Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/15

Doa 40 Hari 2017 edisi 15 (31-5-2017)

Matrilinear: Kutuk atau Berkat?

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 31 MEI 2017

MATRILINIER: KUTUK ATAU BERKAT?

Kepulauan Komoro adalah gugusan kepulauan vulkanik di lepas pantai timur Afrika antara Mozambik dan Madagaskar. Kawasan itu hanya mencakup 640 mil persegi dan memiliki penduduk sekitar 800.000 sehingga kawasan itu kecil, tetapi padat penduduk. Sembilan puluh delapan persen penduduknya adalah Muslim, tetapi -- di luar kelaziman masyarakat Muslim -- banyak di antara mereka mengikuti kebiasaan matrilineal.

Matrilineal adalah kata Latin yang berarti "dalam garis-garis ibu", dan itu menunjuk kepada pembagian dan warisan dari harta milik melalui garis perempuan dari ibu ke anak perempuan. Di kepulauan Komoro, rumah adalah milik wanita. Ketika seorang anak perempuan menikah, rumah akan terus ditempatinya, jika tidak, sebuah pondok kelapa lain akan dibangun di halaman.

Kaum pria yang menikah pindah ke rumah istri-istri mereka dan bergabung dengan kaum/suku mereka. Sering kali, seorang laki-laki tidak bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan adat istiadat suku baru mereka dan tidak merasa nyaman di rumah baru. Angka pengangguran tinggi di Komoro, dan sering kali orang laki-laki akhirnya menghabiskan waktu dengan bermain kartu atau bekerja di ladang.

Rashma menceritakan kisah yang umum: "Ayah biologis saya meninggalkan kami ketika saya masih kecil, jadi ibu saya menikah untuk kedua kalinya. Ayah tiri saya datang dua atau tiga kali seminggu untuk makan atau tidur. Kalau tidak demikian, dia balik ke keluarga aslinya atau dengan istri keduanya."

?Saya beruntung bahwa ayah saya memperlakukan saya sama seperti saudara tiriku. Dari ibu saya, saya belajar sesuatu hal tentang kesibukan sehari-hari dalam mengurus rumah tangga, adat budaya, dan saya belajar bagaimana saya bisa melindungi diri dari roh-roh jahat. Namun demikian, saya tetap hidup dalam ketakutan terhadap kutukan yang bisa ditimpakan pada keluarga kami."

"Aku merindukan seorang suami yang bertanggung jawab, yang akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anak saya, dan bahwa kami akan tinggal dalam perlindungan dan berkat Tuhan.?

Mari kita Berdoa:

  • - Kepulauan Komoro adalah salah satu negeri yang termiskin di dunia. Dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka menghidupi/memberi makan keluarga besar adalah perjuangan sehari-hari bagi banyak orang.
  • - Ketersediaan layanan kesehatan dan sarana pendidikan sangat kurang sekali. Anak anak yang bersekolah jumlahnya kurang dari separuh dari seluruh anak yang ada, hanya ada sedikit dokter yang melayani kebutuhan penduduk. Berdoa agar kebutuhan-kebutuhan pokok dapat terpenuhi.
  • - Untuk kelompok kecil masyarakat Kristen (yang jumlahnya kurang dari 2 persen) agar mengambil langkah kepemimpinan dalam mengatasi berbagai kebutuhan masyarakat Komoro, dan supaya mereka menjadi terang serta berkat bagi kepulauan tersebut.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org