Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_ylsa/55

Berita YLSA edisi 55 (1-3-2010)

Maret/2010

______________________________________________________________________
                              BERITA YLSA
            (Informasi Aktual Perkembangan Pelayanan YLSA)
                       Edisi 55/Maret/2010
______________________________________________________________________
DAFTAR ISI
  - Dari YLSA!
  - Berita YLSA!
    * Divisi Software (Biblika)
      Kekuatan-Nya Memampukanku Menyelesaikan SABDA-Alkitab Linker
  - Rencana dan Pokok Doa -- April 2010
  - Surat Anda
  - Laporan Keuangan
      Laporan Februari 2010
  - Renungan Paskah
      Kubur Kosong
______________________________________________________________________
DARI YLSA!

  Salam sejahtera,

  Walaupun sedikit terlambat, kami, segenap Pengurus dan Staf YLSA
  masih ingin mengucapkan, "Selamat Hari Paskah" kepada semua Sahabat
  dan Pendukung YLSA. Kami percaya, walaupun perayaan Paskah sudah
  berlalu, berita Paskah akan terus mengumandang: Kristus telah
  bangkit dari kematian! Dia benar-benar bangkit, karena itu oleh iman
  kita boleh diselamatkan. Mari kita sungguh-sungguh mengisi hidup
  baru ini dengan hal-hal yang menuju pada kekekalan seperti yang
  dikehendaki-Nya.

  In Christ,
  Pimpinan YLSA,
  Yulia Oeniyati
  < yulia(at)in-christ.net >
  http://blog.sabda.org
  http://www.ylsa.org
  http://fb.sabda.org/ylsa
______________________________________________________________________
BERITA YLSA!

  DIVISI SOFTWARE (BIBLIKA)
  -------------------------
  1. Judul Blog: Kekuatan-Nya Memampukanku Menyelesaikan SABDA-
                 Alkitab Linker (Oleh: Titus)

     ... melalui blog ini saya ingin membagikan pengalaman saya
     ketika mengerjakan pengaya yang pertama, SABDA-Alkitab Linker.
     (Linker artinya penaut, pembuat tautan/link)

     Kegunaan pengaya ini sendiri adalah untuk membuat tautan pada
     setiap ayat Alkitab di halaman web yang dapat diklik untuk pergi
     ke situs Alkitab SABDA dan menampilkan jendela pop-up ketika kita
     mengarahkan kursor di tautan tersebut...

     Baca selengkapnya:
     ==> http://blog.sabda.org/2010/03/23
______________________________________________________________________
RENCANA & POKOK DOA -- APRIL 2010

  Selama April, YLSA telah berencana mengerjakan tugas-tugas yang
  telah disusun sebagai berikut:

    1. Tim SABDA sedang menyelesaikan proyek CD SABDA 4.0.
       CD versi terbaru tersebut diharapkan dapat selesai dan
       diluncurkan di penghujung bulan April ini.
       ==> http://www.sabda.net

       Pokok Doa:
       Mohon dukung terus dalam doa agar penyelesaian CD SABDA 4.0 --
       khususnya untuk proses penambahan modul baru dan pengecekan
       semua modul lama -- dapat dikerjakan dengan benar dan teliti.

    2. PESTA akan membuka kelas lanjutan Pengantar Perjanjian Baru.
       Saat ini sudah ada 33 orang peserta yang mendaftar.
       ==> http://www.pesta.org

       Pokok Doa:
       Doakan agar peserta PESTA yang sudah mendaftar dapat belajar
       dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan tepat waktu.

    3. Divisi Web sedang menyiapkan program perpustakaan yang akan
       dipakai untuk kepentingan internal YLSA supaya mempermudah
       pengaturan dan pencarian buku yang dimiliki YLSA.

       Pokok Doa:
       Mohon dukungan doa agar program perpustakaan yang dibuat YLSA
       dapat diselesaikan dalam waktu dekat sehingga perpustakaan YLSA
       bisa lebih dimanfaatkan oleh publikasi YLSA.

    4. YLSA masih membutuhkan staf penuh waktu di bagian Web
       Programmer, Data Administrator, dan Penerjemah yang memiliki
       panggilan pelayanan dan bersedia ditempatkan di Solo.
       ==> http://www.ylsa.org/lowongan

       Pokok Doa:
       Doakan supaya Tuhan mengirim orang-orang yang dikehendaki-Nya
       untuk bersama bekerja di YLSA.

    5. Situs Paskah Indonesia disediakan YLSA untuk dapat diakses
       masyarakat Kristen yang membutuhkan bahan-bahan tentang
       Paskah. Pada bulan Maret yang lalu situs ini merupakan situs
       Paskah yang paling banyak dikunjungi. Puji Tuhan sejak
       kehadirannya tahun 2009 situs ini boleh menjadi berkat bagi
       banyak orang.
       ==> http://paskah.sabda.org

       Pokok Doa:
       Bersyukur untuk keberadaan situs Paskah Indonesia. Biarlah
       situs ini bisa terus dikembangkan dan menjadi berkat bagi
       banyak orang.

    6. Facebook telah mulai banyak dipakai untuk memaksimalkan
       pelayanan organisasi-organisasi Kristen, oleh karena itu YLSA
       ingin mempermudah promosi Facebook Kristen dengan membuat
       Direktori Facebook Kristen Indonesia.
       ==> http://icw.sabda.org/facebook

       Pokok Doa:
       Doakan rencana YLSA membuat Direktori Facebook Kristen
       Indonesia agar semakin banyak orang dijangkau untuk Injil.

    7. YLSA merencanakan akan meluncurkan publikasi baru yang
       ditujukan bagi pelayan remaja dan pemuda untuk menunjang
       kemajuan pelayanan bagi kelompok usia tersebut di Indonesia.

       Pokok Doa:
       Dukung dalam doa supaya hikmat Tuhan menyertai kami dalam
       merencanakan peluncuran publikasi remaja dan pemuda. Doakan
       untuk beberapa staf YLSA yang saat ini sedang mematangkan ide
       ini.

_____________________________________________________________________
SURAT ANDA

  Dari: Rimson MTS. <rimson@xxxxxx>
  > Luar biasa[, YLSA} sangat membantu saya untuk lebih mengenal
  > Tuhan kita Yesus Kristus.

  Dari: Rev. Yono Abadi < yonoabadi@xxxxxx >
  > Say hello, salam kenal dengan YLSA beserta semua staf-anggotanya.
  > Sudah lama saya membaca situs SABDA tapi baru kali ini saya
  > memperkenalkan diri. Salam kenal dan salam damai sejahtera.
  > Selamat berdoa dan bekerja. Salam dari Melbourne, Australia.

  Redaksi:
  Salam kenal untuk Pak Rimson dan Pak Yono Abadi. Senang sekali
  menerima surat Anda yang hangat. Kami bersyukur karena pelayanan
  YLSA telah menjangkau Anda yang ada di tempat yang jauh dari kami.
  Ini memberikan semangat kepada kami untuk terus bersungguh-sungguh
  melayani Tuhan.
______________________________________________________________________
LAPORAN KEUANGAN

 Berikut adalah laporan keuangan YLSA bulan Februari 2010.

  1. LAPORAN FEBRUARI 2010

     A. Sumbangan

     Grace Emilia (BCA)                 Rp    200,000,00     01/02/10
     Samuel Franklyn (BCA)              Rp    250.000,00     01/02/10
     Widjaya Wong (BCA)                 Rp    100.000,00     01/02/10
     Teguh Wahyudi (BCA)                Rp    100.000,00     01/02/10
     Rudy Darwis (BCA)                  Rp    400.000,00     04/02/10
     Lukas Haridjaja (BCA)              Rp    500.000,00     05/02/10
     Donny Eleazar  (BCA)               Rp    100.000,00     08/02/10
     TELAGA (BCA)                       Rp    500.000,00     08/02/10
     NN (BCA)                           Rp  2.000.000,00     08/02/10
     Mual P. Situmeang (BCA)            Rp  1.000.000,00     12/02/10
     Alfrie Moeis (BCA)                 Rp    250.000,00     22/02/10
     Henry Marpaung (BCA)               Rp  2.000.000,00     22/02/10
     Tri Hajar Setyawan  (BCA)          Rp     50.000,00     24/02/10
     Gloria (BCA)                       Rp    250.000,00     24/02/10
     NN (BCA)                           Rp    202.090,00     25/02/10
     Naomi                              Rp 13.060.000,00     25/02/10
     Sumbangan lain-lain                Rp    202.000,00
     Bunga Bank                         Rp     76.059,00
                                        _______________ +
     Total sumbangan                                 Rp  21.240.149,00


     B. Pengeluaran

     Beban admin                        Rp    304.200,00
     Kas kecil                          Rp    200.000,00
     Telp, listrik, dll.                Rp  2.207.800,00
     Beban komputer                     Rp    110.000,00
     Beban perpustakaan                 Rp  1.587.100,00
     Produksi CD                        Rp    660.000,00
     Roadshow                           Rp    125.100,00
     Bank                               Rp     26.895,00
     Kepegawaian                        Rp 22.300.000,00
     Psikotes                           Rp    782.500,00
     Konsumsi staf                      Rp    823.300,00
                                        ________________ +
     Total pengeluaran                                Rp 29.126.895,00


  Ucapan Terima Kasih
  -------------------
  Keindahan melayani Tuhan adalah ketika masing-masing tubuh Kristus
  bersatu dan saling menolong. Kami sangat bersyukur karena YLSA
  mendapat pertolongan dari para Sahabat dan Pendukung YLSA untuk
  membiayai pelayanan ini. Kiranya apa yang kita lakukan bersama
  ini membuahkan hasil yang berkenan kepada Tuhan.

  Jika Anda tergerak untuk terlibat dan bergandeng tangan melayani
  Tuhan bersama YLSA, Anda bisa mengirimkan dukungan dana dengan
  lewat:

        YAYASAN LEMBAGA SABDA
        a.n. Yulia Oeniyati
        Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
        No. Rekening: 0790266579
______________________________________________________________________
RENUNGAN PASKAH

                             KUBUR KOSONG
                           (1 Korintus 15)

  Saya rasa pasal ini merupakan pasal yang paling penting dalam
  tulisan Paulus, terutama bagi orang-orang yang telah kehilangan
  seseorang dalam hidup ini. Tidak lama setelah orang-orang yang kita
  kasihi pergi, maka akan timbul pertanyaan, "Akankah kita bertemu
  dengan mereka lagi?" Paulus menjawab pertanyaan ini, dan memberikan
  suatu penghiburan yang dapat kita temukan dengan sangat jelas yang
  tidak dinyatakan dalam ayat lain. Ketika kita membaringkan
  orang-orang yang kita kasihi yang telah pergi, adalah suatu
  penghiburan ketika kita mengetahui bahwa kita akan bertemu dengan
  mereka lagi dalam waktu yang tidak lama.

  Apabila saya pergi ke suatu pemakaman, saya suka memikirkan masa
  ketika orang yang meninggal akan bangkit dari kubur mereka. Kita
  membaca bagian dari pasal ini dalam apa yang kita sebut "kebaktian
  penguburan." Saya rasa itu merupakan suatu ungkapan yang kurang
  tepat. Paulus tidak pernah berbicara mengenai "penguburan." Ia
  berkata tubuh ditaburkan dalam kebinasaan, ditaburkan dalam
  kelemahan, ditaburkan dalam kehinaan, ditaburkan dalam tubuh
  jasmani. Jika saya mengubur satu keranjang gandum, saya tidak
  pernah berharap untuk melihatnya lagi, tetapi jika saya
  menaburkannya, saya mengharapkan hasil. Berterimakasihlah kepada
  Allah, teman-teman kita tidak dikuburkan, mereka hanya ditaburkan!
  Saya menyukai nama Saxon untuk pemakaman -- yaitu "tanah Allah".

  Injil yang diberitakan oleh para rasul bersandar pada empat
  penyangga. Yang pertama adalah kematian Kristus yang menebus dosa,
  yang kedua adalah pemakaman dan kebangkitan-Nya, yang ketiga adalah
  kenaikan-Nya, dan yang keempat adalah kedatangan-Nya kembali.
  Keempat doktrin ini diberitakan oleh semua rasul, dan oleh keempat
  doktrin tersebut, Injil harus bertahan atau gugur.

  Dalam ayat pembukaan bab ini, kita memperoleh pernyataan yang jelas
  dari Paulus, bahwa doktrin kebangkitan adalah bagian dari Injil. Ia
  menyatakan arti Injil bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa kita,
  tetapi bukan hanya itu -- Ia dimakamkan dan bangkit lagi pada hari
  ketiga. Kemudian ia mengumpulkan saksi-saksi untuk membuktikan
  kebangkitan-Nya: "Ia menampakkan diri kepada Kefas (yaitu, Simon
  Petrus), dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia
  menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
  kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa
  di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri
  kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir
  dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti
  kepada anak yang lahir sebelum waktunya."

  Itulah kesaksian yang cukup jelas dan cukup kuat untuk memuaskan
  seorang penyelidik yang tulus. Tetapi orang Yunani tidak memiliki
  kepercayaan pada kemungkinan kebangkitan, dan para petobat di
  Korintus telah didewasakan dalam ketidakpercayaan itu. Oleh karena
  itu, Paulus mengajukan pertanyaan berikut: "Jadi, bilamana kami
  beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,
  bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak
  ada kebangkitan orang mati?" Itu adalah salah satu pengajaran yang
  salah yang telah menjalar ke dalam jemaat di Korintus, karena tidak
  ada orang Yahudi ortodoks yang pernah berpikir untuk
  mempertanyakannya.

  Menyangkali kebangkitan sama dengan mengatakan bahwa kita tidak
  akan pernah melihat lagi orang-orang yang kita kasihi yang tubuhnya
  telah kembali menjadi tanah. Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka
  kita sama seperti hewan. Betapa kejamnya memiliki orang yang
  mengasihi Anda jika ini benar! Betapa menakutkannya, mereka harus
  membiarkan sulur hati Anda berpilin, jika, ketika mereka dipisahkan
  oleh kematian, itu adalah akhir segalanya. Saya lebih memilih
  membenci daripada mengasihi jika saya memikirkan tidak akan ada
  kebangkitan, karena dengan demikian saya tidak merasakan benturan
  ketika kehilangan hal yang dibenci. Oh, jahatnya ketidakpercayaan!
  Ketidakpercayaan merampas semua harapan kita yang paling besar.
  "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada
  Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari
  segala manusia."

  Kekekalan

  Umat manusia secara alamiah "merindukan yang tidak terbatas". Di
  antara orang-orang yang paling primitif, para filsuf telah
  mengamati apa yang disebut "minat terhadap hal yang tidak
  terbatas", yang mengelabui pengajaran bahwa kematian mengakhiri
  segalanya. Kematian merupakan salah satu perbedaan antara manusia
  dan hewan. Burung di udara, hewan di padang, pada masa sekarang
  sama seperti ketika mereka di Taman Eden. Mereka makan dan tidur
  dan melewati hidup mereka hari demi hari dengan rutinitas yang
  tidak berubah. Keinginan mereka sama, kebutuhan mereka sama. Namun
  manusia selalu berubah. Keinginannya selalu bertambah. Pikirannya
  selalu merencanakan ke depan. Tidak lama setelah ia mencapai satu
  tujuan, ia akan menuju tujuan berikutnya, dan bahkan kematian
  sendiri tidak dapat menariknya. Seorang kafir yang terkenal pernah
  berkata, "Musuh terakhir yang harus dihancurkan bukan kematian,
  melainkan kepercayaan manusia pada kekekalannya."

  Antisipasi atas kehidupan masa depan dapat digambarkan seperti
  perasaan yang tumbuh pada burung menjelang musim dingin, suatu
  perasaan yang mendorongnya untuk pergi ke daerah selatan -- "suatu
  dorongan misterius dan tidak diketahui, tetapi tidak dapat ditahan
  dan tidak salah": atau bagai kerinduan tanaman di daerah selatan,
  yang diambil ke daerah beriklim utara dan ditanam di tanah daerah
  utara. Mereka tumbuh di sana, tetapi selalu gagal berbunga. Semak
  yang malang itu memimpikan bunga yang indah yang tidak pernah
  dilihatnya, tetapi yang dengan samar-samar disadarinya bahwa
  bagaimanapun ia harus menghasilkan. Tanaman itu merasakan bunga
  tetapi ia tidak memiliki kekuatan untuk menghasilkannya dalam iklim
  yang setengah beku dibanding iklim sebelah selatan. Begitulah
  pikiran masa depan telah menghantui kita semua.

  Para filsuf memiliki banyak fakta untuk membuktikan jangkauan
  ke depan yang umum ini menuju kehidupan setelah kematian. Diduga
  bahwa banyak ritual dan acara pemakaman, misalnya, disebabkan
  karena itu. Jika tubuh sekali lagi akan ditempati oleh rohnya, maka
  disarankan agar tubuh dilindungi terhadap bahaya. Akibatnya, kita
  melihat kubur tertutup supaya musuh tidak menggali sisa yang ada
  dan tidak menghormatinya. Livingstone menceritakan bagaimana
  seorang pemimpin Bechuana dimakamkan dalam kandang ternak. Kemudian
  ternak dibawa selama beberapa jam sampai semua jejak kubur lenyap.
  Tetapi tubuh harus dilindungi bukan hanya dari penggunaan yang
  merusak, melainkan juga, sedapat mungkin, dari pembusukan; dan
  proses pembalseman merupakan suatu usaha keras untuk tujuan ini.
  Kadang-kadang, kebangkitan memang tidak diinginkan, dan karena itu
  kita menemukan mayat dibuang ke dalam air untuk menenggelamkan
  rohnya. Dikisahkan bahwa orang Mesir modern membawa tubuh
  berputar-putar supaya roh menjadi pusing dan karena itu tidak dapat
  menyusuri kembali langkahnya; sedangkan suku Aborigin tertentu di
  Australia mengambil kuku dari tangan kalau-kalau mayat yang hidup
  kembali akan menggaruk jalan keluar dari selnya yang sempit.

  Ketika konsep kehidupan yang kedua sebagai kelanjutan dari
  kehidupan yang sekarang dianut, kita menemukan kebiasaan
  menguburkan benda-benda mati, seperti senjata dan peralatan. Orang
  yang mati akan memerlukan segala sesuatu di seberang -- seperti
  yang ia lakukan ketika masih hidup -- kematian. Bukan saja benda
  mati, melainkan hewan dibunuh supaya arwahnya mengikuti arwah orang
  yang sudah meninggal. Orang-orang Bedouin menyembelih untanya di
  dekat kubur teman seperjuangannya yang sudah meninggal: yang sangat
  dibutuhkan dalam dunia ini, itu juga akan sama dalam kehidupan
  berikutnya. Dari sini, satu langkah memimpin pada persembahan
  korban manusia. Para isteri mengikuti suami mereka; para budak
  dibunuh supaya mereka tetap melayani tuan mereka. Dalam kata-kata
  yang diungkapkan Tennyson:

  "Dalam penguburan orang barbar mereka membunuh para budak dan
  membunuh isteri; terasa dalam diri mereka nafsu yang tidak boleh
  diingkari dalam kehidupan kedua."

  Ajaran Kebangkitan Dalam Perjanjian Lama

  Kita hanya menangkap sekilas ajaran kebangkitan dalam Perjanjian
  Lama, tetapi orang-orang kudus pada zaman itu jelas memercayainya.
  Hampir dua ribu tahun sebelum Kristus, Abraham berlatih
  pengorbanan-Nya di gunung Muria ketika ia menaati perintah Allah
  untuk mengorbankan Ishak. Merujuk hal ini, Paulus menulis, "...
  karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang
  sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan
  telah menerimanya kembali." Lima ratus tahun kemudian kita
  mendapatkan Allah berkata kepada hamba-Nya, Musa: "Akulah yang
  mematikan dan yang menghidupkan." Yesaya menulis -- "Ia akan
  meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapus
  air mata dari pada segala muka", dan sekali lagi -- "Orang-orang
  mati akan hidup, bersama dengan tubuhku yang mati mereka akan
  bangkit. Bangun dan bernyanyilah, engkau yang berdiam dalam debu:
  karena embunmu sama seperti embun daun-daunan, dan bumi akan
  membuang orang mati." Uraian Yehezkiel yang jelas mengenai
  kebangkitan Israel dari tulang-tulang yang kering, yang
  memberitahukan nubuatan pemulihan Israel, merupakan bukti lain.
  Ketika Daud kehilangan anaknya, ia berkata ia tidak dapat
  memanggilnya kembali, tetapi ia akan pergi dan bersama anak itu. Di
  lain kesempatan ia menuliskan, "Tetapi aku, dalam kebenaran akan
  kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas
  dengan rupa-Mu."; dan -- "Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku
  dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku."

  Ayub bapa leluhur menghibur dirinya sendiri dengan harapan mulia
  yang sama ketika ia berada dalam kesedihan yang mendalam. Ia yang
  telah bertanya -- "Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup
  bertahan? Dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar?" --
  berkata, "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan
  bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
  tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan
  melihat Ia memihak kepadaku, mataku sendiri menyaksikan-Nya dan
  bukan orang lain." Ayub pasti memiliki keyakinan yang teguh bahwa
  tubuhnya akan dibangkitkan kembali, nanti tetapi bukan di bumi,
  karena "bagi pohon masih ada harapan," ia berkata lagi, "apabila
  ditebang, pohon itu akan bertunas kembali, dan tunasnya tidak
  berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan
  tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia, setelah
  diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Tetapi
  bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di
  manakah ia? Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut
  dan menjadi kering, demikian juga manusia berbaring dan tidak
  bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga,
  dan tidak bangun dari tidurnya."

  Dalam Kitab Hosea Tuhan menyatakan, "Akan Kubebaskankah mereka dari
  kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di
  manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga
  pembinasaanmu, hai dunia orang mati?"

  Dalam Kitab Daniel pasal yang terakhir kita sekilas melihat lagi
  kebenaran yang sama, "Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya
  seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang
  kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
  selama-lamanya." Dan kitabnya ditutup dengan kata-kata berikut,
  "Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan
  beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada
  kesudahan zaman."

  Sebagai lambang, kebangkitan ditetapkan sebelumnya dalam Perjanjian
  Lama. Melalui buah sulung yang diberikan sehari setelah Perjamuan
  Paskah sebagai suatu permohonan dari seluruh panen, anak-anak
  Israel diajarkan ciri-ciri Mesias yang harus menjadi "yang sulung
  dari orang-orang yang telah meninggal." Beberapa orang telah
  mengatakan bahwa tugas utama bangsa Israel di Kanaan adalah
  mempersiapkan ciri-ciri kebangkitan Juru Selamat, dan tindakan
  religius pertama mereka adalah berpegang pada ciri-ciri Juru
  Selamat yang dibangkitkan itu.

  Dalam Perjanjian Baru

  Tetapi apa yang dirujuk sebagai interval yang panjang dalam
  Perjanjian Lama menjadi masalah kenyataan dan pengajaran yang jelas
  dalam Perjanjian Baru. Kata "kebangkitan" tertulis empat puluh dua
  kali dalam Perjanjian Baru. Selama pelayanan-Nya, Tuhan kita sering
  merujuk pada kebangkitan umum dari orang-orang yang meninggal.
  Orang Saduki pernah menemui-Nya dengan sebuah pertanyaan yang sulit
  mengenai hubungan pernikahan dalam kehidupan nanti, dan Yesus
  berkata: "Tetapi tentang kebangkitan orng-orang mati tidakkah kamu
  baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda, Akulah Allah
  Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati,
  melainkan Allah orang hidup." Pada kesempatan lain, Kristus
  mengatakan, "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau
  perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau
  saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang
  kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula
  dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau
  mengadakan perjamuan,4 undanglah orang-orang miskin, orang-orang
  cacat, orang-orang lumpuh, dan orang-orang buta. Dan engkau akan
  berbahagia, karena mereka tidak memunyai apa-apa untuk membalasnya
  kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan
  orang-orang benar." Ketika Lazarus meninggal, Yesus mengucapkan
  kata-kata penghiburan kepada saudara-saudara perempuannya,
  "Saudaramu akan bangkit." Marta menjawab, "Aku tahu bahwa ia akan
  bangkit pada akhir zaman." Yesus berkata kepadanya, "Akulah
  kebangkitan dan hidup."

  Perkataan Yang Sangat Baik

  Kita akan melihat bahwa keyakinan pada kehidupan di masa depan
  tidak didasarkan pada Kristus, dan tidak satu pun yang memercayai
  bahwa kekekalan merupakan karunia-Nya. Kita mendapatkannya dari
  Allah Sang Pencipta.

  Meskipun gagasan tersebut sudah ada sebelum kekristenan, gagasan
  itu hanya sebatas "perkiraan yang sangat baik". Manusia secara
  alamiah tidak dapat melihat melampaui kubur yang paling sempit dan
  melihat apa yang ada di seberang sana. Sekeras apa pun usahanya
  untuk menggunakan matanya, ia tidak dapat mengintip tabir kematian.
  Kematian selamanya berada di hadapannya, menghancurkan harapannya,
  memeriksa rencananya, menggagalkan tujuannya, suatu penghalang yang
  tidak dapat dipatahkan oleh apa pun. Sejak dosa memasuki dunia,
  kematian telah memerintah, membuat bumi menjadi satu kubur yang
  besar. Kematian tidak pernah beristirahat. Di setiap umur dan
  setiap negeri, "Engkau berasal dari debu dan kembali kepada debu"
  merupakan kalimat yang menyingkirkan manusia. Semua generasi
  manusia ketika mereka melewati dunia harus mengikuti kematian
  mereka.

  Banyak hal yang tidak terduga terjadi pada kita dalam kehidupan
  ini, tetapi kematian bukan salah satu di antaranya. Kita tidak
  mengetahui bagaimana atau kapan kematian akan datang, tetapi
  seandainya Tuhan menundanya, kematian suatu saat pasti datang. Kita
  telah mendengar dokter yang melakukan penyembuhan yang mengagumkan,
  tetapi kemampuan dan pengetahuan mereka tidak mampu menghalangi
  kematian. Sepanjang enam ribu tahun sejak kematian memasuki bumi
  yang dikutuk dosa ini, peralatan manusia telah gagal memenangkan
  kembali suatu tanda kemenangan dari kematian. Peradaban yang
  semakin berkembang, pendidikan yang semakin meningkat, kemajuan
  dalam perdagangan dan kesenian -- tidak ada satu hal di antaranya
  yang membuat kita lebih unggul dari orang yang paling primitif
  dalam hal kematian. Kematian selalu menang pada akhirnya. Aliran
  selalu dalam satu arah, ke depan, dan tidak pernah ke belakang.

  Dibawa Kepada Terang Oleh Kristus

  Yang tidak diketahui oleh orang yang paling bijaksana di bumi
  disingkapkan oleh Kristus. Ia tidak menciptakan kekekalan, tetapi
  Ia "menghapus kematian, membawa kehidupan dan kekekalan ke dalam
  terang melalui Injil." "Negeri yang tidak dijelajahi tersebut,"
  yang dibicarakan oleh penulis puisi, "yang dari negeri itu
  orang-orang yang bepergian dan tidak pernah kembali," bukan negeri
  yang tidak terjelajahi bagi orang percaya. Tuhan kita
  menjelajahinya. Ia memasuki daftar menentang kematian dalam
  wilayah-Nya sendiri dan muncul lebih dari sekadar Penakluk. Tongkat
  lambang kekuasaan kematian memang masih umum, tetapi sudah
  dipatahkan, dan suatu hari akan dihancurkan menjadi debu.
  Orang-orang Kristen tidak lagi berspekulasi mengenai masa depan:
  kepastian diraih di sisi kubur kosong Kristus. "Kristus telah
  dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
  orang-orang yang telah meninggal." Kita dapat melihat bekas
  peninggalan kembali-Nya.

  Kemenangan

  Oleh karena itu, kita dapat ikut dalam tujuan berkemenangan,
  "Kematian ditenggelamkan oleh kemenangan." Sengat kematian adalah
  dosa, dan Allah telah memberikan kita kemenangan melalui Tuhan kita
  Yesus Kristus. Mereka yang telah tertidur di dalam Kristus tidak
  binasa, tetapi suatu hari kita akan melihat mereka muka dengan
  muka.

  Betapa Injil yang kita miliki adalah Injil mengenai sukacita dan
  harapan, dibandingkan dengan yang dimiliki orang-orang yang tidak
  percaya! "Orang kafir merasa sedih tanpa harapan," tulis Dr. Bonar;
  "Bagi mereka kematian dengan sendirinya berkaitan dengan tidak ada
  harapan, tidak ada kecemerlangan, tidak ada kemenangan. Kematian
  bukan matahari terbenam bagi mereka, karena matahari yang terbenam
  mengundang kita untuk menantikan matahari yang lain, yang sama
  terangnya dengan yang sudah terbenam. Kematian bukan musim gugur
  atau musim dingin, karena musim gugur dan musim dingin berbicara
  tentang kembalinya musim semi dan musim panas. Kematian bukan benih
  yang dibuang ke dalam tanah yang keras, karena melepaskan benih
  meramalkan pohon atau bunga di masa depan, yang lebih indah
  daripada benih itu. Kematian merupakan kegelapan yang sederhana dan
  murni, semua awan, bayangan, kesunyian. Pilar hancur berserakan,
  sebuah kapal hancur berkeping-keping, kalah dalam pertandingan,
  sebuah harpa yang terletak di tanah dengan dawai yang dipatahkan
  dan kehilangan alunan musiknya, suatu kuncup bunga yang diremukkan
  -- semua ini adalah ekspresi kesedihan atas dukacita mereka yang
  tiada harapan. Pikiran bahwa kematian adalah gerbang kehidupan
  datang bukan untuk menggembirakan orang yang ditinggalkan dan
  mempercerah kubur. Kebenaran bahwa kubur adalah tanah dan mayat
  adalah benih yang ditaburkan oleh tangan Allah sendiri untuk
  memanggil kehidupan yang tersembunyi; bahwa pertandingan tidak
  dikalahkan, tetapi hanya kemenangan yang sedikit dipercepat; bahwa
  pilar tidak dihancurkan tetapi diubah menjadi bangunan lain dan
  kota lain untuk menjadi "sebuah pilar dalam rumah Allah; bahwa
  kuncup bunga tidak diremukkan, tetapi ditransplantasikan untuk
  perluasan pada sebidang tanah dan udara yang lebih menyenangkan;
  bahwa harpa tidak dipatahkan, tetapi diserahkan kepada penyanyi
  yang lebih andal yang akan menghasilkan semua jangkauan kaya dari
  musiknya yang tersembunyi: hal-hal ini yang tidak memiliki tempat
  dalam teologia mereka, apalagi dalam impian mereka."

  Suatu Doktrin Yang Penting

  Beberapa orang mengaku bahwa persoalan mengenai Juru Selamat yang
  telah bangkit tidak penting. Dengarlah apa yang Paulus katakan,
  "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
  pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih
  daripada itu, kami berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami
  katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak
  membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak
  dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika
  Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan
  kamu masih hidup dalam dosamu." Saya memberitahukan kepada Anda
  doktrin ini sangat penting. Doktrin ini bukan hanya persoalan
  spekulatif yang kita hadapi: doktrin ini merupakan kepentingan
  praktis yang paling besar. Kebangkitan adalah unsur pokok dari
  busur di mana iman kita ditopang.

  Jika Kristus tidak dibangkitkan, kita harus mencurigai semua
  kesaksian tersebut adalah dusta.

  Jika Kristus tidak dibangkitkan, kita tidak memunyai bukti bahwa
  penyaliban Kristus berbeda dari dua orang pencuri yang menderita
  bersama Dia.

  Jika Kristus tidak dibangkitkan, tidak mungkin mengagumi dan
  menerima bahwa kematian-Nya menebus dosa. Beberapa orang mengatakan
  bahwa kuasa kematian Kristus untuk menghapus dosa selalu dikaitkan
  dalam Perjanjian Baru dengan kenyataan atas kebangkitan-Nya.

  Jika Kristus tidak dibangkitkan, tidak mungkin mengagumi perkataan
  dan karakter-Nya. Ia membuat kebangkitan sebagai suatu pengujian
  kebenaran atas ke-Allahan-Nya. Orang Yahudi pernah meminta suatu
  tanda, dan Ia menjawab, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari
  Aku akan mendirikannya kembali" -- yang dimaksud Bait Allah adalah
  tubuh-Nya. Pada kesempatan lain, Ia memberi tanda Nabi Yunus,
  "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga
  malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi
  tiga hari tiga malam." Paulus mengatakan, "... oleh kebangkitan-Nya
  dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa
  ...." "Seandainya Ia bukan Allah," kata seseorang, "dosa-dosa kita
  masing-masing akan merupakan batu kubur yang terlalu berat bagi Dia
  untuk dikeluarkan; klaim atas keadilan Allah akan merupakan tali
  pengikat kematian yang terlalu kuat bagi Dia untuk dipatahkan."

  Bagaimana jadinya kekristenan tanpa kebangkitan? Kekristenan akan
  turun sampai pada tingkat seperti sistem religius lainnya di dunia.
  Jika Kristus tidak pernah bangkit dari antara orang-orang mati,
  bagaimana perkataan-Nya berbeda dari perkataan Plato? Orang-orang
  selain Kristus telah menjalani kehidupan yang indah dan telah
  meninggalkan di belakang mereka semboyan yang indah untuk memimpin
  para pengikut mereka. Jika Kristus tidak pernah bangkit, kita harus
  mengelompokkan Kristus bersama orang-orang ini.

  Bacaan diambil dari:
  Judul buku: Karya-karya Klasik Terbaik D.L. Moody
  Judul artikel: Kubur Kosong
  Penyunting dan Penyusun: James S. Bell, Jr.
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta
  Halaman: 227-238
______________________________________________________________________
Staf redaksi: Yulia, Ami, Evie, dan Elly
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-berita-ylsa(at)hub.xc.org>
Kirim bahan/pertanyaan: < beritaylsa(at)sabda.org >
Arsip berita YLSA: http://www.ylsa.org/berita_ylsa
In-Christ.Net: http://www.in-christ.net
Facebook YLSA: http://fb.sabda.org/ylsa
______________________________________________________________________
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Berita YLSA 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org