Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/35

e-BinaAnak edisi 35 (26-6-2001)

Bible Camp

       ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 035/Juni/2001
-----------
     o/ SALAM DARI REDAKSI
     o/ ARTIKEL              : Bagaimana Menyelenggarakan Bible Camp
                                untuk Anak
     o/ TIPS MEMBIMBING      : Tips Membimbing Anak Secara Pribadi
                                dalam Bible Camp
     o/ AKTIVITAS            : Permainan dalam Bible Camp
     o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Sekolah Alkitab Liburan

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kristus,

   "Libur tlah tiba ... Libur tlah tiba... Hore... Hore..." Hari libur
   selalu menjadi saat yang menyenangkan bagi anak-anak, karena mereka
   bisa "melupakan" sejenak segala kesibukan sekolah dan menggunakannya
   untuk bermain, berekreasi dan bersenang-senang.

   Nah... alangkah tepatnya jika pada hari-hari libur ini kita
   mengajak anak-anak untuk memanfaatkan waktu bersenang-senang dengan
   kegiatan yang berguna bagi hidup mereka? Ada banyak acara yang bisa
   dilakukan oleh gereja untuk mengisi hari libur anak-anak. Oleh karena
   itu pada kesempatan ini Redaksi akan membahas tentang Bible Camp,
   suatu kegiatan "outdoor" yang dapat menjadi alternatif untuk mengisi
   hari libur anak yang berkesan.

   Selamat melayani dan mempersiapkan Bible Camp.

   Staf Redaksi e-BinaAnak

   "Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan
    lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan RohKu
    ke atas keturunanmu, dan berkatKu ke atas anak cucumu.
    Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air,
    seperti pohon gandarusa di tepi sungai."            (Yesaya 44:3-4)
        <http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yes/T_Yes44.htm 44:3>

***********************************************************************
o/ ARTIKEL

            BAGAIMANA MENYELENGGARAKAN BIBLE CAMP UNTUK ANAK
            ================================================

   Bible Camp adalah salah satu program gereja yang sangat efektif
   untuk memenangkan anak bagi Kristus. Bible Camp biasanya menawarkan
   program yang seimbang antara pengajaran, penyembahan, persekutuan,
   rekreasi, dan ekspresi.

   Bible Camp pada umumnya diadakan bagi anak yang berusia 9-12 tahun
   dan remaja karena pada usia ini mereka suka bermain di luar
   lingkungan rumah, seperti hutan, sawah dan kebun. Mereka juga
   menyukai petualangan, baik secara fisik seperti memanjat, berkemah,
   menyusuri sungai, atau secara mental seperti melakukan permainan
   kelompok, perlombaan, dan sebagainya.

   Dalam sebuah Bible Camp, selain pengajaran Firman Tuhan, acara juga
   akan diisi dengan berbagai acara seperti rekreasi, olah raga,
   permainan, dan bermacam-macam aktivitas yang membangkitkan semangat
   petualangan anak.

   A. PENTINGNYA BIBLE CAMP ANAK

   Hingga saat ini Bible Camp dipercaya sebagai pola pendekatan yang
   baik untuk menanamkan nilai-nilai rohani pada anak. Dibandingkan
   dengan Sekolah Minggu, dimana anak hadir sekitar 1 jam untuk
   mengikuti ibadah, lalu anak pulang, Kegiatan Bible Camp memungkinkan
   anak tinggal selama beberapa hari. Hal ini membuat pengajaran Firman
   Tuhan dapat ditanamkan secara intensif dan lebih mendalam.

   Anak juga dapat terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk
   aktivitas rohani, seperti: persekutuan doa bersama teman sekamar,
   melakukan saat teduh, atau PA (pemahaman alkitab) bersama.

   Sudah banyak yang membuktikan bahwa melalui Bible Camp, anak-anak
   menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kehidupan anak
   diubahkan oleh Kasih Kristus. anak-anak mengambil komitmen untuk
   melayani Tuhan, anak-anak bertekad untuk hidup lebih mantap dalam
   kekristenan, dan tidak sedikit pula anak-anak yang "menemukan" nilai
   dirinya, kepribadiannya, bahkan bakat/talenta yang dapat dikembangkan
   nya bagi kemuliaan nama Tuhan.

   Selain pengajaran Firman Tuhan yang sifatnya membangun dasar iman
   seorang anak, acara Bible Camp biasanya juga dilengkapi dengan
   berbagai langkah praktis dan aplikatif mengenai cara hidup seorang
   anak Tuhan sehingga anak dapat dengan mudah menyerap dan menerapkan
   materi tersebut sepulang dari Bible Camp.

   Singkatnya, banyak keputusan penting dalam hidup anak yang diambil
   saat mengikuti Bible Camp bila dibanding acara/kegiatan rohani
   lainnya.

   B. PERENCANAAN BIBLE CAMP UNTUK ANAK

   Bible Camp untuk anak sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari
   sebelumnya, paling tidak dua bulan sebelumnya. Baik guru maupun anak
   harus menyadari bahwa Bible Camp bukanlah sekedar acara bermain dan
   rekreasi tanpa tujuan, namun melalui berbagai kegiatan yang menarik
   tersebut, Bible Camp didesain untuk memenuhi kebutuhan rohani anak.

   Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp
   adalah kecermatan pengamatan terhadap kebutuhan anak dan kondisi
   Sekolah Minggu. Perencanaan harus mendetail dan jelas. Demikian juga
   dengan persiapan, haruslah dikerjakan dengan teliti.

   Beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam
   merencanakan Bible Camp adalah:

   1. Tempat dan Lingkungan Bible Camp

   Tempat yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah Bible Camp.
   Karena itu jauh sebelumnya perlu diadakan survey untuk menentukan
   tempat yang cocok bagi penyelenggaraan Bible Camp tersebut. Beberapa
   hal yang perlu dipertimbangkan misalnya: jenis Camp (akan menggunakan
   fasilitas gedung atau tenda), sarana air, penerangan dan keamanan,
   serta lokasi.

   Tempat yang baik tidak selalu terletak di luar kota dengan lingkungan
   alam yang indah sehingga mempunyai daya tarik yang besar. Bila
   kondisi tidak memungkinkan, Bible Camp bisa pula diadakan hanya untuk
   1 malam dan dapat dilaksanakan di halaman gereja (asal memenuhi
   syarat), atau di rumah salah satu anggota gereja yang memiliki
   halaman luas atau ruangan yang mampu menampung seluruh peserta Bible
   Camp.

   Selain itu, lingkungan Camp juga merupakan salah satu faktor penentu
   keberhasilan program. Lingkungan harus baik, bersih, jauh dari
   aktivitas yang mengganggu dan tidak bising.

   2. Program/Acara Bible Camp

   Program Camp yang baik akan menolong anak berkembang dan memiliki
   kerinduan untuk datang lagi pada acara serupa di waktu yang akan
   datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program
   Bible Camp antara lain:

   a. Firman Tuhan sebagai pusat acara
      --------------------------------
      Di dalam Bible Camp, Firman Tuhan merupakan pusat. Jadi, berbagai
      aktivitas atau kegiatan menarik yang direncanakan harus mengarah
      pada Firman Tuhan yang akan disampaikan pada anak.

   b. Acara yang sesuai dengan kebutuhan anak
      ---------------------------------------
      Alkitab memandang manusia secara utuh dan menyeluruh (Lukas
      2:40). 
      Jadi, program Bible Camp hendaknya memenuhi kebutuhan
      rohani, fisik, mental dan emosional Anak. Beberapa alternatif
      bentuk acara yang biasa dilakukan dalam Bible Camp, misalnya:
      saat teduh, olah raga, makan bersama, PA (pemahaman Alkitab),
      ceramah, diskusi/aktivitas kelompok, rekreasi, mengerjakan
      ketrampilan, permainan/lomba, acara bebas, KKR, ibadah kamar, dan
      tentunya waktu istirahat yang cukup.

      Sebaiknya program disusun dengan memperhatikan keseimbangan
      antara ibadah (acara formal) dan rekreasi. Rencana program juga
      perlu mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan anak, serta keadaan
      dan situasi setempat. Siapkan berbagai acara "cadangan" bila
      terjadi hal-hal di luar rencana (misalnya: hujan, angin keras,
      ada tanah longsor di sekitar lokasi, dsb.).

   c. Roh Kudus sebagai Penolong Utama
      --------------------------------
      Dalam Bible Camp, biarkanlah Roh Kudus bekerja sebebas-bebasnya,
      baik melalui pemberitaan Firman Tuhan, aktivitas, persekutuan di
      tenda/kamar, rekreasi, acara makan dan segi-segi kehidupan Camp
      lainnya. Tugas seorang konselor/guru yang mendampingi anak adalah
      terus mendoakan dan melayani mereka, sambil memberi teladan
      mengenai kehidupan kekristenan.

      Pada saat menyusun program Camp ini, ingatlah bahwa Tuhan bekerja
      dalam segala waktu dan acara Camp.

   3. Promosi Bible Camp

   Paling tidak sebulan sebelum Bible Camp diadakan, informasi
   mengenainya sudah harus disampaikan baik pada anak maupun pada
   orangtua dan jemaat gereja. Media yang digunakan dapat berupa
   pemberitahuan lisan di kelas Sekolah Minggu, buletin, selebaran,
   warta gereja, poster, spanduk, dan lainnya.

   Dalam promosi tersebut informasi yang disampaikan adalah waktu
   pelaksanaan Bible Camp, tempat, dan program-program apa saja yang
   ditawarkan.

   4. Peserta

   Peserta yang ikut sebaiknya dibatasi anak-anak usia 9-12 tahun
   (untuk Camp Anak) dan usia SLTP dan SLTA (untuk Camp pra-remaja dan
   remaja), dimana anak-anak ini pada umumnya sudah dapat mengurus
   dirinya sendiri. Setiap peserta harus mendapatkan surat ijin dari
   orangtua. Panitia juga harus menentukan barang pribadi apa saja yang
   perlu dibawa oleh setiap peserta, dan barang apa yang dilarang untuk
   dibawa.

   C. PANITIA DAN GURU YANG TERLIBAT DALAM BIBLE CAMP

   Seluruh staf dan panitia yang terlibat dalam Bible Camp, baik yang
   bertugas sebagai pemimpin kelompok tenda/kamar, pemimpin saat teduh,
   pemimpin doa, pemimpin pujian dan penyembahan, pemimpin sharing,
   pemberi kotbah, konselor (yang akan mendampingi anak) dan sebagainya
   sebaiknya diberi pelatihan khusus, sehingga mereka mempunyai
   ketrampilan dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula sebaiknya
   dibentuk tim doa khusus dari panitia untuk berdoa bagi setiap acara
   dan kegiatan yang dilaksanakan dalam Bible Camp.

   Salah satu dampak positif Bible Camp adalah Guru Sekolah Minggu
   dapat lebih mengenal dan memahami anak-anak (terutama anak-anak
   asuhnya sendiri), karena selama 24 jam guru berada di sisi anak-
   anak itu. Guru belajar bersama anak, bermain bersama anak, bersekutu
   dan berdoa bersama anak. Dengan demikian melalui Bible Camp, Guru
   Sekolah Minggu dan anak akan semakin dipersatukan.

   Kiranya informasi di atas dapat menolong Anda dalam mempersiapkan
   sebuah Bible Camp. Selamat melayani!

   Bahan ini dirangkum dari dari:
   1. Judul buku: Pedoman Pelayanan Anak
      Penulis   : Ruth Laufer
      Penerbit  : YPPII
      Halaman   : 292-296

   2. Judul buku: Childhood Education in The Church
      Editor    : Clark, Brubaker and Zuck
      Penerbit  : Moody Press, Chichago
      Halaman   : 315-319

**********************************************************************
o/ TIPS MEMBIMBING

          TIPS MEMBIMBING ANAK SECARA PRIBADI SAAT BIBLE CAMP
          ===================================================

   Besar kemungkinan anak akan memberi respons terhadap pemberitaan
   Firman Tuhan saat mengikuti Bible Camp. Untuk itu para guru yang
   bertugas/konselor harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam
   memberikan bimbingan lebih lanjut secara pribadi kepada anak
   tersebut.

   A. PERSIAPAN DAN LANGKAH AWAL

   Sebelum memulai, guru/konselor harus berdoa kepada Tuhan agar diberi
   kepekaan serta pimpinan untuk mengetahui siapa anak yang perlu
   mendapat bimbingan secara pribadi, dan apa saja yang perlu dikatakan/
   disampaikan pada anak tersebut.

   Biasanya dalam acara KKR, anak akan menerima tantangan atau ajakan
   sebagai respons dari Firman Tuhan yang diberitakan. Entah itu dengan
   cara mengangkat tangan, berdiri di tempat, atau maju ke altar.
   Tantangan atau ajakan tersebut harus jelas dan mudah dimengerti oleh
   anak, apakah itu tantangan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat,
   ataukah ajakan untuk makin rajin belajar Alkitab, dsb.

   Seorang guru atau konselor perlu mengambil sikap seperti layaknya
   seorang dokter, yang bertanya tentang gejala sakit si pasien. Dari
   situlah diharapkan konselor dapat mengetahui inti permasalahan anak
   untuk anak dapat mengambil keputusan secara sadar.

   Guru atau konselor harus dapat membedakan kebutuhan anak yang
   dibimbingnya, apakah dia baru mengambil keputusan untuk menerima
   Kristus, apakah dia sudah menerima Kristus tapi masih ada keraguan
   di dalam hatinya, apakah dia memerlukan kepastian akan
   keselamatannya, apakah dia memiliki permasalahan yang mengganggu
   pikirannya, ataukah dia hanya ikut-ikutan saja.

   Pada awal percakapan/bimbingan, temuilah anak secara pribadi dan
   tanyakan padanya apa yang membuat dia mengambil keputusan (entah
   dengan mengangkat tangan, berdiri, atau maju). Sediakan waktu bagi
   anak untuk menjawab pertanyaan anda tersebut. Sementara itu mintalah
   pimpinan Roh Kudus agar anda mendapat kepekaan rohani. Seringkali apa
   yang tampak di luar hanyalah "gejala"nya saja, sementara inti
   permasalahannya masih harus ditemukan bersama.

   Kadang-kadang seorang anak yang sudah pernah menerima Kristus akan
   mengambil keputusan lagi (entah dengan mengangkat tangan, berdiri,
   atau maju ke altar) saat ada ajakan untuk menerima Kristus. Jangan
   lalaikan dia, karena kejadian tersebut justru menunjukkan bahwa anak
   ini mempunyai suatu keperluan yang harus dilayani. Mungkin dia tidak
   memiliki kepastian akan keselamatannya (1 Yohanes 5:11-13), mungkin
   ia tidak dapat mengatasi dosa yang sudah dilakukannya setelah
   menerima Kritus (1 Yohanes 1:9), mungkin ia memiliki beban khusus
   dalam hatinya (1 Yohanes 5:14-15), atau mungkin ia ingin
   mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan (Roma 12:1-2).

   B. MEMBIMBING DUA TIPE ANAK

   Pada tahap ini, konselor dihadapkan pada 2 kemungkinan, apakah anak
   yang dilayaninya belum menerima Kristus, atau sudah menerima Kristus.

   Bagi anak yang belum menerima Kristus, anda dapat menolong dan
   membimbing dia bagaimana untuk menerima Kristus. Mengenai hal ini,
   anda dapat meminta anak membaca Yohanes 3:16, dan tekankan bahwa
   berita keselamatan tersebut ditujukan bagi dirinya. Gantilah kata
   "dunia" pada ayat tesebut dengan nama anak itu. Hal ini akan menolong
   anak itu mengerti akan ajakan Allah kepadanya secara pribadi.

   Selanjutnya mintalah anak membaca Wahyu 3:20, dan katakan bahwa
   kita tidak cukup hanya tahu bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita,
   namun kita juga harus menerima DIA di dalam hati kita. Maukah kamu
   menerima Yesus sekarang? Pimpinlah dia untuk berdoa menerima
   Kristus, dan berharaplah pada Roh Kudus untuk meyakinkan anak itu
   bahwa ia telah selamat.

   Bila anak tersebut sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat, maka
   konselor dapat memberikan bimbingan lanjut terhadap anak tersebut,
   karena ada kemungkinan anak tersebut menghadapi permasalahan lain
   dalam dirinya.

   Menurut seorang penginjil yang bernama Oswald Smith dalam bukunya
   "The Consuming Fire" (Api yang Menghanguskan) ada 3 jenis persoalan
   yang sedang dihadapi seorang anak Tuhan:
     1. Keragu-raguan tentang keselamatan
     2. Keputus-asaan karena kegagalan
     3. Kemunduran ke dalam dosa

   Cara membimbing anak yang menghadapi permasalahan tersebut antara

   lain, 1. Anak yang ragu tentang keselamatannya
      -------------------------------------
      Bacalah 1 Yohanes 5:13 bersama dengan anak. Jelaskan bahwa kalau
      dia sungguh percaya ayat itu benar, maka dia juga harus yakin
      bahwa ia telah diselamatkan. Ajar dia untuk berpegang teguh pada
      Firman Tuhan, dan bukan pada perasaan atau pikirannya sendiri.
      Selanjutnya ajaklah anak untuk berdoa kepada Yesus untuk bersyukur
      karena dia telah diselamatkan (meski perasaan ragu masih mungkin
      akan mengganggunya lagi).

   2. Anak yang putus asa/merasa hidupnya gagal
      -----------------------------------------
      Bacalah Matius 11:28; Filipi 4:13; 1 Yohanes 4:4 atau 1 Korintus
      15:57. 
      Jelaskan bahwa setiap anak Tuhan memang akan senantiasa
      menerima berbagai kesulitan dan masalah dalam hidupnya. Tapi, dia
      tidak perlu takut atau putus asa karena Tuhan senantiasa
      menyertainya, memberi kekuatan, bahkan telah menyediakan
      kemenangan. Bandingkan 1 Petrus 5:8; 1 Yohanes 3:8, dan Roma
      6:14. 
      Selanjutnya ajaklah anak berdoa untuk bersyukur atas janji
      Tuhan, dan ingatkan untuk selalu bersandar hanya kepada Tuhan.
      Berikan semangat pada anak untuk terus giat belajar Firman Tuhan.

   3. Anak yang mengalami kemunduran ke dalam dosa
      --------------------------------------------
      Bacalah 1 Yohanes 1:9. Jelaskan pada anak bahwa Tuhan mau supaya
      kita "mengakui dosa-dosa" kita, dan bila kita mau melakukannya
      Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa ia akan segera diampuni dan
      disucikan kembali. Hal tersebut akan membebaskan anak dari
      berbagai permasalahan batin yang menekannya. selanjutnya ajaklah
      anak berdoa untuk mengakui dosa-dosanya di hadapan Tuhan, dan
      bersyukur karena Tuhan mau mengampuni serta menyucikan dirinya
      kembali, dan mintalah Tuhan memberi kekuatan supaya dia tidak
      lagi meneruskan perbuatan dosanya itu.

   C. BIMBINGAN LANJUTAN

   Seusai Bible Camp, usahakan sebisa mungkin untuk tetap berhubungan
   dengan anak yang anda bimbing, paling tidak beberapa waktu setelah
   Bible Camp anda dapat mengundang anak tersebut untuk makan bersama/
   sekedar jalan-jalan sambil anda membicarakan mengenai perkembangan
   dari keputusan yang telah diambilnya saat Bible Camp tersebut.

   Pernahkah terpikir dalam benak anda, bahwa saat ini ada banyak anak
   yang tidak memiliki seseorang yang mengasihinya atau yang dapat
   menolong mereka dalam hal-hal rohani? Mungkin andalah orang yang
   dikirim Tuhan untuk membukakan jalan bagi masa depan anak itu di
   dalam Tuhan.

   Selamat melayani!

   Bahan ini diambil dan diedit dari:
   1. Judul buku: Mengajar Untuk Mengubah Kehidupan
      Penulis   : Lelia Lewis
      Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup
      Halaman   : 83-85

   2. Judul buku: Penginjilan dan Pelayanan Pribadi
      Penulis   : W. Stanley Heath
      Penerbit  : YAKIN
      Halaman   : 62-69

**********************************************************************
o/ AKTIVITAS
                       PERMAINAN DALAM BIBLE CAMP
                       ==========================

   Berikut ini ada beberapa macam ide permainan yang dapat anda gunakan
   saat mengadakan Bible Camp:

   A. TARIK TAMBANG ALKITAB

      Buatlah dua regu yang masing-masing terdiri dari lima anak.
      Sediakan tali tambang dan mintalah lima anak pada regu pertama
      untuk berbaris sambil memegang tali pada ujung yang satu,
      sedangkan pada ujung yang lain pada regu lawan juga berbaris
      sambil memegang tali, seperti mau mengadakan tarik tambang. Pada
      permainan ini anak tidak menarik tambang melainkan adu cepat
      menjawab pertanyaan yang diajukan gurunya. Tarikan/pertanyaan
      diajukan hanya pada anak paling depan yang berdiri saling
      berhadapan dengan lawannya. Anggota lain yang berdiri dibelakang
      boleh membisiki jawaban, dan tidak boleh keras-keras supaya tidak
      terdengar oleh lawannya, namun yang memberikan jawaban tetap anak
      yang paling depan.

      Ketika pertanyaan diajukan, anak di depan yang berhasil menjawab
      dan mendahului lawannya akan mendapat angka. Regu yang mendapat
      angka ini maju sepanjang 30 cm. Sesudah tarikan pertama selesai,
      kedua anak yang di depan (dari kedua belah pihak) pindah ke
      belakang barisannya masing-masing. Selanjutnya orang kedua pada
      masing-masing regu menjadi jurubicara bagi regu tersebut. Apabila
      salah satu anak dapat menjawab maka regu mereka boleh maju 30 cm,
      dan orang kedua pindah ke barisan paling belakang. Demikian
      seterusnya sampai anak yang ke lima. Yang menang adalah regu yang
      dapat menjawab pertanyaan lebih banyak dari pada lawannya,
      dan yang mendapat tali lebih panjang dari lawannya.

   B. PEMIMPIN MISTERIUS

   Pelaksanaan:
   1. Mintalah anak-anak duduk bersila di lantai dalam bentuk
      lingkaran. Minta salah satu anak untuk keluar ruangan selama
      kira-kira 2 menit. Kemudian pilihlah seorang anak dari antara
      anak-anak yang ada dalam ruangan untuk menjadi pemimpin
      misterius.

   2. Minta anak-anak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin
      misterius tadi (misalnya: menggaruk tangan, memegang kepala,
      menepuk lutut, dll). Gerakan itu berubah-ubah setiap 30 detik.
      Kemudian mintalah anak yang di luar tadi masuk dan menebak siapa
      seorang pemimpin misterius yang ada dalam kelompok itu (saat
      melakukan gerakan dapat diiringi musik). Bila pemimpin misterius
      telah ditemukan, ulangi permainan tadi dan anak memilih lagi
      pemimpin misterius yang baru.

   3. Dengarkan bagaimana Tuhan Yesus juga menjadi pemimpin misterius
      di tengah-tengah kita. Bacalah Yohanes 1:14. Dalam permainan
      tadi, di antara kamu ada yang tidak tahu siapa pemimpin misterius
      tadi, tapi ia pasti ada di tengah-tengah kita.
      a. Bagaimana caranya Tuhan ada dalam kelompok kita setiap saat?
      b. Mudah atau sukarkah untuk mengetahui bahwa Tuhan itu ada/
         hadir? Jelaskan!
      c. Bagaimana caranya engkau menemukan siapa pemimpin misterius
         itu?
      d. Apakah cara itu dapat menolongmu untuk menemukan kehadiran
         Tuhan di tengah kita? Mengapa?
      e. Saat kita mencari kehadiran Tuhan di tengah kita, temukan
         sesuatu di sekeliling kita yang dapat menunjuk kepada-Nya.

   Bahan diatas diambil dari:
   1. Judul buku : Belajar Alkitab Melalui Permainan
      Penulis    : Ronald F. Keeler
      Penerbit   : PT. BPK Gunung Mulia
      Halaman    : 53

   2. Judul Buku : Bertumbuh Bersama Yesus (jilid 2)
      Penulis    : Lisa Veronika, S.Th.
      Penerbit   : Yayasan Tumbuh Bersama
      Halaman    : 8 (Kebaktian Khusus)

**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

   Dari: "Serly Tankilisan" <serly_t@>

   >Salam dalam kasih Yesus,
   >saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas layanan e-Bina anak
   >ini, yang telah membantu saya dalam pelayanan Sekolah Minggu.
   >Sebentar lagi Sekolah Minggu tempat saya melayani akan mengadakan
   >SAL (Sekolah Alkitab Liburan), kalau bisa saya ingin meminta e-bina
   >anak untuk membahas tentang SAl ini lebih lanjut.
   >Terima kasih.
   >SERLY

   Redaksi:
   Maaf, edisi e-BinaAnak beberapa waktu yang lalu telah memilih
   membahas tentang Bible Camp. Memang tidak sama dengan acara SAL, 
   tapi siapa tahu acara Bible Camp ini bisa menjadi ide alternatif
   untuk gereja anda... Kami akan membahas tentang SAL untuk waktu
   mendatang (liburan tahun depan).

**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
**********************************************************************
        Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
               Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                    Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org