Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/193

e-BinaAnak edisi 193 (3-9-2004)

Memenangkan Anak SM

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                   Edisi 193/September/2004
~~~~~~~~~~~
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Memenangkan Murid
 o/ TIPS MENGAJAR        : Memimpin Seorang Anak kepada Kristus
 o/ BAHAN MENGAJAR       : Renungan: Memilih Yesus
 o/ DARI MEJA REDAKSI    : Ajakan untuk Mengirimkan Tulisan dan Bahan
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanggapan untuk Situs PEPAK
 o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam perlindungan-Nya,

  Menjadi seorang misionaris tidak berarti harus melayani di tempat-
  tempat terpencil yang belum pernah terjangkau. Sebagai seorang guru
  SM, Tuhan sudah mempersiapkan ladang yang lain untuk kita terjun
  sebagai "misionaris-Nya". Dalam rangka menyambut bulan misi, yang
  jatuh setiap tanggal 27 September, maka secara khusus kami
  mengangkat tema "PELAYANAN MISI GURU SM" sebagai tema untuk seluruh
  bulan September. Sedangkan topik-topik yang akan kami bahas adalah:
           * Memenangkan Anak SM
           * Memenangkan Keluarga Anak SM
           * Cara Menyenangkan Mengenalkan Misi kepada Anak (1)
           * Cara Menyenangkan Mengenalkan Misi kepada Anak (2)
           * Menarik Anak Baru

  Sebagai topik pertama, maka minggu ini, kita memfokuskan tentang
  bagaimana "Memenangkan Anak SM". Kemurnian hati, kejujuran yang
  tulus, dan sikap yang mau percaya terhadap segala sesuatu yang
  dimiliki oleh seorang anak merupakan ladang subur bagi Firman Tuhan.
  Sebagai pembuka, Artikel pertama adalah tentang bagaimana membimbing
  murid SM untuk menerima Kristus. Kami juga melengkapinya dengan tips
  praktis dan bahan mengajar yang bisa Anda praktikkan dan gunakan
  untuk memenangkan anak bagi Kristus. Semoga sajian ini dapat
  menolong Anda dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab Anda sebagai
  guru-guru Injil.

  Selamat memenangkan anak SM Anda!

  Tim Redaksi

           "Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu,
         janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku;
                sebab orang-orang yang seperti itulah
             yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+19:14 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

                           MEMENANGKAN MURID
                           =================

  MEMIMPIN MURID KEPADA KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA KRISTUS

  Satu kutipan dari Alkitab yang paling umum mengenai pendidikan
  Kristen untuk anak terdapat dalam Kitab Amsal, "Didiklah orang muda
  menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak
  akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal 22:6). Seringkali guru
  salah menafsirkan arti dari ayat ini. Mereka hanya memberikan
  pengetahuan Alkitab ke dalam pikiran anak-anak tanpa menghiraukan
  pengertian atau penerapan Firman Tuhan itu dalam kehidupan sehari-
  hari. Sikap mereka diungkapkan dalam pemikiran berikut: "Tidak
  begitu penting apakah kamu mengerti hal ini atau tidak selama kamu
  menghafalnya. Kelak setelah kamu dewasa, Tuhan akan mengingatkan
  kamu akan Firman-Nya dan kamu akan mencapai tujuanmu."

  Kata mendidik berarti "memimpin atau membimbing pembentukan
  kebiasaan-kebiasaan yang menuju kepada kecakapan". Pada jalan yang
  harus ditempuhnya, mempunyai arti yang lebih luas daripada sekedar
  memberikan pengetahuan teologi sebanyak-banyaknya ke dalam hati
  murid-murid yang belum bersedia menerima satu pengharapan bahwa
  kelak pada akhir perjalanan hidupnya, murid akan tiba pada tujuan
  yang benar. Hal ini berarti membimbing dan melatih kehidupan itu di
  bawah pemeliharaan Roh Allah, sehingga langkah demi langkah, ia
  dipimpin kepada saat di mana ia menerima Dia yang adalah "jalan dan
  kebenaran dan hidup" (Yohanes 14:6). Walaupun demikian, pendidikan
  tidak berhenti sampai di sini. Perjalanan itu baru dimulai dan
  pendidikan harus dilanjutkan dengan membimbing murid-murid kepada
  kepenuhan di dalam Kristus.

  Mungkin Anda diminta mengajar kelas Asuhan. Mungkin Anda akan merasa
  sama seperti seorang guru yang berkata kepada kepala sekolahnya
  bahwa ia lebih suka mengajar anak-anak yang lebih besar, "supaya
  dapat memimpin mereka kepada Kristus". Jikalau Anda diberi
  kesempatan mengajar pada kelas Asuhan, terimalah hal itu sebagai
  satu kesempatan yang terbaik untuk memberitakan Injil di gereja
  Anda. Para ahli ilmu jiwa yang terkenal mengatakan bahwa umur satu
  sampai dua tahun dalam kehidupan seorang anak merupakan masa-masa
  terpenting. Kepribadian menuju kedewasaan sebagian besar
  dikembangkan pada usia tersebut. Alfred Adler, seorang ahli ilmu
  jiwa dari Austria, mengatakan bahwa "seorang anak telah dibentuk dan
  ditetapkan pola kelakuannya pada akhir umur tiga tahun". Apakah
  Anda setuju atau tidak dengan pernyataan ini, yang jelas ialah bahwa
  kalau Anda terlambat untuk mulai membimbing mereka, akibatnya
  mungkin sangat tragis. "Antara kelahiran alami dan kelahiran rohani
  tidak boleh ada sedikit pun waktu yang disia-siakan."

  Bukan persoalan, apakah Anda mengajar kelas Asuhan atau kelas
  Dewasa, Anda tetap memiliki murid yang masih berada pada tahap awal
  dari perjalanan itu. Hanya Tuhan yang mengetahui berapa lama waktu
  yang diperlukan untuk memimpin mereka sampai pada suatu keputusan.
  Supaya Anda mempergunakan waktu sebaik-baiknya, ujilah diri sendiri
  dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Apakah hidup Anda menyatakan kasih Allah?
     -----------------------------------------
     Henry Drummond pernah berkata kepada calon-calon pekabar Injil,
     "Anda tidak dapat memperlihatkan apa pun yang lebih besar bagi
     dunia yang jahat ini, selain daripada kesan dan gambaran tentang
     kasih Allah pada karakter Anda sendiri. Ini adalah bahasa yang
     universal. Untuk mempelajari bahasa Tionghoa atau India, Anda
     membutuhkan waktu beberapa tahun. Tetapi, bahasa kasih dapat
     dimengerti oleh semua orang tanpa disadari. Sebagai seorang
     Kristen, Anda adalah pekabar Injil dan Anda tidak dapat
     menambahkan hal-hal yang lebih besar kepada para murid selain
     daripada kasih Allah.

  2. Apakah kehidupan Anda mencerminkan hidup Kristus?
     -------------------------------------------------
     Jikalau murid-murid mau mengikuti kehidupan Kristen, maka hidup
     Kekristenan Anda harus memancarkan Kristus. Para pemuda tertarik
     kepada hal-hal yang terbukti kebenarannya. Jikalau kehidupan Anda
     tidak sungguh-sungguh beribadah, bagaimana mungkin Anda
     mengharapkan dapat melatih seorang anak untuk mengambil jalan
     yang harus ditempuhnya ? Jikalau Anda "hidup dan berada" di dalam
     Kristus, hal ini menjadi bukti bagi para murid dan Anda untuk
     lebih mudah memimpin mereka kepada Tuhan. Sebab itu, buktikanlah
     kepada para murid bahwa jalan yang Anda jalani itu benar-benar
     baik dan berguna.

  3. Apakah Anda sungguh-sungguh tulus?
     ----------------------------------
     Para pemuda sangat cepat mengetahui kemunafikan dan
     ketidaktulusan. Kehidupan dan tutur kata Anda harus menunjukkan
     ketulusan hati. Tetapi, mungkin Anda berkata : "Saya ingin
     mengetahui bagaimana caranya memimpin mereka kepada Kristus."
     Bilamana Anda mendapat kasih sayang para murid dan jika hidup
     Anda bersemangat dan berkemenangan, maka Anda telah melakukan
     bagian yang penting dari pekerjaan pemberitaan Injil. Anda telah
     memimpin mereka kepada keputusan untuk mengikut Kristus.


  MEMBIMBING MURID UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN

  Gereja Kristen telah membuat kesalahan dalam tugasnya memimpin anak-
  anak kepada Kristus dan hal ini disebabkan oleh dua paham pemikiran
  yang ekstrim dalam persoalan mengenai bagaimana seharusnya melakukan
  tugas tersebut.

  Ada yang berkata bahwa pada umumnya, hanya sedikit saja anak-anak
  yang benar-benar diselamatkan dan bahwa pada usia dua belas tahun
  seharusnya menjadi masa dimana penginjilan dapat dimulai. Kalau
  pendapat ini benar, maka golongan Kristen mungkin telah menyangkal
  pelayanan Jonathan Edwards yang telah diselamatkan pada umur delapan
  tahun, Richard Baxter yang mengenal Kristus pada umur enam tahun,
  dan Count Zinzendorf yang telah mengambil keputusan untuk percaya
  pada umur empat tahun.

  Paham yang lain merupakan kebalikannya. Dalam usaha mereka untuk
  mengumpulkan anak-anak, ada satu bahaya dimana anak-anak hanya
  mengikut saja tanpa menerima Kristus. Walaupun ada banyak kebangunan
  rohani secara besar-besaran dan banyak orang mau menerima Kristus,
  namun, bahaya tersebut terulang lagi. Metode ini telah digambarkan
  secara jelas oleh Amy Carmichael, direktur dari Dohnavur Children's
  Home di India Selatan dan ia juga seorang yang mengasihi Kristus dan
  anak-anak. Ia berkata, "Tidak ada satu kesalahan yang lebih besar
  daripada terburu-buru memaksa anak-anak supaya mengambil keputusan."

  Pekerjaan yang berbahaya dari "memaksa jiwa-jiwa" ini dapat di
  gambarkan dengan singkat, sebagai berikut: Seorang guru bertanya
  kepada seorang murid, "Jika kamu mati nanti, maukah kamu masuk
  surga?" Siapa yang tidak ingin masuk surga? Jawaban yang sama akan
  diperolehnya bilamana ia berkata kepada seorang anak, "Apakah kamu
  mau sepotong kue?" Kemudian ia menerangkan tentang jalan keselamatan
  dan mendesak anak itu untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.
  Pekerjaan semacam ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit.
  Mungkin guru itu belum pernah melihat anak itu sebelumnya dan ia
  tidak akan pernah berjumpa lagi dengannya. Apakah ia sungguh-sungguh
  sudah dilahirkan kembali -- ya, dalam lima menit saja, -- tetapi,
  kemungkinan besar ia adalah anak yang "jiwanya didesak".

  Tidak mungkin seseorang dilahirkan kembali, kecuali oleh Roh Tuhan
  sendiri. Kenyataannya memang benar, kelahiran secara rohani dapat
  terjadi, baik bagi anak-anak maupun bagi orang dewasa. Jikalau ia
  tidak dilahirkan kembali, keputusan yang terburu-buru itu sia-sia
  belaka.

  Apakah ada jalan keluarnya?
  Kapan seorang anak cukup umur untuk diselamatkan?

  Pendapat yang menyatakan bahwa seorang anak belum siap untuk
  diselamatkan sebelum berumur dua belas tahun berarti bahwa pada umur
  itu seorang anak dapat mulai dituntut untuk bertanggung jawab,
  tetapi sedikit sekali dasar dalam Alkitab untuk mendukung teori
  semacam itu. Manusia dilahirkan dalam dosa dan pada usia di mana
  seorang anak mulai memiliki rasa tanggung jawab berbeda bagi setiap
  orang. Seorang anak sudah cukup umur untuk diselamatkan bilamana ia
  mengetahui kebutuhannya akan keselamatan.

  Tetapi Anda berkata, "Bukankah setiap orang selalu siap untuk
  diselamatkan?"

  Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, baiklah kita menyelidiki
  terlebih dahulu istilah "dilahirkan kembali" itu. Orang-orang
  dilahirkan kembali dari Allah (Yohanes 1:13). Allah melakukan
  pekerjaan supernatural ini melalui Roh Kudus (Yohanes 3:5,6; Titus
  3:5). A.J. Gordon berkata bahwa: "Dilahirkan kembali merupakan
  hubungan dari Allah dengan manusia melalui pekerjaan Roh Kudus
  melalui Firman Allah." Sudah jelas bahwa banyak orang diselamatkan
  tanpa mengerti prosesnya, tetapi bukan tanpa kesediaan hati.

  Walaupun diperanakkan juga merupakan pekerjaan supernatural dari Roh
  Kudus dalam diri manusia, namun Ia juga memakai Firman Allah
  (Yakobus 1:18; 1Petrus 1:23-25; dan Efesus 6:17). Di sini, saatnya
  guru harus memberikan tenaganya. Jikalau Anda ingin melihat murid-
  murid Anda diselamatkan, beritakanlah kebenaran Firman Tuhan dan
  berdoalah supaya Roh Kudus memakai Firman Tuhan untuk mempersiapkan
  hati orang tersebut untuk mengalami kelahiran baru. Hal ini dapat
  terjadi, sekali pun pada anak-anak yang baru berumur empat tahun.

  Bahan diedit dari sumber:
  -------------------------
  Judul Buku : Pola Mengajar Sekolah Minggu
  Penulis    : Mavis L. Anderson
  Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman    : 89 - 92


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

                 MEMIMPIN SEORANG ANAK KEPADA KRISTUS
                 ====================================

  Sampai kini, kami telah membicarakan mengenai pentingnya pekabaran
  Injil pada sebuah kelas. Pembicaraan tersebut mencakup prinsip-
  prinsip komunikasi yang baik, penggunaan bahasa yang berarti, dan
  persiapan pelajaran guna menghasilkan keputusan dan menciptakan
  suasana kelas yang memotivasi untuk mengambil keputusan. Akan
  tetapi, bagaimanakah dengan saat genting yang timbul ketika Roh
  Kudus menyiapkan hati seorang anak dan bersamaan dengan itu Saudara
  sebagai pengajar harus memimpin anak tersebut kepada Kristus? Apakah
  peranan Saudara dalam memimpin anak itu kepada suatu keputusan abadi
  untuk menerima Kristus?

  Berikut ini dikemukakan beberapa prinsip untuk membimbing pengajar
  agar dapat memakai kesempatan dengan efektif dalam memimpin seorang
  anak kepada Kristus:

  1. Terangkanlah dengan jelas dan sederhana mengenai arti datang
     kepada Kristus untuk menerima keselamatan.
     ------------------------------------------------------------
     Dalam hal ini, jangan sekali-kali menggunakan muslihat apa pun.
     Berkatalah terus terang. Perkenankanlah Roh Kudus untuk
     membimbing Saudara supaya dapat menerangkan dengan singkat
     mengenai "datang kepada Kristus" yang sebenarnya.

  2. Undangan Saudara ditujukan kepada masing-masing anak secara
     pribadi.
     -----------------------------------------------------------
     Inilah satu alasan mengapa ada baiknya bila tiap-tiap kelas
     dipimpin oleh lebih dari satu orang dewasa. Berdoa dengan seorang
     anak secara pribadi sangat penting. Dan jika mungkin, carilah
     tempat yang tersembunyi untuk berdoa. Jika tidak ada tempat yang
     tersembunyi, seorang pengajar yang pandai akan menyediakan waktu
     untuk berdoa berdua dengan anak itu. Pertanyaan-pertanyaan yang
     dikemukakan anak tersebut pada saat itu, harus dijawab dengan
     hati-hati dan teliti. Dalam kebaktian-kebaktian besar, yang
     diselenggarakan secara khusus untuk anak-anak, sekelompok orang
     dewasa dapat melayani dengan sangat efektif selama anak-anak itu
     berdoa secara pribadi dan mengambil keputusan ini.

  3. Pakailah Alkitab.
     -----------------
     Anak-anak pun memerlukan kuasa Firman Tuhan yang dapat
     menerangkan cara dan alasan bagi keputusan mereka untuk menerima
     Kristus. Meskipun ayat-ayat ini mungkin telah disebut sementara
     jam pelajaran, namun pada saat mengambil keputusan seorang anak
     perlu "melihat sendiri" kebenarannya di dalam Alkitab. Mungkin,
     tindakan bijaksana diwujudkan dengan meminta anak tersebut
     membaca ayat-ayat itu dengan nyaring di hadapan orang yang telah
     berdoa bersama dengan dia.

  4. Tuntunlah emosi anak itu.
     -------------------------
     Seorang anak mungkin akan merasa sangat tertempelak dan terharu,
     sampai sedu-sedannya menghambat pelaksanaan doa dan bimbingan
     yang hendak diberikan. Meskipun kita harus berhati-hati untuk
     tidak menghalangi pekerjaan Roh Kudus, namun saran untuk meminta
     anak berhenti menangis supaya ia dapat menerima pelajaran dan
     pertolongan seringkali sangat berguna. Harus diingat bahwa emosi
     semacam itu akan segera lenyap dan bahwa anak itu harus mengingat
     suatu keputusan yang diambil berdasarkan pikiran dan kehendak
     maupun perasaan. Satu alasan yang menyebabkan anak-anak tidak
     bertumbuh di dalam Kristus ialah mereka hanya mempunyai
     pengalaman yang emosionil ketika menerima Kristus. Tanggung jawab
     penting bagi seorang pengajar yakni membantu anak tersebut untuk
     memperoleh suatu pengalaman yang mencakup seluruh pribadinya -
     yakni pikiran, kehendak, dan perasaannya.

  5. Jelaskanlah apa yang terjadi.
     -----------------------------
     Penting untuk menekankan mengenai perlunya "memperkuat" keyakinan
     akan pengalaman itu demi menghadapi hal-hal yang akan terjadi di
     kemudian hari. Pengajar yang bijaksana akan menolong anak itu
     mengerti bahwa Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, dan bahwa
     dalam persekutuannya dengan Sang Juruselamat untuk selamanya.
     Bila seorang anak tidak berasal dari lingkungan keluarga Kristen,
     maka pertolongan khusus harus diberikan, supaya anak itu tidak
     kehilangan apa yang telah diperolehnya akibat sikap acuh tak acuh
     dari orangtuanya yang belum diselamatkan. Inilah satu alasan lain
     mengapa sangat penting bagi pengajar-pengajar untuk mengerti
     latar belakang anak didik mereka. Ada orangtua yang bukan saja
     tidak menyetujui pengalaman pertobatan anaknya; malahan mungkin
     mereka akan menentang dia dengan menggunakan kekerasan. Anak itu
     harus siap sedia menghadapi perlawanan demikian.

  Bahan diedit dari sumber:
  -------------------------
  Judul Buku   : Penginjilan di Sekolah Minggu
  Judul Artikel: Memimpin Seorang Anak kepada Kristus
  Penulis      : Richard L. Dresselhaus
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1973
  Halaman      : 107 - 109


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

                       RENUNGAN: MEMILIH YESUS
                       =======================

  Jauh sebelum kalian dilahirkan, Allah sudah tahu bahwa kalian akan
  lahir ke dunia ini. Ia juga tahu apa yang menyenangkan dan
  menyedihkan bagi kalian. Ia tahu bagaimana rupa kalian nanti.
  Bahkan, Ia tahu ketika kalian besar nanti, pekerjaan apakah yang
  akan kalian pilih. Ia tahu semuanya tentang diri kalian dan Ia
  mengasihi kalian. Ia memilih kalian, supaya kalian mengasihi dan
  melayani Dia.

  Tetapi, Allah telah mengerti bila kalian telah dewasa, kalian harus
  melakukan apa yang menjadi keputusan kalian. Dan meskipun Yesus
  sudah memilih kalian, Ia tidak memaksakan diri-Nya untuk masuk dalam
  hidup kalian. Ia menunggu keputusan kalian sendiri.

  Bertahun-tahun, setelah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari
  perbudakan di Mesir, seorang pemimpin besar yang bernama Yosua
  menyampaikan pesan Allah kepada mereka. Sudah tiba saatnya bagi
  mereka untuk menaklukkan Kanaan -- memasuki Tanan Perjanjian. Akan
  tetapi, Yosua tahu bahwa mereka akan tergoda untuk melayani dewa-
  dewa orang Kanaan. Ia juga tahu bahwa Allah tidak akan memaksa umat-
  nya untuk melayani Dia bila mereka memang tidak mau melayani-Nya.
  Allah tidak seperti orang-orang Mesir. Ia bukan pengerah budak
  belian yang kejam. Ia ingin supaya umat-Nya menyerahkan hidupnya
  kepada-Nya karena mereka itu mengasihi-Nya. Maka, pada suatu hari
  Yosua mengumpulkan mereka dan menyampaikan pesan Tuhan itu
  kepadanya. Ada pun pesan itu berbunyi demikian, "Pilihlah pada hari
  ini kepada siapa kamu akan beribadah." Kita semua tahu cerita ini.
  Mereka dengan berani memasuki Kanaan serta menaklukkannya dengan
  pertolongan Allah.

  Bila kalian masih belum menentukan pilihan, Tuhan berkata kepada
  kalian, "Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah."
  Inilah hari keselamatan.

  Bila kalian sudah menentukan pilihan, yaitu pilihan terpenting dalam
  hidup kalian, kalian dapat memastikan bahwa Yesus senantiasa
  menyertai hidup kalian. Dalam hidup ini ada banyak sekali pilihan
  yang harus kalian pilih. Memilih pekerjaan merupakan pilihan yang
  penting dan mungkin seringkali kita akan mengubahnya sebelum kita
  beranjak dewasa dan menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Selain
  itu, ada banyak sekali keputusan kecil yang harus diambil setiap
  hari. Tetapi, oleh karena Yesus telah memilih kita dan kita juga
  telah memilih Yesus, maka Yesus akan menolong kita dalam setiap
  keputusan yang kita hadapi. Apakah kita akan bersikap jujur atau
  tidak? Apakah kita mau menang sendiri atau tidak terhadap kakak dan
  adik kita di rumah? Apakah saya akan mengatakan yang benar atau
  tidak, bila saya sudah tahu bahwa saya akan dihukum? Apakah saya
  menyerah kepada pencobaan sekali ini saja? Apakah saya akan tinggal
  di rumah saja dan bukannya pergi ke Sekolah Minggu? Setiap hari ada
  banyak sekali keputusan yang harus kita buat.

  Alangkah bersyukurnya bila kita sudah mengambil keputusan untuk
  memilih Yesus. Ia sanggup menolong kita dalam mengambil keputusan-
  keputusan yang benar.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 154


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI MEJA REDAKSI

            UNDANGAN UNTUK MENGIRIMKAN TULISAN ATAU BAHAN
            =============================================

  Tim Redaksi mengundang rekan-rekan yang memiliki talenta menulis
  atau mempunyai koleksi bahan tentang pelayanan anak untuk
  mengirimkan tulisan dan bahan-bahan tersebut kepada Redaksi
  e-BinaAnak. Kami akan memuatnya dalam edisi-edisi e-BinaAnak atau
  di Situs PEPAK. Bagikan berkat melalui talenta dan kemampuan Anda.

  Kirimkan tulisan/bahan tersebut dalam bentuk text (bukan attachment)
  ke alamat: <staf-binaanak@sabda.org>

  Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Anda. Tuhan memberkati!

                                                          /Tim Redaksi


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Vonny Katuuk <vonny_mk@>
  >Terima kasih kepada situs ini (PEPAK) yang banyak sekali memberikan
  >informasi yg berguna utk pengembangan pelayanan SM. Saya akan
  >sering mengunjungi situs ini.

  Redaksi:
  Kami selalu mengucap syukur untuk setiap berkat dan manfaat yang
  sudah rekan-rekan dapatkan dari Situs PEPAK. Dukungan doa, saran,
  maupun kritik terus kami harapkan dari Anda untuk lebih
  mengembangkan lagi pelayanan Situs PEPAK. Bagi yang belum berkunjung
  dan menjelajahi Situs PEPAK, kunjungi sekarang juga, dan dapatkan
  berkat Tuhan di dalamnya.
  ==>   http://www.sabda.org/pepak/


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                    Rencana pelajaran mingguan saya:
                  Hari ini saya akan selalu mengingat
                 bahwa saya membutuhkan kesempatan kedua
                 dan seseorang memberikannya kepada saya.
                    Biarlah saya menjadi murah hati.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
         Staf Redaksi: Davida, Tesa, Ratri, Kristian, dan Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org