Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/142

Berita PESTA edisi 142 (8-5-2019)

April 2019

April 2019
 
SABDA PESTA
Berita PESTA -- Edisi 142, April 2019

DAFTAR ISI

 
EDITORIAL

Salam kasih dalam Kristus,

Dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan, kami bersyukur masih dapat menyajikan berita-berita terbaru seputar pelayanan PESTA dalam bulan ini. Tidak lupa, kami mengajak pembaca semua untuk terus mendukung pelayanan PESTA supaya pelayanan ini semakin memberkati seluruh masyarakat Kristen, baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Masih dalam rangka Paskah, pada edisi Berita PESTA kali ini, kami juga menyajikan artikel yang mengajak kita untuk merenungkan makna kebangkitan Kristus. Kiranya menjadi berkat.

Akhir kata, kami segenap tim PESTA mengucapkan Selamat Paskah bagi Anda sekalian. Kiranya Paskah tahun ini membuat pengenalan Anda kepada Allah semakin dalam dan Anda senantiasa mengalami kebaikan Allah. Tuhan Yesus menolong!

Staf Redaksi Berita PESTA,
Roma

Roma
Situs PESTA

 
BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Pelayanan PESTA Melalui Instagram

IG PESTA

Puji Tuhan! PESTA membuka jalur pelayanan melalui media sosial Instagram @sabdapesta. Selain untuk memperkenalkan pelayanan PESTA dan menjangkau peserta baru, kami juga ingin semakin mempererat relasi kekeluargaan antarpeserta PESTA. Untuk itu, kami mengundang Anda semua, khususnya para alumni PESTA, untuk bergabung di IG PESTA supaya kita bisa bersama-sama melayani Tuhan dan menjangkau jiwa-jiwa baru bagi Dia. Tuhan Yesus memberkati.

2. Info Kelas Doktrin Alkitab (DAL) April/Mei 2019

Pelaksanaan Kelas DAL

Setelah sempat tertunda, tahun ini PESTA kembali membuka kelas Doktrin Alkitab (DAL) periode April/Mei 2019. Kami melihat ada cukup banyak peminat yang ingin mengikuti kelas ini. Kelas DAL ini adalah kelas lanjutan, karena itu salah satu persyaratannya adalah peserta wajib lulus lebih dahulu dari kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Kami bersyukur pada akhirnya, ada 23 peserta yang mengikuti kelas DAL ini. Doakan agar selama kelas berlangsung para peserta dapat mengikuti seluruh pelajaran dengan baik dan para moderator dapat memoderatori kelas diskusi DAL dengan bijaksana yang dari Tuhan.

3. Langkah-Langkah Mengerjakan Tugas di Situs Moodle PESTA

Mengerjakan Tugas Pradiskusi

Untuk bisa bergabung dalam kelas PESTA, peserta diwajibkan untuk mengerjakan tugas pradiskusi sebelum kelas diskusi PESTA dimulai. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam proses pengerjaan ini, dan calon peserta boleh memilih salah satu. Pertama, mendapatkan bahan dan mengumpulkan tugas dengan menghubungi email Kusuma. Kedua, dengan berkunjung ke situs moodle PESTA dan mendapatkan bahan, mengerjakannya serta mengumpulkannya melalui situs ini. Kelebihan dari situs moodle PESTA ini adalah calon peserta dapat mengerjakan tugas dengan proses yang mudah dan lebih cepat karena calon peserta dapat langsung mengerjakan semua tugas yang tersedia. Jika melalui email, seringkali calon peserta cenderung menunda-nunda mengerjakannya sehingga terasa berat dan lama.

Berikut cara mengerjakan tugas pradiskusi melalui situs moodle PESTA:

  • a. Cara Mengakses
    • Buka situs moodle (moodle.pesta.org).
    • Login sesuai akun pribadi.
      • Bagi yang sudah memiliki username dan password, tetapi lupa, bisa cek di email yang dikirimkan Admin.
      • Bagi yang baru pertama kali mendaftar, Admin akan mengirimkan username dan password via email.
  • b. Cara Mengerjakan Tugas
    • Klik "Kelas Saya" (pilih kelas yang diikuti).
    • Download-lah modul sesuai kelas yang Anda ikuti di bagian "Download Modul". Sebagai contoh, jika Anda mengikuti kelas Paskah, klik "Modul Paskah". [Pelajaran dan Referensi].
    • Kerjakan tugas pradiskusi dengan cara mengeklik:
      • "Pertanyaan A" untuk pertanyaan pilihan ganda.
      • "Pertanyaan B" untuk pertanyaan esai.
    • Setelah itu, klik "Mengerjakan Tes Sekarang".
    • Nilai untuk Pertanyaan A akan langsung dapat dilihat oleh calon peserta setelah mereka selesai mengerjakan tugas Pertanyaan A.

4. Penutupan Kelas Paskah Maret/April 2019

Kelulusan Kelas Paskah

Melalui Berita PESTA ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kelas Paskah periode Maret/April 2019. Kiranya apa yang telah dipelajari dalam kelas ini dapat menolong peserta untuk semakin mengerti dan memaknai peristiwa Paskah secara menyeluruh. Dari 41 peserta yang mengikuti kelas Paskah, 30 peserta dinyatakan lulus. Puji Tuhan! Selamat bagi para peserta yang telah lulus kelas Paskah 2019. Bagi yang belum lulus, jangan kecewa. Anda dapat mengikuti kembali kelas ini tahun depan. Terima kasih juga untuk testimoni yang telah dikirimkan, kiranya testimoni/blog tersebut dapat memberkati orang-orang yang membacanya. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Eveline Tay sebagai moderator tamu yang sudah membantu memfasilitasi kelas Paskah ini. Tuhan Yesus memberkati.

Berikut ini beberapa testimoni dari peserta kelas Paskah:

1. Evi Yuanita (Yogyakarta)

Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti kelas PESTA. Bagi saya, banyak hal yang dapat kita pelajari dalam kursus online ini. Selain pengetahuan kita bertambah karena adanya materi-materi tentang Paskah yang diambil dari berbagai sumber, kita juga bisa menyimak pendapat dan pandangan orang lain terkait topik yang dibahas.


       Evi Yuanita

Saya bisa lebih memahami tentang makna Paskah dan bagaimana sejarah Paskah secara lebih lengkap sehingga bisa menambah referensi saya untuk dapat membagikannya kepada teman lain maupun anak-anak sekolah minggu. Selain itu, saya juga bisa menyelesaikan semua materi dan topik diskusi yang dibahas. Walaupun terkadang saya sering terlambat waktu diskusinya, tetapi dengan media online yang disediakan, kita bisa sama-sama berbagi dan belajar terkait topik Paskah di mana pun kita berada. Terima kasih banyak untuk admin dan semua peserta kelas PESTA. Saya jadi makin mengenal kasih Tuhan yang tak terbatas yang telah Dia nyatakan melalui peristiwa Paskah. Tuhan Yesus memberkati.

2. Fineke Aprini Umboh (Riau)

Fineke Aprini Umboh

Paskah identik dengan Yesus, yang adalah Anak Domba Paskah. Yesus disalibkan, mati, dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati. Tokoh-tokoh dalam sejarah hanya memiliki hari kelahiran dan kematian, hanya Yesus Kristus yang punya hari kebangkitan. Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas maut dan bahwa janji-Nya tidak pernah gagal atau diingkari. Pelajaran dalam kelas Paskah menolong untuk lebih memahami latar belakang Paskah, baik pada masa Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, maupun makna dari Paskah itu sendiri. Dengan bangkitnya Yesus dari kematian, sesuai dengan 1 Korintus 15:13-19, kita beroleh anugerah hidup kekal.

Karena saya diberkati melalui kelas Paskah ini, saya mengajak teman-teman yang belum mengikuti kelas ini untuk ikut dalam kelas Paskah selanjutnya. Terima kasih untuk admin PESTA, Kusuma, dan juga moderator, Ibu Romauli Boru Marpaung, Ibu Eveline Tay, dan juga teman-teman PESTA yang telah berupaya menghadirkan kelas ini. Tuhan memberkati.

3. Hery Sudarno (Jakarta)

Hery Sudarno

Saya berterima kasih dengan adanya diskusi kelas Paskah ini. Terima kasih untuk teman-teman yang melayani saya, juga kepada teman-teman peserta kelas diskusi. Melalui kelas ini, banyak berkat rohani saya dapatkan. Rasa kecintaan terhadap Tuhan semakin bertumbuh, menghargai misi keselamatan yang Tuhan kerjakan untuk saya, dan menimbulkan kerinduan untuk semakin dekat dengan Tuhan. Di samping itu, pengetahuan dan wawasan mengenai Paskah makin bertambah. Ini semua karena semakin banyaknya referensi mengenai Paskah yang teman-teman sampaikan dalam kelas diskusi.

Terakhir, yang menjadi tantangan dan pergumulan saya adalah mengenai panggilan misi. Matius 28:18-20 menjadi warisan Kristus, yang kita sebut Amanat Agung. Saya semakin yakin bahwa panggilan misi Tuhan tidak sebatas bersaksi melalui perilaku saja, tetapi harus juga berani menyampaikan secara verbal. Kiranya Tuhan selalu memberikan kepada kita semua rasa penasaran, keingintahuan yang dalam sehingga kita selalu belajar dan membaca firman Tuhan. Dengan demikian, hati kita semakin terpaut kepada Allah dan semakin memahami kehendak Allah dalam panggilan misi-Nya. Tuhan memberkati kita. Terpujilah Tuhan.

 
ARTIKEL: KEBANGKITAN: SUATU PERENUNGAN MAKNA

Gambar: Quote Hans Wuysang

Kebangkitan Kristus erat hubungannya dengan orang percaya, baik di dunia maupun dalam kekekalan. Bahkan, kepercayaan dan pemberitaan iman Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus. Dengan demikian, kebangkitan Kristus tidak boleh hanya berupa ajaran, tetapi harus suatu fakta, suatu realitas, dan suatu sejarah. Apabila Kristus tidak bangkit dari kematian, pemberitaan iman Kristen tidak punya makna apa pun. Paulus menegaskan, "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Korintus 15:14). Paulus tidak memberitakan "pemberitaanku", melainkan "kami", yang artinya pemberitaan tersebut meliputi berita dari semua rasul tanpa kecuali, di mana berita dari mereka diyakini sebagai firman Tuhan yang menjadi dasar orang Kristen. Pembahasan tentang makna kebangkitan Kristus dalam tulisan ini didasarkan pada peristiwa kebangkitan Kristus yang sungguh-sungguh ada dalam sejarah itu, yang bila peristiwa tersebut tidak benar-benar terjadi, pembicaraan tentang kebangkitan adalah seperti yang dikatakan Paulus, "semuanya sia-sia" atau tanpa makna sehingga tidak perlu dibahas sama sekali. Ada beberapa makna penting dari peristiwa kebangkitan Kristus bagi orang percaya.

Aktivitas Allah

Dalam memberitakan Injil, para rasul memberikan penekanan pada aktivitas Allah dalam kebangkitan Kristus. Paulus menyatakan bahwa mati karena dosa kita sesuai dengan Alkitab (1 Korintus 15:3), tetapi segera menambahkan bahwa Dia bangkit kembali juga sesuai dengan Alkitab (ayat 4). Bagi Paulus, dua hal tersebut mempunyai hubungan yang dalam dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari tindakan penyelamatan yang progresif dari Allah dalam Yesus Kristus. Jadi, tanpa kebangkitan Kristus, hukuman karena dosa tetap berlaku biarpun ada kematian Kristus. Hal ini disebabkan karena dosa tetap berkuasa, yang diwujudkan dalam bentuk kematian yang tidak terkalahkan. Dengan demikian, salib dan kebangkitan Kristus adalah dua peristiwa yang tidak dapat dipisahkan. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tergantung pada kayu salib" (Galatia 3:13).

Pada saat yang sama, dia melihat bahwa kebangkitan Kristus merupakan kondisi yang mutlak dari keselamatan orang percaya. Tanpa itu, keselamatan adalah harapan kosong (1 Korintus 15:14, 17). Melalui kesaksian para rasul, kita melihat dengan jelas bahwa kebangkitan Kristus bukanlah semata-mata suatu simbol dan evaluasi benar atau tidaknya arti salib dalam penyelesaian pekerjaan Kristus. Kebangkitan-Nya merupakan suatu kenyataan aktivitas Allah yang membuat kuasa Kristus yang tidak terukur itu menjadi nyata dalam mendamaikan, menyelamatkan, dan mempersekutukan kita dengan Allah (1 Korintus 15:12-28).

Kemenangan Kristus

Gambar: Quote Iskandar Santoso

Kebangkitan Kristus adalah kemenangan nyata atas kematian. Kebangkitan Kristus atas kematian bukan sekadar satu peristiwa spektakuler untuk meyakinkan dunia agar tidak menyangkal kebenaran ajaran kebangkitan, tetapi juga untuk menyatakan kuasa penyelamatan-Nya (Roma 1:14). Kebangkitan ini bukan merupakan suatu ilustrasi dari ide, bukan wahyu kebenaran umum, melainkan sejarah kemenangan Kristus yang nyata oleh kuasa Allah. Karena itu, kebangkitan juga merupakan realitas sejarah yang akan menjadi tanda kemenangan orang percaya yang mutlak atas kematian dalam rupa kebangkitan tubuh.

Buah Sulung

Paulus menghubungkan kebangkitan Kristus dengan kebangkitan orang percaya. Kristus adalah buah sulung yang lain, "Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya" (1 Korintus 15:23). Kata "buah sulung" dalam bahasa Yunani adalah aparche, yang berarti "produk yang pertama dari bumi". Buah pertama dari suatu pohon akan menjadi jaminan bahwa buah-buah berikutnya akan muncul terus-menerus. Beginilah gambaran tentang masa depan orang percaya karena Kristus yang adalah buah buah sulung itu, bangkit dari antara orang mati, orang percaya juga akan bangkit kembali dari kematian. Jadi, kebangkitan Kristus bukan sekadar suatu peristiwa besar, tetapi suatu permulaan, dasar, jaminan, dan garansi kebangkitan kita dari antara kematian. Hal ini harus diberitakan untuk menjadi dasar pengharapan akan berkat dan kehidupan masa depan.

Memimpin kepada Kehidupan

Dalam Perjanjian Baru, muncul beberapa kali istilah "pemimpin" yang dikenakan kepada Kristus, sebagai Yesus yang ditinggikan, dalam bahasa Yunani arkhegon, yang artinya adalah yang pertama, yang berdiri sebagai kepala dan yang memimpin dengan contoh: seorang pionir. Jadi, Kristus adalah pemimpin yang membuka jalan bagi orang percaya untuk mengikut-Nya. Dia adalah Pionir, Penemu, Kepala, dan Pemimpin yang menetapkan zaman baru dan membawa umat masuk ke sana dan terus hadir bersama umat-Nya. Bahkan, dapat dikatakan Dia adalah prototipe dari keberadaan orang percaya. Keberadaan-Nya merupakan model bagi para pengikut-Nya. Dengan demikian, pencobaan yang Yesus alami adalah sebagai model dari kesulitan yang dihadapi orang percaya/murid-murid-Nya (Lukas 4:1-3, 22:39-46). Demikian pula kemenangan Kristus atas kematian akan menjadi model kemenangan orang Kristen atas kematian. Kenyataan ini menjadi pengharapan yang sangat besar bagi orang percaya. Sebab, bagian mereka ternyata bukan untuk binasa, melainkan untuk hidup yang penuh pengharapan, yaitu suatu bentuk kehidupan yang tidak dapat binasa (1 Petrus 1:3-5).

Kesimpulan

Fakta sejarah kebangkitan begitu penting sehingga andaikata tidak benar-benar terjadi, seluruh iman kristiani adalah kosong dan sia-sia (1 Korintus 15:3, 17). Kristus adalah Pemenang. Dia mematikan kuasa kematian, Dia adalah Tuhan yang hidup dan Gembala yang baik sekarang dan selamanya. William J. Gaither menciptakan sebuah lagu yang diberi judul Sebab Dia Hidup sebagai suatu penegasan tentang fakta kebangkitan Kristus dan implikasinya bagi orang percaya. Kebangkitan-Nya adalah garansi bagi orang Kristen akan adanya hari esok. Garansi dari iman Kristen yang mengklaim adanya kemenangan yang mutlak dalam Kristus atas dunia serta kematian (1 Korintus 15:54-55; 2 Timotius 1:10), sebab memang kegelapan tidak dapat mengalahkan terang (Yohanes 1:5), di mana ada terang itu adalah Kristus.

Audio Kebangkitan: Suatu Perenungan Makna

Diambil dari:
Nama majalah : Cahaya Buana, Edisi 93/2003
Penulis : Pdt. Iskandar Santoso
Penerbit : Komisi Literatur GKT III, Malang 2003
Halaman : 7 -- 8
 

Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr')
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan Berita PESTA.

Redaksi: Mei, Roma, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©,2019 -- Yayasan Lembaga SABDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org