Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/177

e-BinaAnak edisi 177 (13-5-2004)

Menggunting dan Menempel

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                         Edisi 177/Mei/2004
~~~~~~~~~~~
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Menggunting dan Menempel
 o/ TIPS MENGAJAR        : Kegiatan Menggunting dan Menempel di SM
 o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Memelihara Ciptaan Allah (Bagian I dan II)
 o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Wajah yang Tersenyum
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Anggota Baru
 o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Tuhan,

  Masih dalam tema "Mengembangkan Keterampilan Anak Balita", maka pada
  edisi minggu kedua ini kami akan membahas kegiatan yang akan
  menolong anak-anak balita mengembangkan ketrampilannya yaitu dengan
  kegiatan MENGGUNTING DAN MENEMPEL.

  Jika dilihat dari tingkat kesulitannya, kegiatan menggunting dan
  menempel memang lebih sulit untuk diterapkan pada anak balita
  dibandingkan dengan kegiatan menggambar seperti yang sudah dibahas
  dalam edisi sebelumnya. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Yang perlu
  kita tanyakan adalah pada usia berapa kegiatan ini cocok diterapkan,
  serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika melakukan
  aktifitas menggunting dan menempel ini? Jawabannya akan kita temukan
  dalam artikel yang kami sajikan di edisi ini. Selain itu kami juga
  sajikan Tips Mengajar yang akan menjelaskan langkah-langkah yang
  harus dilakukan untuk mengajarkan pada anak balita cara menggunting
  maupun menempel yang benar dan aman.

  Ada dua Bahan Mengajar yang kami sajikan minggu ini. Bahan Mengajar
  pertama, "MEMELIHARA CIPTAAN" terdiri dari dua bagian yang merupakan
  sambungan dari bahan mengajar minggu lalu. Di dalamnya terdapat
  aktivitas-aktivitas menarik untuk anak-anak SM kelas balita.
  Sedangkan Bahan Mengajar yang kedua akan menolong kita untuk
  menjelaskan kepada anak SM mengenai arti sebuah senyuman dalam
  sebuah cerita yang berjudul "WAJAH YANG TERSENYUM". Kami harap dua
  bahan ini dapat mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar
  yang dapat sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak balita di
  kelas SM Anda.

  Selamat berkreasi!

  Tim Redaksi

             "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
           yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
       Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
                            (Matius 28:20)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

                       MENGGUNTING DAN MENEMPEL
                       ========================

  Umumnya, aktivitas menggunting dan menempel baru mulai dilakukan
  kala anak usia 4 tahun. Kendati begitu, sejak usia 3 tahun pun sudah
  bisa dikenalkan. Namun, karena aktivitas ini berkaitan dengan
  kemampuan motorik halus anak, maka jika sejak batita sudah terlatih
  motorik halusnya, kala belajar menggunting dan menempel akan lebih
  cepat menguasai.

  Sediakan gunting khusus untuk anak, jadi aman buat anak. Biasanya
  dibuat dengan aneka bentuk menarik seperi kucing, kelinci, ataupun
  burung. Awalnya, biasakan dulu anak dengan kerja mekanik gunting,
  baru kemudian diberi contoh dengan menggunting sesuatu.

  Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan (tanpa
  terarah), karenya yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas
  menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun
  sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas.

  Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5
  tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting
  bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak
  pun dilatih kemampuan kognisnya. Bukankah saat menggunting, ia
  sambil berpikir bagaimanan caranya agar bisa menggunting sesuai pola
  atau garis yang ada di atas kertas?

  Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah "mahir"
  menggunting. Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai
  anak jika cara penggunaannya tak tepat.

  Sambil melatih menggunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel
  apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik
  halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita
  ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan-
  tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya
  pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan
  ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, "Bu, enggak bagus
  kalau warna buku dikasih tempelan bunga warna hijau."

  Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap
  mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang
  sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun
  setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan
  begitu, ia memperolah kosa kata dan pemahaman baru, "Oh, kalau lem
  itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk
  ke mulut. Nanti aku bisa sakit."

  Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak atau murid-murid
  kita menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan
  komunikasi kita dengan si anak, sekaligus melatih kesabarannya.
  Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup
  tinggi?

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Nakita: Mainan dan Permainan
  Penerbit  : PT Sarana Kinasih Satya Sejati, Jakarta, 2001
  Halaman   : 72


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

  Dalam kurikulum anak balita di SM Anda, biasanya ada beberapa
  aktivitas yang disarankan untuk dilakukan. Biasanya kegiatan
  menggunting dan menempel merupakan kegiatan dasar yang harus
  diadakan. Dan seperti yang Anda tahu, tidak semua anak memiliki
  kemampuan belajar yang sama. Berikut ini ada beberapa cara yang
  dapat digunakan untuk menolong anak balita melakukan kegiatan
  menggunting dan menempel di kelas SM mereka.

               KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL DI SM
               =======================================

  MENGGUNTING

  1. Menggunting adalah salah satu tugas yang paling sulit untuk
     dikuasai oleh anak-anak. Oleh karena itu belilah beberapa
     gunting yang cocok untuk anak balita (tersedia di toko-toko
     peralatan sekolah) untuk mengajari mereka bagaimana menggunting.

  2. Di kelas sediakan dua atau tiga gunting untuk mereka yang kidal
     (juga tersedia di toko-toko peralatan sekolah). Semua gunting
     sebaiknya ukuran panjangnya kira-kira 4 inci (10 cm) dan ujungnya
     sebaiknya tumpul.

  3. Peganglah erat-erat ujung atau sisi-sisi kertas pada saat anak
     menggunting.

  4. Guntinglah kertas tersebut terlebih dahulu lalu biarkan anak-anak
     melanjutkannya.

  5. Gambarlah garis-garis sederhana di luar garis yang seharusnya
     digunting untuk memudahkan anak menggunting. Hal ini akan
     membantu anak menggunting serupa dengan bentuk yang diharapkan,
     meskipun tidak benar-benar persis.

  6. Sediakan kertas yang sudah tidak terpakai agar anak-anak bisa
     berlatih menggunting.

  Ingat, jangan mengharapkan kesempurnaan. Terimalah semua usaha yang
  telah mereka lakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Pujian yang
  diberikan secara khusus dan tulus akan mendorong anak-anak untuk
  melakukan tugas itu lagi!

  MENEMPEL

  Dalam kegiatan menempel, yang paling disukai anak-anak balita adalah
  bermain-main dengan lem. Berikut ini beberapa tips seputar lem pada
  saat kita mengakan kegiatan menempel tersebut di SM kita.

  1. Suruhlah anak untuk menggunakan sebuah botol lem untuk menuangkan
     lem pada selembar kertas yang berukuran besar, kemudian mintalah
     mereka untuk meletakkan kertas yang lebih kecil di atasnya lalu
     menekan kertas tersebut.

  2. Sediakan stik lem bagi anak-anak (tersedia di toko-toko).
     Lepaskan tutupnya dan masukkan ke dalam lem. Biarkan anak-anak
     "mewarnai" daerah yang mereka inginkan dengan lem.

  3. Tuangkan lem ke dalam wadah yang dangkal. Tambahkan sedikit air.
     Biarkan anak-anak mengoleskan lem ke bagian yang mereka inginkan
     dengan menggunakan kuas cat.

  4. Untuk mengelem permukaan yang lebih kecil, tuangkan sedikit lem
     ke dalam wadah. Bagikan kapas kepada masing-masing anak. Mintalah
     anak untuk memasukkan kapas tersebut ke dalam lem dan kemudian
     mengoleskannya ke bagian yang mereka inginkan.

  5. Jika menggunakan lem botolan, belilah kemasan yang terkecil. Isi
     kembali dari kemasan yang lebih besar jika lem telah habis. Tips:
     a. Sesuaikan dengan batas atas lem sehingga lem bisa keluar.
     b. Mintalah anak untuk meneteskan lem sedikit saja pada kertas.
     c. Bersihkan dan tutup rapat botol lem tersebut jika telah
        selesai digunakan.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul Artikel Asli: Folding, Taping, Gluing, and Cutting
  Editor            : Wes and Sheryl Haystead
  Halaman           : 61 - 62


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

  Bahan mengajar minggu ini merupakan dua bagian cerita rangkaian dari
  bahan mengajar edisi yang lalu (e-BA No. 176). Dua bahan ini kami
  harap mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar yang dapat
  sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak balita di kelas SM
  Anda. Selamat mengajar!

                     MEMELIHARA CIPTAAN (BAGIAN I)
                     =============================

  Alternatif penyampaian Firman Tuhan:
  ------------------------------------

  1. Guru menceritakan kehidupan seorang petani/peternak untuk
     menghasilkan makanan.

  2. Guru menceritakan dari mana asal makanan.

  Usulan Penggunaan Alat Peraga/Alat Bantu:
  -----------------------------------------

  1. Pemutaran film (5-7 menit saja) tentang cuplikan kehidupan
     keluarga petani/peternak. Beberapa VCD Teletubbies memuat film
     tersebut, misalnya: menggali kentang, memetik buah di kebun, dan
     sebagainya.

  2. Guru membawa berbagai jenis makanan mentah, seperti: wortel,
     tomat, sawi, kentang, telur, susu, ikan (boleh yang sudah matang,
     supaya tidak amis baunya).

  3. Guru membawa berbagai jenis peralatan/barang yang berguna bagi
     petani/peternak, misalnya: keranjang buah yang besar, jala ikan
     /pancing ikan, ember untuk memerah susu, keranjang untuk
     mengumpulkan telur ayam, sekop untuk menggali kentang, saringan
     besar untuk mencuci sayur, dan sebagainya.

  4. Guru membawa foto/gambar orang yang sedang bekerja, seperti:
     menanam padi, berkebun, memerah susu, mengumpulkan telur ayam,
     memetik buah, nelayan sedang menjala ikan, dan sebagainya.

  Proses Pengajaran:
  ------------------

  (lihat poin 1 &, 2 pada bagian Alternatif Penyampaian Firman Tuhan)

  1. Dengan menunjukkan foto/gambar, guru menceritakan kehidupan
     seorang petani/peternak (apa saja yang dilakukannya sehari-hari).
     Misalnya: pagi hari memerah susu, lalu mengumpulkan telur,
     memberi makan sapi dan ayam, siang menjual telur dan susu ke
     pasar, sore memetik buah dan sayur, lalu menyiapkan makan malam
     untuk dimakan bersama seluruh anggota keluarga. Tunjukkan betapa
     senangnya keluarga petani/peternak itu karena Tuhan menyediakan
     berbagai sumber makanan bagi mereka.

  2. Guru bermain tebak-tebakan dengan anak:
     Bagaimana cara mendapatkan ini? Misalnya: guru membawa gambar
     ikan, tanyakan pada anak bagaimana cara kita menangkap ikan?
     Apakah menggunakan: ember? sekop? jala? pancing? (sediakan
     berbagai peralatan tersebut di depan kelas).
     Lanjutkan dengan pertanyaan lainnya: untuk mencuci sayur kita
     menggunakan apa?

  Ide Aktivitas:
  --------------

  1. Mewarna gambar seorang anak dengan sepiring makanan di
     hadapannya.

  2. Mewarna/menempel gambar sayur-mayur dan buah-buahan.

  3. Permainan: memasangkan gambar yang cocok.
     Misal: ikan dengan jala, sapi perah dengan ember, dan sebagainya.

  Acara Khusus:
  -------------
  Makan buah bersama. Guru telah menyediakan buah-buahan (sudah
  dipotong untuk siap dimakan bersama). Alternatif buah: pisang, apel,
  melon, pepaya. Bisa juga disertai dengan snacks, seperti: kripik
  kentang/kripik jagung.

  Penekanan Pelajaran:
  --------------------
  Tuhan menyediakan berbagai makanan untuk kita semua!


                    MEMELIHARA CIPTAAN (BAGIAN II)
                    ==============================

  Alternatif Penyampaian Firman Tuhan:
  ------------------------------------
  Bermain peran (3 tokoh)

  Proses pengajaran beserta alat peraga/alat bantu yang diperlukan:
  -----------------------------------------------------------------

  1. Tokoh pertama muncul dengan membawa ember air (watering cane)
     sambil bernyanyi gembira. (Usulan lagu: Siapa Buat "Bunga", atau
     Lihat Kebunku Penuh Dengan Dunga.) Guru yang memerankan tokoh ini
     harus berpenampilan ceria dan riang gembira. Ceritakan pada anak
     bahwa Anda akan menyirami bunga supaya tumbuh dengan baik.
     Tunjukkan bunga-bunga yang cantik dan berwarna-warni, ceritakan
     bahwa Tuhan yang menciptakan itu semua dan Tuhan ingin kita
     memelihara ciptaanNya. (Alokasi waktu: 2-3 menit)

  2. Tokoh kedua muncul dengan membawa wortel serta sayuran, sambil
     menyanyikan lagu: "Kelinciku, Kelinciku, Kau Cantik Sekali" atau
     "Siapa Buat Kelinci? Saya Tidak Bisa." Bila memungkinkan bawalah
     kelinci sungguhan (atau boneka kelinci). Ceritakan pada anak
     bahwa Anda akan memberi makan kelinci karena Anda sayang padanya.
     Sekali lagi tekankan bahwa Tuhan yang menciptakan kelinci dan
     Tuhan mau kita sayang pada ciptaan-Nya, ajak anak untuk ikut
     "mengelus" kelinci sebagai tanda sayang. (Alokasi waktu: 2-3
     menit).

  3. Tokoh ketiga muncul dengan membawa bola dan pentung/raket.
     Karakter yang hendak ditampilkan adalah: anak yang nakal,
     seenaknya sendiri, dan kasar. Dengan sengaja, lemparlah bola pada
     seorang teman (yang diperankan oleh sesama GSM), pukulkan raket
     pada baby sitter atau pembantu (juga diperankan oleh sesama GSM).
     Pilih seorang GSM senior untuk menutup cerita dengan "menegur"
     serta "memberi nasihat" pada tokoh ketiga, bahwa perbuatannya itu
     tidak baik. Teman, baby sitter, pembantu, adalah manusia ciptaan
     Tuhan yang harus kita hormati dan perlakukan dengan baik. Tuhan
     ingin kita mengasihi orang lain dengan menjaga sikap yang sopan
     dan baik.

  Ide aktivitas:
  --------------

  1. Mewarna gambar 3 tokoh: seorang anak sedang menyiram bunga,
     seorang anak sedang bermain dengan kelinci/memberi makan kelinci,
     seorang anak membawa bola dan raket.

  2. Memasangkan gambar: bunga dan ember air, kelinci dan wortel,
     bola, dan raket.

  Penekanan pelajaran:
  --------------------
  Tuhan ingin kita memelihara semua ciptaan-Nya, termasuk menghormati
  orang lain dan bersikap baik padanya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Nama Situs: Situs PEPAK
  Alamat URL: 1. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-2
              2. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-3
  Penulis : Meilania (Moderator Milis Diskusi e-BinaGuru)


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

                         WAJAH YANG TERSENYUM
                         ====================

  Ita memperhatikan sampul surat yang baru diterima ibunya. Pada
  sampul belakang ia melihat sebuah gambar wajah yang tersenyum
  berwarana kuning tertempel di atasnya.

  "Bu, mengapa orang menempelkan gambar wajah yang tersenyum pada
  sampul belakang suratnya?" Ita bertanya kepada ibunya.

  Renungan Singkat tentang Kegembiraan:
  -------------------------------------

  1. Pernahkah kamu melihat gambar wajah yang tersenyum berwarna ini?
     Menurut kamu, mengapa seseorang menempelkan gambar seperti itu
     pada sampul belakang suratnya?

  2. Manakah yang lebih kamu senangi: wajah yang sedih atau wajah yang
     tersenyum? Mengapa?

  3. Menurut kamu, apa yang akan dikatakan ibu kepada Ita?

  "Mungkin menempelkan gambar wajah yang tersenyum seperti itu
  merupakan cara lain untuk menyampaikan senyum melalui surat," kata
  ibu. "Apakah gambar itu membuatmu ingin tersenyum juga?"

  Ita melihat kembali kepada gambar wajah yang tersenyum itu. Kemudian
  ia mulai tersenyum. "Ya, betul," kata Ita.

  Jika kamu tersenyum, temanmu juga akan ikut tersenyum," kata ibu.
  "Tetapi jika kamu cemberut, temanmu juga dapat ikut menjadi sedih.
  Tuhan Yesus tentu ingih sahabat-sahabat-Nya bergembira, bukan?"

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
  ----------------------------------------------

  1. Mengapa wajah orang Kristen seharusnya tersenyum?
     Mengapa kita begitu bahagia?

  2. Sudahkah kamu tersenyum kepada Tuhan Yesus hari ini? Apakah kamu
     tampak bahagia dan tersenyum karena kamu mengasihi Dia?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Amsal 15:13, 15, 30

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Wajah yang gembira membawa sukacita kepada mereka yang melihatnya
  (Amsal 15:30).

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan Yesus, bila saya melihat gambar wajah yang tersenyum
  berwarna kuning ini, ingatkan saya untuk memperlihatkan kepada orang
  lain betapa gembiranya hati saya. Bila ada orang yang ingin tahu
  mengapa saya selalu tampak gembira, tolonglah saya menceritakan
  kepada mereka tentang Engkau. Amin!

  [Red.: Ide aktivitas:
  1. Siapkan karton kecil berwarna putih berukuran 10cm x 10cm
     sejumlah anak SM di kelas Anda. Siapkan juga satu lembar karton
     ukuran besar sebagai tempat menempelkan karya anak-anak.
  2. Di tengah karton yang berukuran kecil buat pola berupa lingkaran
     dengan diameter 8cm.
  3. Bagikan karton-karton berisi gambar lingkaran itu kepada anak-
     anak SM Anda.
  4. Minta mereka menggambari lingkaran itu dengan wajah orang
     tersenyum. (Anda dapat memberi contoh sebelumnya.)
  5. Setelah itu anak-anak dapat mewarnai wajah tersenyum tersebut
     dengan warna kuning. Warna kuning harus lembut agar gambar wajah
     tersenyum yang sudah dibuat tadi tidak tertutup.
  6. Jika sudah selesai anak-anak boleh menggunting kertas tersebut
     menurut pola lingkaran wajah yang sudah dibuat tadi.
  7. Wajah tersenyum yang sudah digunting, boleh anak-anak SM
     tempelkan sendiri di karton besar yang sudah disiapkan. Di bawah
     setiap gambar, tulis nama mereka. Contoh: Senyuman Nina, Rio yang
     ramah, Kebahagiaan Vivi, atau yang lainnya.
  Selamat berkreasi! ]

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Pengarang  : V. Gilbert Beers
  Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman    : 20 - 21


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Ekananda Putri S. <nanda@>
  >Saya kenal pertama dengan binaanak melalui hasil print yang dibuat
  >oleh teman saya. Karena saya koordinator SM, saya jadi daftar
  >sendiri untuk berlangganan sendiri bina anak ini. Saya sudah
  >menerima beberapa edisi dan banyak manfaat juga pengetahun yang
  >berguna dan menjadi berkat bagi saya. Kiranya binaanak tambah maju
  >lagi.
  >nanda.

  Redaksi:
  Kami mengucapkan selamat bergabung untuk Anda ... :)
  Seperti Anda mengenal e-BinaAnak dari teman Anda, kenalkanlah juga
  e-BinaAnak ini kepada teman-teman Anda yang lain. Berkat yang kita
  dapatkan memang harus terus mengalir, sehingga orang lain juga
  mendapatkan berkat yang sama seperti yang Anda alami. Sekali lagi,
  selamat bergabung dan teruslah melayani demi kemuliaan nama-Nya.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Jika dalam mengajar seorang anak
          Anda merasa jengkel karena menginginkan kecakapan,
         cobalah (jika belum pernah mencoba sebelumnya) Anda
            menulis dengan tangan kiri, dan kemudian ingat
             bahwa semua anak adalah seperti tangan kiri.
                -- J.F. Boyse, Tales From Hoffman --


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
           Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
            Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org