Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/320

e-BinaAnak edisi 320 (8-3-2007)

Kegiatan Kreatif

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                             320/Maret/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL (1)         : Kegiatan Kreatif untuk Anak-Anak
  - ARTIKEL (2)         : Apakah yang Dapat Membuat Anak-Anak Kreatif?
  - AKTIVITAS           : Kegiatan Kreatif dalam Sekolah Minggu
  - WARNET PENA         : PEPAK: Aktivitas dan Ketrampilan Anak
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Para pendidik tentunya memiliki peranan yang penting dalam menemukan
  potensi dalam diri anak. Tapi tentu saja bukan untuk mendikte dan
  memaksakan potensi tertentu dalam diri mereka. Sebaliknya, para
  pendidik, guru maupun orang tua, harus mengarahkan dan menyediakan
  sarana yang tepat bagi anak sehingga anak dapat menemukan potensi
  diri mereka sendiri.

  Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk menggali potensi diri anak,
  antara lain melalui: 1. Kegiatan Kreatif
                       2. Kegiatan Seni
                       3. Kegiatan Alam
                       4. Kegiatan Penelitian
  Keempat kegiatan tersebut akan dibahas lebih rinci setiap minggu
  dalam bulan Maret ini.

  Kegiatan kreatif dapat memacu anak untuk menemukan hal-hal yang
  mereka sukai dan minati. Minggu ini kami mengajak para pendidik
  untuk melihat bagaimana kegiatan kreatif dapat dilakukan, berikut
  manfaatnya bagi anak.

  Selamat berkreasi!

  Redaksi,
  Davida Welni Dana

       "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
       kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan,
      pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati,
             ke mana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10)
           < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Pengkhotbah+9:10 >


                          o/ ARTIKEL (1) o/

                   KEGIATAN KREATIF UNTUK ANAK-ANAK
                   ================================

  Kreativitas, kualitas ajaib penuh ilusi yang dianugerahkan Allah
  bagi sedikit orang dan sangat didambakan oleh yang lain. Dalam
  kenyataannya, potensi kreativitas terletak di dalam diri kita
  masing-masing

  Proses kreatif telah ditelusuri oleh seorang penulis melalui tiga
  tahapan, yaitu hasrat, penemuan, dan tindakan. Dimulai dengan suatu
  kebutuhan atau hasrat, kemudian berkembang ketika hasrat tersebut
  menghasilkan penemuan, yang secara luas "ditentukan oleh
  sumber-sumber yang dimiliki seseorang (kemampuan alami, kemampuan
  yang diperoleh dengan sengaja, dan sumber-sumber yang ada di luar
  orang tersebut)". Penemuan diartikan sebagai tindakan yang mungkin
  melibatkan penelitian, percobaan, pembangunan teknik, dan
  kemampuan. Kreativitas tidak dipandang sebagai suatu kemampuan yang
  hanya dimiliki oleh para seniman. Proses yang sama yang menghasilkan
  patung atau gubahan musik atau suatu puisi secara terus-menerus
  bekerja dalam setiap individu yang tetap memberi respons pada
  kebutuhan hidup dan mau menggerakkan sumber-sumbernya baik dari
  dalam maupun dari luar supaya dapat memenuhi kebutuhan tersebut
  (Rockness, Miriam H. "A Time to Play". Grand Rapids: Zondervan,
  1983, pp. 124-125.).

  Kreativitas adalah "suatu sikap, suatu pendekatan, cara pandang".
  Yang pertama merekam tindakan Allah yang bersumber dari sifat
  ciptaan-Nya. Pikiran yang kreatif ada di dalam diri Allah karena
  Roh-Nya "melayang-layang" di atas bumi yang belum terbentuk (Kej.
  1:2). Kemudian Dia berfirman dan kekuatan kreatif-Nya bekerja,
  membentuk suatu dunia dan penghuninya yang menyenangkan.

  Allah itu kreatif. "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia" (Yoh. 1:3),
  dan "di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu" (Kol. 1:16).
  Manusia merupakan prestasi yang tertinggi dari ciptaan-Nya. Kate
  Douglas Wiggin menyatakan, "Setiap anak yang dilahirkan di dunia ini
  merupakan suatu pemikiran baru Allah, suatu kemungkinan yang selalu
  segar dan bersinar." Setiap anak diberkati dengan suatu kepribadian
  individu dan kemampuan, dengan kebutuhan individu dan respons.
  Meskipun semua anak dilahirkan dengan kemampuan kreativitas mereka
  masing-masing, penelitian menyatakan bahwa bagian dari kreativitas
  mereka hilang ketika mereka berusia lima tahun (Abraham, Willard.
  "Living with Preschoolers". Phoenix, Ariz.: O`Sullivan Woodside,
  1976, p. 35.). Tanggung jawab kemudian ada pada orang-orang dewasa
  di sekitar mereka, yaitu supaya mereka menjaga dan mengembangkan
  kreativitas itu sedini mungkin. Anak-anak perlu diajari "menggunakan
  apa yang sudah mereka miliki". Ketika kita membawa murid-murid kita
  kepada usaha-usaha kreatif di kelas dan dalam kehidupan kita, kita
  mendorong mereka untuk mempertajam refleksi tentang Pencipta dalam
  diri mereka (LeFever, Marlene D. "Creative Teaching Methods". Elgin,
  Ill.: David C. Cook, 1985, p. 20.).

  ANAK-ANAK DAN KREATIVITAS

  Menurut Webster, menjadi kreatif berarti menjadi produktif. Dan
  suatu kegiatan dirancang sesuai dengan prosedur yang edukasional
  guna merangsang pembelajaran dengan mengalami secara langsung. Oleh
  sebab itu, suatu kegiatan yang kreatif adalah pengalaman yang
  produktif, langsung dialami, dan dapat dipelajari.

  Kegiatan-kegiatan yang kreatif memiliki tempat yang penting dalam
  suasana pembelajaran total, yang membawa suatu dimensi baru dalam
  pengalaman belajar. Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan para murid
  untuk menambah kegiatan dengan melihat dan mendengar. Anak-anak
  dikelompokkan dari peran yang pasif hingga yang aktif di mana mereka
  dapat melibatkan diri sepenuhnya dalam pengalaman belajar.
  Keikutsertaan mereka memberi kesempatan untuk mengekspresikan diri
  mereka sendiri. Ketika terlibat, mereka belajar sambil melakukannya
  -- suatu pengalaman belajar langsung yang penting dan yang selalu
  mereka ingat. Kegiatan-kegiatan yang kreatif menolong anak untuk
  menemukan sendiri apakah mereka dapat melakukan hal-hal yang mereka
  anggap dapat dilakukan atau hal-hal yang ingin mereka lakukan.
  Kegiatan-kegiatan ini memberi kesempatan pada anak untuk menerapkan
  Alkitab dalam kehidupan mereka sehari-hari.

  Anak-anak menyukai kegiatan kreatif. Secara alami mereka senang
  menggunakan seluruh anggota tubuh yang mereka miliki untuk bergerak.
  Mereka senang bermain "make believe" (percayalah) untuk merasakan
  suara dan kata-kata yang dirangkai, menggunakan bahan-bahan
  keterampilan, merasakan tekstur yang berbeda -- tanah liat yang
  lembab, kulit kayu yang kasar. Dunia yang indah ini menjadi hidup
  karena mereka menggunakan semua indra untuk mencari dan menemukan
  keindahannya. Ketika anak-anak belajar tentang dunia dan orang-orang
  di dalamnya, ada pertumbuhan kesadaran terhadap Tuhan, ciptaan-Nya,
  dan dunia-Nya.

  Dengan dilibatkannya anak dalam berbagai pengalaman belajar yang
  dihubungkan dengan pengajaran ajaran Alkitab seperti menolong (2Kor.
  1:11), berbagi (Ibr. 13:16), memerhatikan orang lain (Mat. 7:12),
  dan menjadi pelaku firman, mereka pun bukan hanya menjadi pendengar
  saja (Yak. 1:22).

  Tuhan membangun pola dasar pertumbuhan anak-anak, yang ditunjukkan
  oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia menjadi manusia. "Dan Yesus
  makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan
  makin dikasihi oleh Allah dan manusia" (Luk. 2:52). Yesus tumbuh
  menjadi seorang anak, bersekolah, bermain dengan anak-anak lainnya,
  tinggal bersama keluarga, mematuhi orang tua-Nya, beribadah, dan
  belajar tentang Tuhan. Fakta bahwa Dia hidup dan tumbuh seperti
  anak-anak lain adalah bukti bahwa dia mengalami produktivitas,
  pengalaman belajar secara langsung (kegiatan-kegiatan kreatif).

  TUJUAN KEGIATAN-KEGIATAN KREATIF

  Kegiatan kreatif merupakan suatu metode mengajar yang dapat
  digunakan dan yang dapat memberikan keuntungan dalam mengadakan
  kegiatan belajar. Kegiatan-kegiatan ini memberikan cara-cara yang
  menyenangkan bagi anak-anak untuk lebih dalam lagi menyatukan
  kepribadian, kesempatan untuk menunjukkan kasih dan hormat pada
  orang lain, dan motivasi untuk mengekspresikan hubungan mereka
  dengan Tuhan dan firman-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

  Beberapa tujuan dan nilai dalam mengunakan kegiatan-kegiatan kreatif
  adalah sebagai berikut.

   1. Membuat proses belajar lebih menyenangkan, mudah diingat, dan
      berarti.
   2. Memberi kesempatan untuk mengekspresikan diri dan membangun
      kreativitas.
   3. Menanamkan kebanggaan dalam berprestasi dan membangun
      kepercayaan diri.
   4. Memberikan kontribusi dalam pembangunan konsep diri yang benar.
   5. Memberi kesempatan berpartisipasi dalam suasana kelompok dan
      bereaksi untuk membangun persetujuan kelompok dan tingkah laku.
   6. Memperdalam kepekaan anak terhadap orang lain dan memberi
      kesempatan kepadanya untuk menunjukkan perhatian dalam bentuk
      kata-kata dan tindakan.
   7. Merupakan terapi bagi kebutuhan anak untuk ekspresi individu.
   8. Mengurangi kegelisahan fisik dengan kegiatan yang berarti dan
      mengoordinasikan pikiran dan otot.
   9. Mengajarkan rasa hormat baik kepada orang dewasa maupun pemimpin
      yang sebaya.
  10. Membangun kemampuan memimpin dan kepekaan untuk mengemban
      tanggung jawab.
  11. Memberikan kesempatan untuk melakukan prinsip-prinsip kehidupan
      Kristen.
  12. Membantu anak menghormati barang-barang milik orang lain.
  13. Mengajarkan kerja sama, berbagi, dan bergantian.
  14. Dapat menekankan konsep Alkitab atau mengilustrasikan kebenaran.
  15. Memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan hubungannya
      dengan Tuhan dan tanggung jawabnya terhadap ajaran Alkitab.

  Ingatlah terus tujuan dan nilai-nilai ini, guru dan pemimpin akan
  mendapat kesempatan untuk mengamati perkembangan konsep teologis
  anak dan respons mereka dalam bertingkah laku. Ini akan membantu
  menuntun para pemimpin dalam mengajar dan menjalin hubungan dengan
  anak-anak dan dalam pemilihan kegiatan-kegiatan kreatif yang dapat
  memberi pengaruh pengalaman belajar yang sukses. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : Childhood Education in the Church
  Judul asli artikel: Creative Activities for Children
  Penulis           : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B.Zuck
  Penerbit          : Moody Press, Chicago 1986
  Halaman           : 557 -- 560


                          o/ ARTIKEL (2) o/

             APAKAH YANG DAPAT MEMBUAT ANAK-ANAK KREATIF?
             ============================================

  Setiap anak itu kreatif -- setidak-tidaknya kreatif untuk
  menciptakan kenakalan yang sedang dilakukannya. Tetapi ketika anak
  itu menjadi besar, tampaknya ada sesuatu yang terjadi. Sifat spontan
  yang sering dipuji itu memudar, dan hanya sedikit sekali orang yang
  sanggup tetap hidup secara kreatif di dalam era industrialisasi,
  birokrasi yang sudah tak manusiawi lagi, berbagai bentuk
  standardisasi, dan sistem komunikasi elektronik yang semakin canggih
  sekarang ini.

  Bagaimanapun, kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah Yang
  Mahakreatif, dan Roh-Nya ada di dalam kita untuk menolong kita
  menjadi kreatif di dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Dan
  walaupun derajat kreativitas yang ada pada diri kita masing-masing
  mungkin merupakan sifat bawaan, sebagai orang tua ada banyak yang
  dapat kita lakukan untuk mengembangkan bakat-bakat kreatif yang ada
  pada anak-anak kita.

  Di atas segalanya, baik sekali jika Anda menyadari bahwa kreativitas
  dapat berkembang dengan baik sekali di dalam suatu suasana saling
  menghargai. Di dalam suasana demikian setiap anak dapat memperoleh
  rasa harga diri yang sejati. Pernyataan kasih sayang dan pujian yang
  konsisten dan suasana yang penuh pelukan dan belaian kasih sayang
  mempunyai kaitan yang erat dengan suburnya pertumbuhan jiwa dan
  semangat kreativitas anak. Jadi, marilah kita memerhatikan beberapa
  prinsip dan kegiatan kunci sehubungan dengan hal ini.

   1. Tunjukkanlah bahwa Anda menaruh kepercayaan pada kesanggupan
      anak Anda; hindarilah kecenderungan orang dewasa yang suka
      terlalu cepat menyediakan jawab atas segala masalah.

   2. Biarkan anak Anda menempuh beberapa risiko. Hal itu akan memberi
      keleluasaan bagi Anda maupun anak Anda untuk menikmati dan
      menjelajahi hubungan Anda. Kebebasan yang kreatif ialah suatu
      keseimbangan antara memegang aturan secara bertanggung jawab dan
      suatu rasa gemar bertualang yang sesuai ke alam yang belum
      dikenalnya.

   3. Tolonglah anak Anda agar bereksperimen secara teratur dengan
      perkakas dan bahan-bahan baru. Janganlah berpegang teguh pada
      prinsip bahwa setiap tindakan atau hasil harus hebat.
      Kreativitas yang sejati sering terjadi sesudah banyak kegagalan.

   4. Dorong anak Anda agar berani menyatakan dirinya dengan
      memerankan suatu tokoh dalam sebuah sandiwara kecil. Tidaklah
      mengherankan jika anak laki-laki yang masih kecil bermain boneka
      dan anak perempuan yang masih kecil bermain mobil-mobilan,
      selama orang tua anak itu tetap memberi contoh mengenai peranan
      laki-laki dan wanita yang baik. Membiarkan anak laki-laki Anda
      bebas untuk bersikap emosional dan berperasaan tajam, serta
      membiarkan anak perempuan Anda untuk bersikap tegas dan suka
      mengambil inisiatif merupakan suatu suasana yang sehat bagi
      mereka untuk mengungkapkan kreativitas mereka.

   5. Bangkitkan minat anak Anda dengan secara teratur membaca
      buku-buku yang baik, belajar menikmati musik dan kesenian.
      Jelajahi bersama-sama buku-buku di perpustakaan umum, carilah
      stasiun-stasiun pemancar radio baru, dan kunjungilah museum dan
      toko-toko kesenian di daerah Anda. Kreativitas seseorang dapat
      bertumbuh dengan subur jika ia dapat melihat banyak karena
      biasanya tindakan kreatif itu menyangkut soal merangkaikan
      objek-objek dan gagasan-gagasan yang sudah ada menjadi suatu
      kombinasi yang baru. Jadi, seseorang makin terbuka untuk
      menerima berbagai gagasan dan objek, makin besar juga potensi
      orang itu untuk berpikir kreatif.

   6. Janganlah terlalu cepat berprasangka terhadap gagasan anak Anda
      yang tampaknya kurang praktis dengan cepat-cepat memutuskan,
      "Wah, cara demikian itu tidak akan jalan.", 7. Anjurkanlah untuk bertanya. Walaupun anak Anda yang belum
      bersekolah mungkin akan mengajukan lebih banyak pertanyaan
      daripada yang bersedia Anda jawab, ingatlah bahwa pikiran yang
      suka bertanya adalah pikiran yang kreatif. Tolonglah anak Anda
      untuk belajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih baik
      dan lebih tajam. Kemudian carilah jawabnya bersama-sama.

   8. Binalah suatu pendekatan yang positif terhadap
      kekeliruan-kekeliruan yang dibuat oleh anak Anda. Walaupun suatu
      kesalahan yang berat memerlukan tindakan disiplin yang sesuai,
      waspadalah agar yang Anda hukum ialah kelakuannya yang salah dan
      bukan orangnya. Janganlah Anda menghukum sambil melontarkan
      penghinaan yang dapat merusak harga diri anak Anda, seperti
      "Hanya orang yang bodoh sekali yang melakukan hal seperti itu!"
      atau "Kamu memang tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar!", 9. Hargailah kreasi-kreasi, hasil kerja, dan percobaan-percobaan
      anak Anda. Tidak ada sesuatu hal lain yang dapat dengan lebih
      cepat membunuh semangat kreatif anak Anda selain daripada
      pernyataan-pernyataan seperti, "Mengapa kamu melakukan hal yang
      seperti itu?" atau "Jangan main dengan lumpur kotor itu!"
      Pajanglah hasil karya seni anak Anda pada tempat-tempat yang
      menonjol dan berilah komentar yang sifatnya memuji hasil
      karyanya di hadapan para sahabat.

  10. Anjurkanlah untuk berperan menjadi sesuatu atau seseorang.
      Pertunjukan boneka, kostum-kostum buatan sendiri, deklamasi,
      dan drama-drama mendadak merupakan kegiatan-kegiatan yang akan
      memunculkan naluri dan gagasan-gagasan kreatif yang terbaik.
      Sama seperti hal lainnya, seorang anak akan menjadi makin baik
      sesuai dengan banyaknya latihan yang dilakukannya.

  11. Jadilah seorang pengamat yang kreatif bersama anak Anda.
      Sediakanlah waktu untuk mengamati burung-burung, cuaca, manusia,
      bunga-bunga, dan binatang. Amatilah berbagai proses dan berbagai
      objek.

  12. Ikut sertakan anak remaja Anda atau pimpinlah anak muda Anda
      dalam menulis sebuah karangan, mengisi buku harian,
      menggambarkan ilustrasi, atau membangun sesuatu dengan tangan
      Anda. Janganlah cerewet mengenai mutu sesuatu kreasi. Pimpin
      saja dengan bersemangat!

  13. Pilihlah mainan dan kegiatan yang akan melibatkan inisiatif
      pribadi. Sebagai contoh, suatu model pesawat terbang dari kayu
      balsa mungkin merupakan pilihan yang lebih baik daripada model
      pesawat yang tinggal dirakit dengan hanya menekan-nekannya saja.
      Harmonika, kaca pembesar, magnet, dan kotak-kotak yang dapat
      disusun dapat lebih merangsang kreativitas daripada kebanyakan
      mainan jadi.

  14. Doronglah anak Anda untuk mengumpulkan barang-barang sebagai
      koleksi, seperti bulu unggas, kancing, biji-bijian, perangko,
      atau hal-hal lainnya yang mempunyai daya tarik khusus. Kegiatan
      membuat koleksi itu dapat merangsang pikiran sehingga selalu
      merasa ingin tahu dan kreatif. Sediakanlah sekumpulan bahan yang
      dapat merangsang kreativitas anak-anak, biarkan mereka membuat
      bermacam-macam eksperimen dengan bahan-bahan itu. Bermain-main
      secara bebas dengan tanah liat, kapur tulis, cat, kertas,
      spidol, perekat, pita rekat, majalah-majalah bekas, kaleng dan
      botol, benang, dan tali-temali hendaknya menjadi bagian dari
      kenang-kenangan manis anak-anak. Kemudian, tambahkan lagi dengan
      persediaan pakaian aneka ragam untuk bermain, paku-memaku,
      potret-memotret, dan penggunaan sarana-sarana lainnya.

  15. Perkenankan anak-anak yang sudah agak besar untuk menghias
      kamarnya sendiri, untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan
      kegiatan dan kegemaran pribadinya. Doronglah anak Anda agar ia
      meningkatkan kemampuan berbahasa dengan mengadakan permainan
      kata-kata, misalnya mencari kata yang bersajak, mengarang
      cerita-cerita asli buatan sendiri, membuat teka-teki, membuat
      syair nyanyian, dan membuat puisi. Perkenankan dia sewaktu-waktu
      untuk hadir bila orang dewasa sedang berdiskusi, hal ini akan
      menambah perbendaharaan kata-katanya. Bacalah koran dan
      artikel-artikel majalah bersama-sama dan diskusikan
      pokok-pokoknya. Anjurkanlah mereka untuk rajin menulis surat.

  Kreativitas yang sejati menyangkut kebebasan, kepekaan, dan
  fleksibilitas. Sama seperti kebanyakan tata nilai dan sifat-sifat
  bawaan lainnya, kreativitas itu mula-mula sekali dibentuk oleh Anda.
  Dengan sekadar perhatian dan perencanaan sederhana Anda dapat
  memberikan kepada anak Anda hadiah yang berguna seumur hidupnya,
  yaitu kreativitas.

  Bahan diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: 40 Cara Mengarahkan Anak
  Penulis   : Paul Lewis
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung 1997
  Halaman   : 109 -- 113


                         o/ AKTIVITAS o/

               KEGIATAN KREATIF DALAM SEKOLAH MINGGU
               =====================================
                      Oleh: Davida Welni Dana

  Melatih anak untuk menemukan atau mengembangkan potensinya dengan
  berbagai kegiatan kreatif tidak hanya dapat dilakukan di rumah atau
  sekolah formal saja. Sekolah minggu pun dapat berperan aktif dalam
  hal ini. Kegiatan kreatif dalam sekolah minggu tentu saja bukan
  sekadar menggali potensi diri anak, tetapi yang terpenting bagaimana
  anak-anak belajar tentang Tuhan dan kebenaran firman-Nya melalui
  kegiatan tersebut.

  Berikut ini kegiatan-kegiatan kreatif yang bisa dilakukan di kelas
  sekolah minggu.

  1. Mengolah kertas warna-warni menjadi bunga
     Persiapan: kertas warna, lem kertas, gunting, lidi, atau kawat.

     Kegiatan ini bisa dilakukan saat pelajaran yang bertemakan alam,
     ciptaan Tuhan, atau keindahan. Berikan saja kertas warna kepada
     anak-anak, juga peralatan yang dibutuhkan untuk membuat
     bunga-bunga yang mereka inginkan. Guru dapat membuat berbagai
     macam contoh bunga terlebih dahulu, tetapi jangan arahkan anak
     untuk benar-benar meniru contoh yang dibuat oleh guru. Katakan
     kepada anak bahwa di dalam dunia ada berbagai macam bentuk bunga
     yang Tuhan ciptakan dan mereka pun boleh membuat bermacam-macam
     bunga dengan peralatan seadanya. Hal yang terpenting dari
     kegiatan ini bukanlah hasil, melainkan proses kreatif yang
     dilakukan anak dalam membuatnya. Kegiatan kreatif ini cocok untuk
     anak kelas kecil.

  2. Melukis
     Persiapan: kertas atau kain dan cat air.

     Saat guru selesai menyampaikan kisah-kisah dalam Alkitab, guru
     dapat meminta anak menceritakan kembali cerita itu melalui sebuah
     lukisan. Misalnya, jika bercerita tentang Yunus di perut ikan,
     mereka boleh menggambar ikan, atau laut, atau sebuah perahu.
     Biarkan anak melukis sesuka hatinya di kertas atau kain yang
     sudah disediakan dan mencampurkan warna untuk menghasilkan warna
     yang sesuai dengan imajinasinya. Kegiatan kreatif ini cocok untuk
     anak kelas kecil.

  3. Menggambar berdasarkan pola tertentu
     Persiapan: bentuk gambar tertentu (misalnya, bulatan, segitiga,
     garis lurus, dll.)

     Kegiatan ini bisa dilakukan untuk anak kelas besar. Buat bentuk
     gambar tertentu dalam sebuah kertas yang dibagikan kepada
     anak-anak. Misalnya, di kertas itu sudah tergambar tiga bulatan
     besar. Tugas anak adalah membuat sebuah gambar atau lukisan
     melalui gambar yang sudah ada sebagai dasarnya. Harus ada waktu
     yang diberikan, misalnya sepuluh menit. Kegiatan ini bisa
     dilakukan setelah guru menyampaikan firman Tuhan mengenai
     menggunakan waktu sebaik mungkin, kerajinan, atau mengenai suatu
     benda/tokoh Alkitab yang dapat digambarkan melalui dasar yang
     telah disiapkan.

  4. Tanya jawab
     Permainan ini menggali kemampuan anak untuk berpikir ke depan,
     mengembangkan gagasannya, dan memunculkan berbagai macam ide.
     Permainan ini dimulai dengan guru menanyakan
     pertanyaan-pertanyaan yang agak di luar biasanya. Misalnya,
     seperti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini yang bisa dikembangkan
     lagi oleh guru.
     1. Apa akibatnya jika Tuhan tidak menciptakan tumbuh-tumbuhan di
        dunia ini?
     2. Apa akibatnya jika kamu hanya hidup sendirian di dunia ini?
     3. Apa akibatnya jika tidak pernah ada hujan?

     Kegiatan kreatif ini cocok untuk anak kelas besar karena menuntut
     kemampuan baca-tulis dari anak.

  5. Koreografi
     Kegiatan ini bisa dilakukan dalam acara pujian di sekolah minggu.
     Pilihlah sebuah lagu yang disukai murid-murid. Jika murid dalam
     kelas sedikit, masing-masing bisa diminta berdiri di tempat atau
     di depan kelas untuk menciptakan tariannya sendiri. Jika dalam
     kelas ada banyak murid, bisa diwakili oleh beberapa anak yang
     benar-benar mau, bukan dipaksa. Permainan ini akan mendorong
     kreativitas anak dalam aspek psikomotoriknya.

     Jangan lupa untuk memberikan pujian, bisa dengan tepuk tangan,
     agar anak bertambah semangat dalam menciptakan kreasinya.

  Selama mengadakan kegiatan kreatif di sekolah minggu satu hal yang
  harus selalu diingat ialah tidak memaksa anak melakukan
  kegiatan-kegiatan tersebut. Biarkan mereka melakukannya dengan
  gembira. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah proses kreatif
  yang dilalui anak, jadi jangan berorientasi kepada bagus atau
  tidaknya hasil.

  Selamat berkreasi!

  Buku acuan:
  Choun, Robert J. dan Michael S. Lawson. 1993. "The Complete Handbook
    for Children`s Ministry: How to Reach and Teach the Next
    Generation Form Birth to Age 12". Nashville: Thomas Nelson
    Publishers.
  Clark, Robert E., Joanne Brubaker, dan Roy B. Zuck. 1986. "Childhood
     Education in the Church". Chicago: Moody Press.
  Safaria, Triantoro. 2005. "Creativity Quotient: Panduan Mencetak
    Anak Super-Kreatif". Jogjakarta: Platinum Diglossia Baru.


                         o/ WARNET PENA o/

                PEPAK: AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN ANAK
                =====================================
                  http://pepak.sabda.org/topik/13/

  Ada banyak kegiatan yang bisa dibuat untuk menggali potensi diri
  anak. Untuk itu, tentunya dibutuhkan banyak referensi atau sumber-
  sumber bahan agar kegiatan-kegiatan dapat lebih bervariasi lagi.
  Situs Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK) menyediakan
  kolom khusus, yaitu kolom Aktivitas dan Ketrampilan Anak yang
  berisi berbagai aktivitas yang bisa diselenggarakan di dalam kelas.
  Silakan kunjungi halaman ini dan temukan lebih dari 99 ide yang
  dapat digunakan dalam kegiatan-kegiatan di sekolah minggu.

  Oleh: Redaksi


                         o/ MUTIARA GURU o/

           Proses kreatif  yang dilalui anak lebih penting
              daripada hanya sekedar berorientasi kepada
              bagus atau tidaknya hasil pekerjaan mereka.


----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org