Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/85

Bio-Kristi edisi 85 (20-2-2012)

Fred Shuttlesworth

                           Buletin Elektronik
                    BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________Edisi 85, Februari 2011________________________

DAFTAR ISI
KARYA: FRED SHUTTLESWORTH
KOMUNITAS BIO-KRISTI: NILAI POSITIF SEORANG PUBLIK FIGUR

Shalom,

Hidup pada masa sekarang ini sesungguhnya lebih beruntung jika
dibandingkan dengan hidup pada masa dahulu kala. Lebih-lebih, jika
dibandingkan dengan kehidupan pada masa perbudakan dan segregasi. Saat
ini, kita sudah dapat menikmati persamaan hak asasi yang sama dengan
semua orang di dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada harga yang
harus dibayarkan. Perjuangan-perjuangan dengan risiko kehilangan nyawa
harus terus dilakukan. Salah satu tokoh yang patut kita hargai jasanya
dalam memperjuangkan kebebasan HAM adalah Fred Shuttlesworth. Pria
yang menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 5 Oktober 2011,
merupakan seorang tokoh pejuang HAM yang pemberani. Dengan kekuatan
dan perlindungan Tuhan, dia terus berusaha untuk menghapuskan
segregasi yang terjadi, khususnya antara orang-orang kulit putih dan
orang-orang kulit hitam. Seperti apakah perjuangan yang dilakukan
Shuttlesworth selama hidupnya? Silakan temukan lebih detail di kolom
Karya. Berikutnya, Bio-Kristi menyajikan berbagai pendapat Sahabat
Bio-Kristi mengenai Oprah Winfrey di kolom Komunitas. Ingin tahu
seperti apa pendapat pada sahabat? Ayo, segera simak sajian kami
berikut ini. Selamat mengikuti.

Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org >

"Apakah hidup itu sungguh menyenangkan, atau kedamaian itu begitu
manis, sehingga harus dibeli dengan rantai dan perbudakan? Sekali-kali
jangan, ya Allah yang Mahakuasa! Aku tidak tahu apa yang akan diminta
oleh orang lain, namun bagiku; berikanku kebebasan atau berikanku
kematian!" Patrick Henry -- Politisi

                      KARYA: FRED SHUTTLESWORTH
                      (1922 -- 2011) Tokoh HAM

Fred Lee Robinson dilahirkan di Mont Meigs, Alabama, pada tanggal 18
Maret 1922. Ibunya, Alberta Robinson, kemudian menikah dengan William
Shuttlesworth, seorang petani. Fred bekerja sebagai buruh dan sopir
truk sebelum akhirnya ia lulus dari Universitas Selma (1951) dan
Universitas Negeri Alabama (1952). Tahun 1953, Fred Shuttlesworth
menjadi seorang pendeta di Gereja Baptis Bethel.

Pada bulan Mei 1956, Shuttlesworth mengadakan Gerakan Kristen Alabama
untuk Hak Asasi Manusia (Alabama Christian Movement for Human
Rights -- ACMHR). Bulan Desember 1956, Mahkamah Agung menyatakan
bahwa segregasi [pemisahan penumpang kulit hitam dan kulit putih,
Red.] di bus-bus di Montgomery sebagai tindakan ilegal. Tidak lama
kemudian, Shuttlesworth mengumumkan bahwa ACMHR akan menguji coba
hukum segregasi tersebut di Birmingham.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Shuttlesworth untuk memperjuangkan
hak asasi manusia membuatnya menjadi target orang-orang kulit putih
yang rasis. Pada hari Natal tahun 1956, ada 16 batang dinamit meledak
di bawah jendela kamarnya. Seperti yang dikatakan penulis biografinya,
"Tahun berikutnya, ia dan istrinya mencoba untuk mendaftarkan anak
mereka di SMA untuk orang kulit putih di Birmingham. Kemudian para
preman kulit putih memukulnya dengan `knuckleduster` [besi yang
dipasang di sela-sela jari, Red.], cemeti, dan rantai." Selama periode
ini, Martin Luther King menggambarkan Shuttlesworth sebagai "pejuang
hak asasi yang paling berani di wilayah Selatan".

Tahun 1957, Shuttlesworth bergabung dengan Martin Luther King, Ralph
David Abernathy, dan Bayard Rustin untuk membentuk Konferensi Pemimpin
Kristen di Wilayah Selatan (Southern Christian Leadership
Conference -- SCLC). Dengan bermarkas di Atlanta, Georgia, sasaran
utama SCLC adalah untuk mengoordinasi dan membantu organisasi lokal,
yang berupaya untuk memperjuangkan persamaan hak orang-orang
Afrika-Amerika. Organisasi ini berkomitmen untuk tidak menggunakan
kekerasan dalam memperjuangkan hak asasi warga, dan SCLC mengadopsi
motto: "Sehelai rambut pun dari kepala orang takkan jatuh ke bumi".

Godfrey Hodgson menyerukan: "Shuttlesworth selalu mengakui
kepemimpinan Martin Luther King serta mengikutinya melakukan mars,
bahkan masuk penjara dengannya. Pada puncak krisis segregasi tersebut,
ketika foto-foto demonstran kulit hitam diserang oleh anjing polisi
dan senjata air tersebar ke seluruh dunia, King (panggilan Martin
Luther King) mulai berbicara dengan sekelompok pengusaha Yahudi, untuk
menghapus segregasi di supermarket-supermarket mereka. Shuttlesworth
tidak diberi tahu tentang pembicaraan tersebut, dan ia tidak senang."

Tahun 1960, Shuttlesworth bergabung dengan aksi protes menentang
pemisahan tempat makan di kantin, dan pada tahun 1961 dia membantu
dalam Kongres Tentang Persamaan Ras (Congress on Racial Equality --
CORE) dalam mengatur gerakan Kebebasan HAM (Freedom Rides). Ketika
para aktivis tersebut dipukuli di Anniston, Shuttlesworth menyiapkan
arak-arakan sebanyak lima belas mobil untuk menyelamatkan mereka.
Selanjutnya, ketika para aktivis tersebut dikepung oleh lebih kurang
1.000 orang kulit putih yang bersenjata, Shuttlesworth mengawal
pemimpin HAM bernama James Farmer ke gerejanya. Farmer kemudian
bercerita: "Dia adalah orang gila atau orang yang paling berani yang
pernah saya temui. Shuttlesworth hanya berjalan melewati mereka dengan
sangat tenang. Saya rasa [para perusuh tersebut] telah terintimidasi
oleh keberaniannya."

Shuttlesworth juga memimpin para demonstran menentang segregasi di
Birmingham, dan akibatnya dia harus dirawat di rumah sakit pada bulan
Mei 1963, setelah dihempaskan ke tembok dengan tembakan air dari pipa
selang pemadam kebakaran. Beberapa hari selanjutnya, keluar pengumuman
berikut ini.

1. Dalam jangka waktu 3 hari setelah demonstrasi, desegregasi akan
dilakukan pada ruang-ruang ganti [kamar pas, Red.].

2. Dalam jangka waktu 30 hari setelah pemerintahan kota dibentuk oleh
keputusan pengadilan, tanda-tanda [segregasi] di kamar kecil, kamar
mandi, dan tempat minum umum akan disingkirkan.

3. Dalam jangka waktu 60 hari setelah pemerintahan kota terbentuk,
program desegregasi tempat makan di kantin akan dimulai.

4. Pada waktu pemerintahan kota terbentuk, program pengembangan
pekerjaan kaum Negro akan dilanjutkan, dan akan ada pertemuan dengan
pemimpin lokal yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan
langkah-langkah selanjutnya.

Tahun 1966, Shuttlesworth menjadi pendeta Gereja Baptis Greater New
Light. Dia juga melayani sebagai pemimpin Yayasan Pemukiman
Shuttlesworth, sebuah organisasi yang membantu keluarga-keluarga
kurang mampu untuk membeli rumah mereka sendiri, yang ia dirikan pada
tahun 1988. Yayasan tersebut telah membantu 460 keluarga miskin untuk
memperoleh rumah. Sebuah biografi oleh Andrew M. Manis, "A Fire You
Can`t Put Out: The Civil Rights Life of Birmingham`s Reverend Fred
Shuttlesworth", telah dipublikasikan pada tahun 1999.

Tahun 2004, Shuttlesworth menjadi presiden Konferensi Pemimpin Kristen
di Wilayah Selatan. Tetapi dia mengundurkan diri dengan menyatakan
bahwa, "kebohongan, ketidakpercayaan, dan kurangnya disiplin rohani
dan kebenaran telah merusak inti organisasi yang dahulunya suci ini."
Dia menyampaikan khotbah terakhirnya pada tahun 2006, setelah ia
didiagnosa menderita tumor otak. Tahun 2008, bandara Birmingham
dinamai kembali menjadi Bandar Udara Internasional Birmingham-
Shuttlesworth.

Fred Shuttlesworth meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober 2011. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Spartacus Education
Alamat URL: http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/USAshutterworth.htm
Judul asli artikel: Fred Shuttlesworth: Biography - Spartacus Educational
Penulis: Tidak Dicantumkan
Tanggal akses: 23 November 2011

         KOMUNITAS BIO-KRISTI: NILAI POSITIF SEORANG PUBLIK FIGUR

Seorang publik figur sudah sewajarnya menjadi perhatian banyak orang.
Apa yang mereka lakukan dan katakan tidak jarang memengaruhi gaya
hidup masyarakat. Padahal, seorang publik figur juga bisa melakukan
hal-hal yang tidak baik. Dalam Page Bio-Kristi, Bio-Kristi menanyakan
hal positif yang bisa kita ambil dari seorang publik figur -- Oprah
Winfrey. Bagaimana pendapat Sahabat Bio-Kristi tentang sosok Oprah
Winfrey? Simak catatan berikut ini.

Bio-Kristi: Menurut Anda, apa yang bisa kita contoh dari sosok Oprah
Winfrey?

Endrico Ruhukail: Tidak kenal banyak selain dari acara yang
dibawakannya, tapi satu hal yang menarik bahwa acara yang dibawakannya
itu menarik semua kalangan termasuk persoalan yang ada dalam
masyarakat kita dengan istilah "bisa jadi garam dunia".

Theresia S. Setyawati: Semangat juangnya dalam hidup, mengandalkan
Tuhan untuk terus bangkit meskipun dulu dia pernah mengalami kekerasan
seksual.

Tatik Wahyuningsih: Bangkit dari keterpurukan. Saya pernah mendengar
kalau dia dulu mengalami pelecehan seksual dari ayahnya. Kalau saat
ini, dia menjadi berkat bagi banyak orang (melalui acaranya), hm... 4
jempol buat dia.

Agatha Mawikere: Tapi, dia membuat `keyakinan` baru ya??

Bio-Kristi (Biografi Kristiani): Tokoh ini tentu memberi motivasi baik
bagi banyak orang ya.. mengenai "keyakinan" baru yang ditanyakan
Agatha, ada yang bisa memberikan referensi?

Yesaya Marlon Andre Marpaung: Di youtube ada video Oprah yang berdebat
dengan seorang wanita tentang kekristenan, kalau tidak salah berjudul
"Oprah Denies Jesus", yang intinya Yesus bukanlah satu-satunya jalan
keselamatan, tetapi melalui perbuatan baik cukup tanpa harus beragama.
Lalu pernah juga saya baca di okezone/detik.com, tentang agama Oprah
yang menyebutkan bahwa dia adalah nabinya. Kalau dikaitkan mungkin
"keyakinan baru" itu adalah menjadi manusia yang baik tanpa harus
beragama (IMHO and CMIIW).

Bio-Kristi (Biografi Kristiani): Terima kasih Yesaya untuk infonya.

Agatha Mawikere: Terima kasih Mas Yesaya Marlon Andre Marpaung. Yang
saya baca juga begitu. Berarti saya tidak terlalu keliru, Bio-Kristi.

Bio-Kristi (Biografi Kristiani) Iya, Agatha.

Bagaimana dengan pendapat Anda? Mari sampaikan komentar Anda di Page
Facebook Bio-Kristi di
< http://www.facebook.com/sabdabiokristi/posts/10150360304103090 >.
Kami tunggu ya.

Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/biokristi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org