Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/130

Berita PESTA edisi 130 (5-5-2018)

April 2018

Berita PESTA -- Edisi 130, April 2018
 
SABDA PESTA
Berita PESTA -- Edisi 130, April 2018

DAFTAR ISI

 
EDITORIAL

Salam damai dalam Kristus,

Kebangkitan Kristus adalah bukti nyata bahwa Dia adalah Mesias, Dia adalah Anak Allah yang harus menderita dan mati untuk menggenapi seluruh rencana agung Allah Bapa. Kebangkitan Kristus bukan isu belaka karena Dia sungguh bangkit dan Dia menampakkan Diri-Nya kepada lebih dari lima ratus orang saksi. Melalui kebangkitan-Nya, iman kita diteguhkan untuk sungguh-sungguh menjadi murid-Nya dan menjalankan misi-Nya dengan setia. Inilah yang dapat Saudara baca dan gali dalam artikel Kebangkitan Kristus. Simak juga laporan PESTA pada bulan Maret/April 2018. Dalam berita yang kami sajikan, kami sematkan pokok doa untuk keluarga moderator volunter PESTA. Kiranya Allah berbelas kasih dan menolong pergumulan masing-masing keluarga tepat pada waktu-Nya. Selain itu, sebagai saudara seiman, kita juga dapat saling menopang dalam doa. Terpujilah Allah atas segala perbuatan tangan-Nya yang heran dan ajaib. Imanuel!

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Amidya

Amidya
Situs PESTA

 
BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Pengerjaan Bank Soal di Situs e-Learning PESTA

Bank Soal

Sebelum kelas dimulai, salah satu hal yang dipersiapkan adalah memasukkan soal ke bank soal di situs e-Learning PESTA. Hal ini untuk memudahkan peserta dalam mengerjakan tugas pradiskusi dan memudahkan admin melakukan penilaian tugas. Kami mengucap syukur karena proses pengerjaan bank soal ini dapat berjalan baik tanpa kendala yang berarti. Doakan kiranya setiap soal yang sudah ada di situs e-Learning PESTA dapat diakses dan dikerjakan peserta kelas PESTA dengan baik sehingga memperlancar proses belajarnya. Terima kasih untuk dukungan doanya.

2. Staf PESTA Mengikuti Program Intensif di Batam

Progsif Surat Filemon

Pada 23 Maret 2018, salah satu staf PESTA, yaitu Amidya, mengikuti Program Intensif (Progsif) di GRII Batam dengan judul "Refleksi Surat Filemon - - Dari Budak Menjadi Saudara" yang dibawakan oleh Vic. Stephen Bennardy, M.Th.. Surat Filemon adalah surat terpendek yang ditulis oleh Rasul Paulus serta dikirim dari penjara sekitar tahun 60 M. Filemon adalah tuan dari budak yang bernama Onesimus, yang menyediakan rumahnya sebagai gereja bagi jemaat di Efesus. Saat Onesimus melarikan diri dari Filemon dan pergi ke Roma, dia bertemu dengan Paulus dan menjadi pengikut Kristus. Karena mengetahui latar belakang Onesimus, maka Paulus memiliki beban moral dan spiritual untuk memberitahukan masa depan Onesimus kepada Filemon. Karena itu, dengan lemah lembut Paulus menulis surat untuk Filemon supaya Onesimus dapat kembali kepadanya dan menerimanya sebagai saudara seiman.

Refleksi dari surat Filemon menjadi penggambaran yang indah mengenai perbedaan antara Taurat dan anugerah. Hukum Romawi dan Taurat memberikan hak kepada Filemon untuk menghukum budak yang melarikan diri, karena pada masa itu budak hanya dianggap sebagai "barang". Perjanjian anugerah melalui Yesus memungkinkan tuan dan budak bersatu dalam kasih sebagai bagian dari tubuh Kristus.

Melalui informasi ini, kami berharap setiap jemaat Tuhan dapat memanfaatkan program intensif, seminar, pelatihan, maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pemahaman kita dalam ilmu teologi. Doakan kami agar dapat terus bersemangat untuk menggali kebenaran firman Tuhan. Lebih dari itu, marilah kita semua rajin menerapkan kebenaran firman-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Kiranya firman Tuhan terus bertumbuh dalam hati dan pikiran kita serta berbuah untuk memberkati setiap orang di sekitar kita.

3. Kabar Alumni: Pokok Doa untuk Ibu Eveline Tay dan Ibu Maria Marpaung

Berdoa

"Teruslah memelihara kasih persaudaraan!" (Ibrani 13:1, AYT)

Kami memohon dukungan doa bagi Ibu Eveline Tay (moderator volunter PESTA) karena pada hari Selasa, 10 April 2018, menantunya telah dipanggil kembali ke rumah Tuhan karena sakit. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kiranya kasih Tuhan terus menaungi seluruh keluarga Ibu Eveline Tay.

Kami juga memohon dukungan doa untuk suami Ibu Maria Marpaung (moderator volunter PESTA) yang mengalami kecelakaan kerja sehingga perlu melakukan operasi untuk memasang pen di jari tangannya. Kiranya Tuhan membantu proses pemulihannya dan seluruh keluarga Ibu Maria tetap bersatu untuk mendukung pemulihan suaminya.

 
ARTIKEL: KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
Yesus bangkitSetelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat, sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya, lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan, penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi, malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Dia tidak ada di sini, sebab Dia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Dia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (Matius 28:1-10)

Sekilas, orang akan menemukan keganjilan, mengapa Tuhan Yesus membuktikan kebangkitan-Nya dengan lebih memilih menampakkan diri-Nya kepada para wanita daripada kepada para murid-Nya. Dalam hal inilah, kita harus melihat bahwa Dia menunjukkan kerendahan hati iman kita. Sebab, kita mendasarkan iman kita bukan pada hikmat manusia, tetapi menerimanya dalam ketaatan yang mutlak pada apa yang kita ketahui melalui Dia. Selain itu, Yesus mengirim perempuan-perempuan itu kepada para murid untuk mengajar mereka karena sesungguhnya Dia ingin menghakimi para murid-Nya. Sebab, pengajaran yang telah mereka terima dari mulut Guru-Nya tidak berguna saat mereka sedang diuji. Lihatlah, bagaimana mereka tercerai-berai dan meninggalkan Guru mereka. Mereka dibingungkan karena mereka ketakutan. Hal baik apa yang telah terjadi pada mereka, yang telah lebih dari tiga tahun berada di dalam sekolah Anak Allah itu? Betapa pengecutnya mereka sehingga sudah sepantasnya mereka dihukum berat, bahkan seluruh pengetahuan yang telah mereka terima dapat diambil kembali karena mereka telah menginjak-injak pengetahuan itu dengan kaki mereka dan menguburkannya.

Yesus bangkit

Saat itu, Tuhan Yesus tidak ingin menghukum mereka dengan berat karena hukuman yang diberikan bertujuan untuk menunjukkan kesalahan mereka dengan koreksi yang lembut, yaitu dengan menunjuk perempuan-perempuan itu untuk menjadi guru mereka. Para rasul telah dipilih sebelumnya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia (jadi, mereka sesungguhnya adalah guru-guru pertama gereja), tetapi mereka begitu pengecut dan justru tercerai-berai. Seolah-olah iman mereka telah mati. Hal ini seharusnya menyadarkan ketidaklayakkan mereka untuk mendengar semua pengajaran yang telah diajarkan oleh mulut Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena itu, pengumuman kebangkitan Yesus dari perempuan-perempuan bertujuan untuk menyadarkan mereka dari kesalahan mereka, dan Tuhan Yesus Kristus memulihkan mereka kembali pada posisi dan hak istimewa yang mereka terima, yang berdasarkan anugerah.

Selain itu, kita semua didesak untuk menerima kesaksian yang dikirim oleh Allah, bahwa orang-orang yang menyampaikannya kurang penting atau tidak memiliki penghargaan/reputasi di mata dunia. Sebagaimana faktanya, saat seseorang dipilih atau ditunjuk menjadi notaris atau pejabat negeri, apa yang mereka lakukan diterima sebagai hal yang autentik. Seseorang tidak akan mengatakan ini dan itu untuk menentangnya. Sebab, jabatan itu memberikannya rasa hormat di antara manusia. Dan, apakah Allah memiliki kehormatan yang lebih rendah dibandingkan raja-raja dunia, jika Dia menahbiskan orang yang diperkenan-Nya untuk menjadikan mereka saksi-saksi-Nya, yang dari-Nya seseorang menerima apa saja yang harus dikatakan tanpa kontradiksi dan sahutan? Tentu, ini adalah hal yang seharusnya sebab jika tidak demikian maka kita ingin memberontak, bahkan melawan Allah sendiri. Inilah yang harus kita ingat pada bagian yang pertama ini.

Marilah kita perhatikan, meskipun Tuhan kita Yesus Kristus menampakkan diri kepada perempuan-perempuan dan mereka mendapat kehormatan yang pertama, tetapi Dia sendiri memberikan kesaksian yang cukup untuk kebangkitan-Nya. Jika kita tidak menutup mata dan telinga dengan kejahatan tertentu dan hati menjadi bodoh, maka kita memiliki kepastian yang berlimpah akan pernyataan iman tentang kebangkitan, yang merupakan hal yang sangat penting. Sebab, ketika Rasul Paulus membuktikan ketidakpercayaan dari mereka yang meragukan kebangkitan Kristus, dia menyebutkan bahwa Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya tidak hanya kepada perempuan-perempuan, tetapi juga kepada Petrus dan Yakobus, 12 rasul, dan kemudian menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus murid-murid lainnya. Karena itu, bagaimana mungkin kita memaafkan kejahatan dan pemberontakan kita, jika kita tidak memercayai lebih dari lima ratus saksi yang dipilih bukan oleh manusia, tetapi dipilih berdasarkan kedaulatan Allah yang Mulia?

Tomas meminta tanda bahwa Yesus bangkit

Kebangkitan Tuhan Yesus bukan hanya satu kali diberitahukan kepada mereka, tetapi beberapa kali. Namun, para rasul masih meragukannya. Dengan demikian, apa yang telah diragukan dan tidak dipercayai oleh para rasul sebelumnya (tetapi yang sekarang telah dipercaya), seharusnya memberikan kepada kita konfirmasi yang lebih besar lagi. Jika pada penampakkan yang pertama, mereka telah percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus, orang mungkin mengatakan hal itu tanpa bukti dan sangat sederhana. Akan tetapi, para rasul begitu lambat sehingga Yesus Kristus harus mencela mereka sebagai orang bodoh, tidak beriman, dan tidak mengerti. Para rasul yang tidak siap untuk menerima pernyataan iman ini seharusnya membuat kita lebih yakin lagi. Sebab, kebangkitan ini diberikan kepada mereka sebagai alasan yang sangat kuat, maka seharusnya kita mengikutinya. Seperti dikatakan kepada Tomas, "Karena kamu telah melihat Aku, maka kamu percaya." Maka sekarang, ketika berbicara bahwa Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri kepada kedua orang wanita, marilah kita memikirkan dari apa yang dikatakan bagian Alkitab lain yang ditulis oleh Rasul Paulus bahwa kita harus tahu bahwa kita tidak perlu tersandung, tetapi harus lebih memandang ke atas dan menaklukkan diri kita kepada Allah, yang memiliki segala superioritas dan menaklukkan di bawah firman-Nya. Sebab, jika kita tidak dapat diajar, pastilah kita tidak akan pernah mendapat manfaat dari pengajaran Injil. Dan, tidak dapat dikatakan bodoh ketika kita menerima apa yang Allah katakan dan nyatakan kepada kita. Sebab, ketika akan belajar dengan ketaatan untuk mendapatkan manfaat dari sekolah-Nya, dan dalam iman, kita akan tahu bahwa kesempurnaan dari segala hikmat adalah menjadi taat kepada-Nya.

Audio Kebangkitan Yesus Kristus

Sumber:
Nama Majalah : Majalah Momentum
Nomor Edisi : 43/Juni 2000
Judul artikel : Kebangkitan Yesus Kristus
Penulis : John Calvin
Penerjemah : I. Susanto
Halaman : 43 -- 45
 
STOP PRESS
Stop Press! Dapatkan Bahan Pengajaran Kristen yang Bermutu di Reformed.co!

Situs Reformed.co

Bertumbuh dan berbuah dalam Tuhan adalah kerinduan-Nya. Namun, masih banyak orang yang sudah percaya yang belum memiliki bahan-bahan untuk membantu mereka bertumbuh. Untuk itu, kami mengundang Saudara untuk mengunjungi situs Reformed.co. Di situs ini, Saudara bisa mendapatkan bahan-bahan pengajaran Kristen yang bermutu dan membangun kehidupan iman orang Kristen. Harapan kami, bahan-bahan ini memberikan wawasan tentang pemahaman teologi Reformed yang alkitabiah yang dapat semakin berbuah dan memberikan kemuliaan bagi Tuhan.

Segera kunjungi situs Reformed.co! Beritahukan informasi ini kepada keluarga, rekan pelayanan, dan rekan kerja yang lain sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr')
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan Berita PESTA.

Redaksi: Amidya dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©,2018 -- Yayasan Lembaga SABDA

 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org