Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/111

e-Buku edisi 111 (29-11-2012)

Ajaran Sesat (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================
e-Buku -- Ajaran Sesat (II)
Edisi 111/November 2012

DAFTAR ISI
RESENSI 1: BIDAT KRISTEN DARI MASA KE MASA
RESENSI 2: AWAS, AJARAN SESAT
ARTIKEL: BUKU YANG TERPENTING
EDISI BULAN DEPAN

Salam kasih,

Bagaimana cara menyikapi segala ajaran sesat yang berkembang di 
lingkungan masyarakat maupun gereja? Dengan membentengi dan 
memperlengkapi diri dengan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 
6:13-18). Selain itu, ada baiknya membaca buku-buku yang membahas 
tentang ajaran sesat/bidat. Dua di antaranya telah kami resensi dan 
dapat Anda simak dalam edisi ini. Simak pula artikel yang mengupas 
alasan mengapa Alkitab menjadi buku yang terpenting bagi kita. Semoga 
sajian kami ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Pelanggan e-
Buku.

Tanggal 17 November lalu, e-Buku genap memasuki usia ke-7. Kami 
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas pertolongan dan penyertaan-
Nya kepada seluruh redaksi dalam mempersiapkan edisi demi edisi. Kami 
berharap, Tuhan Yesus terus memercayakan pelayanan ini kepada kami, 
untuk memperlengkapi gereja-gereja Tuhan. Tak lupa, kami juga 
mengucapkan terima kasih kepada Pelanggan setia e-Buku yang terus 
mendukung kami dalam doa dan dana. Jerih lelah kita di dalam Tuhan 
sungguh-sungguh tidak sia-sia. Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-Buku,
Ami Grace Y.
< http://gubuk.sabda.org/ >


"Beberapa buku harus dirasakan, yang lain harus ditelan, dan beberapa 
lainnya harus dikunyah dan dicerna." (Francis Bacon)


             RESENSI 1: BIDAT KRISTEN DARI MASA KE MASA

Judul buku: Bidat Kristen dari Masa ke Masa
Judul asli: The Values Book for Children
Penulis/Penyusun: Pdt. Dr. Paulus Daun, Th. M.
Penerjemah: Timothy Junianto Daun, Spd., (MA).
Editor: --
Penerbit: Yayasan "Daun Family", Manado
Ukuran buku: 15 x 22 cm
Tebal: 227 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Gereja sering kali menghadapi ancaman dalam perkembangannya, baik 
ancaman dari luar maupun dari dalam. Ancaman dari luar biasanya berupa 
perusakan, penganiayaan, dan pembakaran gereja. Sementara ancaman dari 
dalam berupa ajaran/doktrin menyesatkan/tidak sesuai dengan kebenaran 
Alkitab. Ajaran ini sering dikenal dengan nama bidat.

Tahukah Anda tentang bidat? Di dalam sejarah manusia ada banyak bidat, 
misalnya Nomianisme, Ebionisme, Marsionisme, Nazarenes (yang 
berkembang pada abad ke-20), dll.. Buku "Bidat Kristen dari Masa ke 
Masa" secara khusus membahas tentang pengertian bidat, karakteristik 
bidat, dan bidat-bidat yang berkembang dari abad pertama sampai masa 
kini. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana bidat-bidat itu terbentuk 
sesuai dengan prinsip/standar yang diyakininya, bagaimana pemimpin 
bidat bisa dipercaya bahkan sangat diagungkan oleh pengikutnya, dan 
ajaran-ajaran/buku-buku apa saja yang mendukung bidat tertentu, hingga 
ajarannya sangat menyimpang jauh dari ajaran murni Alkitab. Selain 
itu, Anda juga bisa mengetahui mengenai cara kerja bidat-bidat yang 
melibatkan beberapa aspek kehidupan, seperti literatur, musik, bahasa, 
seks, dll.. Secara umum, bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah 
dipahami dan alurnya sangat enak diikuti. Oleh karenanya, membaca buku 
ini tidak terasa berat. Penjelasan yang disampaikan penulis didasarkan 
pada Alkitab, sehingga buku ini juga dapat menolong Anda dalam 
mendalami Alkitab dan bagaimana menguji ajaran-ajaran yang Anda dengar 
menggunakan Alkitab.

Bacalah buku ini dan sampaikan kepada saudara-saudara seiman Anda, 
supaya mereka tidak terperangkap dalam ajaran sesat. Selamat membaca!

Peresensi: Santi Titik L.


               RESENSI 2: AWAS, AJARAN SESAT

Judul buku: Awas, Ajaran Sesat
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Pdt. Dr. Roby Setiawan, Th.D.
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: Setiawan Literature Ministry, Semarang
Ukuran buku: 13 x 21 cm
Tebal: 116 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Salah satu cara iblis untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan di dunia ini 
adalah dengan menyebarkan ajaran sesat. Maka dari itu, orang Kristen 
harus memiliki fondasi iman yang kuat, agar tidak mudah diguncangkan 
dengan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.

Buku "Awas, Ajaran Sesat" yang ditulis oleh Pdt. DR. Roby Setiawan ini 
dibagi menjadi empat belas bab, seperti Ciri-Ciri Bidat, Gereja Setan, 
Mengenali Tipu Muslihat Iblis, dll.. Buku ini merangkum pengajaran 
yang diajarkan oleh ajaran-ajaran sesat atau pengajaran yang tidak 
sesuai dengan kebenaran Alkitab, seperti bagaimana kelompok-kelompok 
ajaran sesat memandang Allah Tritunggal, Yesus Kristus, Roh Kudus, 
keselamatan, dan sebagainya. Selain itu, bahasa yang digunakan cukup 
sederhana dan efektif, sehingga dapat dipahami dan dicerna oleh 
kalangan nonteologi.

Dengan membaca buku ini, Anda bisa mendapat pemahaman baru tentang 
ajaran-ajaran sesat yang ada, sehingga Anda dapat lebih berhati-hati 
dan peka terhadap ajaran yang tidak sejalan dengan kebenaran Alkitab.

Peresensi: Yonathan Sigit P.


                ARTIKEL: BUKU YANG TERPENTING

Saya dan istri memunyai hobi yang sama: membaca, terutama buku-buku 
rohani. Buku-buku merupakan kekayaan kami yang utama. Walaupun saya 
suka menggarisbawahi kata-kata atau kalimat-kalimat penting dalam 
buku-buku milik saya, namun saya tetap memelihara buku-buku itu secara 
cermat agar tidak robek dan kotor.

Bulan Juli yang lalu ketika kami pindah rumah, kami harus mengangkut 
buku-buku kami, kurang lebih 600 judul, besar dan kecil. Buku-buku 
yang kami miliki tidak semuanya penting. Hanya ada satu buku yang 
terpenting bagi kami, yaitu Alkitab. Mengapa Alkitab penting? Rasul 
Paulus membuat beberapa pernyataan mengenai mengapa Alkitab itu 
merupakan kitab yang terpenting:

Pertama, Alkitab adalah kitab yang kudus. Alkitab biasa juga disebut 
Kitab Suci. Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengatakan 
sebagai berikut: "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal 
Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau 
kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus." (2 Timotius 3:15) 
Terjemahan harfiah untuk Alkitab adalah "Surat-surat yang suci". 
Alkitab berbeda dengan buku-buku lain, meskipun buku-buku itu 
membahas/membicarakan isi Alkitab, sebab Alkitab dikhususkan Allah 
bagi tujuan-tujuan kudus yang istimewa. Sebab itu, setiap orang 
Kristen harus memperlakukan Alkitab sebagai kitab yang istimewa.

Cara kita memperlakukan Alkitab menunjukkan kepada orang lain tinggi 
rendahnya penghargaan kita terhadap Alkitab. Namun demikian, kita 
tidak boleh memberhalakan Alkitab. Meskipun Kitab Suci merupakan kitab 
yang terpenting, kita tidak boleh menyembahnya. Alkitab memang harus 
mendapat penghargaan yang patut dan berkenan kepada Allah. Ada 
perbedaan antara memberi tanda dengan tepat dalam Alkitab pada waktu 
menyelidikinya, dengan memberikan coretan yang sembrono. Ada orang 
yang memperlakukan Alkitab dengan sembarangan, misalnya: meletakkan 
secangkir kopi di atas Alkitab, menaruh Alkitab di lantai, dsb.. Rasul 
Paulus menunjukkan kepada kita sikap yang benar terhadap Alkitab: 
menerimanya bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai firman 
Allah (1 Tesalonika 2:13).

Kedua, Alkitab menuntun kita kepada keselamatan. "Ingatlah juga bahwa 
dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat 
kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada 
Kristus Yesus." (2 Timotius 3:15) Kita tidak diselamatkan karena 
menyelidiki dan mengetahui Alkitab (Yohanes 5:39-40), tetapi karena 
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus seperti yang dinyatakan oleh 
Alkitab (Kisah Para Rasul 16:31). Iblis mengetahui Kitab Suci, namun 
ia tidak selamat. Timotius sejak kecil mengenal Kitab Suci, namun ia 
baru diselamatkan setelah Paulus menuntun dia beriman kepada Tuhan 
Yesus Kristus.

Apakah hubungan antara Alkitab dengan keselamatan? Sangat erat 
hubungannya.

a. Alkitab menyatakan kebutuhan manusia yang paling utama: 
   keselamatan.

Kitab Suci bekerja sebagai sebuah cermin yang memperlihatkan kepada 
kita betapa jijik dan kotornya diri kita dalam pandangan Allah. Kitab 
Suci mengatakan: "... semua orang telah berbuat dosa dan telah 
kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Nabi Yesaya melukiskan 
keadaan kita: "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita 
mengambil jalannya sendiri." (Yesaya 53:6a) Karena itu, Kitab Suci 
menjelaskan bahwa setiap orang berdosa yang tersesat berada di bawah 
hukuman (Yohanes 3:18-21) dan membutuhkan seorang Juru Selamat 
sekarang juga.

b. Alkitab menjelaskan bahwa manusia betapa pun hebatnya, tidak akan 
   dapat menyelamatkan diri sendiri.

Manusia sudah jatuh ke dalam dosa, upah dosa itu ialah maut (Roma 
6:23), dan tak seorang pun dapat menang melawan maut. Satu-satunya 
yang menang atas maut ialah Yesus Kristus: "Dialah satu-satunya yang 
tidak takluk kepada maut." (1 Timotius 6:16)

c. Alkitab menyatakan bahwa Allah menyediakan keselamatan secara cuma-
   cuma bagi manusia.

Allah menyelesaikan sendiri penghalang keselamatan bagi manusia dengan 
cara mengutus Yesus mati di salib untuk menyatakan kasih dan keadilan-
Nya, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh 
keselamatan (Yohanes 3:16-18).

d. Alkitab memberikan jaminan keselamatan.

Yohanes menulis: "Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu 
yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup 
yang kekal." (1 Yohanes 5:13) Alkitab memberikan jaminan bahwa setiap 
orang yang percaya kepada Yesus Kristus beroleh keselamatan atau hidup 
kekal. Keselamatan ini adalah keselamatan yang pasti, bukan 
keselamatan yang bersifat mudah-mudahan.

e. Alkitab menjadi makanan rohani bagi setiap orang yang percaya 
   kepada Yesus Kristus.

Makanan rohani memelihara supaya kita dapat bertumbuh dalam kasih 
karunia Allah dan melayani Kristus. Tuhan Yesus berkata, "... Manusia 
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang ke luar 
dari mulut Allah." (Matius 4:4)

f. Alkitab menjadi pedang bagi orang percaya untuk melawan Iblis dan 
   mengatasi pencobaan.

Yesus memberi teladan bagaimana caranya menghadapi serangan Iblis. Ia 
memakai firman Allah sebagai senjata/pedang-Nya. Dalam Injil Matius 
4:4,7,10, tiga kali Yesus menangkis serangan Iblis dengan mengutip 
firman Allah.

Ketiga, Alkitab itu benar dan dapat dipercaya. "Segala tulisan yang 
diilhamkan Allah ...." (2 Timotius 3:16) Doktrin tentang pengilhaman 
Alkitab/Kitab Suci sangat penting, dan merupakan ajaran yang terus-
menerus diserang oleh Iblis (Kejadian 3:1). Tetapi Yesus sewaktu Ia 
berbicara mengenai Kitab Suci mengatakan: "Firman-Mu adalah kebenaran" 
(Yohanes 17:17).

Roh Kudus memakai hamba-hamba Allah untuk menuliskan firman Allah (2 
Petrus 1:20-21). Ia tidak menghilangkan ciri-ciri alamiah dari para 
penulisnya. Sesungguhnya, Allah dalam pemeliharaan-Nya telah 
mempersiapkan para penulis yang akan dipakai-Nya untuk menulis 
Alkitab. Setiap penulis memiliki gaya dan kosakatanya sendiri yang 
khas. Setiap kitab dalam Alkitab timbul dari kumpulan keadaan yang 
istimewa.

Apa pun yang dikatakan Alkitab, entah itu tentang Allah, manusia, 
kehidupan, kematian, sejarah, ilmu pengetahuan, dan setiap pokok yang 
lain, semuanya benar! Ini tidak berarti bahwa semua pernyataan dalam 
Alkitab adalah benar, sebab Alkitab juga mencatat tentang kebohongan 
Iblis dan manusia. Tetapi catatan itu benar.

Keempat, Alkitab itu bermanfaat. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah 
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk 
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 
Timotius 3:16) Seorang Kristen yang menyelidiki Alkitab dan menerapkan 
kebenarannya dalam hidupnya sehari-hari, akan bertumbuh dalam 
kekudusan dan terhindar dari berbagai macam perangkap jebakan Iblis 
dalam dunia ini.

Kelima, Alkitab memperlengkapi kita untuk pelayanan. "Dengan demikian 
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan 
baik." (2 Timotius 3:17) Ada dua penguasa manusia yang hidup dalam 
dunia ini: Allah dan Iblis. Orang yang percaya kepada Kristus menjadi 
"manusia kepunyaan Allah". "Manusia kepunyaan Allah" memunyai ciri-
ciri kepribadian rohani: menyelidiki firman Allah, menaatinya, dan 
membiarkan firman Allah itu mengendalikan hidupnya. Kata 
"diperlengkapi" berarti "menjadi lengkap, dalam kondisi yang tepat 
untuk melayani", tetapi tidak berarti sempurna tanpa dosa. Firman 
Allah memperlengkapi orang percaya, supaya ia dapat menjalani 
kehidupan yang berkenan kepada Allah dan layak melakukan pekerjaan 
yang dikehendaki-Nya. Semakin baik kita mengenal firman Allah, semakin 
baik pula hidup dan pekerjaan kita bagi Allah.

Tujuan kita menyelidiki Alkitab bukanlah sekadar supaya kita 
mengetahui ajaran-ajaran firman Allah atau untuk membela iman kita, 
walaupun memang keduanya penting. Tujuan pokok dari suatu penyelidikan 
Alkitab ialah untuk memperlengkapi orang-orang percaya, supaya mereka 
mampu melakukan pekerjaan yang berkenan kepada Allah atau pekerjaan 
yang baik.

Kelima alasan pokok mengenai Alkitab yang telah dikemukakan Paulus 
tadi merupakan alasan terkuat yang menyatakan, bahwa Alkitab adalah 
buku yang terpenting bagi setiap orang percaya, bahkan bagi seluruh 
umat manusia.

Apakah Anda memperlakukan Alkitab Anda sebagai buku yang terpenting?

"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang 
dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan 
oleh iman kepada Kristus Yesus." (2 Timotius 3:15)

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama majalah: Kalam Hidup, No.620, September 1995, Tahun ke-65
Penulis: Yosaphat Maid Ngendang
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1995
Halaman: 10 -- 13


                        EDISI BULAN DEPAN

Tahun 2012 akan segera berakhir. Pada penghujung tahun ini, e-Buku 
akan menyajikan resensi buku Natal. Apakah Anda ingin membagikan 
informasi tentang buku-buku yang terkait dengan Natal? Mari kirimkan 
kesaksian, artikel, maupun tip-tip Anda ke redaksi e-Buku < 
buku(at)sabda.org >. Pastikan tulisan Anda muncul dalam edisi e-Buku 
bulan depan.


Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik 
Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org