Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Seni Serius Menulis Humor

Semua orang di planet ini menyukai humor dan tawa. Mungkin tidak semua orang, tetapi hampir setiap orang normal menyukai humor buatan orang lain yang dapat membuat mereka tertawa. Selain itu, kita juga selalu menikmati artikel atau buku-buku humor yang ditulis orang lain.

Akan tetapi, apakah Anda pernah berpikir untuk menulis artikel atau barangkali buku humor sendiri? Bahkan jika Anda tahu cara menulis artikel dan buku biasa, pikiran untuk menulis sesuatu yang lucu dan memperlihatkannya kepada orang lain pun bisa membuat darah Anda beku dan bulu kuduk Anda berdiri.

Banyak sekali penulis di planet kita yang dapat menulis beraneka ragam topik secara serius, tapi sangat sedikit orang yang tahu cara menambahkan satu komponen ajaib dalam tulisan mereka, sehingga tulisan mereka lebih "gurih" dan "nikmat". Komponen ajaib itu adalah humor.

Jika Anda ingin tulisan Anda dinikmati oleh pembaca Anda, maka Anda perlu menambahkan cukup banyak humor dalam tulisan Anda. Kurangnya humor membuat kebanyakan artikel dan buku-buku terasa tawar, meskipun tulisan tersebut berisi hal-hal yang berguna. Barangkali menulis topik serius yang akrab dengan Anda itu mudah, tetapi menambahkan humor dalam tulisan Anda sangatlah sulit dan terkadang bisa berbahaya jika Anda terlalu bebas. Oleh karena itu, Anda perlu belajar beberapa peraturan dasar jika Anda ingin menulis humor, dan membuat tulisan Anda dapat dinikmati. Di bawah ini diuraikan tip "rahasia penting" dalam menulis humor.

1. Berani

Aturan pertama bagi siapa saja yang ingin menulis humor adalah berani. Tidak seperti yang kebanyakan orang pikirkan, para penulis humor sebenarnya adalah orang-orang yang sangat berani. Anda perlu bermuka tebal, bersaraf besi, dan memiliki keberanian yang terus bertambah hari demi hari. Anda tidak dapat melucu jika Anda takut menertawakan sesuatu hal, suatu masalah, seseorang, dan sebagainya. Anda tidak dapat melucu, jika Anda takut mempermalukan diri Anda atau mengejek sosok yang terkenal. Secara lisan semua orang dapat melucu, tetapi diperlukan keberanian untuk melucu dalam tulisan, dan membiarkan publik dan mungkin seluruh dunia membacanya. Jadi, para humoris memerlukan keberanian besar untuk menulis dan menerbitkan sesuatu yang lucu tentang sebuah isu, orang, atau konsep.

2. Berpikir di Luar Batas-Batas

Orang yang lucu tidak memiliki batasan tentang apa yang dapat ia pikirkan atau tuliskan. Anda perlu mampu memikirkan hal yang kasar, lucu, gila, tidak masuk akal, dan bahkan yang remeh. Para konsultan manajemen modern menyebutnya "berpikir di luar kotak", tetapi saya menyebutnya kreativitas dan humor yang telah lama ada selama berabad-abad.

3. Aura Misteri

Hal penting dari menulis humor adalah Anda perlu membuat pembaca Anda berpikir bahwa tulisan Anda itu lucu. Akan tetapi, sebagai orang yang menulis humor, Anda tidak perlu membanyol, menjadi badut, ataupun bertingkah aneh. Anda perlu menjadi seorang yang dianggap orang lain mustahil untuk menuliskan sesuatu yang lucu. Anda dapat menjadi tipe orang serius yang memunyai kemampuan untuk menulis humor yang luar biasa. Hal ini menambahkan bumbu dan aura misteri dalam kepribadian Anda.

4. Mengolok Diri Sendiri

Sebagian besar orang berpikir bahwa humor hanyalah sekadar mengatakan dan menuliskan lelucon tentang orang lain. Itu tidak sepenuhnya benar. Humoris terkenal biasanya mengolok-olok diri mereka sendiri dan bukan orang lain. Humor terbaik selalu diarahkan pada diri sendiri. Arahkan humor kepada diri Anda sendiri, sehingga Anda tidak akan menganggu siapa pun. Orang akan tertawa jika Anda mengolok diri Anda, tetapi mereka mungkin marah jika Anda mengolok-olok mereka.

5. Jangan Lakukan Hal Ini

Kecuali artikel Anda ditujukan untuk majalah MAD [majalah humor satir di AS] atau media yang berisi humor atau satir murni tanpa ada batasan, ada hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan yang perlu Anda ketahui saat menulis humor. Jangan gunakan bahasa yang buruk. Jangan mengolok-olok agama, kasta, ras, kelainan fisik, gender, atau bahasa siapa pun juga. Humor tentang hal-hal seperti ini dapat menyulut huru-hara di jalanan atau bahkan peperangan. Jangan memakai nama orang, teman, saudara, rekan kerja Anda yang sebenarnya. Anda tidak akan pernah tahu apakah mereka akan tersinggung atau tidak. Tetapi tidak akan ada orang yang tersinggung jika Anda berfokus pada diri Anda sendiri.

6. Kejutkan Pembaca Anda

Saat menulis humor, kejutkan pembaca Anda. Maksudnya, jangan ceritakan kelucuan Anda di awal tulisan. Jangan berikan petunjuk kepada pembaca Anda bahwa mereka akan membaca sesuatu yang lucu. Biarlah pembaca menemukan humor itu sendiri. Gunakan kata-kata singkat, sederhana, dan langsung yang dapat dimengerti semua orang.

7. Jangan Selalu Melucu

Ada waktunya untuk melucu dan ada waktunya untuk tidak melucu. Pemahaman ini perlu Anda amati dan pelajari. Humor yang sangat lucu di suatu tempat barangkali tidak dimengerti di tempat lain. Humor yang lucu di stadion sepak bola yang gaduh, barangkali terdengar tidak sopan di tempat yang religius. Dalam beberapa situasi atau kondisi tertentu, Anda tidak boleh terpancing untuk melakukan hal yang aneh-aneh, entah betapa tidak tertahankannya hasrat Anda untuk melucu.

8. Poleslah Tulisan Anda

Sebuah karya tulis tidak dapat selesai dan lucu seutuhnya dalam satu kali penulisan. Seperti berlian, tulisan Anda perlu diasah, ditajamkan dan dipoles sesering mungkin. Anda perlu mengulasnya dengan menggunakan kalimat yang lebih baik dan kata-kata yang lebih cermat, menyusun ulang kalimat-kalimatnya, mengubahnya dengan pandangan yang benar-benar berbeda, atau menghapus sesuatu yang tampaknya tidak pas, dan sebagainya. Setelah Anda menyelesaikan sebuah karya humor, periksalah lagi karya Anda beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Anda akan menemukan cara-cara baru dan lebih baik untuk menulis artikel yang sama, yang tampaknya sangat jauh lebih baik dibandingkan artikel sebelumnya.

9. Pakai Perspektif Berbeda

Brpikirlah dengan sembarangan, berpikirlah gila-gilaan, namun pada saat yang sama gunakan akal sehat supaya tidak ada siapa pun, termasuk Anda, yang terkena masalah. Terkadang saat Anda sangat antusias, kata dan kalimat-kalimat dapat mengalir seperti sungai yang deras, mungkin Anda dapat menuliskan sesuatu yang sangat buruk, yang pada saat itu Anda pikir lucu atau tidak berbahaya, tapi lelucon itu bisa menimbulkan masalah saat ditinjau dengan cermat. Jadi, cobalah untuk sering berhenti sejenak dan melihat lelucon itu dari sudut pandang yang berbeda dan dari perspektif pembaca. Mungkin juga Anda perlu memotong tulisan Anda dan melanjutkannya.

10. Pakailah Waktu Anda

Nasihat yang terakhir adalah menulis humor itu membutuhkan waktu. Anda membutuhkan waktu seumur hidup supaya mahir membuat humor. Humor bukanlah hal yang dapat Anda pelajari dalam satu atau dua hari. Jangan berpikir Anda dapat membaca buku humor dan mulai menuliskan hal-hal yang lucu satu jam kemudian. Anda perlu mengajar diri Anda sendiri cara melucu. Pada umumnya, proses ini membutuhkan coba-coba dan belajar dari kesalahan. Anda perlu mengamati kejadian kocak atau kesalahan yang diperbuat orang lain, lalu tertawa dan menerapkannya kepada diri Anda sendiri dan sebagainya. Tidak ada orang yang dapat mengajarkan kepada Anda bagaimana cara menulis sesuatu yang lucu, tapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat ditulis menjadi sebuah humor tidak ada batasannya. (t/Uly)

Diterjemahkan dari:

Nama Situs : Thejendra.com
Alamat URL : http://www.thejendra.com/ARTICLES/writing-humor.htm
Judul asli artikel : The Serious Art of Writing Humor
Penulis : Thejendra B.S
Tanggal akses : 25 November 2010

Komentar