Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/53

e-BinaAnak edisi 53 (22-11-2001)

Natal

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                   Edisi 053/November/2001
-----------
  o/ SALAM DARI REDAKSI
  o/ ARTIKEL              : Mempersiapkan Acara Natal Sekolah Minggu
  o/ TIPS NATAL           : Merayakan Natal dengan Sinterklas:
                                                    Boleh atau Tidak?
  o/ SERBA-SERBI          : Membuat Bermacam-macam Hiasan Natal
  o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih Atas Kiriman e-BinaAnak

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam Damai Sejahtera dalam Kristus,

  Bagi anak-anak, hari Natal merupakan saat yang paling dinanti-
  nantikan, karena hari Natal merupakan hari yang istimewa, di mana
  mereka melihat suasana gereja yang lain dari biasanya. Hanya saja,
  apakah anak-anak sudah mengerti makna Natal yang sebenarnya? Apakah
  mereka tahu bahwa seorang Juruselamat telah hadir bagi mereka?

  Agar anak-anak di Sekolah Minggu kita memahami arti Natal yang
  sebenarnya, maka kita harus mempersiapkan acara Natal dengan
  pengertian yang benar. Beberapa sajian dalam edisi ini kiranya
  dapat menolong anda untuk mempersiapkan acara perayaan Natal di
  Sekolah Minggu anda masing-masing.

  Selamat mempersiapkan Natal.

  Tim Redaksi/Tabita

  "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
   diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
      dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang
         Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:5)
       < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yes/T_Yes9.htm 9:5 >

*********************************************************************
o/ ARTIKEL

               MEMPERSIAPKAN ACARA NATAL SEKOLAH MINGGU
               ========================================

  Natal merupakan saat yang dinanti-nantikan oleh anak. Sejak kecil
  anak belajar bahwa Hari Natal memiliki makna yang istimewa.
  Pemahaman mereka akan Natal belum tentu benar, karena Natal bagi
  anak kecil seringkali identik dengan pesta dan banyaknya hadiah
  serta acara-acara yang menarik.

  Karena "daya tarik" itulah, Hari Natal merupakan kesempatan emas
  bagi guru Sekolah Minggu untuk menyampaikan Firman Tuhan pada anak-
  anak; memberitakan peristiwa luar biasa dimana Tuhan Yesus lahir
  ke dunia sebagai seorang bayi untuk menebus dosa umat manusia.

  Natal juga merupakan kesempatan berharga bagi Sekolah Minggu untuk
  menjaring anak baru sekaligus menarik kembali anak-anak yang sudah
  lama tidak datang ke Sekolah Minggu.

  A. MENYAMPAIKAN MAKNA NATAL KEPADA ANAK

  Menyampaikan makna Natal kepada anak-anak bukanlah hal yang mudah.
  Paling tidak ada 2 alasan mengapa guru Sekolah Minggu seringkali
  menemui kesulitan dalam meneruskan Berita Natal kepada anak-anak.

  Alasan pertama, Natal selain mengandung unsur religius/rohani pada
  saat yang bersamaan juga mengandung unsur sekuler. Kemungkinan
  besar anak-anak kecil memahami arti Natal justru bukan dari aspek
  rohaninya, melainkan dari sisi tradisi Natal sekuler yang
  dikenalnya, seperti: Sinterklas, pohon natal, hadiah, baju baru,
  pesta, dan sebagainya.

  Oleh sebab itu, guru Sekolah Minggu perlu "meluruskan" pandangan
  anak akan makna Natal yang sebenarnya dengan menekankan peristiwa
  kelahiran Yesus sebagai sentral utama Perayaan Natal di Sekolah
  Minggu.

  Alasan kedua, cara menyampaikan Berita Natal pada anak merupakan
  tantangan yang tidak mudah, terutama bagaimana guru Sekolah Minggu
  dapat menyampaikan Pesan Natal pada anak-anak dengan kelompok usia
  yang berbeda-beda. Hal ini akan semakin sulit bila perayaan Natal
  Sekolah Minggu dirayakan bersama, dimana anak yang masih kecil
  bergabung bersama dengan anak yang sudah lebih besar.

  Wes Haystead dalam bukunya yang berjudul "Teaching Your Child About
  God" mengemukakan beberapa ide/cara dalam menyampaikan Berita Natal
  agar bermakna secara rohani kepada anak-anak, yaitu:

  1. Sikap Orang Dewasa (guru Sekolah Minggu, red.)
     ----------------------------------------------
     Untuk membuat Natal benar-benar bermakna spiritual bagi
     anak-anak, sikap orang dewasalah yang menjadi kuncinya. Jika
     kelahiran Yesus tidak bermakna bagi orangtua dan guru, usaha-
     usaha memaksa anak untuk menanggapinya dengan penuh hormat
     kepada Allah adalah sia-sia. Perintah yang Allah berikan
     kepada keluarga Yahudi untuk merayakan pembebasan mereka dari
     Mesir memberikan model yang baik bagi perayaan keluarga Kristen.
     kombinasi makanan enak, ungkapan sukacita, dan penjelasan yang
     singkat serta sederhana akan makna peristiwa itu merupakan cara
     yang paling baik untuk menolong anak-anak menikmati dan mulai
     memahami mengapa perayaan itu sungguh-sungguh penting.

  2. Palungan
     --------
     Palungan sudah lama dipakai sebagai pusat perhatian selama masa
     Natal. Biarkan anak-anak berperan serta dalam membuat palungan.
     Beri mereka kesempatan untuk memegang tokoh-tokoh Natal saat
     kisah Natal diceritakan. Biarkan anak-anak kembali ke palungan
     selama liburan Natal berlangsung untuk bermain-main dengan tokoh-
     tokoh di sekitar palungan, untuk mengenang dan menceritakan
     kembali kisah yang telah mereka dengar.

  3. Dekorasi
     --------
     Banyak dekorasi Natal pada mulanya berfungsi sebagai simbol-
     simbol kebenaran Alkitab. Merupakan hal yang sangat indah bagi
     anak untuk dikenalkan pada pohon Natal, hiasan-hiasan dan lampu
     warna-warni sebagai hal yang lebih dari sekadar latar belakang
     dari tumpukan hadiah yang beraneka warna. Sebuah buku tentang
     tradisi Natal dapat memperkaya setiap rumah atau kelas bagi
     orang dewasa maupun anak-anak.

  4. Pesta Ulang Tahun
     -----------------
     Menekankan aspek perayaan ulangtahun pada hari Natal dapat
     menggugah respon anak-anak. Mereka mungkin agak sulit menghargai
     pesta ulang tahun bagi Yesus tanpa kehadiran Yesus secara fisik
     sebagai pribadi yang berulang tahun. Namun mereka tentu akan
     senang membicarakan apa saja yang Maria dan Yusuf lakukan bagi
     Yesus pada hari ulang tahun-Nya yang kedua atau kelima.
     Bicarakan dengan anak-anak tentang hari ulang tahun mereka untuk
     membantu mereka menghubungkan pertumbuhan Yesus dengan
     pengalaman mereka sendiri.

  5. Buku-buku Bergambar
     -------------------
     Satu atau lebih buku-buku bergambar kisah Natal dapat dipakai
     selama liburan Natal. (Bagi orangtua -red ) saat-saat menjelang
     tidur selama minggu Natal bisa dipakai untuk menceritakan
     kisah-kisah tersebut.

  6. Televisi dan Video
     ------------------
     Televisi yang memborbardir rumah-rumah dengan sinterklas, yang
     mengaburkan makna semangat Natal, dan iklan penjualan hadiah
     Natal yang tak habis-habisnya -- kadang juga memberi kesempatan
     untuk melihat penggambaran kisah Natal yang dramatis. Menonton
     dengan selektif (atau penyewaan kaset video), yang seharusnya
     menjadi pola setiap keluarga, dapat menjadikan televisi sebagai
     aset yang bermutu.

  7. Menyanyikan Lagu-lagu Natal
     ---------------------------
     Pada saat keluarga dan kelompok-kelompok persekutuan di gereja
     menikmati saat lagu-lagu dinyanyikan, mereka perlu mengikut-
     sertakan lagu "Away in a Manger" (Di Dalam Palungan) atau dua
     lagu yang dipelajari anak-anak di gereja. Mulailah dengan
     "Jingle Bells" (yang paling disukai anak-anak pada masa seperti
     ini) dan yang juga dapat melibatkan anak-anak. (Catatan:
     Mengikutsertakan lagu-lagu favorit anak-anak lainnya, dapat
     menjadi pembuka sebelum kisah nyata kelahiran Yesus
     didiskusikan.) Hal yang menyenangkan bagi keluarga untuk
     melewati malam Natal adalah dengan menciptakan lagu-lagu Natal
     baru. Pakailah nada-nada yang akrab di telinga anak dan
     menggantinya dengan kata-kata baru tentang kisah Natal.

  8. Hadiah Natal
     ------------
     Pengalaman keluarga atau kelas lainnya yang berarti adalah
     memberi hadiah kepada orang lain di luar kelompok itu. Beberapa
     minggu sebelum Natal, berundinglah dengan anak-anak untuk
     memutuskan siapa yang akan diberi hadiah sebagai kejutan dan apa
     yang akan diberikan. Dengan melibatkan anak-anak dalam
     merencanakan hadiah, dan juga melakukannya, anak-anak akan
     memiliki pengalaman yang berharga dalam memberi tanpa
     mengharapkan untuk menerima timbal balik.


  B. MEMPERSIAPKAN ACARA NATAL

  Agar perayaan Natal anak-anak Sekolah Minggu dapat bermakna secara
  rohani dan dapat dipahami anak-anak, beberapa hal teknis yang perlu
  dipersiapkan adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan Awal
     --------------
     Ajak dan libatkan seluruh guru Sekolah Minggu untuk terlibat
     dalam merencanakan dan menyelenggarakan Perayaan Natal tersebut.
     Buatlah jadwal pertemuan untuk merencanakan Perayaan Natal. Pada
     pertemuan itu diskusikan dan tentukan tempat dan waktu yang
     tepat bagi perayaan Natal (hari, tanggal, jam), Tema, Visi,
     Misi, Tujuan dan Sasaran perayaan Natal. Diskusikan juga
     bagaimana rencana rangkaian acara, para pengisi acara, rancangan
     dekorasinya, konsumsi, perlengkapan sound system, dan
     sebagainya.

  2. Inti/Tema Berita Natal
     ----------------------
     Agar Natal dapat memberikan makna secara rohani pada anak-
     anak, kita harus dapat menemukan tema Natal yang tepat,
     sederhana, dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Beberapa
     contoh tema yang cocok untuk perayaan Natal misalnya:
     "BAYI YESUS TELAH LAHIR"
     "ULANG TAHUN YESUS"
     "YESUS SAHABATKU"
     "PALUNGAN YESUS"
     "GEMBALA DAN BAYI YESUS"
     "SELAMAT DATANG TUHAN YESUS"
     "YESUS DATANG AKU SELAMAT" dan sebagainya.

  3. Acara Natal
     -----------
     Setelah tema yang cocok ditemukan, diskusikan acara Natal dengan
     seluruh Panitia Natal yang telah dibentuk. Seluruh rangkaian
     acara Natal ini harus diatur dan dikoordinasikan dengan baik
     agar dapat mendukung tema Natal. Koordinasikanlah nyanyian,
     renungan inti (cerita), drama, permainan, tarian, dan
     sebagainya. Demikian pula kordinasikan personil yang mengisi
     acara (Song Leader, MC, Tim musik pengiring, Pembawa Firman,
     dll) baik anak-anak maupun guru yang terlibat. Perhatikan
     susunan acaranya dan aturlah dengan jelas agar acara Natal dapat
     berjalan dengan lancar. Selain itu dekorasi ruangan harus sesuai
     dan mendukung tema.

  4. Berbagai Perlengkapan Pendukung Acara
     -------------------------------------
     Tidak kalah pentingnya dengan acara Natal adalah persiapan
     dan pengadaan berbagai perlengkapan/fasilitas yang menunjang
     acara Natal. Perhatikan bahwa tempat duduk harus diatur dengan
     baik agar anak-anak merasa nyaman dan pandangan anak ke panggung
     (bila ada) tidak terhalang. Sound system harus diatur dengan
     baik agar suara tidak terlalu memekakkan telinga, namun juga
     jangan terlalu kecil, aturlah sound system agar dapat terdengar
     dengan jelas oleh seluruh anak. Demikian pula alat-alat
     penunjang lain seperti OHP, alat-alat musik dan alat-alat lain
     harus diatur dengan baik.

  5. Semua Orang Harus Terlibat dalam Perayaan Natal
     -----------------------------------------------
     Semangat Natal bukan semangat "one man show" (dipikir/dikerjakan
     oleh satu orang saja). Oleh karena itu perayaan Natal harus
     dilaksanakan dalam kebersamaan dan kasih diantara anak-anak
     Tuhan. Untuk itu pada masa persiapan, setiap guru Sekolah Minggu
     harus dilibatkan dalam kepanitiaan, dengan pembagian tugas yang
     sesuai, sehingga setiap guru dapat memiliki tanggung jawabnya
     sendiri untuk menunjang keberhasilan perayaan Natal. Demikian
     pula anak-anak Sekolah Minggu dapat dilibatkan dalam perayaan
     Natal, misalnya dengan membuat dekorasi, hiasan pohon natal,
     atau membuat "palungan". Selanjutnya menjelang hari perayaan
     Natal, anak-anak juga dapat dilibatkan dalam mendekorasi ruangan
     atau menghias pohon Natal.

  6. Undangan Perayaan Natal
     -----------------------
     Cara lain untuk melibatkan anak-anak dan guru Sekolah Minggu
     dalam mempersiapkan Natal adalah dengan membuat brosur/pamflet/
     kartu/selebaran yang berisi undangan untuk anak-anak lain,
     khususnya yang sudah lama tidak datang atau untuk menjangkau
     anak-anak baru. Ajaklah anak-anak untuk berkunjung dan
     membagikan undangan perayaan Natal tersebut ke rumah teman-
     teman mereka.

  7. Pelaksaaan Acara
     ----------------
     Bagi Sekolah Minggu yang lebih senang menggabung seluruh anak
     dalam acara Natal, maka diperlukan tempat yang cukup luas agar
     semua anak dapat berkumpul bersama. Selain itu para guru perlu
     disiapkan untuk berada di antara anak-anak agar keributan dapat
     terkendali. Pertimbangkan juga waktu pelaksanaannya, karena
     biasanya acara gabungan akan memakan waktu lebih lama dari
     biasanya.

     Melaksanakan perayaan per kelas dapat juga dilakukan untuk
     menjalin rasa keakraban, namun demikian perlu dipikirkan secara
     matang dan dilakukan koordinasi yang baik antar guru kelas.
     Selain agar persiapan dapat dilakukan dengan efisien, juga
     menghindarkan rasa persaingan yang mungkin akan timbul antar
     kelas (misal: ada kelas yang menerima hadiah dari gurunya
     sementara kelas yang lain tidak).

  8. Follow-up Perayaan Natal
     ------------------------
     Hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah bagaimana
     tindak lanjut perayaan Natal tersebut. Setiap guru Sekolah
     Minggu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berita Natal
     tinggal dalam hati anak-anak. Oleh karena itu, perlu
     dipersiapkan bagaimana cara menolong anak agar benih-benih
     Firman Tuhan yang telah ditaburkan mendapat siraman rohani agar
     bertumbuh. Untuk itu, guru-guru perlu memberikan bimbingan dan
     perhatian, baik berupa cerita-cerita lanjutan (seputar Natal)
     pada minggu-minggu berikutnya, ataupun dengan mengadakan
     pertemuan tatap muka secara pribadi untuk berdoa bersama/sharing
     atau memberikan tugas-tugas bacaan untuk anak yang lebih besar.

  Selamat mempersiapkan Natal!


  Sumber:
  BAGIAN A
  --------
  Judul buku: Mengenalkan Allah Kepada Anak-anak
              (Teaching Your Child About God)
  Penulis   : Wes Hystead
  Penerbit  : Yayasan Gloria
  Halaman   : 126 - 129

  BAGIAN B
  --------
  Tim Redaksi


*********************************************************************
o/ TIPS NATAL

        MERAYAKAN NATAL DENGAN SINTERKLAS: BOLEH ATAU TIDAK?
        ====================================================

  Ada berbagai cara atau tradisi dalam merayakan Natal. Beberapa
  diantaranya adalah: memasang dan menghias pohon natal, tukar-
  menukar hadiah, saling mengirim kartu ucapan selamat Natal, atau
  makan malam bersama keluarga dan para kerabat dekat. Salah satu
  tradisi Natal lainnya adalah kehadiran seorang "SINTERKLAS".

  A. SINTERKLAS DAN KEKRISTENAN

  Dalam artikelnya yang berjudul "The Origin of Santa Claus and the
  Christian Response to Him" (Asal-usul Sinterklas dan Tanggapan
  Orang Kristen Terhadapnya), Pastor Richard P. Bucher menjelaskan
  bahwa tokoh Sinterklas lebih merupakan hasil polesan cerita legenda
  dan mitos yang kemudian diperkuat serta dimanfaatkan pula oleh para
  pelaku bisnis.

  Sinterklas yang kita kenal saat ini diduga berasal dari cerita
  kehidupan seorang pastor dari Myra yang bernama Nicholas (350M).
  Cerita yang beredar (tidak ditunjang oleh catatan sejarah yang bisa
  dipercaya) mengatakan bahwa Nicholas dikenal sebagai pastor yang
  melakukan banyak perbuatan baik dengan menolong orang-orang yang
  membutuhkan. Setelah kematiannya, dia dinobatkan sebagai "orang
  suci" oleh gereja Katolik, dengan nama Santo Nicholas.

  Nilai-nilai yang ditanamkan oleh Sinterklas sebenarnya tidak sesuai
  dengan ajaran iman Kristen -- di dalam ajaran iman Kristen
  seseorang diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan dan bukan oleh
  perbuatan baik yang dilakukannya. Sebagai guru Sekolah Minggu kita
  biasanya memberikan hadiah kepada anak sekedar untuk memberi
  motivasi anak. Namun kita tidak boleh mengajarkan kepada anak agar
  berbuat baik supaya mereka mendapat hadiah. Perbuatan baik yang
  kita lakukan adalah sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah
  karena Dia telah menyelamatkan dan mengampuni dosa-dosa kita.

  Berita Natal adalah berita anugerah, bahwa Kristus datang ke dunia
  untuk menyelamatkan umat manusia dan menebus dosa manusia. Sebagai
  guru Sekolah Minggu, kita harus tetap berhati-hati untuk tidak
  mengaburkan Firman Tuhan dengan tradisi yang berkembang di sekitar
  kita.

  B. SINTERKLAS DAN ANAK-ANAK

  Sinterklas memang bukan bagian dari ajaran kekristenan, namun
  demikian apakah kita harus melarang anak-anak merayakan Natal
  bersama Sinterklas?

  Buletin PARAKALEO, dalam salah satu edisinya menyajikan tanya jawab
  mengenai "Apakah Anak-Anak Boleh Mengikuti Perayaan Natal yang
  Menggunakan Sinterklas?". Berikut adalah cuplikan jawaban yang
  diberikan:

    "Meskipun demikian secara prinsip (kita) tidak berkeberatan
    mengizinkan anak-anak mengikuti perayaan Natal yang menggunakan
    Sinterklas, selama anak-anak menyadari bahwa Natal adalah saat
    dimana kita memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus di dunia.
    Kekaguman dan kepercayaan anak pada Sinterklas biasanya bersifat
    sementara. Lagipula Sinterklas tidak mempunyai dampak apa-apa
    terhadap anak (1 Korintus 8:4-6). Sesudah mencapai usia 6 hingga
    8 tahun, anak-anak mulai menyadari bahwa Sinterklas hanyalah
    tokoh fiktif. Adalah suatu kelaziman apabila anak-anak terpaku
    pada tokoh-tokoh fiktif tertentu, misalnya Ksatria Baja hitam,
    dan bagi mereka Ksatria itu seolah-olah sungguh-sungguh hidup.
    Jadi, Sinterklas pun dapat menjadi seorang tokoh yang seolah-olah
    benar-benar ada dalam benak mereka. Yang penting adalah, kita
    mengajarkan kepada anak-anak bahwa pada hari Natal, kita
    memperingati suatu saat yang agung dimana Allah berkenan turun ke
    dunia dan lahir sebagai bayi Yesus."

  Sementara itu Pastor Richard P. Bucher tidak merasa perlu melarang
  tradisi perayaan Sinterklas, tapi ia cenderung MEMISAHKAN tradisi
  perayaan Sinterklas dengan perayaan Natal (supaya tidak dilakukan
  dalam waktu yang bersamaan, dan tidak menyebut perayaan Sinterklas
  sebagai bagian dari perayaan Natal).

  Demikian pula milis Diskusi e-BinaGuru beberapa minggu terakhir
  juga mendiskusikan mengenai pro dan kontra menghadirkan Sinterklas
  dalam Acara Natal Sekolah Minggu. Selain itu, beberapa poin penting
  yang sempat terlontarkan untuk dipergumulkan bersama antara lain:
  1. Bagaimana membuat Berita Natal (kelahiran bayi Yesus) menjadi
     sentral utama Acara Natal Sekolah Minggu.
  2. Bagaimana guru Sekolah Minggu dapat kreatif mendesain acara yang
     dapat memadukan unsur tradisi dan berbagai hal yang disukai anak
     NAMUN tetap tidak melenceng dari Firman Tuhan.
  3. Beberapa topik/tema lain yang juga didiskusikan dalam milis
     e-BinaGuru selama 2 bulan terakhir ini antara lain:
     - Ide-ide Seputar Natal       - Sinterklas VS Pohon Natal
     - Persiapan Natal             - Cari Info Pakaian Sinterklas
     - Liturgi Natal               - Masih Seputar Sinterklas
     - Hadiah Natal                - Penawaran Naskah Drama Natal
     - Souvenir Natal              - dan lain-lain.

  Akhirnya, sebagai guru Sekolah Minggu kita harus menyadari bahwa
  hal terpenting yang harus kita perhatikan adalah menjadikan Kristus
  sebagai berita utama dalam merayakan Natal -- Natal adalah Yesus.

  Selamat melayani!


  Sumber:
  1. Judul artikel: The Origin of Santa Claus and the Christian
                    Response to Him
     Penulis      : Pastor Richard P. Bucher

  2. Judul buletin: PARAKALEO
     Edisi        : Oktober-Desember 1994
     Penerbit     : Departemen Konseling STTRII

  3. Milis Diskusi e-BinaGuru (Nopember 2001)
     Subscribe: < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org >

     Untuk mengetahui apa saja yang telah didiskusikan dalam milis
     ini, silakan berkunjung langsung ke Situs arsip e-BinaGuru di:
==>     http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru


*********************************************************************
o/ SERBA-SERBI

                  MEMBUAT BERMACAM-MACAM HIASAN NATAL
                  ===================================

  Warna khas hari Natal adalah: merah, hijau, perak, dan emas. Untuk
  itu dalam membuat hiasan Natal kita dapat memadukan bahan-bahan
  yang memiliki warna tersebut di atas.

  1. Krans Daun Cemara
     -----------------
     Krans adalah hiasan berbentuk cincin besar yang biasanya
     dipasang pada daun pintu.

     Bahan: Beberapa tangkai daun cemara, benang emas atau perak,
            pita merah, giring-giring kecil.

     Cara Membuat:
     Sediakan beberapa tangkai daun cemara, lalu bentuklah menjadi
     cincin besar dan ikat dengan kawat agar kuat. Selanjutnya balut
     benang emas, lalu hias dengan pita besar warna emas atau merah
     di bagian atas cincin daun cemara tersebut. Kemudian hias dengan
     giring-giring kecil. Setelah selesai krans daun cemara ini dapat
     digantungkan pada daun pintu. (Seandainya tidak ada daun cemara,
     anda dapat menggantinya dengan gedebog pisang yang telah
     dikeringkan lalu dijalin/dipilin dan dibentuk menjadi cincin,
     atau bermacam daun-daun berwarna hijau yang dirangkai membentuk
     cincin lalu dihias seperti petunjuk di atas.)

  2. Pohon Terang Mini
     -----------------
     Pohon terang mini adalah pohon natal dengan ukuran kecil, kurang
     lebih setinggi 20 - 30 cm, biasanya diletakkan di atas meja atau
     di pinggir jendela.

     Bahan: Beberapa tangkai cemara, benang/pita kecil berwarna
     perak, merah, atau emas, dan hiasan kecil lainnya.

     Cara Membuat:
     Potong beberapa tangkai cemara setinggi 20 - 30 cm dan taruh
     dalam pot-pot kecil, satu pot bisa terdiri 3 tangkai dan aturlah
     menjadi pohon terang mini. Supaya tidak rebah di dalam pot dapat
     dimasukkan beberapa batu sebagai penyangga lalu ditutup dengan
     pasir. Pohon terang mini ini dapat dihias dengan benang atau
     pita kecil berwarna perak, merah atau emas. Bisa pula
     ditambahkan giring-giring kecil, boneka kecil, lampion kecil
     yang digantungkan pada tangkainya. Beberapa pohon terang mini
     ini dapat diletakkan di atas meja atau di sekitar ruangan. Akan
     lebih indah apabila di samping pohon terang mini ini diletakkan
     lilin yang telah ditaruh dalam piring kecil yang dihias pula.

  3. Hiasan Gantung
     --------------
     Hiasan gantung dapat dibuat dari kertas dengan berbagai bentuk
     dan variasi, biasanya digantung di teras rumah atau di bagian
     dalam rumah, yang akan berputar-putar apabila tertiup angin.

     Bahan: Kertas asturo warna-warni, gunting, dan tali.

     Cara Membuat:
     Guntinglah kertas membentuk suatu benda tertentu yang simetris
     (pohon terang, bintang, atau lonceng). Buatlah 2 lembar dengan
     bentuk dan ukuran yang sama. Lipatlah menjadi dua sama besar dan
     buatlah garis simetris dari atas ke bawah. Pada lembar kertas
     pertama gunting garis simetris dari ujung bawah sampai ke
     bagian/titik tengah garis. Pada lembar kertas kedua guntinglah
     garis simetris dari ujung atas sampai ke bagian/titik tengah.
     garis. Selanjutnya selipkan potongan pada lembar kertas pertama
     tepat pada potongan lembar kertas ke dua. Kedua potongan
     tersebut akan bertemu pada titik tengah. Berikan tali pada
     bagian atas dan gantungkan, jadilah hiasan gantung dengan empat
     sisi. Hiasan ini akan lebih indah bila dibuat dalam jumlah
     banyak.

     Selamat mencoba!

     Tim Redaksi/Tabita.


*********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Kefaz Wibowo <asaf@>
  >Saya berterima kasih atas kiriman e-BinaAnak yang lama yaitu
  >nomor 47. Hal ini terjadi karena e-mail saya di <kefaz_article@>
  >sudah terlalu penuh data/kiriman e-mail. sehingga kiriman
  >berikutnya tidak tertampung dan akhirnya saya kehilangan kiriman
  >tersebut. terima kasih sekali lagi atas bantuannya. Perlu saya
  >beritahukan bahwa artikel dari e-BinaAnak saya printkan di kertas
  >folio dan kemudian saya sajikan ke jemaat gereja saya untuk
  >ditampilkan dan dibaca di mading gereja. Saya hanya orang awam dan
  >pelayanan literatur inilah yang dapat saya persembahkan bagi
  >kemajuan pekerjaan TUHAN. Dan TUHAN berikan kpd saya kerinduan
  >untuk mencari artikel dan berkat TUHAN lewat tulisan/audio
  >sehingga bisa jadi berkat buat jemaat. Demikian surat dari saya.
  >TUHAN memberkati.

  Redaksi:
  Puji Tuhan bila artikel-artikel dalam e-BinaAnak dapat dipakai
  sebagai bahan pelayanan di gereja anda. Sekaligus dengan ini, kami
  memberitahukan bahwa semua arsip Publikasi e-BinaAnak sekarang
  sudah bisa diakses, di alamat:
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
  Jadi, anda tak perlu kuatir lagi bila mailbox anda penuh :)

  Btw, kami tertarik dengan "pelayanan literatur" yang anda lakukan.
  Bisakah anda sharing tentang pelayanan tersebut sehingga dapat
  menjadi berkat bagi banyak orang? Kami tunggu balasannya dan
  Selamat melayani!

*********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
*********************************************************************
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
            Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <>< 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org