Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/693

e-BinaAnak edisi 693 (10-12-2014)

Natal (I)


e-BinaAnak -- Natal (I)
693/Desember/I/2014

Salam sukacita Natal,

Puji Tuhan, e-BinaAnak masih diberi kesempatan untuk berbagi berkat
pada hari Natal tahun 2014  ini melalui beberapa bahan bertema Natal,
yang kami harap dapat semakin memperlengkapi Anda semua untuk melayani
Tuhan. Sungguh, kasih Allah nyata dalam setiap persiapan dan
penyusunan edisi e-BinaAnak yang kami lakukan selama satu tahun ini.
Kami berdoa kiranya e-BinaAnak dapat memperlengkapi pelayan anak dalam
melakukan tugas panggilannya.

Selama bulan Desember ini, kami akan menyajikan bahan-bahan bertema
Natal. Kiranya melalui bahan-bahan ini, kita semua dapat semakin
memahami makna Natal yang sebenarnya dan semakin menghargai kelahiran
Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.

Selamat membaca, Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Kelahiran Sang Juru Selamat membawa pengharapan dan kasih bagi setiap
orang percaya. Sebagai orang percaya, kita harus dengan penuh antusias
memberitakan Kabar Baik ini kepada mereka yang belum mengalami kasih
yang sejati. (Tilestian)


                ARTIKEL: MAKNA NATAL BAGI IMAN KRISTEN

Bagi sebagian orang, bulan Desember adalah salah satu momen paling
dinantikan karena seluruh umat kristiani merayakan Natal; hari ketika
seluruh umat Tuhan memperingati kelahiran Yesus Kristus. Ada banyak
perayaan ibadah Natal di mana-mana, bahkan sebelum bulan Desember pun,
di sepanjang jalan sudah banyak pedagang menjual pernak-pernik Natal.
Semuanya itu adalah untuk menyambut hari Natal yang bahagia itu,
bahkan nyanyian Natal telah berkumandang di pusat-pusat perbelanjaan
dan pusat kota pada umumnya.

Namun, bagi orang-orang tertentu, bulan Desember bisa saja menjadi
masa yang suram. Kemeriahan Natal bisa saja tidak bisa mengubah
berbagai situasi yang dihadapi orang-orang tertentu. Sebab, ada banyak
orang juga yang tidak bisa merayakan hari Natal, apalagi untuk
berkumpul dengan keluarga. Bagi keluarga tertentu, misalnya yang masih
dalam kemiskinan, Natal tidak dirasakan menjadi sebuah kebahagiaan
bagi mereka. Lebih menyedihkan lagi, bila pada masa Natal ini, ada
seseorang yang sedang menantikan vonis hukuman atas perbuatannya, atau
karena keadaan-keadaan lainnya yang memprihatinkan.

Dengan berbagai kondisi tersebut, apakah makna Natal akan berubah
dengan atau tanpa perayaan yang besar? Apakah makna Natal akan berubah
jika kita tidak dapat merayakannya bersama keluarga kita?  Seandainya
hal-hal di atas tidak ditemui dalam Natal kita tahun ini, masihkah
iman kita tetap ada di dalam Kristus? Masih adakah sukacita di dalam
hati kita? Masihkah kita bersekutu dengan Tuhan dan bertumbuh dalam
Tuhan pada Natal ini?  Sebab, Natal akan sangat berdampak bagi iman
kita apabila kita telah mengerti makna Natal yang sesungguhnya.
Sebagai orang-orang Kristen yang sejati, kita mengetahui bahwa
perayaan Natal adalah peringatan hari kelahiran Tuhan kita, Yesus
Kristus, yang datang ke dunia untuk memberikan keselamatan dan hidup
yang sejati. Orang yang percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang
beriman kepada Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kelahiran Kristus ke
dunia ini juga harus kita maknai dengan penuh iman kepada-Nya(Matius
1:21). 
Ada beberapa alasan mengapa perayaan Natal harus menjadi iman
bagi orang percaya sehingga peristiwa kelahiran Kristus, yang kita
rayakan sebagai perayaan Natal, menjadi sebuah peristiwa penting dalam
iman kita kepada Yesus Kristus.

1. Natal adalah Bukti Cinta Kasih Tuhan kepada Umat-Nya

Kelahiran Yesus Kristus adalah bukti cinta kasih Tuhan kepada umat-Nya
(Yohanes 3:16). Ayat tersebut mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah,
bahwa kasih Allah cukup luas untuk menjangkau semua orang, yaitu
"dunia ini". Allah  "mengaruniakan" Anak-Nya sebagai kurban penghapus
dosa di atas kayu salib. Langkah pendamaian yang mengalir dari hati
Allah sendiri yang penuh kasih dan kurban Kristus itu bukanlah suatu
tindakan yang terpaksa dilakukan oleh Allah. Tuhan Yesus Kristus lahir
ke dunia untuk melepaskan manusia dari belenggu apa pun yang sedang
menjerat hidupnya. Dosa telah ditanggung-Nya demi manusia agar kita
hidup menjadi orang-orang yang merdeka dan tidak diperhamba oleh dosa.
Keselamatan dan hidup kekal merupakan anugerah Allah. Anugerah yang
sangat berharga. Anugerah tersebut tidak dapat dibeli dengan apa pun,
juga tidak dapat dicapai dengan kemampuan manusia. Hidup kekal adalah
anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Melalui penebusan yang disediakan
Allah di dalam Anak-Nya, kita dapat menghampiri-Nya untuk menerima
kasih, kemurahan, kasih karunia, dan pertolongan-Nya pada waktunya.
Dengan pengorbanan dan kematian Yesus Kristus, Ia mengubah dan
membebaskan kita dari dosa. Sebab, Allah telah menetapkan kasih-Nya
sejak semula, yaitu untuk membentuk dan memperbaiki hubungan dengan
umat-Nya melalui kurban Yesus Kristus yang telah menebus dosa kita di
atas kayu salib (Roma 3:24-26).

2. Natal Membawa Sukacita Besar

Sepanjang sejarah kekristenan, peristiwa kelahiran Tuhan Yesus Kristus
adalah sukacita terbesar dan selalu menjadi momen yang abadi bagi umat
manusia. Kelahiran Yesus lebih dari 2000 tahun lalu membawa sukacita
bagi para malaikat, para gembala, dan tiga raja dari timur, yang
kemudian bergegas menyambut-Nya dengan cara mereka sendiri. Kelahiran
Yesus Kristus seharusnya juga menjadi sukacita yang tidak berkesudahan
bagi umat Tuhan saat ini. Mengapa demikian?  Sebab, kedatangan-Nya
telah memberi hidup kekal yang tidak dapat dijamin oleh keyakinan apa
pun. Hidup kekal adalah anugerah Allah dalam Yesus Kristus Tuhan kita
(Yohanes 3:36). Hal inilah yang seharusnya menjadi dasar agar setiap
orang percaya tetap bersuka. Perayaan Natal adalah sukacita abadi yang
tak tergantikan oleh apa pun. Memperingati hari Natal bersama keluarga
atau orang-orang yang kita kasihi memang menjadi suatu momen yang
sangat baik jika mampu dirasakan secara bersama-sama. Namun, sekalipun
mungkin kita tidak dapat berkumpul bersama keluarga untuk merayakan
Natal, hal itu tidak membuat sukacita kita berkurang di hadapan Tuhan,
kehadiran Kristus secara pribadi dalam hidup kita adalah sukacita yang
sejati. Perayaan Natal akan menjadi lebih berarti bagi iman Kristen
apabila setiap orang percaya mampu mengalami Kristus secara pribadi di
dalam hidupnya.

3. Natal Merupakan Persekutuan dengan Tuhan

Kelahiran Yesus yang kita rayakan saat ini adalah sebuah kabar
sukacita di tengah-tengah dunia yang keras dan kejam. Di dalamnya,
kita merayakan persekutuan dengan Tuhan yang datang kepada kita dan
memberi arti bagi hidup kita. Manusia bersekutu dengan Allah dan
Dialah sumber hidup kita. Tuhan Yesus menggambarkan hubungan-Nya
dengan jemaat seperti pokok anggur dan ranting-rantingnya(Yohanes
15:5). 
Orang yang bertumbuh di dalam Tuhan adalah orang yang hidup
dengan Allah dan hidup dalam terang  (1 Yohanes 1:5-7). Bertumbuh di
dalam Tuhan juga berarti bahwa seseorang hidup dalam ketaatan terhadap
perintah Allah (1 Yohanes  2:3-7), terutama perintah untuk mengasihi,
serta hidup di dalam kebenaran Firman. Dalam momen Natal yang sangat
dinantikan ini, kita memaknai hari Natal untuk merenungkan kembali
pertumbuhan iman kita di dalam Tuhan agar kelak kita dapat
melaksanakan amanat Tuhan Yesus Kristus; sebagai pemberita kebenaran
akan karya penebusan dan hidup yang kekal (1 Yohanes 2:22-25).

4. Natal Membuat Kita Bertumbuh di Dalam Tuhan

Kelahiran Yesus ke dalam dunia ini adalah sama seperti kelahiran
manusia pada umumnya. Peristiwa kelahiran Yesus di dalam hidup manusia
juga merupakan momen awal baginya untuk kemudian tumbuh menjadi
seorang Kristen yang dewasa. Setiap orang yang ingin bertumbuh di
dalam Tuhan harus melekat kepada Tuhan. Ranting-ranting harus tetap
tinggal di dalam pokoknya kalau mau hidup, bertumbuh, dan berbuah
(Yohanes 15:1-7). Adanya hubungan itu harus diwujudkan secara nyata
dalam perbuatan kasih kepada sesama dan ciptaan Tuhan lainnya. Dengan
perayaan Natal yang sangat berharga ini, kita sebagai umat Tuhan harus
saling mengasihi. Bentuk-bentuk lahiriah dari kasih harus nyata dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa membuat perbedaan dalam keluarga,
lingkungan kerja, dan bentuk interaksi sosial lainnya. Natal adalah
momen untuk perubahan dan peneguhan atas komitmen kita sebagai
pengikut Kristus untuk mencintai sesama dalam suka dan senang, serta
peneguhan panggilan kita sebagai orang-orang yang dipercayakan Tuhan
mengelola dan merawat ciptaan-Nya. Ia harus menyadari apa sebenarnya
panggilan hidup-Nya sebagai utusan Allah. Orang-orang yang telah
menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat harus bertumbuh di
dalam Tuhan hingga menjadi orang Kristen yang dewasa.

5. Natal Membawa Hidup yang Penuh Kelimpahan

Tuhan Yesus dalam kitab Yohanes memberitahukan bahwa kedatangan-Nya ke
dunia ini adalah untuk memberi hidup, bahkan hidup yang Ia berikan
adalah hidup yang penuh dengan kelimpahan. Kita menyadari bahwa
kelahiran Yesus Kristus di dalam hidup kita adalah pemberian anugerah
keselamatan dan hidup yang berkelimpahan. Hidup yang berkelimpahan di
dalam Tuhan itu ada di dalam kehidupan orang percaya yang sejalan
dengan firman Tuhan. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus."(Filipi
2:5) 
Jika hati dan pikiran kita dikuasai oleh Roh Kudus dan sesuai
dengan pikiran Kristus, maka  "Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
(Filipi 4:7) Sebagai orang percaya, kita tidak boleh kehilangan makna
Natal yang sesungguhnya. Jangan sampai Natal kita hanya berfokus pada
hal-hal yang sifatnya seremonial semata. Jika kondisi tersebut terjadi
dalam hidup orang percaya, sesungguhnya kita telah terancam kehilangan
makna Natal sehingga Natal bisa menjadi momen yang berlalu begitu saja
tanpa ada pesan Natal bagi iman dan hidup kita secara pribadi. Tuhan
memang tidak menghendaki supaya kita mengurangi kebahagiaan di hari
Natal, Dia sendiri telah "memberikan kepada kita segala sesuatu untuk
dinikmati" (1  Timotius 6:17), termasuk merayakan hari Natal dengan
bahagia. Akan tetapi, Dia juga menghendaki agar makna Natal itu
berdampak bagi iman kita, agar kita semakin beriman kepada Kristus
sebagai Penebus kita, memiliki persekutuan dengan Allah, serta
bertumbuh di dalam Tuhan dan memiliki hidup yang berkelimpahan. Dengan
demikian, perayaan Natal lebih berarti pada tahun ini dan pada tahun
-tahun mendatang. Selamat merayakan sukacita Natal!

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: GBI House of Grace
Alamat URL: http://gbihog.org/index.php?option=com_content&view=article&id=291:makna-natal-bagi-iman-kristen&catid=3:renungan&Itemid=7
Penulis artikel: IP
Tanggal akses: 16 September 2014


               BAHAN MENGAJAR: APA MAKNA NATAL BAGIMU?
                        Ditulis oleh: Santi T.

Bacaan pengantar: Lukas 2:1-20

Ayat hafalan: Lukas 2:11
"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud." (Lukas 2:11)

Bahan:
- Kertas bergambar: Yesus, gembala, kado, dan domba.
- Pensil warna
- Spidol

Langkah permainan:

1. Mintalah anak-anak SM berhitung dari 1 -- 5 secara berurutan.
2. Kelompokkan anak-anak SM sesuai dengan angka yang mereka sebutkan
 tadi. Jadi, akan ada 5 kelompok.
3. Setiap kelompok diberi 1 kertas yang sudah bergambar (masing-masing
 kelompok berbeda), pensil warna, dan pensil.
4. Mintalah anak-anak SM untuk mewarnai kertas gambar tersebut.
5. Masing-masing kelompok menuliskan "makna Natal bagi mereka", sesuai
 dengan gambar yang mereka dapatkan. Boleh menuliskan lebih dari
   1 makna Natal.
Misal:
Kertas bergambar kado: Kado-kado ini sangat indah, tetapi Natal adalah
hadiah terindah dalam hidup saya.
6. Mintalah perwakilan dari masing-masing kelompok untuk membacakan
 makna Natal yang mereka dapat dari gambar tersebut.
7. Jika semua kelompok sudah membacakan makna Natal bagi mereka,
 berilah pertanyaan refleksi sebagai sarana untuk merenungkan
 makna Natal yang sebenarnya.

Pertanyaan refleksi:  Dari semua gambar ini  (Yesus, gembala, domba,
kado, dan domba), manakah yang paling kamu butuhkan untuk hidupmu?

Penutup: Kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus, membawa kasih,
damai, dan sukacita bagi setiap orang percaya. Kasih, damai, dan
sukacita ini tidak bisa kita dapatkan dari pohon Natal, kado, hiasan
Natal, dll., tetapi dari Yesus. Yesuslah yang paling penting dan utama
dalam hari Natal. Jadi, marilah kita menyiapkan hati kita untuk
menyambut Dia dengan penuh kerinduan.

Doa:  Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat kami, terima kasih karena
Engkau telah hadir di hati kami. Kami, anak-anak-Mu, bersukacita
karena kelahiran-Mu. Tuhan Yesus, biarlah kasih-Mu yang senantiasa
menolong, menuntun, dan mengajari kami untuk saling mengasihi. Amin.


          SUA PELAYAN ANAK: APA ARTI NATAL DALAM HIDUP ANDA?

Natal: Apa arti Natal dalam hidup Anda? (8 Oktober 2014)

Enos Maja: Natal tu, bulan suci tau musim dingin/salju dan lahirlah
Sang Juru Selamat dunia.

Olive Runturambi: Natal itu adalah saat yang tepat buat berbagi kasih
dengan sesama, terlebih buat sesama yang membutuhkan. Can`t wait for
Christmas!!

Welminwiwi Sianda:  Natal itu penuh kasih, sukacita dan damai
sejahtera. Moment kita mengingat peristiwa kelahiran Juru Selamat
dunia.

Novanti Samadi:  Natal ngumpul-ngumpul dengan orang-orang terkasih,
baik yang dekat dengan kita atau yang jauh semua pada ngumpul, dan
saling melepas rindu dan saling berbagi kasih, hhmmm tidak sabar
menunggu hari Natal.

Nona Nobertinus: Natal itu adalah ide untuk persiapan acara perayaan
Natal kita.

Natal: Wah, setiap orang punya arti berbeda tentang Natal. Good. Apa
pendapat teman-teman yang lain?

Rachel Lumbantobing: Arti Natal bagi saya suatu spirit yang memotivasi
saya untuk melakukan dan memberikan hal-hal yang baik untuk Tuhan,
saudara-saudara, dan sesama dengan sukacita juga pengucapan syukur dan
terima kasih kepada Yesus untuk semua kebaikan yang sudah saya terima
dari-Nya.

Maria Herman: Natal itu hari yang penuh sukacita karna tlah lahir Juru
Selamat dunia, dan hari di mana berkumpul dengan keluarga.

Marlin Tanga Wila:  Natal itu adalah waktu di mana dengan tulus kita
saling berbagi, memaafkan, dan yang terpenting saling mengasihi.

Dince Liey:  Mengingat kembali akan kehadiran Sang Juru Selamat, di
dalam hidup kita.

Russel Hound: Its more than anything ...!!

Sumber: 
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=803838573000285&id=246651518718996


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org