Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/77

e-Buku edisi 77 (23-6-2011)

Bahan Pengajaran Sekolah Minggu (II)

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

Edisi 77/Juni 2011 -- Bahan Pengajaran Sekolah Minggu (II)

DAFTAR ISI
RESENSI 1: PEDOMAN SEKOLAH MINGGU
RESENSI 2: CERITAKAN UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU
ARTIKEL: PERPUSTAKAAN UMUM
EDISI BULAN DEPAN

Salam damai dalam Kristus,

Pelayanan sekolah minggu adalah pelayanan yang tidak kalah pentingnya
dengan pelayanan-pelayanan komisi yang lain. Bahkan, pelayanan sekolah
minggu memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, pelayanan sekolah
minggu adalah pelayanan yang mempersiapkan dan mendidik generasi
penerus gereja. Untuk itu, kita tidak boleh sembarangan memilih bahan
pengajaran untuk mereka. Melanjutkan tema bulan Juni ini, e-Buku akan
mengetengahkan lagi resensi-resensi buku yang terkait dengan bahan
pengajaran sekolah minggu. Untuk edisi 77, kami menyajikan resensi
buku yang diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia ("Pedoman Sekolah Minggu")
dan Gospel Press ("Ceritakan untuk Anak-Anak Sekolah Minggu"). Semoga
resensi yang e-Buku sajikan bisa memberikan inspirasi baru bagi Anda
dalam melayani anak sekolah minggu. Selanjutnya, jangan lewatkan
artikel menarik tentang perpustakaan umum. Perpustakaan merupakan
tempat yang bisa dimanfaatkan untuk tetap menjaga kebugaran otak,
mengapa? Karena di perpustakaan kita bisa membaca banyak buku.
Pelanggan ingin menjaga otak tetap bugar, bukan? Tetaplah membaca.

Pimpinan Redaksi e-Buku,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >

"Jika anak Anda memiliki kelemahan, ajar mereka untuk mengubahnya
menjadi sebuah kekuatan! Satu-satunya kegagalan adalah tidak mencoba."
-- Kevin Heath

                    RESENSI 1: PEDOMAN SEKOLAH MINGGU

Judul buku: Pedoman Sekolah Minggu
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Redaksi BPK Gunung Mulia
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1994
Ukuran buku: 20,5 cm x 14,5 cm
Tebal: 193 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Pelayanan sekolah minggu merupakan pelayanan yang tidak bisa dipandang
remeh. Dengan melayani anak-anak sekolah minggu, kita sudah mengambil
bagian dalam mempersiapkan generasi penerus gereja. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya kita mempersiapkan bahan pengajaran dan bahan
aktivitas yang membangun iman dan pengetahuan anak-anak sekolah minggu
dengan sungguh-sungguh. Buku yang diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia
ini, dapat digunakan sebagai salah satu referensi bahan mengajar
sekolah minggu.

Buku "Pedoman Sekolah Minggu" Jilid I, berisi 25 pelajaran untuk
anak-anak sekolah minggu usia 7-9 tahun. Kedua puluh lima pelajaran
tersebut, dibagi ke dalam 2 bagian besar yaitu tentang Allah dan
Gereja. Pokok bahasan tentang Allah meliputi Allah Menghukum Manusia
Berdosa (5 bab), Allah Mencari Manusia Berdosa (6 bab), Allah
Mendamaikan Diri-Nya dengan Manusia di dalam Yesus Kristus (8 bab).
Sedangkan pokok bahasan tentang gereja mencakup Rajin, Tekun Berdoa,
dan Beribadah (6 bab). Setiap bab dalam buku ini menyajikan pokok
bahasan, tujuan umum, pelajaran, bahan Alkitab, tujuan khusus, ayat
hafalan, materi pelajaran (guru dan anak), aktivitas. Bahkan, dalam
buku ini Anda juga dapat menemukan contoh-contoh alat peraga dan
lagu-lagu sekolah minggu lengkap dengan notnya. Buku ini sangat
membantu guru-guru sekolah minggu dalam mempersiapkan diri sebelum
mengajar anak-anak, baik secara mental, pengetahuan, dan secara
teknis. Bahasa yang digunakan, sangat mudah dipahami oleh pengajar
awam maupun pengajar "senior" dengan berbagai latar belakang usia dan
pendidikan. Meskipun buku ini sudah terbit sejak tahun 1994, namun
materi pengajaran yang disampaikan tetap bisa digunakan untuk sekolah
minggu masa kini.

Bagi Anda yang saat ini rindu melayani anak-anak sekolah minggu atau
sudah terjun dalam pelayanan guru sekolah minggu, silakan membaca buku
ini. Pastikan Anda menjadi berkat bagi mereka, dan mampu mempersiapkan
anak-anak layan Anda sebagai lilin-lilin kecil penerang dunia ini.
Tuhan memberkati.

Peresensi: Tatik Wahyuningsih

          RESENSI 2: CERITAKAN UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU

Judul buku: Ceritakan Untuk Anak-Anak Sekolah Minggu
Judul asli: Little Stories for Little Children
Penulis/Penyusun: Donna McKee Rhodes
Penerjemah: Efie Shofia Sompie
Editor: Dr. Lyndon Saputra
Penerbit: Gospel Press, Batam
Ukuran buku: 11 x 18 cm
Tebal: 171 halaman
ISBN: --
Buku Online: --
Download: --

Sekarang ini kita bisa mendapatkan bahan-bahan yang bisa digunakan
sebagai materi pengajaran sekolah minggu dengan mudah. Salah satu di
antaranya dapat diperoleh dari buku karangan Donna McKee Sompie, yang
berjudul "Ceritakan untuk Anak-Anak Sekolah Minggu". Melalui buku ini,
Donna McKee ingin membagikan iman kristiani kepada anak-anak dengan
cara yang sederhana, menarik, dan penuh makna.

Buku ini hadir untuk membantu pelayan anak, guru sekolah minggu, orang
tua, ataupun pendeta dalam menentukan cerita yang cocok untuk berbagai
kondisi. Dalam buku ini ada 52 cerita. Cerita-cerita yang terkait
dengan tema khusus pun bisa Anda temukan dalam buku ini, seperti
Paskah, Hari Ibu, Ucapan Syukur, dan Natal. Cerita dalam buku ini
dibuat dengan singkat, mudah diikuti, dan mengandung satu pokok
pelajaran. Bukan hanya itu, Donna juga memilihkan alat-alat peraga
yang dapat digunakan sesuai dengan tema cerita. Dengan demikian,
anak-anak sekolah minggu yang Anda ajar, bisa menangkap pelajaran
dengan mudah dan tidak akan bosan mendengarkan. Setelah selesai
bercerita, ada doa pendek yang selalu dicantumkan di bagian akhir
cerita. Isi doanya pun sangat sederhana, sehingga bisa diikuti atau
dihafal oleh anak-anak. Dengan melihat tipe cerita dalam buku ini,
sebaiknya Anda menggunakan buku ini untuk mengajar anak-anak sekolah
minggu usia 4-8 tahun.

Peresensi: Lani Mulati

                         ARTIKEL: PERPUSTAKAAN UMUM

Apakah Anda pernah mengunjungi perpustakaan umum akhir-akhir ini? Ya,
Anda dapat menemukan buku-buku, CD maupun DVD di perpustakaan umum.
Tetapi, Anda juga bisa menemukan kelas-kelas yang mengajarkan berbagai
keterampilan, bahkan ada pula sesi-sesi permainan di perpustakaan
umum. Perpustakaan telah menjadi pusat senam otak di masa mendatang.

Beberapa bulan lalu, saya berbicara dengan para pustakawan di
Perpustakaan Umum New York (NYPL) tentang "The Emerging Brain Fitness
Field: Research and Implications". Saya memberikan suatu pengantar
tentang cara kerja otak, mendiskusikan sebuah hasil penelitian
"bagaimana gaya hidup berpengaruh terhadap kesehatan pikiran seumur
hidup, dan menawarkan suatu cara untuk menelusurinya melalui masalah
yang sedang muncul dan membingungkan ini. Ini adalah bagian dari
"Health & Wellness Month" yang pertama di NYPL bagi staf pustakawan,
yang kemudian menjadi sarana yang memudahkan untuk acara-acara
kesehatan bagi orang-orang yang mendekati usia lanjut.

Pengalaman ini menandai dua tren baru:

1. Perpustakaan umum lebih menitikberatkan pada peningkatan kesehatan
dan kesejahteraan untuk menarik orang-orang yang mendekati usia
lanjut.

2. Kesehatan pikiran atau kebugaran otak menjadi unsur penting dalam
peningkatan itu.

Data Sensus Umum AS menjelaskan alasan perpustakaan perlu melayani
pengunjung yang lebih tua. Dari tahun 2000-2020, jumlah penduduk
Amerika yang berusia di atas 55 tahun diperkirakan akan bertambah --
dari 60 juta menjadi hampir 100 juta. Hal ini dikarenakan meningkatnya
usia harapan hidup, dan generasi "baby boomer" yang bergerak ke puncak
piramida penduduk.

Kesehatan otak memberi peluang bagi perpustakaan untuk berhubungan
dengan generasi "baby boomer" dan para lansia. Rohit Burman, manajer
kebudayaan dan penyiaran umum di MetLife Foundation menjelaskan,
"Tahun lalu, kami mengidentifikasi minat yang meningkat dari pemula
dan senior, tentang isu dan ide seputar kesehatan otak yang dapat
dilakukan oleh perpustakaan umum sebagai komunitas dan pusat belajar.
Jadi, kami memutuskan untuk meluncurkan konsep baru untuk program "Fit
for Life", dan bekerja sama dengan "Dana Alliance for Brain
Initiatives and Libraries for the Future", dengan fokus utama
meningkatkan kebugaran otak."

Program ini mendukung 17 sistem perpustakaan dari Januari 2009 hingga
Januari 2010, yang meluncurkan inisiatif baru untuk meningkatkan
kesehatan otak, melalui gaya hidup berdasarkan riset berikut ini:
diet, latihan fisik, tantangan intelektual, stimulasi mental lewat
pengalaman baru, dan sosialisasi.

Ada program-program baru lainnya yang digunakan perpustakaan untuk
meningkatkan kesehatan otak. Sebagai contoh, "Lifelong Access
Libraries Initiative", yang disponsori oleh Atlantic Philanthropies,
menerapkan program inklusif bagi orang-orang yang mendekati usia
lanjut, untuk meningkatkan kebugaran otak mereka melalui keterlibatan
sebagai masyarakat.

Permainan dari Nintendo Wii, dengan cepat muncul sebagai peluang besar
untuk mengelola kegiatan antargenerasi. Setidaknya 18 dari 89 lokasi
NYPL, memesan peralatan mainan dan program software Wii pada tahun
2008, baik untuk dipakai di perpustakaan maupun untuk diteliti.
"American Library Association", baru-baru ini merayakan hari bermain
resmi (permainan manual maupun video game).

Brigid Cahalan, seorang staf NYPL, menjelaskan bahwa kegiatan bermain
Wii, telah menjadi salah satu kegiatan populer bagi orang-orang yang
mendekati usia lanjut di perpustakaan-perpustakaan yang mengadakannya
secara rutin. Kegiatan ini melengkapi kursus komputer yang lebih
serius yang selama ini menjadi primadona. Dia menekankan, "Jika kita
ingin menjadi pusat belajar dan komunitas, kita perlu menawarkan
bentuk kegiatan sosial yang baru."

Singkatnya, perpustakaan sedang berinovasi untuk melibatkan
orang-orang yang mendekati usia lanjut dalam pembelajaran seumur
hidup, keterlibatan sebagai masyarakat, permainan, dan peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan. Kebugaran otak tampaknya menjadi lem yang
merekatkan semua aktivitas ini menjadi satu.

Realitas baru ini memunculkan beberapa pertanyaan yang menarik untuk
dipertimbangkan oleh pustakawan, dan para pakar pembelajaran seumur
hidup dan penuaan: Akankah perpustakaan umum menjadi pusat olahraga
otak di masa depan?

Marzena Ermler, koordinator di NYPL, menjelaskan hal ini dengan
berkata, "Andai saja kita dapat membuat orang memahami bahwa
perpustakaan adalah tempat yang menyehatkan bagi mereka. Belajar lewat
kehidupan sangatlah penting untuk mempertahankan kinerja otak kita
seiring pertambahan usia."

Pauline Robertson, Ph.D., seorang pakar perpustakaan, menyarankan agar
perpustakaan mulai "memikirkan kebugaran otak sebagai konsep baru yang
dapat membantu memadukan berbagai kegiatan, mengidentifikasi sumber
daya tambahan yang diperlukan, dan menjelaskan nilai-nilai kepada
masyarakat. Merupakan hal yang masuk akal jika kita mengawalinya
dengan program yang spesifik, dan mulai menggunakan kerangka kerja
baru untuk mengevaluasi berbagai layanan perpustakaan. Perpustakaan
umum perlu mendefinisi ulang eksistensinya dari pola pikir lama dan
objek fisik (bangunan, buku, DVD, dll.), dan fokus pada layanan: cara
mendidik, cara mengelola informasi yang makin berlimpah, khususnya
cara mempertahankan kinerja otak kita."

Evolusi ini mengharuskan perpustakaan untuk secara proaktif
mendengarkan keinginan komunitas dan bermitra dengan organisasi lokal,
seperti pusat lansia, untuk menjawab keinginan itu. Jika dibentuk
ulang sebagai "Health Clubs of the Brain and the Mind", perpustakaan
akan memberi layanan penting bagi populasi yang mulai menua, dan
menjadi pusat informasi serta tujuan bagi program kebugaran otak.
(t/Dicky)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: IdeaMarketers.com
Alamat URL: http://www.ideamarketers.com/?articleid=706059
Judul asli artikel: Public Libraries - Community-Based Health Clubs
                    For the Brain and Mind?
Penulis: Alvaro Fernandez
Tanggal akses: 4 Maret 2011

                             EDISI BULAN DEPAN

Edisi e-Buku bulan Juli akan menyajikan resensi-resensi buku cerita
Alkitab bergambar. Kami mengharapkan kesediaan Pelanggan untuk
mengirimkan resensi sesuai tema kami. Mari gunakan kesempatan ini
untuk memberkati sesama kita. Kami tunggu resensi Pelanggan di
< buku(at)sabda.org >. "Mari kita berbagi berkat melalui Buku."

Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org