Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/66

e-BinaAnak edisi 66 (6-3-2002)

Paskah - Menggunakan Metode Boneka Tangan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                       Edisi 066/Maret/2002
-----------
      o/ SALAM DARI REDAKSI
      o/ ARTIKEL             : Mempersiapkan Cerita Boneka Tangan
      o/ BAHAN CERITA BONEKA : Arti PASKAH
      o/ SHARING GURU SM     : Pengalaman PASKAH SM
      o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Dimuat Lagi Kesaksian GSM

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************

o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,

   Menjelang persiapan perayaan Hari PASKAH 2002, Redaksi telah
   menyiapkan serangkaian sajian PASKAH sepanjang bulan Maret ini,
   yaitu meliputi 4 edisi berturut-turut (No. 66 - 69). Kami yakin
   banyak guru Sekolah Minggu yang membutuhkan ide dan bahan-bahan
   untuk PASKAH, bukan? Oleh karena itu harapan kami sajian-sajian ini
   akan dapat menolong anda untuk mengembangkan ide-ide acara PASKAH
   yang menarik sehingga perayaan PASKAH di Sekolah Minggu anda dapat
   berkesan di hati anak-anak dan terutama berkenan kepada Tuhan.

   Pada edisi PASKAH yang pertama ini kami akan menyajikan artikel
   tentang bagaimana menggunakan boneka tangan sebagai metode untuk
   menyampaikan cerita PASKAH. Sekaligus kami siapkan juga bahan
   cerita PASKAH dengan boneka yang dapat anda pakai pada acara PASKAH
   nanti. Nah, siapkan acara PASKAH dari sekarang. Semakin banyak
   persiapan, semakin baik.

   Tuhan memberkati,
   Tim Redaksi

  "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
    Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
    diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
                        (Kisah Para Rasul 4:12)
       < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kis/T_Kis4.htm 4:12 >
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kis+4:12 >

*********************************************************************
o/ ARTIKEL

                     MEMPERSIAPKAN CERITA BONEKA
                     ===========================

  Bagi guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk
  membuat pertunjukkan cerita boneka tangan di acara PASKAH Sekolah
  Minggu, akan sangat baik kalau terlebih dahulu anda mengetahui
  sedikit seluk-beluk tentang cerita boneka.

  Anak-anak senang sekali dengan boneka dan mau melakukan hal-hal
  yang disuruh boneka itu. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk membantu
  anda saat mengajar anak-anak di Sekolah Minggu maupun untuk acara-
  acara khusus Sekolah Minggu.

  Anda dapat memakai boneka tangan untuk:
  ---------------------------------------
  1. Mengajarkan nyanyian baru kepada anak-anak.

  2. Mengajarkan anak-anak menghafalkan ayat Alkitab.
     Mengenai hal ini dapat dilakukan dengan cara:
     a. Boneka mengucapkan ayat hafalan tersebut lalu anak-anak
        menirukan.
     b. Anak-anak mengucapkan ayat itu, lalu boneka menirukannya
        (bisa boneka pura-pura salah menirukan, tapi akhirnya anak-
        anak membetulkannya).
     c. Jika anda merasa kikuk berbicara untuk boneka itu, anda bisa
        menulis ayat hafalan pada sehelai kertas. kemudian boneka
        memberikan ayat kepada anda dan anda memasangnya pada papan
        flanel.

  3. Gunakanlah boneka tangan anda untuk bercerita.
     Boneka dapat membantu anak-anak mengingat suatu cerita. Untuk itu
     boneka dapat berperan sebagai tokoh Alkitab atau boneka itu
     dapat mengajukan pertanyaan mengenai suatu cerita yang baru
     diceritakan. Atau ia dapat menarik perhatian murid dan kemudian
     meminta anda menceritakan cerita Alkitab kepadanya. Boneka dapat
     membantu anda menceritakan sebuah cerita "flash card" (satu set
     kartu bergambar yang berisi satu rangkaian cerita). Dia yang
     memberikan gambar-gambar flash card tersebut kepada anda.

  Masih ada banyak ide lain bagaimana menggunakan boneka tangan di
  dalam kelas yang tak bisa kami uraikan satu per satu di sini. Tapi
  berikut ini kami berikan ide-ide yang bisa anda kembangkan sendiri:
     01. Untuk memperkenalkan tamu.
     02. Mendiamkan anak yang menangis.
     03. Memberikan pengumumam.
     04. Menceritakan rahasia.
     05. Memungut persembahan dana misi.
     06. Menjaga agar kelas tetap disiplin.
     07. Membantu dalam menyelenggarakan perlombaan.
     08. Menerapkan cerita Alkitab pada kehidupan sehari-hari.
     09. Memberikan gambar-gambar flanel kepada anda.
     10. Memperkenalkan pelajaran.
     11. Bertanya kepada anak-anak tentang pelajaran.
     12. Memberikan hadiah.
     13. Membagikan gambar-gambar kepada anak-anak.
     14. Menyambut anak-anak.
     15. Memberikan saran-saran kepada anak-anak.
     16. Mengulangi pelajaran minggu yang lalu.

  Jika anda merasa canggung berbicara dengan boneka itu, janganlah
  anda merasa kecil hati. Banyak orang yang memainkan boneka tangan
  dengan tidak berbicara sama sekali. Bila menjawab, boneka itu hanya
  menggeleng atau menganggukkan kepala. Juga kadang-kadang ia
  membisikkan jawabannya di telinga anda atau memperlihatkan tulisan-
  tulisan yang menyatakan perasaannya.

  Aturan-aturan sederhana dalam menggunakan boneka:
  -------------------------------------------------
  1. Janganlah boneka yang mengajarkan kebenaran-kebenaran rohani,
     tapi lebih baik guru sendiri yang mengucapkannya.

  2. Boneka tidak mempunyai pengalaman rohani. Boneka adalah alat
     pembantu, bukan manusia. Ia tidak dapat menerima Yesus sebagai
     Juruselamat.

  3. Jangan membuat Firman Tuhan itu sebagai bahan tertawaan.
     Meskipun boneka itu bisa salah dalam menerapkan cerita Alkitab,
     namun kita harus selalu menghormati Firman Allah.

  4. Bersiap-siaplah selalu. Persiapan anda juga harus mencakup
     latihan di depan cermin atau berlatih bersama dengan GSM yang
     lain.

  5. Jangan perbolehkan anak-anak memegang atau bermain dengan boneka
     itu. Apabila anak-anak diijinkan memegang dan bermain dengan
     boneka itu, maka boneka itu akan menjadi sesuatu yang lazim bagi
     mereka, sehingga tidak akan menarik lagi dan kurang efektif.

  Untuk kebutuhan boneka, anda dapat membeli bermacam-macam boneka
  tangan di toko atau akan lebih menarik lagi kalau anda dapat
  membuatnya sendiri.

  Bahan ini diambil dan diedit dari:
  Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 206 - 207


*********************************************************************
o/ BAHAN CERITA BONEKA PASKAH

  Berikut ini kami sajikan sebuah bahan Cerita Boneka Tangan yang
  dapat anda pakai sebagai salah satu alternatif untuk pementasan
  Cerita Boneka pada acara PASKAH di Sekolah Minggu anda.

  Keterangan:
  - Boneka tangan yang digunakan di beri nama "Tuti"
  - Kalimat di dalam ( ... ) merupakan keterangan saja tapi bukan
    bagian dari naskah untuk dibaca atau diucapkan.

                            ARTI PASKAH
                            ===========

  Cerita boneka tangan kali ini berhubungan dengan kebenaran tentang
  PASKAH. Sebuah boneka tangan baru yang bernama Tuti diperkenalkan.

  Pembicara: (Sementara boneka muncul di panggung): Halo kamu siapa?
  Boneka   : Nama saya Tuti.
  Pembicara: Saya belum pernah melihat kamu di gereja.
  Tuti     : Ini adalah kali yang pertama. Hari ini ialah Hari PASKAH.
             Ibu mengijinkan saya datang supaya saya dapat memakai
             baju baru. Baju ini bagus sekali.
  Pembicara: Ya, manis sekali bajumu. Tetapi apakah kamu tahu arti
             sesungguhnya dari PASKAH, Tuti?
  Tuti     : Itu hari untuk memakai baju baru.
  Pembicara: Kalau begitu perhatikanlah, Tuti, sementara saya
             menerangkan kepadamu tentang PASKAH. Bayi Yesus yang
             telah dilahirkan dalam sebuah palungan sangat berlainan
             dengan bayi-bayi lain, karena Allah itu Bapa-Nya. Dia
             turun dari surga untuk hidup di bumi dan menunjukkan
             kepada kita bagaimana kita kelak dapat sampai ke surga.
  Tuti     : Oh, saya tak mengetahui hal itu.
  Pembicara: Meskipun Yesus berasal dari Allah dan memberitakan Firman
             Allah kepada sekalian orang, ada orang yang tidak suka
             pada-Nya. Dengan kuasa Allah Dia mencelikkan mata orang
             buta, menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan
             orang mati juga. Tetapi para pemimpin rakyat tidak
             menyukai-Nya. Ribuan orang mengikuti Yesus dan tidak
             mengikuti para pemimpin itu, sehingga mereka ingin
             membunuh Dia.
  Tuti     : Apakah Yesus mengetahui hal itu?
  Pembicara: Ya, tetapi Yesus juga tahu bahwa Dia telah datang ke
             dalam dunia ini untuk mati supaya dosa kita dapat
             diampuni dan waktunya telah tiba untuk melaksanakannya.
  Tuti     : Kasihan Yesus! Apakah Dia takut?
  Pembicara: Tidak. Walaupun Dia tidak suka mengalami kesengsaraan
             itu, akan tetapi ada sesuatu yang menyiksa Yesus lebih
             hebat daripada rasa sakit jasmani - yaitu dosa. Dia harus
             mati untuk segala dosa dunia ini, segala kenajisan yang
             pernah diperbuat manusia tertanggung atas Dia.
  Tuti     : Apakah yang diperbuat oleh orang banyak itu kepada-Nya?
  Pembicara: Orang jahat itu memberikan kesaksian dusta mengenai Dia.
             Mereka menuduh bahwa Dia telah melakukan berbagai hal
             yang sebenarnya tidak pernah dilakukan-Nya dan Dia tidak
             berkata apapun untuk membela diri-Nya.
  Tuti     : Mengapa Dia tidak berkata bahwa Dia tidak bersalah? Kalau
             saya akan berbuat demikian!
  Pembicara: Dia memikul semua dosa kita atas Diri-Nya. Di pemandangan
             Allah, Dia menanggung dosamu dan dosa saya. Tiga hari
             sebelum Hari PASKAH, pada Jumat Agung, para imam
             menangkap Yesus dan membawa Dia ke istana gubernur lalu
             meminta pemerintah agar Yesus dihukum mati. Imam
             memberitahukan kepada Pilatus, gubernur itu, bahwa Yesus
             adalah seorang jahat. Setelah Pilatus mengajukan beberapa
             pertanyaan kepada Yesus, dia berkata kepada Imam, "Saya
             tidak mendapat suatu salah pun pada-Nya." Dia mengharap
             orang banyak itu akan puas, tetapi mereka malah
             berteriak, "Salibkanlah Dia!"
  Tuti     : Apa artinya salibkan itu?
  Pembicara: Itulah suatu cara yang kejam untuk membunuh seseorang
             yaitu dengan memaku dia pada sebuah kayu salib.
  Tuti     : Jikalau Pilatus tidak mendapatkan kesalahan pada Yesus,
             dia tidak boleh mengijinkan orang-orang itu membunuh
             Yesus.
  Pembicara: Sebenarnya tidak boleh, tetapi Pilatus takut kepada imam.
             Dia bertanya, "Apakah saya harus menyalibkan Dia?
             Kejahatan apakah yang telah diperbuat-Nya?" Tetapi rakyat
             berteriak, "Bawalah Dia! Salibkanlah Dia!" Sebab itu
             walaupun Pilatus tahu mana yang lebih baik, Dia
             menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
  Tuti     : Itu membuat saya merasa sedih.
  Pembicara: Sahabat-sahabat Yesus juga sangat sedih. Tetapi mereka
             tidak dapat menolong-Nya. Mereka menyangka Yesus akan
             menjadi raja mereka dan memerintah negara mereka, tetapi
             Yesus tidak mau menjadi raja dari negara itu. Dia
             menghendaki orang mengasihi Dia dan menjadikan Dia raja
             dalam hati mereka. Tentara membawa Yesus keluar kota dan
             membaringkan Dia pada sebuah kayu salib besar lalu memaku
             tangan dan kaki-Nya. Kemudian mereka menegakkan kayu
             salib itu sehingga Yesus tergantung padanya. Sebab Dia
             adalah Anak Allah, Yesus bisa saja memanggil puluhan ribu
             malaikat untuk menolong Dia ....
  Tuti     : (Memotong pembicaraan) Saya harap Dia berbuat demikian!
  Pembicara: Kamu lupa Tuti, bahwa tidak akan ada jalan untuk
             keampunan dosa atau naik ke surga jika Yesus tidak mati.
  Tuti     : Tentu Dia sangat mengasihi kita!
  Pembicara: Memang Tuti, Alkitab memeberitahukan bahwa sementara
             Yesus tergantung di kayu salib, langit menjadi gelap
             selama tiga jam. Kemudian Yesus berseru dengan suara yang
             keras dan meninggal dunia. Perwira tentara  berkata,
             "Sungguhlah orang ini Anak Allah!"
  Tuti     : (Menundukkan kepala, menggeleng-gelengkan kepala dan
             seolah-olah menangis) Kasihan Dia.
  Pembicara: Jangan menangis, Tuti. Ada lanjutannya. Seseorang yang
             bernama Yusuf datang memohon kepada Pilatus supaya
             mengizinkannya menguburkan Yesus. Yusuf dan kawannya
             membebat tubuh Yesus dengan kain yang halus, Ia
             dibaringkan dalam kubur milik Yusuf, lalu mereka
             menggulingkan sebuah batu besar untuk menutup pintu kubur
             itu.
  Tuti     : Ini sebuah cerita yang sangat menyedihkan. Saya tak dapat
             menahan kesedihanku. (Tetap menundukkan kepala.)
  Pembicara: Saya mengerti, Tuti. Sahabat-sahabat Yesus menganggap
             hari itu adalah hari yang paling sedih di dunia ini.
  Tuti     : Saya kira cerita PASKAH akan menggembirakan. Inikah akhir
             cerita itu?
  Pembicara: Bukan, Tuti. Imam-imam minta agar Pilatus menyuruh
             tentara menjaga kubur Yesus supaya para sahabat-Nya tidak
             dapat datang dan mencuri mayat-Nya serta mengatakan bahwa
             Dia telah bangkit pula.
  Tuti     : Apakah murid-murid-Nya akan berbuat hal itu?
  Pembicara: Tidak, mereka tak berani berbuat hal itu. Mereka begitu
             takut sampai mereka bersembunyi dalam sebuah kamar supaya
             tidak diketahui oleh para imam. Pada hari Minggu pagi-
             pagi sekali dua orang perempuan datang ke kubur Yesus.
             Mereka berkata, "Siapa yang akan menggulingkan batu besar
             itu dari pintu kubur?" Tetapi, tiba-tiba terjadilah gempa
             bumi dan datanglah seorang malaikat menggulingkan batu
             itu. Ketika para tentara melihat malaikat itu, rebahlah
             mereka ke tanah seolah-olah mati. Malaikat itu berbicara
             kepada wanita itu agar jangan mereka takut. Dia berkata
             bahwa Yesus tidak ada di sana, bahwa Dia sudah bangkit.
             Itu berarti bahwa Dia sudah hidup!
  Tuti     : Apakah cerita itu sungguh benar?
  Pembicara: Tentu benar.
  Tuti     : Wanita-wanita itu juga tercengang. Waktu mereka
             menceritakannya kepada murid-murid Yesus mereka juga
             tidak mempercayainya. Petrus dan Yohanes lari ke kubur
             hendak melihat sendiri. Kemudian barulah mereka percaya
             bahwa Yesus hidup! Petang hari itu sewaktu mereka
             bersembunyi dalam sebuah ruangan. Yesus masuk dan
             menunjukkan kepada mereka bekas paku yang ada pada tangan
             dan kaki-Nya. Dia juga memakan beberapa potong ikan
             untuk menyatakan kepada mereka bahwa Dia sungguh hidup.
             Mereka tahu bahwa inilah Yesus yang mereka kenal.
  Tuti     : Oh, saya sangat senang!
  Pembicara: Hati para murid gembira karena Yesus telah hidup pula.
             Empat puluh hari setelah Dia bangkit dari antara orang
             mati, sementara Yesus berbicara kepada para murid,
             kaki-Nya terangkat dari bumi; Dia naik terus sehingga
             awan menutupi Dia dan mereka tidak dapat melihat-Nya
             lagi.
  Tuti     : Kemudian apakah yang diperbuat oleh murid-murid-Nya?
  Pembicara: Mereka tahu bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah Anak Allah
             dan mereka tidak takut lagi. Mereka memberitahukan kepada
             setiap orang bahwa jika mereka percaya Yesus, semua dosa
             mereka dapat diampuni dan mereka dapat masuk surga juga
             pada waktu mereka mati.
  Tuti     : Apakah setiap orang dapat diampuni? Walaupun seseorang
             yang telah berbuat nakal?
  Pembicara: Setiap orang sudah berbuat dosa. Kita harus
             memberitahukan kepada Yesus bahwa kita menyesali
             perbuatan nakal kita dan minta agar Dia mengampuni kita.
             Kemudian kita harus berkata, "Tuhan Yesus, saya cinta
             Engkau dan saya mau menyerahkan diri kepada-Mu, menjadi
             milik-Mu sekarang sampai selama-lamanya." Nah, apakah kau
             mengerti sekarang, Tuti, bahwa PASKAH tidak berarti
             memakai baju baru atau sepatu baru saja?
  Tuti     : Ya, saya mengerti. Terima kasih kepada Ibu Guru yang
             sudah memberitahukan arti sebenarnya dari PASKAH.
  Pembicara: Kembali Tuti.
                              =TAMAT=

  Sumber:
  Judul Buku: Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 329 - 331


*********************************************************************
o/ SHARING GURU

  Berikut ini adalah kiriman dari salah satu anggota e-BinaGuru,
  yang menceritakan pengalamannya saat menyelenggarakan PASKAH
  Sekolah Minggu tahun yang lalu. Kami yakin kesaksian ini bisa
  menjadi berkat bagi anda-anda yang sedang mencari ide PASKAH untuk
  anak-anak yang anda kasihi di Sekolah Minggu.

  [Red.: Untuk Sdr. Yohanes yang mengirimkan surat ini, terima kasih
  banyak untuk kirimannya. Dan bagi para rekan-rekan lain yang ingin
  juga membagikan pengalamannya mengenai PASKAH SM, kami akan
  menerimanya dengan senang hati. Kirimkan pengalaman anda ke alamat:
                                        < staf-BinaAnak@sabda.org > ]

  Kiriman dari: "yoh-lyd" <yoh-lyd@>

  >Tahun lalu Sekolah Minggu kami merayakan PASKAH, berikut ini saya
  >mau sedikit 'share' apa yang dilakukan di Sekolah Minggu kami.
  >Komisi Anak GKI Gading Indah di, mengadakan kebaktian Jum'at Agung
  >untuk ASM kelas besar (kl 5, 6 dan SMP kl 1). Kebaktian Jum'at
  >Agung tersebut dilakukan dengan cara yang agak unik.
.
  >Kami melakukan 'jalan salib', dan pos yang kami buat tidak terlalu
  >banyak, yaitu hanya 5 pos. Pembagian pos tersebut adalah sebagai
  >berikut:
  >, 1. Pos 1: Yesus bergumul di taman Getsemani
  >, 2. Pos 2: Yesus diadili dan disiksa
  >, 3. Pos 3: Yesus memikul salib ke Golgota
  >, 4. Pos 4: Yesus disalib
  >, 5. Pos 5: Dedikasi
  >Tiap pos ada seorang/dua orang GSM sebagai 'pencerita/pemimpin
  >perenungan', dan seorang gitaris untuk mengiringi lagu perenungan.
  >Di tiap pos ada gambar sesuai peristiwa yang hendak direnungkan,
  >kecuali di pos 4, kami membuat salib dengan ukuran yang cukup besar
  >dan ditempatkan di gundukan/'tanah yang agak tinggi' yang memang
  >ada di halaman sekolah KPS (tempat kami mengadakan jalan salib).
  >Memang areal Sekolah Minggu kami cukup luas di Sekolah KPS, Kelapa
  >Gading, jadi cukup mendukung untuk pelaksanaan acara 'jalan salib'.
  >Kami mengadakan acara tsb jam 14.00.
.
  >Kami memulai dengan mengumpulkan ASM di sebuah ruang dan membagi
  >mereka dalam 5 kelompok dan tiap kelompok didampingi seorang GSM
  >yang menyertai setiap ASM ke tiap pos. Dalam ruang itu ASM
  >diberikan penjelasan mengenai tujuan dari acara 'jalan salib' ini
  >dan dipersiapkan hatinya untuk mengikuti acara dengan serius.
  >Kami membaca Yesaya 53 dan beberapa lagu sengsara Tuhan Yesus.
.
  >Kemudian mulailah kelompok 1 jalan ke pos 1, sambil menyanyikan
  >lagu 'salibNya ... salibNya' dan di ruang tsb. ASM/kelompok yang
  >belum mendapat giliran tetap menyanyi lagu-lagu yang akan
  >dinyanyikan di tiap pos. Tiap kel diberikan waktu kurang lebih 5
  >menit di tiap pos, jadi GSM di pos tsb. memberikan 'renungan' dan
  >mengajak menyanyi kurang lebih 5 menit.
.
  >Di pos 4, setelah menyanyikan 'memandang salib Rajaku', anak
  >diberikan waktu untuk mengingat adakah keegoisan, dosa dan hal-hal
  >yang ingin ditinggalkan dan ditulis di secarik kertas putih.
  >Setelah itu kita berdoa bersama dan kertas itu dibuang/diletakkan
  >di bawah salib sebagai simbol keinginan setiap anak meninggalkan
  >dosa-dosa mereka. Di pos 5 anak diteguhkan untuk menjadi 'manusia
  >baru' yang telah diperbaharui oleh Kristus.
.
  >Walaupun peserta 'jalan salib' ini tidak banyak (35 ASM), dan lagu-
  >lagu perenungan 'agak berat' bagi ASM dan belum diajarkan
  >sebelumnya, beberapa dari mereka terkesan dengan acara yang 'lain
  >dari biasa' ini dan meminta tahun depan diadakan lagi.
.
  >Hari Minggunya, kami mengadakan kebaktian PASKAH dalam 3 kelompok:
  >  - kelas batita dan balita
  >  - kelas TK-A s/d kelas 4
  >  - kelas 5 s/d pra remaja.
  >dan kemudian dilanjutkan dengan permainan.
.
  >Semoga menjadi berkat bagi rekan-rekan.
  >Salam Kasih,
  >Yohanes


*********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Lia <lia_na@>
  >Dear,
  >Kok sekarang ini e-BinaAnak jarang memuat kesaksian dari para GSM?
  >Padahal kesaksian-kesaksian tersebut bisa turut menguatkan rekan-
  >rekan GSM lainnya dalam menerjuni dunia pelayanan SM.
  >Sepertinya sudah lama sekali ya ... ?!! Ayo donk dimuat lagi
  >kesaksian-kesaksian GSM.
  >Sekian masukan dari saya, Tuhan memberkati,
  >Liana

  Redaksi:
  Terima kasih untuk e-mail anda. Dalam edisi kali ini kami memposting
  satu kesaksian GSM tentang pengalamannya dalam merayakan PASKAH SM.
  Sekaligus kami ingin memberitahukan, bahwa kami selalu membuka
  kesempatan selebar-lebarnya bagi para GSM atau pembaca e-BinaAnak
  yang ingin mengirimkan kesaksiannya dalam melayani anak/Sekolah
  Minggu untuk bisa disharingkan dengan pembaca yang lain. Jadi,
  cepatlah menulis kesaksian anda dan kirimkan kepada kami.
  Selain kesaksian, anda juga dapat mengirimkan tips/trik,
  artikel/tulisan, ide-ide aktivitas, dll. yang dapat digunakan untuk
  pengembangan pelayanan SM. Kirimkan kepada kami melalui alamat:
  < staf-BinaAnak@sabda.org >


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
        Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org