Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/102

e-BinaAnak edisi 102 (20-11-2002)

Fasilitas Belajar dan Bermain

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 102/Nopember/2002
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Ruang Kelas Sebagai Fasilitas Belajar
                                  dan Bermain di Sekolah Minggu
    o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Mainan, Balok, dan Puzzle
    o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Aktivitas yang Biasa Dilakukan
    o/ AKITVITAS            : Permainan "Saya Minta Maaf"
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Syukur dan Terima Kasih

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih dalam Yesus Kristus,

  Masih berhubungan dengan tema "Fasilitas Sekolah Minggu", minggu ini
  kami akan membahas topik fasilitas-fasilitas di Sekolah Minggu yang
  menunjang sebagai sarana belajar dan bermain. Artikel yang kami
  sajikan adalah tentang fasilitas ruangan untuk belajar dan bermain,
  karena hal itu merupakan penunjang utama agar proses belajar dan
  mengajar di Sekolah Minggu berhasil.

  Ketika kita memikirkan tentang fasilitas belajar dan bermain,
  seringkali kita memikirkan alat-alat yang mahal dan sulit
  didapatkan. Padahal tidak harus demikian. Bagaimana mendapatkan
  alat-alat belajar dan bermain yang sederhana dan tidak membutuhkan
  banyak biaya? Silakan Anda baca dua Tips Mengajar yang kami suguhkan
  untuk Anda minggu ini. Kolom Aktivitas akan khusus kami sajikan
  untuk memberi contoh bagaimana fasilitas bermain tidak harus mahal.
  Dengan alat yang sederhana guru dapat mengajar prinsip Firman Tuhan
  dengan mudah dan anak-anak sambil bermain dapat menangkap pelajaran
  dengan gembira.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

          "Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku,
    dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;"
                            (Mazmur 71:17)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+71:17 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

          RUANG KELAS SEBAGAI FASILITAS BELAJAR DAN BERMAIN
                          DI SEKOLAH MINGGU
          ==================================================

  Ruang kelas yang baik adalah ruang kelas yang dapat mendukung usaha
  para guru SM dalam mengajar dan menanamkan Firman Tuhan kepada anak-
  anak SM. Untuk mencapai tujuan itu, selain ruang kelas harus aman,
  ruang kelas juga harus diciptakan sedemikian rupa sehingga nyaman
  untuk menjadi tempat belajar dan bermain. Berikut ini ada beberapa
  hal yang perlu diperhatikan:

  1. Perabotan Furniture
     -------------------
     Lihatlah tempat duduk di Sekolah Minggu Anda, apakah sudah sesuai
     dengan ukuran anak-anak atau belum. Tempat duduk yang tepat bagi
     anak-anak adalah apabila anak-anak dapat duduk dengan posisi
     nyaman, dengan kaki menyentuh lantai. Apabila tempat duduk
     terlalu tinggi maka setelah 10 menit duduk, anak-anak akan
     gelisah dan segera mencoba menggerakkan badan dan memindahkan
     kakinya. Demikian pula mejanya. Jika dalam kelas anak-anak
     menggunakan meja dengan ukuran tinggi/besar yang sebenarnya untuk
     orang dewasa, maka kegiatan belajar ataupun bermain yang
     memerlukan meja tidak akan efektif, karena dengan meja yang
     terlalu tinggi atau terlalu besar, jangkauan kegiatan belajar dan
     bermain anak-anak akan sangat terbatas. Untuk itu pastikan
     perabotan (meja, bangku, kursi, rak buku, peralatan permainan,
     dll.) di ruang kelas Sekolah Minggu Anda sesuai dengan ukuran
     anak-anak.

     Apabila di tempat Anda hanya tersedia tempat duduk (kursi atau
     bangku) dan meja ukuran dewasa, maka cara mengatasinya Anda dapat
     menggunakan tikar saat mengajar atau bermain sehingga anak-anak
     dapat duduk dan bermain di atas tikar dengan nyaman.

  2. Penerangan
     ----------
     Penerangan ruang kelas yang kurang terang akan dapat menyebabkan
     kelelahan pada mata dan menyebabkan sakit kepala, sehingga
     mempengaruhi semangat anak-anak dan guru dalam melakukan kegiatan
     belajar mengajar di Sekolah Minggu. Penerangan yang baik dapat
     diperoleh jika tersedia jendela dan ventilasi yang cukup. Namun
     demikian, perlu juga diperhatikan agar penataan tempat duduk
     tidak membuat penerangan dari luar menyilaukan penglihatan
     anak-anak. Karena sinar yang terlalu kuat juga akan mengganggu
     penglihatan.

  3. Lantai, Dinding, dan Langit-langit
     ----------------------------------
     Ada baiknya jika lantai ruangan menggunakan karpet. Karena selain
     dapat meredamkan suara, karpet juga dapat menyediakan lantai yang
     hangat untuk diduduki anak-anak dengan nyaman ketika melakukan
     kegiatan bermain di lantai. Juga agar dapat mendukung sistim
     akustik ruangan, dinding, dan langit-langit sebaiknya menggunakan
     bahan yang dapat meredamkan suara. Sehingga kegiatan yang
     dilakukan oleh kelas SM yang satu tidak mengganggu kelas yang
     lain.

  4. Warna Cat
     ---------
     Bagaimana dengan warna cat di ruang kelas? Warna gelap dan warna
     yang kuat kurang cocok bagi ruang kelas SM. Anda dapat memilih
     warna pastel dan warna cerah untuk ruang kelas di SM Anda, karena
     hal ini dapat menambah semarak dan semangat anak-anak dalam
     belajar maupun bermain. Demikian pula kombinasikan warna-warna
     secara harmonis akan sangat membantu meriangkan suasana ketika
     anak-anak bermain.

  5. Gambar dan Poster
     -----------------
     Gambar-gambar dan poster-poster sebaiknya dipasang sesuai dengan
     arah pandang anak-anak. Untuk memperbaharui suasana di SM Anda,
     kurang lebih sebulan sekali, rubahlah posisi gambar-gambar dan
     poster-poster yang menempel di dinding. Bisa juga Anda mengganti
     dengan gambar-gambar dan poster-poster yang lain atau kadangkala
     biarkan dinding ruangan kelas kosong untuk membuat suasana yang
     berbeda supaya anak-anak tidak jenuh dengan suasana yang itu-itu
     saja.

  6. Ukuran Ruang Kelas
     ------------------
     Sebaiknya ruang kelas cukup luas, sehingga anak-anak memiliki
     ruang gerak yang cukup untuk melakukan aktivitas bermain. Anak
     bisa melakukan aktivitas bermain di tempat duduk, namun bisa juga
     di lantai dengan nyaman. Apabila Anda berasal dari gereja kecil
     dimana hanya memiliki satu ruangan yang sempit untuk SM, beberapa
     hal berikut ini dapat Anda lakukan:

     a. Apabila jumlah anak terlalu banyak sehingga ruang kelas tidak
        cukup, maka sebaiknya Anda membagi anak-anak dalam dua kelas.
        Bila hanya ada satu ruangan maka Anda dapat membagi menjadi
        kelas pagi dan sore (atau dengan jam yang berbeda).

     b. Anda juga dapat menyingkirkan perabotan yang tidak digunakan,
        seperti meja besar, bangku cadangan, lemari dan sebagainya.
        Karena ruang kelas seringkali menjadi seperti gudang, maka
        pindahkan perabot-perabot yang bisa dipindahkan dan yang tidak
        digunakan.

     c. Buatlah rak-rak yang menempel di dinding, dengan jarak 125 cm
        dari atas lantai untuk mengganti rak-rak penyimpanan yang ada
        di lantai. Dengan demikian lantai menjadi lebih luas.

     d. Letakkan benda-benda yang tidak digunakan diluar jangkauan
        anak-anak. Tapi sediakan rak-rak rendah bagi alat-alat yang
        akan digunakan anak-anak pada saat belajar dan bermain. Hal
        ini akan menolong anak untuk dapat mengambil dan mengembalikan
        barang-barang mainan sendiri tanpa bantuan guru.

     e. Jika perlu, sediakan ruang penyimpanan bagi guru di luar ruang
        kelas, sehingga ruang kelas hanya diperuntukkan bagi kegiatan
        anak-anak saja.

  7. Media dan Alat-alat
     -------------------
     Media, alat peraga, buku panduan, alat permainan seperti
     peralatan memasak, boneka, alat-alat pertukangan, dan alat-alat
     musik dan peralatan lainnya sebaiknya disimpan dengan rapi
     menurut kelompok fungsinya, di tempat yang sudah disediakan
     (rak/lemari) agar dapat dicari dengan mudah pada saat akan
     digunakan dan hanya dikeluarkan bila akan digunakan.

     Namun apabila alat permainan dan media yang Anda miliki terbatas,
     jangan kuatir karena anak-anak memiliki imajinasi yang tinggi.
     Dengan imajinasi tersebut mereka masih dapat bermain dan
     melakukan aktivitas dengan materi, media, dan alat-alat yang
     tersedia. Kegembiraan mereka tidak akan berkurang dan mereka
     masih bisa memperoleh pengalaman yang sangat berarti.

  Bahan ini diterjemahkan dan dirangkum dari sumber:
  1. Judul Buku   : Sunday School Smart Pages
     Judul Artikel: Tight Space Solutions for the Classroom
     Editor       : Wes & Sheryl Haystead
     Penerbit     : Gospel Light
     Halaman      : 29 - 30

  2. Judul Buku   : The Complete Handbook for Children's Ministry
     Judul Artikel: Facilities: Room for Improvement
     Editor       : Robert J. Choun dan Michael S. Lawson
     Penerbit     : Thomas Nelson Publisher
     Halaman      : 141 - 144


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

                       MAINAN, BALOK, DAN PUZZLE
                       =========================

  Mainan adalah alat yang penting untuk mengajar sebagaimana halnya
  pensil dan kertas. Anak-anak kecil belajar secara efektif melalui
  bermain. Kekuatan dari bermain adalah imajinasi anak. Dalam suatu
  permainan anak dapat mengimajinasikan pipa karton sebagai sebuah
  teleskop, pengeras suara, senjata mesin, dan sebagainya. Mainan
  yang berhasil adalah apabila mainan tersebut menyediakan ruang
  imajinasi dan dapat mengembangkan ketrampilan anak-anak. Untuk itu
  alat permainan yang mana yang dapat mendorong imajinasi anak-anak?
  Berikut ini tiga jenis alat permainan yang baik yang dapat digunakan
  untuk menambah koleksi permainan di Sekolah Minggu Anda:

  1. Permainan Balok
     ---------------
     Masa kanak-kanak yang berkesan dapat diperoleh dari permainan
     balok. Permainan balok ini dapat digunakan secara individu maupun
     berkelompok. Ada banyak jenis, bentuk dan macam permainan balok.
     Permainan balok ini tersedia bagi setiap kelompok umur dengan
     tujuan yang berbeda-beda. Balok ini dapat dibentuk menjadi mobil,
     robot, rumah, binatang, kereta api, kapal terbang, kapal laut
     dan sebagainya. Anak-anak batita sangat menikmati permainan balok
     yang berwarna cerah, namun sebaiknya dalam ukuran yang besar
     supaya tidak masuk ke mulut anak-anak, dan dari bahan yang lembut
     dengan sisi yang tidak tajam. Sementara itu bagi anak-anak umur
     4 - 5 tahun sudah dapat menggunakan permainan balok dari bahan
     kayu dengan berbagai jenis ukuran yang dapat mendorong
     kreatifitas mereka dalam bermain. Kata-kata singkat dari seorang
     guru dapat mengarahkan permainan pada bahan pengajaran. Misalnya,
     "Jane, cerita kita hari ini mengenai seorang gembala yang menjaga
     dombanya. Dapatkah kamu membuat kandang untuk domba-domba
     tersebut?"

  2. Permainan Puzzle
     ----------------
     Permainan puzzle melibatkan koordinasi mata dan tangan dan cocok
     bagi anak-anak kecil. Bahan puzzle yang paling baik bagi kegiatan
     belajar mengajar adalah dari kayu. Puzzle ini dapat berupa bentuk
     binatang seperti gajah, angsa, jerapah dan lainnya yang terdiri
     dari beberapa potong. Guru dapat menggunakan puzzle ini untuk
     mengarahkan anak pada pelajaran yang akan diajarkan pada saat
     itu. Misalnya, "Charlie, ini puzzle berbentuk binatang dan cerita
     kita hari ini adalah bagaimana Allah menciptakan binatang."

  3. Mainan
     ------
     Ada banyak mainan anak-anak yang bisa digunakan untuk mendukung
     pengajaran di Sekolah Minggu. Mainan ini dapat berupa seperangkat
     alat memasak, alat pertukangan, alat musik, boneka, mobil-
     mobilan, dan sebagainya. Untuk itu Anda harus dapat memilihkan
     mainan yang aman untuk anak-anak.

     Tips dalam memilih mainan yang baik dan aman bagi anak-anak
     antara lain:

     a. Pastikanlah bahwa mainan tersebut sesuai untuk umur anak.
        Mainan berukuran kecil tidak akan berbahaya bagi anak yang
        sudah besar, namun bagi anak kecil dapat berbahaya karena anak
        kecil cenderung memasukkan segala sesuatu ke mulutnya.

     b. Pilihlah mainan yang tidak tajam sisinya, tidak mudah pecah,
        tidak cair, dengan cat yang tidak mengandung racun dan tidak
        mudah mengelupas.

     c. Pilihlah boneka yang mata dan hidungnya tidak bisa dilepas.

     d. Belilah mainan yang sesuai dengan kondisi tempat bermain.
        Apabila Anda ingin mengadakan permainan di dalam ruangan,
        sediakanlah mainan yang khusus digunakan dalam ruangan.
        Misalnya, balok-balok gambar, puzzle, boneka/orang-orangan,
        dll. Untuk permainan di luar ruangan, sediakanlah alat-alat
        main yang bisa dibawa ke luar ruangan. Misalnya, bola kaki,
        bola tenis, dll.

     e. Belilah pula mainan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang
        kemampuannya lebih kurang dibandingkan teman-temannya. Hal
       ini dimaksudkan agar anak tersebut dapat pula bermain dengan
        gembira tanpa harus merasa minder karena tidak dapat memainkan
        alat yang dimainkan oleh teman-temannya yang lain.

     f. Sediakan rak pendek yang dapat dijangkau anak-anak, sehingga
        anak-anak dapat mengambil dan mengembalikan mainan tersebut
        sendiri.

     g. Pilihlah mainan yang dapat memberikan kesempatan kerjasama
        antar anak.

  Perlakukan mainan seperti alat yang berguna. Gunakan mainan sesuai
  dengan petunjuknya, gantilah mainan tersebut jika rusak, gunakan
  tindakan pencegahan yang aman, simpan dalam tempat yang tepat jika
  tidak menggunakannya, beli mainan yang berkualitas bagus dan dapat
  multifungsi bila diperlukan, serta pastikan Anda membaca petunjuk
  pemakaiannya.

  Demikian sekilas tentang alat mainan anak-anak, kiranya ini dapat
  menolong Anda untuk melihat kebutuhan anak dengan lebih cermat dan
  tepat.

  Bahan ini diterjemahkan dan dirangkum dari:
  Judul Buku: The Complete Handbook for Children's Ministry
  Editor    : Robert J. Choun dan Michael S. Lawson
  Penerbit  : Thomas Nelson Publisher
  Halaman   : 338 - 340


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

  Anda bingung dalam mempersiapkan fasilitas-fasilitas belajar dan
  bermain di Sekolah Minggu Anda? Agar tidak terlalu bingung dan agar
  Anda bisa maksimal dalam menentukan peralatan apa saja yang harus
  disediakan, sesuaikanlah persediaan peralatan belajar dan bermain
  tersebut dengan aktivitas yang biasa dilakukan di Sekolah Minggu
  Anda.

                    AKTIVITAS YANG BIASA DILAKUKAN
                    ==============================

  Ada banyak aktivitas yang dari tahun ke tahun sering (biasa)
  dilakukan di kelas-kelas Sekolah Minggu. Aktivitas-aktivitas tsb.
  tidak pernah bosan dilakukan karena sangat sederhana dan berguna
  untuk mendukung pengajaran yang diberikan. Nah, silakan simak
  beberapa aktivitas berikut ini:

  1. Anak-anak membuat aktivits kerajinan tangan (prakarya) yang
     disesuaikan dengan cerita, supaya anak dapat mengingat cerita
     hari itu dengan lebih baik. Biasanya disertai juga dengan
     ayat hafalan untuk pelajaran hari itu.

  2. Anak-anak mengisi soal: entah itu berupa teka-teki, kuis,
     atau pertanyaan dari buku aktivitas; baik secara perorangan
     maupun secara berkelompok. Adapun tujuan utamanya adalah untuk
     mengingatkan anak akan isi cerita/pelajaran hari itu.

  3. Anak menggambar, melukis, atau mewarnai gambar tertentu yang
     berhubungan dengan cerita/pelajaran yang sedang diajarkan
     saat itu.

  4. Anak menempel gambar pada kertas karton untuk menggambarkan
     suasana pelajaran hari itu.

  5. Anak membuat sebuah karangan, tulisan, atau cerita sebagai
     tanggapan atas pelajaran yang diberikan hari itu.

  6. Anak-anak membuat kolase (menyusun gambar dan menceritakannya
     kembali) sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan.

  7. Tanya-jawab lisan antara guru dan anak berkaitan dengan penerapan
     cerita yang diberikan agar anak menangkap inti berita pelajaran
     hari itu.

  8. Aktivitas kelompok: diskusi kelompok, soal untuk dikerjakan
     bersama dan sebagainya sebagai cara untuk mendorong anak
     memikirkan lebih lanjut pelajaran yang diberikan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu
  Pengarang : Drs. Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 172 - 173


**********************************************************************
o/ AKTIVITAS

                      PERMAINAN "SAYA MINTA MAAF"
                      ===========================

  Tujuan:
  -------
  Anak belajar berani mengakui kesalahannya dan berani meminta maaf,
  sebagai sikap seorang anak yang dewasa. Dan anak belajar memaafkan
  orang lain tanpa mendendam, sebagai wujud sikap mengasihi orang
  lain.

  Persiapan:
  ----------
  Anak-anak dikelompokkan (misalnya 10 anak perkelompok).

  Peralatan Bermain:
  ------------------
  Beberapa bungkus/pak korek api.

  Garis Besar Permainan:
  ----------------------
  Berikanlah kepada setiap kelompok anak beberapa bungkus/pak korek
  api. Setiap kelompok berlomba membuat menara dari korek api yang
  disusun semakin lama semakin tinggi selama waktu tertentu (misalnya
  15 menit).

  Cara Bermain:
  -------------
  Setiap anak (anggota kelompok tersebut) secara bergiliran satu per
  satu meletakkan sebatang korek api di sebuah tempat tertentu. Setiap
  anak meletakkan sebatang korek api di atas tumpukan korek hasil
  susunan korek teman-temannya. Tentu saja semakin lama tumpukan korek
  api itu akan semakin tinggi dan kemungkinan besar ada anak yang
  melakukan kesalahan/gagal, sehingga korek apinya jatuh atau bahkan
  ia menghancurkan seluruh bangunan korek api kelompoknya.

  Karena korek tersebut jatuh atau karena bangunan tersebut runtuh
  maka kelompok tersebut dinyatakan kalah oleh guru. Ia berdiri di
  tengah kelompok dan dengan keras ia harus berteriak, "Saya minta
  maaf". Dan seluruh teman dalam kelompoknya menjawab, "Kami
  memaafkan!" Jika proses "maaf dan memaafkan" ini lancar, maka
  kelompok terebut diijinkan untuk meneruskan bangunan itu kembali.

  Lucu sekali, dalam 15 menit dalam setiap kelompok rata-rata akan
  terjadi 5 - 10 kali kesalahan. Itu berarti setiap kelompok berlatih
  "meminta maaf" dan "memaafkan". Setelah waktu habis, ditentukan
  siapakan kelompok yang bangunannya paling tinggi.

  Di akhir permainan, guru mewawancarai beberapa anak, tanyakan
  bagaimana perasaan mereka pada saat mereka melakukan kesalahan? Dan
  bagaimana perasaannya saat meminta maaf? Apakah meminta maaf itu
  berat? Mengapa? Dan tanyakan juga perasaan anak-anak ketika mereka
  harus memaafkan teman yang telah menghancurkan karya bersama mereka?
  Guru menjelaskan makna kasih, antara lain berani meminta maaf dan
  memaafkan. Persaudaraan lebih tinggi nilainya daripada sebuah
  kemenangan. Permainan ini tepat untuk menjelaskan sikap Kristen yang
  dewasa, menjelaskan sikap mengampuni, menjelaskan boleh berprestasi
  tapi ingat juga kasih persaudaraan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu
  Pengarang : Drs. Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 156 - 157


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: "rika kurniati" <bagus_gsja@>
  >Dear Bina Anak,
  >
  >terima kasih untuk tetap terus mensupport kita dalam tulisan-
  >tulisannya. kami salut dan bangga karena bina anak terus mendukung
  >pelayanan anak. kami akan selalu berdoa bagi bina anak agar terus
  >maju dan diberkati Tuhan.
  >
  >teriring salam dan doa,
  >Departemen Pelayanan Anak
  >GSJA Yesus Kristus

  Redaksi:
  Seperti yang kami sampaikan pada edisinya yang ke 100,
  ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/100/
  e-BinaAnak hadir untuk menjawab kebutuhan para pelayan anak di
  Indonesia. Oleh karena itu kami sangat mengucap syukur pada Tuhan
  bila para pelayan anak mendapatkan banyak berkat. Terima kasih
  juga untuk dukungan doanya. Kiranya e-BinaAnak dapat terus
  dipakai menjadi alat bagi kemuliaan nama-Nya.



**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                     Staf Redaksi: Oeni dan Davida
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org