Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/155

e-BinaAnak edisi 155 (4-12-2003)

Natal 1: Drama Natal

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 155/Desember/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ TIPS MENGAJAR        : Adakan Drama Natal
    o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Naskah Drama: Pujian Maria
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Naskah Drama: Andaikata Yesus Jadi
                               Gubernur
    o/ KESAKSIAN NATAL      : Pola Kasih
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanya tentang Edisi Natal

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam damai dalam lindungan kasih-Nya,

  Akhirnya kita memasuki bulan yang kita nanti-nantikan ....
  Yap! Bulan Desember ... bulan yang akan membuat kita bergembira
  untuk mempersiapkan dan merayakan Natal. Mungkin ada dari kita yang
  sudah mulai sibuk sejak beberapa bulan yang lalu untuk mempersiapkan
  acara-acara Natal yang kita rencanakan. Tapi bagaimana dengan yang
  masih santai-santai dan menunda-nunda pekerjaan? Ayoo... cepat
  bersiaplah, mari kita sambut hari kelahiran-Nya dengan penuh
  sukacita. Hari kelahiran Sang Raja memang harus dirayakan dengan
  penuh sukacita. Penuh sukacita bukan berarti dengan mengadakan
  perayaan yang mewah. Yang penting adalah sukacita dalam hati.
  Semewah apapun kita merayakan Natal, jika kita sedih, susah, penuh
  iri hati, dll, semua itu akan percuma saja. Kita tidak akan pernah
  merasakan makna Natal yang sesungguhnya.

  e-BinaAnak juga tidak ketinggalan membuat persiapan-persiapan Natal.
  Selama bulan Desember ini, kami akan sajikan bahan-bahan seputar
  Natal yang dapat Anda gunakan untuk menjadi ide Natal di SM Anda.
  Ada juga beberapa kesaksian Natal yang dapat dijadikan bahan
  renungan atau drama untuk Natal Anda. Khusus untuk minggu ini kami
  sajikan edisi Natal 1 yang membahas tentang "Drama Natal". Nah,
  simaklah sajian kami berikut ini: Satu Tips untuk membuat persiapan
  acara drama, dua buah naskah drama Natal, dan satu Kesaksian Natal
  yang dapat Anda ubah untuk menjadi naskah drama Natal. Silakan Anda
  mempersiapkan drama Natal sebaik mungkin dengan menggunakan bahan-
  bahan dalam edisi ini.

  Selamat berlatih drama dengan anak-anak!

  Tim Redaksi

     Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya,
                   yang lahir dari seorang perempuan
            dan takluk kepada hukum Taurat." (Galatia 4:4)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Galatia+4:4 >


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

  Salah satu acara Natal yang sangat disukai anak-anak adalah Drama
  Natal. Nah, untuk membuat anak-anak dapat terlibat lebih aktif dalam
  persiapannya, maka berikut ini kami ajak Anda memperhatikan hal-hal
  penting untuk mempersiapkan pementasan drama yang sederhana, baik
  untuk SM, keluarga, atau untuk tempat lain.

                          ADAKAN DRAMA NATAL
                          ==================

  Ubah rumah, atau sebuah ruangan di gereja menjadi teater dan
  panggung drama Natal. Bisa drama anak-anak, dewasa, atau acara untuk
  seluruh keluarga.

  SIAPKAN PESTA ANAK-ANAK

  Kalau Anda merencanakan membuat pesta anak-anak, undang beberapa
  murid SM atau teman anak-anak Anda untuk datang selama beberapa sore
  untuk membuat rencana dan berlatih. Dorong anak-anak itu untuk
  membuat drama sendiri dan menulis naskahnya, menyutradarainya,
  merancang panggung sendiri dan perlengkapan, dan menciptakan kostum
  sendiri. Tanyakan apakah mereka ingin menambahkan lagu-lagu dalam
  drama mereka. Kalau ya, putuskan lagu apa. Biarkan anak-anak
  merancang sendiri undangan ke drama itu, dan mungkin bahkan
  menciptakan program pertunjukan. Tentukan peran tiap anak dan adakan
  latihan yang lengkap.

  Bantu anak-anak membuat salinan naskah supaya tiap anak mempunyai
  naskah sendiri. Mungkin Anda ingin melakukan ini pada acara sore
  pertama dan kedua. Murid atau anak Anda mungkin ingin menggambar
  sampul program, atau biarkan tiap anak menggambar buku acaranya
  sendiri pada hari berikutnya. Pada hari gladi resik, biarkan anak-
  anak membantu Anda membuat kue, dekorasi ruangan, dll.

  Kemudian undang seluruh murid atau teman-teman anak Anda dan bisa
  juga orangtua anak-anak tersebut ke rumah atau ke SM Anda untuk
  menyaksikan pertunjukan anak-anak mereka dan menikmati kue yang
  sudah dibuat. Ajak semua menyanyi beberapa lagu. Anda akan membantu
  menciptakan kenangan Natal yang akan teringat selamanya.

  RENCANAKAN DRAMA NATAL KELUARGA

  Namun teater Natal Anda tidak selalu harus melibatkan anak-anak.
  Mungkin Anda ingin mengadakan pesta khusus orang dewasa untuk
  membacakan drama Natal. Cari naskah drama Natal terkenal di
  perpustakaan, atau bahkan bekerjasamalah dengan perpustakaan Anda
  untuk mendapatkan salinan skenario film favorit (mulailah mencari 2
  bulan sebelum bulan Desember). Undang teman-teman, rekan sepelayanan
  Anda, dll untuk sebuah pesta, di mana mereka pasti menjadi bintang.
  Mungkin Anda ingin duduk santai dan membaca atau memeragakan peran
  masing-masing dengan gaya yang benar-benar dramatis. Tentu saja,
  jangan lupa sediakan makanan dan minuman bagi "para aktor dan
  aktris" setelah pertunjukan.

  Pesta Anda bisa saja hanya untuk keluarga Anda sendiri, atau seluruh
  kerabat. Cara yang sangat baik untuk menghabiskan sore atau malam
  musim hujan, adalah saling tampil untuk satu sama lain dalam
  kehangatan kasih keluarga.

  Tentukan peraturan nomor satu bagi semua pesta Natal Anda: Cuma
  boleh memuji. Ciptakan suasana perayaan di mana kesalahan bukanlah
  hal yang memalukan, dan semua penampilan dihargai dengan tulus
  sebagai sukacita Natal.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
  Pengarang : Jan Dargatz
  Penerbit  : Interaksara, Batam Centre, 1999
  Halaman   : 84 - 86


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

                   NASKAH DRAMA NATAL: PUJIAN MARIA
                   ================================

  PEMERAN:

   1. Maria (Sebaiknya diperankan sebagai anak yang lebih besar).
   2. Malaikat Gabriel.
   3. Orang yang takut akan Tuhan (di atas pentas duduk dengan sikap
      doa dan membaca Firman Tuhan).
   4. Orang yang congkak (berjalan dengan sombong).
   5. Orang yang berkuasa (pakai mahkota raja).
   6. Orang yang rendah hati (pakai pakaian sederhana dan membungkuk
      di hadapan raja).
   7. Orang yang lapar (memegang perutnya yang sakit).
   8. Orang yang kaya (kelihatannya sombong).
   9. Israel -- diperankan oleh beberapa/semua anak yang sisa (duduk
      bergerombol di tengah pentas).
  10. Suara wanita (bisa disuarakan oleh guru wanita).
  11. Suara pria (bisa disuarakan oleh guru pria).

  KETERANGAN:

  1. Teks yang ada dalam tanda kurung ( .... ) merupakan
     keterangan/instruksi gerakan yang harus dilakukan.

  2. Semua pemain tidak perlu bersuara, hanya gerakan/ekspresi saja.
     Kecuali para pemeran "Israel" akan bersuara bersama-sama di akhir
     drama.

  3. Semua kalimat/dialog disuarakan oleh suara wanita dan suara pria
     dari belakang panggung.

  4. Latihlah anak-anak untuk menemukan gerakan dan ekspresi yang
     tepat sesuai dengan dialog yang disuarakan.

  5. Siapkan satu lagu Natal yang akan dinyanyikan di akhir pementasan
     drama ini.

  NASKAH DRAMA:

  Suara Pria  : Bangsa Israel masih saja dijajah oleh bangsa lain,
                tetapi Allah telah menjanjikan seorang Juruselamat.
                Kapan Ia datang ... ? Dengan penuh kerinduan Bangsa
                Israel menantikan janji Allah, begitu juga Maria.

  (Maria berjalan memasuki panggung, lalu duduk termenung. Tiba-tiba
   Malaikat Tuhan muncul. Maria tersentak kaget dan takut. Malaikat
   Tuhan beradegan seolah-olah sedang berbicara kepada Maria sambil
   mengangkat satu tangannya ke atas kepala Maria.)

  Suara Wanita: "Salam, hai engkau yang dikaruniakan, Tuhan menyertai
                 engkau."

  Suara Pria  : Maria terkejut melihat malaikat Gabriel, tetapi
                malaikat berkata lagi kepada Maria.

  (Malaikat mengangkat kedua tangannya ke atas kepala Maria.)

  Suara Wanita: "Jangan takut Maria, engkau beroleh kasih karunia di
                hadapan Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan
                seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamakan
                Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
                Allah yang Mahatinggi. Dan Ia akan menjadi raja atas
                Israel selama-lamanya. Kerajaan-Nya tidak akan
                berakhir. Anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut
                kudus, Anak Allah."

  (Malaikat mundur ke belakang panggung perlahan-lahan.)

  Suara Pria  : Maria sangat berbahagia, sebab Allah akan memberikan
                Yesus. Nama Yesus berarti keselamatan dari Allah.
                Yesus menjadi Juruselamat dan raja mereka. Sebab itu
                Maria memuji Allah.

  (Maria berdiri dan bersikap memuji Allah, sambil seluruh pemeran
   lainnya muncul di pentas dan beradegan seperti yang sudah
   disebutkan di atas.)

  Suara Wanita: "Hatiku memuji Allah dan jiwaku bersukaria karena
                Allah penyelamatku. Ia ingat daku, hamba-Nya yang
                hina. Ia melakukan hal-hal yang besar padaku. Sucilah
                nama-Nya. Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang
                yang takut kepada-Nya, yakin mereka yang melakukan
                perintah-Nya.
  (Maria menuju pada orang yang takut akan Allah dan merangkul dia
   dengan kasih, sambil mengantar dia ke luar pentas.)

                Dengan tangan-Nya yang perkasa, Allah mencerai-
                beraikan orang yang sombong dan mengacaukan rencana
                mereka.
  (Maria seolah memporak-porandakan apa yang ada di sekitar orang
   sombong itu dan mengusir dia keluar.)

                Raja-raja diturunkan dari tahtanya.
  (Maria menarik orang yang berkuasa dan menyuruhnya keluar.)

                Orang yang rendah hati ditinggikan oleh Allah.
  (Maria menuju ke orang lapar lalu merangkul dan membimbingnya dengan
   penuh kasih ke luar pentas.)

                Si kaya diusir dengan hampa.
  (Maria menuju ke orang kaya dan menyuruhnya keluar.)

                Allah menolong Israel hamba-Nya, menurut janji-Nya
                pada nenek moyang mereka. Ia akan bermurah hati pada
                Abraham dan keturunan-Nya selama-lamanya."
  (Maria menuju pada Anak-anak lain yang bergerombol di tengah pentas
   dan menyuruh mereka berdiri dengan gerakan yang lembut.)

  Israel serentak berkata:
                "Hatiku memuji Tuhan dan jiwaku bersukaria
                karena Allah penyelamatku. Ia memberi anak-Nya untuk
                menyelamatkan kita, sesuai dengan janji-Nya."

  Suara Pria : Mari kita menyanyi memuji Allah.

  (Semua anak yang sudah keluar pentas, masuk kembali dan menyanyikan
   sebuah lagu Natal yang sudah disiapkan oleh guru.)

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil (Umur 7-9 Tahun):
              Tahun III Jilid II
  Penerbit  : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992
  Halaman   : 113 - 116


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

  Naskah berikut ini merupakan wawancara antara seorang wartawan
  dengan Yesus yang diumpamakan saat itu sedang menjadi Gubernur di
  sebuah kota. Saat itu semua warga kota memperingati hari ulangtahun-
  Nya yang selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember, khususnya warga
  gereja.

             NASKAH DRAMA: ANDAIKATA YESUS JADI GUBERNUR
             ===========================================

  Pagi tadi sejumlah wartawan ibukota menunggu kedatangan Gubernur di
  tangga Balai Kota. Seturunnya dari mobil Mercy hitam, Gubernur
  segera dikerumuni para wartawan yang mengucapkan selamat berkenaan
  dengan ulang tahunnya pada hari ini, tanggal 25 Desember. Dengan
  cepat pula para wartawan mengajukan pertanyaan kepada Gubernur yang
  tampaknya sudah tergesa-gesa ingin masuk.

  Wartawan kami merekam tanya jawab antara wartawan (W) dengan
  Gubernur (G) sebagai berikut:

  W : Pak Gub, kemarin malam dan hari ini semua Gereja di kota ini
      merayakan ulangtahun Bapak. Bagaimana perasaan Bapak?

  G : Biasa saja.

  W : Gereja-gereja mana saja yang kemarin malam Bapak kunjungi?

  G : Satu pun tidak saya kunjungi. Kemarin malam saya diam di rumah.

  W : Lho, bukankah Bapak tamu VIP?

  G : Saya tidak senang melihat mereka yang suka duduk di sofa yang
      empuk dan bagus di baris terdepan.

  W : Tapi Pak, mereka berdoa.

  G : Mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang,
      padahal mereka menelan rumah janda-janda dan menggusur rumah
      orang lain seenaknya.

  W : Jadi, Bapak tidak setuju orang beribadah?

  G : Saya tidak mengatakan begitu. Maksud saya, saya membenci segala
      kumpulan dan perayaan mereka. Jauhkan daripada Saya keramaian
      koor mereka, dan lagu-lagu nyanyian jemaat mereka, tidak mau
      Saya dengar. Yang penting biarlah keadilan bergulung-gulung
      seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.

  W : Mengapa Bapak berkata begitu?

  G : Sebab Saya tahu, bahwa banyak perbuatan mereka yang jahat.
      Mereka menjadikan orang benar terjepit. Mereka menerima uang
      suap. Mereka mengesampingkan orang miskin di pintu pengadilan
      negeri. Mereka benci kepada yang memberi teguran di koran.
      Mereka menginjak-injak orang yang kedudukannya lemah dan
      mengambil pajak dengan cara memeras. Mereka rakus.

  W : Jadi, apa Bapak menganggap iman itu tidak berguna?

  G : Maksud Saya, iman harus disertai perbuatan. Jika iman itu tidak
      disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.

  W : Apa Bapak setuju Natal dirayakan dengan pesta?

  G : Asal saja semua sampah bekas pesta itu dibuang pada tempatnya.
      Kota ini harus bersih.

  W : Ada gereja yang merayakan kelahiran Bapak (Natal) dengan
      anggaran lebih dari lima juta rupiah, padahal ....

  G : Peduli amat, itu uang mereka, asal saja uang halal, dan asal
      mereka ingat memberi kepada yang susah.

  W : Tapi Natal dengan biaya di atas 5 juta itu kan termasuk mewah,
      Pak!

  G : Ah, mengapa Saudara melihat selumbar di puncak Monas sedangkan
      bis bertingkat di dalam mata Saudara tidak Saudara ketahui.
      Jangan Saudara menghakimi orang lain mewah, padahal Saudara
      sendiri sekarang memakai baju safari yang begini mewah.

  W : Apa Bapak setuju orang-orang merayakan Natal dengan pohon
      terang?

  G : Mengapa tidak? Asal saja jangan menebang pohon cemara. Pakai
      saja pohon plastik. Kota ini perlu dihijaukan, sebab itu
      janganlah pohon cemara dikorbankan untuk Natal.

  W : Menurut Bapak, kegiatan apa yang paling positif pada hari-hari
      Natal ini?

  G : Ibadah yang murni di hadapan Allah ialah mengunjungi yatim piatu
      dan janda-janda dalam kesusahan mereka. Memberi bingkisan Natal
      kepada yang lapar, yang sakit, yang di dalam penjara.

  W : Tapi hadiahnya jadinya kan untuk mereka, bukan untuk Bapak.

  G : Segala sesuatu yang Saudara lakukan untuk salah seorang dari
      warga kota yang paling hina ini, Saudara telah melakukannya
      untuk saya.

  W : Tapi, kami -- wartawan -- tidak pernah menerima hadiah Natal,
      Pak.

  G : Adalah lebih bahagia memberi daripada menerima.

  W : Pak, akhir-akhir ini kota kita sering banjir. Apa ini tanda akan
      kiamat?

  G : Ah, Saudara ini sok beragama. Apa hubungan banjir dengan kiamat?
      Banjir ini karena kita suka buang sampah sembarangan, lalu
      sampah itu masuk ke got dan kali. Nah, got dan kali jadi
      dangkal. Akibatnya air meluap.

  W : Pak, bagaimana caranya supaya lalu lintas di kota ini jangan
      macet?

  G : Jangan ada yang naik mobil. Naik unta saja.

  W : Apa pendapat Bapak tentang ....

  G : Ah, sudah dulu. Marilah kita pergi ke tempat kerja kita masing-
      masing. Saya sekarang harus mendatangi beberapa kantor
      kelurahan di desa-desa tertinggal, karena untuk itu saya telah
      datang.

  Catatan:
  Sebagian dari ucapan-ucapan tersebut di atas diangkat dari ayat-ayat
  Matius 23:6,7,14; Amsal 5:7-13; Yakobus 2:17; Matius 7:3;
  Yakobus 1:27; Matius 25:31-40; Kisah Para Rasul 20:36; Markus 1:38

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku       : Selamat Natal: 33 Renungan tentang Natal
  Judul Naskah Asli: Andaikata Yesus Jadi Gubernur DKI
  Pengarang        : Dr. Andar Ismail
  Penerbit         : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2002
  Halaman          : 75 - 78


**********************************************************************
o/ KESAKSIAN NATAL

  Kesaksian berikut ini juga dapat Anda jadikan sebuah konsep untuk
  membuat satu naskan drama Natal. Silakan Anda berkreasi dan ciptakan
  drama yang bisa memberikan berkat bagi semua orang.

                              POLA KASIH
                              ==========

  Saya tidak bertanya kepada Timmy, yang berumur sembilan tahun, atau
  kepada adiknya yang berumur tujuh tahun, Billy, mengenai kertas
  pembungkus warna coklat yang berkali-kali pindah tangan di antara
  mereka berdua setiap kali kami memasuki toko.

  Setiap tahun pada masa Natal, kelompok pelayanan kami mengajak anak-
  anak dari keluarga yang kurang mampu di kota kami untuk berbelanja
  ditemani oleh satu orang. Kebetulan saya harus menemani Timmy dan
  Billy, yang ayahnya sedang menganggur. Sesudah memberikan uang
  kepada mereka masing-masing empat dolar, kami mulai berkeliling. Di
  setiap toko saya memberikan usul, tetapi mereka selalu menjawab
  dengan gelengan kepala yang mantap. Akhirnya saya bertanya, "Kalian
  mungkin punya usul toko mana yang harus kita datangi?"

  "Bisakah kita pergi ke toko sepatu, Pak?" jawab Timmy. "Kami ingin
  memberikan sepasang sepatu kerja untuk ayah."

  Di sebuah toko sepatu, pramuniaga menanyakan apa yang mereka
  perlukan. Mereka mengeluarkan kertas coklat itu. "Kami memerlukan
  sepasang sepatu kerja yang pas untuk kaki ini," kata mereka.

  Billy menjelaskan gambar di kertas coklat itu adalah pola kaki ayah
  mereka. Mereka menggambarnya waktu ayahnya tertidur di sebuah kursi.

  Pramuniaga itu mencocokkannya dengan penggaris, lalu ia pergi. Tidak
  lama kemudian, ia datang dengan sebuah kotak yang terbuka. "Apakah
  sepatu ini cocok?" tanyanya.

  Timmy dan Billy memegang sepatu itu dengan sangat gembira. "Berapa
  harganya?" tanya Billy.

  Timmy melihat harga yang tertera di kotak sepatu itu. "Enam belas
  dolar sembilan puluh lima sen," katanya kaget. "Kita hanya mempunyai
  uang delapan dolar."

  Saya memandang pramuniaga itu dan ia berdehem, "Itu harga biasa,"
  katanya, "tetapi sepatu itu sedang diobral; harganya menjadi tiga
  dolar sembilan puluh delapan sen, khusus untuk hari ini."

  Lalu, sambil memegang sepatu itu dengan gembira, mereka membelikan
  juga hadiah untuk ibu dan kedua adik mereka. Mereka sama sekali
  tidak memikirkan diri mereka sendiri.

  Sehari sesudah Natal, ayah anak-anak itu menghentikan saya di tengah
  jalan. Ia memakai sepatunya yang baru, dan di matanya terpancar rasa
  terima kasih. "Saya berterima kasih kepada Yesus karena ada orang-
  orang yang mau memperhatikan orang lain," katanya.

  "Dan saya berterima kasih kepada Yesus untuk kedua anak laki-laki
  Anda," jawab saya. "Mereka mengajarkan saya banyak hal tentang Natal
  dalam satu hari, lebih daripada yang sudah saya pelajari sepanjang
  hidup saya."

                                                         - Jack Smith
                      Seperti yang diceritakan kepada Raymond Knowles

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Kisah Nyata Seputar Natal
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1998
  Halaman   : 68 - 69


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Reina R. <reinarianto@>
  >Apakah binaanak yang menyiapkan edisi Natal untuk tahun ini? Tahun
  >lalu juga selama bulan Desember binaanak membahas tentang Natal,
  >dan beberapa bahannya saya gunakan untuk Natal tahun ini :)
  >Selamat Natal,
  >Reina

  Redaksi:
  Selamat mempersiapkan Natal kami ucapkan kepada Sdr. Reina. Untuk
  menjawab pertanyaan Anda, maka kami memberitahukan bahwa sajian
  e-BinaAnak bulan Desember ini adalah sajian khusus Natal. Kami juga
  sangat bersyukur bila bahan yang kami sajikan tahun lalu dapat
  dipakai dalam perayaan Natal di SM Anda. Dan jangan lupa bagikan
  pengalaman Anda mempersiapkan Natal kepada rekan-rekan sepelayanan
  di e-BinaAnak .... :)) Siapa tahu menjadi berkat bagi kita semua.
  Kami tunggu, ya...


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org