Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/86

Bio-Kristi edisi 86 (5-3-2012)

Keith Green

                           Buletin Elektronik
                    BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 86, Maret 2012__________________________

DAFTAR ISI
RIWAYAT: KEITH GREEN
TAHUKAH ANDA: ALKITAB ADALAH SUMBER INSPIRASI HIDUP
         DAN LAGU-LAGU KEITH GREEN
SISIPAN: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)
         MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Shalom,

Bagi orang yang telah mengalami kasih dan keajaiban kuasa Tuhan,
sukacita dan kekaguman akan Sang Penyelamat tentu membuahkan hasil
karya yang indah pula. Setiap kata yang terucap dari mulut dan hatinya
selalu ingin menceritakan kebaikan-Nya. Seperti inilah yang dialami
oleh seorang mantan pecandu yang telah dipulihkan oleh Tuhan, Keith
Green. Ada banyak perubahan yang terjadi atas hidupnya, bahkan setelah
menemukan kebenaran dalam Kristus, dia dengan bangga menyatakan
dirinya Kristen dan mendedikasikan sisa hidupnya untuk melayani Tuhan.
Simaklah riwayat hidup Keith Green selengkapnya dan lagu-lagu
menguatkan yang diciptakannya dalam edisi ini. Simak juga informasi
mengenai pembukaan kelas PESTA -- Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dalam
kolom Sisipan di bagian akhir edisi. Mari kita semakin giat dalam
melakukan pekerjaan Tuhan, selagi hari masih siang. Tuhan beserta
kita.

Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org >

"Saya berhenti untuk membuat rekaman sebuah lagu solo dan mengadakan
pertunjukan, jika musik saya dan lebih penting lagi hidup saya tidak
mendorong Anda untuk memiliki hasrat ilahi atau lebih sungguh-sungguh
lagi menyerahkan diri kepada Yesus!" Keith Green -- Musisi Kristen

                        RIWAYAT: KEITH GREEN
                   (1953 -- 1982) Musisi Kristen

Keith Green berusia 15 tahun ketika pertama kali dia kabur dari rumah.
Dia mulai menulis jurnal selama bertahun-tahun dia mencari petualangan
musikal dan kebenaran rohani. Keith memiliki latar belakang Yahudi,
tetapi saat tumbuh dewasa dia membaca Perjanjian Baru. Dia menyebutnya
"kombinasi aneh" yang membuatnya berpikiran terbuka, namun tidak
merasa puas. Pencarian jati dirinya membuatnya lari kepada
obat-obatan, praktik mistik, dan seks bebas.

Ketika Keith berumur 19 tahun, dia bertemu dengan teman sesama musisi
yang bernama Melody. Mereka pun menikah setahun kemudian, tetapi
pencarian rohaninya terus berlanjut. Kemudian, ketika dia hampir
kehilangan harapan, Keith menemukan kebenaran yang dia cari. Semenjak
berusia 21 tahun, dia tidak kembali lagi kepada kehidupan lamanya.

Apa yang dulu pernah membingungkannya, kini menjadi masuk akal. Dengan
bangga dia berkata kepada dunia, "Saya seorang Kristen Yahudi." Tidak
lama setelah Keith membuka hatinya untuk Yesus, dia dan Melody juga
membuka rumah mereka untuk pelayanan. Siapa pun yang membutuhkan,
ingin lepas dari obat-obatan, atau meninggalkan jalanan, disambutnya.
Tentu saja, mereka juga mendengar banyak hal tentang Yesus.

Bukan hanya hidup Keith yang mengalami perubahan radikal, namun
sebagai penulis lagu dan musisi hebat, musiknya pun berubah.
Keinginannya untuk mengejar popularitas berakhir. Lagu-lagunya kini
mencerminkan kesungguhan hati yang besar untuk menemukan Yesus dan
menyadari bahwa hidupnya sendiri telah berubah secara radikal.
Kualitas kerohanian Keith tidak hanya membuatnya keluar dari zona
nyaman, tetapi juga membawanya melampaui kapasitasnya sendiri.

Meskipun agak enggan, Keith terdorong untuk terlibat dalam pelayanan
"Yohanes Pembaptis", yang mengajak orang-orang percaya untuk sadar
diri, bertobat, dan hidup seperti apa yang mereka percayai. Keith
merasa dia pasti telah lebih dulu bertemu dengan Yesus seandainya ia
tidak menjalani kehidupan ganda. Dia membuat jemaat terusik dengan
berkata, "Jika Anda memuji dan menyembah Yesus dengan mulut Anda,
namun hidup Anda tidak memuji dan menyembah Dia, pasti ada sesuatu
yang salah!"

Komitmen radikal yang dikhotbahkannya menjadi kerinduan hatinya. Dia
berkata, "Mengasihi Dia harus menjadi perkara kita. Dia dapat mengurus
banyak perkara lain tanpa kita, tetapi Dia tidak dapat membuat kita
mengasihi Dia dengan segenap hati kita. Ini tugas yang harus kita
kerjakan. Hal-hal lainnya hanyalah kepalsuan."

Lagu-lagu Keith sering lahir di tengah-tengah masa pergumulan
rohaninya. Dia menunjuk dirinya sendiri, dengan menulis lirik yang
jujur dan pedas, namun dia menyediakan ruang bagi Allah untuk
menyadarkan sebagian dari kita juga. Dia tahu perjalanan ke surga
sering kali memutar melalui lembah berlumpur dan dia tidak melihat
sesuatu yang bernilai dalam menggambarkan hal sebaliknya.

Dengan kejujuran Keith, dia pasti terganggu oleh pemahaman semu
tentang hidupnya. Namun demikian, Keith menjadi sorotan ketika dia
bertumbuh di dalam Yesus. Dia [juga] membuat kesalahan. Kita
melewatkan sesuatu yang penting ketika kita mengabaikan kelemahan dan
sisi manusiawi orang-orang yang telah pergi mendahului kita. Keith
jauh dari sempurna, namun dia sungguh-sungguh lapar akan kebenaran
dengan senantiasa meminta Roh Kudus untuk "mengubah hatiku,
menyadarkanku dari dosa-dosaku." Ketika dia sadar, dia pun bertindak.
Jika dia harus bertobat, dia pun bertobat. Jika dia harus menelepon
seseorang untuk meminta pengampunan, dia juga melakukannya.

Bagi Keith, bertemu Yesus adalah satu hal penting. Berusaha menjadi
seperti Dia adalah perkara lain. Setelah berjuang selama
bertahun-tahun untuk mengukur kekudusan Allah. Saat mempertanyakan
penebusan dirinya sendiri, Keith mendapatkan pengertian yang lebih
dalam tentang pengorbanan Yesus di kayu salib -- untuk mengampuni
dosa-dosanya dan untuk menyelubunginya dengan kebenaran-Nya. Ini bukan
berarti Keith menjadi kurang peduli akan kemurnian dan kekudusan.
Namun, kini dia lebih termotivasi oleh kasih, alih-alih ketakutan
dalam pencariannya akan Yesus.

Selama di dunia, Keith bergumul dengan hal-hal yang sama dengan yang
kita pergumulkan -- kedisiplinan, tenggat waktu, masalah-masalah yang
menyita perhatian. Dia memunyai pekerjaan sebagai pengarang lagu dan
keluarga yang bertumbuh. Dia juga memuridkan 70 orang percaya yang
datang menjadi anggota Last Days Ministries (Pelayanan Akhir Zaman) --
pelayanan yang dikembangkannya bersama Melody dari penjangkauan yang
dimulai di rumah mereka. Namun dia memahami, di tengah-tengah
pelayanannya itu, pentingnya berhenti sejenak untuk memandang
kemuliaan Allah dan menikmati hadirat-Nya. Hal itu barangkali, lebih
dari apa pun, menjadi warisan yang diinginkannya untuk kita ingat.

Selama 7 tahun yang singkat mengenal Yesus, Tuhan membawa Keith dari
konser dengan 20 penonton atau kurang menuju stadion yang dipadati
12.000 orang yang datang hanya untuk mendengarkannya. Albumnya
termasuk laris dan ketika dia mulai membagi-bagikan albumnya seharga
berapa pun yang bisa dibayar setiap orang, beberapa orang salah paham.
Pandangan-pandangannya sering menjadi sesuatu yang kontroversial,
tetapi tidak pernah membosankan. Kemunculan di televisi dan radio
menjadi hal yang biasa baginya. Walaupun begitu, hati Keith hanya
ingin menyenangkan Tuhan dan membangun Kerajaan-Nya, bukan kerajaannya
sendiri.

Dalam sebuah kecelakaan pesawat pada 28 Juli 1982, Keith berpulang
kepada Bapa. Kecelakaan itu juga mengambil nyawa putranya yang berusia
3 tahun, Josiah, dan putrinya yang berusia 2 tahun, Bethany. Melody,
istrinya, sedang di rumah bersama anak mereka yang berusia satu tahun,
Rebekah, dan anak keempat mereka, Rachel, yang masih berusia 6 minggu
dalam kandungan. Saat itu Keith masih berusia 28 tahun.

Meskipun Keith kini bersama dengan Yesus, kehidupan dan pelayanannya
masih sangat berdampak bagi dunia. Lagu-lagu dan cara penyampaiannya
yang begitu menggebu-gebu tetap mengubah hidup. Tulisan-tulisannya pun
diterjemahkan ke banyak bahasa. Keith pernah berkata, "Ketika saya
mati, saya hanya ingin diingat sebagai orang Kristen." Sungguh, dia
mencapai tujuannya, dan mungkin, sedikit lebih tinggi.

Keith Green benar-benar menjadi manusia baru. Tatkala pertobatannya
membawanya kepada sesuatu yang bersifat kekal di dalam Yesus, dia
meninggalkan semua hal yang dia miliki -- ambisi, harta kekayaan, dan
mimpi-mimpinya -- untuk memiliki kasih-Nya. Dengan begitu dia menjadi
seorang yang saleh. Dia juga menjadi pribadi yang dikenang dan masih
dirindukan oleh jutaan orang di dunia.

Satu-satunya pelayan musik, yang kepadanya Allah berkata, "Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia," adalah seorang yang
hidupnya mencerminkan apa yang dinyatakan oleh lirik lagunya, dan bagi
orang itu musik adalah sesuatu yang paling tidak penting dari
hidupnya. Memuliakan satu-satunya Pribadi yang layak diagungkan
haruslah menjadi tujuan terpenting seorang pelayan! (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Sing365.com
Alamat URL: http://www.sing365.com/music/lyric.nsf/keith-green-biography/
            1953a79738c2f64748256aa2002c5ac7
Judul asli artikel: Keith Green Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 8 Desember 2011

            TAHUKAH ANDA: ALKITAB ADALAH SUMBER INSPIRASI
                 HIDUP DAN LAGU-LAGU KEITH GREEN

Sebagai seorang musisi, Keith Green cukup produktif dalam menghasilkan
lagu-lagu yang menguatkan iman. Berikut ini adalah beberapa lagu yang
diciptakannya.

1. "You Put This Love in My Heart". Ini adalah salah satu lagu yang
berisi pengagungan akan kemurahan dan kasih karunia Allah atas
manusia. Lagu ini diciptakan sebagai kesaksian hidupnya yang telah
diubahkan oleh Allah.

2. "When I Hear the Praises Start". Lagu ini berisi tentang
berkat-berkat dan janji-janji Tuhan yang ingin digenapi-Nya dalam
hidup kita, anak-anak-Nya.

3. "Make My Life a Prayer to You". Lagu ini adalah salah satu lagu
pengagungannya kepada Tuhan yang paling menyentuh. Syair dan nadanya
sangat sederhana, tetapi sangat dalam sehingga syair dan lagunya ini
mampu menyingkapkan selubung rohani yang menutupi hati kita, sehingga
kita dengan berani memberitakan kebenaran Allah kepada dunia.

4. "Dear John Letter (to the Devil)". Lagu ini adalah lagu yang Keith
Green gunakan untuk melawan Iblis. Melalui lagu ini, Keith menyatakan
perlawanannya terhadap musuh yang ingin menyeretnya kembali ke "jalan
dunia".

5. "Asleep in the Light". Lagu ini ditulis untuk mendorong gereja
untuk keluar dari gedung gereja dan memberitakan kebenaran dan
kedamaian Kristus bagi dunia.

6. "To Obey is Better Than Sacrifice". Melalui lagu ini, Keith Green
ingin mengingatkan kita bahwa Allah menghendaki kita untuk hidup taat
kepada-Nya, bukan menjadi orang-orang yang menyuap Tuhan dengan
berbagai persembahan.

7. "The Victor". Lagu ini menggambarkan kebangkitan Kristus. Sang
Pemenang yang bergema di dalam jiwa kita, membangkitkan iman kepada
Sang Raja yang telah bangkit.

8. "Oh Lord, You`re Beautiful". Dalam lagu ini Keith Green menyatakan
kerinduannya untuk menyanyikan lagu klasik.

9. "There is a Redeemer". Lagu ini merupakan deklarasi Keith Green
atas pengorbanan Allah bagi kita dan ucapan syukurnya atas kasih
karunia Tuhan.

10. "The Lord is My Shepherd". Lagu ini menangkap melodi dan
kesungguhan iman Raja Daud, sang pemazmur, dan Keith terhadap Sang
Gembala -- Allah. (t/Setya)

Sumber: http://www.cbn.com/cbnmusic/features/goodwyn-best-keith-green-songs.aspx

                SISIPAN: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN
                KRISTEN (DIK) MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Yayasan Lembaga SABDA melalui Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam
< http://www.pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman
Kristen (DIK) untuk periode Mei/Juni 2012. Bagi Anda yang ingin
mempelajari pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti
Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus,
segeralah bergabung dalam kelas DIK ini.

Saat ini Anda sudah dapat mendaftarkan diri untuk menjadi peserta
baru. Batas pengumpulan tugas tertulis sebagai persyaratan untuk dapat
mengikuti kelas diskusi adalah tanggal 1 Mei 2012. Jadi, segeralah
bergabung! Daftarkan diri Anda sekarang juga ke
< kusuma(at)in-christ.net >.

Bagi Anda yang ingin membaca dan mempelajari pelajaran-pelajaran DIK,
silakan berkunjung ke: http://pesta.sabda.org/dik_sil

Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/biokristi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org