Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/31

e-Buku edisi 31 (22-5-2008)

Pelayanan Literatur


_________________e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)_________________

Edisi 31/Mei/2008
TEMA: PELAYANAN LITERATUR
______________________________________________________________________

  EDITORIAL: Menjadi Duta Pena-Nya
  RESENSI:
  1. Menulis dengan Cinta: Belajar dan Mandiri Mengajarkan Kembali
  Jurnalisme Kasih Sayang, Yayasan ANDI
  2. Menjadi Penulis Buku Rohani, Yayasan ANDI
  3. Teknik Penulisan Literatur, Agiamedia
  4. Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif, Kalam Hidup
  5. Panduan Menulis Skenario Panggung Boneka dan Drama Anak, Yayasan
  ANDI
  ARTIKEL: Visi Misi Jurnalistik Kristen
  HALAMAN MAYA: In-Christ.Net: Network Literatur
  STOP PRESS: Lowongan Tenaga Pendidik PESTA
  KUTIPAN
  EDISI BULAN DEPAN: Edisi Juni, Juli, Agustus 2008
  PENERBIT EDISI INI
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Pena lebih tajam daripada pedang, begitulah pepatah untuk
  menunjukkan betapa hebatnya kekuatan sebuah tulisan. Lewat tulisan,
  seseorang dapat menyampaikan informasi, mendidik, bahkan menghibur
  orang lain. Apa yang bisa diraih melalui sebuah tulisan ini menjadi
  peluang adanya sebuah pelayanan, yaitu pelayanan literatur.
  Pelayanan literatur adalah salah satu ladang pelayanan yang
  pontensial untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus serta membangun
  kedewasaan jemaat Tuhan karena tulisan dapat menjaring banyak jiwa
  untuk datang kepada Yesus.

  Untuk membekali Anda yang rindu terlibat dalam pelayanan ini, e-Buku
  edisi Mei mengusung tema "Pelayanan Literatur". Kali ini, kami
  sajikan lima resensi buku yang memuat hal-hal seputar tulis-menulis
  yang dapat Anda pakai dalam memerlengkapi diri untuk terjun ke
  dunia pelayanan literatur. Bagi Anda yang ingin saling mengasah diri
  dengan penulis lain, kami undang Anda untuk bergabung di situs
  In-Christ.Net Network Literatur. Simak selengkapnya di Halaman Maya.
  Kiranya sajian kali ini menolong Anda untuk memantapkan langkah kaki
  sebagai duta pena-Nya melalui pelayanan literatur.

  Pimpinan Redaksi e-Buku,
  Puji Arya Yanti

    "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
   mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan
     dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)
           < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Timotius+3:16 >
______________________________________________________________________
RESENSI 1

  MENULIS DENGAN CINTA: BELAJAR DAN MANDIRI MENGAJARKAN KEMBALI
  JURNALISME KASIH SAYANG

  Penulis: Xavier Quentin Pranata
  Penerbit: Yayasan ANDI, 2002
  Tebal: 194 halaman
  Ukuran: 14 cm x 21 cm

  Buku ini didedikasikan bagi mereka yang mencintai dunia
  tulis-menulis dan ingin tahu apa artinya menulis dengan penuh rasa
  cinta. Bertujuan untuk mengungkap pentingnya jurnalistik Kristen
  yang berlandaskan Alkitab bagi masyarakat luas, lima bagian
  pembahasan telah disusun -- Pendahuluan, Visi dan Misi Jurnalistik
  Kristen, Mengajarkan Jurnalistik kepada Warga Gereja, Bahan
  Pengajaran Jurnalistik Kristen, dan Kesimpulan. Buku ini pun semakin
  lengkap dengan sembilan lampiran seputar jurnalistik, termasuk di
  dalamnya kode etik jurnalistik.

  Berdasar pada ucapan Rasul Paulus pada Timotius dalam 2 Timotius
  3:16-17, penulis berusaha memberikan gambaran bahwa jurnalis Kristen
  memiliki peran penting di tengah media-media sekuler yang kian hari
  kian marak. Berbekal pena, mereka dapat ikut serta menggarami dan
  menerangi dunia. Disediakan juga metode-metode pengajaran dan
  teknik-teknik jurnalistik seperti wawancara dan menulis. Buku ini
  sangat tepat untuk dimiliki sebagai buku wajib bagi pecinta
  jurnalistik. Dengan memahami buku ini, pembaca akan mengerti
  pentingnya Alkitab sebagai resep utama menulis dengan cinta.

  Kiriman dari: Dian Herniningsih < dian_h(at)xxxx >

RESENSI 2

  MENJADI PENULIS BUKU ROHANI

  Penulis: S. Rahoyo
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cetakan I)
  Ukuran buku: 12 cm x 19 cm
  Tebal: 160 halaman

  Menulis buku rohani? Kenapa tidak! Seandainya materi (baca: uang)
  toh bukan menjadi tujuan utama, dengan menulis sekurang-kurangnya
  pikiran kita menjadi lebih tajam, kalau beruntung bisa menjadi
  populer dan dalam kenyataannya menulis bisa menjadi sarana
  menyebarkan Kabar Baik Kerajaan Allah.

  Tapi dari mana idenya? Bagaimana mengembangkannya? Langkah-langkah
  prinsip apa yang harus ditempuh? Bagaimana proses penulisannya? Dan
  seperti apa prosedur penerbitan naskah di sebuah penerbit?

  Buku ini akan menjawab tuntas semua pertanyaan di atas dan berbagai
  pertanyaan lain.

  Gaya tutur yang enteng tanpa meninggalkan bobot pembahasan yang
  dipakai penulis, membuat buku ini enak dibaca. Di atas itu semua,
  tidak sebagaimana layaknya buku-buku teori mengarang, buku ini
  sangat praktis. Semua itu dimaksudkan untuk membantu Anda yang
  bercita-cita menjadi penulis buku rohani, para editor buku rohani,
  dan juga menambah wacana bagi Anda yang telah menjadi penulis buku
  rohani.

  Latar belakang penulis yang cukup lama malang melintang dalam dunia
  penerbitan dan telah menghasilkan beberapa buku "bestseller",
  menjadi jaminan bahwa Anda tidak salah membaca buku ini!

  Diambil dari:
  Nama situs: PBMR ANDI
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Menjadi%20Penulis%20Buku%20Rohani&penerbit=&kategori=Referensi&p=productsMore&iProduct=378

RESENSI 3

  TEKNIK PENULISAN LITERATUR

  Penulis: Harianto GP
  Penerbit: Agiamedia, Bandung 2000
  Ukuran buku: 14,5 cm x 21 cm
  Tebal: 230 halaman

  Ladang pelayanan literatur menunggu para pekerja untuk mengolahnya.
  Meskipun kondisi pelayanan literatur mulai berkembang saat ini,
  ladang ini masih memerlukan banyak anak Tuhan untuk terlibat di
  dalamnya, mengingat ladang ini adalah ladang yang sangat efektif
  untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.

  Ladang yang memerlukan banyak orang untuk terlibat ini memerlukan
  orang-orang dengan kualifikasi tertentu. Karena adanya
  kendala-kendala yang dihadapi dalam pelayanan literatur selama ini
  (hal. 66 -- 67), yaitu:
  1. bidang ini masih disepelekan oleh para pemimpin gereja, 2. wawasan Alkitab yang tidak luas sehingga pengelolaannya dengan
     kemampuan orang "awam";
  3. belum memunyai jiwa seorang pemimpin, 4. keterampilan menulis dan mendesain dengan program komputer belum
     begitu menguasai, sehingga apa yang dikerjakan menghasilkan
     kualitas yang asal-asalan, 5. tidak memunyai pengetahuan atau pengalaman berorganisasi secara
     keredaksian atau "marketing";
  6. dan kekurangan penulis sehingga tidak bisa memproduksi tulisan
     yang diinginkan dengan bahasa yang diinginkan dengan ejaan yang
     diinginkan.

  Untuk membekali anak-anak Tuhan yang tertarik untuk berkecimpung
  dalam dunia pelayanan literatur ini, "Teknik Penulisan Literatur"
  hadir dengan mengupas persoalan-persoalan literatur, seperti bahasa,
  teknik penulisan artikel, penulisan renungan harian, reportase,
  "feature", dan ilmu editing yang dibahas dari sudut pandang
  religius, jurnalistik, dan lingustik.

  Dengan profesionalisme seorang pelaku literatur, maka perkembangan
  literatur akan semakin meningkat sehingga dunia literatur dapat
  dijadikan alat efektif untuk pemberitaan Injil ke seluruh dunia.

  Buku ini bermanfaat bagi mahasiswa teologi, umum, dan kaum awam yang
  ingin meluaskan wawasan dalam penulisan kristiani.

  Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

RESENSI 4

  PENGANTAR RISET KUANTITATIF DAN KUALITATIF

  Penulis: Andreas B. Subagyo, Ph.D.
  Penerbit: Kalam Hidup, Bandung 2004
  Ukuran buku: -
  Tebal: 468 halaman

  Salah satu bagian dari kurikulum perguruan tinggi ialah penulisan
  karya ilmiah. Setiap mahasiswa pada penghujung perkuliahan wajib
  memelajari cara mengadakan penelitian lapangan. Sebelum menuliskan
  karya ilmiah sebagai pertanggungjawaban atas ilmu yang didalaminya,
  mahasiswa yang bersangkutan memelajari metode penelitian, apa yang
  harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya secara benar dengan
  metode yang tepat, dan kemudian merumuskan kesimpulan untuk
  kemudian menyusun karya ilmiah.

  Mahasiswa perguruan tinggi sekuler (umum) dan perguruan tinggi
  khusus (teologi atau keagamaan) harus melakukan penelitian. Sebelum
  penelitian itu sendiri dilakukan, ia sudah dibekali dengan metode
  penelitian.

  Sudah lazim diketahui bahwa penulisan tugas akhir ini adalah
  penghalang utama bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Banyak
  mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan, tetapi tidak
  berhasil tamat dari perguruan tinggi. Keabsahan proses
  belajar-mengajar amat ditentukan oleh karya penulisan ilmiah.
  Kadang-kadang orang bertanya, mengapa harus menulis karya ilmiah?
  Bukankah pengetahuan atas ilmu itu sudah cukup? Pertanyaan ini
  adalah pertanyaan seorang awam. Mereka yang sudah duduk di bangku
  perkuliahan, diwajibkan bersikap ilmiah dan memiliki disiplin ilmu
  dan itu dituangkan dalam bentuk tulisan yang diajukan di depan
  sidang/senat penguji.

  Penulis buku ini membagi karangannya ke dalam dua belas pasal. Salah
  satu landasan yang penting dipahami, penulis mengutip pemikiran
  paradigma postpositivis yang mengatakan bahwa fungsi penelitian
  ialah menyediakan kebenaran yang tepat, menyediakan informasi yang
  otentik (hlm. 52). Penelitian yang bersifat konvensional saja
  tidaklah justru membatasi data sehingga gejala yang hendak dipahami
  tidak tergambarkan secara tepat.

  Adalah sangat menarik, khususnya bagi mahasiswa teologi yang sudah
  selayaknya dipacu, untuk mengadakan penelitian secara ilmiah dan
  dituntun untuk mengungkapkan kebenaran itu secara logis dan benar.
  Penulis membuat sebuah peta pemikiran, baik dari sudut kualitatif
  maupun kualitatif, agar hasil penelitian itu dapat
  dipertanggungjawabkan kebenarannya.

  Peta riset yang dibuat oleh penulis, peta atau bagan dan
  langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh seorang periset. Seorang
  periset harus memiliki seperangkat sistem yang dapat diikuti dan
  dilaksanakan secara sitematik guna mencapai hasil yang diharapkan.
  Kerangka itu dituangkan ke dalam bagan "Meriset" yang terdiri dari
  delapan bagian, dan kedelapan bagian ini kemudian dijabarkan secara
  rinci, sampai kepada penyajian hasil riset. Dalam "Konsep-konsep
  Dasar" penulis menyajikan jawaban atas pertanyaan yang filosofis
  berkaitan dengan "ontologi", "epistemologi", "aksiologi" dan
  "metodologi".

  Melihat dan membaca buku ini yang diberi label "Pengantar"
  sebenarnya, jika disiasati, bagi mahasiswa S1, materi dan cara
  penyajian yang terdapat di dalamnya sudah melebihi dari apa yang
  diperlukan oleh tingkat pendidikan ini. Khususnya bagi mahasiswa
  teologi, yang selalu harus didorong supaya mau menulis, buku semacam
  ini sangat diperlukan. Keengganan kebanyakan mahasiswa teologi dalam
  menulis karya ilmiah mungkin karena sifat tugasnya yang lebih
  cenderung verbalistis, memberikan konseling, dan menyampaikan
  khotbah dari mimbar.

  Sudah saatnya para pengajar di perguruan tinggi teologi mewajibkan
  mahasiswanya berpikir secara tertib dengan disiplin keilmuan untuk
  menyampaikan berita keselamatan dari mimbar yang bagaimana pun.
  Kerangka berpikir itu sudah ditanamkan oleh Tuhan di dalam alam
  ciptaan-Nya. Perhatikanlah siklus alam, siang dan malam, proses
  penciptaan yang berjalan secara tertib sampai manusia dijadikan
  Tuhan sebagai makhluk pemikir yang mengatur lingkungannya, mengelola
  alam dan makhluk lain secara tertib dan penuh dengan disiplin.

  Buku yang cukup tebal ini cukup memadai digunakan untuk penelitian
  ilmiah yang tertib dan terarah karena menyangkut dua pendekatan
  ilmiah, secara kuantitatif maupun kualitatif. Sebaiknya, setiap
  dosen dan mahasiswa teologi membaca buku ini dan mempraktikkannya
  dalam penulisan karya ilmiah dan juga dalam memberikan bimbingan dan
  penyuluhan kepada anggota jemaat dalam penggembalaan sidang.

  Bahan diambil dari:
  Judul majalah: Kalam Hidup, Edisi Juli 2005, Tahun ke-75 No. 712
  Penulis: Wina
  Halaman: 50 -- 51

RESENSI 5

  PANDUAN MENULIS SKENARIO PANGGUNG BONEKA DAN DRAMA ANAK

  Penulis: Igrea Siswanto
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cetakan I)
  Ukuran buku: 12 cm x 19 cm
  Tebal: 61 halaman

  Ada banyak cara untuk membuat suasana sekolah minggu menjadi meriah.
  Di antaranya adalah dengan panggung boneka dan drama. Namun untuk
  menggunakan kedua media itu, ada yang harus kita persiapkan, yaitu
  menulis skenario. Apakah Anda kesulitan membuatnya?

  Buku ini tepat berada di tangan Anda -– guru sekolah minggu atau
  pribadi -– yang berkecimpung dalam dunia pelayanan anak.
  Contoh-contoh skenario baik untuk panggung boneka maupun drama yang
  ada dalam buku ini akan memandu Anda menyajikan ide-ide cemerlang.
  Tidak hanya untuk sekolah minggu, skenario yang Anda tulis juga
  dapat Anda manfaatkan untuk acara Paskah, Natal, ulang tahun, dsb..

  Jadi, segera lengkapi koleksi Anda dengan buku yang bermanfaat ini!

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama situs: PBMR ANDI
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Panduan%20Menulis%20Skenario%20Panggung%20Boneka%20&%20Drama%20Anak&penerbit=&kategori=Sekolah%20Minggu&p=productsMore&iProduct=353
______________________________________________________________________
ARTIKEL BUKU

  VISI MISI JURNALISTIK KRISTEN

  Hampir semua perusahaan di dunia ini, terutama yang profesional,
  selalu memiliki visi dan misi perusahaan. Istilah yang mereka pakai
  bermacam-macam. Namun yang paling sering mereka pakai, terutama di
  buku-buku manajemen, adalah Mission Statement (Pernyataan Misi).

  Jurnalis Kristen, sebagai orang yang menyandang nama Kristus, tentu
  saja harus memiliki visi dan misi yang jelas. Tujuan hidup utama
  orang Kristen adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap
  jiwa, dan segenap akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri
  sendiri. Dalam rangka mengasihi Tuhan dan sesama itulah, pengikut
  Kristus diperintahkan untuk melaksanakan Amanat Agung yang Yesus
  ucapkan:
     "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.
     Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
     baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
     ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan
     kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
     kepada akhir zaman."

  Untuk melakukan Amanat Agung itu, jurnalis Kristen harus ikut
  berperan serta secara aktif melalui talenta dan keterampilannya.
  Jurnalis Kristen bisa mengambil bagiannya, paling tidak, dalam tiga
  hal. Pertama, menunjukkan kepada dunia bahwa orang Kristen adalah
  media itu sendiri. James F. Engel, pakar komunikasi Kristen,
  mengatakan bahwa gereja (orang Kristen) bukan hanya media, tetapi
  juga pesan itu sendiri. Rasul Paulus memunyai penjelasan yang lebih
  baik. Dia menulis: "Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis
  dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua
  orang." (2 Korintus 3:2). Kedua, menyebarkan kabar baik atau berita
  keselamatan itu melalui medianya. Ketiga, mengajarkan pada pembaca
  mengenai cara memeroleh keselamatan itu.

  Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma mengenai hal
  berikut ini:
     "Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi
     semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barang siapa yang
     berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana
     mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
     Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
     mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?"

  Tugas seorang jurnalis Kristen adalah menceritakan berita
  keselamatan itu melalui media, tempat dia bekerja. Bagi jurnalis
  Kristen, media cetak, koran, majalah, dan tabloid adalah tempat
  untuk menyalurkan pelayanannya itu. Namun, masih banyak orang yang
  belum memahami bahwa penerbitan Kristen merupakan suatu pelayanan.
  Isaac Phiri, editor Interlit -- sebuah majalah internasional tentang
  penerbitan Kristen -- menulis:
     "Penerbitan dikatakan sebagai suatu profesi kecelakaan, dan
     tidaklah sukar untuk mengerti mengapa bisa begitu. Sangat sedikit
     akademi atau universitas yang menawarkan mata kuliah utama di
     bidang penerbitan. Para penasihat karier tidak bisa berkata
     banyak tentang karier di bidang penerbitan. Bagaimana orang bisa
     terlibat dalam penerbitan Kristen, jauh lebih misterius. Seminari
     dan universitas Kristen hampir tidak pernah menyebutkan
     penerbitan sebagai suatu bidang pelayanan. Demikian halnya dengan
     gereja. Allah memanggil manusia untuk misi, bukan penerbitan."

  KELEBIHAN MEDIA CETAK

  Tokoh-tokoh terkenal dunia, sejak dulu mengakui kelebihan media
  cetak ini. Napoleon Bonaparte, misalnya, berkata:
     "Senjata api dan pena adalah kekuatan-kekuatan yang paling
     dahsyat di dunia. Tetapi, kekuatan pena akan bertahan lebih
     lama bila dibandingkan dengan senjata api."
  Senada dengan Napoleon Bonaparte, Benjamin Franklin pun mengatakan:
     "Bila saja Anda memberi 26 serdadu, maka saya akan menaklukkan
     dunia."
  Ketika ditanya, apakah yang dimaksud dengan 26 serdadu, ia menjawab,
  "Huruf A sampai Z". Martin Luther, Reformator Gereja, bahkan dengan
  tegas mengucapkan:
     "Selain keselamatan dari Tuhan Yesus, maka anugerah terbesar dari
     Tuhan yang lain adalah mesin cetak."

  Perkataan Martin Luther sudah terbukti. Setelah mesin cetak berhasil
  dibuat, di Amerika terjadi panen jiwa yang luar biasa. Puluhan juta
  jiwa dibaptis. Di antara mereka yang dibaptis, 85% mengatakan bahwa
  mereka datang kepada Kristus karena bacaan rohani dalam bentuk
  traktat, buku, dan majalah. Pendeta Oswald Smith, Gembala Sidang
  People Church di Toronto, Kanada, mengatakan, "Saya sudah
  berkeliling dunia ke tujuh puluh negara sambil mencari cara, manakah
  yang paling efektif untuk penginjilan sedunia. Dan sampai detik ini,
  yang bisa saya dapatkan adalah melalui media cetak."

  Senada dengan Napoleon Bonaparte, Benjamin Franklin, Martin Luther,
  dan Oswald Smith, para tokoh Kristen modern pun memercayai kekuatan
  media cetak ini. Apa saja komentar mereka? Ucapan mereka dimulai
  dengan frasa yang sama, saya percaya penerbitan karena:
  (1) "Penerbitan mematuhi perintah Kristus" (Andrezej Gandecki,
      India).
  (2) "Penerbitan sangat dibutuhkan" (Daniel Bourdanne, Cote
      d`Ivoire).
  (3) "Penerbitan memenuhi kebutuhan yang dalam" (C.D. Jebasingh,
      India).
  (4) "Penerbitan membagi harapan" (Andrea Zaki, Mesir).
  (5) "Potensinya besar" (A.T. Kurian, India); "Lebih kuat ketimbang
      senapan" (Nico Bougas, Afrika Selatan).

  George Verwer, tokoh penginjilan literatur, juga memercayai kekuatan
  literatur Kristen. Di dalam traktatnya yang berjudul "Pelayanan
  Literatur", disebutkan bahwa literatur Kristen juga sering disebut
  "Utusan Injil Tercetak". Di dalam traktat itu, pendiri dan
  koordinator internasional Operation Mobilisation (OM) ini
  menyebutkan bahwa paling tidak ada sepuluh kekuatan literatur
  Kristen, yaitu:
  (1) Ia dapat pergi ke mana-mana tanpa dilihat sebagai orang asing;
  (2) Lewat pos, ia dapat masuk sampai ke tempat-tempat di mana
      seorang penginjil tidak diizinkan masuk;
  (3) Ia menyampaikan beritanya dengan rajin tanpa mengenal batas
      waktu, istirahat, atau cuti;
  (4) Ia memersembahkan beritanya sesuai dengan kecepatan berpikir
      seseorang dan menurut kesenangan pembacanya;
  (5) Ia memungkinkan si pembaca mendalami berita yang sama
      berulang-ulang;
  (6) Ia adalah pengkhotbah estafet yang menyampaikan beritanya dari
      satu orang ke orang lain;
  (7) Ia memungkinkan si pembaca memelajari satu bagian khusus dari
      berita yang menarik hatinya;
  (8) Dalam bentuk buku, ia dapat memberi makanan rohani kepada
      mereka yang lapar berjam-jam, bahkan berhari-hari seperti
      pengkhotbah bersambung yang tidak berkeputusan;
  (9) Pada umumnya tidak mahal, tetapi juga tidak kalah baik buahnya
      dibandingkan dengan cara penginjilan lainnya;
 (10) Dalam waktu satu jam, ia dapat dibagikan kepada lebih banyak
      orang daripada jumlah rata-rata pengunjung setiap Minggu pagi.

  Ternyata, George Verwer pun bertobat dan mengenal Yesus sebagai
  Tuhan dan Juru Selamat karena pelayanan literatur. Di dalam
  pendahuluan bukunya yang berjudul "Literature Evangelism"
  (Penginjilan Literatur), pimpinan badan misi yang memiliki kapal
  Logos 11 dan Doulos ini menulis:
     "Pada tahun 1957, saya menerima Kitab Injil Yohanes melalui pos
     yang dikirimkan oleh seorang ibu Kristen yang baik hati dan yang
     percaya bahwa Allah menjawab doa dan yang juga percaya akan kuasa
     Injil dalam bentuk barang cetakan. Selama dua tahun saya membaca
     buku kecil itu dengan teratur sehingga akhirnya saya `dilahirkan
     kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak
     fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal`
     (1 Petrus 1:23)."

  Seperti George Verwer, Billy Graham pun mengakui kuasa media cetak.
  Di dalam bukunya, "Just As I Am", penginjil internasional ini
  menulis:
     "Liputan media mengenai kami, beberapa tahun pertama, tahun lima
     puluhan tak pelak lagi merupakan penentu yang membawa pekerjaan
     kami kepada masyarakat. Meskipun demikian, selama itu, pertanyaan
     lain terus-menerus timbul dalam pikiran saya: Jika media bisa
     digunakan untuk mempromosikan pelayanan penginjilan, apakah media
     juga bisa langsung digunakan untuk menginjili? Seperti sudah saya
     catat, pemikiran tersebut membawa kami, mula-mula pada radio dan
     film. Namun tidak lama kemudian, kami mengalihkan perhatian kami
     pada halaman cetak. Begitu program radio atau film usai,
     pengaruhnya sebagian besar berakhir pula. Tetapi, buku dan
     majalah bisa mencapai tempat-tempat yang tidak bisa dicapai
     khotbah, dan bisa secara berkesinambungan memengaruhi, lama
     setelah si penulis sudah tidak ada."

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku: Menulis Dengan Cinta
  Penulis: Xavier Quentin Pranata
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta
  Halaman: 17 -- 23
  Dipublikasikan di: e-Penulis
  Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/002/
______________________________________________________________________
HALAMAN MAYA

  IN-CHRIST.NET: NETWORK LITERATUR
  http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur

  Pelayanan literatur adalah salah satu ladang pelayanan yang perlu
  digarap oleh anak-anak Tuhan, mengingat besarnya pengaruh yang bisa
  disampaikan lewat tulisan. Melalui pelayanan literatur,
  anak-anak-Nya dapat menyebarkan kebenaran firman-Nya sehingga
  banyak orang akan memeroleh terang.

  Jika Anda tertarik, bahkan sudah terjun dalam pelayanan literatur
  ini, kami mengundang Anda untuk bergabung di situs In-Christ.Net
  Network Literatur. Di sini, Anda dapat membaca artikel, blog, maupun
  komentar dari anggota lainnya yang tertarik dan terlibat dalam dunia
  literatur. Tidak hanya membaca, Anda dapat juga berpartisipasi di
  dalamnya dengan ikut mengirim tulisan.

  Mari bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang percaya dari
  berbagai tempat yang memiliki minat bidang pelayanan yang sama
  dengan Anda. Dan mari saling melengkapi di sini. Selamat bergabung.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

  LOWONGAN TENAGA PENDIDIK PESTA

  Yayasan Lembaga SABDA mengajak para profesional muda untuk
  bersama-sama melayani Tuhan melalui dunia teknologi informasi.
  Melalui program pendidikan jarak jauh, yaitu Pendidikan Elektronik
  Studi Teologi Awam (PESTA), YLSA ingin mengembangkan pelayanannya
  lebih luas lagi. Untuk itu, dicari tenaga PENDIDIK yang berkualitas
  untuk bekerja di YLSA, dengan syarat-syarat sebagai berikut.

  1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis.
  2. Pendidikan S1/S2 jurusan PAK/Teologia.
  3. Memiliki kemampuan menulis dan membuat modul pelajaran.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (verbal dan nonverbal).
  5. Bisa bekerja dalam tim.
  6. Bisa mengoperasikan komputer dengan lancar.
  7. Terbiasa dengan internet.
  8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah.
  9. Bersedia kerja penuh waktu (full time -- dalam kantor) dengan
     masa kerja minimal dua tahun.
  10. Pria/Wanita, diutamakan belum menikah.

  Jika Anda dipanggil Tuhan untuk terjun dalam pelayanan elektronik,
  silakan mengirim surat lamaran dan CV secepatnya ke:

  YLSA
  Kotak Pos 25 SLONS
  57135

  atau kirim e-mail ke:

  ==>  rekrutmen-ylsa(at)sabda.org

  Untuk mengetahui pelayanan PESTA lebih lanjut, silakan berkunjung
  ke:

  ==> http://www.pesta.org/
______________________________________________________________________

  BUKU-BUKU TERLARIS DATANG DAN PERGI, NAMUN FIRMAN ALLAH TETAP
  TINGGAL UNTUK SELAMA-LAMANYA.
______________________________________________________________________
EDISI BULAN DEPAN

  EDISI JUNI, JULI, AGUSTUS 2008

  Edisi tiga bulan ke depan, Redaksi e-Buku akan menyajikan tema:
  - Pernikahan Kristen (edisi Juni)
    Berbagai buku seputar pernikahan Kristen.
  - Parenting (edisi Juli)
    Berbagai buku untuk orang tua dan cara mendidik anak.
  - Mengelola Keuangan (edisi Agustus)
    Berbagai buku seputar pengelolaan keuangan.

  Karena itu, kami mengundang Pembaca e-Buku untuk berpartisipasi
  dalam edisi-edisi mendatang dengan cara mengirim resensi, informasi
  buku baru, artikel, tips, maupun kesaksian buku yang pernah dibaca
  sesuai dengan tema-tema di atas kepada Redaksi e-Buku di alamat:

  ==>   < buku(at)sabda.org >

  Dan mari terus membagikan berkat melalui buku.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  YAYASAN ANDI
  Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281
  Telp. (0274) 55281
  E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com
  Alamat URL: http://www.andipublisher.com/
              http://www.pbmr-andi.com/

  PENERBIT AGIAMEDIA
  Kotak Pos 1832, Bandung 40013
  Jln. A. Yani 1031, Bandung

  YAYASAN KALAM HIDUP
  Jln. Naripan 67 Bandung 32767
  Telp. (022) 4207735, 4214866
  Fax. (022) 4234508
  E-mail: marketing(at)kalam-hidup.or.id
______________________________________________________________________
Terbit Perdana 17 November 2005
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Buku 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/
http://gubuk.sabda.org/

Network Literatur:
http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti
Staf Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Kontak e-Buku: buku(at)sabda.org
______________________________________________________________________

"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."
(1 Timotius 4:13)
http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13                

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org