Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/113

e-BinaAnak edisi 113 (12-2-2003)

Kebutuhan akan Rasa Aman

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 113/Februari/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Keamanan
    o/ ARTIKEL (2)          : Apa yang Membentuk Rasa Aman?
    o/ TIPS MENGAJAR        : Kebutuhan Rasa Aman
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Dipelihara Dua Puluh Empat Jam
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Informasi Tempat Retreat

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Jumpa lagi dalam naungan kasih Tuhan,

  Rasa aman sangat dibutuhkan oleh semua orang, terlebih anak-anak.
  Mereka yang masih kecil dan rapuh sangat membutuhkan rasa aman
  terutama rasa aman dalam batinnya. Rumah yang berpagar tinggi, sopir
  yang selalu siap mengantarkan mereka ke mana pun, para penjaga dan
  baby sitter yang selalu siap melindungi, bukalah jaminan bahwa anak
  Anda akan selalu merasa aman. Keamanan yang bagaimanakah yang
  dibutuhkan oleh anak-anak kita?

  Dua Artikel akan hadir minggu ini untuk menjawab pertanyaan
  tersebut. Selain itu kami sajikan pula satu Tips kecil yang praktis
  untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajarkan pula kepada
  anak-anak dan murid Sekolah Minggu Anda, bahwa rasa aman yang paling
  utama hanya bisa kita dapatkan dalam Yesus Kristus. Untuk itu
  silakan simak Bahan Mengajar untuk minggu ini.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

          "Sebab Daud telah berkata: "TUHAN, Allah Israel,
           telah mengaruniakan keamanan kepada umat-Nya,
          dan Ia diam di Yerusalem sampai selama-lamanya."
                          (1Tawarikh 23:25)
        < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Tawarikh+23:25 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

  Artikel pertama ini akan menolong kita mengerti pentingnya hubungan
  antara memberikan rasa aman kepada anak-anak dan doktrin Tritunggal
  yang diajarkan dalam Alkitab. Sebagai guru atau orangtua, kiranya
  pengetahuan ini akan semakin meluaskan wawasan pendidikan kita.

                              KEAMANAN
                              ========

  Anak memerlukan rasa aman di dalam perlindungan kita sebagai orang-
  tua. Saya mengetahui ada suami istri yang suka bertengkar dan
  piring-piring beterbangan, kaca dipecahkan, gunting atau pemukul
  besi dilemparkan dan sebagainya. Anak yang masih kecil selalu
  bersembunyi di balik lemari karena takut akan apa yang terjadi.
  Anak yang selalu hidup di dalam ketakutan dan kehilangan rasa aman
  akan mengalami sakit jiwa.

  Demi anak-anak Anda, perhatikanlah apa yang Anda lakukan!
  Perhatikanlah hubungan suami istri. Keamanan tercipta dari suatu
  kestabilan pada hubungan ayah-ibu. Keamanan bukan pula didirikan
  dari suatu situasi yang tenang tanpa kesulitan. Bayi tidak selalu
  harus diistimewakan dan dirawat di tempat yang tenang, agar dia
  bertumbuh dengan sehat, karena kalau benar demikian, maka semua
  orang dari lingkungan yang bising dan kurang memadai, pasti tidak
  mempunyai anak yang sehat. Justru anak yang dari kecil ada dalam
  lingkungan yang kurang memadai dan kurang memberikan ketenangan,
  tetapi memiliki ayah ibu yang memberikan jaminan ketenangan, dapat
  menjadi anak yang sehat.

  Kalau seorang selalu dalam suasana tenang, pasti akan cepat menjadi
  frustasi pada waktu dewasa bila menghadapi sedikit kekacauan. Tetapi
  juga bukan berarti kita harus menciptakan suasana sehingga anak kita
  selalu diletakkan dalam situasi keributan. Biasakan anak untuk bisa
  menghadapi segala situasi, tidak perlu memanjakan dia. Dan
  kesempurnaan dari jaminan itu adalah ajaran tentang Allah Yang
  Mahakuasa. Jikalau kita bisa menanamkan pikiran yang semakin lama
  semakin tebal dan sempurna di dalam hati mereka, bahwa hidup ada di
  dalam tangan Allah Yang Mahakuasa, maka ia akan menerima jaminan
  yang sungguh-sungguh aman. Pendidikan Agama Kristen tidak bisa lepas
  dari doktrin. Di dalam doktrin Tritunggal, kita mempunyai kaitan
  dengan Pendidikan Agama Kristen, paling tidak dalam beberapa hal:

  1. Mengenal Allah Bapa.
     --------------------
     Seumur hidup kita berada di dalam tangan Dia, maka Dia akan
     menjamin dan akan menghukum anak, sehingga hidupnya akan
     diarahkan dengan baik. Mendidik pengenalan akan Allah Bapa yang
     Mahakuasa, Mahaadil, Mahasuci, dan Mahakasih. Semua ini
     sepertinya saling berlawanan. Dia yang Mahakuasa, juga adalah
     Allah yang terkadang membiarkan kita berjuang sendiri seolah-olah
     Dia tidak memelihara kita. Dia adalah Allah yang Mahakasih,
     tetapi terkadang Dia begitu keras di dalam memberikan
     penghukuman, sehingga kita bertobat sungguh-sungguh. Ini
     pengenalan akan sifat Ilahi yang betul-betul perlu dipupuk,
     sehingga anak-anak sejak kecil mengetahui bahwa di bawah kolong
     langit dan alam semesta, dirinya berada di bawah penguasaan Allah
     yang Mahatinggi.

     Pada umur 3 tahun saya menjadi seorang yatim karena ayah saya
     meninggal. Saya belum pernah mengomel atau bersunggut-sunggut.
     Ibu saya menjadi janda. Sejak kecil saya sudah tidak mengenal
     papa, saya hanya tahu papa ada di sorga. Sejak kecil mama menanam
     otoritas Allah Bapa sebagai Pelindung, Penghakim dan Pengasih
     saya. Pada waktu saya berusia 18 tahun, ibu saya berkata; "Saya
     tahu jelas bahwa engkau sudah mempunyai perasaan takut kepada
     Tuhan Allah. Kalau sekarang saya melepas engkau kemanapun, aku
     tidak kuatir, karena kamu sudah mempunyai rasa takut akan Tuhan.", 2. Mendidik tentang pengenalan kepada Allah Anak.
     ---------------------------------------------
     Di dalam Kristus ada keselamatan, anugerah, yang boleh kita
     terima, sehingga melalui pertobatan dan pendamaian di dalam
     Kristus, kita kembali kepada Allah Bapa. Melalui Allah Anak yang
     menyelamatkan manusia, yang mati bagi kita, dan yang mengalirkan
     darah dan memperdamaikan kita dengan Bapa, Ia menjadi Pengantara
     kita. Di dalam Oknum Kedua, Kristus, menjadi Juruselamat bagi
     anak sehingga dosa-dosanya diampuni, dan keselamatan telah
     diberikan.

  3. Mendidik tentang Roh Kudus yang memberikan kekuatan, penghiburan,
     bimbingan, pengajaran, dan pengertian kepada firman Tuhan.
     ----------------------------------------------------------
     Di dalam Oknum Ketiga, Roh Kudus yang menjadi Penghibur, Guru dan
     Pemberi iluminasi kebenaran. Dengan demikian anak kita dipimpin
     selama-lamanya ke dalam prinsip-prinsip kebenaran Allah yang
     diwahyukan. Di situ anak Anda mendapatkan wadah yang seluruhnya,
     sehingga hidupnya beres.

  Kalau ketiga hal ini sudah lengkap tertenun bersama, maka pendidikan
  itu tidak terlalu sulit. Saat ini begitu banyak orang berani membuka
  gereja, sekolah Kristen, tetapi tidak mempunyai pendidikan yang
  mempunyai sasaran yang beres. Saya sudah mengunjungi dan berkhotbah
  di banyak gereja dan banyak sekolah atau universitas, tetapi saya
  melihat banyak yang belum sadar akan tujuan mengadakan sekolah
  Kristen. Di dalam pendidikan kekristenan hanya ada satu sasaran yang
  paling besar, yaitu membangun dan mencetak karakter dan kepribadian
  Kristen yang memuliakan Tuhan di atas bumi dengan pengertian kepada
  Allah Bapa, Allah anak, dan Allah Roh Kudus.

  Sumber:
  Judul Buku: Membesarkan Anak dalam Tuhan
  Pengarang : Pdt. Dr. Stephen Tong
  Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1994
  Halaman   : 29 - 32


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

  Rasa aman dalam diri anak tidak terbentuk begitu saja. Ada faktor-
  faktor penting yang dapat membentuk rasa aman dalam diri seorang.
  Sekalipun artikel di bawah ini ditujukan untuk orangtua, namun para
  pendidik juga perlu menerapkannya untuk menolong membentuk rasa
  aman anak-anak Sekolah Minggu Anda.

                     APA YANG MEMBENTUK RASA AMAN?
                     =============================

  1. Rasa Aman antara Ayah dan Ibu.
     ------------------------------
     Cinta yang dimiliki ayah dan ibu terhadap satu sama lain adalah
     hal yang paling penting. Pertentangan terus-menerus antara
     orangtua akan membuat si anak hancur dan tidak memberi dasar yang
     kuat baginya untuk berdiri. Di bawah permukaan perbedaan pendapat
     yang sering terjadi, anak harus merasakan cinta, kepercayaan, dan
     kesetiaan.

     Mengingat begitu banyak perpisahan dan perceraian, tidaklah
     mengherankan melihat begitu banyaknya anak yang merasa tidak
     aman. Seorang pria menuliskan tentang masa kanak-kanaknya "Saya
     tidak pernah melihat orangtua saling mencium. Kesulitan saya yang
     utama sebagai anak ialah merasa sangat tidak aman." Berbicara
     tentang hubungan ayah dan ibu, Dr. David Goodman mengatakan,
     "Bayi Anda akan tersenyum pada Anda dan kemudian pada dunia, bila
     Anda berdua tidak berhenti tersenyum satu sama lain. Tidak ada
     fakta tentang pendidikan anak yang lebih benar daripada hal ini."

     Dr. Kenneth Foreman menuliskan, "Seorang petugas dari Louisville,
     Kentucky, berkata bahwa anak-anak yang nakal berasal dari segala
     jenis rumah kecuali satu. Ia tidak pernah menemukan anak nakal
     yang berasal dari keluarga di mana ada harmoni antara suami dan
     istri." Psikiater Justin S. Green menyetujui hal ini. "Dalam
     praktek saya selama dua puluh lima tahun ini, saya masih
     menantikan datangnya masalah emosional dari anak yang orangtuanya
     mengasihi satu sama lain, dan kasihnya untuk anak merupakan
     pertumbuhan dari cinta kasih mereka.", 2. Cinta Orangtua yang Kaya dan Terus-menerus Bagi Anak.
     -----------------------------------------------------
     Melalui cinta kasih orangtua, anak-anak memperoleh rasa aman yang
     pertama dalam dunia yang serba asing ini. Cinta yang mengikat ini
     berarti menerima anak dalam keadaan baik maupun nakal. Anak-anak
     sangat peka terhadap perasaan ditolak. Untuk merasa aman anak-
     anak perlu dipeluk, dicium, dan diberitahu bahwa mereka dikasihi.
     Cinta menolong anak menghadapi apapun yang akan terjadi.

     Seorang dokter bertanya pada seorang anak perempuan, "Apa arti
     rumah untukmu?" Si anak menjawab, "Rumah ialah tempat di mana
     kamu pergi setelah hari gelap." Anak yang dapat kembali ke rasa
     aman dari rumah yang penuh cinta kasih bila hari telah gelap
     adalah anak yang diberkati. Betapa menyedihkan karena ternyata
     untuk sejumlah besar anak, rumah juga berarti gelap.

  3. Kebersamaan Keluarga.
     ---------------------
     Anak merasakan stabil dan aman bila mereka mengalami kuatnya
     kesatuan keluarga. Pengarang Gordon dalam "Sentuhan yang
     Mengherankan" bercerita tentang banyak hal yang keluarganya
     lakukan bersama ketika ia masih kecil. "Tidak diragukan lagi
     bahwa pada masa kanak-kanak saya memilik sejumlah mainan tapi itu
     sudah terlupakan kini. Apa yang saya ingat," sambungnya dengan
     nada gembira, "ialah hari di mana kami mengendarai kereta, saat
     di mana kami berusaha menguliti buaya, telegraf yang dibuat
     ternyata dapat bekerja lumayan serta meja khusus di ruang muka di
     mana kami didorong untuk menunjukkan hal-hal yang kami temukan
     kulit ular, kerang, bunga, apa saja yang tidak biasa atau yang
     indah."

     Penelitian memperlihatkan bahwa anak-anak mulai bergabung dengan
     kelompok yang salah bila mereka merasakan kurang kebersamaan
     dalam keluarga. Ketika merehabilitasi anak-anak yang kehilangan
     kedua orangtua semasa Perang Dunia Kedua, ditemukan bahwa anak-
     anak yang dapat mengingat hal-hal yang dikerjakan bersama sebagai
     keluarga adalah anak-anak yang mencapai penyesuaian kembali
     dengan baik.

     Pada suatu retret keluarga, seorang wanita Swis membagi
     pengalamannya. Pada masa kanak-kanaknya keluarganya memiliki
     sedikit barang. Cinta kasih jarang diperlihatkan secara terbuka.
     Tetapi hal yang paling berkesan adalah hari di mana ibunya
     mengorbankan sepanjang sore hanya untuk membuatkannya sebuah
     boneka jerami. Tindakan sederhana itu berhasil memberikan padanya
     apa yang uang tidak dapat lakukan.

  4. Kebiasaan Rutin yang Teratur.
     -----------------------------
     Waktu yang teratur untuk mengerjakan hal bersama-sama sebagai
     keluarga membangun rasa aman. Ini tidak berarti diberlakukannya
     aturan kaku yang tidak pernah berubah. Yang dimaksudkan adalah
     bahwa jadual yang teratur untuk makan, mengerjakan hal bersama
     sebagai keluarga, dan pergi tidur adalah baik dan membangun
     hubungan yang sehat.

  5. Disiplin yang Tepat.
     --------------------
     Orangtua yang terlalu membiarkan, yang tidak dapat menentukan
     sehingga anak-anak terserah pada dorongan atau ide yang mendadak
     muncul, merupakan ancaman terhadap rasa aman anak. Anak-anak
     seperti ini tidak pernah tahu apa yang sesungguhnya diharapkan
     dari mereka atau apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan.
     Disiplin, diterapkan secara benar dan dalam cinta kasih, akan
     membawa damai dan keteraturan bagi hidup si anak.

  6. Sentuhlah Anak Anda.
     --------------------
     Perhatian besar yang diberikan melalui sentuhan pada orang lain
     hasilkan untuk rasa aman dan penerimaan. Dr. Frederic Burke,
     seorang dokter anak di Washington, D.C., menunjuk pada pentingnya
     ayah dan ibu untuk mengayunkan bayi mereka. "Saya sangat
     menyarankan digunakan kursi goyang," katanya. "Dan di sini di
     Universitas Georgetown kami mempraktekkan apa yang kami katakan.
     Kami telah menaruh kursi goyang di bagian perawatan bayi. Kursi-
     kursi itu menolong si ibu maupun si anak."

     "Kebanyakan ibu-ibu muda menyadari bahwa seorang bayi membutuhkan
     gendongan, belaian, rangkulan dan dibisiki." Dr. Burke
     melanjutkan, "Semua ini adalah hal yang menyenangkan dan lembut
     dan membentuk rasa aman pada si bayi .... Saya sungguh-sungguh
     percaya bahwa pengalaman fisik awal bersama tangan dan pelukan
     orangtua yang penuh cinta kasih akan terpateri di pikiran si
     anak; dan bila kemudian hal-hal ini terlupakan, pengaruhnya masih
     tetap besar bagi ego si anak maupun pada remaja."

     Jadi sentuhan, kulit ke kulit, sangat ditekankan kini sebagai
     bagian penting dari pengalaman anak. Menyusui anak sangat
     dianjurkan bila mungkin. Sering merangkul anak dan menyentuhnya
     bila berbicara dengannya adalah kekuatan psikologis positif yang
     diperlukan untuk membangun rasa aman, kepuasan dan hubungan yang
     kuat. Kita mengkomunikasikan banyak hal melalui sentuhan.
     Sebagian orang dewasa memiliki kesulitan untuk dekat dengan
     orang-orang lain dan berfungsi dengan baik dalam perkawinan
     karena mereka tidak pernah dekat secara fisik dengan orangtua
     mereka.

     Memegang si anak, menaruh tangan di pundaknya, memeluk, mencium,
     meraih tangan si anak sambil berjalan berguna untuk menciptakan
     kedekatan dan hubungan akrab. Perasaan ini tidak dapat digantikan
     dengan pemberian barang yang bisa dibeli dengan uang.

  7. Perasaan Dimiliki.
     ------------------
     Dimiliki adalah kebutuhan psikologis yang sangat dalam. Anak-anak
     ingin menjadi bagian dari keluarga, kelas, atau tim. Bila mereka
     merasa tidak menjadi bagian, mereka pasti merasa tidak aman.

     Perasaan yang dimiliki sangat penting bagi rasa aman setiap anak
     dan perasaan berharganya. Dan bila anak merasa dimiliki dalam
     keluarganya dan sungguh-sungguh dihargai disitu, ia tidak jauh
     lagi dari perasaan diterima, dicintai, dan dihargai oleh orang
     lain maupun Tuhan.

     Seorang pria yang ayahnya terkenal ingat bahwa, sebagai seorang
     anak kecil, ia sangat kehilangan ayahnya pada saat masyarakat
     umum begitu sering mengharapkan kehadiran sang ayah. Pada suatu
     malam, ketika ayahnya diharapkan berada di rumah, ia menunggu
     dengan penuh harapan untuk menyambut ayahnya. Tetapi ia disuruh
     tidur, karena dianggap melanggar perintah. Ia terbangun di antara
     pukul sepuluh dan sebelas dan mendengar suara ayahnya. Ia bangun,
     berpakaian, dan turun ke bawah. Ia tidak dapat menahan rasa
     rindunya lagi walaupun tahu bahwa ia harus menanggung hukuman
     karena tindakannya itu. Tetapi ayahnya merangkulnya, dan berkata,
     "Anakku sayang." Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, ia masih
     mengingat jelas "perasaan nikmat karena dimiliki oleh ayah."

     Bagaimana perasaan dimiliki ini ditumbuhkan? Dengan melakukan
     hal-hal bersama-sama, dengan saling membagi perhatian dan
     mempercayakan tanggung jawab. Menganggap manusia yang utama dan
     bukan hadiah bila merayakan ulang tahun, menciptakan perasaan
     dimiliki. Anak-anak akan mendapatkan kepastian bila doa-doa
     mereka panjatkan sendiri, bila pendapat mereka diperhitungkan,
     dan bila mereka dilibatkan dalam pengalaman keluarga yang serius
     maupun yang menggembirakan. Mereka merasa dimiliki bila mereka
     ikut serta dalam tanggung jawab dan kerja keluarga.

  Akhirnya, harus diingat bahwa rasa aman dalam aspek emosional dan
  spiritual adalah jauh lebih penting dari rasa aman dalam aspek
  ekonomi maupun fisik. Anak-anak dapat bertahan terhadap kemiskinan,
  kelaparan, penderitaan, dan bahaya sampai derajat yang mengherankan
  sejauh mereka memiliki rasa aman secara emosional dan spiritual.

  Anak yang memiliki materi yang cukup dalam hidupnya akan mati secara
  emosional dan memberontak terhadap orang lain yang menolak membina
  hubungan yang berarti dengannya. Sebaliknya, anak yang lapar dan
  hanya memiliki materi terbatas akan berkembang menjadi orang yang
  berani dan dihargai bila mereka yakin akan adanya hubungan yang
  penuh cinta kasih.

  Bahan diringkas dan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Tujuh Kebutuhan Anak
  Pengarang  : John M. Drescher
  Penerbit   : PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992
  Halaman    : 43 - 50


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                         KEBUTUHAN RASA AMAN
                         ===================

  Anak memerlukan rasa aman, baik dalam segi jasmani maupun emosi,
  khususnya pada masa bayi di mana ia berada dalam kondisi yang tak
  berdaya. Jadi orangtua harus memberikan suasana yang aman. Contoh:

  1) Letakkan atau simpan barang-barang yang mudah membuat anak luka
  di tempat yang aman, misalnya: kaca, gunting, korek api, benda-benda
  elektrik, dan sebagainya.

  2) Menghadapi suasana yang baru, biarkan anak-anak memegang erat tangan
  ibunya untuk sekadar menjawab kebutuhan akan rasa amannya.

  Sumber:
  Judul Buku: Menerobos Dunia Anak
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2002
  Halaman   : 30


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

                     DIPELIHARA DUA PULUH EMPAT JAM
                     ==============================

  Alat Peraga:
  ------------
  Boneka Beruang (Teddy Bear)

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Mazmur 121:3-4

  Tema:
  -----
  Tuhan senantiasa memperhatikan kita.

  Penyampaian:
  ------------
  Saya membawa boneka Teddy Bear hari ini. Boneka ini adalah boneka
  kesayangan seseorang dalam keluarga kami. Sebagian besar anak-anak
  memiliki boneka Teddy Bear, mainan, atau selimut kesayangan.

  Apakah kamu memiliki sesuatu yang sangat kamu sayangi? Apakah kamu
  tidur dengan Teddy Bear, mainan, atau selimutmu setiap malam?

  Kamu tahu bahwa benda kesayanganmu itu akan selalu ada di sebelahmu
  setiap malam. Benda itu juga akan ada di depanmu setiap kali kamu
  bangun tidur dan ke mana pun kamu pergi, benda itu dapat selalu kamu
  bawa.

  Boneka beruang ini memberikan rasa aman dan nyaman bagimu. Ada anak-
  anak yang memiliki selimut kesayangan yang dapat membuat mereka
  merasa aman. Kadang-kadang selimut itu juga disebut sebagai selimut
  perlindungan.

  Ada perlindungan bentuk lain yang kita miliki, yang tidak dapat kita
  lihat. Perlindungan itu selalu ada bersama kita sepanjang waktu.
  Kita dapat membawanya ke mana pun kita pergi.

  Perlindungan ini adalah milik Tuhan. Ada satu ayat dalam Alkitab
  yang mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah tertidur, Tuhan bahkan
  tidak pernah beristirahat sama sekali (Mazmur 121:4). Itu artinya,
  Tuhan selalu terjaga setiap saat dan senantiasa memperhatikan kita.
  Tuhan tidak pernah berlibur dan tidak pernah beristirahat sejenak
  untuk minum kopi. Tuhan selalu menjagai kita.

  Memiliki boneka beruang atau selimut kesayangan itu boleh-boleh
  saja. Dan mengetahui bahwa Tuhan tidak pernah tertidur dan selalu
  menjaga kita, memberikan rasa aman yang sangat istimewa bagi kita.

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau telah begitu setia memelihara
  kami, sehingga Engkau senantiasa menjagai kami. Amin!

  Bahan dari sumber:
  Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu:
              Sebuah Sumber Ibadah
  Pengarang : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam Centre, 2002
  Halaman   : 49 - 50


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Theodora Tetty <theotetty@>
  >HaLO... rekan2 GSM
  >Di gereja saya rencananya akan mengadakan Retreat Sekolah Minggu
  >tgl 4-6 Juli 2003 Saya mau minta tolong kpd rekan2 GSM mengenai
  >tempat utk retreat tsb.. Apakah ada yg punya informasi tempat2
  >retreat untuk Sekolah Minggu (beserta no. telpnya) Atas bantuan dan
  >kerja samanya saya ucapkan terima kasih..
  >Salam,
  >Tetty

  Redaksi:
  Sayang Anda tidak menyebutkan dengan jelas lokasi mana yang akan
  ingin Anda jadikan lokasi untuk retreat. Tapi Anda dapat melihat
  informasi informasi beberapa tempat retreat di:
  ==> http://www.sabda.org/pepak/info/
  Selamat mempersiapkan retreat Anda .... :)


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                     Staf Redaksi: Davida, Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org