Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/62

e-Buku edisi 62 (22-10-2010)

Musik Gereja

==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================

  Edisi 62/Oktober/2010
  TEMA: Musik Gereja
______________________________________________________________________
  EDITORIAL:

  RESENSI BUKU CETAK:
  1. "Pelayanan Musik", Yayasan ANDI
  2. "Kisah Nyata Di Balik Lagu Rohani", Lembaga Literatur Baptis
  3. "Lebih Mengerti Lagi tentang Pujian dan Penyembahan -- Inti dan
     Tujuannya dalam Kebaktian", Gloria Graffa
  4. "Music In The Balance", Majesty Music, Inc.

  RESENSI BUKU ONLINE: "The Importance Of Church Music", F. & J. Rivington
  REFERENSI
  ARTIKEL: Menoleh Produksi Buku Tempo Dulu
  DARI HALAMAN REDAKSI: Mari Berpartisipasi dalam Publikasi e-Buku
  STOP PRESS: Publikasi e-SH
  KUTIPAN
  EDISI BULAN DEPAN: Edisi November dan Desember
  PENERBIT EDISI INI
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Saat kita mencoba menghitung-hitung kebaikan Tuhan, kemurahan dan
  keadilan-Nya, kita tidak akan sanggup menyelesaikannya. Semuanya
  terlalu besar dan tidak terjangkau oleh pikiran kita. Terlebih, saat
  kita mencoba membalas cinta kasih Tuhan. Sebanyak apa pun amal baik
  dan persembahan yang kita berikan, tiada sebanding dengan apa yang
  kita terima. Walaupun demikian, Tuhan Yesus selalu menghargai pujian
  dan penyembahan yang kita naikkan dengan segenap hati.

  Bagi Pelanggan terkasih yang rindu semakin memahami pelayanan musik
  gerejawi dan belajar memberi yang terbaik bagi Tuhan melalui pujian,
  e-Buku akan membantu Anda dengan beberapa resensi buku yang membahas
  topik musik gereja baik dari buku cetak maupun elektronik. Sementara
  di kolom Artikel, Pelanggan juga bisa menyimak artikel dan informasi
  yang tidak kalah menarik. Ingin tahu apa saja konten edisi ini?
  Segera telusuri sajian kami berikut ini.

  Pimpinan Redaksi e-Buku,
  Sri Setyawati
  < setya(at)in-christ.net >
  http://gubuk.sabda.org
  http://fb.sabda.org/buku
______________________________________________________________________

                   "Mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya,
                 muliakanlah Dia dengan puji-pujian!"
                             (Mazmur 66:2)
               < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+66:2 >
______________________________________________________________________
RESENSI BUKU CETAK

1. PELAYANAN MUSIK

  Penulis: Mike & Viv Hibbert
  Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 2001
  Ukuran buku: 28 x 14 cm
  Tebal: 228 halaman

  Siapakah yang tidak menyukai musik? Di dalam gereja ataupun
  persekutuan, musik selalu menjadi bagian yang tidak akan dilupakan
  dan ditinggalkan. Bahkan musik sudah menjadi bagian penting dalam
  ibadah. Oleh karena itu, kita harus memberi perhatian terhadap musik
  dan pelayanan ini tidak bisa dilakukan sembarangan.

  Melalui penjelasan yang dijabarkan dalam 11 bab, Mike dan Viv Hibbert
  menguraikan asal-usul musik dalam gereja, hubungan antara nubuatan
  dengan pelayanan musik, cara memimpin pujian, aliran Roh Kudus dalam
  pelayanan musik, serta bentuk-bentuk pujian dan penyembahan dengan
  jelas, lengkap, dan alkitabiah. Buku ini menjabarkan tentang tugas
  serta peranan pelayan musik dalam membawa jemaat masuk ke hadirat
  Tuhan. Sebelum melakukan pelayanan musik, masing-masing pelayan Tuhan
  harus memunyai waktu khusus untuk bertemu dengan Tuhan dan meminta
  urapan dari Tuhan. Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang
  penggunaan kunci nada minor serta cara memuji Tuhan dengan cara yang
  kreatif. Sayangnya, pada bagian awal buku ini terlalu banyak
  penjelasan ayat-ayat Alkitab yang terkesan menjenuhkan. Diperlukan
  ketekunan untuk dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya.

  "Pelayanan Musik" merupakan buku yang bukan hanya menerangkan
  hal-hal yang teoretis, tapi juga praktis, dan bermanfaat bagi setiap
  orang yang berkiprah dalam bidang pelayanan musik di gereja Tuhan
  pada akhir zaman ini. Apakah Anda masih ragu untuk terlibat
  pelayanan di gereja khususnya di bidang musik? Mintalah pertolongan
  Tuhan dan mari luangkan sedikit waktu untuk membaca buku ini.

  Peresensi: Ruthy Missiani I.K.

  2. KISAH NYATA DI BALIK LAGU ROHANI

  Penyusun: Andreas Sudarsono dan Doreen Widjana
  Penerbit: Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1983
  Ukuran buku: 14 x 21 cm
  Tebal: 363 halaman

  Dalam setiap keberadaan umat Kristen, baik ketika melakukan
  peribadahan di gereja, pemahaman Alkitab, persekutuan keluarga,
  persekutuan doa, atau persekutuan lainnya, terdengar lagu-lagu
  rohani yang dinyanyikan oleh jemaat. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan
  sesuai dengan situasi yang sedang terjadi, baik ketika membutuhkan
  penghiburan, penguatan, mengalami sukacita, keyakinan iman, atau
  lagu-lagu memperingati hari raya Kristen lainnya. Setiap lagu
  mengandung makna.

  Dalam buku ini terdapat 60 lagu pilihan yang disertai dengan
  kisah-kisah penulis syair maupun penggubah musiknya. Setiap lagu
  lahir dari kisah nyata dan kesaksian penulis saat mengalami
  pergumulan. Anda diajak untuk mengetahui asal-usul dan arti lagu
  serta mengetahui pengalaman hidup penulis yang menginspirasi
  terciptanya lagu tersebut. Selain itu, lagu-lagu itu pun muncul dari
  pengalaman orang sakit, tunanetra, penderita tekanan batin, pemuda
  yang kecewa karena cintanya, dsb..

  Judul dalam setiap bab mewakili topik dari lagu tersebut, misal lagu
  bagi hidup sehari-hari, lagu sukacita, lagu tentang kasih Yesus,
  dsb.. Dalam setiap awal bab, penulis juga mencantumkan daftar lagu
  dari buku-buku nyanyian lain. Ini sangat menolong sebagai referensi.
  Menariknya lagi, setiap lagu dilengkapi dengan not balok. Dengan
  demikian, Anda bisa mempelajari lagu-lagu tersebut secara otodidak.
  Buku ini juga dapat dijadikan bahan renungan atau sebagai ilustrasi
  khotbah. Karena bahasa yang dituturkan sederhana, Anda pasti bisa
  memahaminya dengan mudah.

  Mari kita memuji dan menyembah Tuhan senantiasa. Soli Deo Gloria.

  Peresensi: Hadi Pramono

  3. LEBIH MENGERTI LAGI TENTANG PUJIAN DAN PENYEMBAHAN -- INTI DAN
     TUJUANNYA DALAM KEBAKTIAN

  Penulis: Andreas Christanday
  Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2009
  Ukuran buku: 11 x 18 cm
  Tebal: 53 halaman

  Salah satu masalah yang sering ditemukan di gereja adalah adanya
  perbedaan pendapat mengenai pujian dan penyembahan dalam liturgi
  ibadah. Kaum muda dan kaum tua yang tidak memiliki selera musik yang
  sama juga bisa menimbulkan masalah di gereja, parahnya hal ini bisa
  meruncing hingga timbullah perpecahan gereja. Bagaimana kita
  seharusnya menanggapi masalah ini?

  Andreas Christanday, seorang hamba Tuhan, memberikan wacana
  alkitabiah kepada umat Kristen tentang pujian dan penyembahan yang
  benar. Penjelasan Andreas dibagi ke dalam 11 bagian, antara lain
  Pentingnya Musik dalam Gereja; Apa Bedanya Syukur, Pujian, dan
  Penyembahan; Bagaimana Sikap Kita Seharusnya Saat Memuji dan
  Menyembah Allah; dan masih banyak lagi lainnya. Buku ini hanya
  berisi satu topik utama yang dijelaskan dengan berurutan, jadi tidak
  memiliki bab-bab seperti buku-buku lain pada umumnya. Penjelasannya
  juga tidak begitu mendalam. Meskipun begitu, buku ini akan tetap
  berguna bagi jiwa baru dan jemaat awam yang belum terlalu mendalami
  esensi pujian penyembahan alkitabiah serta para pelayan musik di
  gereja. Silakan buru buku ini.

  Peresensi: Sri Setyawati

  4. MUSIC IN THE BALANCE

  Penulis: Dr. Frank Garlock dan Kurt Woetzel
  Penerbit: Majesty Music, Inc., Greenville 1992
  Ukuran buku: 12,5 x 20,5 cm
  Tebal: 204 halaman

  Manusia diciptakan untuk memuji dan memuliakan Penciptanya. Hal
  inilah yang mendorong manusia untuk selalu rindu memuji Tuhan. Dalam
  kehidupan orang Kristen, setiap nyanyian dan pujian yang dinaikkan
  bagi Tuhan disebut pujian dan penyembahan. Pertanyaannya: sudah
  benarkah cara Anda dalam memuji Tuhan? Apakah dalam memuji Tuhan ada
  aturan-aturan tertentu yang diterapkan? Adakah kriteria tertentu
  yang dipakai sebagai acuan dalam membuat lagu pujian untuk Tuhan?
  "Music in the Balance" akan memperkaya wawasan Anda untuk mendalami
  musik rohani Kristen.

  Dr. Frank Garlock adalah penulis beberapa buku musik Kristen dan
  seorang instruktur dalam musik Kristen selama lebih dari 40 tahun.
  Frank Garlock menulis buku "Music in the Balance" bersama dengan
  rekannya, Kurt Woetzel. Buku ini terdiri atas 13 bab. Bab pertama
  hingga bab dua belas berisi penjelasan, sementara bab terakhir
  berisi kesimpulan. Dengan membaca buku ini pembaca bisa mengetahui
  alasan mengapa kita perlu mempelajari musik dalam kehidupan Kristen,
  apa saja ciri-ciri musik yang benar sesuai dengan firman Tuhan,
  bagaimana pandangan firman Tuhan terhadap musik, jenis-jenis musik,
  dan seputarnya. Penulis mencantumkan ayat hafalan untuk mengingatkan
  pembaca tentang inti bab yang telah dibahas di setiap akhir bab.
  Secara garis besar, buku ini mengajak pembaca untuk mengelola musik
  menjadi instrumen yang baik dan benar bagi kemuliaan Tuhan. Buku ini
  bagus bagi semua kalangan walaupun bisa menimbulkan kontroversi.
  Seperti apa itu? Bacalah buku ini seluruhnya.

  Peresensi: Dewi Irma Y.

RESENSI BUKU ONLINE

  THE IMPORTANCE OF CHURCH MUSIC

  Penulis: Rev. James Cooper, M.A.
  Penerbit: F. & J. Rivington, London
  Ukuran buku: --
  Tebal: 40 halaman

  Peranan musik dalam tata ibadah di gereja memang perlu. Kita bisa
  mengajak jemaat bersama-sama memuji Tuhan dengan lebih khidmat
  dengan iringan musik. Walaupun demikian, musik bukanlah hal yang
  paling utama. Kesungguhan hati untuk memuji Tuhan itulah yang lebih
  penting dan menyenangkan hati Allah.

  Pentingnya keberadaan musik di dalam gereja menggerakkan Pdt. James
  Cooper untuk menulis sebuah buku yang berkaitan dengan musik gereja.
  Tujuan utama bukunya ini adalah untuk menumbuhkan pengetahuan dan
  penggunaan musik gereja yang terus berkembang. Buku ini mengajak
  pembaca untuk memiliki persepsi yang benar tentang keberadaan musik
  dan bagaimana memanfaatkannya bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
  Cooper tidak membagi buku ini ke dalam bab-bab. Dia menjelaskan
  tentang pentingnya musik dalam gereja secara langsung dalam satu
  pembahasan. Meskipun demikian, isinya secara garis besar menekankan
  tentang 4 hal yang mendasar seperti berikut ini.

  1. Penyesuaian hubungan mutual alami yang menunjukkan ekspresi yang
     benar untuk memuji Allah.

  2. Bagaimana pengaruh musik terhadap perasaan kita, alat musik
     merupakan sesuatu yang menggetarkan hati, menggerakkan kita untuk
     menunjukkan ekspresi penyembahan kita akan Allah.

  3. Kitab Suci mencatat penggunaan musik dan adanya pengudusan
     sebelum penggunaan.

  4. Susunan liturgi gereja membutuhkan keberadaan musik.

  Buku berbahasa Inggris ini hanya setebal 40 halaman, untuk itu Anda
  bisa menyelesaikan pembacaannya dalam waktu yang singkat. Buku ini
  pantas menjadi dasar pelayanan dan kehidupan yang benar bagi para
  pelayan musik di gereja, gembala, maupun jemaat.

  Buku ini bisa dibaca dalam format PDF di:
  Nama situs: Google Buku
  Alamat URL: http://books.google.co.id/
              books?hl=id&id=hnoEAAAAQAAJ&printsec=frontcover
  Tanggal akses: 18 Agustus 2010

  Peresensi: Sri Setyawati
______________________________________________________________________
REFERENSI

  Pelanggan juga bisa membaca resensi dengan tema sejenis di alamat
  berikut.

  Up with Worship
  ==> http://gubuk.sabda.org/up+with+worship
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                    MENOLEH PRODUKSI BUKU TEMPO DULU
                       Oleh: R. Masri Sareb Putra

  Tidak semua hal yang dilakukan Belanda di Nusantara jelek. Upaya
  Belanda melakukan alih teknologi percetakan di Jalan Prapatan (dekat
  gereja Anglikan di Jakarta sekarang), misalnya, pantas dipuji. Lalu
  jasa pemerintah kolonial memajukan budaya tulis-baca-cetak di
  Nusantara juga sungguh luar biasa. Belandalah yang merintis
  berdirinya Balai Pustaka.

  Yang menakjubkan adalah bagaimana Belanda membangun jaringan dan
  komunitas pecinta dan pembeli buku. Tidak lama setelah kemerdekaan
  Indonesia, masa kejayaan penerbitan buku ditorehkan. Terbitan
  perdana buku bisa menembus tiras 50 ribu -- rekor yang saat ini
  sulit untuk dicapai, bahkan oleh penerbit besar sekalipun.

  Rasanya, dibanding tempo dulu, kini dunia penerbitan buku mengalami
  kemunduran. Ada apa dengan dunia penerbitan buku Indonesia? Mengapa
  terbitan perdana sebuah buku jarang menembus angka tiga ribu? Daya
  belikah faktor penyebabnya? Tidak! Lihat saja di mal dan pusat
  perbelanjaan. Banyak orang punya uang, tapi mereka tidak membeli
  buku. Faktor melek huruf? Tidak juga! Lihat saja negara berkembang,
  seperti India dan Thailand. Buta huruf di sana cukup banyak, tapi
  masyarakatnya suka membaca dan banyak yang membeli buku. Kalau
  begitu, apanya yang salah?

  Penelitian yang pernah dilakukan LPPM menunjuk, faktor penyebabnya
  adalah perilaku konsumsi masyarakat Indonesia yang tidak kondusif.
  Selain pengaruh budaya lisan yang masih kental, kebiasaan orang
  berduit di Indonesia bukan membaca dan membeli buku, tapi menonton
  televisi.

  Jasa Kompeni

  Haruslah diakui, Kompeni sangat "berjasa" memelekhurufkan bangsa
  kita. Kompeni juga "berjasa" mengangkat pujangga-pujangga Nusantara
  muncul ke permukaan. Tak syak lagi, Balai Pustaka (Volklectuur) yang
  berdiri tahun 1917 adalah penerbit yang banyak melahirkan pujangga
  (dan penulis) lokal. Antara tahun 1917-1942, Balai Pustaka
  menerbitkan sekitar 2.000 judul buku. Tahun 1930, Balai Pustaka
  menjual 300.000 kopi buku (Eduard Kimman, 1981: 89). Tahun 1920-an,
  boleh dibilang mulai bangkitnya pujangga Nusantara, antara lain
  dengan terbitnya karya-karya berikut:
   1. Nur Sutan Iskandar dengan "Apa Dajaku karena Aku Perempuan"
      (Indonesisische Drukkerij, 1922) dan "Tjinta jang Membawa Maut"
      (Balai Pustaka, 1926).
   2. Sutan Takdir Alisjahbana dengan "Lajar Terkembang" (Balai
      Pustaka, 1926).
   3. Armijn Pane dengan "Belenggu" (Pustaka Rakjat, 1940).
   4. Hamka dengan "Tenggelamnja Kapal van der Wijck" dan "Merantau ke
      Deli" (1939).
   5. Idrus dengan "Surabaja" (Merdeka Press, 1947).
   6. Pramoedya Ananta Toer dengan "Krandji Bekasi Djatuh" (1947),
      Keluarga Gerilja (Pembangunan, 1950), "Di Tepi Kali Bekasi"
      (Gapura, 1951).
   7. Mochtar Lubis dengan "Tidak Ada Hari Esok" (Gapura, 1950),
      "Djalan Tak Ada Udjung" (1952), "Sendja di Djakarta" (1963).
   8. Nugroho Notosusanto dengan "Hudjan Kepagian" (1958).
   9. Ajip Rosidi dengan "Perdjalanan Penganten" (1958).
  10. Motinggo Boesje dengan "Nasihat untuk Anak-anak" (1963).
  11. Chairil Anwar dengan "Deru Tjampur Debu dan Kerikil Tadjam jang
      Terampas dan jang Putus".

  Di samping penerbit yang dikembangkan Kompeni, penerbit asli
  Indonesia mula-mula berkembang di Sumatera, seperti misalnya Limbago
  Minangkabau, Drukkerij Merapi (Bukittinggi), dan Almoenir (Padang).

  Percetakan dan penerbit lokal mencetak dan menjual cerita-cerita
  lokal pula, seperti seri "Lukisan Poejangga", "Pergaulan", dan
  "Dunia Pengalaman". Setelah itu, berkembang produksi roman picisan
  di seluruh kota Sumatera. Baru kemudian, tahun 1917, mendapat saingan
  dari Jakarta dengan tampilnya Balai Pustaka.

  Tidak lama berselang setelah merdeka, 1947, tampil penerbit
  Pembangunan -- kerja sama antara Belanda dengan segelintir tokoh
  intelektual Indonesia. Tahun 1950, penerbit Pembangunan
  mempekerjakan 70 karyawan, 4 di antaranya orang Belanda.

  Sebagai penerbit, Pembangunan boleh dibilang sukses besar, dengan
  produksi yang cukup fantastis. Pembangunan menerbitkan karya-karya:
  Ir. Soekarno berjudul "Sarinah", edisi kedua, sebanyak 50.000
  eksemplar (1951); Hatta dengan judul "Koperasi" (1954); Chairil
  Anwar dengan "Deru Tjampur Debu" (1949). Antara tahun 1949-1956,
  diterbitkan 50-70 judul buku. Penerbit Pembangunan menjadi market
  leader penerbit buku, dengan meraup 50% pasar saat itu.

  Djambatan pada 1953 menjadi penerbit yang agresif, dengan Roeswita
  Pamuntjak sebagai tokoh penting. Saat itu, Djambatan yang berkantor
  di Jalan Kramat Raya mempekerjakan 30 karyawan. Struktur organisasi
  penerbitan sudah mengenal adanya pembagian tugas yang jelas antara
  redaksi dan pemasaran. Jumlah produksi per tahun antara 150-200
  judul, dengan tiras antara 3.000-7.500 eksemplar.

  Tahun 1953, Masagung (Tjio Wie Tay) dan rekannya Adisuria (The Kie
  Hoat) mendirikan N.V. Gunung Agung. Hingga 1964, Gunung Agung
  menolak menjadi anggota asosiasi penerbit Indonesia. Gunung Agung
  mengkhususkan pada penerbitan biografi, yang dicetak antara 3.000 --
  5.000 eksemplar. Sepanjang sejarahnya, biografi Soekarno yang paling
  laris, terjual 150.000 eksemplar.

  Memasuki dekade 1970-an, dunia penerbitan (dan percetakan) memulai
  babak baru, dengan lahirnya Percetakan dan Penerbit PT Gramedia.
  Mula-mula Gramedia menerbitkan buku terjemahan, lalu menerbitkan
  kamus-kamus. Kemudian, Gramedia membukukan cerita bersambung yang
  dimuat harian Kompas, seperti "Karmila" karya Marga T. yang hingga
  kini mengalami cetak ulang lebih dari 20 kali.

  Di tahun 1970-an itu pula, banyak lahir penerbit baru. Apalagi
  suasana sangat kondusif, dengan diproyekkannya sejumlah buku bacaan
  oleh pemerintah, yang dikenal dengan Proyek Inpres Bacaan.

  Di era 1970-an, ketika televisi, radio, dan film mulai masuk ke
  dalam kehidupan masyarakat, pengaruh media elektronik dianggap
  sebagai biang mengapa orang malas membaca. Dekade 1980, 1990, hingga
  memasuki milenium baru, pengaruh televisi tetap yang paling pokok
  disebut-sebut sebagai faktor yang memengaruhi budaya baca
  masyarakat.

  Meskipun media cetak, termasuk buku, lebih dulu hadir sebagai produk
  budaya, pengaruh media elektronik merasuk kehidupan umat manusia
  tanpa dapat dibendung. Gejala umum menunjukkan, dalam konfigurasi
  perilaku konsumen terhadap media, maka buku menduduki posisi paling
  bawah. Hierarki kebutuhan masyarakat terhadap media adalah sebagai
  berikut: (1) televisi; (2) radio; (3) surat kabar; (4) majalah; (5)
  buku.

  Televisi itu "rakus", demikian kata para pakar. Hal itu karena
  kehadiran televisi serta-merta memengaruhi pola hidup dan pola
  konsumsi masyarakat. Semakin ke bawah, semakin sedikit pula konsumen
  media.

  Dan buku? Dari zaman kolonial sampai kini terus-menerus dihadapkan
  pada masalah klasik: segmen yang sangat kecil, dengan Jawa (plus
  Madura) dan Sumatera sebagai pasar utama.

  Eduard Kimman mencatat, pada zaman kemerdekaan di tahun 1930-an,
  menurut sensus 1930, terdapat 14,8 penduduk melek huruf di
  Nusantara. Meski demikian, budaya membaca sangat tinggi waktu itu.
  Pulau Jawa dan Madura tercatat paling banyak jumlah taman bacaannya
  yang diprakarsai oleh Balai Pustaka.

  Sebagai contoh, tahun 1925 terdapat 2.200 taman pustaka yang
  buku-bukunya diterbitkan dalam berbahasa Melayu. Selain itu,
  terdapat 400 perpustakaan serupa yang tidak diprakarsai Balai
  Pustaka, yang menyediakan buku.

  ltu berarti, di tahun 1925, terdapat 2.600 perpustakaan, dan data
  buku yang dipinjam sekitar 1,9 juta setahun. Tahun 1930 meningkat
  menjadi 3.000 perpustakaan, dengan peminjam per tahun 2,7 buku.
  ltulah cikal-bakal masyarakat perbukuan, yang terus berkembang
  hingga kini.

  Di Amerika Serikat, setiap bulan November dirayakan Book Week (pekan
  buku). Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal
  17 Mei. Peringatan tersebut ditetapkan dalam Kongres Persatuan Toko
  Buku Indonesia (PTBI) yang diadakan pada Juni 1958.

  Dalam suasana memperingati Hari Buku Nasional, sebagai bagian dari
  mata rantai penerbitan buku, sekaligus insan perbukuan, kita patut
  berhenti sejenak, berefleksi, dan bertanya: mengapa kita mengalami
  kemunduran?

  Diambil dan disunting dari:
  Judul artikel: Menoleh Produksi Buku Tempo Doeloe
  Judul majalah: Matabaca, Juni 2005
  Penulis: R. Masri Sareb Putra
  Penerbit: PT. Gramedia, Jakarta 2005
  Halaman: 14 -- 16
______________________________________________________________________
DARI HALAMAN REDAKSI

               MARI BERPARTISIPASI DALAM PUBLIKASI e-BUKU

  Segala puji bagi Tuhan kita, Yesus Kristus! Tahun 2010 ini adalah
  tahun ke-5 bagi e-Buku menemani Pelanggan terkasih semua. Dengan
  setia e-Buku menghadirkan resensi-resensi buku (cetak dan
  elektronik), artikel, tip, kesaksian buku, dan informasi-informasi
  penting lainnya ke hadapan Pelanggan setiap bulannya.

  Publikasi e-Buku, yang kini sudah merambah jejaring sosial Facebook
  dan Twitter, tetap akan selalu memberikan informasi-informasi
  seputar literatur Kristen kepada Pelanggan. Namun demikian, di
  tengah-tengah perkembangan e-Buku, kami tetap membutuhkan bantuan
  dan partisipasi Pelanggan terkasih. Untuk itu Redaksi e-Buku selalu
  mengharapkan saran dan kritik Anda. Apabila Anda ingin menyampaikan
  ucapan selamat ulang tahun, kami pun akan menyambutnya dengan
  sukacita.

  Silakan kirimkan partisipasi Anda ke redaksi e-Buku dengan alamat:
  ==> < buku(at)sabda.org >

  Atas perhatian dan apresiasi Anda, kami mengucapkan terima kasih.
  Tuhan memberkati.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

                            PUBLIKASI e-SH

  Terbitnya publikasi e-SH ini dilatarbelakangi perlunya bahan
  renungan versi elektronik yang tersusun secara teratur dan
  sistematis bagi masyarakat Kristen Indonesia pengguna internet
  sehingga memungkinkan mereka melakukan saat teduh dengan menggunakan
  media internet.

  Karena itu, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) bekerja sama dengan
  Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) menghadirkan publikasi e-SH, yaitu
  publikasi yang menyajikan bahan saat teduh yang diterbitkan secara
  teratur oleh PPA dan diterbitkan secara elektronik oleh YLSA.

  Jika Anda ingin mendapatkan bahan saat teduh ini secara gratis
  setiap hari, kirim email kosong ke alamat:

  < subscribe-i-kan-akar-Santapan-Harian(at)hub.xc.org >

  atau menghubungi redaksi di alamat:

  < sh(at)sabda.org >

  Selamat bersaat teduh!
______________________________________________________________________

      Musik adalah pewahyuan yang lebih tinggi daripada filsafat.
______________________________________________________________________
EDISI BULAN DEPAN

  EDISI BULAN DEPAN: NOVEMBER, DESEMBER
  # November: Pria dalam Alkitab
    Mengetengahkan berbagai resensi buku cetak berkaitan dengan pria
    dalam Alkitab.

  # Desember: Karunia Roh
    Menyajikan beberapa resensi buku cetak seputar karunia roh.

  Pelanggan terkasih, Anda diundang untuk berpartisipasi dalam
  pelayanan ini. Caranya mudah! Kirimkan resensi dengan tema di atas,
  informasi buku baru, artikel dan tip seputar buku, maupun kesaksian
  buku kepada Redaksi e-Buku. Jika Pelanggan ingin mengirimkan resensi
  dengan tema bebas juga boleh. Tulisan Pembaca pasti akan memberkati
  pelanggan yang lain. Segera kirimkan ke email kami di:

            ==> < buku(at)sabda.org >

  Kami sangat mengharapkan keikutsertaan Pembaca terkasih dalam
  pelayanan ini. Terima kasih atas perhatian Pembaca, Tuhan Yesus
  memberkati.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  YAYASAN ANDI
  Alamat: Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 55281
  Telp.: (0274) 55281
  E-mail: pemasaran@andipublisher.com
  Alamat URL: http://www.andipublisher.com

  LEMBAGA LITERATUR BAPTIS
  Alamat: Jl. Tamansari 16, Bandung 32767
  Telp.: (022) 4203484, Fax: (022) 4239734
  Email : llb@bdg.centrin.net.id atau penerbit_baptis@yahoo.com

  GLORIA GRAFFA/GLORIA CYBER MINISTRIES
  Alamat: Jl. Supadi 2/Jl. F.M. Noto 19, Kotabaru, Yogyakarta 55224
  Telp./Fax.: 0274-580009
  E-mail: jogja@glorianet.org atau gcm@glorianet.org
  Alamat URL: http://www.glorianet.org

  Majesty Music, Inc.
  P.O. Box 6524, Greenville, SC 29606, USA

  F. & J. Rivington, London
______________________________________________________________________
Terbit Perdana 17 November 2005

Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-buku
http://gubuk.sabda.org

Komunitas e-Buku juga bisa bergabung di Facebook kami:
http://fb.sabda.org/buku
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Sri Setyawati
Staf Redaksi: Ami Grace Y.

Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Kontak e-Buku: < buku(at)sabda.org >
______________________________________________________________________
"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."
(1 Timotius 4:13)
< http://alkitab.sabda.org/?1Timotius+4:13 >
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright (c) 2010 e-Buku / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org