Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/87

e-BinaSiswa edisi 87 (6-11-2017)

Meningkatkan Kualitas Pemimpin Remaja Kristen (1)

Meningkatkan Kualitas Pemimpin Remaja Kristen (1) -- Edisi 87/I/November 2017
 
Meningkatkan Kualitas Pemimpin Remaja Kristen (1)
Edisi 87/I/November 2017
 
e-BinaSiswa

Salam kasih dalam Kristus,

Pada edisi sebelumnya, e-BinaSiswa menyajikan topik pemuridan yang menjelaskan bahwa proses pemuridan adalah regenerasi. Pada edisi ini, kita akan belajar bersama tentang kualitas pemimpin remaja Kristen. Sama halnya dengan pemuridan, kepemimpinan juga harus memikirkan regenerasi. Jika kualitas pemimpin baik, kemungkinan besar orang yang dipimpin bisa menjadi pemimpin yang baik pula. Untuk menciptakan pemimpin yang baik, kita perlu meningkatkan kualitas kepemimpinan kita, seperti tanggung jawab, keseriusan, passion, dan pengorbanan. Melalui kolom Kiat Pembina edisi ini, mari kita belajar bersama tentang hal-hal yang diperlukan seorang pemimpin remaja untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Kiranya menjadi berkat.

"Jangan ada orang yang merendahkan kamu karena kamu muda, tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian." (1 Timotius 4:12, AYT)

Ariel

Staf Redaksi e-BinaSiswa,
Ariel

 

KIAT PEMBINA Sepuluh Hal yang Harus Diketahui Pemimpin Remaja

Banyak orang Kristen merasa dirinya tidak cocok untuk terlibat dalam pelayanan remaja. Namun, jika Anda mengasihi Yesus dan peduli pada anak-anak, segala sesuatu yang lain bisa diatur.

Selama 5 tahun bekerja di antara murid-murid kelas menengah, saya telah bertemu dengan banyak sekali orang berusia 80 tahun yang merupakan pemimpin remaja yang luar biasa -- bukan karena kepribadian mereka yang bersemangat dan keahlian menari yang luar biasa. Mereka mengasihi Yesus dan mereka mengasihi anak-anak. Jika Anda mencari inti sarinya, hal itulah yang benar-benar penting.

Apabila Anda memulai dengan Yesus, semua seluk-beluk dalam memimpin remaja seharusnya bersesuaian secara konsep, alkitabiah, dan praktis. Anda harus bisa menelusuri segala sesuatu kembali kepada Yesus.

Berikut ini sepuluh hal yang harus diketahui pemimpin remaja.

1. Miliki tujuan untuk segala sesuatu.

Mari kita jujur. Dari tampilan luar, ada banyak hal aneh yang terjadi dalam kelompok remaja. Balet bola pantai, bisbol buah, dan daftar tak berujung tentang permainan, drama singkat, dan program-program yang kelihatannya tidak ada hubungannya dengan pengabaran Injil.

Namun, jika Anda tahu tujuan di balik setiap komponennya, kegiatan yang bodoh dan aneh itu menjadi berarti. Beberapa permainan memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kesepian, diabaikan, dan tidak dianggap untuk diperhatikan, dihibur, dan dipuji. Permainan lain memaksa anak-anak untuk bekerja sama -- tanpa menghiraukan siapa teman-teman mereka di sekolah.

Gambar: Remaja

Drama singkat pemimpin yang gila bisa menciptakan canda tawa, mencairkan suasana, dan menunjukkan kepada anak-anak bahwa ada kegembiraan seperti anak-anak dalam diri semua orang. Bagi para pemimpin, kegiatan yang sama dapat memberikan kesempatan untuk keluar dari zona nyaman mereka sendiri dan lebih mengutamakan anak-anak.

Saya bekerja dengan para pemimpin yang menolak untuk menempatkan diri di depan anak-anak dan menjadi konyol bersama mereka karena "itu bukan karunia mereka". Sangat penting untuk mengetahui bidang mana yang Anda kuasai dan mana yang tidak (sehingga Anda tahu bagaimana melayani tim Anda dengan cara yang paling sesuai), tetapi jika kita memahami alasan di balik setiap aspek dalam kelompok remaja, (alasan untuk) diri kita sendiri akan menjadi semakin berkurang dan yang semakin bertambah adalah tentang anak-anak, Yesus, dan bagaimana kita mengizinkan Allah memakai kita.

2. Rendahkan hati Anda.

Semakin Anda menghadirkan diri sebagai sosok yang keren, kudus, atau mengagumkan, semakin besar jarak yang anak-anak rasakan terhadap Anda. Anda adalah orang yang seharusnya memberitakan Injil dan menceritakan tentang Yesus -- pikirkan baik-baik. Pemimpin harusnya menunjukkan kepada anak-anak bahwa Yesus menjumpai mereka di tempat mereka berada, mengasihi mereka apa adanya, dan ingin menjadi bagian dari hidup mereka saat ini juga -- bukan setelah mereka menjadi keren, kudus, dan mengagumkan seperti para pemimpin mereka.

Dahulu, Anda pernah menjadi anak-anak. Jika Anda diciptakan dari daging dan darah, Anda pernah berdosa juga. Tidak selalu baik untuk menceritakan semua hal terperinci tentang dosa Anda kepada orang lain tanpa ada relasi sebelumnya, tetapi semakin Anda terbuka dengan anak-anak, semakin besar kemungkinan mereka mau menceritakan dosa dalam hidup mereka. Jika kita bersembunyi, mereka juga akan melakukan hal yang sama.

Kerendahan hati bukan hanya penting untuk hubungan Anda dengan anak-anak. Bila Anda melayani dalam pelayanan remaja, kemungkinan besar Anda bekerja dengan tim relawan.

Melayani dalam pelayanan bersama adalah kesempatan berbahaya bagi keegoisan untuk merayap masuk ke dalam hidup Anda. Mudah untuk merasa bahwa berada dalam tim berarti kita sedang menyelesaikan tugas kita, dan terus bekerja, atau memenuhi masa pelayanan tertentu. Akan tetapi, jika Anda telah berkomitmen untuk menjadi bagian dalam tim, bagilah beban itu. Jangan limpahkan segalanya kepada satu orang -- terutama bukan kepada orang yang mengajar. Jika seseorang di tim Anda akan memberitakan Injil, bantulah pemimpin itu memberikan yang terbaik kepada anak-anak dengan membiarkan mereka berfokus pada persiapan materinya.

3. Carilah anak-anak yang terpisah.

Gambar: Remaja menyendiri

Betapa pun luar biasanya kelompok remaja Anda, akan selalu ada anak-anak yang memisahkan diri. Mereka yang datang hanya karena disuruh oleh orangtua mereka, serta anak laki-laki maupun perempuan yang manis juga termasuk di situ. Menurut mereka, permainan-permainannya bodoh dan para pemimpinnya aneh. Atau, mungkin mereka hanya ingin orang lain berpikir bahwa mereka terlalu keren untuk terlibat di dalamnya. Apa pun alasannya, Allah telah membawa mereka ke kelompok remaja Anda, dan Dia memercayakan mereka kepada Anda selama 1 atau 2 jam setiap minggunya.

Terkadang, anak-anak memang tidak tertarik dengan apa yang sedang berlangsung. Anda tidak bisa dan tidak seharusnya memaksa mereka untuk ikut. Namun, terkadang anak memisahkan diri untuk melihat apakah ada yang memperhatikan.

Jika seorang anak yang tidak memiliki teman datang ke kelompok remaja, dan dia tidak memiliki teman di sana, bagaimana Anda menjadikan tubuh Kristus (gereja) berbeda daripada sekolah? Libatkan mereka. Kasihi mereka. Teladani Allah yang mengejar hati mereka tanpa henti.

4. Bagikan sukacita Injil.

Injil tidaklah membosankan. Banyak anak yang berpikir demikian (bahwa Injil itu membosankan) karena mereka mendapatkannya hanya dari membaca terjemahan buku yang berusia 2.000 tahun, atau mendengar khotbah yang dirancang untuk orang dewasa. Jim Rayburn, pendiri Young Life (sebuah pelayanan remaja untuk anak-anak yang tidak pergi ke gereja), berkata, "Membuat seorang anak merasa bosan dengan Injil adalah dosa." Entah Anda setuju atau tidak dengan Rayburn, orang Kristen tidak boleh mengabaikan potensi kerusakan yang bisa muncul dengan memberitakan kebenaran paling menggembirakan dalam sejarah sebagai hal yang membosankan, kuno, dan tidak relevan. Alkitab itu hidup dan kuat (Ibrani 4:12), dan ada banyak cara untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa kehidupan dan kebenaran yang terkandung di dalamnya dapat diterapkan dalam hidup mereka pada masa kini.

5. Kenali anak-anak Anda.

Mengenali anak-anak Anda berarti lebih dari sekadar mengetahui siapa mereka. Hal itu berarti mengetahui bagaimana mereka akan memberikan tanggapan terhadap situasi yang berbeda, dan mempersiapkan acara-acara dengan memikirkan kepentingan mereka.

Beberapa anak suka menjadi pusat perhatian dan beberapa anak langsung menjadi ciut nyalinya saat Anda menyuruh mereka maju ke depan kelompok. Penting untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak untuk bersinar, tetapi risiko membuat anak malu atau membuatnya merasa sendirian dan dibuang tidaklah sebanding dengan hasil positif yang bisa diperoleh dengan membuat mereka merasa tersanjung.

Jika seorang anak baru pertama kali datang dan Anda belum pernah berinteraksi dengannya, mungkin Anda sebaiknya berhati-hati saat ingin memasukkan dia ke dalam permainan yang menuntut dia untuk menjadi ramah dan nyaman di depan semua orang.

Anda perlu mengetahui level kerohanian anak-anak Anda karena ini penting. Ini bukan berarti Anda harus bertanya kepada setiap anak yang masuk lewat pintu, "Apakah kamu percaya Yesus?" Percakapan-percakapan itu akan terjadi, tetapi jangan lakukan itu sebelum Anda membangun hubungan dengan mereka dan mendapat hak untuk mengajukan pertanyaan pribadi yang mendalam.

Ada banyak sekali alasan mengapa seorang anak masuk melalui pintu pelayanan remaja Anda, dan kebanyakan alasannya bukanlah Yesus (setidaknya, bukan dari perspektif anak). Terlalu merohanikan pengalaman anak malah bisa menghalangi mereka untuk mendapat pengalaman rohani. St. Francis dari Assisi sering kali dikenal dengan ucapan, "Beritakan Injil senantiasa, dan jika perlu, gunakan kata-kata." Pelayanan remaja adalah konteks yang sangat baik untuk menerapkan merefleksikan Kristus melalui cara Anda mengasihi dan menjalani hidup.

6. Jangan mempermalukan anak-anak.

Anak-anak selalu hidup dalam rasa takut akan dipermalukan. Tempat terakhir yang harusnya mereka miliki untuk membuang mimpi terburuk adalah di kelompok remaja -- tempat mereka juga belajar bahwa mereka dikasihi oleh dan berharga bagi Allah.

7. Temui para orangtua.

Anda bisa menjadi orang yang paling ramah, paling penuh perhatian, dan dapat dipercaya di muka bumi ini. Namun, jika para orangtua tidak mengenal Anda, bagaimana Anda bisa mengharapkan mereka untuk memercayakan anak-anak mereka kepada Anda?

Membangun hubungan dengan orangtua amat penting, khususnya bagi pelayanan anak-anak kelas menengah dan dasar, ketika anak-anak masih sepenuhnya bergantung pada orangtua mereka, bahkan untuk datang ke acara-acara Anda. Terkadang, menemui orangtua tidak membutuhkan upaya yang besar karena mereka secara aktif mencari para pemimpin yang bekerja dengan anak-anak mereka. Namun, ada saatnya dibutuhkan usaha lebih untuk menemui orangtua.

Bahkan, kalaupun mereka tidak peduli siapa Anda atau dengan siapa anak-anak mereka bepergian, akan selalu baik bagi Anda dalam pelayanan untuk mengenal orang-orang yang telah membesarkan anak-anak yang Allah percayakan kepada Anda. Ketika anak-anak pulang, antar mereka keluar kepada siapa pun yang menjemput mereka. Lebih baik lagi, tawarkan untuk mengantar mereka dan gunakan kesempatan itu sebagai peluang untuk memperkenalkan diri kepada orangtuanya. Jangan biarkan gereja menjadi satu-satunya tempat bagi Anda untuk bersama-sama dengan anak-anak.

8. Utamakan hubungan Anda dengan Yesus.

Gambar: Bersekutu

Hal ini mungkin terlihat egois di satu sisi, tetapi kenyataannya, semakin kita mengutamakan Yesus, semakin kita mengasihi orang-orang di sekitar kita. Saat Anda mengutamakan hubungan dengan Yesus, tujuan dan makna dari segala yang Anda lakukan dan katakan kepada orang lain menjadi semakin diperkuat, bukan berkurang.

Ungkapan seperti, "Anda hanya bisa membawa seseorang pergi sejauh jarak yang Anda sendiri pernah tempuh," mungkin klise, tetapi masih berbobot. Jika Anda tidak mengejar hubungan Anda sendiri dengan Yesus, bagaimana Anda bisa dengan tulus mendorong anak-anak bahwa hal tersebut penting untuk iman mereka? Jika Anda tidak membaca Alkitab, berdoa, dan dekat dengan orang-orang Kristen lain yang lebih dewasa daripada Anda sendiri, Anda tidak memberikan yang terbaik untuk pelayanan Anda, anak-anak Anda, atau Tuhan. Hal-hal ini adalah peralatan kerja Anda, dan jika Anda tidak menggunakan peralatan Anda, bagaimana Anda melakukan pekerjaan Anda?

9. Hargai komitmen Anda.

Semoga terlibat dalam kelompok remaja bukan sekadar kesukaan Anda di gereja dalam waktu yang singkat. Melangkah masuk ke dalam pelayanan anak apa pun adalah sesuatu yang seharusnya dipertimbangkan dengan sungguh, dibicarakan bersama dengan Allah dan dengan orang-orang bijaksana dalam hidup Anda, serta dibarengi dengan persiapan rohani.

Jika Anda berkomitmen untuk memimpin anak-anak di gereja Anda atau melalui pelayanan lain, hormatilah Allah, anak-anak Anda, dan para pemimpin dalam tim Anda dengan menjadi orang yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan serius dalam pekerjaan yang Anda lakukan bersama-sama.

Anak-anak zaman sekarang dijuluki "generasi tanpa ayah". Para pemimpin remaja tidak boleh mengabaikan mereka juga. Meninggalkan pelayanan harusnya dipertimbangkan dengan hati-hati dan penuh doa sama seperti saat memulainya.

10. Miliki seorang mentor.

Satu bahaya terbesar yang dihadapi orang-orang dalam pelayanan adalah kelelahan fisik, emosional, dan mental. Mudah untuk bersemangat tentang suatu hal ketika Anda pertama kali memulainya, tetapi setelah beberapa tahun, atau setelah satu dekade, bagaimana Anda tetap bersemangat? Dan, yang lebih penting, bagaimana Anda belajar dari pengalaman Anda sambil masih memperlakukan setiap pengalaman dan setiap anak sebagai sesuatu yang benar-benar baru dan indah?

Kuncinya adalah memiliki seorang mentor.

Jika Anda terus-menerus memberi untuk kehidupan anak-anak dan tidak ada orang yang memberi kepada Anda, cepat atau lambat, Anda akan merasa hampa. Entah mentor itu adalah seorang pendeta, atau seorang pemimpin yang lebih berpengalaman, atau seorang teman gereja yang bijaksana, Anda butuh seseorang yang bisa memberi Anda perspektif yang baru, meminta Anda bertanggung jawab, berdoa untuk Anda, mengasihi Anda, dan menginspirasi Anda untuk terus maju (Ibrani 10:24). (t/Jing-Jing)

Unduh Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Faithlife Blog
Alamat situs : https://blog.faithlife.com/blog/2014/07/10-things-every-youth-leader-should-know/
Judul asli artikel : 10 Things Every Youth Leader Should Know
Penulis artikel : Ryan Nelson
Tanggal akses : 20 April 2016
 

RENUNGAN Kepemimpinan yang Baik

"Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." (Amsal 21:1)

Ada banyak definisi yang dapat kita kumpulkan guna menjelaskan apa dan bagaimana kepemimpinan yang baik. Banyak penulis juga mengungkap berbagai penjelasan. Akan tetapi, pemahaman yang sangat saya sukai bersumber dari hikmat Salomo.

Gambar: Batang air

"Hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." (Amsal 21:1). Dalam Kitab Suci versi The Message, penerjemahnya menafsirkan demikian: Good leadership is a channel of water controlled by God; he directs it to whatever ends he chooses. Kepemimpinan adalah saluran (kanal) air yang dikendalikan -- hanya oleh -- Allah; dan Dia berkuasa mengarahkan alirannya ke mana pun Dia kehendaki, hingga akhirnya bermuara kepada kemuliaan Allah. Itulah "ujung" yang Dia tentukan; arah aliran yang Dia ingini. Kita bisa saja memilih aliran kita sendiri, mengendalikan diri sendiri, mencari, dan merangkai berbagai hikmat kepemimpinan yang ada di dunia ini, tetapi itu bukan kepemimpinan yang baik, yang Tuhan rindukan terjadi di dalam dan melalui kita.

Kepemimpinan, mulai dalam lingkup keluarga hingga perusahaan, bahkan hingga lingkup bangsa, dapat diuji setiap saat. Belajar dari penulis Amsal, kepemimpinan adalah soal ketundukan -- kesadaran bahwa kita hanyalah kanal air yang dikendalikan Allah. Dia mengatur aliran kita untuk membawa pengaruh di segala tempat dan perjumpaan dengan orang lain di sepanjang perjalanan yang kita lalui. Maukah kita menjadi kanal air yang memuliakan-Nya?

KEPEMIMPINAN YANG BAIK DIAWALI KETUNDUKAN KEPADA ALLAH,
KEPEMIMPINAN YANG BAIK BERUJUNG PADA KEMULIAAN ALLAH
Diambil dari:
Nama situs : SABDA.org
Alamat situs : http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/07/26
Judul asli renungan : Kepemimpinan yang Baik
Penulis renungan : Abram Hawari
Tanggal akses : 29 September 2017
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaSiswa.
binasiswa@sabda.org
e-BinaSiswa
@sabdabinasiswa
Redaksi: Amidya, Ariel, dan Davida
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org