Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/184

e-BinaAnak edisi 184 (6-7-2004)

Membangun Hubungan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                        Edisi 184/Juni/2004
~~~~~~~~~~~
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Pelajaran untuk Guru:
                                  Menggalang Hubungan di dalam Kelas
    o/ TIPS MENGAJAR        : Hubungan Guru dan Murid
    o/ AKTIVITAS            : Permainan untuk Pengakraban
    o/ STOP PRESS	     : Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!!
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Surat dari Pengunjung PEPAK
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Kristus,

  Jika Anda melihat ada seorang guru yang dihormati, disegani, dan
  disayangi oleh murid-muridnya, bahkan oleh murid yang bandel sekali
  pun, maka itu merupakan suatu bukti bahwa guru tersebut telah
  berhasil membangun hubungan yang baik dengan murid-muridnya.
  Kedekatan hubungan serta besarnya perhatian yang dia berikan
  terhadap murid-muridnya, membuatnya menjadi sosok pendidik yang
  mampu membawa pengaruh yang positif terhadap anak-anak didiknya.
  Pengaruh positif itu tidak hanya terjadi di luar kelas tapi juga di
  dalam kelas, khususnya dalam menunjang keberhasilan proses belajar
  mengajar mereka.

  Nah, bagaimana guru dapat berhasil membangun hubungan dengan murid-
  muridnya? Apa saja yang harus diperhatikan? Untuk menjawab
  pertanyaan-pertanyaan di atas, e-BinaAnak kali ini, menyajikan
  banyak bahan yang berkaitan dengan topik "Membangun Hubungan", yang
  merupakan topik terakhir dari tema bulan Juni yaitu MENGEMBANGKAN
  TALENTA GURU. Kiranya semua sajian kami bulan ini dapat menolong
  Anda untuk betul-betul memaksimalkan talenta yang telah Tuhan
  berikan kepada Anda sebagai guru Sekolah Minggu.

  Selamat menjalin hubungan!

  Tim Redaksi

    "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka
                     dan mereka mengikut Aku ...."
                           (Yohanes 10:27)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+10:27 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

  Untuk mengembangkan talenta dan keterampilan guru dalam hal
  menggalang hubungan, pengurus SM dapat menyiapkan satu waktu khusus
  untuk bersama-sama belajar mengenai hal tersebut. Berikut ini contoh
  materi yang dapat diberikan.

                        PELAJARAN UNTUK GURU:
                  MENGGALANG HUBUNGAN DI DALAM KELAS
                  ==================================

  Tulislah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini pada beberapa potongan
  kertas dan bagi-bagikanlah kepada para guru SM/para pelayan anak:
     Apakah yang paling Saudara ingat ketika pertama kali Saudara
     mengajar di Sekolah Minggu:
        1. ruangan dan perlengkapan di dalam kelas?
        2. isi pelajaran?
        3. kegiatan kelas?
        4. guru dan murid yang Saudara kenal?

  Catatlah semua jawaban untuk tiap hal di atas itu. Tunjukkanlah
  bahwa meskipun tiap hal itu penting bagi kesuksesan Sekolah Minggu
  seluruhnya, namun kebanyakan orang lebih teringat akan gurunya dan
  sesama muridnya daripada hal-hal lainnya. Kita lebih teringat siapa
  yang mengajar daripada apa yang diajarkan. Sekolah Minggu memang
  sungguh-sungguh merupakan hubungan pribadi antara guru dan murid,
  dan antara murid dengan murid. Hubungan antar staf juga penting.
  Hubungan yang baik meninggalkan perasaan yang menyenangkan dan
  positif, sedangkan hubungan yang tidak baik meninggalkan perasaan
  yang tidak menyenangkan serta negatif.

  Tugaskanlah tiga orang untuk menyiapkan laporan lima menit mengenai
  salah satu pokok di bawah ini. Mintalah para pembicara untuk
  menyediakan alat peraga untuk memperagakan penyajiannya. Berilah
  bahan berikut ini kepada masing-masing guru yang bertugas sebagai
  pembicara:

  PEMBICARA I: DASAR UNTUK HUBUNGAN

  Para murid akan lebih menanggapi orang yang tulus, yang tidak
  munafik, yang senang berterus-terang, yang memperlihatkan apa
  adanya. Murid-murid akan jujur terhadap seseorang yang jujur dengan
  mereka, dengan dirinya sendiri, dan dengan Tuhan. Murid-murid tidak
  mengharapkan Saudara sempurna. Mereka menyadari bahwa Saudara
  seorang manusia dan menunggu Saudara menerima kenyataan itu dan
  terbuka serta jujur kepada mereka.

  Peranan guru dan murid kadang-kadang dapat terbalik di dalam kelas
  dan memberi manfaat yang timbal balik. Sebab itu janganlah takut
  untuk menerima bantuan dari murid-murid. Mereka sering kali
  mempunyai pandangan yang dalam mengenai ayat-ayat Alkitab yang dapat
  dibagikan dengan semua anggota kelas.

  Dasar yang penting untuk mengembangkan hubungan yang berarti adalah
  menerima orang lain sebagaimana adanya. Murid akan menanggapi guru
  yang menghargai mereka, menghargai gagasan dan pendapat mereka,
  berusaha menempatkan dirinya di pihak mereka, dan berusaha menilai
  dari segi mereka. Ini berarti kita harus berusaha menimbulkan
  suasana kelas yang hangat dan menetapkan serta memelihara komunikasi
  yang baik.

  PEMBICARA KEDUA: MENGENAI MURID-MURID

  Untuk menggalang hubungan yang baik dengan murid, Saudara harus
  mengenal mereka. Beberapa hal yang harus Saudara ketahui tentang
  murid-murid Saudara adalah:

  1. Keluarga
     ---------
     Saudara harus mengetahui besar kecilnya keluarga mereka.
     Bagaimana hubungan murid itu dengan orangtuanya, atau bagaimana
     hubungan orangtua dengan anak-anaknya? Apakah ia mendapat segala
     sesuatu yang diingininya ataukah keluarganya serba kurang? Apakah
     keluarganya menyediakan pendidikan Kristen juga?

  2. Gereja
     ------
     Saudara harus mengetahui latar belakang gerejanya dan
     keluarganya. Apakah ia datang secara tetap? Apa latar belakang
     ajaran Kristennya? Apakah ia sudah menerima Kristus sebagai
     Juruselamatnya? Apakah ia berkembang dalam pengalaman Kristen?
     Kegiatan gereja apa sajakah yang diikutinya?

  3. Sekolah
     -------
     Saudara harus mengetahui dia kelas berapa. Dia di sekolah pandai
     atau tidak. Kegiatan apa yang diikutinya di sekolah? Dalam hal
     orang dewasa Saudara harus mengetahui latar belakang pendidikan
     mereka, gelar yang mereka miliki, dan pendidikan khusus apakah
     yang mereka terima.

  4. Hal-hal Pribadi
     ---------------
     Saudara harus mengetahui hari ulangtahun dan umurnya. Apa hobi
     mereka dan kegemaran lainnya? Bagaimana mereka mengisi waktu
     senggangnya?

  Keterangan mengenai murid dapat diperoleh dengan daftar pertanyaan
  yang disodorkan kepada murid pribadi; dengan mengunjungi rumahnya,
  lingkungannya, sekolah atau tempat pekerjaannya; tinjauan di dalam
  maupun di luar gereja; mengadakan pertemuan dengan murid atau
  orangtuanya. Keterangan ini harus dikumpulkan dalam buku catatan
  murid dan dipakai dalam mempersiapkan pelajaran, mengunjungi murid,
  dan menilai pengajaran Saudara.

  PEMBICARA KETIGA: GURU SEBAGAI PEMBIMBING

  Tidak semua hubungan guru murid digalang di kelas sewaktu pelajaran.
  Guru seringkali mempunyai kesempatan untuk memberi bimbingan di
  luar kelas. Di bawah ini ada beberapa prinsip yang harus Saudara
  lakukan untuk menjadi pembimbing yang baik.

  1. Dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia.
     --------------------------------------------
     Guru yang terlalu banyak bicara akan cepat sekali merusak
     hubungan. Ini berarti Saudara harus melawan godaan untuk memakai
     situasi yang sebenarnya yang telah dipelajari dalam konsultasi
     pribadi sebagai ilustrasi pelajaran, bahkan ketika Saudara
     berpendapat "nama-nama telah diubah untuk melindungi yang tidak
     bersalah".

  2. Dapat dan mau meluangkan waktu untuk menolong.
     ----------------------------------------------
     Tetapi hindarilah bahaya sebaliknya yaitu memaksakan diri Saudara
     sendiri pada murid-murid.

  3. Jadilah pendengar yang baik.
     ----------------------------
     Tak mungkin Saudara akan mendengarkan jika Saudara terus menerus
     berbicara. Pusatkanlah perhatian pada apa yang dikatakannya dan
     ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang bisa menolong memperjelas
     persoalannya. Dan usahakan jangan sampai Saudara kaget dengan
     hal-hal yang mungkin Saudara dengar.

  5. Waspadalah terhadap kebutuhan atau keinginan untuk mendapat
     pertolongan.
     ------------
     Murid-murid yang butuh bimbingan tidak selalu akan mencari
     pertolongan itu. Sebab itu Saudara harus memupuk "indera keenam"
     untuk menerka apa yang mereka butuhkan, dan jika perlu, mulailah
     percakapan itu dari pihak Saudara sendiri.

  5. Saudara harus menunjukkan rasa kasih atau belas kasihan secara
     tulus.
     ------
     Tunjukkanlah sikap yang penuh pengertian dan sabar. Murid-murid
     Saudara, baik tua maupun muda, akan mengenali keikhlasan Saudara.
     Biarlah mereka tahu bahwa Saudara mengerti perasaan mereka,
     tetapi usahakan jangan sampai perasaan Saudara terlalu terlibat
     dalam persoalan mereka. Usahakan jangan sampai memakai keadaan
     pribadi untuk masalah seseorang, atau membuat keputusan bagi
     murid yang seharusnya dibuatnya sendiri.

  6. Saudara harus menyatakan kerohanian yang dalam dan matang
     sehingga menimbulkan kepercayaan pada murid-murid.
     --------------------------------------------------
     Kehidupan Saudara sendiri harus berakar teguh dalam firman Allah.
     Dan Saudara harus menunjukkan kestabilan serta kedewasaan emosi
     dalam kehidupan pribadi Saudara.

  7. Berhati-hatilah dalam mempergunakan Alkitab ketika memberi
     bimbingan.
     ----------
     Saudara tidak perlu ragu-ragu untuk menyatakan apa yang dikatakan
     Alkitab sehubungan dengan masalah itu. Tetapi jangan membuat
     kesalahan yang biasa, yaitu dalam menawarkan jawaban-jawaban yang
     terlampau dangkal terhadap masalah pribadi yang pelik.

  8. Waspadalah terhadap kesempatan Saudara untuk memberi bimbingan.
     ---------------------------------------------------------------
     Saudara harus sudah berada di kelas paling sedikit 15 menit
     sebelum kelas mulai, supaya bisa berbicara dengan murid-murid
     yang datang lebih pagi. Perhatikanlah juga murid-murid yang
     seakan-akan tidak mau pergi sewaktu pelajaran usai. Saat berdoa
     di depan memberikan kesempatan yang baik sekali untuk memberi
     bimbingan dan berdoa bersama murid-murid. Luangkanlah waktu untuk
     bercakap-cakap dengan murid Saudara setiap kali Saudara berjumpa
     dengan mereka.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
  Judul Artikel Asli: Menggalang Hubungan di dalam Kelas
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 1986
  Halaman           : 383 - 385


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

                       HUBUNGAN GURU DAN MURID
                       =======================

  Hubungan pribadi antara seorang murid dengan gurunya memberikan
  kesan yang mendalam dan tidak terlupakan. Guru membangun standar
  dalam pikiran muridnya yang secara sadar atau tidak sadar akan
  dijadikan contoh bagi murid tersebut dalam sikap dan tindakannya.
  Guru yang membangun hubungan dalam kasih yang konsisten dengan
  muridnya membuka peluang dimana murid bisa memiliki gaya hidup
  berdasarkan pada kebenaran Alkitab dan tetap mentaatinya.

  Berikut ini beberapa cara yang digunakan para guru untuk membangun
  suatu hubungan:

  1. Kata yang paling disukai oleh anak-anak adalah nama mereka
     sendiri. Guru harus mempelajari nama-nama seluruh murid-muridnya,
     bukan hanya nama murid yang sering membuat masalah saja. Sebut
     nama setiap anak setidaknya sekali selama kelas berlangsung.

  2. Guru harus mengekspresikan ketertarikan mereka pada aktivitas dan
     pengalaman masing-masing anak. Anak-anak terkesan pada seorang
     guru yang bisa memeriahkan permainan bola mereka, menghargai
     hasil karya mereka, dan mengingat hari ulangtahun mereka dengan
     memberikan kartu ucapan atau menelepon mereka.

  3. Setiap orang senang untuk tetap diingat ketika mereka tidak ada.
     Para guru sebiknya mencari tahu mengapa muridnya tidak datang
     dengan mengirim surat atau menelepon murid tersebut. Kehadiran
     yang tidak rutin menandakan masalah di rumah mereka.

  4. Anak-anak membutuhkan perhatian secara pribadi. Guru harus bisa
     menerima mereka dan mengetahui cara untuk berinteraksi dengan
     setiap anak.

  5. Beberapa pengunjung dewasa yang pertama kali menghadiri gereja
     menilai jemaat melalui bagaimana mereka diterima. Anak-anak perlu
     merasa diterima dengan memanggil nama mereka setiap kali mereka
     sampai di kelas. Pada saat kelas selesai, guru sebaiknya
     mengingatkan anak-anak agar datang kembali minggu depan. Ingat,
     kesan pertama orangtua murid kepada Anda adalah pada saat berada
     di depan pintu kelas -- jadi usahakan tampil ramah dan tidak
     terburu-buru.

  6. Anak-anak berusaha keras untuk membentuk diri mereka sendiri.
     Guru yang senang memuji dan mendorong murid-muridnya akan
     membantu murid-muridnya menyadari bahwa mereka tidak hanya
     disayangi tetapi juga benar-benar bisa disayangi. Hal ini
     sangatlah penting, meskipun kesulitan yang lebih banyak akan
     ditemui pada murid-murid yang benar-benar nakal.

  HUBUNGAN ORANGTUA DAN MURID

  Hal yang patut disayangkan adalah ketika para orangtua selalu
  mencurigai seseorang yang menaruh perhatian lebih pada anak mereka.

  Bagian terpenting dalam membentuk hubungan antara guru dan anak-anak
  didiknya adalah adanya hubungan kepercayaan antara guru dan orangtua
  murid-muridnya tersebut. Guru bisa menolong untuk menciptakan
  hubungan tersebut dengan cara-cara berikut:

  1. Kunjungan ke rumah memberi kesempatan kepada guru untuk melihat
     anak-anak di lingkungan mereka yang sebenarnya. Guru bisa
     menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui hubungan anak dan
     orangtuanya dan untuk memperkenalkan bahan-bahan dan metode
     pengajaran kepada orangtua.

  2. Guru bisa mengundang keluarga murid tersebut ke rumahnya sehingga
     orangtua murid tersebut bisa mengetahui sesuatu tentang diri guru
     dan keluarganya.

  3. Orangtua bisa diundang untuk mengamati kelas. Beberapa orangtua
     mungkin tidak tahu apa saja yang dilakukan pada saat Sekolah
     Minggu. Tetapi beberapa orangtua bahkan menawarkan diri untuk
     membantu.

  4. Keluarga murid sebaiknya diundang untuk menghadiri acara-acara
     khusus dan informasi-informasi tentang pelayanan lainnya di
     gereja. Banyak orangtua yang tidak pernah mengenal gereja bisa
     dijangkau melalui pelayanan yang diikuti oleh anak-anak mereka.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : The Complete Handbook for Children´s Ministry
  Judul Artikel Asli: Teacher Learner Relationships
  Penulis           : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit          : Thomas Nelson Publisher, Nashville, U.S.A, 1993
  Halaman           : 328 - 330


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ AKTIVITAS

                     PERMAINAN UNTUK PENGAKRABAN
                     ===========================

  A. SALING MENGENAL

  Persiapan:
  ----------
  1. Beberapa lembar koran.
  2. Permainan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan.

  Cara bermain:
  -------------
  Setiap kali permainan diadakan, hanya dua peserta yang terlibat,
  sedangkan yang lain menjadi penonton. Permainan ini dapat dilakukan
  berulang-ulang.

  Setelah itu, dua orang diminta maju ke depan, sebaiknya sejenis,
  pria dengan pria dan wanita dengan wanita. Selembar koran
  dihamparkan di lantai dan kedua orang itu berdiri di atasnya. Mereka
  tetap berdiri di atas koran sambil merobeknya menjadi setengah dan
  mereka berdua berdiri di atas koran yang tinggal setengah itu.
  Kemudian koran itu dirobek lagi menjadi seperempat, makin lama
  kertas itu makin kecil. Kedua peserta itu berdiri semakin dekat
  sampai mereka berpegangan tangan. Kalau lembaran koran itu tidak
  dapat dirobek lagi menjadi lebih kecil, maka kedua peserta tersebut
  harus berusaha mencari akal agar dapat berdiri, mungkin dengan
  menggunakan sebelah kaki atau berdiri dengan ujung kaki di atas
  kertas kecil itu. Peserta yang tetap bertahan dan tidak jatuh selama
  waktu yang ditentukan dinyatakan sebagai pemenang.

  Tujuan:
  -------
  Mendidik para peserta agar saling mengasihi dan saling menolong
  (Galatia 5:13).

  B. SAUL MENGEJAR DAUD

  Persiapan:
  ----------
  1. Permainan ini dapat diadakan di dalam atau di luar ruangan.
  2. Jumlah pemain 15 - 20 orang.

  Cara bermain:
  -------------
  Pemimpin memilih tiga orang dari para peserta untuk menjadi Saul,
  Daud, dan Yonatan. Ketika pemimpin memilih Daud dan Yonatan, orang
  yang menjadi Saul tidak boleh mengetahui.

  Yang menjadi Yonatan berusaha melindungi Daud dan berjalan keliling
  bersama dengan para peserta lainnya dalam lingkaran yang besar. Yang
  menjadi Saul berada di luar lingkaran, mencari Daud dan Yonatan.

  Jika Saul dua kali salah menerka siapa yang menjadi Daud, maka ia
  dihukum. Lama waktu pencarian 30 menit.

  Tujuan:
  -------
  Agar setiap pemain mengerti lebih mendalam bagaimana hubungan Saul,
  Yonatan, dan Daud serta belajar dari persahabatan Yonatan dan Daud
  (Amsal 17:17).

  Sumber:
  Judul Buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1994
  Halaman   : 179-180 dan 181


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ STOP PRESS

                    Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!!
                    =============================

  Untuk tanggal 2 Juli 2004, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan:

     "Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!! buat Davida dan Christianto."
 Tuhan sedang merenda karya yang agung dan mulia bagi kalian berdua.
                    Bahagia selalu dan GBU 4 ever.

                  "Telah dibawanya aku ke rumah pesta,
       dan panjinya di atasku adalah cinta." (Kidung Agung 2:4)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kidung Agung+2:4 >

    [[Cat. Red.: Sdr. Davida adalah pimpinan Redaksi e-BinaAnak.]]


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Nanik L. Trusulaw <nanikl@>
  >Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus atas sumbangsih yang diberikan
  >oleh team PEPAK untuk mendukung pelayanan para guru SM se-
  >Indonesia. Doa saya untuk team PEPAK : Terus maju untuk memuliakan
  >nama Tuhan Yesus. Tuhan memberkati

  Redaksi:
  Puji Tuhan untuk semua berkat yang sudah Anda terima dan terima
  kasih banyak untuk dukungan doa Anda. Kiranya pelayanan yang kita
  bersama berikan, baik kepada guru-guru maupun anak-anak, dapat
  membangun pelayanan anak di Indonesia.

  Selain melalui doa, jika Anda tertarik untuk berpartisipasi
  mendukung Tim PEPAK, Anda dapat memberikan informasi yang berguna
  bagi guru-guru SM atau mengirimkan bahan-bahan seputar pelayanan
  anak (termasuk kesaksian/sharing) ke Redaksi e-BinaAnak. Kami akan
  menyalurkannya ke Tim PEPAK untuk diproses dan ditampilkan di Situs
  PEPAK. Alamat staf Redaksi e-BinaAnak:
  ==>  <staf-binaanak@sabda.org>


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
                Hari ini saya akan tetap mengendalikan
          pikiran dan tindakan saya bagaimanapun keadaannya.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
           Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org