Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Ibadah dan Ibadat

Apa yang membedakan kata ibadah dengan ibadat? Cara yang paling gampang tentu dengan meraih kamus dan melihat apa yang dikatakan kamus tentang kedua kata tersebut. Maka cobalah membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga pada halaman 415. Pada halaman pertama dari daftar huruf I itu, kita langsung bertemu dengan kedua kata tersebut.

Baik ibadah maupun ibadat sepertinya bisa saling menggantikan. Pada lema ibadah, tercantum salah satu artinya ialah "ibadat". Demikian pula sebaliknya. Tapi benarkah keduanya bisa saling menggantikan? Belum tentu! Coba lihat pengertian lain yang ditawarkan oleh KBBI yang ukurannya memang besar itu.

Ibadah merupakan "perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya". Sementara ibadat merupakan "segala usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta".

Nah, jelas kan perbedaannya? Yang saya lihat, ada perbedaan esensi di antara kedua kata tesebut. Pada kata ibadat, ada kecenderungan kandungan makna "melakukan sesuatu demi mendapatkan sesuatu (yang lain)". Penandanya bisa dilihat dari keberadaan kata untuk. Dengan demikian, seseorang beribadat kepada "sesuatu" dalam rangka memperoleh sesuatu. Misalnya, beribadat kepada roh penguasa gunung dengan tujuan roh gunung tidak mengganggu kelangsungan hidupnya.

Sebaliknya, secara eksplisit hal tersebut tidak terlihat pada kata ibadah. Pada kata ibadah, nuansa makna yang muncul ialah kerelaan hati menyembah kepada Allah tanpa dilandasi keinginan apa pun. Setidaknya, demikianlah yang terlihat dari pengertian yang diberikan.

Dari frekuensinya, kebanyakan orang tampaknya lebih senang menggunakan kata ibadah daripada ibadat. Misalnya, dalam kalimat "orang itu benar-benar taat beribadah" daripada "orang-orang itu taat beribadat".

Ada dua asumsi mengenai hal ini. Pertama, pengucapan kata ibadah jauh lebih mudah dilafalkan daripada kata ibadat. Fonem /t/ jauh lebih berat daripada fonem /h/. Kedua, tentu masalah popularitas. Bagi sebagian besar masyarakat awam, kata ibadah lebih sering melintasi telinga sehingga kecenderungan untuk menggunakan kata tersebut lebih besar.

Dalam praktiknya, suka tidak suka kita sendiri sebenarnya bisa memberlakukan keduanya secara bergantian. Dalam kurun waktu tertentu, kita cenderung suka beribadat daripada beribadah. Misalnya, kita rajin berdoa (salah satu wujud dari ibadah/ibadat) ketika kita menginginkan sesuatu, entah itu kelulusan, keberhasilan dalam pekerjaan, atau yang lainnya. Maka meskipun kita berkata bahwa kita beribadah, sesungguhnya yang kita lakukan ialah beribadat.

Salahkah kalau kita beribadat? Tidak sepenuhnya salah. Sebab Yesus sendiri menyuruh kita untuk tidak segan-segan datang kepada Bapa dan memanjatkan segala permohonan kita. Tentu yang harus disadari ialah tidak semua permintaan kita akan Ia kabulkan karena sering kali kita sendiri tidak tahu apa yang kita minta.

Lalu, adakah kecenderungan pemilihan kata ibadah dan ibadat dilatarbelakangi oleh agama yang dianut? Misalnya, bagi umat Kristen akan cenderung memilih ibadah, sedangkan umat non-Kristen lebih suka ibadat? Tidak tentu juga. Sebagian besar teman-teman non-Kristen saya juga lebih suka menyebut ibadah daripada ibadat. Meski terkesan pemilihan kata ini dilatarbelakangi oleh selera atau gaya tersendiri, sekali lagi, bukan berarti bahwa kata ini bisa digunakan secara bergantian. Maka bagi para penyunting, ada baiknya mencermati makna yang hendak disampaikan penulis sebelum memutuskan untuk mengikuti penulis tanpa melihat arah mana yang hendak dituju.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama situs : Corat-Coret Bahasa
Penulis : indonesiasaram
Alamat URL : http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/07/27/ibadah-dan-ibadat/

Komentar