Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/733

e-BinaAnak edisi 733 (22-6-2016)

Pertumbuhan Rohani Anak (II)


e-BinaAnak -- Pertumbuhan Rohani Anak (II)
Edisi 733/Juni/II/2016

Salam kasih,

Pertumbuhan rohani adalah sebuah proses yang tidak terjadi dalam satu 
malam. Seperti benih yang bertumbuh menjadi tanaman, banyak proses 
untuk menjadikannya tanaman yang menghasilkan buah yang baik. Begitu 
pula proses pertumbuhan rohani anak-anak. Ketekunan orangtua dan para 
pelayan anak untuk membawa anak-anak yang dididik dan dilayani kepada 
kebenaran firman Tuhan akan menolong anak mengalami pertumbuhan rohani 
yang sehat.

Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pertumbuhan 
rohani? Silakan menyimak artikel edisi ini. Untuk mengajarkan tentang 
pertumbuhan rohani kepada anak, kita juga dapat memberikan kisah 
tentang perumpamaan benih yang ditabur di tanah yang baik. Kiranya 
sajian dari kami dapat menolong kita semua dalam usaha untuk menolong 
anak-anak makin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan. Tuhan Yesus 
memberkati.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


    TIP: HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERTUMBUHAN ROHANI

A. LATIHAN DAN PRAKTIK

1. Latihan dan Praktik Penting untuk Pengembangan Fisik

a. Atlet dan musisi tahu mereka harus berlatih supaya berkembang.

Mengembangkan keterampilan membutuhkan pengulangan terus-menerus, 
seperti memainkan lagu, berlatih melempar, memasukkan bola basket ke 
dalam ring. Atlet berlari, mengangkat beban, dan berlatih jam demi jam 
supaya tumbuh kuat dan mengembangkan daya tahan.

Ilustrasi: Seorang pria pernah memiliki sebuah apartemen di sebelah 
pemain cello profesional. Dia pikir pastilah menarik untuk bermain 
dalam sebuah orkestra. Kemudian, ia mendengarkan saat orang itu 
memainkan nada, latihan, dan lagu-lagu tanpa henti.

b. Anak-anak berlatih keterampilan berulang-ulang untuk mempelajari 
   sesuatu.

Anak-anak belajar berjalan mencoba lagi dan lagi. Mereka bangga untuk 
mempelajari kata baru, maka mereka menggunakannya sampai mereka 
membuat Anda gila! Mereka ingin bermain hal yang sama berulang-ulang, 
seperti memutar kaset rekaman yang sama atau memakaikan baju pada 
boneka.

Orangtua perlu mendorong anak-anak untuk mengulangi apa yang harus 
mereka pelajari: melatih matematika, ejaan, membaca, atau bermain 
piano. Mereka lelah, tetapi kita mendorong mereka karena begitulah 
cara mereka belajar.

"Latihan menjadikan sempurna" -- atau setidaknya meningkatkan 
kemajuan.

2. Latihan dan Praktik Penting untuk Pertumbuhan Rohani

a. Ayat-ayat Alkitab:

Ibrani 5:14 -- Mereka dewasa karena memiliki panca indera yang 
terlatih untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Pertumbuhan 
memerlukan latihan serta makanan.

1 Timotius 4:7 -- Latihlah dirimu beribadah.

Seperti anak-anak, atlet, dan musisi, kita harus bekerja lagi dan lagi 
dalam menerapkan prinsip-prinsip Alkitab untuk menjadi efektif dalam 
pekerjaan Tuhan.

b. Aplikasi:

Untuk belajar MENGAJARKAN, kita harus melakukannya berulang-ulang: 
mengajar anak-anak Anda, studi di rumah, kelas Alkitab, berkhotbah, 
lagi dan lagi.

Untuk belajar MEMIMPIN MENYANYI, berlatihlah lagu-lagu di rumah, 
bernyanyi dengan keluarga Anda, memimpin selama pertemuan gereja 
berulang-ulang.

Untuk MEMAHAMI ALKITAB, mempelajarinya lagi dan lagi, berbicara dengan 
orang lain, berlatih sendiri, menghafal, dan menggali.

Untuk belajar BERDOA, lakukanlah secara berulang-ulang.

Anak-anak mungkin tidak melakukan dengan baik pada awalnya, tetapi 
orangtua mendorong mereka untuk melakukannya berulang-ulang. Demikian 
juga, anggota jemaat yang lebih tua harus mendorong anggota jemaat 
baru untuk menggunakan bakat mereka. Mereka mungkin tidak terampil 
pada awalnya, tetapi mereka belajar dengan melakukan.

Kita perlu mendorong para guru, pengkhotbah, dan pemimpin lagu. Jangan 
mengeluh. Tentunya, jangan tinggal di rumah. Mereka membutuhkan 
praktik!

B. WAKTU DAN KESABARAN

Sesuai sifatnya, pertumbuhan membutuhkan WAKTU. Kemajuan dan 
perkembangan terjadi seiring berjalannya waktu. Beberapa pelajaran 
penting selanjutnya:

1. Jangan Berharap untuk Mencapai Tujuan Anda dalam Semalam

a. Anak-anak tidak bertumbuh sempurna dalam seketika/sekejap.

Saat lahir, mereka begitu kecil sehingga Anda dapat menggendong mereka 
di keranjang kecil. Lalu, dengan cepat, mereka tumbuh lebih besar dan 
perlu baju baru setiap bulan. Akhirnya, mereka bisa memakai pakaian 
orangtua mereka atau bahkan lebih besar dari itu. Namun, itu butuh 
waktu. Kadang-kadang, anak-anak menjadi tidak sabar. "Aku tidak bisa 
menunggu sampai aku 18 (atau 21)." Kita berkata, "Nikmati waktumu. Itu 
akan segera terjadi." Waktu berlalu dan, tentu saja, apa yang mereka 
tunggu-tunggu telah datang dan pergi, dan mereka melihat kembali 
bertanya-tanya bagaimana waktu berlalu begitu cepat!

b. Jangan berharap menjadi dewasa rohani dalam semalam.

Yakobus 1:4 -- Untuk menjadi sempurna dan dewasa (seluruhnya), tidak 
kurang apa pun, kita harus memiliki kesabaran.

Beberapa orang Kristen yang baru lahir ingin tahu segala sesuatu dan 
melakukan segalanya dengan segera. Mereka mungkin tidak bersedia 
menyediakan waktu untuk mempelajari dan MENGEMBANGKAN kemampuan. 
Namun, mereka ingin menjadi seperti anggota dewasa -- dan ingin 
anggota lain untuk memperlakukan mereka dengan rasa hormat yang sama 
yang mereka berikan kepada anggota dewasa -- sebelum mereka 
menyediakan waktu untuk bertumbuh.

Kadang-kadang, anggota yang lebih tua tidak sabar dengan anggota baru. 
Kita tidak mengerti mengapa orang baru memiliki masalah dengan 
beberapa konsep dasar. Kemudian, kadang-kadang anggota baru 
menjelaskan, "Aku tidak pernah benar-benar diajarkan mengenai apa yang 
dikatakan Alkitab sebelumnya." Mereka tidak memiliki latar belakang 
dalam Kitab Suci, dan dibutuhkan WAKTU untuk bertumbuh.

Ingatlah bahwa orang-orang yang bisa menjadi dewasa saat ini tidak 
mendapatkannya dalam semalam. Butuh bertahun-tahun studi dan praktik. 
Anggota baru tidak harus berkecil hati dan menyerah. Anggota yang 
lebih tua jangan tidak sabar atau terlalu menuntut. Ingat bagaimana 
anak-anak kita membutuhkan waktu untuk tumbuh, dan bagaimana kita 
harus bersabar dengan cara mereka yang belum dewasa karena mereka 
bertumbuh. Namun, pertumbuhan akan terjadi selama orang berusaha dan 
kita memberi mereka waktu.

2. Jangan Berkecil Hati karena Kesalahan dan Teguran

a. Anak-anak membuat banyak kesalahan dan harus sering diberi tahu 
   bahwa mereka salah.

Seberapa sering anak jatuh saat belajar berjalan? Mereka jatuh lagi 
dan lagi, menghasilkan benjol dan memar. Mereka menumpahkan susu 
mereka, tidak memegang sendok dengan baik, jatuh dari sepeda motor 
mereka, dan memegang pemukul sebelum usia sembilan dan mencetak 
kemenangan. Orangtua terus mengoreksi, menginstruksikan, dan 
menghukum, sampai kita hampir merasa kasihan dengan anak-anak. 
Bertumbuh dewasa itu sulit!

Jika anak-anak mau menjadi dewasa, mereka harus terus berusaha 
terlepas dari kesalahan dan teguran. Dan, suatu hari nanti mereka akan 
melihat kembali kesalahan kekanak-kanakan mereka sendiri dan hanya 
tersenyum.

b. Orang yang sedang mengalami pertumbuhan akan membuat banyak 
   kesalahan dan harus sering diberi tahu mereka salah.

Beberapa tokoh Alkitab terbesar berbuat kesalahan yang buruk sekali 
dan harus ditegur.

- Musa membuat alasan ketika Allah memanggilnya untuk memimpin Israel 
  keluar dari perbudakan.
- Daud berzina dengan Betsyeba dan ditegur oleh Natan.
- Petrus menyangkal Yesus tiga kali.
- Paulus menganiaya orang Kristen sebelum pertobatannya.
- Tomas meragukan kebangkitan Yesus.
- Semua rasul meninggalkan Yesus ketika Dia ditangkap dan disalibkan.

Hamba yang besar bukanlah orang yang hidup tanpa pernah berbuat dosa, 
melainkan orang-orang yang belajar dari kesalahan mereka dan terus 
melayani Tuhan dengan setia.

Yudas mengkhianati Yesus dan dikenang sebagai pengkhianat. Petrus 
menyangkal Yesus tiga kali dan dikenang sebagai rasul besar. Apa 
bedanya? Yudas, setelah mengkhianati Yesus, menggantung diri. Petrus, 
setelah menyangkal Yesus, bertobat dan mulai bekerja memberitakan 
Injil.

KESIMPULAN

Cerita ini adalah tentang seorang anak kecil yang jatuh dari tempat 
tidur. Saat ditanya apa yang terjadi, ia berkata, "Aku kira aku 
terlalu dekat dengan pinggir tempat tidur." Itulah mengapa banyak 
orang terjatuh dan menjauh dari Allah setelah pertobatan mereka --
mereka berada terlalu dekat dengan "posisi di pinggir" dan tidak 
tumbuh menjadi dewasa.

Bukanlah hal yang memalukan untuk menjadi bayi jika Anda lahir 
beberapa bulan yang lalu. Namun, jika seseorang telah menjadi anak 
Allah selama beberapa tahun dan belum bertumbuh, ia memiliki masalah.

Setiap orang perlu untuk bertumbuh sebagai seorang Kristen, dan semua 
orang bisa bertumbuh jika saja dia menerapkan prinsip-prinsip Alkitab 
tentang pertumbuhan. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Gospel Way
Alamat URL: http://www.gospelway.com/christianlife/steps_maturity.php
Judul asli artikel: Steps to Spiritual Maturity: How We Grow up in Christ
Penulis artikel: David E. Pratte
Tanggal akses: 13 Mei 2016


         BAHAN MENGAJAR: BENIH YANG JATUH DI TANAH YANG BAIK

Melalui pelajaran ini, anak-anak diharapkan akan menemukan bagaimana 
firman Tuhan dengan luar biasa akan menolong kita untuk bertumbuh 
secara rohani dan memberi kita arah kepada hidup yang kekal bersama 
Yesus.

Tema: Kehidupan abadi, perumpamaan, bersaksi, pertumbuhan rohani.

Pembukaan:

Siapkan sebuah semangka kecil yang berbiji. Potong menjadi beberapa 
bagian. Harus ada salah satu bagian kecil dari semangka untuk setiap 
anak. Ketika anak-anak memakan semangka tersebut, minta mereka untuk 
menempatkan biji-bijinya ke dalam sebuah mangkuk. Mintalah mereka 
menebak berapa biji yang ada dalam mangkuk tersebut.

Sambil menghitung biji semangka, katakanlah, "Bukankah menakjubkan 
bahwa hanya dengan menanam satu biji semangka ini, kita bisa 
mendapatkan semangka seperti yang kita makan hari ini? Dari masing-
masing biji semangka ini, kita bisa mendapatkan lebih banyak semangka 
lagi!"

Alkitab:

"Ketika Yesus melihat orang banyak itu, Ia merasa kasihan kepada 
mereka karena mereka lelah dan terlantar seperti domba-domba tanpa 
gembala. Kemudian Ia berkata kepada murid-murid-Nya, `Sesungguhnya, 
panenan banyak, tetapi pekerja-pekerjanya sedikit.`" 
(Matius 9:36-37, AYT)

Baca ayat ini bersama-sama beberapa kali dan tulislah di papan. Lalu, 
hapus satu per satu kata dari papan tulis sambil membaca ayat Alkitab 
tersebut. Lanjutkan cara ini sampai kata-kata semua terhapus dan anak-
anak menghafal ayat tersebut.

Pelajaran:

Hari ini, kita akan membaca kisah tentang benih yang jatuh di tanah 
yang baik. Benih itu tumbuh dengan sangat baik dan tumbuh menjadi 
tanaman yang kuat. Sebagai orang Kristen, kita harus membagikan iman 
kita dengan orang lain. Dengan cara ini, orang lain akan mendengar 
Kabar Baik dan mereka dapat menjadi Kristen. Tubuh Kristus pun akan 
terus bertumbuh ketika kita berbagi benih (Kabar Baik) dengan orang 
lain.

Matius 13:8,9,23 (Perumpamaan Penabur -- benih yang jatuh di tanah 
yang baik). Minta anak-anak untuk membuka Matius 13:8,9,23 di Alkitab 
mereka. Mintalah salah satu anak untuk membacanya.

Pertanyaan Diskusi:

1. Dalam cerita kita hari ini, di mana benih itu jatuh? (Tanah yang 
   baik.)

2. Apa yang terjadi dengan benih yang jatuh di tanah yang baik? (Ini 
   menghasilkan tanaman yang baik.)

3. Bagaimana benih yang jatuh di tanah yang baik dibandingkan dengan 
   kehidupan kita sebagai orang Kristen? (Kita perlu membagikan iman 
   kita dengan orang lain sehingga mereka dapat menjadi Kristen. Ini 
   juga membantu kita bertumbuh secara rohani.)

4. Apakah ini sebuah pesan yang penting? Bagaimana kami bisa tahu? 
   (Ya, Yesus berkata "Dia yang memiliki telinga, biarkan dia 
   mendengar.")

5. Bagaimana kita bisa berbagi Kabar Baik tentang Yesus dengan orang 
   lain? (Katakan kepada mereka, "Mendoakan mereka, berbagi Kabar Baik 
   dari Alkitab, meminta mereka untuk datang ke sekolah minggu.")

Aplikasi:

Mereka yang mendengar Kabar Baik dan masuk ke dalam hati dapat 
menerima hadiah gratis keselamatan dari Yesus Kristus. Kita harus 
hidup produktif bagi Tuhan kita. Harap dicatat bahwa kita tidak dapat 
pergi ke surga dengan cara kita sendiri. Namun, jika Yesus adalah 
Tuhan dari hidup kita, kita akan ingin hidup bagi Dia. Kita akan 
mengikuti aturan-Nya dan memberi tahu orang lain tentang Dia. Kita 
tidak akan sempurna dan masih akan melakukan kesalahan, tetapi kami 
akan mencoba sebaik mungkin untuk menjalani kehidupan yang 
menyenangkan Tuhan. (t/Davida)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Kids Sunday School Place
Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/168/lessons/seeds-that-fall-on-good-soil.php
Judul asli artikel: Seeds that Fall On Good Soil
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 22 Juni 2016


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org