Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/12

Doa 40 Hari 2017 edisi 12 (28-5-2017)

Kaum Andalouse di Zaghouan, Tunisia

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 28 MEI 2017

KAUM ANDALOUSE DI ZAGHOUAN, TUNISIA

Kota pegunungan Zaghouan terletak pada 45 mil utara kota Tunis, ibu kota Tunisia. Sebagian besar dari 40.000 orang yang mendiami kawasan ini memiliki leluhur yang berasal dari orang-orang Muslim Andalusia yang dipaksa oleh orang Spanyol untuk melarikan diri pada masa pengusiran orang Muslim selama abad ke-17. Sungguh merupakan sesuatu yang mengejutkan bahwa Islam tersebar luas di Spanyol selama sembilan abad.

Para pengemudi taksi, penjaga-penjaga toko, ibu-ibu, dan anak-anak akan begitu fasih untuk menceritakan kepada saudara tentang sejarah mereka yang membanggakan.

Mereka menceritakan tentang pelarian mereka ke Zaghouan, dengan harta mereka yang paling berharga yang tersembunyi di dalam permen putih, kecil, dan bulat, agar tidak dirampok di perjalanan mereka yang sulit. Sekarang, Zaghouan terkenal karena kue kering kecil dan bundar, yang disebut Kaak Warka, terbuat dari adonan dan almond yang dicampur dengan air mawar.

Bagi orang Tunisia, Zaghouan adalah tempat tamasya yang terkenal. Pengunjung dapat menemukan sisa reruntuhan Romawi yang megah. Pegunungan ini berhutan dan indah, dan sering kali berselimut salju pada saat musim dingin. Dahulunya, orang-orang asing biasa datang ke kawasan ini, tetapi semenjak serangan teroris pada tahun 2015, pariwisata di Tunisia mengalami dampak yang buruk, banyak hotel yang tutup. Penduduk setempat mencemaskan para wisatawan tidak akan datang kembali. Sejak revolusi 2011, banyak warga Tunisia tidak yakin akan apa yang bisa dibuat dari tempat baru mereka di dunia ini, dan mereka tidak percaya pada pemerintah mereka yang sekarang.

Selama masa pemerintahan Kaisar Romawi Hadrian, saluran air sepanjang 82 mil dibangun untuk memasok air dari Zaghouan ke kota Carthage. Kuil Air masih berdiri megah di lereng bukit, tempat sumber air pernah memancar di sana, dan sekarang sangat kering, ini menjadi pengingat akan air yang bermakna rohani yang diberikan di tanah yang kering ini. Baru-baru ini, tim doa mengunjungi daerah ini dan berdoa agar kehidupan akan memancar kembali dari Zaghouan, dan agar negeri yang kering dan tandus ini akan menemukan harapannya dalam "Sumber Kehidupan Kekal".

Mari kita berdoa:

  • - Untuk stabilitas dan perdamaian di Tunisia dan untuk kepemimpinan yang bijaksana.
  • - Agar sumber-sumber air kehidupan mengalir masuk dan keluar dari Zaghouan, seperti yang Yesus jelaskan dalam Yohanes 4.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org