Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/41

Berita PESTA edisi 41 (26-4-2010)

April/2010

______________________________________________________________________
  BERITA PESTA
  Edisi 41/April/2010

  DAFTAR ISI
  EDITORIAL
  BERITA PESTA:
  1. Pembukaan kelas Pengantar Perjanjian Baru (PPB) Mei/Juni 2010
  2. Penerimaan Peserta Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
     Periode Juni/Juli 2010
  3. Kelas Diskusi Paskah 2010 Telah Ditutup
  ARTIKEL: Beyond The Death: Kebangkitan Yesus Kristus Dalam Pandangan
           Paulus Berdasarkan 1 Korintus 15:1-58.
  APPRECIATION: Selamat Ulang Tahun!
  KESAKSIAN: Kesaksian peserta Kelas Diskusi OKB Februari/Maret 2010
  POKOK DOA
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Bagi orang percaya, pemberitaan tentang kebangkitan Yesus Kristus 
  memainkan peranan yang amat penting bagi iman Kristen kita. Dengan 
  kata lain, iman Kristen lahir dari fakta bahwa Kristus telah mati, 
  tetapi Ia juga telah bangkit dari kematian. Berita tentang 
  kebangkitan ini merupakan harapan dan kegairahan agar kita terus 
  memberitakan Injil Kristus. 

  Sehubungan dengan perayaan Paskah yang baru saja berlalu, Berita 
  PESTA di edisi April ini menyajikan artikel tentang pentingnya 
  mengaminkan ajaran tentang kebangkitan tubuh orang yang sudah mati, 
  sebagaimana kita lihat dalam kebangkitan tubuh Yesus Kristus. Mari 
  kita simak, supaya kita tidak terjebak seperti orang Korintus yang 
  sulit memercayai tentang kebangkitan tubuh. Semoga artikel ini 
  menjadi berkat.
  
  Selamat melayani.

  Dalam kasih-Nya,
  Pimpinan Redaksi Berita PESTA,
  Desi Rianto
  http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/
  http://pesta.sabda.org/
______________________________________________________________________
BERITA PESTA

  1. Pembukaan Kelas Pengantar Perjanjian Baru (PPB) Mei/Juni 2010

  Kami mengundang alumni PESTA untuk kembali belajar bersama dalam 
  kelas PPB (Pengantar Perjanjian Baru) periode Mei/Juni 2010. Kelas 
  PPB akan mempelajari latar belakang kitab-kitab Perjanjian Baru dari 
  sudut pandang politik, sosial, dan budaya sekitar zaman itu. 
  Tentunya ini akan mengangkat topik-topik diskusi yang menarik 
  berkaitan dengan keotentikan dokumen PB.

  Bagi Anda yang ingin mengikuti kursus ini, silakan mendaftar dan 
  mengerjakan tugas tertulis PPB, secepatnya. Materi silabus akan Anda 
  pelajari sebagai acuan untuk mengerjakan tugas tertulis yang harus 
  diselesaikan sebelum tanggal 2 Mei 2010. Kelas diskusi akan dimulai 
  pada tanggal 10 Mei 2010. Segera daftarkan diri Anda ke: 
  < kusuma(at)in-christ.net >

  Untuk mendapatkan modul PPB, silakan akses di:
  ==> http://www.pesta.org/ppb_sil

  2. Penerimaan Peserta Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
     Periode Juni/Juli 2010

  PESTA akan kembali membuka kelas diskusi DIK periode Juni/Juli 2010 
  bagi yang belum pernah mengikuti kelas diskusi PESTA. Secara khusus, 
  materi DIK menyoroti masalah awal mula penciptaan, kejatuhan manusia 
  dalam dosa dan penebusan melalui Yesus Kristus -- yang merupakan 
  pokok dasar iman Kristen, dan beberapa tema doktrinal lain. Silakan 
  mendaftarkan diri sekarang juga dan kami akan mengirimkan bahan 
  pelajaran DIK kepada Anda. Sebelum kelas diskusi dimulai, setiap 
  peserta harus mengerjakan tugas tertulis terlebih dahulu yang 
  dikumpulkan selambat-lambatnya tanggal 20 Mei 2010. Kelas diskusi 
  akan berlangsung selama 1 bulan, dimulai pada tanggal 4 Juni 2010. 
  Silakan daftarkan diri Anda dengan menghubungi: 
  < kusuma(at)in-christ.net >

  Modul DIK dapat diakses di:
  ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil

  3. Kelas Diskusi Paskah 2010 Telah Ditutup

  Kelas diskusi Paskah untuk kelompok alumni dan nonalumni telah
  berakhir pada tanggal 1 April 2010. Puji Tuhan, dua kelas diskusi
  Paskah ini dapat berjalan cukup lancar. Seusainya kelas diskusi ini
  kami berdoa kiranya karya pengurbanan Kristus di kayu salib akan
  semakin membangkitkan semangat mereka untuk mengenal dan melayani
  Tuhan. Bagi para peserta yang sampai hari ini belum mengumpulkan 
  tugas Paskah, diharapkan secepatnya dapat mengirimkan tugas makalah 
  renungan Paskah. Pengumpulan makalah paling lambat tanggal 12 Mei
  2010.

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                           "BEYOND THE DEATH"
          (Kebangkitan Yesus Kristus Dalam Pandangan Paulus
                   Berdasarkan 1 Korintus 15:1-58)

  I. Pendahuluan

  Kota Korintus merupakan kota perdagangan yang memiliki letak 
  strategis, yang menghubungkan daratan utama Yunani dengan kepulauan 
  Peloponesos. Kota Korintus lama pernah mengalami kehancuran pada 
  tahun 146 SM oleh Lucius Mumius Akhayus, tetapi kemudian dibangun 
  kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM. Sebagai kota dagang 
  yang strategis, kota ini sangat tepat bagi Paulus untuk memberitakan 
  Injil Yesus Kristus.

  Paulus mendirikan jemaat Korintus sekitar tahun 50 M dalam 
  perjalanan misinya yang kedua. Menurut catatan Lukas, Paulus tinggal 
  di Korintus sekitar 1,5 tahun untuk mengajar dan memberitakan Injil 
  kepada orang Yahudi maupun Yunani; dan banyak orang Korintus yang 
  percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat mereka (Kisah Para 
  Rasul 18:8-11).

  Namun, setelah kepergian Paulus dari kota tersebut, jemaat Korintus 
  menghadapi ketidakpastian tentang doktrin kebangkitan orang mati. 
  Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh kepercayaan Yunani. Pada 
  masa itu diajarkan bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan 
  memasuki keabadian. Mereka memercayai doktrin keabadian jiwa, tetapi 
  menolak kebangkitan tubuh karena tubuh dianggap penjara jiwa dan 
  berdosa. Pengaruh ini cukup membingungkan jemaat Korintus perihal 
  kebangkitan orang mati, sehingga mendorong Paulus menasihatkan: 
  "Janganlah kamu sesat; pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang 
  baik" (1 Korintus 15:33) [1]. Apa yang Paulus jelaskan kepada jemaat 
  di Korintus tentang kebangkitan orang mati?

  II. Kebangkitan Yesus Kristus

  Oleh karena kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar bagi kebangkitan 
  orang percaya, maka Paulus memulai penjelasannya tentang 
  orisinalitas dan fakta kebangkitan Kristus sebagai dalil untuk 
  menjelaskan realitas kebangkitan orang mati.

  1. Argumentasi Kitab Suci (1 Korintus 15:3-4) 
  
  Menurut Paulus, ajaran tentang kebangkitan Yesus Kristus tidak dapat 
  disejajarkan dengan cerita mitos atau legenda seperti yang terdapat 
  dalam kepercayaan-kepercayaan paganisme pada umumnya. Sebaliknya, 
  Paulus menegaskan bahwa kebangkitan Kristus merupakan kepercayaan 
  yang bersejarah yang dinyatakan melalui nubuatan para nabi Allah 
  yang dicatat di dalam Kitab Suci. Karena itu, istilah "sesuai dengan 
  Kitab Suci" (1 Korintus 15:3-4) menegaskan bahwa doktrin kebangkitan 
  Yesus Kristus bukan hasil filosofi manusia atau kepercayaan yang 
  tidak jelas orisinalitasnya, melainkan kepercayaan yang berakar pada 
  kepercayaan umat yang bersejarah (PL) [2].

  2. Argumentasi Penampakan Yesus Kristus (1 Korintus 15:5-9)
  
  Selain menjelaskan orisinalitas ajaran tentang kebangkitan orang 
  mati, Paulus membeberkan adanya fakta kebangkitan Yesus Kristus 
  melalui penampakan diri-Nya [3].

  1. Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada Kefas (Petrus).
  2. Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada kedua belas rasul.
  3. Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada lebih dari 500 saudara
     sekaligus; dan pada saat surat Korintus pertama ini ditulis,
     sebagian besar dari mereka masih hidup.
  4. Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada Yakobus
  5. Yesus Kristus menampakkan diri-Nya kepada Paulus.

  Catatan sejumlah saksi mata tersebut dipakai oleh Paulus untuk
  menepis keraguan jemaat tentang fakta kebangkitan Yesus Kristus.

  1. Paulus menyebut nama "Kefas" (Petrus) sebagai saksi mata [4]
     karena jemaat Korintus mengenalnya sebagai pimpinan kelompok para
     rasul. Dengan kata lain, mereka dapat secara langsung
     mengonfirmasikan fakta tersebut kepada Kefas.
  2. Jika mereka masih ragu, mereka dapat mengonfirmasikannya kepada
     semua rasul.
  3. Jika mereka menginginkan bukti lebih, selain dari para rasul,
     maka mereka dapat mencari informasi dan saksi mata yang masih
     hidup.
  4. Bukti yang sangat baik adalah fakta kebangkitan dan penampakkan
     diri Yesus Kristus telah mengubah kehidupan Yakobus maupun Paulus
     sendiri; dari orang yang skeptis dan membenci Yesus, sekarang
     menjadi orang yang mengasihi dan berani mati demi Injil Yesus
     Kristus [5].

  Dengan membeberkan fakta tersebut, Paulus ingin mengatakan bahwa
  penampakan Yesus Kristus bukanlah rekayasa teologis maupun filosofis
  para rasul, melainkan fakta sejarah yang memiliki banyak saksi mata.

  III. Korelasi Kebangkitan Yesus Kristus, keimanan Jemaat Korintus
       dan Pelayanan Paulus

  Untuk lebih mengerti fakta kebangkitan Yesus Kristus, maka Paulus
  melanjutkan argumentasinya dengan konsistensi logis, antara
  kebangkitan Yesus Kristus, iman jemaat Korintus dan pemberitaan
  Injil.

  A. Konsistensi logis 1 (negatif) adalah, "jika sungguh-sungguh tidak
     ada kebangkitan orang mati, maka Yesus Kristus juga tidak
     bangkit. Jika Yesus Kristus tidak bangkit, maka kepercayaan dan
     ibadah mereka menjadi sia-sia, mereka tetap dalam dosa; dan
     mereka adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
     (1 Korintus 15:12-19, 29-32).

  B. Konsistensi logis 2 (positif) adalah "jika Yesus Kristus 
     sungguh-sungguh bangkit, maka ada kebangkitan orang mati dan iman 
     mereka tidak sia-sia. Kebangkitan Kristus merupakan dasar bagi 
     kebangkitan orang percaya. Kebangkitan Yesus Kristus adalah 
     jaminan bahwa maut telah dikalahkan (1 Korintus 20-28).

  C. Konsistensi logis 3 (pemberitaan Injil oleh Paulus) secara 
     positif adalah, "karena Yesus Kristus sungguh-sungguh bangkit, 
     maka Paulus rela berjuang demi Injil, sebab segala jerih payahnya 
     tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:32, 58). Secara negatif 
     berarti: "jika Yesus Kristus tidak sungguh-sungguh bangkit, maka 
     untuk apa Paulus berjuang dan rela menderita demi pemberitaan 
     Injil Tuhan?" Yang benar adalah "Yesus Kristus telah bangkit dari 
     antara orang mati sebagai yang sulung". Oleh karena itulah Paulus 
     rela menderita demi pemberitaan Injil [6].

  IV. Tubuh Kebangkitan

  Fakta kebangkitan Yesus Kristus tidak dapat disangsikan lagi oleh
  jemaat Korintus; namun mereka masih menghadapi keraguan tentang
  wujud tubuh kebangkitan tersebut. Jika tubuh mereka telah hancur
  (mungkin karena dimakan binatang buas, dibakar/kremasi, atau
  lainnya), dengan tubuh apakah mereka akan dibangkitkan? Karena
  keraguan dan ketidakmengertian mereka, maka Paulus mengecam mereka
  dengan mengatakan: "Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri
  taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dulu"
  (ay. 36).

  Untuk menjelaskan tentang tubuh kebangkitan, maka Paulus memberikan
  sebuah perbandingan, baik secara natural dan rohani (ay. 37-54). Ia
  menjelaskan bahwa:

  1. tidak semua daging makhluk hidup adalah sama; daging manusia
     berbeda dari daging burung ataupun ikan, 2. tidak semua tubuh adalah sama; ada tubuh jasmani (alamiah),
     tetapi ada pula tubuh rohani (sorgawi); dan
  3. tidak semua keberadaan (tubuh) adalah binasa; ada yang binasa,
     tetapi ada yang tidak binasa. Dengan perbandingan tersebut,
     Paulus menjelaskan bahwa setelah peristiwa kebangkitan, Kristus
     maupun orang percaya tidak lagi mengenakan tubuh yang alamiah
     (berdarah-daging), yakni tubuh yang dapat binasa; melainkan
     tubuh rohani (sorgawi); yakni tubuh kemuliaan yang tidak binasa.
     Bahkan hal yang serupa juga dialami orang percaya yang masih
     hidup sampai Kristus datang, walaupun mereka tidak mengalami
     kematian, namun mereka akan diubahkan dari mengenakan tubuh yang
     dapat binasa (darah dan daging) mengenakan tubuh yang tidak dapat
     binasa (tubuh kemuliaan). Jadi, meskipun tubuh jasmaniah orang
     percaya hancur, pada waktu kebangkitan orang mati mereka
     mengenakan tubuh yang baru, yakni tubuh kemuliaan (sorgawi), yang
     tidak dapat binasa. Itulah sebab Paulus menyatakan, bahwa di
     dalam Kristus, maut telah dikalahkan; dan ini menjadi penghiburan
     bagi orang-orang percaya.

  V. Penutup

  Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa sejarah yang tidak dapat 
  disangkali oleh siapa pun. Kebangkitan Kristus telah mengubah banyak 
  orang (termasuk orang yang membenci dan meragukan-Nya) dan 
  memberikan pengharapan yang pasti tentang kehidupan orang percaya 
  pada masa depan. Kebangkitan Kristus merupakan jaminan bagi 
  kebangkitan orang percaya. Karena itu, jemaat mula-mula tidak pernah 
  putus asa dalam menghadapi ancaman dan kematian karena membela iman 
  dan kepercayaan mereka di dalam Yesus Kristus. Sebaliknya, mereka 
  semakin giat di dalam pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan berikan 
  kepada mereka. Mereka sadar bahwa semua manusia pasti akan 
  menghadapi kematian, tetapi di dalam Kristus sajalah ada kehidupan 
  kekal. Itulah sebabnya Paulus berkata, bahwa dalam persekutuan 
  dengan Tuhan, jerih payahmu tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).

  Catatan kaki:

  [1] Istilah "pergaulan" yang Paulus gunakan dalam nasihatnya tidak
      sekadar menjelaskan tentang relasi atau hubungan antarteman, 
      tetapi lebih mengacu pada aktivitas bertukar pikiran, sehingga 
      seseorang yang tidak memiliki pandangan yang cukup baik akan 
      menerima pandangan orang lain yang lebih baik. Ada kemungkinan 
      jemaat Tuhan di Korintus mengalami keraguan terhadap kebangkitan 
      orang mati, setelah bertukar pikiran dengan penganut kepercayaan 
      agama Yunani.

  [2] Misalnya, Mazmur 16:10-11; Yesaya 53; Hosea 6:2; bdk. Matius
      12:38-41. Edwin Yamauchi, seorang pakar kepercayaan timur kuno,
      menyatakan bahwa doktrin kebangkitan tubuh/orang mati dalam
      kepercayaan Israel merupakan doktrin yang orisinal berasal dari
      Israel dan tidak dipengaruhi oleh kepercayaan Persia maupun
      Mesir [lih. "Life, Death and the afterlife in the ancient near
      east" dalam "Life in the Face of the Death" (ed. Richard N.
      Longenecker; Grand Rapids: Eerdmans, 1998) 46 -- 49].

  [3] Catatan Paulus tentang peristiwa penampakan Yesus secara tidak
      langsung menggugurkan asumsi modern yang mengakui bahwa para
      murid sedang berhalusinasi berjumpa dengan Guru mereka karena
      kesedihan yang mendalam. Halusinasi tidak mungkin terjadi pada
      orang yang berbeda dalam jumlah besar, berbeda tempat dan
      sekaligus bersamaan [lih. Josh McDowel, Kekristenan: Sejarah
      atau Dongeng (Jakarta: Gunung Mulia, 2002) 16 -- 17].

  [4] Jemaat Korintus dimungkinkan telah mengenal Petrus (Kefas)
      sebagai pemimpin para rasul (bdk. 1 Korintus 1:12), sehingga 
      kesaksian Paulus tentang kebangkitan Yesus Kristus dapat secara 
      langsung dikonfirmasikan dengan Petrus.

  [5] Menurut catatan sejarah yang ditulis oleh Yosephus menjelaskan
      bahwa Yakobus (Saudara Tuhan Yesus) adalah pemimpin gereja di
      Yerusalem yang rela mati demi kepercayaan kepada saudaranya.
      Catatan sejarah ini membuktikan, jika Yesus Kristus tidak
      bangkit dan menampakkan diri kepada Yakobus, maka tidak mungkin
      Yakobus rela menderita demi kepercayaannya yang tidak masuk akal
      [lih. Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus (Batam:
      Gospel Press, 2002) 322 -- 324].

  [6] Paulus adalah orang farisi yang terkenal karena sangat membenci
      pengikut Yesus Kristus. Namun, perjumpaannya dengan Yesus 
      Kristus yang bangkit telah mengubah hidupnya dan menjadikannya 
      pengikut Yesus Kristus yang rela menderita demi Injil-Nya. Jika 
      Yesus Kristus tidak bangkit dan menampakkan diri kepada-Nya, 
      bagaimana mungkin ia giat memberitakan Injil yang semula 
      dibencinya?

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Biblical & Teologika_Liem Sien Liong
  Penulis: Ev. Liem Sien Liong
  Alamat URL: http://liemsienliong.yolasite.com/artikel/beyond-the-death
______________________________________________________________________
APPRECIATION

  Selama kita masih diberikan waktu dan kesempatan oleh Tuhan untuk 
  mengingat bahwa keberadaan kita di bumi ini bukan suatu kebetulan. 
  Allah senantiasa turut campur tangan di setiap langkah kehidupan 
  kita sehingga kita dapat memancarkan kemuliaan Allah di dunia ini. 
  Berkaitan dengan itu kami, segenap pengurus PESTA mengucapkan 
  selamat ulang tahun kepada para alumni yang pada bulan ini merayakan 
  hari jadinya. Kiranya Tuhan akan mengaruniakan tahun-tahun yang 
  penuh hikmat bagi Anda semua.

  SELAMAT ULANG TAHUN!

  Alvina Krisnadi                       01 April 1971
  Eka Yudha Lantang                     03 April 1976
  Chatty Mintje                         04 April 1969
  Joshua Tantri M.                      04 April 1970
  Cionia Christina                      07 April 1973
  Eddy Rodianto                         07 April 1973
  Soewardi                              07 April 1973
  Heri Purnomo                          08 April 1971
  David Dalima                          09 April 1968
  Surya Darma                           09 April 1963
  Mikhael Adi Prasetyo                  10 April 1976
  Arie                                  13 April 1971
  Mailisa Aprianti                      15 April 1981
  Hendro Pranoto                        15 April 1975
  Apriyanto                             19 April 1980
  Duma Tiurma Siagian                   20 April 1976
  Esther Kartini                        21 April 1974
  Spits Warnars Harco Leslie Hendric    21 April 1972
  Henrijanto                            22 April 1959
  Daniel Kurniawan T.                   23 April 1973
  Eko Kornelius S.                      24 April 1973
  Lucky Hartanto                        25 April 1972
  Winta Karna                           26 April 1975
  Kristina Dwi Lestari                  30 April 1983

  Berikut ini adalah ayat firman Tuhan sebagai hadiah ulang tahun
  Anda:

  "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, 
       tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya." (Amsal 16:9)
              < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+16:9 >

______________________________________________________________________
KESAKSIAN

  KESAKSIAN PESERTA KELAS ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB)
                        FEBRUARI/MARET 2010

  Belajar Bertanggung Jawab (Philip Sitomurang)

  Bertanggung jawab bukan hanya bekerja atau melakukan sesuatu yang
  berhubungan dengan diri kita, melainkan bertanggung jawab karena
  Kristus sudah memberikan yang terbaik terlebih dahulu kepada setiap
  kita.

  Ayo Ikut Kelas Diskusi PESTA  (Eko Sulistiono)

  Kelas yang sangat menarik, karena di dalamnya kita dapat memahami 
  bentuk konkrit dari pertanggungjawaban diri sendiri, sesama dan 
  masyarakat, terlebih pada Tuhan. Materi dalam pokok pembelajaran 
  ini dapat diperoleh melalui bahan-bahan yang telah disediakan di 
  < http://pesta.sabda.org >. Kelas OKB ini menyoroti hal-hal yang 
  bersifat praktis dalam kehidupan orang percaya yang berkutat pada 
  pembahasan tentang pelayanan, perpuluhan, keluarga, dan secara 
  khusus membahas relasi kita dengan Sang Pencipta. Semua pembahasan 
  dalam diskusi ini didasari dengan ayat-ayat pendukung yang 
  dilengkapi dengan studi kata, eksposisi, dan hermeneutika jika 
  diperlukan. Apakah Anda sudah mengikuti kursus diskusi PESTA?

  Sangat Diberkati (Lidia)

  Melalui diskusi di kelas OKB saya sangat diberkati, melalui 
  tanggapan yang beraneka ragam dari peserta yang berasal dari 
  berbagai denominasi aliran gereja. Saya diberi pengertian yang utuh 
  melalui banyaknya pendapat yang saya terima dari peserta lain. Saya 
  pun mulai berani untuk menjawab berbagai pertanyaan diskusi tentang 
  memahami perpuluhan dan mengenai kurangnya waktu karena rutinitas.

  Dapat Menjadi Berkat (Heri Purnomo)

  Saat membahas topik tentang persekutuan, pada waktu yang sama 
  persekutuan doa kami, PD Agape tengah mengalami pertentangan yang 
  menjurus pada perpecahan. Melalui pembelajaran di OKB saya belajar 
  untuk tidak ikut memperkeruh suasana yang ada melainkan berusaha 
  untuk memberikan keteduhan di antara sesama jemaat yang ada agar 
  bersatu kembali. Artikel-artikel yang dikirimkan dan sharing di 
  milis alumni telah membantu saya untuk dapat memberikan sumbangsih 
  kecil dalam persekutuan kami untuk bersatu kembali.

  Mulai Belajar (Hery Cahyono)

  Mengikuti diskusi di kelas OKB membuat saya menjadi seorang yang 
  mulai belajar bertanggung jawab, khususnya dalam hubungan pribadi 
  saya dengan Tuhan.

  Pemahaman yang Lebih Mendalam (Lanita Cicilia)

  Dalam pemahaman saya, menjadi orang Kristen cukup hanya berdoa, 
  membaca Alkitab, beribadah, melayani Tuhan, tidak melakukan apa 
  yang tidak diperbolehkan firman Tuhan. Ternyata apa yang saya 
  lakukan tidaklah cukup memadai. Melalui Kelas OKB ini ternyata saya 
  dibawa lebih dalam lagi kepada pengertian bertanggung jawab. Ada 
  banyak hal baru yang saya dapatkan melalui kelas OKB ini yang 
  dikupas secara praktis dalam lingkup kekristenan.

  Saling Melengkapi (Naomi)

  Dengan mengikuti kelas diskusi OKB, kita akan menemukan hal yang 
  baru, wawasan yang baru dari para peserta yang datang dari berbagai 
  macam warna-warni aliran gereja sehingga kita bisa menerima 
  keanekaragaman ini sebagai satu bagian yang saling melengkapi 
  sebagai satu kesatuan tubuh Kristus -- dan bukan malah menjadikan 
  pertentangan sehingga timbul perpecahan.

  Menjadi Lebih Baik (Poedjo Sutrisno)

  Setelah mengikuti Kelas Diskusi OKB saya berusaha untuk menjadi 
  orang Kristen yang bertanggung jawab dengan menuruti perintah-Nya 
  bukan sebagai usaha untuk mendapatkan keselamatan tetapi sebagai 
  ucapan syukur karena Tuhan telah memilih dan memberikan anugerah 
  keselamatan melalui penebusan Tuhan Yesus di kayu salib. Saya 
  disadarkan untuk menjadi orang Kristen yang memiliki kualitas, dan 
  dapat menjadi berkat.

  Sangat Diberkati (Yosafat)

  Saya sangat diberkati melalui kelas ini, saya dapat belajar 
  bagaimana menjadi orang kristen yang bertanggung jawab.

  Semakin Mengerti Firman Tuhan (W.E Miciko )

  Kelas OKB sangat bermanfaat sekali, karena saya semakin mengerti 
  dan tahu tentang kebenaran firman Tuhan dan tanggung jawab saya 
  kepada Allah dan sesama. Diskusi berlangsung sangat baik -- banyak 
  membuka wawasan cara berpikir saya. Berbagai kiriman artikel sangat 
  membantu proses berlangsungnya diskusi. Ada banyak hal saya 
  dapatkan malalui kelas diskusi ini, untuk itu bagi yg belum pernah 
  mengikuti silakan secepatnya mendaftarkan diri ke PESTA.

  Bersyukur Ada PESTA (Suradi)

  Saya sangat bersyukur kalau PESTA memberikan berkat lewat bimbingan
  sehingga saya mengerti firman Tuhan lebih dalam lagi dan membekali
  saya di dalam pelayanan.

  Semakin Mengerti Arti Hidup Ini (Jaini Munaiseche)

  Untuk para calon peserta yang akan mengikuti kelas OKB berikutnya, 
  jangan sampai ketinggalan untuk secepatnya mendaftarkan diri. 
  Karena saya dapat menjamin wawasan Anda akan bertambah dan akan 
  semakin dalam memaknai tentang arti hidup ini yang sesungguhnya. 
  Berbagai artikel, renungan dari para peserta yang lain semakin 
  menambah pengetahuan dan pengenalan akan Allah.

  Kelas yang Sangat Menyenangkan (Dedy Yanuar)

  Bagi yang belum pernah mengikuti kelas diskusi PESTA, silakan 
  secepatnya mendaftar. Belajar bersama dalam kelas OKB sangat 
  menyenangkan. Ada banyak topik yang belum saya ketahui, salah 
  satunya masalah perpuluhan yang jarang didiskusikan. Namun, di 
  kelas OKB semua didiskusikan secara gamblang dengan para peserta 
  yang lain, sehingga saya mendapat wawasan pemahaman tentang topik 
  tersebut.

  Wawasan Yang Luas (Sri Setyowati)

  Bagi saya, mengikuti kelas PESTA dengan baik dan aktif memberikan 
  dampak yang luar biasa. Saya bisa mendapatkan pelajaran yang sangat 
  berharga bagi kehidupan rohani saya tanpa harus repot untuk keluar 
  rumah. Selain itu, adanya kelas diskusi yang diikuti peserta yang 
  lain sangat efektif untuk bertanya jawab dan semakin menggali topik 
  yang berhubungan pokok diskusi yang sedang dibicarakan. Dengan 
  demikian wawasan saya semakin berkembang karena bisa saling bertukar 
  pikiran di setiap termin di kelas diskusi OKB ini. 

  Saling Menguatkan (Martinez Meinardi)
   
  Diskusi OKB sangat bagus dan menarik, karena kita dapat saling 
  berbagi pengalaman dan saling menguatkan satu dengan yang lainnya 
  sebagai satu kesatuan tubuh Kristus.
______________________________________________________________________
POKOK DOA

1. Doakan untuk pembukaan kelas diskusi lanjutan Kelas PPB, khususnya 
   untuk persiapan para peserta dan juga para moderator yang akan 
   membimbing jalannya diskusi. Doakan semoga kelas PPB ini dapat
   berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

2. Dukung dalam doa bagi para peserta diskusi Paskah alumni dan
   nonalumni yang baru saja menyelesaikan kelas diskusinya. Semoga apa
   yang mereka pelajari dapat mereka aplikasikan dan menjadi berkat di
   gereja maupun lingkungan di mana para peserta tinggal.

3. Dukung doa juga untuk para peserta Paskah yang belum menyelesaikan
   tugas makalah Paskah supaya diberikan hikmat oleh Tuhan supaya
   dapat mengerjakan dan menyelesaikam tugas dengan baik.
   
4. Doakan juga pendaftaran kelas baru DIK yang telah dibuka. Kiranya
   promosi yang sudah dikirim ke berbagai tempat dapat menjangkau
   mereka yang rindu belajar pokok-pokok iman Kristen untuk 
   mendewasakan hidup rohani mereka.
   
5. Berdoa untuk para pengurus dan staf PESTA agar mereka terus 
   berbenah diri sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan PESTA.

  Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh
  rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada
  kepada Sekretaris PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net >.
______________________________________________________________________
Kontak: < owner-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Alamat membatalkan: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/
Situs PESTA: http://www.pesta.org/
Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/PESTA
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Desi Rianto, Yulia, dan Anik
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Berita PESTA 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org