Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/27

Doa 40 Hari 2017 edisi 27 (12-6-2017)

Ishelhayn Berber

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SENIN, 12 JUNI 2017

ISHELHAYN BERBER

Lebih dari 4,5 juta orang Ishelhayn Berber hidup di Maroko selatan, wilayah Pegunungan Atlas tinggi bagian utara dan selatan, sebagai kampung halaman mereka secara tradisional, meskipun sudah banyak juga yang pindah ke kota-kota di luar wilayah ini. Banyak orang Ishelhayn tinggal di dataran rendah Maroko sebelum orang-orang Arab menyerbu masuk pada abad ke-8, tetapi kemudian pindah dari sana ke kawasan pegunungan, tempat mereka akhirnya memeluk Islam, namun juga masih memelihara adat kebiasaan mereka sendiri. Rumah adat orang Ishelhayn dibangun dari batu atau tanah liat dengan kamar-kamar yang mengelilingi sebuah ruangan tengah dan sebuah ruang khusus yang dipersiapkan untuk menyambut para tamu. Mereka sering ditemukan bekerja di toko-toko kecil yang disebut "hanuts", yang buka sepanjang waktu dan menjual berbagai macam barang dagangan, atau mengelola gudang-gudang untuk memasok hanuts.

Jaminan keuangan penting bagi orang Ishelhayn. Mereka akan bekerja keras untuk memastikan masa depan keuangan keluarga dan menjadi orang terhormat dalam masyarakat. Itu artinya: bisa menikah, memiliki anak, dan menjadi orang baik-baik dalam keluarga. Anak-anak diharapkan untuk menghormati orang tua dan mengikuti tradisi mereka, namun sejalan dengan perubahan zaman, semakin banyak orang muda keluar dari desa untuk mencari pekerjaan.

Akbal adalah sosok pemuda yang khas Ishelhayn. Dia baru saja pindah dari rumah keluarganya ke kota Rabat, tempat ia mendapatkan pekerjaan dan menabung untuk membeli rumah sendiri. Baru-baru ini, Akbal menonton sebuah program TV satelit yang membahas Kekristenan, yang telah membangkitkan banyak pertanyaan untuknya. Keluarganya adalah Muslim, tetapi lebih peduli pada bisnis daripada agama, dan tidak terlalu banyak mempraktikkan imannya, kecuali di bulan Ramadan atau hari libur. Selama itu, Akbal telah berpikir tentang Tuhan dan apa artinya mengenal Dia, tetapi ia tahu keluarganya akan malu jika dia memutuskan untuk memeluk agama yang berbeda.

Mari kita berdoa:

  • - Untuk keluarga Ishelhayn: kekhawatiran tentang keamanan keuangan dan kehormatan keluarga merupakan keprihatinan yang umum bagi mereka.
  • - Agar orang Ishelhayn tertarik untuk belajar tentang cara-cara berpikir yang berbeda. Berdoa agar mereka memiliki kesempatan untuk mendengar tentang Yesus melalui saluran satelit atau melalui perjumpaan mereka dengan orang percaya.
  • - Untuk beberapa orang Kristen di daerah ini agar menjadi teladan yang hidup tentang kasih Yesus dan ajaran Kristus.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org