Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/222

e-BinaAnak edisi 222 (1-4-2005)

Kebangkitan Yesus

   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                       Edisi 222/Maret/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Kebangkitan Yesus
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Yesus Telah Bangkit
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Drama Interaktif: Akhir Cerita
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Buku-buku yang Digunakan e-BinaAnak
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih,

  Haleluya! Haleluya! Haleluya! Yesus sudah bangkit! Yesus sudah
  menang! Kemenangan Yesus itu bukan hanya milik-Nya saja, tetapi
  seperti janji-Nya, kuasa kemenangan-Nya akan menghanguskan seluruh
  hidup kita yang lama dan menjadikan kita manusia yang baru.

  Rangkaian kisah-kisah PASKAH dari e-BinaAnak bulan ini kami tutup
  dengan kisah-kisah Kebangkitan Yesus. Untuk itu silakan simak dua
  Bahan Mengajar yang merupakan kisah dibalik kebangkitan Yesus dan
  juga satu Bahan Mengajar yang berupa drama interaktif.

  Seluruh Bahan Mengajar yang telah kami sajikan selama Maret 2005
  kami harap dapat menjadi berkat bagi pelayanan Anda semua.
  Khususnya, agar anak-anak SM dapat semakin menyadari lagi arti
  merayakan kematian dan kebangkitan-Nya.

  Damai sejahtera di dalam Dia! (Dav)

  Tim Redaksi

       "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus
  yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit,
             sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
                    lihatlah tempat Ia berbaring."
                           (Matius 28:5,6)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:5,6 >

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------o/

                            Cerita Paskah
                      -o- KEBANGKITAN YESUS -o-
                          =================

  Maria Magdalena bergegas pulang ke kota. Pikirannya tak tentu lagi.
  Aduh, mayat Yesus yang sangat dikasihinya itu sudah dicuri. Entah
  siapa yang mencurinya. Meterai kubur itu sudah rusak. Baru saja
  sampai kepada Petrus dan Yohanes, Maria berseru sambil menangis
  tersedu-sedu, "Orang sudah membawa Tuhan dari dalam kubur, kami tak
  tahu di mana mereka menaruh-Nya."

  Kedua murid itu terperanjat. Astaga, terlalu! Mereka langsung
  berangkat ke taman itu. Maria mengikut dari belakang. Mereka melalui
  jalan lain. Bukan jalan yang ditempuh oleh perempuan-perempuan yang
  pulang dari taman itu. Karena itu mereka berselisih jalan, tidak
  bertemu.

  Makin dekat mereka ke taman Yusuf dari Arimatea itu, makin cepat
  mereka berjalan dan makin gelisah. Karena Yohanes yang termuda dari
  yang kedua orang itu, ia lebih cepat berjalan dan sudah lebih dulu
  masuk ke dalam liang itu. Ia menjenguk ke dalam. Matahari sudah
  tinggi. Dalam liang itu agak terang sekarang. Yohanes dapat melihat
  kain kafan yang dipakai membungkus mayat Tuhan Yesus itu. Dia
  menjadi ragu, masuk atau tidak.

  Tetapi Petrus, yang juga sudah sampai di situ dengan terengah-engah,
  tak pernah ragu-ragu. Ia langsung masuk ke dalam liang kubur itu,
  diikuti oleh Yohanes. Bersama-sama, mereka berdiri di tempat Tuhan
  Yesus berbaring dulu. Kain kafan itu masih ada. Tidak mungkin
  pencuri yang telah melakukannya. Tak mungkin pencuri dengan teliti
  membuka kain-kain pembalut itu dulu sebelum pergi! Dan menggulung
  kain-kain itu pula dengan demikian rapi!

  Petrus keheranan. Ia menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak
  mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi. Dengan hati yang amat
  cemas ia berlari kembali ke kota. Tetapi Yohanes yang mengikuti
  Petrus dengan matanya, sambil termenung, tiba-tiba mendapat ilham.

  Ia menengadah ke atas dengan hati yang penuh bahagia karena ia mulai
  mengerti. Dalam hatinya lahir suatu keyakinan bahwa perkiraannya ini
  benar. Dan keyakinannya kian lama kian kuat.

  Tiba-tiba ia mengingat perkataan Tuhan Yesus tentang kebangkitan-
  Nya. Sekarang ia percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit! Dalam
  hatinya timbul sukacita yang tak terhingga. Mayat Tuhan Yesus bukan
  dicuri orang, melainkan Ia sudah bangkit dari kematian!

  Tiba-tiba ia lari mengejar Petrus untuk memberitakan kabar yang amat
  menyenangkan itu.

  Maria Magdalena termangu-mangu di taman itu. Ia tinggal seorang
  diri. Apa daya? Ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Entahlah.
  Ia sudah pusing sekali. Kehabisan akal karena terlalu sedih. Hanya
  ini yang diketahuinya, Tuhannya yang amat dicintainya tak ada lagi,
  entah di mana Ia.

  Sambil menangis tersedu-sedu ia sampai di kubur itu. Ia membungkuk
  hendak masuk. Air matanya terus mengalir. Dilihatnya dua orang laki-
  laki, seorang duduk di ujung pada bekas kepala-Nya ditaruh, yang
  seorang lagi pada bekas kaki-Nya. Dia tidak memikirkan apa yang
  dikerjakan kedua orang itu di situ. Ia tak dapat berpikir lagi,
  kepalanya seakan-akan kosong sehingga tak dilihatnya bahwa makhluk-
  makhluk itu adalah malaikat Allah.

  Salah satu dari malaikat itu bertanya padanya, "Perempuan, mengapa
  engkau menangis?"

  Sambil menangis tersedu-sedu dijawabnya dengan suara yang terputus-
  putus, "Seseorang sudah mengambil Tuhanku dan aku tidak tahu di mana
  Ia diletakkan."

  Saat dia mangatakan hal itu dia menoleh ke belakang. Ada seorang
  Laki-laki lagi yang berdiri di situ. Orang itu adalah Tuhan Yesus
  sendiri, tetapi Maria Magdalena tidak mengetahuinya. Karena air mata
  yang terus menerus mengalir ke pipinya, tak dilihatnya bahwa yang
  berdiri di mukanya itu ialah Tuhan Yesus.

  Kata Tuhan Yesus, "Perempuan, mengapa engkau menangis? Siapakah yang
  engkau cari?"

  Karena hatinya teramat hancur, tak dikenalinya suara Tuhan Yesus
  itu. Ia teramat putus asa. Dia mengira orang itu adalah penjaga
  taman.

  Sambil menangis tersedu-sedu ia mengadu kepada orang yang di
  sangkanya penjaga taman itu, "Tuan, jika engkau yang telah membawa-
  Nya, katakanlah kepadaku, di mana engkau meletakkan Dia, maka aku
  akan pergi mengambil Dia."

  Begitu kata itu diucapkannya, ia memalingkan mukanya ke tempat yang
  lain, seolah-olah ia tak berharap pertanyaannya itu dapat dijawab
  orang.

  Ketika itu Tuhan Yesus mengucapkan sepatah kata saja. Tetapi ini
  diucapkannya dengan penuh kasih seperti yang hanya Tuhan Yesus dapat
  mengucapkannya, "Maria!"

  Barulah Maria Magdalena sadar kembali seperti orang yang bangun dari
  tidurnya. Seluruh badannya gemetar. Ia berbalik secepat mungkin
  sambil menangis dan tertawa. "Rabbuni!" ia berseru, "Tuhan! Tuhan
  yang baik hati." Ia berlari mendapatkan Tuhan Yesus. Ia ingin
  memeluk-Nya dengan kedua belah tangannya dan memegang-Nya erat-erat,
  supaya Ia jangan pergi ke mana-mana lagi.

  Tetapi itu tidak boleh. Karena sekarang Ia bukan lagi seperti dulu.
  Ia bangkit dari kubur dengan badan yang bukan lagi dari dunia ini
  dan surga menunggu Dia. Suara-Nya lemah lembut, waktu Ia berkata,
  "Janganlah pegang Aku, sebab Aku belum naik mendapatkan Sang Bapa,
  tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku. Katakan kepada mereka,
  Aku naik mendapatkan Bapa-Ku dan Bapamu itu, mendapatkan Allah-Ku
  dan Allahmu itu." Setelah perkataan itu diucapkan-Nya, Tuhan Yesus
  menghilang lagi. Maria kembali seorang diri.

  Tetapi mukanya berseri-seri. Dengan penuh sukacita dan rasa bahagia
  yang tak terperikan ia berlari mendapatkan para murid hendak
  memberitakan kabar yang baik itu.

  "Sesungguhnya Ia hidup!" ia berseru, "Aku telah melihat Tuhan!"
  Semua yang terjadi tadi dikabarkan kepada murid-murid itu, juga
  semua yang dikatakan Yesus kepadanya.

  Tetapi dengan sedih mereka mengangkat bahu. Digelengkannya
  kepalanya. Hatinya tetap sedih karena tak percaya kepada Maria itu.
  Mereka ingin percaya, tetapi tak berani. Takut kalau-kalau kabar itu
  tidak benar dan mereka akan kecewa.

  Tetapi pada hari itu juga Tuhan Yesus sekali lagi memperlihatkan
  diri-Nya kepada seorang dari kesebelas murid-Nya. Yakni kepada murid
  yang dari mula-mula sekali sudah mengikut Yesus. Kepada siapa
  gerangan diberi kehormatan yang amat besar itu? Kepada murid yang
  merasa dirinya yang terlebih hina, yang terlebih banyak dosanya
  daripada yang lain. Petrus yang pernah menyangkal Tuhannya sampai
  tiga kali. Kadang-kadang dipikirnya, masih bolehkah ia menganggap
  dirinya murid Yesus lagi.

  Entahlah, apa yang dibicarakan ketika itu antara Yesus dan Petrus.
  Seorang pun tak hadir pada waktu itu. Yang pasti ialah hanya satu
  hal bahwa Tuhan Yesus menerima kembali murid-Nya yang tidak setia
  itu; bahwa sudah diampuni-Nya segala dosa Petrus itu. Mereka sudah
  berdamai lagi. Karena, ketika Petrus kembali kepada teman-temannya
  yang lain dan menceritakan bahwa ia sudah melihat Tuhan Yesus itu,
  seorang pun tak ada yang ragu. Semua terus percaya karena Petrus
  mengatakannya itu dengan amat terharu dan dengan muka yang amat
  berseri-seri. Karena Petrus yang mengatakan, "Sesungguhnya Tuhan
  Yesus sudah bangkit," barulah mereka percaya, barulah mereka tak
  sedih lagi. Semalam-malaman mereka berkumpul disalah satu rumah di
  Yerusalem. Tak jemu-jemunya mereka membicarakan mujizat yang amat
  mengagumkan itu. Tuhannya sudah bangkit dari mati dan kembali kepada
  mereka!

  Alangkah rindunya mereka melihat Juruselamatnya dengan mata sendiri.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Cerita-Cerita Alkitab Perjanjian Baru
  Penulis   : Anne De Vries
  Penerbit  : Balai Alkitab dan Badan Penerbit Kristen, Jakarta, 1959
  Halaman   : 244 - 246

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------o/

                     -o- YESUS TELAH BANGKIT -o-
                         ===================

  Paskah adalah hari yang istimewa. Bagi orang Yahudi, Paskah adalah
  hari peringatan terbebasnya mereka dari perbudakan bangsa Mesir.
  Tapi bagi orang Kristen, Paskah diperingati sebagai tanda
  terbebasnya orang percaya dari perbudakan dosa dan kematian. Tuhan
  Yesus Kristus sudah bangkit dan menang atas dosa. Peristiwa Tuhan
  Yesus yang bangkit telah disaksikan langsung oleh beberapa orang
  yang dicatat dalam Alkitab. Bagaimana kesan-kesan mereka tentang
  kebangkitan itu?

  1. Prajurit yang Tutup Mulut
     -------------------------
     (Matius 27:62-66, 28:1-15)

     "Seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan penjaga-penjaga itu
     gentar ketakutan."

     Aku tak pernah lupa peristiwa yang amat aneh itu. Aku dan teman-
     temanku bertugas mengawal kubur Yesus, yang sudah mati disalib.
     Kami berjaga dengan waspada karena imam-imam kepala sudah
     mengingatkan kemungkinan murid-murid Yesus akan mencuri mayat
     Guru mereka. Tapi di hari ke-3 terjadi gempa bumi yang amat
     dahsyat. Dan, sungguh! Aku melihat malaikat turun dari langit
     menggulingkan batu kubur itu. Aku tidak berbohong! Aku melihat
     sendiri wajahnya bersinar-sinar seperti kilat. Aku dan teman-
     temanku seketika itu jatuh pingsan. Setelah siuman, kami segera
     pergi mengadukan ini kepada imam-imam kepala. Tapi mereka
     melarang kami menceritakan hal ini dan kami memperoleh banyak
     uang untuk tutup mulut.

  2. Maria dari Magdala
     ------------------
     (Markus 16:1-8)

     "Kamu mencari Yesus. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini."

     Pagi itu aku, dan Maria ibu Yakobus serta Salome pergi ke kubur
     Yesus. Kami sudah menyiapkan rempah-rempah untuk meminyaki mayat-
     Nya. Tapi kami dapati batu kubur sudah terguling dan mayat Yesus
     tak ada di sana. Tiba-tiba kami melihat malaikat yang menyilaukan
     muncul dan berkata, "Jangan takut. Yesus tak ada di sini. Ia
     sudah bangkit." Kami segera lari keluar dengan rasa takut dan
     gembira yang amat sangat. Segera peristiwa itu kami ceritakan
     kepada murid-murid yang lain.

  3. Kleopas
     -------
     (Lukas 24:13-35)

     "Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia."

     Sore itu aku dan temanku pergi ke Emaus, desa kecil dekat
     Yerusalem. Seorang laki-laki (kami belum tahu bahwa orang itu
     adalah Yesus) bergabung bersama kami dan Ia menjelaskan segala
     sesuatu mengenai Mesias dari Alkitab. Hati kami begitu bergelora
     mendengar perkataan-Nya. Rasanya kami tak mau berpisah dengan
     Dia. "Tinggallah dengan kami," desakku, "hari sudah malam." Ia
     setuju. Waktu makan malam, Ia memecahkan roti dan membagikannya
     kepada kami. Di situlah aku dan temanku sadar bahwa Ia adalah
     Yesus! Ya, Yesus sudah bangkit, dan Ia bersama-sama dengan kami
     sejak tadi! Tapi seketika Ia lenyap dari pandangan kami. Akhirnya
     malam itu juga kami kembali ke Yerusalem untuk menceritakan
     kejadian istimewa ini kepada murid-murid yang lain.

  4. Tomas
     -----
     (Yohanes 20:24-29)

     "Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

     Waktu teman-temanku mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, aku tak
     percaya. "Kalau aku tak berjumpa sendiri dengan-Nya dan
     mencucukkan jariku pada lubang di tangan dan lambung-Nya, aku tak
     percaya perkataan kalian." Seminggu kemudian saat kami berkumpul
     bersama, Yesus muncul! Aku terbelalak melihat-Nya. Dan ...
     "Tomas!" panggil-Nya, "ini lubang di tangan dan lambung-Ku.
     Percayalah." Aku tersungkur di hadapan-Nya. "Ya Tuhanku!"
     Bagaimana mungkin aku tak percaya kebangkitan-Nya?! Aku malu
     sekali.

  5. Petrus
     ------
     (Yohanes 21:1-19)

     "Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau."

     Hatiku amat resah, sejak aku menyangkal Yesus tiga kali. Apalagi
     setelah Ia bangkit, aku bertambah sedih. Aku malu bertemu dengan
     Tuhan. Memang telah dua kali Yesus menampakkan diri kepada kami.
     Dalam dua pertemuan itu, aku tak berani menatap-Nya. Aku malu dan
     merasa amat bersalah! Tapi di tepi danau, Yesus kembali menjumpai
     kami dan sarapan bersama. Setelah itu, Ia memanggilku secara
     khusus. "Simon, apakah engkau mengasihi Aku?" tanya-Nya sampai
     tiga kali. "Ya Tuhan, aku sungguh mengasihi-Mu. Aku mau menjadi
     hamba-Mu yang setia, sampai aku mati," janjiku kepada-Nya. Aku
     gembira, Ia tidak marah kepadaku. Ia mengampuni kesalahanku.
     Terima kasih Tuhan, aku berjanji tak akan pernah menyangkal nama-
     Mu lagi!

  Nah, itulah kesan-kesan mereka tentang kebangkitan Yesus! Sayang
  kita tidak ada bersama mereka waktu itu, ya. Tapi, kita tidak
  terlalu rugi juga. Sebab, Tuhan Yesus mengatakan satu kalimat khusus
  bagi kita. Mau tahu? Pecahkanlah sandi di bawah ini!

  Kunci: 1=A  2=E  3=I  4=U
  B2RB1H1G31L1H K1M4 Y1NG T3D1K M2L3H1T, N1M4N P2RC1Y1

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Majalah: KITA Edisi 47
  Penerbit     : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1997
  Halaman      : 4 - 6

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR (3) --------------------------------------------o/

                -o- DRAMA INTERAKTIF: AKHIR CERITA -o-
                    ==============================

  Karakter yang diperankan:
  -------------------------
  1. Narator
  2. Yesus
  3. Dua orang sebagai tikus

  Perlengkapan:
  -------------
  Beberapa alat musik seperti drum, bell, atau lonceng.

  Teks Drama:
  -----------

  [Para tikus masuk dan duduk/berbaring seperti sedang tidur.]

  Narator    : [Narator bersiap-siap meminta anak-anak untuk maju
               mendekati panggung perlahan-lahan, tanpa bersuara.]
               "Saat ini kita berada di tempat Yesus dikuburkan,
               waktunya masih sangat pagi, bahkan subuh. Secara
               perlahan, tanpa bersuara, majulah ke sini dan carilah
               tempat untuk duduk. Pelan-pelan, dekatilah dua teman
               tikus kita yang sedang tidur di depan kubur Yesus."

  [Lonceng dibunyikan sebagai tanda dimulainya drama.]

  Tikus (1)  : [Bangun dari tidurnya.] "Kau mendengar suara itu?"

  Tikus (2)  : "Suara apa?" [Sambil menguap.]

  Tikus (1)  : "Suara itu. Kedengarannya seperti suara guntur.

  Tikus (2)  : "Tidak. Kembalilah tidur."

  [Bunyikanlah suara drum agar terdengar seperti suara guntur.]

  Tikus (2)  : "Aku mendegarnya! Aku mendengarnya!"

  Tikus (1)  : "Lihaaaaaaattttt!"

  [Masukkan efek musik yang dimulai dengan volume agak keras, dan
  perlahan-lahan melembut untuk mengiringi narator yang sedang
  berbicara.]

  Narator    : "Ada yang tahu apa yang tikus-tikus itu lihat? Ada yang
               tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ya, kalian
               benar -- ini adalah akhir dari cerita Yesus."

  [Musik berhenti.]

  Tikus (2)  : "Kuburnya sudah kosong!"

  Yesus      : [Berbicara dari belakang panggung sehingga anak-anak
               hanya akan mendengar suara saja.] "Jangan takut. Yesus,
               yang dulu mati, sekarang hidup! Pergi dan katakanlah
               kepada teman-temanmu, Dia sudah bangkit dari kematian,
               dan sekarang hidup! Pergi dan ceritakanlah hal ini
               kepada semua orang. Kristus sudah bangkit, Dia bangkit
               untuk selamanya!"

  Narator    : "Sekarang kalian sudah tahu keseluruhan cerita mengenai
               Yesus ini. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus mengalahkan
               kuasa dosa dan maut. Dia sudah hidup begitu juga kita.
               Seperti Yesus, yang sudah bangkit dari kematian oleh
               kuasa Tuhan, kita juga akan memiliki hidup yang baru.
               Yesus hidup, begitu juga kita. Itulah janji-Nya pada
               kita!"

  [Kedua tikus saling berpandangan, lalu melompat-lompat kegirangan,
  saling tos dan menari-nari.]

  Narator    : "Dan hari ini ada kata istimewa yang harus kita ucapkan
               untuk merayakan kemenangan Yesus. Kalian tahu kata apa
               itu?"

  [Para tikus berhenti melompat dan menari.]

  Tikus (1+2): "Haleluya!"

  Narator    : "Benar. Haleluya! Dan setiap saat kau mengatakan ini,
               katakanlah dengan jelas dan lantang agar semua orang
               tahu bahwa Yesus sudah bangkit! Mari kita mencobanya.
               [Serukan "Haleluya" bersama dengan anak-anak.] Tiga
               kali lagi, teriakkan sekencang mungkin. [Serukan lagi
               bersama dengan anak-anak.] Sekarang juga, Anda serukan
               haleluya dengan keras sebanyak tiga kali [arator
               menunjuk kepada para penonton yang tidak ikut maju ke
               dekat panggung.] Sekarang pergi dan katakan kepada
               temanmu. Yesus sudah bangkit! Haleluya!

  [Tutuplah dengan sebuah pujian yang sudah dipersiapkan sebelumnya
  kemudian ajak anak-anak untuk berdoa.]

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Program Resources for Lent and Easter:
                         Take Up Your Cross
  Judul Artikel Asli: The Rest of the Story
  Penerbit          : Augsburg Fortress, Minneapolis - USA, 1990
  Halaman           : 27 - 28

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: "teddy H. yudha" <yudha9@>
  >Redaksi yang terhormat,
  >Sudah sekian lama saya menerima kiriman Anda secara teratur dan
  >dengan isi yang semakin bernilai. Untuk itu, terima kasih banyak
  >dan kiranya Tuhan memberkati setiap usaha Anda sekalian dengan
  >kekuatan dan kemurahan-Nya.
  >
  >Beberapa kali saya membaca, mencermati edisi yang lalu, Termasuk
  >subjek yang di atas. Pertanyaan saya, apakah buku-buku yang disebut
  >sebagai sumber bahan yang disajikan ini, tersedia?
  >Dan kalau ya, di manakah (dan bagaimanakah) dapat saya peroleh?
  >(saya tinggal di Jakarta Selatan.) Mohon info.
  >Sekali lagi terima kasih.
  >GBU all.
  >Teddy

  Redaksi:
  Ya, buku-buku yang kami gunakan sebagai sumber dalam edisi-edisi
  e-BinaAnak tersedia di toko-toko buku Kristen. Khususnya di Jakarta,
  pasti ada banyak toko buku Kristen yang bisa Anda kunjungi. Namun
  buku-buku berbahasa Inggris yang kami terjemahkan untuk e-BinaAnak,
  kemungkinan besar tidak tersedia di toko buku Kristen di Indonesia.
  Selamat berburu buku-buku :)

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

       Biarlah sukacita PASKAH menjadi milik kami setiap hari.
       Penuhi kami dengan semangat untuk berjuang ketika kami
   menghadapi tantangan-tantangan dunia ini dalam terang kekekalan.
              Tolonglah kami agar tetap memandang Yesus
     dan kemenangan yang kami meiliki melalui iman kepada-Nya.
 Dalam satu nama yang telah menang, bahkan terhadap kematian, Yesus.

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbeth
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
                       http://www.sabda.org/ylsa/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org