Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/2

Doa 40 Hari 2016 edisi 2 (28-5-2016)

Suku Dani

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SABTU, 28 MEI 2016

SUKU DANI

Dirangkum oleh: Hossiana

Suku Dani adalah salah satu dari sekian banyak suku di Pegunungan Tengah, Papua, yang mendiami seluruh kabupaten Jayawijaya, tepatnya di wilayah Lembah Baliem. Sejak ratusan tahun yang lalu, suku Dani dikenal sebagai petani yang terampil dan mampu menggunakan alat atau perkakas pertanian, seperti kapak batu, pisau yang terbuat dari tulang binatang, bambu, dan tombak yang dibuat menggunakan kayu galian. Kehidupan suku Dani masih begitu sederhana. Mereka tinggal di sebuah rumah yang beratapkan ilalang atau jerami yang bernama Honai. Kaum pria di suku ini pun masih mengenakan pakaian tradisional, yaitu Koteka, yang terbuat dari kunden (labu) kuning, sedangkan kaum wanita mengenakan pakaian wah yang berasal dari rumput atau serat.

Kehidupan Suku Dani

Kehidupan suku Dani memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Suku Dani memiliki kerja sama yang bersifat tetap dan selalu bergotong royong.
  2. Setiap rencana pendirian rumah selalu didahului dengan musyawarah yang dipimpin oleh seorang penata adat atau kepala suku.
  3. Organisasi kemasyarakatan pada suku Dani ditentukan berdasarkan hubungan keluarga, keturunan, dan kesatuan teritorial.

Sistem kemasyarakatan di suku Dani dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut Ap Kain. Selain itu, ada juga tiga kepala suku yang posisinya berada di bawah Ap Kain yang memegang peranannya masing-masing, mereka adalah Ap. Menteg, Ap. Horeg, dan Ap Ubaik Silimo. Dalam masyarakat Dani tidak ada sistem pemimpin, kecuali istilah kain untuk pria, yang berarti kuat, pandai, dan terhormat.

Mata pencaharian utama suku Dani ialah bercocok tanam. Jenis tanaman utama yang dibudidayakan adalah umbi manis. Namun, selain umbi manis, masyarakat setempat juga membudidayakan pisang, tebu, dan tembakau. Selain bercocok tanam, mata pencaharian suku Dani adalah beternak babi. Babi dipelihara dalam kandang yang bernama "wamai" (wam=babi, ai=rumah).

Tradisi Potong Jari

Tradisi potong jari di suku Dani dilakukan sebagai lambang dukacita atas meninggalnya anggota keluarga atau kerabat dekat mereka. Tradisi ini menggambarkan betapa sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarga. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah terulang kembali malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka.

Selain potong jari, tradisi lain yang dilakukan oleh masyarakat setempat adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota keluarga dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur berarti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berasal dari tanah, dan kembali ke tanah.

Beberapa sumber mengatakan tradisi potong jari sudah mulai ditinggalkan. Semakin sedikit orang-orang yang melakukannya karena adanya pengaruh agama yang mulai berkembang di sekitar daerah Pegunungan Tengah, Papua. Akan tetapi, para pria dan wanita yang hidup dengan jari yang telah terpotong masih dapat ditemukan.

Kepercayaan Suku Dani

Sebagian besar masyarakat suku Dani memeluk agama Kristen akibat pengaruh misionaris Eropa yang pernah datang ke daerah tersebut tahun 1935. Agama kedua yang suku Dani percayai adalah Islam Suni, dan masih banyak suku Dani yang memiliki kepercayaan adat, yang disebut Atou, yang memercayai bahwa segala kesaktian yang dimiliki para leluhur diberikan secara turun-temurun kepada kaum lelaki. Suku Dani juga memiliki lambang untuk menghormati nenek moyangnya yang disebut Kaneka.

Pokok Doa:

  1. Mengucap syukur atas pekerjaan Tuhan melalui misionaris Eropa di Pegunungan Tengah pada tahun 1935 sehingga masyarakat suku Dani dapat menerima Injil.
  2. Doakan masyarakat suku Dani yang sampai saat ini masih menganut kepercayaan adat agar mereka mau membuka hati dan pikiran mereka bagi Injil yang disampaikan oleh para pengabar Injil di sana.
  3. Doakan supaya Tuhan Yesus senantiasa memelihara kehidupan masyarakat suku Dani sehingga hidup mereka mengalami kesejahteraan.
  4. Doakan untuk orang-orang suku Dani yang sudah percaya kepada Kristus supaya menjadi terang bagi sesamanya dan berani memberitakan Injil kepada para penganut Muslim Suni dan kepercayaan nenek moyang.

Dirangkum dari:

  1. _____. "Suku Dani". Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dani
  2. _____. "Mengenal Suku Dani di Tanah Papua". Dalam http://pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/sosial-budaya/2585-mengenal-suku-dani-di-tanah-papua.html
  3. http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2016/08/mengenal-suku-dani-dari-sejarah-dan.html(sumber ini jangan ya karena dari Muslim. Aku sudah minta pertimbangan "senior" tentang sumber ini. Jangan dipakai)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org