Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/515

e-BinaAnak edisi 515 (5-1-2011)

Tahun Baru (I)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
ARTIKEL: PERSIAPAN MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU
WARNET PENA: BLOG BAHAN-BAHAN SEKOLAH MINGGU

Shalom,

Bersyukur kepada Tuhan Yesus atas penyertaan dan kasih-Nya yang tidak
pernah berkesudahan bagi kita. Terlebih lagi saat memasuki awal tahun
ini, kasih Tuhan sungguh tidak pernah berubah dicurahkan kepada
anak-anak-Nya. Melalui kasih-Nya, e-BinaAnak semakin termotivasi
untuk bisa memberikan yang terbaik demi kemuliaan nama-Nya. Tahun 2011
ini, e- BinaAnak hadir dengan tampilan format yang lebih sederhana dan
praktis. Setiap bulan, e-BinaAnak akan menyajikan 1 tema yang kami
tuangkan dalam Artikel, Warnet Pena, Bahan Mengajar, Sua Pelayan Anak,
Tips, dan Stop Press. Hanya saja, kami akan memberikan masing-masing
bahan secara berkesinambungan. Untuk minggu pertama, kami akan
menyajikan Artikel dan Warnet Pena; Minggu kedua, Bahan Mengajar dan
Sua Pelayan Anak; Minggu ketiga, Tips dan Stop press; Minggu keempat,
Bahan Mengajar dan Mutiara Guru.

Memasuki awal tahun ini, e-BinaAnak kembali mengajak para guru Sekolah
Minggu untuk memantapkan komitmen dan pelayanannya bagi Tuhan. Setiap
aktivitas yang dilakukan dalam pelayanan, haruslah mengalami
perkembangan yang lebih baik, tetap berpusat pada Kristus, dan semakin
memiliki kerinduan untuk membawa lebih banyak anak datang pada Yesus.
Mari menyimak sajian perdana e-BinaAnak tahun 2011 ini, kiranya
Artikel dan Warnet Pena yang kami hadirkan di edisi ini dapat
bermanfaat untuk kemajuan setiap guru Sekolah Minggu. Tuhan Yesus
memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak
Santi Titik Lestari
< santi(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


ARTIKEL: PERSIAPAN MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU

"Apakah Anda senang mengajar? Apakah Anda bersyukur kepada Allah atas
kehormatan yang Dia berikan kepada Anda untuk mengajar Alkitab?"

"Jangan biarkan telur hidup dierami ayam mati!" Pernyataan ini adalah
nasihat yang baik untuk guru dan petani. Karena kita tidak bisa
memberikan apa yang tidak kita miliki, kita memerlukan persiapan
pribadi untuk menjadi guru Sekolah Minggu yang terbaik. Sebelum
mengajar, kita perlu melihat ke empat arah, yaitu Tuhan, Alkitab, Diri
Sendiri, dan Murid.

1. Melihat kepada Tuhan

Persiapan rohani untuk mengajar diawali dengan menerima hidup baru
dalam Kristus. Kita perlu meyakini bahwa kita sendiri sudah lahir baru
-- bahwa dasar keyakinan kita untuk memperoleh hidup kekal hanyalah
Yesus Kristus.

Pengakuan

Pengakuan berarti setuju dengan Allah mengenai kelemahan-kelemahan
kita, jujur, dan terbuka dengan-Nya. Kita dapat meminta pengampunan
kepada Allah seperti ketika kita meminta maaf kepada teman saat kita
bersalah kepadanya.

Roh Kudus adalah Pengubah para guru yang hebat. Salah satu hal
terindah yang dapat kita contohkan pada murid-murid kita adalah apa
yang Roh Kudus lakukan dalam kehidupan kita.

Kekaguman

Kekaguman ditunjukkan dengan menyembah Allah karena sifat-sifat-Nya.
Allah selalu Mahaada, Mahakuasa, Mahakuat, Mahahadir, Mahatahu,
Mahabenar, Mahajujur, Mahakasih, dan tidak pernah berubah. Kekaguman
atas sifat-sifat Allah menolong kita untuk menghargai siapa Dia dan
siapa kita, dalam hubungan dengan Dia. Permohonan sebagai guru, kita
memerlukan kebijaksanaan, keterbukaan kepada Roh Kudus, kreativitas,
dan kepekaan terhadap jiwa murid-murid kita.

Ada baiknya jika kita meminta Allah menyulutkan api cinta dan
antusiasme dalam diri kita pada setiap sesi. Apa pun yang terjadi
dalam kelas Sekolah Minggu, kita perlu memperlihatkan sikap positif,
terlebih lagi sikap antusias, bagi Allah dan firman-Nya.

Ucapan syukur

Kita menyatakan rasa syukur kita atas karunia-karunia dari Allah. Kita
dapat membaca doa-doa dalam Alkitab (seperti Filipi 1:9-11 atau Efesus
3:14-21) dengan suara yang nyaring dan lantang seperti doa kita
sendiri, serta memasukkan nama kita atau nama murid kita. Sebagai
rekan kerja Allah, kita juga memunyai tanggung jawab. Seperti halnya
ketika Musa mengangkat tongkatnya ke atas Laut Merah, barulah mukjizat
terjadi, Allah membelah laut itu dan umat Israel dapat menyeberang
dengan selamat. Kita melakukan apa yang bisa kita lakukan dan
membiarkan Allah melakukan segala sesuatu yang tidak bisa kita
lakukan. Apakah Anda senang mengajar? Apakah Anda bersyukur kepada
Allah atas kehormatan yang Dia berikan kepada Anda untuk mengajar
Alkitab? Sebagai guru Sekolah Minggu, kita terlibat dalam salah satu
usaha terbesar di dunia yang layak menjadi prioritas tertinggi kita.

2. Melihat ke Alkitab

Pikirkanlah, mengajarkan Alkitab sebagai tangga yang memunyai lima
anak tangga. Dimulai dari yang paling mudah sampai yang paling sulit,
lima langkah untuk mengajar adalah mendengar, membaca, belajar,
menghafal dan menerapkan Alkitab.

Membaca Alkitab perlu menjadi kesukaan kita sehari-hari, bukan hanya
sebagai tugas. Membiasakan diri mencatat saat membaca sangat berguna,
seperti membuat judul sendiri untuk sebuah pasal Alkitab. Judul dapat
ditulis pada tepi Alkitab atau ditulis dalam buku catatan.

Jangan lupa bahwa Roh Kuduslah yang membuat Alkitab hidup untuk kita
dan untuk kelas kita. Mulailah sesi pembelajaran dengan berdoa,
"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari
Taurat-Mu" (Mazmur 119:18, TB). Bersyukurlah kepada Tuhan atas apa
yang telah Anda pelajari dari firman-Nya, dan mintalah bantuan-Nya
untuk menerapkannya.

Jika kita pribadi menerapkan Alkitab sebelum mengajarkannya kepada
orang lain, kita dibimbing untuk melihat ke dalam hati kita.

3. Melihat ke dalam Hati Kita

Kita seharusnya tidak hanya menyampaikan pesan Alkitab tetapi
diubahkan oleh-Nya. Saat kita menyerap makanan rohaninya, kita
menghasilkan buah yang memberkati orang lain. Lebih baik menjadi
suratan yang hidup daripada pengeras suara yang berbunyi nyaring.

Ketika perlu menanyakan pertanyaan tidak hanya tentang Alkitab, tetapi
diri kita sendiri. SPECS membuat pengingat `acrostic` (sanjak atau
susunan kata-kata yang seluruh huruf-awal atau huruf-akhir tiap-tiap
barisnya merupakan sebuah kata atau nama diri, Red) tentang lima
pertanyaan untuk menganalisa sikap-sikap dan tindakan-tindakan kita
berdasarkan firman Allah. Apakah bacaan ini menunjukkan kepada saya:

- Dosa yang perlu ditinggalkan?
- Janji-janji yang kita klaim?
- Teladan-teladan yang perlu ditiru?
- Perintah yang perlu ditaati?
- Batu sandungan yang perlu dihindari?

Ada baiknya jika kita menanyakan, "Apa yang perlu saya lakukan
sekarang?" Memilih paling tidak satu hal yang dapat kita lakukan saat
ini untuk bertumbuh serupa dengan Kristus.

4. Melihat kepada Murid-murid Kita

Apakah kita memandang murid-murid kita sebagai masalah atau potensi?
Yesus memilih 12 murid sebagai `bahan mentah yang dapat diolah` karena
Dia tahu apa yang Dia dapat perbuat dengan mereka sebagai Guru Agung
selama tiga tahun mendatang. Apa yang ingin Anda selesaikan dalam
kelas Anda minggu ini? Pepatah mengatakan, "Jika Anda tidak memunyai
target, Anda tidak akan mendapatkan apa-apa". Pilihlah target untuk
membawa setiap sesi. Target adalah pernyataan jelas tentang apa yang
ingin kita capai.

Kita memerlukan target untuk:

1. Mengetahui apa yang perlu disertakan dalam pelajaran-pelajaran kita
   (dan yang tidak perlu disertakan).
2. Menentukan pilihan metode mengajar kita.
3. Menggunakan waktu dalam kelas dengan bijak.
4. Mengevaluasi seberapa baik pengajaran kita.

Target yang baik adalah target yang spesifik, dapat diukur dan dapat
dilaksanakan. "Setiap murid akan membaca Alkitab mereka" terdengar
spesifik, tetapi seberapa banyak? Seberapa sering? Kapan dimulai?
Membaca tiga pasal setiap hari selama 365 hari adalah hal yang
spesifik dan dapat diukur, tetapi barangkali tidak dapat diraih. Satu
pasal per hari selama tujuh hari cukup praktis untuk dilaksanakan (dan
memulai apa yang kita harapkan menjadi kebiasaan sehari-hari).

Tujuan-tujuan kita barangkali tujuan mental (apa yang saya ingin murid
saya ketahui?), tujuan emosional (apa yang saya ingin murid saya
rasakan?), tujuan kehendak atau volitional (apa yang saya ingin murid
saya lakukan? Red). Tipe-tipe tujuan ini berkaitan dengan akumulasi
informasi para murid, sikap para murid tentang informasi itu, dan
berbagai tindakan dari pilihan-pilihan pribadi mereka secara
berturut-turut. Dalam merencanakan pelajaran, kita membutuhkan seni
eliminasi untuk memilah pelajaran-pelajaran agar dapat menuntun kita
pada tujuan yang kita ingin capai.

Salah satu manfaat dari kurikulum adalah hubungannya yang utuh
tujuan-tujuan tertulis. Kebanyakan buku pegangan guru memunyai tujuan
unit dan pelajaran yang dilengkapi dengan bahan-bahan yang dipilih
secara cermat untuk mencapai tujuan itu.

Setiap bagian dari rencana pelajaran perlu berkorelasi sehingga setiap
bagian (entah PA [Pendalaman Alkitab], penyembahan, pengayaan ide,
lagu, bacaan Alkitab, petunjuk murid, atau tugas-tugas rumah)
berkontribusi pada tujuan-tujuan utama.

Kesimpulan

Beberapa tahun mendatang, apa yang paling diingat murid-murid kita
dari kita? Walaupun Roh Kudus dapat mengulang isi pelajaran kepada
mereka saat dibutuhkan, murid-murid Sekolah Minggu biasanya mengingat
sikap kita. Kesan menyeluruh apa yang mereka bentuk saat bertatap muka
dengan kita setiap minggu? Semoga ingatan mereka di kemudian
hari...Semoga...:

"Aku dapat mengenal Tuhan seperti dia"
"Dia menyukaiku; dia temanku."
"Dia percaya padaku."
"Dia sangat gembira berbicara tentang Yesus."

Mengajar tidak sekadar latihan mental untuk menyiapkan dan mengajarkan
materi pelajaran. Pengajaran membutuhkan pembentukan diri yang terus
berlangsung selama kita melihat kepada Tuhan, melihat Alkitab, melihat
ke dalam hati kita dan melihat kepada murid-murid kita.

Saat Anda melihat setiap arah ini sebelum Anda mengajar, hal ini akan
membantu Anda menjadi guru Sekolah Minggu terbaik yang dari diri Anda.
(t/Uly)

Diterjemahkan dari:
Judul asli buku: How To Be The Best Sunday School Teacher You Can Be
Judul asli artikel: Preparation: Developing as a Teacher
Penulis: Terry Hall
Penerbit: Moody Press, Chicago, 1986
Halaman: Halaman: 11 -- 18


WARNET PENA: BLOG BAHAN-BAHAN SEKOLAH MINGGU

Pelayanan Sekolah Minggu menjadi salah satu sarana untuk melahirkan
anak-anak Kristen yang berkarakter. Situs gkpsdenpasar.blogspot.com
berisikan artikel-artikel menarik yang bisa membantu Anda
mengembangkan pelayanan, khususnya guru Sekolah Minggu dalam mendidik
anak-anak Anda. Beberapa artikel yang bisa Anda dapatkan antara lain,
"Tugas dan kewajiban seorang guru Sekolah Minggu", Sikap atau perangai
guru memegang peranan penting", "Peranan guru dalam lingkungan Sekolah
Minggu", dll. Situs berbahasa Indonesia ini tidak hanya menyajikan
artikel-artikel yang menarik, tetapi juga quiz Alkitab, kreasi
aktivitas puji-pujian, Golden Rules (Panduan, Red) yang diperuntukkan
bagi Guru Sekolah Minggu, dan teka-teki untuk anak Sekolah Minggu.
Selain itu, situs ini juga memunyai bahan-bahan lain, seperti humor,
natal, paskah, Sekolah Minggu, dll. Penampilan situs ini sangat
menarik karena tiap artikel yang ditampilkan disertai dengan gambar,
bahkan foto-foto terkait dengan tiap kegiatan yang dilakukan. Kunjungi
segera situs ini, perluas pengetahuan Anda, dan temukan inspirasi yang
dapat menunjang perkembangan pelayanan Sekolah Minggu Anda. (MM)

==> http://gkpsdenpasar.blogspot.com/search/label/Sekolah%20Minggu


Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org