Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/68

e-BinaSiswa edisi 68 (16-1-2017)

Pendalaman Alkitab di Dunia Digital (2)

e-BinaSiswa -- Edisi 68/II/Januari 2017
 
Pendalaman Alkitab di Dunia Digital (2)
e-BinaSiswa -- Edisi 68/II/Januari 2017
 
e-BinaSiswa

Salam kasih dalam Kristus,

Seorang bapa gereja sekaligus reformator gereja, yakni Martin Luther, pada tahun 1517 memakukan 95 dalilnya di pintu gerbang Universitas Wittenberg. Luther ingin mengajak gereja untuk kembali pada kemurnian Injil Yesus Kristus. Salah satu semboyan Luther adalah Sola Scriptura, yaitu ajakan dan gerakan untuk kembali kepada Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Perjuangan Luther dan tokoh reformasi gereja tidak sia-sia sehingga Alkitab yang dahulu hanya dimiliki segelintir orang, kini bisa dimiliki oleh semua orang percaya.

Pada era digital ini, memiliki aplikasi Alkitab dalam gawai tidak berbanding lurus dengan kecintaan akan firman Tuhan. Untuk itu, pada sajian kali ini, kami ingin mengajak seluruh pembaca e-BinaSiswa kembali pada kebenaran Alkitab dan belajar bersama-sama untuk melakukan PA dengan gawai. Biarlah kita semakin dilengkapi dan melengkapi siswa yang kita ajar untuk melakukan PA dengan gawai, PA yang menyenangkan bagi generasi digital. Soli Deo Gloria!

Amidya

Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa,
Amidya

 

RENUNGAN Sola Scriptura

Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16).

Gereja pernah mengalami kesesatan. Mereka mengajarkan, dengan membeli Surat Pengampunan Dosa (indulgensia) yang dikeluarkan gereja, seseorang akan diselamatkan dari dosa.

Martin Luther, biarawan Jerman yang memahami Alkitab dengan sungguh-sungguh, melakukan perlawanan. Ia mengajarkan Sola Scriptura (hanya Alkitab), yaitu Alkitablah yang memiliki otoritas tertinggi dalam menentukan tindakan dan ajaran umat Allah. Dan, Alkitab mengajarkan seseorang hanya selamat oleh iman kepada Kristus Yesus. Pada 31 Oktober 1517, ia menempelkan 95 dalil di depan pintu gereja Wittenberg sebagai protes atas praktik-praktik kesalahan gereja. Tindakan ini memicu terjadinya perlawanan atas kekeliruan gereja. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Reformasi Gereja.

Sola Scriptura

Paulus mengingatkan Timotius -- anak rohaninya -- akan pentingnya Kitab Suci dalam hidup dan pelayanannya. Untuk itu, Paulus memintanya untuk berpegang pada kebenaran yang diterimanya (2 Timotius 3:14), serta mengingat ajaran Kitab Suci yang telah didengarnya sejak kecil, yang menuntunnya pada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (2 Timotius 3:15). Sebab, memang firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Marilah menjadikan Alkitab sebagai pedoman sehingga diri (dan gereja) kita tetap hidup dalam kehendak Allah. Bahkan, saat jalan kita melenceng, Alkitab akan menuntun kita mengalami reformasi demi kemuliaan Kristus, Raja Gereja.

"MEMAHAMI ALKITAB DENGAN BENAR DAN BERPEGANG TEGUH PADA AJARANNYA AKAN MENGHINDARKAN KITA DARI KESESATAN"

Download Audio

Diambil dari:
Nama situs : Alkitabku
Alamat situs : https://www.alkitabku.com/renungan-harian/sola-scriptura/3432
Judul asli renungan : Sola Scriptura
Penulis : HT
Tanggal akses : 24 November 2016
 

BAHAN AJAR PA bagi Generasi Digital Ditulis oleh: Amidya

A. Dasar Alkitab

B. Tujuan

PA dengan gawai

  • Mendorong para pembina untuk mengajar generasi digital akan pentingnya PA.
  • Memberikan brainstroming bahwa PA dengan gawai bisa dilakukan oleh generasi digital.
  • Mengajak seluruh siswa untuk mencintai Alkitab dan menjadi pelaku firman.

C. Refleksi

Surat 2 Timotius adalah surat terakhir yang ditulis oleh Rasul Paulus. Saat Paulus berada di kota Roma dan hendak menunggu hukuman yang akan ia terima dari kaisar, ia menulis surat kepada Timotius untuk senantiasa bertekun dalam pengajaran yang benar. Tafsiran Alkitab Full Life menuliskan bahwa "Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan firman Allah, menanggung kesukaran, dan melaksanakan tugas-tugasnya". Untuk memelihara Injil, memberitakan firman, hingga melaksanakan tugas sebagai umat Allah harus dilandasi dengan pengenalan akan Allah yang benar. Bagaimana cara kita mengenal Allah? Caranya adalah dengan melakukan Pendalaman Alkitab (PA).

Pendalaman Alkitab dapat dilakukan secara pribadi maupun kelompok. Tujuan PA adalah untuk pendisiplinan diri dan hidup yang menghidupi kebenaran firman Allah. Pada masa abad pertama hingga abad pertengahan sejarah gereja, Van den End dalam buku berjudul "Harta dalam Bejana" menuliskan bahwa hanya kaum rohaniwan saja yang memiliki Alkitab dan bisa membaca Alkitab setiap hari, sedangkan jemaat awam hanya mendengar khotbah ketika mereka ke gereja (2008:113). Bisa kita bayangkan bagaimana kehidupan rohani jemaat pada masa itu, tanpa Alkitab, tanpa buku-buku pendukung untuk belajar Alkitab, dan tanpa akses untuk bisa melakukan PA.

Kita sungguh bersyukur, pada masa sekarang ini, Tuhan menciptakan dan menyediakan teknologi untuk mendukung kegiatan PA supaya umat Allah mengenal kebenaran dan hidup berpegang pada ajaran yang sehat. Kolose 1:16 mengatakan "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia". Tafsiran Alkitab Full Life menegaskan bahwa seluruh ciptaan dapat ada karena Kristus yang berperan sebagai pelaksana aktif, dan segala yang ada di dalam dunia ini dapat terpelihara hanya karena Kristus saja. Demikian halnya dengan teknologi dan informasi, yang adalah ciptaan Allah. Menilik kembali bahwa baik bendawi maupun rohani adalah ciptaan Tuhan (Lihat Kolose 1:16; Ibrani 1:3), maka teknologi informasi adalah ciptaan Tuhan, dan manusia sebagai pemakai harus menggunakan, bahkan mengembangkan dengan penuh tanggung jawab. Apabila pembina masih berpikir bahwa siswa remaja masih menggunakan media internet dengan sembarangan, maka pembina harus menolong siswa dan remaja Kristen untuk memahami bahwa teknologi harus digunakan dengan bertanggung jawab. Allah menghendaki bahwa semua yang Ia ciptakan tidak dirusak oleh manusia, manusia harus mengelola semua yang sudah Allah ciptakan.

PA dengan gawai

Dengan kemajuan TI sekarang ini, kita bisa mengajak siswa dan remaja Kristen untuk mengenal Allah dan ketetapan-ketetapan-Nya yang agung. Alkitab yang hadir multiplatform merupakan akses untuk melakukan PA, ditambah berbagai buku teologia yang hadir dalam versi elektronik tentu semakin mempermudah kita untuk melakukan PA. Selain itu, ada aplikasi-aplikasi Alkitab Kristen yang dapat kita akses secara langsung dengan ujung jari kita. Dengan kemudahan seperti ini, seharusnya kita semakin mencintai firman Allah dan dapat memanfaatkan waktu untuk mengakses Alkitab di mana saja dan kapan saja.

Pertanyaannya sekarang, maukah kita mengambil komitmen dan keputusan untuk melakukan disiplin berinteraksi dengan Firman-Nya? Maukah kita melakukan PA sehingga hidup kita berpusatkan pada Alkitab?

E. Diskusi

  1. Apa inti nasihat yang Paulus sampaikan kepada Timotius dalam 2 Timotius 3:16?
  2. Mengapa PA adalah suatu kegiatan yang penting bagi umat Kristen?
  3. Bagaimana cara menggunakan teknologi dan informasi untuk melakukan PA?
  4. Pernahkah Saudara melakukan PA dengan menggunakan gawai? Bagaimana kesan Saudara saat ber-PA dengan menggunakan gawai?
  5. Sebutkan berbagai sumber bahan kekristenan yang Saudara temukan di internet yang dapat digunakan untuk melakukan PA!

F. Kesimpulan

Teknologi Informasi diciptakan oleh Tuhan bagi kemuliaan-Nya. Kita dituntut tidak boleh sembarangan saat menggunakan apa saja yang sudah Tuhan ciptakan, baik itu bendawi maupun rohani. TI berasal dari Tuhan dan sudah seharusnya kita gunakan untuk semakin mencintai firman-Nya dan memahami seluruh pekerjaan dan ketetapan-Nya yang agung bagi manusia. Mari kita mengajar siswa remaja untuk menggunakan teknologi dengan bijak. Dorong setiap siswa untuk melakukan PA dengan gawai mereka, mengunduh aplikasi-aplikasi kristiani untuk mendukung pertumbuhan iman, dan bergabung dalam komunitas PA online. Mari kita gunakan kesempatan yang sangat tidak terbatas ini untuk semakin mengenal Tuhan. Gunakan gawaimu untuk pertumbuhan rohanimu dan kawan-kawanmu!

Sumber bacaan:
  1. Gunawan, Bambang, dkk. "Suluh Siswa Kelas XI". Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 115-121.
  2. Van den End, TH. 2008. "Harta dalam Bejana". Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 113.
  3. Tafsiran Alkitab Full Life 2 Timotius 3:16. Dalam http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=55&chapter=3&verse=16.
  4. Tafsiran Alkitab Full Life Kolose 1:16. Dalam http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=51&chapter=1&verse=16..
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaSiswa.
binasiswa@sabda.org
e-BinaSiswa
@sabdabinasiswa
Redaksi: Amidya dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org