Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/39

e-BinaAnak edisi 39 (29-7-2001)

Pengabaran Injil Sekolah Minggu

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                        Edisi 039/Juli/2001
-----------
      o/ SALAM DARI REDAKSI
      o/ ARTIKEL              : Menjaring dan Mempertahankan Anak di
                                 Sekolah Minggu
      o/ TIPS                 : Membuat Anak Betah di Sekolah Minggu
      o/ SERBA SERBI          : Membuat Undangan yang Menarik
      o/ RENUNGAN             : 1. Ketika Si Untung ke Sekolah Minggu
                                 2. Ketika Si Ardi Lama Tak Datang ke
                                    Sekolah Minggu
      o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima kasih untuk kiriman artikel

**********************************************************************
Korespondensi/kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> dan <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kristus,

   Pada tahun ajaran baru di Sekolah Minggu, biasanya ada anak-anak
   baru yang mungkin baru pertama kalinya datang ke Sekolah Minggu.
   Bagaimana kita menyambut mereka supaya pengalaman pertama ke SM ini
   menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan? Dan
   bagaimana melayani mereka supaya mereka betah dan rajin datang ke
   Sekolah Minggu? Ikuti edisi e-BinaAnak kali ini dan anda akan
   belajar beberapa hal penting tentang cara menyambut anak-anak yang
   baru pertama kali hadir di Sekolah Minggu.

   Tuhan memberkati.

   Tim Redaksi

    "Barangsiapa menyambut anak ini dalam namaKu, ia menyambut Aku;
            dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia,
                    yang mengutus Aku." (Lukas 9:48)
        < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Luk/T_Luk9.htm 9:48 >

**********************************************************************
o/ ARTIKEL

           MENJARING DAN MEMPERTAHANKAN ANAK DI SEKOLAH MINGGU
           ===================================================

   Ada Sekolah Minggu yang berjalan bertahun-tahun lamanya tanpa ada
   penambahan murid baru. Sebaliknya ada juga Sekolah Minggu yang
   bertumbuh dengan pesat, karena jumlah anak yang hadir dari tahun ke
   tahun makin bertambah, bukan hanya dari anak anggota gereja,
   melainkan juga dari anak keluarga-keluarga yang belum percaya.

   Bagaimana kedua hal di atas bisa terjadi? Dimana letak "rahasia"
   Sekolah Minggu yang terus bertumbuh dan berkembang? Bagaimana cara
   menjaring anak baru dan mempertahankan anak lama? Berikut kami
   sajikan 2 hal penting yang perlu kita perhatikan untuk mengembangkan
   Sekolah Minggu kita.

   A. MENJARING ANAK BARU

   Sebenarnya, setiap orang Kristen dipanggil Tuhan untuk PERGI
   mencari jiwa-jiwa yang belum diselamatkan, termasuk guru-guru
   Sekolah Minggu. Anda harus dengan sukacita dan penuh semangat PERGI
   mencari anak-anak yang belum mengenal Tuhan Yesus. Namun, selain
   guru SM, anak Sekolah Minggu pun juga memiliki tugas untuk PERGI
   menjangkau teman-teman dan anak lain bagi Kristus.

   Pada kesempatan ini kami hanya akan menyoroti tugas guru dalam
   penginjilan anak, dimana dengan kesungguhan dan keinginan yang
   terencana (intentional) bertemu dengan anak-anak yang belum mengenal
   Kristus. Dimana dan bagaimana guru dapat bertemu dengan anak-anak
   itu? Anda bisa menemui anak-anak tsb. di:

   1. Keluarga sendiri, yaitu anak-anak dari keluarga anda sendiri.
   2. Tetangga, yaitu anak-anak yang sering anda lihat di sekitar rumah
      anda.
   3. Keluarga anggota gereja, yaitu anak-anak dari anggota gereja yang
      belum pergi ke Sekolah Minggu.
   4. Pesta ulang tahun anak, dimana anda bisa membantu secara sukarela
      menolong pelaksanaan pesta tsb. sehingga anda bisa mengenal
      sebagian dari anak-anak itu.
   5. Tempat hiburan/mainan, anda bisa juga bekerja sebagai sukarelawan
      sehingga anda dapat berkenalan dan menemani mereka bermain.

   Sesudah anda berkenalan dengan anak-anak dan orang tuanya, maka anda
   sekarang mempunyai akses untuk melakukan perkenalan yang lebih
   dekat dengan mereka. Berikut ini adalah beberapa langkah praktis
   yang dapat dilakukan oleh guru Sekolah Minggu untuk "menjaring"
   anak baru agar datang ke Sekolah Minggu:

   a. Mengadakan kunjungan ke rumah-rumah
      -----------------------------------
      Berbicaralah baik-baik dengan keluarga anak tsb. dan katakan
      maksud anda berkunjung dengan jelas. Ceritakan tentang pelayanan
      anak-anak (Sekolah Minggu) dimana anda terlibat dan hal-hal
      positif yang anak-anak bisa dapatkan jika mereka bergabung
      (mis. mendapat teman baru, mendengarkan cerita dan pengajaran
      yang sangat berguna bagi kehidupan rohani anak, melakukan
      aktivitas-aktvitas yang menarik untuk anak). Sempatkan juga
      untuk berbicara dengan anak secara langsung. Jika ada teman anak
      tsb. yang juga ada di SM, maka akan memudahkan guru untuk
      mengajaknya datang ke SM. (Jika anda telah mengetahui informasi
      ini sebelumnya, maka anda dapat mengajak anak tsb. untuk
      berkunjung bersama-sama dengan anda ke rumah anak baru tsb.).

   b. Membuat undangan khusus
      -----------------------
      Buatlah acara khusus di Sekolah Minggu (Mis. Piknik, Panggung
      Boneka, Gerak dan Lagu, Ulang Tahun Sekolah Minggu, Natal,
      PASKAH, dll) dan berikan undangan kepada anak yang ingin anda
      ajak bergabung ke Sekolah Minggu. Undangan ini tentu saja juga
      ditujukan kepada seluruh anak Sekolah Minggu yang sudah ada dan
      sekaligus mintalah mereka untuk membawa beberapa undangan lebih
      untuk diberikan kepada teman-teman yang lain yang belum pergi ke
      SM. Pada waktu memberikan undangan melalui orang tuanya atau
      langsung kepada anak itu sendiri, berikan penjelasan tentang
      acara yang diadakan agar tidak menimbulkan kecurigaan yang
      berlebihan.

   Hal yang penting setelah berhasil mengundang anak baru datang ke
   SM adalah bagaimana memberi follow-up agar anak tsb. bertahan dan
   dengan inisiatif sendiri datang terus ke SM dan mengenal Kristus
   sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

   B. MEMPERTAHANKAN ANAK LAMA

   Mempertahankan anak lama atau mencegah keluarnya anak-anak dari
   SM adalah hal yang gampang tetapi juga bisa sulit, karena hal ini
   membutuhkan kerjasama dari banyak pihak, mulai dari anak yang
   bersangkutan, guru Sekolah Minggu dan keluarga si anak.

   Sebenarnya ada beberapa sebab atau alasan anak tidak betah diSM. Hal
   ini berhubungan dengan a.l.:

   a. Kebutuhan Pribadi Anak
      ----------------------
      Bisa jadi anak keluar dari Sekolah Minggu (atau enggan datang)
      karena mereka merasa tidak diterima, kesepian, atau tidak suka
      dengan suasana di SM tsb.

   b. Masalah Sosial Anak
      -------------------
      Mungkin juga anak tidak betah di Sekolah Minggu karena tidak
      mendapatkan teman, jumlah teman sesama jenis jauh lebih sedikit
      dibanding teman lain jenis, atau anak merasa tertekan dengan
      lingkungan pergaulan yang ada (karena minder, misalnya).

   c. Dukungan Orangtua
      -----------------
      Salah satu faktor utama penyebab "hilang"nya anak dari SM juga
      bisa karena kurangnya dukungan dari keluarga si anak. Mungkin
      anak memiliki orangtua yang acuh, bahkan tidak setuju bila
      anaknya datang ke SM, ada pula orangtua yang sering mengajak
      anaknya jalan-jalan di hari Minggu pagi. Bisa juga karena kendala
      teknis, seperti letak rumah yang jauh dari lokasi SM sementara
      anak tidak mendapatkan sarana transportasi untuk ke sana.

   d. Keadaan Sekolah Minggu
      ----------------------
      Banyak ditemui kasus dimana anak tidak suka lagi datang ke
      SM karena merasa jenuh/bosan dengan suasana monoton di SM
      sehingga lebih memilih kegiatan lain yang lebih menarik seperti
      menonton TV, bersepeda, main bersama teman, bepergian, dsb. Bisa
      juga karena kondisi SM yang tidak memadai, misalnya: ruang kelas
      yang kecil, sesak, dan pengap, atau pengelompokan umur yang tidak
      sesuai (anak balita hingga anak praremaja berada dalam 1 kelas
      yang sama).

   e. Sikap Guru Sekolah Minggu
      -------------------------
      Ada juga anak yang merasa tidak senang dengan guru SM karena
      sikap atau pembawaan guru yang kurang simpatik, atau cara
      mengajarnya yang tidak menarik, atau mungkin anak sebenarnya
      membutuhkan guru dari jenis kelamin sama (terutama anak laki-laki
      yang sedang memasuki masa pubertas cenderung lebih menyukai guru
      dengan jenis kelamin sama).

   Dari berbagai hal yang telah dikemukakan di atas, sebenarnya ada
   satu hal penting yang harus diingat oleh para Guru Sekolah Minggu,
   yaitu: membawa anak yang kita layani tersebut dalam doa terus-
   menerus.

   Di bagian Kolom Serba Serbi, anda akan menemukan 2 contoh profil
   guru SM yang memiliki cara pendekatan yang berbeda sehingga
   menghasilkan hasil yang berbeda.

   Selamat melanjutkan membaca dan selamat melayani!

                                                /Tim Redaksi (Meilania)

**********************************************************************
o/ TIPS

                  MEMBUAT ANAK BETAH DI SEKOLAH MINGGU
                  ====================================

   Merasa diterima merupakan kebutuhan setiap orang, termasuk anak-
   anak Sekolah Minggu, baik anak baru maupun anak lama, karena hal
   tersebut akan membuatnya merasa menjadi bagian dari suatu kelompok.
   Bila seorang anak baru telah merasa "diterima", niscaya dia akan
   menjadi anak yang setia datang ke Sekolah Minggu, bahkan juga akan
   mengajak jiwa-jiwa baru untuk datang ke SM. Bagaimana membuat mereka
   merasa diterima?

   A. MEMBUAT ANAK BARU MERASA DITERIMA

   Guru harus pandai-pandai "membaca" situasi. Ada anak yang sangat
   pemalu dan peka perasaannya, sehingga saat perkenalan di depan orang
   banyak (apalagi bila ada teman yang menertawakannya saat acara
   perkenalan tsb) dapat menimbulkan reaksi yang negatif pada anak
   tersebut untuk belajar menyukai SM. Sementara itu ada pula anak
   yang senang dan merasa dihargai bila diminta tampil di depan orang
   banyak, dan mungkin juga malah merasa senang bila ada teman yang
   tertawa karena "ulah"nya.

   Oleh sebab itu, sekali lagi, guru harus pandai-pandai bersikap dan
   bijaksana dalam memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan dalam
   menyambut anak-anak baru supaya mereka mempunyai pengalaman yang
   menyenangkan. Paulus Lie dalam bukunya yang berjudul: "Mengajar
   Sekolah Minggu yang Kreatif" memberikan beberapa saran untuk acara
   perkenalan:

   a. Pengalungan Medali
      ------------------
      Tentu saja bukan medali sungguhan, guru bisa membuat kalung
      dari beberapa permen (atau benda-benda hiasan lain) yang
      dirangkai menjadi satu sehingga menyerupai sebuah medali. Anak
      yang baru hadir akan menerima pengalungan medali (kalung) dari
      seorang anak lama, selanjutnya semua anak lama memberikan salam
      kepada anak baru tersebut.

   b. Wawancara Khusus
      ----------------
      Guru dapat menjadi semacam "reporter" (seperti seorang wartawan).
      Dengan bergaya "lucu", guru dapat menanyai anak baru tersebut.
      Berikan pertanyaan yang unik tanpa menyinggung perasaannya,
      mis: "Maaf, boleh saya kenal nama anda?"
           "Oh, jadi anda ini yang bernama: Joko. Pak Joko, kami semua
           senang bertemu anda di sini."
      Walau sederhana, wawancara santai ini menarik dan berkesan.
      Anda bisa meminta data anak itu, dalam bentuk dialog. Namun
      jangan ada kesan "menginterogasi" anak baru tsb. di depan kelas.

   c. Jadikan Dia Tokoh Minggu Itu
      ----------------------------
      Jika dalam suatu ilustrasi cerita diperlukan nama tokoh tertentu,
      guru boleh menjadikan nama anak baru tersebut sebagai nama tokoh
      yang akan diceritakan. Intinya, libatkan anak baru dalam acara
      hari itu, atau dengan sengaja meminta pendapatnya dalam suatu
      diskusi. Jangan sampai terkesan guru seolah-olah acuh, sebaliknya
      tunjukkan bahwa ia sangat diperhatikan.

   B. MEMBUAT ANAK LAMA MERASA BETAH

   Disamping mempersiapkan berbagai kiat menghadapi anak baru, guru
   juga harus mengatur strategi untuk mempertahankan anak-anak yang
   telah lama agar setia di SM. Beberapa hal yang dapat dilakukan:

   a. Adakan Kunjungan
      ----------------
      Pada kunjungan ini, selain guru memiliki kesempatan untuk
      memperkenalkan diri dengan lebih baik pada anak dan keluarganya,
      anak juga akan senang karena tahu bahwa gurunya memperhatikan
      dia. Guru juga dapat membuat program perkunjungan dengan bersama
      dengan beberapa anak-anak/teman-teman sekelasnya.

   b. Libatkan dalam Acara
      --------------------
      Anda dapat melibatkan anak dalam kegiatan rutin Sekolah Minggu
      gereja, misalnya mengedarkan kantung persembahan atau tugas
      sederhana lainnya, seperti: menghapus papan tulis, membantu
      menempelkan alat peraga, membantu membereskan kelas seusai
      kebaktian, menghitung uang persembahan, dsb. Sebelumnya berilah
      pesan pada anak yang bersangkutan, "Minggu depan Kakak harap
      kamu datang lagi. Kakak mau minta tolong agar kamu membantu
      Kakak." Jika seorang anak merasa "dibutuhkan," maka harga dirinya
      akan terangkat. Dan ia akan "berusaha" sebisanya untuk hadir.
      Bisa juga anda meminta anak untuk mengundang teman-temannya
      yang lain. Semain banyak temannya semakin senang ia di SM. Bila
      perlu siapkan surat undangan SM untuk dibagikan kepada teman-
      temannya yang lain yang belum memiliki SM.

   c. Tunjuk Seorang Penjemput
      ------------------------
      Guru juga bisa meminta 1-2 anak yang rumahnya berdekatan dengan
      anak yang perlu mendapat perhatian khusus -- misalnya: anak baru,
      anak yang baru sembuh dari sakit, anak yang telah lama tidak
      datang ke Sekolah Minggu -- untuk mengingatkan dan mengajaknya
      ke SM bersama (dijemput). Dengan demikian si anak yang perlu
      mendapat perhatian ini dapat tertolong dengan "mempunyai kawan"
      untuk ke SM. Jika tidak ada anak yang bersedia (atau malu), guru
      dapat menjadi pelopor penjemputan. Usahakan guru tidak sendirian,
      melainkan menjemput bersama dengan 1-2 anak SM lainnya.

   d. Libatkan Anak dalam Acara Kelompok
      ----------------------------------
      Cara termudah dan efektif adalah dengan membuat acara kelompok di
      kelas. Buatlah supaya setiap anak merasa "diterima" dan "punya
      kelompok" di SM. Cara ini akan membuat setiap anak kerasan dan
      rindu terus untuk hadir.

   e. Berikan Info Acara Sekolah Minggu
      ---------------------------------
      Kebanyakan anak Sekolah Minggu tidak tahu apa-apa tentang SM yang
      mereka ikuti, akibatnya walaupun acara minggu depan menarik,
      mereka tidak datang. Karena itu berilah waktu untuk berbincang-
      bincang dan menjelaskan sedikit kepadanya tentang acara minggu
      depan di akhir pertemuan atau sesaat sebelum anak pulang. Jika
      surat undangan SM tersedia (untuk acara khusus), berikan surat
      undangan tsb. dan minta mereka untuk mengundang teman-temannya.

   f. Doakan
      ------
      Doakanlah setiap anak di kelas anda dengan menyebut namanya.
      Perhatikan perubahan apa saja yang terjadi ketika anda berdoa
      bagi mereka.

   Kiranya Tuhan menyertai pelayanan anda!

   Bahan ini diambil dan diedit dari:
   Judul buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
   Penulis   : Paulus Lie
   Penerbit  : Yayasan Andi
   Halaman   : 75-77

**********************************************************************
o/ SERBA SERBI

                     MEMBUAT UNDANGAN YANG MENARIK
                     =============================

   Undangan memiliki fungsi ganda, yaitu dapat digunakan sebagai cara
   untuk menjaring anak-anak baru, sekaligus juga untuk mempertahankan
   anak-anak lama agar tetap hadir ke Sekolah Minggu.

   Satu hal penting dalam membuat undangan bagi anak-anak adalah
   merancang undangan tersebut sesuai dengan "dunia" anak-anak.
   Artinya, undangan harus "komunikatif" baik dalam desain, bahasa,
   gambar, dan pesan yang hendak disampaikan agar mudah dicerna oleh
   anak,

   Biasanya anak menyukai undangan dalam bentuk potongan gambar yang
   menarik dengan warna-warna cerah, dengan sedikit tulisan seperti
   berikut ini:

    |~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~|
    |  SELAMAT JUMPA                                                |
    |  Salam untuk sobatku:                           / _  _       |
    |  Hello sobat, apa kabar?                       |  o  o  |     |
    |  Saya undang kamu untuk datang                 @   ..   @     |
    |  ke Sekolah Minggu. Acaranya, sipp deh!           <>  /      |
    |  Yaitu:                                              /       |
    |         PESTA BALOONN!                              /        |
    |  Di: ....                                          /         |
    |  Tanggal: ....                                    <><>        |
    |  Jam: ....                                                    |
    |                                                               |
    |  Kami tunggu kedatanganmu .... 'met jumpa ya!  dari sobatmu   |
    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   [[Catatan: Gambar boleh digunting dari gambar-gambar kecil yang
   terdapat pada kertas kado, lalu ditempelkan di kertas undangan.
   Ajaklah anak-anak untuk berpartisipasi membuat undangan ini
   bersama-sama, sehingga mereka dapat ikut merasa berperan.]]

   Cara penyebaran undangan yang paling efektif adalah melalui anak-
   anak. Mintalah kepada setiap anak untuk membawa beberapa undangan
   yang telah disiapkan. Mintalah mereka untuk turut mengundang teman-
   temannya ke Sekolah Minggu, dengan menuliskan nama teman yang akan
   diajak itu pada kartu undangan.

   Contoh lain isi/berita dalam undangan:

    |"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""|
    |  Kepada sobatku: Deni                             |
    |  Yok, kita datang di acara spesial:               |
    |                                                   |
    |                  MINGGU GEMBIRA                   |
    |                                                   |
    |  Diadakan: 1 Agustus di Jl. ABC no.5              |
    |  Acara : - minum TEH CERIA                        |
    |          - permainan ROBOT ROHANI                 |
    |          - CERITA MENARIK                         |
    |          - NYANYI BERSAMA                         |
    |  Ajak juga teman-temanmu, sampai jumpa....        |
    |                                                   |
    |  Dari sahabatmu:                                  |
    |  Didi                                             |
    """""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

   Perhatikan beberapa informasi yang harus ada di dalam undangan:
   1. Nama anak yang diundang
   2. Nama acara/tema dan isi acara
   3. hari dan Tanggal Acara
   4. Alamat tempat diadakannya pesta tersebut (jika bisa disediakan
      peta akan sangat menolong)

   Undangan ini bisa juga dikirimkan kepada anak yang lama sudah
   tidak hadir ke Sekolah Minggu.

   Bahan ini diambil dan diedit dari:
   Judul buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
   Penulis   : Paulus Lie
   Penerbit  : Yayasan Andi
   Halaman   : 69-70

**********************************************************************
o/ RENUNGAN

                 1. KETIKA SI UNTUNG KE SEKOLAH MINGGU
                 =====================================

   Inilah kisah pengalaman Untung ketika pertama kali datang ke SM:

   Hari Minggu pagi itu kebetulan sedang hujan, tapi si Untung bertekad
   untuk pergi ke SM sendiri sesuai dengan ajakan temannya. Di jalan
   menuju ke SM, rambutnya banyak tertiup angin sehingga terasa kumal
   dan basah. Karena tergesa-gesa baju kemejanyapun tidak sempat
   terkancing betul. Jalanan yang becek juga membuat sandalnya
   berlumpur. Ah... rasanya semuanya serba tidak beres. Tapi si Untung
   tetap ingin masuk ke gedung gereja dimana SM itu berada.

   Agak malu-malu Untung masuk ruang Sekolah Minggu. Ia tak menyangka
   bahwa gedung gereja itu begitu besar. Kepada orang yang pertama-tama
   dijumpainya ia berkata, "Temanku menyuruh saya ke sini." Tapi orang
   itu kelihatan sibuk sekali membawa buku-buku ke suatu ruangan. Si
   Untung hanya ditatapnya tanpa menjawab. Tapi untung dia melihat
   teman yang mengundangnya datang ke SM. Ia lari menemuinya untuk
   memberitahukan bahwa ia sudah datang. Mereka berdua bergegas pergi
   menuju ruangan kelas Sekolah Minggu.

   Guru SM di kelas itu kelihatan cantik. Ruang kelas bersih dan rapih.
   Si Untung tersenyum. Inilah pertama kali ia datang ke sebuah SM.
   Ketika ia sedang melihat-lihat tempat baru itu, tiba-tiba ia
   dikejutkan oleh bentakan guru. Ternyata bentakan itu ditujukan
   kepadanya, karena lumpur kering di sandalnya yang mengotori lantai
   ruangan. Guru itu berkata bahwa anak yang baik tidak memakai sandal
   berlumpur ke Sekolah Minggu. Tapi hari ini banyak hujannya, dan
   jalanan becek, Si Untung mencoba membela diri dalam hati.

   Semenit kemudian seorang anak lain menertawakan kemeja Untung yang
   tidak dikancing betul. Ia mengangkat mukanya, memandang guru cantik
   itu. Akan marahkah guru itu pada anak-anak yang menertawakannya?
   Ah...keluh si Untung. Inilah kali pertama si Untung ke SM, dan
   mungkin hanya sekali ini saja.


          2. KETIKA SI ARDI LAMA TAK DATANG KE SEKOLAH MINGGU
          ===================================================

   Ardi berumur 10 tahun, ketika ia pertama kali datang ke SM. Ibunya
   memang sudah lama ingin agar Ardi pergi ke SM dan rupanya Ardi
   sendiri tidak keberatan. Karena itu bulan September Si ibu mulai
   rajin ke gereja dam Ardi mulai datang ke SM secara teratur sampai
   hari Natal. Tapi tiba-tiba Ardi tidak muncul lagi di SM. Sebagai
   Ketua Sekolah Minggu, saya merasa wajib untuk berkunjung ke
   rumahnya untuk menanyakan. Tapi tidak ada orang di rumah dan itu
   saya lakukan beberapa kali. Lalu saya juga mencoba mengirim surat
   dua-tiga kali, tapi tidak ada jawabnya. Setelah 2 bulan berlalu baru
   saya mendapat surat dari ibunya yang mengatakan bahwa Ardi akan
   datang kembali ke Sekolah Minggu pada hari Minggu berikutnya. Tapi
   setelah ditunggu, ternyata ... tidak ada Ardi hari Minggu itu.
   Kemudian saya mendengar dari teman-temannya bahwa Ardi tidak akan
   datang lagi. Saya sekali lagi mencoba mengirim surat kepada ibunya,
   tapi lagi-lagi tidak ada jawaban. Saya akhirnya berpikir mungkin
   tidak ada gunanya mengirimkan kepada ibu itu undangan untuk Ardi
   agar ia dapat menghadiri pertemuan Pekan Pekabaran Injil yang tidak
   lama lagi akan kami selenggarakan.

   Dua hari sebelum pertemuan Pekan PI itu, ketika saya sedang
   membereskan kertas-kertas, saya menemukan kartu undangan PI, lalu
   tanpa berpikir panjang saya masukkan undangan itu dalam sebuah
   amplop dan mengirimkannya ke alamat si ibu, bersama sehelai surat
   kecil yang mengatakan betapa kami merasa kecewa karena Ardi tidak
   datang kembali ke Sekolah Minggu. Hari Minggu pagi ... hari pertama
   pada Pekan PI itu ... anak pertama yang menyapa saya pagi itu adalah
   Ardi! Ardi rajin menghadiri setiap pertemuan dengan gembira. Dan
   pada malam terakhir pertemuan itu Tuhan langsung menjawab doa. Ardi
   tinggal pada akhir pertemuan itu untuk berbicara kepada kami, dan ia
   berdoa, meminta kepada Tuhan Yesus untuk masuk dalam hatinya dan
   menjadi Juruselamatnya. Sejak itu ...  alangkah berubahnya Ardi,
   ia betul-betul ingin hidup untuk Tuhan Yesus!

   Bahan ini diambil dan diedit/dimodifikasi dari:
   1. Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu I
      Penerbit  : Gandum Mas
      Halaman   : 274

   2. Judul buku: Penuntun Sekolah Minggu
      Penerbit  : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF
      Halaman   : 94-95

**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

   Dari: Esther N.
   >Salam Sejahtera,
   >Saya merasa sangat bersyukur dengan adanya forum komunikasi seperti
   >ini dan terimakasih untuk kiriman artikel yang telah saya terima.
   >Artikel secara rutin saya terima mulai dari edisi 35, mengenai
   >Bible Camp. Saya akan berterimakasih sekali bila untuk edisi-edisi
   >sebelumnya, yaitu nomor 1-34, dapat dikirim ke saya.
   >
   >Saya mewakili teman-teman GSM di gereja kami merasa edisi-edisi
   >yang selama ini dikirimkan selalu terasa pas dengan kegiatan yang
   >akan kami adakan dan berguna terlebih bagi kami gereja yang baru
   >otonom dimana segalanya 'serba baru' termasuk guru-guru sekolah
   >minggunya, sehingga referensi-referensi semacam itu sangat kami
   >butuhkan.
   >Begitupun dengan teman-teman dikantor yang juga guru sekolah minggu
   >merasa senang ketika saya kirimi artikel edisi bina anak ini, yang
   >selanjutnya akan mereka bagikan ke rekan-rekan di tempat pelayanan
   >mereka masing-masing.
   >
   >Sekali lagi terima kasih, dan kami tunggu kiriman selanjutnya.
   >Tuhan memberkati.
   >Esther

   Redaksi:
   Senang sekali mendengar bahwa anda mendapat banyak berkat dari
   Publikasi e-BinaAnak ini dan anda juga telah bagi-bagikan kepada
   teman-teman yang lain. Ada satu cara yang mudah jika teman-teman
   anda (yang memiliki alamat email) ingin berlangganan, yaitu:
   1. mendaftar sendiri langsung dengan mengirim e-mail kosong ke:
              <subscribe-ikan-BinaAnak@xc.org>, 2. anda kirim alamat email teman-teman anda kepada redaksi.
   Dengan begitu, teman-teman anda akan langsung mendapat kiriman
   e-BinaAnak dari kami. Sekali lagi terima kasih untuk suratnya dan
   selamat menanti kiriman e-BinaAnak selanjutnya di mailbox anda.

**********************************************************************
  Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
**********************************************************************
        Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                    Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org