Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/130 |
|
e-BinaAnak edisi 130 (11-6-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 130/Juni/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Kegiatan-kegiatan Ekspresif o/ TIPS MENGAJAR : Mempersiapkan Kegiatan Ekspresif di SM o/ BAHAN MENGAJAR : Amarah dan Menara yang Roboh o/ AKTIVITAS : Kegiatan Ekspresif Vokal o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Dikirimkan Edisi Lama e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai sejahtera, Di minggu kedua bulan Juni ini kami hadirkan "Kegiatan-kegiatan Ekspresif" sebagai ide untuk mengisi masa-masa liburan anak. Kegiatan-kegiatan ekspresif yang kami maksudkan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengekspresikan pengertian mereka akan pelajaran- pelajaran dalam kelas SM. Jadi kegiatan apapun yang dilakukan berhubungan dengan ekspresi/penghayatan mereka terhadap Firman Tuhan yang sudah guru SM ajarkan. Misalnya: menggambar ciptaan-ciptaan Tuhan, menulis puisi tentang kelahiran Yesus, membuat salib dari karton bekas, dll. Kegiatan ini pasti akan disenangi oleh anak-anak. Sajian-sajian kami minggu ini akan sangat membantu dalam mempersiapkan kegiatan-kegiatan ekspresif di SM Anda. Artikel kami minggu ini membahas mengenai "Kegiatan-kegiatan Ekspresif" itu sendiri. Lalu Tips Mengajar memberikan petunjuk kepada Anda tentang bagaimana "Mempersiapkan Kegiatan Ekspresif di SM". Jangan sampai ketinggalan pula untuk mendapatkan ide seputar kegiatan ekspresif dari Bahan Mengajar dan Aktivitas minggu ini. Selamat berekspresi! Tim Redaksi "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL KEGIATAN-KEGIATAN EKSPRESIF =========================== Masa liburan yang diisi dengan kegiatan-kegiatan ekspresif memperkuat berbagai ide yang terkandung dalam pelajaran SM, memantapkan kebenaran-kebenaran Alkitab, dan memperjelas konsepsi-konsepsi. Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan para murid untuk saling membagi perasaan mereka dan menanggapi kebenaran- kebenaran Alkitab sementara mereka mengekspresikan pelajaran itu secara kreatif. Setiap kegiatan hendaknya selaras dengan tujuan pelajaran dan juga berhubungan dengan kebutuhan serta kesanggupan murid. EKSPRESI TERTULIS Kegiatan ini dapat membantu anak-anak memeriksa dan mengingat fakta- fakta dari pelajaran Alkitab. Sering kali digunakan pertanyaan, teka-teki, sanjak yang huruf-huruf awal atau huruf-huruf akhirnya membentuk sebuah kata atau nama, nama-nama yang tersembunyi, dan gambar-gambar, tergantung pada kelompok usia murid-murid. Acuan pada ayat-ayat Alkitab yang berkaitan akan membantu para murid menggabungkan pengetahuan Alkitab dan menemukan pengertian. Ilustrasi-ilustrasi yang bertalian dengan kehidupan dan pertanyaan- pertanyaan yang terbuka untuk bermacam jawaban memungkinkan murid untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh tanggapan-tanggapan terhadap berbagai kebenaran Alkitab dan menerapkan kebenaran-kebenaran tersebut dalam hidup mereka. Guru yang mempersiapkan diri dengan baik akan menuntun murid-murid untuk menyelidiki, menggabungkan, dan menerapkan ayat-ayat Kitab Suci dengan cara memberikan dorongan serta bantuan pribadi. Bersamaan dengan itu, Roh Kudus menuntun setiap murid untuk mengerti Firman. Murid-murid memperoleh manfaat bila mereka menulis ulang pelajaran- pelajaran dalam bentuk cerita, laporan orang pertama, atau sandiwara. Penulisan kreatif berupa puisi, cerita, esai, surat, doa, drama, lirik nyanyian, dan lagu memungkinkan anak-anak menyatakan pikiran dan perasaan pribadi mereka kepada Allah dan mengenai Allah. Sering kali orang bisa lebih terbuka dalam tulisan daripada dalam penyampaian lisan. Dengan menulis maka keputusan-keputusan yang diambil dapat dinyatakan di kertas. Karena tulisan dapat mengungkapkan pikiran-pikiran dan berbagai perasaan takut, kasihilah dan berilah dorongan kepada setiap murid dalam usahanya untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang paling dalam. Semacam warta sekolah yang diterbitkan setiap hari atau setiap minggu memberikan kesempatan yang unik bagi usaha yang kreatif dan koperatif. Murid-murid menyalurkan bakat mereka dengan menyerahkan berita-berita kelas atau berita-berita departemen seperti nama-nama murid pendatang baru, anak-anak yang berulang tahun, berita-berita perorangan, dan lirik lagu serta ayat-ayat Alkitab untuk dipelajari. EKSPRESI SENI Benda-benda seperti pensil berwarna, kapur, cat, pulpen, tanah liat, bahan yang terbuat dari bubur kertas dicampur lem, atau gips, akan menghasilkan ekspresi seni kalau digunakan dengan imajinasi. Sebagian besar murid suka bekerja dengan salah satu atau lebih dari benda-benda ini untuk mengilustrasikan apa yang telah mereka pelajari dan untuk menyatakan berbagai emosi mereka. Karena ciptaan seni merupakan karya unik seseorang, para murid senang menunjukkan karya mereka kepada teman-teman sekelas dan kepada orang-tua serta sahabat-sahabat pada kegiatan penutupan. Semua murid suka menggambar, berapa pun usia mereka. Ini merupakan kesempatan untuk menggambarkan di atas kertas pemandangan dari Alkitab, suatu kejadian dalam cerita, dan berbagai situasi kehidupan modern. Dengan usaha secara berkelompok dapat dibuat suatu gambar dinding berisi serangkaian gambar atau sebuah pemandangan besar yang lebih kompleks. Saudara dapat membuat televisi dari peti kayu dan menempatkan pada bagian layarnya gulungan cerita yang digulung pada dua pasak kayu. Anak-anak tinggal memutar pasak dan mengilustrasikan suatu cerita. Murid-murid dapat membuat perangkat untuk menempel gambar flanel dengan melapisi sepotong karton keras dengan flanel. Guntinglah gambar-gambar ukuran kecil yang digambar oleh murid-murid atau gambar-gambar dari majalah Sekolah Minggu. Untuk mudahnya, tempel belakang gambar-gambar itu dengan potongan flanel. Dorong murid- murid untuk menceritakan kembali cerita-cerita Alkitab dengan perangkat flanel mereka. Pembuatan peta memungkinkan murid-murid mengenal kota-kota, sungai, danau, dan lautan yang bertalian dengan pekabaran Injil atau juga negeri-negeri dalam Alkitab. Kalau mungkin, gambarlah peta pada kertas yang belakangnya diberi flanel untuk ditempelkan pada papan flanel. Banyak variasi dapat dilakukan seperti membuat peta timbul dengan menggunakan adonan tepung dan garam, peta pada meja berpasir, atau peta dari bahan bubur kertas dicampur perekat. Peta yang direkatkan pada karton tebal dan digunting-gunting menjadi sejumlah potongan seperti teka-teki dapat digunakan untuk kaji ulang. EKSPRESI VOKAL/EKSPRESI UNTUK BERSUARA Murid-murid akan semakin terlibat di kelas bila mereka merasa bebas untuk menyatakan pendapat, ide, dan perasaan mereka. Dengan demikian guru akan memperoleh wawasan berharga tentang kepribadian dan sudut pandang masing-masing murid. Anak-anak dengan gembira menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memberitahukan ide-ide mereka. Antusiasme mungkin membelokkan perhatian kelompok, tetapi guru yang terampil mampu memelihara suasana diskusi yang hidup yang berpusat sekitar tema pelajaran. Waktu untuk tanya jawab memungkinkan murid-murid yang lebih besar mengungkapkan kebenaran yang mereka pahami dan menjelaskan pemikiran mereka. Meskipun demikian, untuk mencapai suatu solusi maka bentuk diskusi harus diubah dari bentuk tanya jawab menjadi bentuk interaksi kelompok. Dengan demikian, suatu masalah yang ditentukan dengan jelas akan memberikan kunci menuju diskusi yang baik serta kesempatan untuk menyelidiki berbagai solusi dipandang dari sudut Firman Allah. Kesempatan untuk bercerita ulang menggairahkan banyak murid. Lakonkan cerita itu dalam bentuk pantomim, atau gunakan perangkat gambar flanel, gambar-gambar, atau dengan kostum tokoh-tokoh Alkitab. Murid-murid yang lebih besar senang merekam cerita-cerita Alkitab, cerita penginjilan, atau cerita yang berkaitan dengan kehidupan, lalu mereka melakonkan adegan-adegan sesuai cerita itu. Pelakonan, yaitu suatu bentuk drama spontan, memungkinkan murid- murid berperan sebagai orang-orang lain sehingga mereka bisa lebih mengerti orang-orang tersebut beserta situasi mereka. Drama jenis ini dapat memancing berbagai emosi dan sikap, lalu hal-hal tersebut dapat dihubungkan dengan prinsip-prinsip alkitabiah. Dalam pelakonan, sering kali suatu situasi cerita dibacakan atau diceritakan sampai saat klimaks. Kelas menyelesaikan cerita itu dengan memainkan berbagai peranan yang berbeda-beda. Agar pelakonan dapat memberikan manfaat maksimum, setiap pemain sebaiknya menggunakan waktu beberapa menit sebelum mulai untuk memikirkan peranan, ucapan, penampilan, dan tindakan-tindakan tokoh yang ia perankan. Guru pun hendaknya mengingatkan penonton untuk memperhatikan tindakan dan reaksi para pemain. Ketika para pemain mencapai suatu solusi, menyimpulkan ide cerita, atau jika mereka membutuhkan informasi tambahan maka pelakonan pun berakhir. Kalau dikehendaki, situasi itu dapat dilakonkan kembali dengan pemain- pemain lain. Adalah berguna bila pelakonan itu disusul dengan diskusi kelompok atau evaluasi tentang solusi yang dicapai. Ini merupakan kesempatan yang bagus sekali bagi guru untuk menuntun para murid agar hidup berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Sarana yang berbeda-beda untuk mengutarakan ekspresi sebaiknya tidak dipisahkan satu dari yang lain atau dibatasi penggunaannya. Bisa saja digunakan bermacam-macam kombinasi yang kreatif. Misalnya, cerita Alkitab, ayat Alkitab, atau tema pelajaran dapat dijadikan lagu dan diiringi alat-alat musik, sementara murid-murid menyajikan suatu pantomim. KEGIATAN PEKERJAAN TANGAN Pekerjaan tangan merupakan salah satu kegiatan ekspresif yang sangat menyenangkan. Guru-guru SM dapat menyusun kegiatan-kegiatan pekerjaan tangannya sendiri, mengikuti saran-saran dalam kurikulum, atau membeli perlengkapan yang siap pakai. Hubungan antara pekerjaan tangan dan kegiatan liburan harus nyata. Bersamaan dengan itu, kegiatan-kegiatan pekerjaan tangan harus sesuai dengan kemampuan setiap kelompok usia supaya masing-masing murid sanggup melakukan kegiatan-kegiatan itu. Tidak diperlukan pekerjaan tangan yang mahal dan menghabiskan banyak waktu untuk dapat mencapai keberhasilan. Sesudah kegiatan pekerjaan tangan ditentukan, setiap pekerja di SM hendaknya menyiapkan sebuah contoh -- meskipun ada seorang pemimpin pekerjaan tangan -- supaya ia dapat membantu murid-murid. Proses mengerjakan pekerjaan tangan sama pentingnya dengan hasil yang dicapai karena dalam proses itu prinsip-prinsip alkitabiah diajarkan. Persediaan bahan yang cukup, perlengkapan, dan ruangan kerja dengan waktu yang memadai untuk mengadakan pembersihan merupakan unsur-unsur yang sangat penting untuk memperoleh waktu pekerjaan tangan yang efektif. Bahan dirangkum dan diedit dari sumber: Judul Buku : Pekan Pendidikan Anak-anak Judul Artikel: Kegiatan-kegiatan Ekspresif Pengarang : Doris A. Freese, Ph.D. Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1993 Halaman : 104 - 115 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR TIPS MEMPERSIAPKAN KEGIATAN EKSPRESIF DI SM =========================================== 1. Sebelum murid menggunakan material-material/bahan-bahan yang diperlukan, minta setiap anak untuk menceritakan alasan/ide gambar, tulisan, ketrampilan yang mereka buat, atau nyanyian yang mereka nyanyikan. 2. Jika sebuah aktivitas menggunakan bahan yang benar-benar baru bagi Anda, atau aktivitas itu membutuhkan beberapa langkah yang sulit, praktekkanlah itu terlebih dahulu, dan buatlah sebuah contoh. 3. Jika Anda kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang tua murid atau jemaat gereja. Buatlah daftar kebutuhan materi/bahan yang Anda butuhkan dan masukkan itu dalam "Warta Jemaat" atau "Buletin Gereja". 4. Letakkan bahan-bahan dan peralatan kegiatan di tempat yang sudah diatur dan mudah dijangkau oleh anak-anak. Beri label di setiap tempat Anda meletakkan bahan dan peralatan. Minta anak-anak untuk mengembalikan perlengkapan-perlengkapan itu di tempat semula sesuai dengan labelnya. 5. Jika diperlukan, tutuplah meja kegiatan dengan alas plastik, mika, atau koran untuk menjaga meja tetap bersih dan tidak rusak. 6. Siapkan tisu dan handuk di dekat anak-anak agar dengan mudah mereka dapat membersihkan tangan mereka. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Sunday School Smart Pages Judul Artikel Asli: How Art Helps Children Learn Bible Truths Editor : Wes and Sheryl Haystead Penerbit : Gospel Light, USA, 1992 Halaman : 97 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Sebelum, sesudah, atau pada saat Anda menceritakan kisah ini, ajak anak-anak untuk mengekspresikan kesabaran mereka dengan cara menyusun balok-balok kayu atau karton menjadi sebuah menara yang tinggi. Minta mereka menyusun balok-balok itu setinggi dan sebagus mungkin. Kegiatan ekspresif ini akan sangat membantu mereka dalam hal kesabaran dan ketelatenan mereka. Selamat mengajar! AMARAH DAN MENARA YANG ROBOH ============================ Andi telah mencoba menyusun balok-balok mainan itu enam kali, tetapi setiap kali ia mencobanya, menara itu selalu roboh. Pada waktu menara yang disusunnya itu roboh untuk yang ketujuh kalinya, Andi berguling-guling di lantai. Ia memukul-mukul lantai dengan tinjunya. Dan ia mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pembangun menara yang baik. "Hmm," kata nenek. "Kelihatannya pembangun menara yang seorang ini seperti menaranya yang rapuh dan tidak kokoh." Andi berhenti berguling-guling di lantai. Ia tidak meneruskan ucapan-ucapannya yang tidak pantas itu. "Apa maksud Nenek?" tanya Andi. "Dalam Alkitab diceritakan tentang menaramu dan juga dirimu. Di situ tertulis tentang apa yang terjadi dengan menaramu dan dirimu," kata nenek. Andi tampak terkejut. "Apakah itu benar, Nek? Apakah yang dikatakan Alkitab tentang saya dan menara saya?" tanyanya. Renungan Singkat tentang Amarah: -------------------------------- 1. Pernahkah kamu marah sekali? Apakah yang terjadi? Apakah yang kamu rasakan setelah kamu mengalami hal ini? 2. Apakah akibat dari sifat pemarah? Mengapa anak laki-laki dan anak perempuan tidak boleh memiliki sifat seperti itu? 3. Seandainya kamu adalah nenek, apakah yang akan kamu katakan kepada Andi tentang sifat pemarah itu? "Dalam Amsal 25:28 tertulis tentang dirimu dan menaramu," kata nenek. "Ayat ini menyatakan bahwa orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya sama seperti sebuah kota yang temboknya roboh. Inilah cara lain untuk menyatakan bahwa anak laki-laki yang tidak dapat mengendalikan dirinya sama seperti menaranya yang roboh." Andi memperhatikan menaranya yang sudah roboh. Menara itu kini berantakan. Ia telah berusaha keras untuk memperbaikinya, tetapi sekarang hampir semua balok itu berantakan. Menara itu sama sekali tidak sama dengan menara yang telah direncanakannya dengan sangat hati-hati. "Saya tidak mau seperti menara yang berantakan itu," kata Andi. "Saya ingin lebih seperti menara yang utuh, yang tidak roboh. Saya akan meminta Tuhan Yesus menolong saya mengendalikan sifat pemarah saya mulai dari sekarang." Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Mengapa Andi tidak mau seperti menaranya yang berantakan? Maukah kamu juga seperti itu? 2. Apakah yang diinginkan Andi agar Tuhan Yesus menolong dia melakukannya? Apakah kamu ingin Tuhan Yesus menolongmu mengendalikan sifat pemarahmu? Mengapa kamu tidak meminta kepada-Nya sekarang juga? Bacaan Alkitab: --------------- Amsal 25:28 Kebenaran Alkitab: ------------------ Orang yang tidak dapat mengendalikan sifat pemarahnya, seperti kota yang roboh temboknya. (Baca: Amsal 25:28) Doa: ---- Ya Tuhan Yesus, saya tidak ingin seperti sebuah tembok yang roboh. Saya tidak ingin seperti sebuah menara yang roboh. Tolonglah saya mengendalikan sifat saya sesuai dengan yang Engkau kehendaki. Amin. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Judul Artikel: Amarah dan Menara yang Roboh Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 198 - 199 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS Kegiatan-kegiatan ekspresif seperti menulis, menggambar, kerajinan tangan, dll. merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan di SM. Tapi ada satu kegiatan yang sudah dibahas dalam artikel di atas, yang belum terlalu sering dilakukan, yaitu KEGIATAN EKSPRESIF VOKAL/ EKSPRESIF UNTUK BERSUARA. Kegiatan ini penting untuk dilakukan terutama bagi anak-anak kelas besar. Berikut ini dua contoh kegiatan ekspresif vokal. KEGIATAN EKSPRESIF VOKAL ======================== A. KEGIATAN MIMBAR BEBAS Tujuan: ------- Anak belajar mengungkapkan pendapatnya, berani beradu argumentasi dengan sehat, dan bersikap demokratis dalam hal berbeda pendapat. Persiapan: ---------- 1. Guru menentukan satu topik menarik, misalnya: - Jika terpaksa, bolehkah kita berbohong? - Jika hari Senin banyak ulangan atau ada ujian, apakah sebaiknya kita membolos Sekolah Minggu? 2. Anak dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Garis besar kegiatan: --------------------- Setiap kelompok berdiskusi selama 10 menit tentang topik tersebut, kemudian guru meminta satu kelompok menyatakan pendapatnya. Kelompok yang lain boleh menyanggah atau menambahi. Guru menjadi moderator mimbar bebas ini. Kemudian kesimpulan dibuat guru dari hasil diskusi setiap kelompok anak tersebut. Di akhir kegiatan guru menjelaskan: ----------------------------------- Bagaimana sebaiknya sikap yang diambil sebagai orang Kristen berkaitan dengan topik tersebut? (Guru perlu mendiskusikan lebih dahulu dengan dengan pendeta atau seorang yang lebih dewasa iman untuk memberi masukan-masukan yang membangun.) Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan: ------------------------------------- Berani bersikap demokratis, bersikap mandiri, mau berdialog, dan sebagainya. B. KEGIATAN "JIKA AKU ADALAH DIA" PERSOALAN NYATA DIBAHAS DI KELAS Tujuan: ------- Anak belajar memberikan komentar terhadap suatu kasus nyata yang terjadi di sekitarnya. Persiapan: ---------- Guru mencari topik bahasan dengan membuka surat kabar yang paling populer di kota Anda. Tentukan suatu kasus nyata yang terjadi, yang berkaitan dengan dunia anak. Misalnya, topik-topik kasus kenakalan anak, kasus kejahatan terhadap anak, kasus anak hilang, kasus keluarga berantakan (kasus perceraian), dan sebagainya. Fotocopy berita tersebut dan usahakan setiap anak memperolehnya. Garis besar simulasi: -------------------- Anak-anak membahas (bisa di kelompok atau sendiri-sendiri) "jika aku adalah dia" apa yang akan aku lakukan? Tentu saja jika anak menjadi tokoh yang mengalami kasus tersebut. Tetapi tidak semua kasus dapat dibuat "jika aku adalah dia". Untuk kasus semacam ini anak dapat membuat komentar bebas untuk kasus tersebut. Guru merangkum pendapat anak dan membuat kesimpulan. Di akhir kegiatan guru menjelaskan: ----------------------------------- Kehidupan nyata memang kompleks penuh dengan hal-hal baik dan jahat, tetapi kita memiliki Tuhan yang senantiasa menuntun kita kepada apa yang baik, serta membentengi kita dari hal yang jahat. Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan: ------------------------------------- Perlunya sikap kepekaan sosial dan kritis dalam melihat situasi konkret, bahwa satu kasus ini tidak boleh digeneralisasi, artinya: jika ada kasus ibu tiri jahat kepada anak tirinya, tidak berarti semua ibu tiri jahat. Karena tindakan seseorang pasti ada latar belakangnya, setiap manusia masing-masing dibentuk oleh situasi masa lalunya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Andi Offset, Yogyakarta, 1999 Halaman : 171 - 172 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Rima L. <r1m4@> >Syalom, > >Saya berlangganan e-BinaAnak sejak edisi no.78. Sampai saat ini >saya masih menyimpan semua file-file tersebut karena terkadang saya >gunakan sebagai bahan untuk menulis, sharing, renungan, dll. Saya >ingin sekali mendapatkan bahan-bahan e-BinaAnak yang belum saya >miliki. Apakah redaksi bisa mengirimkannya, atau adakah cara lain? > >Salam kasih, >Rima Redaksi: Untuk mendapatkan edisi-edisi e-BinaAnak terdahulu melalui e-mail, Anda dapat menggunakan fasilitas arsip yang ada di situs PEPAK dengan cara mengakses alamat: ==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/download/ Setelah masuk di halaman arsip ini, pilihlah tahun yang Anda inginkan, kemudian pilih edisi-edisi yang Anda butuhkan. Setelah itu tulis nama dan alamat e-mail Anda di kolom yang sudah disediakan lalu tekan "Kirim". Mudah bukan? Selamat mencoba ... :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |