You are hereSejarah Gereja Methodist Indonesia

Sejarah Gereja Methodist Indonesia


By Rev. Jemmy Sumadi - Posted on 23 May 2007

Gereja Methodist Indonesia Pagar Alam

Jln. Kapung Melati No. 723a
Kota Pagar Alam 31525 Sumatera Selatan
Tlp. 0730. 621862

Sejarah adalah salah sesuatu yang terjadi dalam hidup umat Tuhan dan Gereja, hal tersebut selalu menjadi sarana yang mengingatkan kita bahwa semua itu adalah karya Tuhan, yang merupakan nara sumber dari berdirinya suatu gereja Tuhan, sehingga segala puji dan hormat hanya untuk Tuhan saja.

Ada baiknya kita menelusuri sedikit perbuatan Tuhan pada masa 41 tahun yang silam tepatnya 6 Juni 1966, sepanjang perjalanannya, gereja ini mengalami pergumulan demi pergumulan sehingga akhirnya gereja ini memiliki gedung gereja sendiri dengan beberapa kelas sekolah minggu, serta pastori telah diresmikan pada tanggal 15 Desember 2000.

Cikal bakal GMI "Kasih Karunia" Pagar Alam berawal dari beberapa jemaat yang merindukan untuk mendengarkan Firman Tuhan, dan mendalami Alkitab. Pada tahun 1964, melalui suatu persekutuan kecil disebuah gudang roti, Bapak Yang Pao Lo yang membawakan Firman Tuhan, sekalipun dia bukanlah seorang penginjil.

Dalam perkembangannya, persekutuan ini akhirnya mengutus tiga orang pemuda (Ten Yau Tjung, Ten Ie Yung, dan Wu Yi Tjang) ke Lahat pada awal tahun 1966 bertemu dengan GI. Chiew Boen Hui (GI. Chaidy Yunus) dan GI. Yi Swee Chen pada saat itu sebagai gembala sidang yang ditetapkan oleh KONTA pada tahun 1964 di GMI Lahat. Pertemuan ini disambut baik oleh GI. Chew Boen Hui atas kunjungan ketiga orang pemuda tersebut, juga atas dukungan Bapak/Ibu Ten, terutama Bapak Yang Hui Huang dan Bapak Yang Pau Lo dan proses doa yang intensif, maka persekutuan GMI ditetapkan.

Pertama, 6 Juni 1966 diadakanlah kebaktian perdana, dan hari itu adalah hari yang bertepatan dengan hari turunnya Roh Kudus.

Kedua, Kehadiran dari orang-orang yang rindu akan Firman Tuhan pada saat itu berhimpun 21 orang, kebaktian mengunakan sebuah loteng di gudang roti.

Ketiga, GI. Chiew Boen Hui dan GI. Yetty Dorkas melakukan pelayanan Tuhan setiap minggunya, mereka bergantian datang dari Lahat ke Pagar Alam.

Keempat, Desember 1966 adalah hari Natal pertama bagi persekutuan yang didirikan di Pagar Alam, mendapat dukungan penuh dari GMI Lahat, akhirnya semua jemaat Lahat mengunakan truck militer dengan menempuh perjalan tidak kurang dari 5 jam, saat itu putra GI. Chiew Boen Hui yakni Jeremiah Chady baru berusia satu bulan lebih sediki. Melalui medan yang sulit ini Natal sangat terasa meriah.

Melihat perkembangan yang pesat dari hasil pelayanan, akhirnya Tuhan melalui Bapak Ali Petrus menyediakan sebuah rumah yang lokasinya berada di pasar baru dipergunakan sebagai tempat ibadah Methodist yang resmi. Pada saat itu pelayanan Firman mengunakan bahasa mandarin. Setelah melayani satu tahun, GI. Chiew Boen Hui bersama dengan GI. Yetty Dorkas -- melalui pergumulan dan kesepakatan bersama dengan pengurus persekutuan di Pagar Alam, maka ditempatkanlah seorang guru injil dibawah tangan (guru injil yang tidak diutus KONTA) -- Wen Chen Chein akhirnya menjadi pelayan tetap di Pagar Alam.

Melalui KONTA diutuslah GI. Wu Kuan Ching, saat itu kebaktian mengunakan bahasa mandarin yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, dua tahun setelah pelayanan GI. Wu Kuan Ching gembala sidang digantikan oleh GI. Li Lien Siang (Ribka) yang bertugas melayani selama tiga tahun lamanya. Pada saat inilah kebaktian mulai mengunakan bahasa Indonesia secara kontinyu.

Akhirnya, melalui KONTA GI. Ribka digantikan oleh GI. Go Li Ing. Pada saat inilah mulai disiapkan gedung gereja yang baru, letaknya di Kampung Melati. Gedung inilah yang diresmikan pada tanggal 19 Juni 1974. Setelah tempat baru resmi digunakan, maka tiga hari berikutnya terjadilah kebakaran di pasar baru. Ikut juga terbakar tempat yang dipakai untuk ibadah oleh Methodist. Saat itu anggota Methodist baru berjumlah 20 kepala keluarga.

GI. Go Li Ing melayani dua tahun di Pagar Alam, GI. Chen Nan Hoa melayani satu tahun, GI. Petrus Diangur yang juga melayani. Satu tahun kemudian Pdt. JP. Simanungkalit melayani enam tahun. Maka didirikan PKMI yang dimulai dari TK (taman kanak-kanak) dan meningkat samapi tingkat SD (sekolah dasar).

Setelah pdt. JP. Simanungkalit, pelayanan di pagar alam dilanjutkan oleh GI. Jawardi Simeon dengan masa pelayanan satu tahun. Pelayanan dilanjutkan oleh GI. T. Sihombing dengan masa pelayanan satu tahun juga. Pelayanan dilanjutkan oleh GI. Mariana Go dengan masa pelayanan tiga tahun. Pada saat itulah didirikan gedung sekolah yang baru pada tahun 1987, kemudian setelah itu pelayanan di lanjutkan oleh Pdt. Andrian dengan masa pelayanan satu tahun, kemudian pelayanan dilanjutkan oleh GI. R. Sitorus, kemudian pelayanan dilanjutkan lagi oleh GI. Y. Simanjuntak yang melayani Tuhan selama tiga tahun dan didampingi oleh Mikael Salim. Pada tahun 1994 gembala sidang digantikan oleh GI. P. Simangunsong, pada saat itu sdr. Manimpan Hutasoit mendampingi GI. P. Simangunsong selama satu tahun lamanya.

Pada masa pelayanan GI. P. simangunsong dibangunlah gedung sekolah yang baru pada tahun 1997. Pada tahun 1998 pembangunan gedung pastori tidak dapat dilanjutka dikarenakan adanya kerusuhan. Baru pada tahun 1999 pembangunan pastori dilanjutkan dan selesai kemudian diresmikan bersama-sama pada tanggal 15 Desember 2002.

Tahun 2002 masuklah Pdt. S. Lumbantobing, M.Th. melayani di GMI "Kasih Karunia" Pagar Alam, dapat satu tahun pelayanan dilanjutkan oleh Pdt. Sih Budidoyo, M.Div, pada tahun 2003 setahun setelah itu pelayanan dilanjutkan oleh Pdt. F. sarumaha, M.Div, pada tahun 2004. setahun setelah itu pelayanan dilanjutkan oleh Pdt. Jemmy Sumadi, MA. Hingga sekarang.

Data Pribadi

Nama : Pdt. Jemmy Sumadi, S.Th, MA
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 2 Januari 1968
Pendidikan : STT Iman Jakarta (Lulus 1994) dan STT Harvest Tangerang (Lulus 2005)
Menikah : 18 Oktober 1998
Ditabiskan : Pada KONTA ke XXXII, 6 Juli 2002 di Bandar Lampung
Istri : GI.Sitirina Zega, S.Th
Tempat Tanggal Lahir : Nias 31 Januari 1972
Pendidikan : STT Alithea Lawang
Anak : Vincentia Febriani Sumadi dan Bernard Andrew Sumadi