak dari satu peristiwa ke 
peristiwa berikutnya. Kemampuan lain yang dapat dikembangkan anak dari 
mempelajari buku visual seperti ini adalah kemampuan untuk membaca 
peta. Kemampuan untuk membaca bahan nonteks inilah yang disebut dengan 
melek visual.

Melek visual sendiri memiliki bermacam-macam bentuk. Misalnya, 
kemampuan untuk menyetel arloji digital ataupun benda-benda elektronik 
seperti video player, microwave, dan game komputer dengan lebih mudah. 
Akan tetapi, kemampuan membaca visual dipengaruhi juga oleh faktor 
individu dan jenis kelamin. Secara umum, anak laki-laki pintar membaca 
peta dan main bola, dan anak perempuan hebat dalam hal lainnya. Anak-
anak perempuan membaca dan menulis lebih baik daripada anak-anak laki-
laki. Anak-anak laki-laki lebih banyak membaca tersendat-sendat 
daripada anak-anak perempuan. Namun, anak-anak perempuan tidak secakap 
anak laki-laki dalam tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan tangan. 
Di samping itu, anak-anak perempuan lebih sering menulis surat 
daripada anak-anak laki-laki, dan mencerminkan keunggulan dan minat 
mereka dalam tugas-tugas linguistik.

Anak-anak laki-laki lebih berisiko mengalami hambatan membaca. Mereka 
sangat sensitif mengenai hubungan antara "kelelakian" dan kegiatan 
membaca, dan tidak mau terlihat seperti "profesor" atau kutu buku. Ada 
bukti bahwa anak perempuan dengan senang hati membeli buku dengan 
gambar anak laki-laki di sampulnya, namun tidak sebaliknya. Mengingat 
hal ini, sebagai orang tua dan masyarakat secara umum, kita wajib 
memperkenalkan buku sebagai objek yang berstatus tinggi, dan menulis 
sebagai kegiatan yang bergengsi, baik bagi anak laki-laki maupun anak 
perempuan.

Interpretasi visual terhadap gambar-gambar dalam buku adalah cara 
terbaik untuk menghapus bias gender dan mengajak anak untuk berdiskusi 
dengan baik. Setelah dewasa, anak-anak yang diajarkan untuk membaca 
gambar (dan teks) dengan kritis akan mampu menemukan kesalahan dan 
bias dalam gambar, buku, dan film. Mereka akan bisa menemukan 
kelemahan, penghilangan, dan kelicikan penulis. Demikian juga dengan 
praktik-praktik terselubung dalam film.

Dalam Alkitab sendiri, isinya dibuka dengan kalimat, "Pada mulanya 
adalah kata." Ini mengindikasikan bahwa manusia berbicara dan kemudian 
menggambarkannya. Selanjutnya, kemampuan membaca visual menempati 
posisi utama dalam perkembangan umat manusia. Kecakapan adalah bagian 
yang sangat penting dalam pendidikan anak. Dalam hal ini, orang tua 
memegang peranan yang penting.

Diringkas dari:
Judul asli buku: Agar Anak Anda Tertular "Virus" Membaca
Judul buku terjemahan: The Reading Bug ... And How You Can Help Your 
Child to Catch It
Penulis: Paul Jennings
Penerjemah: Ary Nilandari
Penerbit: Penerbit MLC, Bandung 2006
Halaman: 169 -- 183


                      EDISI BULAN DEPAN

Dalam edisi Januari nanti, e-Buku akan menyajikan resensi buku 
bertemakan Manusia. Jika Pelanggan memiliki buku-buku terkait dengan 
manusia secara doktrin, silakan kirimkan resensi Anda. Atau, bisa juga 
mengirimkan artikel atau kiat-kiat yang berhubungan dengan membaca, 
untuk dipublikasikan dalam edisi e-Buku berikutnya. Pastikan tulisan 
Anda dimuat dalam edisi kami tahun depan, ya. Silakan kirimkan ke 
alamat redaksi e-Buku, terima kasih.


Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik 
Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org