Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/258

e-BinaAnak edisi 258 (7-12-2005)

Maria


(o) (o) (o) (o) (o) (o)______e-BinaAnak_______(o) (o) (o) (o) (o) (o)
/-*/-*/-*/-*/-*/--o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-/-*/-*/-*/-*/-*/-
   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                   Edisi 258/Desember/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL NATAL (1)    : Renungan Maria
    o/ ARTIKEL NATAL (2)    : Lahir dari Seorang Perempuan
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Janji yang Harus Dirahasiakan Maria
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Puisi Natal
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Bulan Desember identik dengan sibuknya para pelayan anak dalam
  mengurus seluruh pernak-pernik acara Natal. Kesibukan itu bahkan
  tidak hanya terjadi di ladang pelayanan anak-anak, tetapi mungkin
  juga pelayanan lain. Kesibukan itu sendiri terkadang tanpa disadari
  membawa para pelayan anak menjadi kurang merasakan makna Natal yang
  sesungguhnya. Dari semua urusan Natal tersebut, yang kita dapatkan
  hanya rasa lelah atau kalaupun bersukacita, itu karena kita puas
  dengan acara Natal yang sudah berjalan dengan lancar. Sibuk dalam
  menyambut Natal memang tidak salah, tetapi jangan lupakan bahwa
  Natal juga membawa berkat dan sukacita rohani untuk Anda.

  Oleh karena itu, melalui sajian e-Bina Anak edisi sepanjang bulan
  Desember ini, kami berharap dapat membawa Anda untuk sejenak
  melihat kembali pengalaman mereka yang terlibat dalam peristiwa
  Kelahiran Yesus. Bersama-sama kita dapat melihat apa yang mereka
  lakukan untuk menyambut dan merayakan kelahiran Sang Juruselamat.
  Adapun topik yang akan dibahas sepanjang bulan ini adalah:
         1. Maria
         2. Orang Majus
         3. Para Gembala

  Minggu ini kita akan melihat apa yang Maria lakukan untuk menyambut
  kelahiran Yesus melalui Artikel dan Bahan Mengajar. Kiranya dari
  sini Anda juga dapat merasakan sukacita yang sama seperti Maria.

  In Christ,
  Redaksi e-BinaAnak,
  (Davida)

        "Kata Maria:
        "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
         menurut perkataanmu itu." (Lukas 1:38)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+1:38 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL NATAL (1) ---------------------------------------------o/

                        -o- RENUNGAN MARIA -o-
                            ==============

  KEAJAIBAN MARIA

  "Sudah selesai," bisik saya di dekat telinga-Nya yang mungil.
  "Engkau sudah lahir, Yesus kecil."

  Itu terjadi dalam kegelapan malam. Saya berbaring di atas jerami,
  kehabisan napas karena kesakitan dan juga karena pancaran keajaiban
  yang mengherankan yang menaungi kandang yang sempit ini.

  Angin malam yang sejuk bertiup. Cahaya kuning dari lentera berkelip-
  kelip -- debu-debu menari disinari berkas cahaya itu bergerak
  seperti butiran emas yang bertaburan. Saya mendekap bayi itu,
  memandangi Yusuf yang sedang menyusun tumpukan jerami di dalam
  palungan sapi. Malam semakin kelam.

  Saya mencium wajah mungil yang berbaring dekat pipi saya. Dan saya
  menghitung jemari-Nya. Satu, dua ... lima. Sementara satu demi
  satu jari itu menekuk, terdengar lagi suara malaikat di telinga
  saya, "Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus." Kudus.
  Kata-kata itu bergaung. Tiba-tiba hati saya berdebar kencang,
  pertanyaan yang sama timbul lagi setelah saya memperhatikan
  kesepuluh jari mungil yang mengepal bagaikan mutiara. "Oh, Anak
  Manusia, sidik jari siapa yang Kaumiliki? Dengan sidik jari siapa
  Engkau masuk ke dalam dunia ini? Siapakah Engkau?"

  Yusuf membalikkan tubuhnya seolah-olah pertanyaan itu menepuk
  bahunya. Suasana kandang kecil ini masih hening. Waktu seakan-akan
  berhenti bergerak ditahan oleh Allah sendiri. Dan perlahan-lahan
  jawaban itu datang, dan makin lama makin berkembang menjadi suatu
  kesadaran. Bayi ini -- bayi saya -- yang memandang saya dari
  kedalaman pandangan mata-Nya, ada di antara kita, tetapi ... tetapi
  Ia tidak sama dengan kita. Ia adalah Immanuel -- Allah beserta kita.

  Saya menatap Yusuf, hati, dan jiwa saya begitu penuh sampai saya
  tidak dapat berbicara. Dan sepertinya Yusuf juga mengerti. Semuanya
  ada di situ -- dalam nubuat para nabi, tersembunyi dalam kata-kata
  yang diberitakan oleh malaikat, diam dalam kehamilan bayi yang
  menakjubkan, dalam keajaiban yang melingkupi palungan itu. Dan
  sekarang jawaban itu menjadi jelas dalam terang yang menembus ke
  dalam hati saya.

  Saya mendekap bayi Yesus erat-erat malam itu, sadar bahkan saat ini
  juga kelahiran-Nya bukan hanya milik saya sendiri. Karena bayi yang
  baru lahir ini akan dilahirkan kembali pada semua generasi, waktu
  mereka mengajukan pertanyaan yang sama: Siapakah Engkau? Dan mereka
  akan mendengar jawaban yang sama dalam hati mereka.

  Dan sekarang, di sini, di kandang yang suram tempat terjadinya
  keajaiban itu, sama seperti fajar yang terbit di dunia yang masih
  tertidur, saya mendekatkan bibir saya ke telinga-Nya sekali lagi.
  "Tidak, Anakku," bisik saya. "Ini belum selesai. Ini baru saja
  dimulai."

  TAWARAN MARIA

  Tiba-tiba saya terbangun, untuk sesaat saya lupa di mana saya
  berada. Cahaya matahari yang menembus pintu memaksa saya memejamkan
  mata kembali. Saya baru ingat: saya sudah menjadi seorang ibu! Saya
  duduk menghadap cahaya yang berkilau-kilauan. Yesus? Yesus -- bayi
  saya -- di mana Dia?

  Di seberang palungan, Yusuf menggendong bayi mungil yang dibungkus
  di tangannya. "Nah, nah," katanya tersenyum. "Betul kan kataku,
  ibumu sebentar lagi bangun?" Ia membaringkan Yesus di atas jerami di
  sisi saya. Bayi kecil ini seperti suatu keajaiban yang lembut! Saya
  mencium ujung hidungnya yang mungil, pikiran saya kembali pada
  kejadian tadi malam ... sekelompok gembala yang datang tidak berapa
  lama setelah kelahiran-Nya, berlutut di dekat anak saya. Waktu
  mereka pulang, orang-orang yang ingin tahu itu, mereka menyanyikan
  lagu memuji Allah. Apakah mereka tahu siapa bayi ini?

  Sekarang, di siang hari, kesadaran akan siapa Dia muncul dalam diri
  saya seperti udara baru yang menyegarkan, udara yang akan memberi
  kekuatan dan berhembus dalam kehidupan manusia, mengubah nasib
  manusia selama-lamanya. Dari balik dinding kandang saya mendengar
  derap langkah -- kuda-kuda prajurit Romawi, roda-roda kereta, sandal
  orang-orang Yahudi -- yang bergerak mengikuti bunyi gemerincing mata
  uang logam kaisar, menerbangkan debu-debu jalanan. Betapa anehnya,
  gerombolan orang ini berbaris begitu dekat dengan Tuhan yang
  menyatakan diri-Nya, tetapi mereka tidak menyadarinya.

  Di dalam kandang, seekor anak domba mengembik pelan dan angin lembut
  bertiup. Yusuf membentangkan selimut untuk kami. Jari-jari saya
  menyentuh wajah bayi yang sedang tidur. Bayiku sayang, saya tidak
  tahu apa sebabnya Engkau datang. Mungkin ada hubungannya dengan
  orang-orang yang lewat begitu saja di luar.

  "Oh, Yusuf, seandainya mereka tahu ... bagaimana mereka bisa cepat-
  cepat pergi begitu saja?"

  Yusuf tersenyum memandang saya. Wajahnya menggambarkan kerinduan
  yang sudah timbul di dalam jiwa saya -- suatu harapan bahwa suatu
  saat nanti mereka semua akan melihat kandang ini dan meninggalkannya
  dengan perasaan kagum dan takjub, seperti gembala-gembala itu.

  Saya menggapai tangan Yusuf. Kebenaran yang bersinar, cahayanya
  bahkan lebih terang daripada sinar matahari: Allah datang ke dalam
  dunia!

  Tetapi saya ingin tahu bagaimana orang-orang akan menanggapinya? Apa
  yang ada dalam pikiran mereka waktu mereka meninggalkan kandang ini?
  Bagaimana Anak ini akan mempengaruhi kehidupan mereka selanjutnya?

  Di antara tumpukan jerami yang tebal Yesus menangis. Saya membungkuk
  dan mengangkat-Nya. Dan tiba-tiba saya sadar, apa yang baru saja
  saya lakukan adalah jawaban pertanyaan saya. Saya akan meninggalkan
  kandang ini selama-lamanya untuk meninggikan Dia.

  Anak ini anak saya, dan Ia milik semua orang.

  Sumber diedit dari:
  Judul Buku        : Kisah Nyata Seputar Natal
  Judul Artikel Asli: Tawaran Maria
  Penulis Artikel   : Sue Monk Kidd
  Penerbit          : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman           : 128 - 131

_____________________________________________________________________
o/ ARTIKEL NATAL (2) ---------------------------------------------o/

                 -o- LAHIR DARI SEORANG PEREMPUAN -o-
                     ============================

  Rasul Paulus mengatakan, "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah
  mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk
  kepada hukum Taurat" (Galatia 4:4). Jika saja perkataan itu ditulis
  untuk orang lain, kita akan menganggapnya sebagai suatu pembuktian
  yang tak perlu dibuktikan, bahkan sebuah pernyataan yang tak masuk
  akal (absurd). Tak pelak lagi, setiap orang yang lahir ke dalam
  dunia pasti lahir dari seorang perempuan; bagaimana lagi?

  Tetapi yang berbeda dalam kasus Kristus ini ialah bahwa Allah
  berinkarnasi sesuai dengan firman tertulis, kelahiran itu merupakan
  peristiwa yang unik. Kristus membuktikan bahwa Ia lebih dari sekedar
  manusia. Ia melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh manusia
  manapun yang pernah lahir dari seorang perempuan. Karena itu sangat
  menarik bahwa pribadi yang unik tersebut juga lahir ke dalam dunia
  dari rahim seorang perempuan, sama seperti semua orang.

  Meski demikian, inkarnasi itu bukanlah awal keberadaan Yesus
  Kristus. Ia telah ada sebelum itu. Bukan hanya Ia sudah ada
  sebelumnya, tetapi Ia juga adalah Pencipta segala sesuatu. Itu
  bukanlah sebutan yang dapat disematkan kepada orang lain yang pernah
  lahir dari seorang perempuan. Kita baca dalam Kolose 1:17: "Ia ada
  terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam
  Dia"; dan dalam Yohanes 1:3: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
  tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
  dijadikan." Bagi Dia, yang telah menciptakan semua perempuan, untuk
  menjadi produk dari seorang perempuan itu sendiri merupakan suatu
  misteri besar yang tak dapat kita mengerti.

  Rasul Paulus mengatakan hal ini kepada kita untuk memperlihatkan
  bahwa di dalam pribadi Kristus, kita dapat menemukan tempat
  pertemuan antara Allah yang non-materi, tak terbatas dan kekal;
  dengan manusia yang materi, fana -- tempat pertemuan Pencipta dan
  ciptaan.

  Suatu ketika seorang yang tidak percaya menanyai seorang Kristen,
  "Kalau saya katakan kepada Anda bahwa anak ini lahir tanpa
  intervensi bapak manusiawi, apakah Anda mempercayainya?" Setelah
  berpikir sejenak, orang Kristen itu menjawab, "Ya, kalau ia dapat
  bertumbuh dan hidup seperti Kristus." Dengan kata lain, kehidupan
  Kristus yang tanpa dosa, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya menjadikan
  pernyataan bahwa Ia lahir dari seorang perawan dapat dipercaya.

  Mengapa Alkitab menyatakan bahwa Kristus juga lahir dari seorang
  perempuan? Karena bagi Kristus, untuk menjadi Penebus orang-orang
  berdosa, Ia sendiri harus tanpa dosa. Ibrani 7:26 mengatakan, "Sebab
  Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh,
  tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan
  lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga. Tubuh jasmaniah-Nya
  berasal dari ibu manusiawi-Nya, tetapi sebagai Roh, Ia sudah ada
  sebelum inkarnasi-Nya. Walaupun Ia seperti kita, namun Ia berbeda
  dari kita, karena Ia tanpa dosa. Mengapa demikian? 2Korintus 5:21
  mengatakan kepada kita, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-
  Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
  Allah."

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku: Hadiah yang Sempurna
  Penulis   : Spiros Zodhiates, Th.D.
  Penerbit  : Berita Hidup, Solo
  Halaman   : 13 - 14

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

                 -o- JANJI YANG DIRAHASIAKAN MARIA -o-
                     =============================

  Tujuan:
  -------
  Mengajarkan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Menolong anak mengerti
  bahwa kelahiran Yesus adalah satu-satunya alasan kita merayakan hari
  Natal.

  Ayat Hafalan:
  -------------
  "Engkau akan menamakan Dia Yesus." (Matius 1:21)

  PERSIAPAN GURU

  Pembacaan Alkitab:
  ------------------
  Lukas 1:26-38, 2:1-7

  Banyak guru berpendapat bahwa mereka tidak perlu mempelajari cerita-
  cerita Natal. Mereka telah mendengarnya sejak kecil.

  Namun, betapapun baiknya Anda mengira telah mengenal cerita-cerita
  ini, Anda sebaiknya membaca kembali cerita-cerita ini dari Alkitab
  dan pelajarilah sampai cerita-cerita ini dapat menjadi bagian dari
  diri Anda. Bila anak-anak kecil yang Anda bimbing tidak mengerti
  arti Natal yang sebenarnya, itu disebabkan karena Anda, sebagai
  pemimpin mereka, masih belum meresapinya sendiri. Ujilah sendiri di
  dalam hati Anda. Ceritakanlah kepada mereka secara perlahan-lahan
  dan dengan suara yang lembut.

  WAKTU MENGAJAR

  Menyanyi:
  ---------
  Nyanyikanlah sebuah lagu Natal dengan suara perlahan sementara anak-
  anak masuk dan duduk di tempat mereka dan kemudian ajak mereka
  bernyanyi bersama. Katakan, "Apabila saya mendengar lagu yang merdu
  seperti ini dan suasana begitu tenang, hal ini membuat saya seperti
  sedang berbicara dengan Allah. Marilah kita berdoa."

  Doa:
  ----
  "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu untuk bayi
  Yesus. Kami bersyukur kepada-Mu atas suasana Natal yang bahagia ini,
  yaitu hari ulang tahun Yesus. Tolonglah kami untuk mengasihi Engkau
  karena Engkau yang lebih dahulu mengasihi kami. Dalam nama Yesus.
  Amin."

  PERSEMBAHAN DAN HARI ULANG TAHUN

  Pendahuluan:
  ------------
  Kadang-kadang pada hari Natal kita menyimpan suatu rahasia. Kita
  hendak mengagetkan seseorang dengan suatu hadiah yang tak
  diketahuinya. Rahasia ialah sesuatu yang tidak kita ceritakan sampai
  hal itu terjadi. Sekali hal itu telah diceritakan, maka itu bukanlah
  rahasia lagi.

  Saya akan menceritakan kepadamu tentang sesuatu yang pernah menjadi
  suatu rahasia. Hal itu terjadi pada zaman dahulu dan sekarang bukan
  lagi merupakan rahasia sehingga saya dapat menceritakannya kepadamu.
  Banyak orang yang mengetahuinya sekarang karena hal itu telah
  ditulis dalam Alkitab supaya setiap orang dapat membacanya.

  Cerita Alkitab:
  ---------------

  JANJI YANG DIRAHASIAKAN MARIA

  Jauh, jauh sekali, di sebuah kota kecil Nazaret, tinggallah seorang
  wanita muda yang bernama Maria. Maria sangat mengasihi Allah dan
  berdoa kepada Dia setiap hari.

  Pada suatu hari Maria sedang berbicara kepada Allah. Tiba-tiba
  seorang malaikat yang berkilauan berdiri di hadapannya. Maria
  menjadi takut karena ia belum pernah melihat malaikat sebelumnya.

  "Jangan takut, Maria," kata malaikat itu. "Allah sangat mengasihi
  engkau dan Ia mengutus aku untuk memberitahukan suatu rahasia yang
  ajaib kepadamu. Engkau akan menjadi ibu dari seorang bayi laki-laki
  yang mungil. Ia akan menjadi Anak Allah sendiri dan engkau akan
  menamakan Dia, Yesus."

  Kemudian malaikat itu pergi dan tinggallah Maria seorang diri. Ia
  sangat gembira ketika ia mengingat apa yang telah dikatakan malaikat
  itu kepadanya. Tak ada seorang pun, kecuali Yusuf, yang mengetahui
  rahasia yang mengherankan ini, ia sangat senang karena Allah sangat
  mengasihinya sehingga Ia telah memilihnya menjadi ibu dari bayi
  Yesus.

  Setiap hari Maria memikirkan bayi itu, "Namanya akan disebut Yesus,"
  katanya dengan lembut. "Betapa indahnya nama yang telah dipilih
  Allah untuk Anak-Nya." Maria membuat sehelai selimut yang lembut
  supaya bayi itu tetap hangat kelak. Ia menjahit beberapa potong
  pakaian. Pada suatu hari ketika ia sedang memikirkan tentang bayi
  Yesus, Yusuf, suaminya berkata, "Kita harus pergi ke Betlehem dan
  mencatatkan nama kita di dalam buku raja yang besar dan membayar
  pajak."

  Maria dengan segera menyiapkan diri untuk perjalanan itu. Ia naik
  seekor keledai kecil dan Yusuf berjalan di sampingnya.

  Sepanjang hari mereka berjalan, "Klip-klop-klip-klop," bunyi kaki
  keledai menuruni jalan yang berdebu. Pada malam hari mereka berhenti
  untuk beristirahat. Hari berikutnya mereka berjalan lagi. "Klip-
  klop-klip-klop." Akhirnya sampailah mereka di kota kecil Betlehem.

  Yusuf pergi ke sebuah rumah penginapan. "Tok, tok! Bolehkah kami
  menginap di sini malam ini?" ia bertanya kepada orang yang
  membukakan pintu.

  "Tidak," kata pemilik penginapan itu. "Maafkan saya. Begitu banyak
  orang telah datang sehingga tak ada kamar lagi untuk kalian." Hari
  sudah gelap dan Yusuf tak dapat mencari penginapan lain lagi. Maka
  Maria dan Yusuf membuat sebuah tempat tidur di dalam kandang bersama
  binatang-binatang. Malam itu ketika semuanya sunyi senyap, Allah
  menepati janji-Nya dan rahasia Maria yang mengherankan itu benar-
  benar terjadi. Tuhan Yesus dilahirkan. Maria membungkus-Nya dengan
  sehelai kain panjang, yang disebut kain lampin. Kemudian ia
  meletakkan-Nya dengan hati-hati di dalam palungan di atas jerami
  yang halus.

  Bayi Yesus ini adalah Anak Allah sendiri. Ia merupakan pemberian
  Allah kepada Maria. Ia adalah pemberian Allah yang terbaik bagimu,
  bagi saya, dan bagi semua orang.

  Doa:
  ----
  "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau
  mengasihi kami sehingga Engkau mengirim Yesus ke dunia ini untuk
  menjadi sahabat kami yang terbaik, penolong kami yang penuh kasih,
  dan Juruselamat kami yang mengherankan. Dalam nama Yesus. Amin."

  ULANGAN DAN PERCAKAPAN

  "Saya ingin bersyukur kepada Allah sekarang juga karena Ia telah
  mengirimkan bayi Yesus."

  Tanyakanlah: Siapakah yang berbicara kepada Maria? Apakah yang
  dikatakannya kepada malaikat itu?

  Ayat Alkitab hari ini mengatakan satu hal kepada kita yaitu apa yang
  dikatakan malaikat kepada Maria. Dengarkanlah, sementara saya
  membacakannya dari Alkitab. "Engkau akan menamakan Dia Yesus"
  (Matius 1:21). Suruhlah mereka membacanya bersama-sama Anda dengan
  melipat tangan mereka seperti sebuah buku.

  SARAN-SARAN UNTUK KEGIATAN

  a. Permainan "Siapakah saya?"
     Guru: Pada suatu, hari saya sedang berdoa kepada Allah. Tiba-tiba
     seorang malaikat berdiri di depan saya. Mula-mula saya merasa
     takut karena saya belum pernah melihat seorang malaikat. Siapakah
     saya?

     Anak-anak: Maria. (Lakukan hal yang serupa dengan nama-nama
     lain.)

  b. Bila anak-anak gelisah selama waktu mengajar, suruhlah mereka
     berperan sebagai gembala-gembala yang sedang tidur di atas sebuah
     bukit. Biarkan mereka semua tidur dengan tenang. Kemudian
     suruhlah mereka bangun cepat-cepat serta menggosok-gosok mata
     mereka ketika mereka mendengar nyanyian malaikat dan melihat
     cahaya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman      : 98 - 101

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: Anton Hanggar <tonwgp(at)>
  >Haloow selamat pagi Redaksi, apa kabar, moga aja saya temui kakak-
  >kakak redaksi dalam keadaan sehat adanya, dan semoga kasih Tuhan
  >beserta kakak-kakak semuanya. saya sangat berterima kasih sekali
  >karena udah bisa ngontak ke sini, dan isi website sangat bagus
  >sekali, dan saya mau minta kalau bisa tolong kak redaksi kirim
  >khusus puisi natal, soalnya saat ini ada permintaan dari gereja tuk
  >menyongsong natal mendatang. Dan saya mohon sekali tolong kalau
  >bisa dikirim secepatnya melalui email di atas. Trima kasih banyak
  >sebelum dan sesudah, dan Tuhan memberkati.

  Redaksi:
  Untuk mendapatkan puisi-puisi Natal, rekan-rekan e-BinaAnak bisa
  langsung mengakses Situs PEPAK di:
  ==>   http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030345/
  ==>   http://www.sabda.org/pepak/pustaka/040646/

  Anda dapat juga berbagi berkat dengan mengirimkan aneka puisi Natal
  yang Anda miliki sehingga dapat digunakan pula oleh rekan-rekan yang
  lain. Silakan mengirimnya ke alamat e-mail:
  ==> < staf-binaanak(at)sabda.org >

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

                      Allah Bapa yang mahakasih,
        Tolonglah kami supaya dalam merayakan kelahiran Yesus,
   kami dapat ikut menyanyikan lagu yang disampaikan para malaikat,
  bergembira bersama para gembala dan menyembah bersama orang majus.

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org