Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/130

e-BinaAnak edisi 130 (11-6-2003)

Kegiatan-kegiatan Ekspresif

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 130/Juni/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Kegiatan-kegiatan Ekspresif
    o/ TIPS MENGAJAR        : Mempersiapkan Kegiatan Ekspresif di SM
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Amarah dan Menara yang Roboh
    o/ AKTIVITAS            : Kegiatan Ekspresif Vokal
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Dikirimkan Edisi Lama e-BinaAnak

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam damai sejahtera,

  Di minggu kedua bulan Juni ini kami hadirkan "Kegiatan-kegiatan
  Ekspresif" sebagai ide untuk mengisi masa-masa liburan anak.
  Kegiatan-kegiatan ekspresif yang kami maksudkan adalah kegiatan yang
  dilakukan untuk mengekspresikan pengertian mereka akan pelajaran-
  pelajaran dalam kelas SM. Jadi kegiatan apapun yang dilakukan
  berhubungan dengan ekspresi/penghayatan mereka terhadap Firman Tuhan
  yang sudah guru SM ajarkan. Misalnya: menggambar ciptaan-ciptaan
  Tuhan, menulis puisi tentang kelahiran Yesus, membuat salib dari
  karton bekas, dll. Kegiatan ini pasti akan disenangi oleh anak-anak.

  Sajian-sajian kami minggu ini akan sangat membantu dalam
  mempersiapkan kegiatan-kegiatan ekspresif di SM Anda. Artikel kami
  minggu ini membahas mengenai "Kegiatan-kegiatan Ekspresif" itu
  sendiri. Lalu Tips Mengajar memberikan petunjuk kepada Anda tentang
  bagaimana "Mempersiapkan Kegiatan Ekspresif di SM". Jangan sampai
  ketinggalan pula untuk mendapatkan ide seputar kegiatan ekspresif
  dari Bahan Mengajar dan Aktivitas minggu ini.

  Selamat berekspresi!

  Tim Redaksi

             "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
                   yang telah Kuperintahkan kepadamu.
            Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
              sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                      KEGIATAN-KEGIATAN EKSPRESIF
                      ===========================

  Masa liburan yang diisi dengan kegiatan-kegiatan ekspresif
  memperkuat berbagai ide yang terkandung dalam pelajaran SM,
  memantapkan kebenaran-kebenaran Alkitab, dan memperjelas
  konsepsi-konsepsi. Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan para murid
  untuk saling membagi perasaan mereka dan menanggapi kebenaran-
  kebenaran Alkitab sementara mereka mengekspresikan pelajaran itu
  secara kreatif. Setiap kegiatan hendaknya selaras dengan tujuan
  pelajaran dan juga berhubungan dengan kebutuhan serta kesanggupan
  murid.

  EKSPRESI TERTULIS

  Kegiatan ini dapat membantu anak-anak memeriksa dan mengingat fakta-
  fakta dari pelajaran Alkitab. Sering kali digunakan pertanyaan,
  teka-teki, sanjak yang huruf-huruf awal atau huruf-huruf akhirnya
  membentuk sebuah kata atau nama, nama-nama yang tersembunyi, dan
  gambar-gambar, tergantung pada kelompok usia murid-murid. Acuan pada
  ayat-ayat Alkitab yang berkaitan akan membantu para murid
  menggabungkan pengetahuan Alkitab dan menemukan pengertian.
  Ilustrasi-ilustrasi yang bertalian dengan kehidupan dan pertanyaan-
  pertanyaan yang terbuka untuk bermacam jawaban memungkinkan murid
  untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh tanggapan-tanggapan terhadap
  berbagai kebenaran Alkitab dan menerapkan kebenaran-kebenaran
  tersebut dalam hidup mereka. Guru yang mempersiapkan diri dengan
  baik akan menuntun murid-murid untuk menyelidiki, menggabungkan,
  dan menerapkan ayat-ayat Kitab Suci dengan cara memberikan dorongan
  serta bantuan pribadi. Bersamaan dengan itu, Roh Kudus menuntun
  setiap murid untuk mengerti Firman.

  Murid-murid memperoleh manfaat bila mereka menulis ulang pelajaran-
  pelajaran dalam bentuk cerita, laporan orang pertama, atau
  sandiwara. Penulisan kreatif berupa puisi, cerita, esai, surat, doa,
  drama, lirik nyanyian, dan lagu memungkinkan anak-anak menyatakan
  pikiran dan perasaan pribadi mereka kepada Allah dan mengenai Allah.
  Sering kali orang bisa lebih terbuka dalam tulisan daripada dalam
  penyampaian lisan. Dengan menulis maka keputusan-keputusan yang
  diambil dapat dinyatakan di kertas. Karena tulisan dapat
  mengungkapkan pikiran-pikiran dan berbagai perasaan takut, kasihilah
  dan berilah dorongan kepada setiap murid dalam usahanya untuk
  menyampaikan perasaan-perasaan yang paling dalam.

  Semacam warta sekolah yang diterbitkan setiap hari atau setiap
  minggu memberikan kesempatan yang unik bagi usaha yang kreatif dan
  koperatif. Murid-murid menyalurkan bakat mereka dengan menyerahkan
  berita-berita kelas atau berita-berita departemen seperti nama-nama
  murid pendatang baru, anak-anak yang berulang tahun, berita-berita
  perorangan, dan lirik lagu serta ayat-ayat Alkitab untuk dipelajari.

  EKSPRESI SENI

  Benda-benda seperti pensil berwarna, kapur, cat, pulpen, tanah liat,
  bahan yang terbuat dari bubur kertas dicampur lem, atau gips, akan
  menghasilkan ekspresi seni kalau digunakan dengan imajinasi.
  Sebagian besar murid suka bekerja dengan salah satu atau lebih dari
  benda-benda ini untuk mengilustrasikan apa yang telah mereka
  pelajari dan untuk menyatakan berbagai emosi mereka. Karena ciptaan
  seni merupakan karya unik seseorang, para murid senang menunjukkan
  karya mereka kepada teman-teman sekelas dan kepada orang-tua serta
  sahabat-sahabat pada kegiatan penutupan.

  Semua murid suka menggambar, berapa pun usia mereka. Ini merupakan
  kesempatan untuk menggambarkan di atas kertas pemandangan dari
  Alkitab, suatu kejadian dalam cerita, dan berbagai situasi kehidupan
  modern.

  Dengan usaha secara berkelompok dapat dibuat suatu gambar dinding
  berisi serangkaian gambar atau sebuah pemandangan besar yang lebih
  kompleks. Saudara dapat membuat televisi dari peti kayu dan
  menempatkan pada bagian layarnya gulungan cerita yang digulung pada
  dua pasak kayu. Anak-anak tinggal memutar pasak dan mengilustrasikan
  suatu cerita.

  Murid-murid dapat membuat perangkat untuk menempel gambar flanel
  dengan melapisi sepotong karton keras dengan flanel. Guntinglah
  gambar-gambar ukuran kecil yang digambar oleh murid-murid atau
  gambar-gambar dari majalah Sekolah Minggu. Untuk mudahnya, tempel
  belakang gambar-gambar itu dengan potongan flanel. Dorong murid-
  murid untuk menceritakan kembali cerita-cerita Alkitab dengan
  perangkat flanel mereka.

  Pembuatan peta memungkinkan murid-murid mengenal kota-kota, sungai,
  danau, dan lautan yang bertalian dengan pekabaran Injil atau juga
  negeri-negeri dalam Alkitab. Kalau mungkin, gambarlah peta pada
  kertas yang belakangnya diberi flanel untuk ditempelkan pada papan
  flanel. Banyak variasi dapat dilakukan seperti membuat peta timbul
  dengan menggunakan adonan tepung dan garam, peta pada meja berpasir,
  atau peta dari bahan bubur kertas dicampur perekat. Peta yang
  direkatkan pada karton tebal dan digunting-gunting menjadi sejumlah
  potongan seperti teka-teki dapat digunakan untuk kaji ulang.

  EKSPRESI VOKAL/EKSPRESI UNTUK BERSUARA

  Murid-murid akan semakin terlibat di kelas bila mereka merasa bebas
  untuk menyatakan pendapat, ide, dan perasaan mereka. Dengan demikian
  guru akan memperoleh wawasan berharga tentang kepribadian dan sudut
  pandang masing-masing murid. Anak-anak dengan gembira menjawab
  pertanyaan-pertanyaan dan memberitahukan ide-ide mereka. Antusiasme
  mungkin membelokkan perhatian kelompok, tetapi guru yang terampil
  mampu memelihara suasana diskusi yang hidup yang berpusat sekitar
  tema pelajaran.

  Waktu untuk tanya jawab memungkinkan murid-murid yang lebih besar
  mengungkapkan kebenaran yang mereka pahami dan menjelaskan pemikiran
  mereka. Meskipun demikian, untuk mencapai suatu solusi maka bentuk
  diskusi harus diubah dari bentuk tanya jawab menjadi bentuk
  interaksi kelompok. Dengan demikian, suatu masalah yang ditentukan
  dengan jelas akan memberikan kunci menuju diskusi yang baik serta
  kesempatan untuk menyelidiki berbagai solusi dipandang dari sudut
  Firman Allah.

  Kesempatan untuk bercerita ulang menggairahkan banyak murid.
  Lakonkan cerita itu dalam bentuk pantomim, atau gunakan perangkat
  gambar flanel, gambar-gambar, atau dengan kostum tokoh-tokoh
  Alkitab. Murid-murid yang lebih besar senang merekam cerita-cerita
  Alkitab, cerita penginjilan, atau cerita yang berkaitan dengan
  kehidupan, lalu mereka melakonkan adegan-adegan sesuai cerita itu.

  Pelakonan, yaitu suatu bentuk drama spontan, memungkinkan murid-
  murid berperan sebagai orang-orang lain sehingga mereka bisa lebih
  mengerti orang-orang tersebut beserta situasi mereka. Drama jenis
  ini dapat memancing berbagai emosi dan sikap, lalu hal-hal tersebut
  dapat dihubungkan dengan prinsip-prinsip alkitabiah. Dalam
  pelakonan, sering kali suatu situasi cerita dibacakan atau
  diceritakan sampai saat klimaks. Kelas menyelesaikan cerita itu
  dengan memainkan berbagai peranan yang berbeda-beda. Agar pelakonan
  dapat memberikan manfaat maksimum, setiap pemain sebaiknya
  menggunakan waktu beberapa menit sebelum mulai untuk memikirkan
  peranan, ucapan, penampilan, dan tindakan-tindakan tokoh yang ia
  perankan. Guru pun hendaknya mengingatkan penonton untuk
  memperhatikan tindakan dan reaksi para pemain. Ketika para pemain
  mencapai suatu solusi, menyimpulkan ide cerita, atau jika mereka
  membutuhkan informasi tambahan maka pelakonan pun berakhir. Kalau
  dikehendaki, situasi itu dapat dilakonkan kembali dengan pemain-
  pemain lain. Adalah berguna bila pelakonan itu disusul dengan
  diskusi kelompok atau evaluasi tentang solusi yang dicapai. Ini
  merupakan kesempatan yang bagus sekali bagi guru untuk menuntun para
  murid agar hidup berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab.

  Sarana yang berbeda-beda untuk mengutarakan ekspresi sebaiknya tidak
  dipisahkan satu dari yang lain atau dibatasi penggunaannya. Bisa
  saja digunakan bermacam-macam kombinasi yang kreatif. Misalnya,
  cerita Alkitab, ayat Alkitab, atau tema pelajaran dapat dijadikan
  lagu dan diiringi alat-alat musik, sementara murid-murid menyajikan
  suatu pantomim.

  KEGIATAN PEKERJAAN TANGAN

  Pekerjaan tangan merupakan salah satu kegiatan ekspresif yang sangat
  menyenangkan. Guru-guru SM dapat menyusun kegiatan-kegiatan
  pekerjaan tangannya sendiri, mengikuti saran-saran dalam kurikulum,
  atau membeli perlengkapan yang siap pakai. Hubungan antara pekerjaan
  tangan dan kegiatan liburan harus nyata. Bersamaan dengan itu,
  kegiatan-kegiatan pekerjaan tangan harus sesuai dengan kemampuan
  setiap kelompok usia supaya masing-masing murid sanggup melakukan
  kegiatan-kegiatan itu. Tidak diperlukan pekerjaan tangan yang mahal
  dan menghabiskan banyak waktu untuk dapat mencapai keberhasilan.

  Sesudah kegiatan pekerjaan tangan ditentukan, setiap pekerja di SM
  hendaknya menyiapkan sebuah contoh -- meskipun ada seorang pemimpin
  pekerjaan tangan -- supaya ia dapat membantu murid-murid. Proses
  mengerjakan pekerjaan tangan sama pentingnya dengan hasil yang
  dicapai karena dalam proses itu prinsip-prinsip alkitabiah
  diajarkan. Persediaan bahan yang cukup, perlengkapan, dan ruangan
  kerja dengan waktu yang memadai untuk mengadakan pembersihan
  merupakan unsur-unsur yang sangat penting untuk memperoleh waktu
  pekerjaan tangan yang efektif.

  Bahan dirangkum dan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pekan Pendidikan Anak-anak
  Judul Artikel: Kegiatan-kegiatan Ekspresif
  Pengarang    : Doris A. Freese, Ph.D.
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1993
  Halaman      : 104 - 115


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

             TIPS MEMPERSIAPKAN KEGIATAN EKSPRESIF DI SM
             ===========================================

  1. Sebelum murid menggunakan material-material/bahan-bahan yang
     diperlukan, minta setiap anak untuk menceritakan alasan/ide
     gambar, tulisan, ketrampilan yang mereka buat, atau nyanyian
     yang mereka nyanyikan.

  2. Jika sebuah aktivitas menggunakan bahan yang benar-benar baru
     bagi Anda, atau aktivitas itu membutuhkan beberapa langkah yang
     sulit, praktekkanlah itu terlebih dahulu, dan buatlah sebuah
     contoh.

  3. Jika Anda kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan yang
     dibutuhkan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang tua
     murid atau jemaat gereja. Buatlah daftar kebutuhan materi/bahan
     yang Anda butuhkan dan masukkan itu dalam "Warta Jemaat" atau
     "Buletin Gereja".

  4. Letakkan bahan-bahan dan peralatan kegiatan di tempat yang sudah
     diatur dan mudah dijangkau oleh anak-anak. Beri label di setiap
     tempat Anda meletakkan bahan dan peralatan. Minta anak-anak untuk
     mengembalikan perlengkapan-perlengkapan itu di tempat semula
     sesuai dengan labelnya.

  5. Jika diperlukan, tutuplah meja kegiatan dengan alas plastik,
     mika, atau koran untuk menjaga meja tetap bersih dan tidak rusak.

  6. Siapkan tisu dan handuk di dekat anak-anak agar dengan mudah
     mereka dapat membersihkan tangan mereka.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul Artikel Asli: How Art Helps Children Learn Bible Truths
  Editor            : Wes and Sheryl Haystead
  Penerbit          : Gospel Light, USA, 1992
  Halaman           : 97


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

  Sebelum, sesudah, atau pada saat Anda menceritakan kisah ini, ajak
  anak-anak untuk mengekspresikan kesabaran mereka dengan cara
  menyusun balok-balok kayu atau karton menjadi sebuah menara yang
  tinggi. Minta mereka menyusun balok-balok itu setinggi dan sebagus
  mungkin. Kegiatan ekspresif ini akan sangat membantu mereka dalam
  hal kesabaran dan ketelatenan mereka. Selamat mengajar!

                     AMARAH DAN MENARA YANG ROBOH
                     ============================

  Andi telah mencoba menyusun balok-balok mainan itu enam kali, tetapi
  setiap kali ia mencobanya, menara itu selalu roboh.

  Pada waktu menara yang disusunnya itu roboh untuk yang ketujuh
  kalinya, Andi berguling-guling di lantai. Ia memukul-mukul lantai
  dengan tinjunya. Dan ia mengucapkan kata-kata yang tidak pantas
  diucapkan oleh seorang pembangun menara yang baik.

  "Hmm," kata nenek. "Kelihatannya pembangun menara yang seorang ini
  seperti menaranya yang rapuh dan tidak kokoh."

  Andi berhenti berguling-guling di lantai. Ia tidak meneruskan
  ucapan-ucapannya yang tidak pantas itu.

  "Apa maksud Nenek?" tanya Andi.

  "Dalam Alkitab diceritakan tentang menaramu dan juga dirimu. Di situ
  tertulis tentang apa yang terjadi dengan menaramu dan dirimu," kata
  nenek.

  Andi tampak terkejut. "Apakah itu benar, Nek? Apakah yang dikatakan
  Alkitab tentang saya dan menara saya?" tanyanya.

  Renungan Singkat tentang Amarah:
  --------------------------------

  1. Pernahkah kamu marah sekali? Apakah yang terjadi?
     Apakah yang kamu rasakan setelah kamu mengalami hal ini?

  2. Apakah akibat dari sifat pemarah?
     Mengapa anak laki-laki dan anak perempuan tidak boleh memiliki
     sifat seperti itu?

  3. Seandainya kamu adalah nenek, apakah yang akan kamu katakan
     kepada Andi tentang sifat pemarah itu?

  "Dalam Amsal 25:28 tertulis tentang dirimu dan menaramu," kata
  nenek. "Ayat ini menyatakan bahwa orang yang tidak dapat
  mengendalikan dirinya sama seperti sebuah kota yang temboknya roboh.
  Inilah cara lain untuk menyatakan bahwa anak laki-laki yang tidak
  dapat mengendalikan dirinya sama seperti menaranya yang roboh."

  Andi memperhatikan menaranya yang sudah roboh. Menara itu kini
  berantakan. Ia telah berusaha keras untuk memperbaikinya, tetapi
  sekarang hampir semua balok itu berantakan. Menara itu sama sekali
  tidak sama dengan menara yang telah direncanakannya dengan sangat
  hati-hati.

  "Saya tidak mau seperti menara yang berantakan itu," kata Andi.
  "Saya ingin lebih seperti menara yang utuh, yang tidak roboh. Saya
  akan meminta Tuhan Yesus menolong saya mengendalikan sifat pemarah
  saya mulai dari sekarang."

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
  ----------------------------------------------

  1. Mengapa Andi tidak mau seperti menaranya yang berantakan?
     Maukah kamu juga seperti itu?

  2. Apakah yang diinginkan Andi agar Tuhan Yesus menolong dia
     melakukannya?
     Apakah kamu ingin Tuhan Yesus menolongmu mengendalikan sifat
     pemarahmu?
     Mengapa kamu tidak meminta kepada-Nya sekarang juga?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Amsal 25:28

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Orang yang tidak dapat mengendalikan sifat pemarahnya, seperti kota
  yang roboh temboknya. (Baca: Amsal 25:28)

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan Yesus, saya tidak ingin seperti sebuah tembok yang roboh.
  Saya tidak ingin seperti sebuah menara yang roboh. Tolonglah saya
  mengendalikan sifat saya sesuai dengan yang Engkau kehendaki. Amin.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Judul Artikel: Amarah dan Menara yang Roboh
  Pengarang    : V. Gilbert Beers
  Penerbit     : Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman      : 198 - 199


**********************************************************************
o/ AKTIVITAS

  Kegiatan-kegiatan ekspresif seperti menulis, menggambar, kerajinan
  tangan, dll. merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan di SM.
  Tapi ada satu kegiatan yang sudah dibahas dalam artikel di atas,
  yang belum terlalu sering dilakukan, yaitu KEGIATAN EKSPRESIF VOKAL/
  EKSPRESIF UNTUK BERSUARA. Kegiatan ini penting untuk dilakukan
  terutama bagi anak-anak kelas besar. Berikut ini dua contoh kegiatan
  ekspresif vokal.

                       KEGIATAN EKSPRESIF VOKAL
                       ========================

  A. KEGIATAN MIMBAR BEBAS

  Tujuan:
  -------
  Anak belajar mengungkapkan pendapatnya, berani beradu argumentasi
  dengan sehat, dan bersikap demokratis dalam hal berbeda pendapat.

  Persiapan:
  ----------
  1. Guru menentukan satu topik menarik, misalnya:
        - Jika terpaksa, bolehkah kita berbohong?
        - Jika hari Senin banyak ulangan atau ada ujian, apakah
          sebaiknya kita membolos Sekolah Minggu?
  2. Anak dikelompokkan dalam beberapa kelompok.

  Garis besar kegiatan:
  ---------------------
  Setiap kelompok berdiskusi selama 10 menit tentang topik tersebut,
  kemudian guru meminta satu kelompok menyatakan pendapatnya. Kelompok
  yang lain boleh menyanggah atau menambahi. Guru menjadi moderator
  mimbar bebas ini. Kemudian kesimpulan dibuat guru dari hasil diskusi
  setiap kelompok anak tersebut.

  Di akhir kegiatan guru menjelaskan:
  -----------------------------------
  Bagaimana sebaiknya sikap yang diambil sebagai orang Kristen
  berkaitan dengan topik tersebut? (Guru perlu mendiskusikan lebih
  dahulu dengan dengan pendeta atau seorang yang lebih dewasa iman
  untuk memberi masukan-masukan yang membangun.)

  Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan:
  -------------------------------------
  Berani bersikap demokratis, bersikap mandiri, mau berdialog, dan
  sebagainya.

  B. KEGIATAN "JIKA AKU ADALAH DIA" PERSOALAN NYATA DIBAHAS DI KELAS

  Tujuan:
  -------
  Anak belajar memberikan komentar terhadap suatu kasus nyata yang
  terjadi di sekitarnya.

  Persiapan:
  ----------
  Guru mencari topik bahasan dengan membuka surat kabar yang paling
  populer di kota Anda. Tentukan suatu kasus nyata yang terjadi, yang
  berkaitan dengan dunia anak. Misalnya, topik-topik kasus kenakalan
  anak, kasus kejahatan terhadap anak, kasus anak hilang, kasus
  keluarga berantakan (kasus perceraian), dan sebagainya. Fotocopy
  berita tersebut dan usahakan setiap anak memperolehnya.

  Garis besar simulasi:
  --------------------
  Anak-anak membahas (bisa di kelompok atau sendiri-sendiri) "jika
  aku adalah dia" apa yang akan aku lakukan? Tentu saja jika anak
  menjadi tokoh yang mengalami kasus tersebut. Tetapi tidak semua
  kasus dapat dibuat "jika aku adalah dia". Untuk kasus semacam ini
  anak dapat membuat komentar bebas untuk kasus tersebut. Guru
  merangkum pendapat anak dan membuat kesimpulan.

  Di akhir kegiatan guru menjelaskan:
  -----------------------------------
  Kehidupan nyata memang kompleks penuh dengan hal-hal baik dan jahat,
  tetapi kita memiliki Tuhan yang senantiasa menuntun kita kepada apa
  yang baik, serta membentengi kita dari hal yang jahat.

  Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan:
  -------------------------------------
  Perlunya sikap kepekaan sosial dan kritis dalam melihat situasi
  konkret, bahwa satu kasus ini tidak boleh digeneralisasi, artinya:
  jika ada kasus ibu tiri jahat kepada anak tirinya, tidak berarti
  semua ibu tiri jahat. Karena tindakan seseorang pasti ada latar
  belakangnya, setiap manusia masing-masing dibentuk oleh situasi masa
  lalunya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu
  Pengarang : Paulus Lie
  Penerbit  : Andi Offset, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 171 - 172


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Rima L. <r1m4@>
  >Syalom,
  >
  >Saya berlangganan e-BinaAnak sejak edisi no.78. Sampai saat ini
  >saya masih menyimpan semua file-file tersebut karena terkadang saya
  >gunakan sebagai bahan untuk menulis, sharing, renungan, dll. Saya
  >ingin sekali mendapatkan bahan-bahan e-BinaAnak yang belum saya
  >miliki. Apakah redaksi bisa mengirimkannya, atau adakah cara lain?
  >
  >Salam kasih,
  >Rima

  Redaksi:
  Untuk mendapatkan edisi-edisi e-BinaAnak terdahulu melalui e-mail,
  Anda dapat menggunakan fasilitas arsip yang ada di situs PEPAK
  dengan cara mengakses alamat:
  ==>  http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/download/
  Setelah masuk di halaman arsip ini, pilihlah tahun yang Anda
  inginkan, kemudian pilih edisi-edisi yang Anda butuhkan. Setelah
  itu tulis nama dan alamat e-mail Anda di kolom yang sudah disediakan
  lalu tekan "Kirim". Mudah bukan? Selamat mencoba ... :)


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
               Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org