Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/15

Berita PESTA edisi 15 (26-9-2006)

September 2006

______________________________________________________________________

                             BERITA PESTA
                        Edisi 15/September/2006

  DAFTAR ISI

  EDITORIAL
  BERITA PESTA  : 1. Modul SYK Sudah Bisa Dibaca Online
                  2. Milis bagi Alumni GSM
                  3. Persiapan Jadwal Kursus dan Modul PESTA Baru
                     untuk Tahun 2007
  KESAKSIAN     : Rindu Bersaksi Bagi Kristus
  RENUNGAN      : Kepada Siapa Kita Seharusnya Bersaksi?
  LINKS         : Bible Topics
  SURAT ANDA    : Ucapan Syukur Menjadi Pelanggan Berita PESTA
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam sejahtera,

  Kiranya Berita PESTA bulan ini menemui Anda semua dalam keadaan
  sehat walafiat. Kami juga berdoa kiranya berkat Tuhan senantiasa
  menyertai Anda dan pelayanan Anda.

  Pada kesempatan ini, Berita PESTA menyampaikan rasa terima kasih
  kepada Ibu Lidia Nani Sudiro yang membagikan berkat yang diterima
  lewat kursus PESTA melalui kesaksian yang dikirimkannya ke meja
  Redaksi. Kami percaya kesaksian Ibu Lidia dapat menjadi berkat dan
  mendorong kita semua untuk semakin rindu belajar melayani Tuhan.

  Selamat mengikuti berita-berita seputar pelayanan PESTA.

  Dalam kasih-Nya,
  Redaksi Berita PESTA
  Lisbet

______________________________________________________________________
BERITA PESTA

  1. MODUL SYK SUDAH BISA DIBACA ONLINE

  Kini Anda dapat membaca secara tersambung (online) maupun mengunduh
  (download) bahan kursus "Siapakah Yesus Kristus" (SYK) di situs
  PESTA Online. Bahan kursus yang terdiri dari enam pelajaran ini akan
  membantu Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang pribadi Yesus
  Kristus sebagaimana yang dikatakan Alkitab. Sebagaimana modul-modul
  lainnya, modul SYK ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah bahan
  referensi dan pertanyaan yang akan membantu mempertajam pemahaman
  Anda. Selamat belajar. Kiranya bahan ini kerinduan Anda untuk
  mengenal firman Allah dan kebenaran-Nya yang ajaib dalam Yesus
  Kristus.

  ==>  http://www.pesta.org/kursus.php?modul=syk

  2. MILIS BAGI ALUMNI GSM

  Merupakan suatu kerinduan kami untuk terus bisa berhubungan dengan
  para peserta alumni kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) yang telah
  berlangsung bulan Juni 2006 y.l. Oleh karena itu, ini merupakan
  berita gembira karena dalam waktu dekat ini, Milis Diskusi Alumni
  GSM akan segera dibuka. Harapan kami melalui milis Alumni GSM ini,
  para peserta bisa terus membina persahabatan dan saling berbagi
  berkat khususnya untuk terus belajar tentang hal-hal yang berkaitan
  dengan pelayanan sekolah minggu. Bagi Anda yang menjadi alumni kelas
  GSM nantikan dibukanya milis diskusi ini. Untuk informasi lebih
  lanjut silakan menghubungi staf PESTA di alamat:

  ==>  <staf-PESTA(at)sabda.org>, 3. PERSIAPAN JADWAL KURSUS DAN MODUL PESTA BARU UNTUK TAHUN 2007

  Saat ini tim PESTA sedang mempersiapkan rencana kursus PESTA tahun
  2007. Adapun yang sedang kami persiapkan adalah jadwal kursus PESTA
  selama tahun 2007 serta modul PESTA baru yang akan di pasang di
  situs PESTA. Kami berharap kursus PESTA pada tahun yang akan datang
  berjalan lebih baik lagi. Selain itu, kami juga berupaya menyediakan
  modul-modul yang semakin variatif agar dapat memperkaya setiap orang
  dengan firman Tuhan. Karena itu, kami mohon dukungan doa dari rekan-
  rekan untuk kemajuan pelayanan PESTA ini.

  Selain itu, kami juga ingin dukungan doa Anda semua untuk kebutuhan
  tenaga lulusan sekolah teologia yang kami harapkan akan membantu
  pelayanan PESTA agar semakin berkembang lagi.

  `Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
  sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya
  Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.` (Luk. 10:2)

______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                     RINDU BERSAKSI BAGI KRISTUS
                     ===========================

  Selama saya mengikuti kelas Virtual Pesta, mulai dari pelajaran DIK
  s/d OKB, saya mendapatkan banyak berkat. Baik dari materi-materi
  pelajaran, tanggapan diskusi teman-teman dan juga tulisan-tulisan
  para alumni. Dalam pelayanan secara periodik ada jadwal saya untuk
  menyampaikan renungan di depan jemaat dalam ibadah umum, pemuda,
  remaja dan juga membimbing komsel. Dengan tambahan pengetahuan
  tentang kebenaran Firman Tuhan yang saya pelajari melalui kelas
  virtual PESTA, saya diperkaya (bukan menjadi hebat), sehingga apa
  yang saya sampaikan terasa lebih mendalam karena didukung oleh
  tambahan pemahaman/pengertian baru tentang kebenaran Firman Tuhan,
  dan oleh pimpinan kuasa Roh Kudus.

  Hal konkrit yang bisa saya saksikan di sini ialah topik diskusi
  tentang "Bersaksi".

  Jujur saya katakan bahwa beberapa tahun akhir-akhir ini saya kurang
  bersaksi/memberitakan Injil. Saya tetap menyadari bahwa bersaksi
  harus merupakan gaya hidup anak-anak Tuhan. Tetapi lingkungan tempat
  tinggal saya sungguh tidak memberi peluang untuk bersaksi. Sebab
  individualisme masyarakat di sana melebihi masyarakat Jakarta.
  Dengan situasi seperti itu sepertinya saya menghibur diri, bahwa
  bersaksi dengan perbuatan, sikap dan perilaku, dan kesaksian-
  kesaksian melalui pemberitaan Firman Tuhan secara umum itu sudah
  cukup. Tuhan sudah mengetahui dan memaklumi keadaan. Selama ini saya
  bersaksi tentang Injil terbatas pada jemaat yang belum lahir baru,
  terutama para istri atau suami yang mengaku percaya karena mengikuti
  pasangannya. Setelah saya mengikuti diskusi OKB dengan subyek
  Bersaksi, dari tanggapan teman-teman yang saya baca, termasuk
  tanggapan saya sendiri, serta kesimpulan yang diberikan oleh Pak
  Iksantoro, saya merasa malu pada diri sendiri dan takut kepada
  Tuhan. Ada dorongan kuat dalam hati saya bahwa saya harus bersaksi,
  disetiap kesempatan dan disegala situasi. Sebab Tuhan berfirman "...
  kamulah saksi-saksi-Ku" (Yesaya 44::8 ); "... janganlah malu
  bersaksi tentang Tuhan kita ..." (2 Timotius 1:8), dll.

  Saya tinggal di daerah di mana penguasa di udara/penghulu dunia
  sungguh-sungguh mendapat tempat seluas-luasnya dihati masyarakat.
  Jadi secara manusia sulit sekali untuk bersaksi kepada mereka. Namun
  Tuhan memberikan kepada kita bukan roh ketakutan (2Tim. 1:7) Jadi
  saya bertekad, saya harus bersaksi, serta mohon Tuhan memberi
  kesempatan serta keberanian.

  Ternyata, kemauan adalah awal dari sebuah tindakan. Jawaban Tuhan
  tidak berlambatan. Dideretan ruko tempat saya melayani Tuhan setiap
  hari sebagai penanggung jawab sekretariat gereja, selang beberapa
  blok, dibuka salon baru, dikelola oleh sepasang suami istri
  (pasangan usia muda). Setiap pagi saya melewati depan salon itu,
  sang suami sedang melakukan sembahyang ritual adat mereka. Saat
  berpapasan saya selalu menyapa dengan senyum, mengucapkan selamat
  pagi, dia balas dengan ramah. Kemudian suatu hari saya potong rambut
  ke salonnya, dengan tujuan untuk berkenalan lebih dekat. Roh Tuhan
  bekerja bersama saya. Setelah beberapa waktu berjalan, pada suatu
  hari dia datang (suami) menemui saya, menceritakan pergumulan
  hidupnya. Saya mulai memberikan masukan-masukan diselingi dengan
  kesaksian-kesaksian, dia tidak menolak ketika saya ajak berdoa.
  Sampai hari ini dia masih sering datang, hubungan saya dengan dia
  dan isterinya semakin akrab. Saya mulai berani bersaksi tentang
  siapa Yesus. Akhirnya Dia menyatakan percaya dan mau mengikut Tuhan
  Yesus, namun saat ini belum ada keberanian untuk terbuka kepada
  orang tuanya. Tetapi sudah terjadi perubahan pada dirinya, saya
  tidak pernah lagi melihat dia melakukan ritual seperti dulu yang
  dilakukan 3 kali sehari di depan rumah dan di setiap sudut
  halaman/rumahnya ... Saya terus bawa dalam doa, tugas saya menabur
  dan menyiram, Tuhan yang akan menumbuhkan.

  Ada lagi sepasang anak muda yang akan menikah. Mereka berbeda
  denominasi, sehingga terjadi selisih pendapat, dimana mereka akan
  diberkati. Pemudanya adalah anggota gereja kami. Gembala kami
  memberi kebebasan, di mana mereka mau diberkati, terserah mereka. Si
  pemuda menghendaki pemberkatan di gereja kami, sedangkan wanitanya
  menghendaki di gerejanya, karena ia tidak mau meninggalkan
  keanggotaan gerejanya yang diikuti sejak kecil. Saya melihat wanita
  muda ini belum sepenuhnya menerima Yesus, sebab doktrin gerejanya
  berbeda dengan kami. Suatu hari Roh Kudus mendorong saya untuk
  bersaksi kepadanya. Dengan pimpinan Tuhan, saya temui dia
  di rumahnya, saya sampaikan tentang kebenaran Injil dengan
  menggunakan salah satu metode penginjilan yang pernah saya pelajari
  dan yang biasa saya gunakan. Saya bersaksi bahwa keselamatan adalah
  anugerah (Efesus 2:8,9). Gereja tidak menyelamatkan, yang
  menyelamatkan hanya Tuhan Yesus, yang sudah menanggung hukuman dosa
  kita di kayu salib. Respons-nya positif, dia akan bergumul minta
  petunjuk Tuhan. Sekali lagi tugas saya adalah menabur, Tuhan-lah
  yang menumbuhkan.

  Dan masih ada beberapa orang lagi yang kepadanya saya bersaksi
  tentang Injil keselamatan. Saya didorong untuk lebih giat bersaksi
  setelah mengikuti diskusi OKB subjek Bersaksi. Bersaksi dengan sikap
  dan perbuatan itu penting dan harus menjadi gaya hidup anak- anak
  Tuhan, tetapi bersaksi tentang Injil itu sangat penting, sebab masih
  banyak jiwa-jiwa yang belum diselamatkan. Saya berharap kalau ada
  diantara teman-teman yang mengalami hal yang sama dengan saya, yaitu
  kurang bersaksi tentang Injil Yesus, marilah kita bangkit bersama-
  sama. Kita adalah saksi-saksi Tuhan. Di mana saja, kapan saja, dan
  dalam situasi apa pun, Tuhan sanggup memberi hikmat, asal kita punya
  kerinduan. " ... tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit ..." ( Matius
  9:37; Lukas 10:2 ). Terimakasih, Tuhan memberkati kita.

  Teriring salam kasih dan doa, Lidia Nani Sudiro

______________________________________________________________________
RENUNGAN

                KEPADA SIAPA KITA SEHARUSNYA BERSAKSI?
                ======================================

  Ketika menyalakan lilin di ruangan yang gelap, kita tidak bertanya,
  "Apakah kita akan menerangi sebagian ruangan saja?" Tidak, kita
  membiarkan terang itu bersinar sejauh yang dapat dicapainya.
  Demikian juga, saya kira, kita tidak perlu membatasi kesaksian kita
  kepada orang-orang tertentu saja. Kita harus membiarkan Allah
  memilih orang-orang yang akan mendengarkan kesaksian kita.

  Dalam bahasa Yunani asli, Amamat Agung tidak benar-benar mengatakan,
  "Pergilah ke seluruh dunia", melainkan mengatakan, "Karena kamu
  hendak pergi ke seluruh dunia, sementara kamu melanjutkan cara
  hidupmu yang normal, beritakanlah Injil sejauh mungkin. Beritakanlah
  Injil--kepada setiap orang!" Allah tidak ingin seorang pun binasa
  (2Petrus 3:9)--pengemudi bus, gadis penjual es krim, atau siapa pun
  yang mungkin kita temui daiam hidup kita sehari-hari. Selalu ada
  kesempatan untuk memerhatikan orang lain dan kadang-kadang ada
  saat yang baik untuk bersaksi.

  Saya tidak pernah tertarik untuk berdiri di kolam renang umum atau
  teater dan mulai berkhotbah. Yesus berkata bahwa kita harus "cerdik
  seperti ular dan tulus seperti merpati" (Matius 10:16) ketika
  mendekati orang lain. Kita harus memilih waktu bersaksi kita dengan
  hati-hati. Kebijaksanaan membuat perkataan kita lebih efektif.

  Bagaimana kita bisa mengetahui apakah orang itu terbuka untuk
  mendengar Injil? Ingatlah bahwa Roh Kudus adalah penerang. Yohanes
  16 berkata bahwa Ia akan "menginsyafkan dunia akan dosa" (ay 8).
  Kita bukan berusaha menginsafkan orang itu; Roh Kuduslah yang
  melakukannya.

  Saudara tidak bisa selalu mengatakan bahwa saatnya baik untuk
  bersaksi hanya dengan melihat wajah seseorang. Kadang-kadang orang
  mau mendengarkan dengan sopan waktu kita memberitakan Kristus,
  tetapi mereka sebenarnya memaksakan perhatian mereka. Petunjuk kunci
  tentang kesiapan untuk menerima Injil adalah pada mata. Mata telah
  disebut sebagai jendela bagi jiwa. Jika matanya bercahaya, jika
  matanya berkata ya, waktu itulah kita hendaknya memberitakan
  Kristus.

  Sebaliknya, kalau kita melihat sikap permusuhan, jangan memaksa
  untuk bersaksi. Kita harus mencari jalan dengan sebaik-baiknya agar
  mundur dari pembicaraan itu, bahkan mungkin menjauhi orang itu.
  Jikalau orang tidak mau berbicara dengan kita, tentu itu hak mereka.
  Kalau mereka hanya tidak mau bicara soal Injil, kita perlu mencari
  jembatan menuju sesuatu yang suka mereka bicarakan, selama
  pembicaraan mereka tidak menyinggung kemuridan kita.

  Kita perlu bersedia menanti saat yang tepat untuk memberitakan
  Injil. Saatnya akan tiba ketika telinga orang-orang akan siap
  mendengar. Mungkin mereka perlu mengalami sakit hati atau berkat
  yang besar, kehilangan atau sukacita. Sesuatu akan menawan perhatian
  mereka dan menyiapkan mereka untuk mendengar Injil.

  Saya selalu heran, betapa Allah sering menempatkan mereka yang siap
  untuk mendengar itu di dekat kita. Saya duduk di pesawat terbang
  baru-baru ini di sebelah seorang pemuda yang dengannya saya tidak
  berminat untuk berbicara. Ini bukan salahnya; saya hanya letih
  karena suatu pertemuan yang lama yang saya adakan di sebuah kota
  yang jauh dan saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Saya
  sedang berusaha menutup muka dengan sebuah buku ketika saya
  mengetahui bahwa pemuda ini sedang menangis. Apa yang dapat saya
  lakukan?

  Saya mulai berbicara dengan dia dan akhirnya tahu bahwa pada hari
  sebelumnya, seluruh keluarganya--ibu, ayah dan saudara perempuannya
  --telah tewas dalam suatu kecelakaan mobil. Ini adalah pemuda, yang
  menurut ceritanya kepada saya, tidak mempunyai banyak waktu bagi
  Allah. Tetapi sekarang ia siap mendengar. Saya katakan padanya bahwa
  ada seseorang yang memerhatikannya--Yesus Kristus. Di udara dengan
  ketinggian 30.000 kaki saya mulai membuka Alkitab dan menyampaikan
  kepadanya beberapa bagian terkenal tentang penghiburan dan perhatian
  Kristus. Kemudian ia menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.

  Allah mengirimkan orang-orang kepada kita pada saat yang tepat. Jika
  kita awas terhadap saat-saat itu, betapa Allah bisa memakai kita!

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul buku    : Pola Hidup Kristen
  Judul artikel : Kepada Siapa Kita Seharusnya Bersaksi?
  Penulis       : Calvin Miller
  Penerbit      : Gandum Mas, Malang; YAKIN, Surabaya; dan Kalam
                  Hidup, Bandung
  Halaman       : 1013--1015

______________________________________________________________________
LINKS

Bible Topics
==>     http://www.bibletopics.com/
  Situs Bible Topics diawali dengan pernyataan "What the Bible Says
  About ..." yang merupakan cerminan dari isi situs ini. Setiap bagian
  kebutuhan hidup manusia, baik jasmani maupun rohani, dibahas secara
  alkitabiah di situs ini. Tentunya hal ini akan memudahkan Anda yang
  ingin belajar Alkitab. Anda cukup mendaftarkan dan mengategorikan
  pertanyaan Anda. Langkah selanjutnya, cari kategori yang sesuai
  sebagaimana disediakan oleh Situs Bible Topics ini. Kategori-
  kategori untuk masalah hidup sehari-hari yang tersedia antara lain
  Attitudes & Emotions, Relationship, Christian`s Faith, Sin &
  Temptation, Future & Prophecy. Untuk menambah pengenalan dan
  pengetahuan tentang Tuhan dan kehidupan spiritual, Anda bisa masuk
  ke kategori God, Jesus, and Angels. Di setiap kategori terdapat sub
  kategori yang diurutkan berdasarkan abjad untuk memudahkan pencarian
  Anda. Untuk lebih melengkapi fasilitas yang ada, Bible Topics juga
  menyediakan menu Search the Bible untuk membantu kita dalam
  menemukan ayat Alkitab dengan cepat.

______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  >From: andi seno <andi_oye(at)xxxx>
  >Syaloom,
  >Thaks atas terkabulnya dan terkirimnya Berita Pesta
  >untuk saya dan semua orang yang mebutuhkannya. Semoga
  >dapat menambah wawasan dalam melayani Tuhan dan Jemaat
  >dimana kita melayani.
  >Semoga Tuhan memberkati pelayanan kita, Amin.
  >Salam,
  >Andi SB.

  Redaksi:
  Selamat bergabung di Publikasi Berita PESTA! Kami bersyukur dengan
  perhatian Anda bagi pelayanan PESTA. Kiranya doa Anda menjadi berkat
  tersendiri bagi pelayanan ini. Tuhan memberkati.

______________________________________________________________________
                               DISCLAIMER

               Staf Redaksi: Lisbet, Ani, Yulia, Pipin
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                Copyright(c) Berita PESTA 2006 -- YLSA
                        http://www.pesta.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________________________________________________________________
                            BERITA PESTA
Alamat berlangganan : < daftar-berita-pesta(a t)sabda.org >
Alamat membatalkan  : < berhenti-berita-pesta(a t)sabda.org >
ARSIP BERITA PESTA  : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org