Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/191

e-BinaAnak edisi 191 (19-8-2004)

Mengenal Yesus Kristus

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                     Edisi 191/Agustus/2004
~~~~~~~~~~~
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Watak Kristus
    o/ ARTIKEL (2)          : Yesus Kristus
    o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Yesus: Firman
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Kita masih Punya Kebahagiaan
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Rindu Mengajar Kelas Batita
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih setia Tuhan Yesus,

  Mengenal Tuhan kita Yesus Kristus merupakan hal yang sangat penting
  dalam kehidupan Kristen, terutama dalam tugas kita sebagai seorang
  guru. Pengenalan kita kepada Kristus akan membuahkan iman yang kuat.
  Beriman kepada Yesus, bukan berarti hanya sekedar mengetahui
  keberadaan-Nya, melainkan mengenal Pribadi-Nya secara intim. Hal ini
  akan menjadi pedoman guru dalam mengajarkan prinsip-prinsip iman
  Kristen kepada murid-murid Sekolah Minggu. Untuk itulah, e-BinaAnak
  edisi ini, menyajikan topik MENGENAL YESUS KRISTUS. Harapan kami,
  iman dan pengenalan Anda kepada-Nya dapat semakin dibangun dan
  bertumbuh.

  Melalui dua artikel yang disajikan, Anda dapat menggali lebih dalam
  lagi mengenai Pribadi Yesus Kristus, khususnya Watak Kristus. Jika
  Anda membutuhkan Bahan Mengajar mengenai Yesus Kristus, kami juga
  menyajikan dua Bahan Mengajar, yang berjudul "Yesus: Firman" dan
  "Kita Masih Punya Kebahagiaan". Harapan kami sajian-sajian tersebut
  dapat menjadi berkat bagi Anda dan murid-murid Anda.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

         "Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus
          dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
                       (Kisah Para Rasul 16:31)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kisah+16:31 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (1)

                            WATAK KRISTUS
                            =============

  A. Ia Mahakudus

  Kristus adalah "Anak yang ... disebut kudus" (Lukas 1:35), "Yang
  kudus dan benar" (Kisah 3:14), "Hamba-Mu yang kudus" (Kisah 4:27).
  Sifat-Nya kudus, oleh karena itu penguasa dunia tidak berkuasa
  sedikit pun atas diri-Nya (Yohanes 14:30), dan Ia "tidak berbuat
  dosa" (Ibrani 4:15). Perilaku-Nya yang kudus juga karena Ia terpisah
  dari orang-orang berdosa (Ibrani 7:26). Ia selalu melakukan hal-hal
  yang menyenangkan Bapa-Nya di surga (Yohanes 8:29). Ia "tidak
  berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci
  maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
  tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi
  dengan adil" (1Petrus 2:22,23). Tidak ada seorang pun yang menjawab
  tantangan-Nya ketika Ia mengatakan, "Siapakah di antaramu yang
  membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?" (Yohanes 8:46). Namun, "sama
  dengan kita, Ia telah dicobai" (Ibrani 4:15).

  Kita harus menjadi kudus karena Dia kudus adanya. Walaupun kita
  telah jatuh dan hidup kita sama sekali tidak serupa dengan Kristus,
  tak ada alasan bagi kita untuk memiliki kesempurnaan yang lebih
  rendah daripada yang telah ditetapkan oleh Alkitab. Kristus
  merupakan teladan kesempurnaan yang tak berdosa bagi kita, dan
  kesempurnaan yang dimiliki Kristus itu sempurna. Ia telah
  menunjukkan kepada kita bagaimana hidup kudus.

  B. Kasih-Nya Tulus

  Paulus mengatakan bahwa "kasih Kristus . . . melampaui segala
  pengetahuan" (Efesus 3:19). Pertama-tama, kasih Kristus ditujukan
  kepada Bapa-Nya di surga (Yohanes 14:31). Kasih Kristus juga
  ditujukan kepada Alkitab, dalam hal ini Perjanjian Lama. Kristus
  menerima Perjanjian Lama sebagai catatan yang benar dan jujur
  mengenai berbagai peristiwa dan doktrin yang dibahas di dalamnya.
  Ia memakai Alkitab ketika Ia dicobai; Ia menjelaskan beberapa nubuat
  yang terdapat dalam Perjanjian Lama sebagai nubuat yang menunjuk
  kepada diri-Nya (Lukas 4:16-21, 24:44,45); dan Ia menyatakan bahwa
  Alkitab tidak dapat dibatalkan (Yohanes 10:35).

  Secara umum, kasih Kristus juga ditujukan kepada manusia. Ketika
  Yesus melihat pemimpin muda yang kaya itu, Yesus mengasihinya
  (Markus 10:21). Kristus juga dituduh sebagai sahabat pemungut cukai
  dan orang berdosa (Matius 11:19). Ia begitu ´mengasihi orang-orang
  yang tersesat, sehingga Ia bersedia mati karena mereka. Secara lebih
  khusus lagi, Kristus mengasihi umat-Nya sendiri. Yohanes pernah
  berkata, "Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita
  dari dosa kita oleh darah-Nya" (Wahyu 1:5). Ia mengasihi murid-
  murid-Nya sampai pada kesudahannya (Yohanes 13:1); Ia sangat
  mengasihi mereka, seperti Allah Bapa sangat mengasihi Dia (Yohanes
  15:9); Ia mengasihi umat-Nya sedemikian rupa, sehingga Ia rela
  mengorbankan nyawa-Nya untuk mereka (Efesus 5:2,25); dan Ia begitu
  mengasihi mereka, sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat
  memisahkan mereka dari kasih-Nya.

  C. Ia Sungguh-sungguh Rendah Hati

  Hal ini, secara khusus dilihat ketika Ia sendiri merendahkan diri.
  Sekali pun setara dengan Allah, dengan rela Ia mengosongkan diri-
  Nya, mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama dengan manusia, dan
  terus merendahkan diri-Nya sampai mati secara hina di kayu salib.
  Kerendahan hati-Nya juga tampak dalam perilaku-Nya ketika hidup di
  bumi. Ia yang kaya, demi kita, rela menjadi miskin. Ia lahir dalam
  sebuah kandang, karena tidak ada tempat bagi-Nya di rumah
  penginapan. Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya
  ketika Ia berkeliling untuk mengajar dan menyembuhkan orang,
  sehingga beberapa wanita yang telah disembuhkan-Nya dari kelemahan
  mereka dan dari kerasukan setan, membantu Dia dengan kekayaan mereka
  (Lukas 8:2,3). Ia menyuruh Petrus menangkap ikan untuk mendapatkan
  uang yang diperlukan oleh-Nya dan juga menyuruhnya membayar pajak
  untuk Bait Allah (Matius 17:27); Ia dikuburkan di kuburan pinjaman
  (Matius 27:59,60). Lagi pula, Ia bergaul dengan orang-orang yang
  rendah. Ia disebut sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
  Ia dengan senang hati membiarkan diri-Nya diminyaki oleh seorang
  perempuan yang berdosa dan bahkan mengampuni dosa-dosanya.
  Sesungguhnya, semua murid-murid-Nya yang pertama berasal dari
  golongan rendah, namun kepada merekalah, Ia menyatakan rahasia-
  rahasia kerajaan Allah.

  Di samping itu, Ia melakukan pekerjaan yang paling kasar. "Ia datang
  bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
  nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Matius 20:28). Ia
  mencuci kaki para murid-Nya (Yohanes 13:14). Sekali pun, Ia adalah
  pemimpin murid-murid-Nya. Ia sungguh-sungguh ingin dikenal sebagai
  sahabat mereka.

  D. Ia Lemah Lembut

  Ia sendiri mengatakan, "Aku lemah lembut dan rendah hati" (Matius
  11:29). Kelemahlembutan-Nya nampak ketika Ia tidak memutuskan buluh
  yang patah terkulai dan tidak memadamkan sumbu yang pudar nyalanya.
  Contoh-contoh kelemahlembutan-Nya dapat dilihat ketika Ia dengan
  lemah lembut menghadapi orang berdosa yang bertobat, menyesuaikan
  diri dengan Tomas yang ragu-ragu, dan sikap-Nya yang lemah lembut
  terhadap Petrus yang telah menyangkal-Nya tiga kali. Mungkin
  kelemahlembutan Kristus terlihat dengan lebih jelas lagi ketika Ia
  menghadapi Yudas Iskariot; murid yang telah mengkhianati-Nya (Matius
  26:50); dan menghadapi orang-orang yang menyalibkan Dia (Lukas
  23:34). Ia tidak bertengkar, tidak berteriak, dan juga tidak
  memperdengarkan suara-Nya di jalan. (Matius 12:19; lihat Yesaya
  42:2). Demikian pula, seorang hamba Tuhan "tidak boleh bertengkar,
  tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar,
  sabar, dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka
  melawan" (2Timotius 2:24,25).

  E. Ia Tenang dalam segala Keadaan

  Kristus tenang tanpa menjadi pemurung, penuh suka cita, namun bukan
  periang yang berlebihan. Ia menghadapi kehidupan secara serius.
  Yesaya berkata tentang hidup-Nya sebagai berikut, "Ia dihina dan
  dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
  menderita kesakitan; Ia mengalami penghinaan yang luar biasa,
  sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia, dan bagi kita pun Dia
  tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
  ditanggung-Nya dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya, padahal kita
  mengira Dia kena tulah, dipukul, dan ditindas Allah".

  Di samping keadaan yang penuh sengsara itu, Yesus tetap suka cita.
  "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya suka cita-Ku ada di dalam
  kamu dan suka citamu menjadi penuh" (Yohanes 15:11), dan Aku
  mengatakan semuanya ini, sementara Aku masih ada di dalam dunia,
  supaya penuhlah suka cita-Ku di dalam diri mereka" (Yohanes 17:13).
  Kita memang tidak pernah membaca bahwa Yesus tertawa, walaupun
  ketika mengajar, sesekali Ia menyelipkan juga hal-hal yang lucu dan
  menggelikan (Matius 19:24, 23:24; Lukas 7:31-35). Jelaslah Yesus
  menangis (Lukas 19:41; Yohanes 11:35). Ia merasa sedih karena orang-
  orang menolak keselamatan yang diberikan-Nya dengan cuma-cuma
  (Matius 23:37; Yohanes 5:40). Ia menanggung segala kesusahan dan
  penderitaan kita, sehingga secara jasmaniah, umur-Nya tampak lebih
  tua daripada umur yang sesungguhnya (Yohanes 8:57). Suka cita yang
  dimiliki-Nya lebih banyak merupakan suka cita karena pengharapan
  (Ibrani 12:2; bandingkan dengan Yesaya 53:11), yaitu suka cita
  ketika melihat banyak jiwa diselamatkan dan tinggal bersama-sama
  dengan Dia dalam kemuliaan.

  F. Ia selalu Berdoa

  Yesus seringkali berdoa. Lukas mencatat ada sebelas peristiwa ketika
  Yesus berdoa. Ia seringkali berdoa di hadapan murid-murid-Nya, namun
  tidak pernah dikatakan bahwa Ia berdoa bersama mereka. Ia berdoa
  berlama-lama, kadang-kadang sepanjang malam. Kali lain, Ia bangun
  pagi-pagi sekali dan mencari tempat yang sunyi untuk berdoa, Ia
  berdoa sebelum melaksanakan tugas-tugas yang besar: sebelum
  mengadakan perjalanan pelayanan ke Galilea (Markus 1:35-38), Ia
  berdoa sebelum memilih dua belas orang murid (Lukas 6:12,13), dan
  Ia berdoa sebelum pergi ke Golgota (Matius 26:38-46). Penulis surat
  Ibrani mengatakan, "Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
  mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
  kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena
  kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan" (Ibrani 5:7). Bila Anak Allah
  perlu berdoa, betapa lebih lagi kita perlu menghampiri hadirat Allah
  dalam doa!

  G. Ia Bekerja tak Henti-hentinya

  Yesus mengatakan, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun
  bekerja juga" (Yohanes 5:17). Sangat menarik untuk mengikuti Dia
  sepanjang hari, yang biasanya penuh dengan berbagai kesibukan
  (Matius 12:22, 13:53; Markus 3:20-4:41). Ia sampai lupa makan
  (Yohanes 4:31-34), lupa beristirahat (Markus 6:31), dan bahkan lupa
  terhadap penderitaan-Nya sendiri bila ada kesempatan untuk menolong
  jiwa yang memerlukan pertolongan (Lukas 23:41-43). Pekerjaan-Nya,
  antara lain: mengajar, berkhotbah, mengusir setan, menyembuhkan
  orang sakit, menyelamatkan yang hilang, membangkitkan orang mati,
  memanggil, serta melatih pekerja-pekerja. Sebagai pekerja, Ia
  terkenal karena keberanian-Nya (Yohanes 2:14-17, 3:3, 19:10,11),
  ketelitian-Nya (Matius 14:36; Yohanes 7:23), sifat tidak pilih
  kasih-Nya (Matius 11:19), serta kebijaksanaan-Nya (Markus 12:34;
  Yohanes 4:7-30).

  Bahan diringkas dari sumber:
  Judul Buku: Teologi Sistematika
  Penulis   : Henry C. Thiessen
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1993
  Halaman   : 342 - 347


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (2)

  Artikel berikut ini bagus digunakan sebagai bahan diskusi antar
  sesama GSM atau bisa juga langsung diajarkan untuk murid-murid
  kelas besar atau remaja.

                            YESUS KRISTUS
                            =============

  Pembacaan Alkitab:
  ------------------
  Matius 10:32-39

  Gereja berdasarkan pada kesaksian tentang Yesus Kristus, sebagaimana
  ditulis oleh penulis-penulis Perjanjian Baru. Bila kita menyelidiki-
  nya, kita selalu temukan dua segi.

  PERTAMA: Yesus orang Nazaret itu benar-benar tergolong manusia dan
  menjadi manusia seperti kita (namun dengan tiada berdosa). Ia lahir
  dari seorang perempuan (Galatia 4:4). Ia mengenal rasa lapar dan
  haus (Matius 4:2; Yohanes 19:28). Ia meratap pada kubur seorang
  sahabat-Nya (Yohanes 11:35). Ia mengalami segala rupa cobaan, sama
  seperti kita (Ibrani 4:15). Ia mati dan dikuburkan, sebagaimana
  setiap manusia akan mengalami kematian secara jasmani (Ibrani 9:27).

  KEDUA: Yesus itu benar-benar Allah. Nama "Yesus" merupakan bentuk
  Yunani dari nama Ibrani "Yosua", artinya "Tuhan menolong". Dialah
  Juruselamat, yang datang dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan
  manusia (Matius 1:21). Dialah Kristus (dari bahasa Ibrani: "masyiah"
  = Mesias), yaitu Dia "yang diurapi" oleh Allah, menjadi Nabi, Imam,
  dan Raja yang tiada taranya. Dialah Anak Allah yang sudah
  dibangkitkan dan hidup (Roma 1:4). Sebelum kematian dan kebangkitan-
  Nya, adakalanya Ia sudah menyatakan kemuliaan dan kuasa-Nya (Yohanes
  1:14; Matius 17:2; Markus 4:41 dll). Bahkan, Ia berani mengatakan:
  "Aku dan Bapa adalah Satu" (Yohanes 10:30).

  Berdasarkan kesaksian itu, gereja mengaku, bahwa Yesus Kristus itu
  "sungguh-sungguh Tuhan dan sungguh-sungguh manusia". Kalimat ini
  tidak mau memecahkan rahasia ilahi yang terdapat dalam diri Yesus
  Kristus. Ia sungguh-sungguh Tuhan, artinya: Yesus itu adalah Allah
  sendiri yang mendatangi kita dengan keselamatan yang dari pada-Nya.
  Ia sungguh-sungguh manusia, artinya keselamatan yang dikerjakan
  Yesus itu benar-benar diperuntukkan bagi kita manusia.

  Maka, menurut Pengakuan Iman Rasuli, kita mengaku: "Aku percaya
  kepada Allah Bapa ... dan kepada Yesus Kristus ... " Itu bukan
  "syirk" (= menduakan Allah). Kata "dan" itu tidak sama dengan kata
  "tambah" pada sebuah hitungan penjumlahan! Kita tidak percaya kepada
  dua atau tiga Tuhan. Kita percaya kepada Allah yang sudah
  memperkenalkan diri-Nya di dalam Yesus Kristus. Atau sebaliknya:
  kita percaya kepada Yesus Kristus, yang sudah menyatakan kepada
  kita, siapa dan bagaimana Allah yang hidup itu: Sebab itu, Kristus
  disebut "Immanuel", artinya: Allah menyertai kita.

  Tiada mengherankan (meskipun mengharukan!) bahwa kedatangan Yesus
  menimbulkan perlawanan antar manusia (Matius 10:34-35). Tetapi semua
  orang yang percaya kepada-Nya diberi hak menjadi "anak-anak Allah"
  (Yohanes 1:12). Dan setiap orang yang mempercayakan diri kepada
  Yesus Kristus, beroleh kehidupan yang sejati, kini dan untuk selama-
  lamanya (Matius 10:32-39).

  Pertanyaan-pertanyaan:
  ----------------------
  1. Kapan dan di manakah muncul sebutan "orang-orang Kristen"?
     (Kisah 11:26).

  2. Bagaimanakah pendapat dan pandangan orang-orang yang sudah
     bertemu dengan Yesus? (lihat misalnya, Yohanes 10:19,21 dan
     Matius 16:14).

  3. Menurut Kitab Yesaya 9:5, Mesias disebut: ... Dalam Yohanes 6:69
     Kristus disebut: ...  dalam Titus 2:13 ... Kata Tomas kepada-Nya:
     ... (Yohanes 20:28).

  4. Kata Ibrani "Masyiah" di-Arabkan menjadi al ... Menurut ajaran
     Islam, Tuhan Yesus disebut ... Bolehkah kita menyetujui sebutan
     itu?

  5. Apakah keempat Kitab Injil menyerupai buku-buku sejarah, yang
     dengan lengkap dan teratur, memuat "riwayat hidup" Yesus?
     (perhatikanlah Yohanes 20:30-31).

  Hafalkan:
  ---------
  Kitab-kitab Injil ditulis dan disampaikan kepada kita dengan tujuan
  "supaya ...." (Yohanes 20:31).

  Sumber:
  Judul Buku: Intisari Iman Kristen
  Penulis   : Dr. B.J. Boland
  Penerbit  : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993
  Halaman   : 31 - 32


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

                           YESUS: FIRMAN
                           =============

  Refleksi untuk Orangtua:
  ------------------------
  Sejak mulanya, Firman Allah memiliki kuasa untuk menjadikan apa yang
  tidak ada menjadi ada. Dalam kitab Kejadian, berulangkali kita
  temukan kalimat "Berfirmanlah Allah," dan apa yang difirmankan-Nya
  itu benar-benar terjadi.

  "Berfirmanlah Allah", maka jadilah siang dan malam, waktu dan
  penanggalan, bumi, bulan, bintang-bintang, langit, dan lautan.
  "Berfirmanlah Allah" maka jadilah tanaman, ikan-ikan, burung-burung,
  serta binatang-binatang lainnya. "Berfirmanlah Allah", maka dari
  debu dan tanah di tepi sungai, dibentuklah manusia menurut gambar
  Allah dan diberi-Nya nafas kehidupan. Kemudian Allah berfirman,
  "Sungguh amat baik."

  Maka, ketika Allah melaksanakan puncak tindakan anugerah-Nya dan
  hadir di tengah-tengah kita, sebenarnya Dia sedang menggenapi Firman
  yang telah dijanjikan-Nya sejak semula bahwa Dia akan datang menjadi
  manusia. Dan sekali lagi, susunan dunia dan realitas kita diubah
  untuk selamanya. Kita tak lagi terikat pada hukum alam yang
  mengatakan bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Dari
  perkataan Allah, hadirlah Yesus, dan "Firman itu telah menjadi
  manusia, dan diam di antara kita, penuh kasih karunia dan
  kebenaran."

  Refleksi untuk seluruh Anggota Keluarga:
  ----------------------------------------
  Dengan Firman Allah, segala ciptaan terwujud. Siang dan malam,
  matahari, bulan, dan bintang-bintang. Gunung, lembah, padang gurun,
  dan hutan dijadikan karena Allah berfirman. Karena Firman Allah,
  maka ada ikan, ular, gajah, zebra, buaya -- bahkan monyet! Karena
  Allah berfirman, maka ada lautan, sungai, dan danau dengan burung-
  burung beterbangan di atas kepala kita. Karena Allah berfirman, maka
  ada Anda dan saya. Dan Allah berkata bahwa semuanya itu baik. Allah
  mengasihi kita begitu dalam, sehingga kasih Allah sendiri menjadi
  Firman. Firman -- kasih yang yang istimewa itu adalah Yesus. Yesus
  datang untuk menjadikan kita milik Allah. Yesus datang karena Allah
  berfirman.

  Pelajaran:
  ----------

  HARI I: KELAHIRAN YESUS
  (Matius 1:18-25)

  1. Apa arti kata Ibrani Immanuel?
  2. Bagaimana Anda dapat percaya bahwa Allah bersama kita saat ini?

  HARI 2: YESUS BERADA DI BAIT ALLAH
  (Lukas 2:41-52)

  1. Apa yang Yesus lakukan di Bait Allah, sehingga banyak membuat
     orang keheranan?
  2. Pikirkanlah dua buah pertanyaan yang akan Anda ajukan, seandainya
     ada kesempatan untuk bertemu dengan sekelompok guru agama!
     Diskusikanlah tentang tanggapan yang sekiranya akan Anda berikan!

  HARI 3: YESUS MENGAWALI PELAYANAN-NYA DENGAN BAPTISAN
  (Markus 1:1-20)

  1. Apakah perbedaan antara baptisan Yohanes dengan baptisan Yesus?
  2. Bagaimana pemahaman Anda tentang baptisan yang Anda terima, atau
     bagaimana arti baptisan menurut iman Anda?
     Apakah perbedaan antara baptisan Yesus dengan baptisan yang Anda
     terima?

  HARI 4: YESUS DAN BAPA ADALAH SATU
  (Yohanes 10:22-42)

  1. Bukti apakah yang Yesus berikan atas pernyataan bahwa Dia adalah
     Mesias?
  2. Bukti apa yang dapat Anda berikan atas pernyataan bahwa Anda
     adalah orang Kristen?

  HARI 5: YESUS DI HADAPAN PILATUS
  (Yohanes 18:28-40)

  Yesus telah dikhianati oleh Yudas. Para pemimpin agama Yahudi telah
  berbohong agar Yesus dijatuhi hukuman mati. Sekarang Yesus
  berhadapan dengan Pilatus, seorang Gubernur Romawi.
  1. Apakah tradisi yang ditawarkan Pilatus kepada orang-orang Yahudi
     untuk menyelamatkan Yesus?
  2. Ceritakanlah suatu pengalaman ketika Anda atau seseorang yang
     Anda kenal dituduh melakukan sesuatu yang tidak baik.
     Apakah hal terburuk yang terjadi bila kita difitnah atau dituduh?

  HARI 6: YESUS HIDUP
  (Lukas 24:13-53)

  Maria Magdalena, Yohana, dan Maria Ibu Yakobus telah melihat Yesus
  setelah kebangkitan-Nya, tetapi murid-murid tidak mempercayai
  mereka. Sampai akhirnya, murid-murid itu berjumpa dengan Yesus
  sendiri.
  1. Apa yang Yesus lakukan untuk menunjukkan kepada murid-murid-Nya
     bahwa Dia benar-benar sudah bangkit dan bukan hantu?
  2. Bagaimana Anda dapat memperdalam hubungan dengan Kristus?

  Sumber:
  Judul Buku: Belajar Bersama
  Pengarang : Janice Y. Cook
  Penerbit  : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 118 - 120


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

                     KITA MASIH PUNYA KEBAHAGIAAN
                     ============================

  Alat Peraga:
  ------------
  Batang pohon palem bagi setiap anak.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Matius 21:1-11

  Tema:
  -----
  Yesus masih hidup bersama kita hari ini.

  Penyampaian:
  ------------

  Cerita ini dapat dimulai dengan salah satu dari kedua cara ini:
  1. Anak-anak diberi batang-batang pohon palem dan melakukan pawai
     pada saat kebaktian dimulai. Mulailah cerita dengan berbicara
     tentang pawai sambil membawa batang-batang pohon palem dan
     bandingkan dengan pawai palem hari Minggu yang tercatat dalam
     Alkitab.
  2. Bagikan batang-batang pohon palem ini, setelah anak-anak
     berkumpul untuk mendengarkan cerita. Beri anak-anak kesempatan
     untuk melambaikan batang-batang pohon palem itu pada awal cerita.

  Anda melakukan hal yang istimewa pagi ini ketika Anda semua datang
  dengan membawa batang pohon palem. Bagaimana rasanya membawa batang
  pohom palem itu? Menyenangkan? Mengasyikkan?

  Selama pembacaan ayat Alkitab, kita mendengar cerita Alkitab tentang
  Yesus yang datang ke kota Yerusalem. Dia ingin bercerita tentang
  Tuhan. Yesus dapat bercerita kepada semua orang tentang kasih Tuhan.
  Banyak orang di Yerusalem yang telah mendengar tentang Yesus. Mereka
  mengetahui perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan-Nya. Mereka
  sangat berbahagia ketika Yesus datang ke Yerusalem.

  Ketika Yesus datang, orang-orang di sana ingin melakukan atau
  mengatakan sesuatu karena mereka tidak dapat menahan kegembiraan di
  dalam hati mereka. Maka orang-orang itu berlarian menyambut Yesus
  dan berseru-seru, "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
  Tuhan!"

  Hosana berarti "Selamatkan kami!" atau "Lindungi kami". Banyak orang
  berpikir bahwa Yesus adalah seorang penguasa baru yang akan
  melindungi mereka dari musuh-musuh mereka. Mereka memperlakukan Dia
  seperti seorang raja.

  Ketika Yesus mengendarai keledai-Nya, ada orang-orang yang
  melepaskan jubah mereka dan meletakkannya di tanah, di atas jalan
  yang akan dilalui-Nya. Ada orang-orang yang memetik batang-batang
  pohon palem dan melambai-lambaikannya di udara, sambil berseru
  "Hosana".

  Hari ini kita masih berpikir bahwa Yesus adalah raja. Bahkan, kita
  memanggilnya "Raja atas segala raja". Dahulu, orang-orang di
  Yerusalem bergembira karena Yesus ada bersama mereka. Kita tahu
  bahwa sekarang juga Yesus ada bersama kita dan itulah hal yang
  membuat kita bergembira!

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, kiranya kami selalu bergembira karena Yesus. Amin!

  Sumber:
  Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu:
                 Sebuah Sumber Ibadah
  Pengarang : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam Centre, 2002
  Halaman   : 55 - 57


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Chika Aprilia <chiprilia@>
  >Saya rindu sekali mengajar kelas sekolah minggu kelas kecil atau
  >batita. Tetapi, saya takut karena merasa tidak dapat menguasai
  >kelas dan para bayi. Terutama dalam kelas batita orangtua pun ikut
  >beribadah. Saat ini saya baru berani mengajar kelas besar saja.
  >Apakah tim redaksi punya tips untuk saya?

  Redaksi:
  Mengajar kelas batita memang gampang-gampang susah. Selain harus
  memiliki kesabaran, Anda juga dituntut untuk memahami tingkat
  perkembangan mereka. Karena anak batita belum memiliki perkembangan
  penuh, maka Anda harus cukup kreatif menemukan cara bagaimana
  membuat mereka tertarik dan mengerti apa yang Anda ajarkan. Kalau
  Anda merasa belum menguasai, jangan kuatir, ada banyak bahan
  referensi yang dapat Anda baca untuk meningkatkan pengetahuan Anda
  tentang batita. Secara khusus, silakan berkunjung ke situs arsip
  e-BinaAnak dan Situs PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak
  Kristen):
  1. Mengenal Anak Batita (Umur 2-3 Tahun)
     ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/019/
     ==>  http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/019/
  2. Ciri-Ciri Anak Batita
     ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/185/
     ==>  http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/185/

  Sedangkan untuk mendapatkan kesabaran, Anda berdoa mohon hikmat dari
  Tuhan. Kami yakin kesungguhan Anda akan membuahkan hasil.

  Nah, bagi rekan-rekan e-BinaAnak yang memiliki banyak pengalaman
  mengajar kelas batita dan ingin men-sharing-kannya, jangan sungkan-
  sungkan mengirimkan kesaksian Anda ke:
  ==>  <staf-binaanak@sabda.org>
  Kami tunggu ... :)


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
               Hari ini saya menyadari bahwa pelajaran
                      mengambil bermacam bentuk
                    yang tak terhingga banyaknya.

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
         Staf Redaksi: Davida, Tesa, Ratri, Kristian, dan Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org