Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/356

e-BinaAnak edisi 356 (7-11-2007)

Prinsip Komunikasi

 

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                          356/November/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL          : Mengambil Metode-Metode yang Alkitabiah:
                       Kehidupan yang Berkomunikasi
  - TIPS             : Kunci Komunikasi
  - BAHAN MENGAJAR   : Para Nabi dan Cerita Mereka
  - WARNET PENA      : Naskah Drama Natal dari Yungdarius
  - DARI MEJA REDAKSI: Berkolaborasi dalam Pelayanan Anak
                       di In-Christ.Net
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam dalam kasih Kristus,

  Zaman semakin berkembang, teknologi komunikasi pun terus mengalami
  inovasi. Komunikasi bisa dilakukan tanpa hambatan batas waktu dan
  tempat. Tentu saja hal tersebut merupakan keuntungan bagi masyarakat
  saat ini. Tetapi sayangnya, kemajuan di bidang teknologi komunikasi
  cenderung berbanding terbalik dengan komunikasi dalam keluarga.
  Kemajuan teknologi mungkin tidak mengurangi atau bahkan menambah
  kuantitas komunikasi. Tetapi tanpa disadari, dengan kemajuan
  tersebut pula, kualitas komunikasi cenderung menurun. Secanggih apa
  pun fasilitas komunikasi yang diberikan kepada anak, hal itu tidak
  dapat menggantikan kehadiran orang tua maupun anggota keluarganya
  ketika dia ingin menyampaikan sesuatu yang teramat penting, atau
  hanya sekadar bersenda gurau sekalipun.

  Apakah berkomunikasi berarti menghitung sudah berapa kali kita
  berbicara kepada anak kita hari ini? Apakah sebagai orang tua atau
  pendidik, kita tahu benar prinsip-prinsip komunikasi yang
  sebenarnya? Mungkin kita perlu disegarkan atau diingatkan kembali
  akan hal-hal penting dalam berkomunikasi dengan anak. Sebagai sajian
  awal edisi bulan November, minggu ini kami mengusung topik Prinsip
  Komunikasi yang akan disusul dengan topik-topik berikut.

          1. Hambatan-Hambatan Komunikasi
          2. Teknik Berkomunikasi
          3. Bobot Komunikasi

  Mungkin apa yang disajikan bukan merupakan hal yang baru bagi kita
  semua. Tetapi paling tidak melalui setiap sajian, kita dapat
  mengevaluasi kualitas komunikasi kita dengan anak di era teknologi
  komunikasi yang semakin canggih ini.

  Selamat melayani!

  Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana

           "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah
  di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran
                     dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4)
               <http://sabdaweb.sabda.org/?p=Efesus+6:4 >


                            o/ ARTIKEL o/

               MENGAMBIL METODE-METODE YANG ALKITABIAH:
                     KEHIDUPAN YANG BERKOMUNIKASI
               ========================================

  Pada tahun 1978, keluarga kami membangun sebuah rumah. Sementara
  bekerja, kami membicarakan hal-hal yang akan kami lakukan jika
  bangunan rumah tersebut telah selesai. Pada tahun-tahun berselang,
  kami mengadakan penambahan, membentuk ulang model kamar mandi dan
  dapur, dan menyiapkan untuk membuat tambahan. Kami tidak lagi
  membicarakan penyelesaian rumah itu. Kami menyadari bahwa kami akan
  selalu mengubah rancangan rumah kami. Selalu akan ada perbaikan
  tertentu yang harus dilakukan.

  Kegiatan membangun rumah bukan sekadar peristiwa dalam kehidupan
  kami sebagai sebuah keluarga, tetapi lebih daripada itu, kegiatan
  ini telah menjadi gaya hidup! Komunikasi adalah seperti itu.

  SUATU KEHIDUPAN YANG BERKOMUNIKASI

  Komunikasi bukan hanya mendisiplinkan, tetapi juga untuk mengajar
  atau memuridkan, menggembalakan atau membimbing anak-anak Saudara ke
  dalam jalan Allah. Seperti pengajaran dari Ulangan 6, komunikasi
  yang utuh terjadi sementara berbaring, bangun, terjaga dalam
  perjalanan, dan sementara duduk. Para orang tua sering terlalu sibuk
  untuk berkomunikasi, kecuali ada sesuatu yang tidak beres. Suatu
  kebiasaan yang rutin untuk berbicara bersama menyiapkan jalan untuk
  pembicaraan pada situasi-situasi yang tegang. Saudara tidak akan
  pernah memiliki hati anak-anak Saudara jika Saudara berbicara dengan
  mereka hanya ketika sesuatu berjalan tidak beres.

  MENGGEMBALAKAN HATI

  Saya telah menggunakan frasa "menggembalakan hati" untuk memberikan
  bentuk yang jelas terhadap proses membimbing anak-anak kita. Itu
  berarti membantu mereka memahami diri mereka sendiri, karya Allah,
  jalan-jalan Allah, bagaimana dosa bekerja dalam hati manusia, dan
  bagaimana Injil sampai kepada mereka pada tingkat paling mendasar
  dari kebutuhan manusia. Menggembalakan hati anak-anak juga mencakup
  membantu mereka mengerti berbagai motivasi, tujuan, keinginan,
  harapan, dan hasrat. Hal itu memaparkan ciri sebenarnya dari
  realitas dan mendorong iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Saudara
  melaksanakan proses penggembalaan melalui komunikasi yang kaya serta
  berdimensi banyak, seperti telah saya uraikan secara garis besar.

  MEMPERHITUNGKAN PENGORBANAN

  Komunikasi yang jujur, mendalam, serta benar-benar alkitabiah,
  memerlukan pengorbanan. Percakapan yang berwawasan dan tegas
  membutuhkan waktu dan keluwesan. Anak-anak tidak akan mencurahkan
  isi hati atau membuka dirinya menurut jadwal yang diminta. Orang tua
  yang bijaksana berbicara ketika suasana hati anak-anak sedang baik.
  Setiap suasana hatinya demikian, mereka akan sering mengajukan
  pertanyaan, mengemukakan komentar, menyatakan aspek kecil tertentu
  dari hati mereka. Pada saat-saat seperti itu, ketika suara hati
  mereka kacau, Saudara perlu berbicara. Untuk bisa memanfaatkan momen
  yang penting ini, Saudara mungkin harus membatalkan sesuatu. Berilah
  perhatian khusus!

  Saudara harus menjadi pendengar yang baik. Saudara akan kehilangan
  kesempatan berharga jika Saudara hanya mendengarkan anak-anak
  Saudara setengah-setengah. Cara terbaik melatih anak-anak Saudara
  menjadi pendengar aktif ialah mendengarkan mereka dengan penuh
  perhatian.

  Ada yang menganggap bahwa mendengarkan ialah bila melakukan sesuatu
  pada kesempatan-kesempatan yang ada untuk mengatakan sesuatu. Pada
  saat kita pikir mereka mendengarkan, sebenarnya mereka tidak
  mendengarkan sama sekali. Jangan menetapkan apa yang harus
  dikatakan. Jangan menjadi orang tua seperti itu. Amsal mengingatkan
  Saudara bahwa orang bebal tidak suka pada pengertian, tetapi hanya
  suka membeberkan isi hatinya (Ams. 18:2).

  Tentu sulit untuk membedakan kapan harus diam dan mendengarkan sebab
  tidak seorang pun yang mengatakan mendidik anak itu mudah.
  Kadang-kadang Saudara perlu berhenti dan memikirkan apa yang telah
  Saudara katakan. Pikirkan juga mengenai apa yang belum Saudara
  dengarkan. Berhenti dan mendengarkan memberi kesempatan untuk
  menentukan kembali fokus dan menjadikan kreatif dalam percakapan
  Saudara.

  Komunikasi yang baik membutuhkan pengorbanan dalam bidang-bidang
  lain. Hal itu menuntut tenaga fisik maupun rohani, juga daya tahan
  mental. Kadang-kadang orang tua kehilangan kesempatan-kesempatan
  berharga karena mereka merasa terlalu lelah untuk memerhatikan.

  Kita mulai merasakan dengan nyata dimensi fisik ini ketika anak-anak
  menginjak belasan tahun. Ketika masih kecil, kita biasa mengajak
  mereka tidur sebelum malam tiba. Ini memberi kita kesempatan untuk
  bercakap-cakap. Tetapi dengan anak-anak belasan tahun, percakapan
  berlangsung pada saat-saat yang lebih malam. Saya tidak tahu pasti
  mengapa, tetapi kerap kali kesempatan-kesempatan penting untuk
  komunikasi datang pada malam hari. Orang tua yang bijaksana
  berbicara ketika anak-anak siap untuk diajak berbicara!

  Komunikasi yang tepat menuntut ketahanan mental. Saudara harus
  menjaga pikiran Saudara agar terfokus. Saudara harus menghindari
  godaan-godaan untuk memburu soal-soal yang tidak penting.
  Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab harus diajukan melalui
  cara-cara yang baru dan segar.

  Saudara harus memiliki integritas untuk menghadapi anak-anak
  Saudara. Saudara membuat model dinamika kehidupan Kristen untuk
  anak-anak Saudara. Saudara harus membiarkan mereka melihat diri
  Saudara yang memiliki identitas sebagai anak Allah. Saudara harus
  memperlihatkan pertobatan Saudara kepada mereka. Nyatakanlah
  sukacita, pertobatan, serta rasa syukur Saudara. Akuilah jika
  Saudara berbuat salah. Bersiaplah untuk meminta maaf jika Saudara
  berbuat salah terhadap anak-anak Saudara. Hak untuk mencari tahu dan
  pengakuan yang jujur dari anak-anak Saudara tergantung pada
  kesediaan Saudara sendiri melakukan hal yang sama.

  Baru-baru ini ada seorang ayah yang memunyai tiga orang anak,
  menceritakan suatu keadaan di mana dia telah berbuat salah terhadap
  salah seorang anaknya. Dia telah berbicara kasar dan memukul anaknya
  secara kejam. Dia kelihatannya sangat menyesali perbuatannya. Ketika
  saya bertanya apakah yang dikatakan anaknya ketika dia akan meminta
  maaf, dia mengakui bahwa dia belum meminta maaf. Ayah ini tidak akan
  pernah membuka komunikasi dengan anaknya, kecuali dia bersedia
  merendahkan diri dan mengakui kesalahannya. Jika dia tidak mau
  melakukan hal itu, usaha untuk berbicara tentang Allah akan menjadi
  hal yang sulit dan pura-pura saja.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku   : Menggembalakan Anak Anda
  Judul artikel: Mengambil Metode-Metode yang Alkitabiah:
                 Kehidupan yang Berkomunikasi
  Penulis      : Ted Tripp
  Penerbit     : Yayasan Penerbit Gandum Mas
  Halaman      : 145 -- 149


                              o/ TIPS o/

                            KUNCI KOMUNIKASI
                            ================

  Membangun komunikasi yang baik dengan anak harus memerhatikan
  beberapa prinsip di bawah ini.

  1. Menyediakan Waktu
     -----------------
     Dewasa ini semua orang disibukkan dengan kehidupannya. Suami
     bekerja mencari uang dan istri juga sering ikut bekerja sehingga
     orang tua hampir tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan
     anaknya. Beberapa pakar menganggap bahwa waktu itu sendiri
     tidaklah terlalu penting, tetapi kualitas dari waktu itulah yang
     lebih penting. Jadi tidak ada suatu komunikasi yang baik yang
     tidak memerlukan waktu. Sangat disayangkan bahwa banyak orang tua
     yang tahu mencukupi kebutuhan anak secara material, tetapi hampir
     tak mau menyediakan waktu untuk bergaul dengan anak. Demikian
     pula antara guru dan murid. Komunikasi yang berhasil hanya dapat
     diperoleh melalui pengorbanan waktu; dengan bertindak demikian,
     ia sudah mengasihi dan memerhatikan anak.

  2. Berkomunikasi Secara Pribadi
     ----------------------------
     Komunikasi antara orang tua dan anak atau antara guru dan murid
     sering bersifat negatif. Sering kali pada waktu anak mengalami
     masalah, barulah orang tua mencari waktu untuk berbicara dengan
     mereka, bahkan komunikasi itu hanya berupa peneguran dan
     kritikan. Kadang kala komunikasi itu hanya berbentuk suatu
     kepentingan saja, misalnya mengumpulkan data atau ingin
     menyerahkan suatu tugas kepada mereka, formalitas belaka. Jadi,
     komunikasi semacam itu sekadar ada dalam acara keluarga dan bukan
     diadakan secara pribadi. Anak-anak jarang berkomunikasi dengan
     orang tua secara pribadi, terlebih lagi dengan ayah mereka.
     Kualitas komunikasi memang penting, tetapi yang lebih penting
     ialah bagaimana menyediakan waktu berkomunikasi secara pribadi.
     Komunikasi yang diadakan secara khusus akan dapat menyelami
     bagaimana rasa senang, marah, sedih, dan gembira. Hal demikian
     bukan saja perlu dilakukan orang tua, tetapi juga merupakan
     tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh guru sekolah minggu.

  3. Menghargai Anak
     ---------------
     Orang dewasa, sadar atau tidak, sering meremehkan anak kecil.
     Sering orang dewasa berkata, "Kamu masih kecil tidak mengerti
     apa-apa, jangan ikut campur urusan orang tua!"; "Ayah/Ibu sudah
     makan garam lebih banyak daripada kalian, apa yang kalian
     mengerti?"; "Ayah/Ibu lebih tua, sebaiknya kalian patuhi
     perkataan Ayah/Ibu!"

     Sebenarnya, masalah akan banyak berkurang bila orang tua dapat
     berbicara seperti kepada seorang yang dihargai terhadap anaknya.
     Kenyataan yang berlaku sekarang berbeda dengan masa muda orang
     tua, belum ada komputer dan kemajuan ilmu pengetahuan yang
     secanggih sekarang; jadi tidaklah mengherankan kalau kita
     menyadari kadang kala anak-anak melebihi kita dalam hal-hal
     tertentu. Usahakanlah untuk menghargai anak dan menerima pendapat
     mereka.

  4. Mengerti Anak
     -------------
     Ketika berkomunikasi dengan anak, usahakan untuk mengenal dunia
     mereka, memandang dari posisi mereka untuk mendengarkan apa
     cerita dan dalihnya. Kenalilah apa yang menjadi suka dan duka,
     kegemaran, kesulitan, kelebihan, serta kekurangan mereka. Seorang
     guru sekolah minggu harus mengenal latar belakang keluarga murid,
     mengetahui hubungan mereka dengan orang tuanya, mengenal
     kehidupan keluarganya, dan juga kehidupannya di sekolah. Dengan
     objek komunikasi, komunikasi akan lebih lancar dan hubungan akan
     menjadi lebih erat, dan bila anak bermasalah, akan mudah
     diselesaikan.

  5. Mempertahankan Hubungan
     -----------------------
     Komunikasi yang baik selalu didasarkan pada hubungan yang baik.
     Meski orang tua atau guru memiliki wibawa tertentu di hadapan
     anak, namun bila dapat menganggap anak sebagai teman, anak dapat
     mengutarakan isi hatinya. Dengan terbuka, ia akan menceritakan
     segala kesedihan dan kegembiraannya. Oleh sebab itu, komunikasi
     yang baik harus didasarkan pada hubungan yang baik.

  Diambil dan diedit dari:
  Judul buku: Menerobos Dunia Anak
  Judul asli: Kunci Komunikasi
  Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung 1993
  Halaman   : 69 -- 71


                        o/ BAHAN MENGAJAR o/

                     PARA NABI DAN CERITA MEREKA
                     ===========================

  UNTUK PEMBINA

  1. Bacalah Yesaya 53:3-9.
  2. Pelajarilah cerita ini.
  3. Apakah Anda siap bercerita? Mulailah!
  4. Dalam pelajaran ini, kita ingin supaya murid-murid mengetahui
     bahwa Allah memiliki banyak nabi untuk bercerita kepada umat
     Israel mengenai seorang yang dijanjikan kepada Adam, Abraham, dan
     Daud. Perlihatkan kitab-kitab para nabi kepada murid-murid yang
     ada di dalam Alkitab. Semua kitab ini adalah kitab dari Yesaya
     sampai dengan Maleakhi.
  5. Pelajaran ini menghubungkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian
     Baru. Alkitab itu satu cerita yang panjang. Cerita yang sudah
     dipelajari adalah cerita tentang bagaimana Allah menyatakan
     diri-Nya kepada manusia. Cerita itu merupakan dasar untuk
     menolong para pendengar mengenali orang yang dijanjikan Allah
     untuk mengalahkan Iblis.

  CERITA

  Allah memilih banyak nabi untuk umat Israel. Mereka ini disuruh
  Allah untuk mengingatkan umat Israel bahwa Allah akan menghukum
  mereka karena dosa mereka. Namun, banyak orang Israel tidak menaati
  firman Allah dan mulai menyembah dewa. Para nabi memberitahu umat
  Israel bahwa kalau mereka tidak bertobat, Allah akan menghukum
  mereka. Mereka akan mati. Allah tidak ingin umat-Nya menyembah dewa
  dan roh jahat.

  Beberapa nabi hidup pada zaman raja-raja Israel. Beberapa kitab di
  dalam Alkitab ditulis oleh nabi-nabi. Di antaranya para nabi yang
  disebut nabi-nabi besar, yaitu Yesaya, Yeremia, Daniel, Zakharia,
  Maleakhi, dan Hosea.

  Melalui para nabi, Allah memberitahu orang-orang Israel bahwa
  seorang yang dilahirkan nanti akan mengalahkan Iblis. Jikalau umat
  Israel mendengarkan para nabi, mereka akan mengetahui banyak hal
  mengenai orang itu. Allah tidak melupakan janji-Nya kepada Adam,
  Abram, dan Daud.

  Marilah kita membaca beberapa keterangan mengenai orang yang akan
  mengalahkan Iblis. Sekarang bacalah pada kolom JANJI saja. Jangan
  membaca mengenai PENGGENAPAN.

  JANJI           NUBUAT TENTANG SEORANG YANG          PENGGENAPAN
                  AKAN MENGALAHKAN IBLIS

  Yesaya 9:7      Dia mewarisi kedaulatan Daud        Matius 1:1
  Mikha 5:2d      Tempat lahirnya                     Matius 2:1
  Daniel 9:25     Kapan Dia akan lahir                Lukas 2:1-2
  Yesaya 7:14     Siapa ibu-Nya?                      Matius 1:18
  Yeremia 7:14    Banyak anak akan dibunuh            Matius 2:16
  Hosea 1:11      Pelarian ke negeri Mesir            Matius 2:14
  Yesaya 9:1-2    Pekerjaan di Galilea                Matius 4:12-16
  Mazmur 110:4    Seorang imam seperti Melkisedek     Ibrani 6:20
  Yesaya 53:3     Ditolak orang Israel                Yohanes 1:11
  Yesaya 11:2     Sifat-Nya                           Lukas 2:52
  Zakharia 9:9    Datang ke Yerusalem                 Matius 21:1-11
  Mazmur 41:9     Ditipu oleh teman                   Markus 14:10
  Zak. 11:12-13   Dijual untuk tiga puluh uang perak  Matius 26:15
  Mazmur 27:12    Tuduhan yang tidak benar            Matius 26:59-62
  Yesaya 53:7     Tidak membela diri                  Matius 14:65
  Yesaya 50:6     Dipukul dan diludahi                Markus 14:65
  Mazmur 69:4     Dibenci tanpa alasan                Yohanes 15:23-25
  Yesaya 53:4-5   Menderita demi orang lain           Matius 8:16-17
  Yesaya 53:12    Disalib di antara dua penjahat      Matius 27:38
  Mazmur 22:16    Tangan dan kaki-Nya dipaku          Yohanes 20:25-27
  Mazmur 22:6-8   Dihina dan diolok-olok              Matius 27:39-44
  Yesaya 53:12    Mendoakan musuh-musuh-Nya           Lukas 24:34
  Mazmur 22:18    Membagi-bagikan pakaian-Nya         Markus 15:24
  Mazmur 34:20    Tulang-tulang tidak patah           Yohanes 19:33
  Yesaya 53:9     Dikuburkan di antara orang kaya     Matius 27:57-60
  Mazmur 16: 10   Bangkit dari kubur-Nya              Lukas 24:1-8
  Mazmur 68:18    Naik ke surga                       Lukas 24:50-51

  (Pelajarilah janji-janji Allah itu dan pilihlah beberapa untuk
  diajarkan kepada murid-murid Anda. Tidak perlu semuanya dipakai!
  Jangan menyebutkan alamat dan ayat yang di sebelah kanan.)

  Kebanyakan umat Israel menolak peringatan para nabi. Mereka membunuh
  beberapa nabi dan terus melaksanakan perbuatan jahat seperti bangsa
  lain. Beberapa tahun kemudian, tempat tinggal Allah dibangun -- yang
  disebut Bait Allah.

  Beberapa orang Israel pergi ke Bait Allah untuk berbakti, tetapi
  kebanyakan di antara mereka tidak percaya kepada Allah atau
  janji-Nya. Mereka menaati ajaran palsu. Guru yang mengajarkan ajaran
  palsu itu menyesatkan mereka.

  Umat Israel berdosa karena tidak menaati perintah Allah. Maka Allah
  mengirim orang-orang supaya mereka menderita. Bangsa yang tinggal di
  sekitar mereka memerangi umat Israel. Dan karena mereka tidak taat
  kepada Allah, maka mereka kalah.

  Namun, beberapa orang Israel ada yang masih setia dan taat kepada
  Allah. Mereka sungguh-sungguh berharap dan percaya kepada Allah
  bahwa Dia akan mengirim Seseorang untuk mengalahkan Iblis.

  Sesudah umat Israel tinggal selama tujuh puluh tahun di negeri
  Babel, mereka diizinkan pulang ke Yerusalem. Allah memilih dua orang
  laki-laki, Ezra dan Nehemia, untuk memimpin orang Israel pulang ke
  negerinya. Dua nabi itu menggerakkan umat Israel untuk memperbaiki
  tembok di sekitar Yerusalem. Tembok itu rusak waktu perang dan orang
  Israel dibawa oleh tentara ke negeri Babel.

  Ketika itu, Allah memilih seorang nabi lain, namanya Maleakhi.
  Maleakhi memberitahu umat Israel bahwa orang yang dijanjikan Allah
  akan datang ke dunia untuk yang kedua kalinya. Nabi itu mengatakan
  bahwa sebelum Orang yang dijanjikan itu datang untuk pertama kali,
  seseorang akan mengumumkan kedatangan-Nya.

  Sesudah masa Maleakhi, tidak ada nabi lagi selama empat ratus tahun.
  Perjanjian Lama diakhiri dengan tulisan para nabi. Allah sudah
  menyelesaikan bagian pertama firman-Nya, Alkitab.

  Walaupun kebanyakan orang Israel tidak taat kepada perintah Allah,
  masih ada beberapa orang Israel yang tetap setia. Mereka adalah
  Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Yosua, Daud, dll.. Mereka percaya
  kepada janji Allah bahwa Allah akan mengirim Seseorang yang akan
  mengalahkan Iblis. Allah mengetahui bahwa mereka tetap percaya, oleh
  karena itu, Allah memberkati mereka dan ia merasa senang karena
  mereka hidup sesuai dengan rencana-Nya. Mereka menunggu dengan penuh
  harapan akan kelahiran orang yang dijanjikan Allah itu.

  TANYAKAN KEPADA MURID-MURID

  1. Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita ini?
  2. Bagaimana sifat-sifat Allah itu dinyatakan?

  SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM CERITA INI

  1. Allah itu Sumber Rahmat -- Allah mengirim beberapa nabi untuk
     mengingatkan orang Israel bahwa Allah akan menghukum mereka
     karena dosa-dosa mereka. Para nabi juga menjelaskan kepada mereka
     tentang orang yang Allah janjikan. Orang yang dijanjikan itu akan
     menyediakan korban yang sempurna untuk membebaskan dosa-dosa
     mereka. Korban ini akan diterima oleh Allah. Dari masa Adam
     sampai kepada masa nabi-nabi, Allah terus-menerus menjelaskan
     tentang orang yang dijanjikan itu.

  2. Allah Mahatahu -- Allah merencanakan semua yang terjadi di dalam
     kehidupan orang yang dijanjikan.

  3. Allah itu Mahabenar -- Allah menghukum umat Israel yang berdosa
     oleh karena Dia sudah memberitahu mereka bahwa Dia akan berbuat
     demikian. Umat Israel dibawa ke negeri lain dan di situ mereka
     harus menjadi budak raja itu.

  ALAT PERAGA

  Pakailah Alkitab! Ajaklah para murid mencari salah satu judul kitab
  di dalam Perjanjian Lama yang ditulis oleh para nabi.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Sampaikan Cerita Keselamatan: Menyatakan Sifat-Sifat
              Allah dan Kebenaran-Nya
  Penulis   : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1994
  Halaman   : 96 -- 102


                         o/ WARNET PENA o/

                  NASKAH DRAMA NATAL DARI YUNGDARIUS
                  ==================================
 http://yungdarius.com/modules.php?op=modload&name=Top_List&file=index

  Pementasan drama biasanya menjadi kegiatan favorit anak dalam
  perayaan-perayaan di gereja. Untuk itu, seorang guru sekolah minggu
  perlu memiliki banyak bahan atau referensi naskah-naskah drama. Nah,
  situs Yungdarius dapat menjadi referensi elektronik bagi Anda yang
  senang mencari naskah drama di internet. Dalam situs ini, Anda dapat
  memilih naskah drama yang dilakonkan secara tunggal atau kelompok.
  Terdapat seratus enam naskah drama yang mengambil cerita berlatar
  belakang zaman Tuhan Yesus Kristus atau yang lebih kontekstual
  dengan kehidupan kita sehari-hari. Beberapa contohnya seperti drama
  berjudul "Parodi Kain dan Habil", "Kado Natal dari Bang Bonar", dan
  masih banyak lagi. Ayo segera berkunjung dan ajak anak-anak layan
  bersiap-siap melakukan pementasan drama. Klik saja tautan di atas.

  Oleh: Kristina


                      o/ DARI MEJA REDAKSI o/

         BERKOLABORASI DALAM PELAYANAN ANAK DI IN-CHRIST.NET
         ===================================================
                     http://www.in-christ.net
             http://www.in-christ.net/topic_blog/anak
            http://www.in-christ.net/topic_artikel/anak

  Apakah Anda seorang pelayan Anak? Terlibat dalam pendidikan dan
  pembinaan anak? Memiliki pemikiran dan opini seputar dunia anak?
  Tertarik pada perkembangan pendidikan dunia anak-anak? Kami undang
  Anda untuk berbagian dalam situs Indonesian Christian Networks
  (In-Christ.Net). Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi,
  In-Christ.Net memungkinkan seluruh anggota tubuh Kristus, termasuk
  para pelayan anak, untuk bergabung, berkolaborasi, dan berinteraksi
  untuk saling memperlengkapi serta memberikan dampak dalam pelayanan
  anak Indonesia.

  Di In-Christ.Net, Anda dapat menemukan informasi situs-situs
  pelayanan Anak melalui Links, direktori situs Kristen. Atau membaca
  sekaligus memasang artikel-artikel bahkan menuangkan aspirasi dan
  berbagi ide Anda lewat tulisan seputar pelayanan anak lewat blog.
  Pada halaman Wiki, Anda juga bisa berkolaborasi dengan setiap
  lembaga pelayanan atau pelayan anak di Indonesia dengan saling
  memberi informasi. Saat ini In-Christ juga sudah dilengkapi dengan
  halaman Kursus Konseling LK3.

  Oleh karena itu, jangan menunggu lagi. Segeralah arahkan penjelajah
  (browser) Anda ke situs In-Christ.Net, atau klik tautan di atas. Dan
  jadilah bagian dalam persekutuan lintas bidang pelayanan Kristen di
  In-Christ.Net. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.


                         o/ MUTIARA GURU o/

                Hari ini saya akan ingat untuk memuji,
                mendorong, dan memonitor perkembangan
                      anak-anak yang saya didik.


----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
                   Kontributor: Kristina Dwi Lestari
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org