Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/324

e-BinaAnak edisi 324 (4-4-2007)

Kematian Yesus


______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                             324/April/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL             : Kematian Yesus Sebuah Pengorbanan untuk Dosa
  - TIPS                : Membimbing Anak kepada Kristus
  - BAHAN MENGAJAR      : Kematian Yesus Kristus
  - WARNET PENA         : Easter: Resources for Christian Teachers
  - STOP PRESS!         : Kelas Intensif Domba Kecil: Melayani
                          Anak-Anak Secara Efektif
  - DARI ANDA UNTUK ANDA: Ingin Informasi Situs Anak
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam sejahtera dalam perlindungan-Nya,

  "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
  perbuat." Itulah yang terucap dari bibir Yesus ketika menghadapi
  orang-orang yang begitu membenci, menghina, dan mengejek Dia. Saat
  itu bukan tidak mungkin Dia menunjukkan kekuasaan dan kekuatan-Nya,
  tetapi Dia justru memohon ampunan bagi manusia-manusia berdosa
  tersebut. Ya, kematian-Nya menebus utang dosa kita kepada Bapa di
  surga.

  Kematian Yesus merupakan satu rangkaian peristiwa dari anugerah
  keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Bulan April ini
  e-BinaAnak akan membahas peristiwa "Kematian Yesus" sampai dengan
  "Hari Pentakosta" sebagai rentetan peristiwa yang membawa anugerah
  keselamatan dan peneguhan bagi kita. Dalam pekan pertama ini, kami
  menghadirkan renungan mengenai makna kematian-Nya di kolom artikel
  dan juga bahan-bahan mengajar mengenai kematian Yesus. Kami harap
  sajian ini dapat membawa Anda dan anak-anak layan Anda semakin dalam
  mengasihi Dia yang terlebih dahulu mengasihi kita.

  Di kesempatan ini Redaksi e-BinaAnak mengucapkan SELAMAT HARI
  PASKAH! Belenggu dosa telah dipatahkan melalui kemenangan Yesus dan
  biarlah kubur kosong itu membawa sukacita penuh di hati kita semua.
  Tuhan memberkati.

  Redaksi,
  Davida Welni Dana

         "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa,
                satu kali dan untuk selama-lamanya,
     dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." (Roma 6:10)   
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+6:10 >


                           o/ ARTIKEL o/

             KEMATIAN YESUS SEBUAH PENGORBANAN UNTUK DOSA
             ============================================

  KEMATIAN-NYA DIPERLUKAN

  Yesus mengajarkan bahwa tindakan nyata untuk membawa manusia kepada
  keselamatan harus melibatkan diri-Nya sendiri melalui kematian-Nya
  di kayu salib. Hal ini merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan
  yang Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya. Ia menyampaikan kabar ini
  untuk pertama kalinya kepada Petrus yang baru saja memberikan
  pernyataan, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius
  16:16). Petrus menanggapi pertanyaan Yesus, "Tetapi apa katamu,
  siapakah Aku ini?" (Matius 16:15). "Sejak waktu itu Yesus mulai
  menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
  dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
  kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
  ketiga" (Matius 16:21).

  Petrus menyadari bahwa hal itu sangat sulit diterimanya. Dia menegur
  Yesus dengan berkata, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal
  itu sekali-kali takkan menimpa Engkau" (Matius 16:22). Dalam
  peristiwa itulah Yesus memberikan salah satu teguran-Nya yang paling
  tajam, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab
  engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
  yang dipikirkan manusia" (Matius 16:23). Mengapa Dia menyebut Petrus
  "iblis"? Pernyataan itu muncul karena dari teguran Petrus di atas
  Dia mendengar suara yang pernah mencoba menghancurkan Dia di padang
  gurun, suara yang selama berabad-abad mencoba untuk mencegah
  terjadinya pemenuhan janji Allah bahwa akan ada penebusan dosa.
  Yesus menegaskan bahwa jalan Allah adalah jalan menuju ke salib.

  Yesus mengajarkan bahwa kematian-Nya amat diperlukan. Dia berkata
  bahwa Anak Manusia "harus" mati. Dari kalimat itu ada bentuk
  perintah yang sepertinya memaksa. Mengapa "harus"? Hal tersebut amat
  mengganggu Petrus; bahkan mungkin pula mengganggu kita saat ini.
  Mari kita renungkan betapa dosa juga amat mengganggu Allah. Tindakan
  turun-temurun memberikan korban darah dalam Perjanjian Lama
  merupakan suatu cara untuk mengajarkan kebenaran ini. Pembakaran dan
  penyembelihan hewan korban menjadi pernyataan bahwa Allah amat
  membenci dosa. Dosa itu merusak, membunuh yang tidak bersalah, dan
  darah dicucurkan tanpa ada ampun.

  Ketetapan akan pengorbanan-pengorbanan tersebut juga mengajarkan
  sebuah pelajaran lain kepada kita. Binatang-binatang yang
  dikorbankan tersebut tidaklah sempurna. Jika kita dapat
  mempersembahkan hewan korban yang benar-benar tanpa cacat, untuk
  selanjutnya tidak diperlukan lagi pengorbanan binatang. Kebutuhan
  akan korban yang benar-benar sempurna jelas sangat diperlukan. Dan
  Yesus menjadi korban yang sempurna itu. Surat Ibrani memaparkan hal
  tersebut kepada kita secara rinci dan menyimpulkan dengan, "Sebab
  Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang
  hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam
  sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
  Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya
  sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat
  kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian
  Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi
  sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman
  akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya" (Ibrani 9:24-26).
  Para imam kepala harus mengorbankan hewan setiap tahun sebab mereka
  tidak dapat membuat satu persembahan untuk semuanya. Pengorbanan
  Yesus menyempurnakan semua korban tersebut karena pengorbanan Yesus
  adalah sempurna. Dia yang tidak berdosa mengorbankan nyawa-Nya
  sekali untuk semua dosa umat manusia.

  DARAH YESUS SEBAGAI TEBUSAN

  Secara spesifik, bagaimana hubungan antara kematian Kristus dengan
  dosa manusia? Yesus mengajarkan bahwa darah-Nya diberikan sebagai
  tebusan (Ing.: ransom) -- Markus 10:45; Matius 20:28. Kata tebusan
  (ransom) digunakan dalam ayat-ayat tersebut. Dalam bahasa Yunani,
  "tebusan" (ransom) dapat diartikan sebagai harga pembebasan untuk
  para budak. Setiap orang yang hidup di zaman Yesus dapat memahami
  hal tersebut. Saat itu ada beribu-ribu budak. Perbudakan merupakan
  perumpamaan yang tepat untuk dosa. Sama seperti budak yang dikuasai
  dan diikat dalam perbudakan, begitu pula orang berdosa dirantai
  dalam ikatan dosa. Sama seperti harga tebusan (ransom price) dapat
  membebaskan para budak, demikian juga darah Yesus dapat membebaskan
  orang berdosa. Kematian-Nya menjadi alat untuk pembebasan.

  DARAH YESUS MENJADI TANDA PENGAMPUNAN

  Yesus juga mengajarkan bahwa darah-Nya menjadi tanda pengampunan.
  Ketika dia mengambil cawan perjamuan terakhir, Dia berkata, "Sebab
  inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
  orang untuk pengampunan dosa" (Matius 26:28). Kembali kita
  mendapatkan kata yang paling menarik, "pengampunan". Dalam bahasa
  Yunani, kata pengampunan terdiri dari dua akar kata. Salah satu dari
  kata itu merupakan kata depan yang selalu diikuti dengan pemikiran
  tentang pemisahan, sedangkan kata berikutnya merupakan akar kata
  kerja yang berarti "mengirimkan atau membebaskan" ("to sent" atau
  "dismiss"). Jika disatukan, kata-kata ini bisa diartikan
  "pembebasan" (release) -- Lukas 4:18, "pengampunan" (forgiveness)
  -- Kolose 1:14, dan "pengampunan" (remission) seperti dalam Matius
  26:28 dan pasal-pasal lainnya. Kedua, pemikiran tersebut berarti
  ketika kita diampuni, dosa-dosa kita dipisahkan dari kita, dan kita
  dibebaskan dari dosa. Darah Kristus menjadi alat untuk membersihkan
  dan membebaskan orang berdosa dari dosanya. Di Kolose 1:14,
  "pengampunan" (forgiveness) disamakan dengan "penebusan"
  (redemption). Dengan demikian, ketika Tuhan menghapus dosa melalui
  darah Yesus yang membersihkan, kita ditebus, dibebaskan, dan
  diampuni.

  Kematian Kristus di kayu salib menghapus dosa kita. Petrus
  menjelaskan hal ini, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
  tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
  hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh"
  (1 Petrus 2:24). Paulus mengatakan, "Dia yang tidak mengenal dosa
  telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
  dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21). Maka dalam kematian-Nya,
  Yesus membawa dosa kita kepada salib, "mati karena dosa-dosa kita"
  (1 Korintus 15:3). Dialah satu-satunya Pribadi yang dapat
  melakukannya. Yesus mengatakan kepada murid-muridnya bahwa Dia harus
  "mati". Jika kematian-Nya tidak terjadi, tidak akan ada pembebasan
  dari dosa, pemulihan, pengampunan, dan penebusan.

  Dalam terang fakta ini, kita dapat lebih sungguh-sungguh lagi
  menghayati apa maksud-Nya ketika mengatakan "sudah selesai" (Yohanes
  19:30). Kata-kata itu merupakan ekspresi yang tepat dari seseorang
  yang telah lunas membayar hutang-hutangnya. Kita tercatat telah
  "lunas"; mereka mencatat, "tetelesthai", "sudah selesai". Yesus
  telah membayar hutang kita. Kata-kata terakhir yang diucapkan-Nya
  menyatakan kebenaran yang tak ternilai ini. (t/Davida)

  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : What Jesus Taught
  Judul artikel asli: What Jesus Taught About Salvation: Jesus Died
                      a Sacrifice for Sins
  Penulis           : George Alder
  Penerbit          : Standard Publishing, Ohio
  Halaman           : 47 -- 49


                            o/ TIPS o/

                   MEMBIMBING ANAK KEPADA KRISTUS
                   ==============================

  Salah satu kesempatan luar biasa yang merupakan berkat bagi para
  guru sekolah minggu adalah menolong anak untuk mengerti bagaimana
  mereka dapat menjadi anggota keluarga Allah. Dalam seluruh rangkaian
  pelajaran di kelas, terlebih dalam momen peringatan Jumat Agung dan
  Paskah, kita dapat membimbing anak-anak datang kepada Yesus dan
  menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

  Dalam membimbing mereka, guru harus memerhatikan tingkat kedewasaan
  setiap anak. Usia di mana seorang anak dapat menangkap dengan tepat
  maksud dari keselamatan pribadi tidak dapat ditentukan, semua itu
  tergantung dari latar belakang anak dan juga bimbingan yang
  diberikan kepadanya. Berdoalah agar Roh Kudus memberi kita hikmat
  dan membuat kita peka akan setiap kebutuhan rohani anak. Ingatlah,
  keselamatan adalah pekerjaan ajaib dari Roh Kudus. Peran seorang
  guru adalah membimbing anak untuk mengetahui bagaimana dia dapat
  menjadi orang Kristen sejati.

  Karena anak-anak memiliki sifat cenderung meniru apa yang dilakukan
  teman mereka, saat membimbing anak menerima Kristus, usahakan untuk
  dilakukan secara pribadi, bukan dalam kelompok besar. Rencanakanlah
  kesempatan untuk berbicara dan berdoa secara pribadi dengan beberapa
  anak yang memang benar-benar ingin lahir baru dan menjadi keluarga
  Allah.

  Lima langkah berikut ini dapat menjadi dasar bagi para guru sekolah
  minggu untuk melayani anak-anak menerima Kristus sebagai Juru
  Selamat-Nya. Tanyakanlah kalimat di dalam tanda kutip di bawah ini
  untuk memastikan bahwa mereka sungguh-sungguh mengerti.

  1. Alkitab mengajarkan bahwa Allah mengasihi kamu. Pada
     kenyataannya, Allah memang benar-benar mengasihimu sehingga Dia
     ingin kamu menjadi anggota keluarga-Nya (2Kor. 6:18; 1Yoh. 4:9).

     "Menurutmu mengapa Allah Allah ingin kamu menjadi anggota
     keluarga-Nya?", 2. Kamu dan semua orang di dunia telah melakukan pelanggaran (Roma
     3:23). Kata yang digunakan dalam Alkitab untuk menyatakan
     pelanggaran adalah dosa.

     "Menurutmu apa yang akan terjadi kepada kita jika kita berdosa --
     ketika melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah?"

     Allah mengatakan bahwa kamu telah berdosa dan orang yang berdosa
     harus dihukum (Roma 6:23).

  3. Karena Allah mengasihi kamu, Dia mengutus Anak-Nya untuk mati di
     kayu salib guna menebus dosamu. Karena Yesus tidak pernah
     berdosa, Dialah satu-satunya yang dapat menebus kesalahan dosamu
     (Lihat Roma 5:8; 2Kor. 5:21 atau 1 Yoh. 4:14).

     "Apa yang kamu rasakan ketika kamu tahu bahwa Yesus sangat
     mengasihi kamu sehingga dia rela mati untukmu?", 4. "Apa yang kamu rasakan atas pelanggaran yang telah kamu lakukan?
     Apakah kamu menyesali dosa-dosamu?" Katakan kepada Allah jika
     kamu menyesalinya.

     "Apakah kamu percaya bahwa Yesus mati untuk menjadi
     Juru Selamatmu?"

     Jika kamu menyesal dan jika kamu benar-benar percaya -- Allah
     mengampuni semua dosa-dosa kita (lihat Yoh. 1:12).

  5. "Apakah kamu tahu apa yang terjadi jika Allah mengampuni kamu?"
     Alkitab mengatakan bahwa ketika kamu percaya kepada Yesus, Anak
     Allah, kamu menerima anugerah hidup kekal (Yoh. 3:36). Ini
     berarti Allah bersama denganmu sekarang dan selamanya.

     "Kamu juga dilahirbarukan sebagai keluarga Allah. Apa artinya
     lahir baru?"

  Doronglah anak-anak untuk menceritakan keputusan yang telah dia buat
  kepada orang tua mereka. Sesegera mungkin, kunjungi orang tua mereka
  dan jelaskan kepada mereka keputusan yang telah diambil anak-anak
  mereka dan bicarakan pula bagaimana mereka bisa membimbing
  pertumbuhan rohani anak-anak mereka. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : Junior Teacher: Jesus is My Saviour
  Judul artikel asli: Leading a Child to Christ
  Penyusun          : GL Living Word Curriculum Children`s Division
  Penerbit          : GL Publications, Ventura, USA 1987
  Halaman           : 61


                        o/ BAHAN MENGAJAR o/

                        KEMATIAN YESUS KRISTUS
                        ======================

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Yesaya 53:1-12

  Cerita:
  -------
  Sekarang kita akan membahas salah satu hal yang sangat aneh dan
  paling mengerikan, namun indah yang pernah terjadi. Apakah kamu
  ingat bagaimana Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang Tuhan untuk
  dimakan? Pada saat itulah dosa pertama ada dalam hati mereka dan
  sejak saat itulah tubuh mereka berubah sehingga mereka mulai menjadi
  tua dan mati. Seluruh dunia di sekeliling mereka pun turut berubah:
  mulai ada kesulitan, onak serta tanaman yang berduri tiba-tiba saja
  mulai tumbuh; binatang-binatang, seperti singa dan macan mulai ingin
  memangsa binatang lain seperti domba, dan juga ingin memakan Adam
  dan Hawa. Semua hal yang aneh dan tidak menyenangkan ini terjadi
  karena Adam dan Hawa telah berdosa.

  Tetapi yang lebih menyedihkan dari semuanya, Allah harus mengatakan
  bahwa Adam dan Hawa pantas hidup di neraka selamanya dan jauh dari
  Allah. Sungguh suatu hal yang sangat mengerikan yang pernah terjadi.
  Seandainya saja Adam dan Hawa pada waktu itu mematuhi Allah dan
  tidak pernah berbuat dosa.

  Namun, jangan lupa bahwa Allah mengasihi Adam dan Hawa, sama seperti
  Dia mengasihimu; meskipun dosamu juga sebesar dosa Adam dan Hawa,
  dan kamu pantas mendapat hukuman seberat mungkin. Karena Allah
  mengasihimu, Ia memutuskan akan menghukum Yesus menggantikan kamu.

  Kamu dan saya tidak dihukum karena dosa orang lain, tetapi karena
  kita sendiri mempunyai banyak dosa sehingga kita pun perlu dihukum.
  Tetapi Yesus, Anak Allah, tidak pernah berdosa. Dialah satu-satunya
  Pribadi yang dilahirkan ke dunia ini yang mau mati untuk dosa orang
  lain. Dia mati untuk dosa-dosamu.

  Apakah kamu tahu bagaimana Yesus mati? Orang-orang yang tidak suka
  kepada-Nya membawa Dia dan memaku Dia pada sebuah salib yang terbuat
  dari kayu; dan di sanalah Dia mati. Ini sangat, sangat menyakiti
  Tuhan Yesus karena ada paku-paku yang dipakukan di tangan dan
  kaki-Nya. Penderitaan Yesus lebih sakit dari sakit yang dirasakan
  tubuh-Nya. Kita tidak bisa mengerti cara Yesus menderita, tapi kita
  tahu bahwa untuk pertama kalinya Allah memalingkan wajah-Nya dari
  Anak-Nya, dan Tuhan Yesus berada dalam kegelapan, jauh dari Allah.
  Pikirkan itu! Yesus, yang tidak perlu menderita atau mati, mau
  menderita dan mati untuk kamu, dan Dia lakukan itu.

  Sekarang dosa-dosamu telah diampuni! Demikian juga dengan
  orang-orang yang ingin diselamatkan! Jika kamu mengatakan kepada
  Allah bahwa kamu menerima Yesus yang mati untuk menggantikan kamu,
  Allah siap untuk mengampunimu.

  Kira-kira seratus tahun tahu yang lalu, jika ada seorang tentara
  yang tidak melakukan apa yang diperintahkan komandannya kepadanya,
  kadang-kadang mereka akan dicambuk dengan kulit yang panjang dan
  keras yang dapat melukai kulit punggung mereka dan membuat punggung
  mereka berdarah. Tentu saja ini sangat sakit. Suatu hari, seorang
  tentara yang tinggal di sebuah tenda mencuri uang beberapa prajurit
  lain yang tinggal di tenda sebelahnya.

  Tetapi komandan itu tidak mengatakan siapa yang mencuri uang itu.
  Komandan itu mengatakan bahwa mereka semua akan dihukum cambuk
  sampai ada yang mengaku mencuri.

  Kemudian, seorang anak yang bernama Willie, yang masih terlalu muda
  untuk menjadi seorang tentara -- namun diizinkan menjadi tentara --
  melangkah maju menghampiri komandan itu dan berkata, "Pak, hukumlah
  saya supaya tentara-tentara lain di tenda tidak perlu dihukum. Saya
  tidak mengambil uang itu, tetapi saya mau dihukum untuk orang yang
  mencuri itu."

  Komandan itu menjadi sangat sedih karena Willie tidak mencuri uang
  itu dan tidak seharusnya dihukum; dan di samping itu Willie tidak
  terlalu kuat, dan dia takut kalau dia menghukum Willie maka dia akan
  sakit. Namun, komandan itu akhirnya memutuskan untuk mencambuk
  Willie.

  Mereka mengikat Willie pada sebuah pohon dan melepas pakaiannya dan
  kemudian komandannya mulai mencambuki Willie. Cambuk yang besar itu
  melukai punggung Willie, tapi dia tidak berteriak. Komandan itu
  mencambuk punggung Willie lagi dan kembali melukai punggung Willie.

  Pada cambukan yang ketiga kalinya, salah satu dari para tentara itu,
  orang yang sebenarnya mencuri uang, melompat ke depan.

  "Hentikan, hentikan!" katanya, "Aku yang mencuri uang itu. Jangan
  cambuki Willie lagi. Tapi cambuk saya saja."

  Tetapi Willie berkata, "Tidak. Dia sudah mencambuk saya dan sekarang
  dia tidak bisa mencambuk kamu. Aku sudah menggantikan hukuman cambuk
  itu untuk kamu."

  Dan mereka membebaskan orang yang mencuri itu dan tidak
  mencambukinya karena mereka sudah mencambuk Willie.

  Pada malam harinya Willie meninggal karena dia sangat kesakitan.
  Mungkin ini sedikit bisa membantumu melihat bagaimana Tuhan Yesus
  Kristus, Pribadi yang sudah menciptakan langit dan bumi dan kamu,
  datang ke dunia dan dihukum sehingga kamu dibebaskan.

  Sudahkah kamu berterima kasih karena Yesus mau mati untukmu?

  Pertanyaan:
  -----------
  1. Kapan Allah membuat onak dan tanaman berduri?
  2. Sebelum Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, bagaimana cara hidup
     binatang-binatang? Apakah mereka menyakiti satu sama lain?
     Bagaimana kira-kira hubungan antara kucing dan tikus saat itu?
  3. Bagaimana keadaan hati Adam dan Hawa ketika mereka melanggar
     perintah Allah? Jika tidak ada dosa di dalam dunia, apakah akan
     ada perselisihan? Mengapa?
  4. Dapatkah Allah menghukum kita untuk kesalahan orang lain walaupun
     kita sebenarnya ingin menolong dia? Mengapa tidak?

  Doa:
  ----
  Allah Bapa, walaupun kami anak yang masih kecil, tetapi karena kami
  telah berdosa, kami membutuhkan Yesus untuk menyelamatkan kami. Kami
  berterima kasih karena Yesus sudah mati untuk kami. Tolonglah kami,
  Bapa, untuk mengasihi dan percaya kepada Yesus, dan juga untuk
  selalu menaati peritah-Nya. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.
  Amin. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul buku        : Devotions for the Children`s Hour
  Judul asli artikel: The Death of Jesus Christ
  Penulis           : Kenneth N. Taylor
  Penerbit          : Moody Press, Chicago 1977
  Halaman           : 84 -- 87


                         o/ WARNET PENA o/

              EASTER: RESOURCES FOR CHRISTIAN TEACHERS
              ========================================
                http://www.teacherhelp.org/easter.htm

  Situs Resources for Christian Teachers menyediakan sebuah halaman
  khusus bagi para guru yang mencari informasi, ide, atau bahan
  mengajar seputar Paskah. Anda tidak hanya bisa berputar-putar
  mencari bahan Paskah di halaman ini saja, tetapi juga bisa ke situs
  lain karena ada pula daftar tautan ke situs-situs lain seputar
  Paskah. Di situs ini sendiri Anda bisa menikmati suguhan bahan
  berupa Cerita Kebangkitan dari Alkitab (Resurrection Story from the
  Bible), Koleksi Kartu Paskah Elektronik (Easter E-Cards), Kumpulan
  Lagu Paskah (Easter Music), Renungan (Inspirational & Devotional
  Links), Halaman Mewarnai (Coloring Page), Cerita-Cerita Paskah untuk
  Anak (Children`s Stories), dan masih banyak lagi. Ingin segera
  melihat seluruh isi halaman Paskah situs ini? Silakan klik alamat di
  atas.

  Oleh: Redaksi


                         o/ STOP PRESS! o/

                      KELAS INTENSIF DOMBA KECIL:
                  MELAYANI ANAK-ANAK SECARA EFEKTIF
                  =================================

  Bagi Anda...
  Guru-guru sekolah minggu
  Para pencinta anak
  Penginjil anak
  Para ibu rumah tangga

  Domba Kecil membuka kelas intensif dengan motivasi dan ide-ide baru
  untuk melayani anak-anak dalam keluarga, lingkungan, dan gereja.

  Tanggal: 10 April 2007 s.d. 28  Juni 2007
  Waktu  : Pkl. 18.00 - 21.00 WIB (setiap Selasa dan Kamis)
  Tempat : Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470

  TOPIK
  - Apa kata Firman Allah tentang Pelayanan Anak
  - Visi Pelayanan Anak
  - Karakteristik Pelayanan Anak yang sukses
  - Figur Pelayanan Anak
  - Menyusun program yang menarik
  - Konseling Anak
  - Psikologi Anak
  - Pelayanan insidentil
  - Pelayanan ulang tahun
  - Pelayanan boneka
  - Dunia Anak
  - Ide-ide untuk Balita
  - Teknik bercerita
  - Audiovisual aids
  - Object lessons
  - Pelayanan di tempat terbuka
  - Membuat kurikulum
  - Memberdayakan Anak
  - Aktivitas - Workshop
  - Praktik - Workshop
  - Outbound
  - Ujian

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  Bina Latih Pelayanan Anak (BLPA)
  Yayasan Domba Kecil                  Tel. (021) 560-2630, 566-8962
  Jl. Tanjung Duren Utara III E/236    Fax. (021) 566-8962
  Jakarta Barat 11470 - INDONESIA      info(at)dombakecil.org


                     o/ DARI ANDA UNTUK ANDA o/

  Dari: Friska Tampi <ikha_cu73(at)xxxx>
  >Saya seorang guru sekolah minggu, saya senang sekali waktu membaca
  >situs ini. buat teman-teman yang laen kalo punya situs tentang
  >anak-anak, saya minta tolong dikirimin ke saya. Makasih ya, Tuhan
  >berkati.

  Redaksi:
  Puji Tuhan untuk berkat yang bisa didapatkan melalui situs PEPAK
  maupun situs arsip e-BinaAnak. Untuk melihat daftar situs seputar
  pelayanan anak, silakan akses:
  ==> http://links.sabda.org/dir/anak/

  Jika ada rekan-rekan pembaca yang mengetahui informasi situs menarik
  seputar pelayanan anak, ayo, bagi berkatnya agar kita bisa saling
  menajamkan. Silakan kirimkan informasi tersebut ke:
  ==> staf-binaanak(at)sabda.org

  Tuhan memberkati.


                        o/ MUTIARA GURU o/

          Bukan dengan barang fana Dia membayar dosa kita,
           bukan dengan emas perak Dia menebus diri kita,
             tetapi dengan darah yang mahal, darah yang
               dicucurkan dari Dia yang tidak bercela.


----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org