KEJAHATAN APAKAH YANG BISA DILAKUKAN OLEH SEORANG GADIS KECIL
Empat petugas polisi tiba-tiba mendobrak memasuki rumah Linh Dao
yang berusia sepuluh tahun. Mereka memaksa ayahnya, seorang pendeta
bawah tanah di Vietnam Utara untuk tetap duduk, sementara pihak
berwajib mengobrak-abrik rumah mencari Alkitab-Alkitab.
"Aku ingat ketika para polisi datang," kenang Linh Dao. "Mereka
menggeledah ke seluruh rumah sepanjang pagi dan menanyakan berbagai
macam pertanyaan. Berbicara dengan para polisi menakutkan, tetapi
aku tahu apa yang sedang mereka cari, jadi aku berkonsentrasi untuk
tidak takut atau gugup." Sementara polisi menanyai orangtuanya, Linh
dengan berani menyembunyikan beberapa Alkitab di dalam ransel
sekolahnya.
Ketika polisi bertanya kepadanya mengenai isi dari ransel itu, Linh
hanya menjawab, "Ini adalah buku untuk anak-anak."
Ayah Linh Dao ditangkap pada hari itu juga dan ia dijatuhi hukuman
tujuh tahun pendidikan ulang melalui kerja paksa.
"Ketika para polisi memutuskan untuk membawa pergi ayahku, seluruh
keluarga kami berlutut dan berdoa. Aku berdoa terlebih dahulu,
kemudian saudara perempuanku, kemudian ibuku, dan yang paling akhir,
ayahku. Aku berdoa supaya ayahku akan memperoleh kedamaian dan tetap
sehat dan supaya keluargaku bisa selamat dalam masa-masa sulit itu.
Kami semua menangis, tetapi aku mengatakan kepada diriku sendiri
bahwa aku harus menghadapi apa yang sedang terjadi saat ini."
Berita dengan cepat tersebar mengenai penangkapan itu, dan anak-anak
tetangga mulai menanyai Linh tindakan kriminal apakah yang telah
dilakukan ayahnya. Ia mengatakan kepada teman-temannya, "Ayahku
bukanlah seorang kriminal. Ia adalah orang Kristen, dan aku bangga
padanya karena tidak goyah dalam imannya!"
Sementara hari berlalu, Linh Dao membuat tanda pada sampul buku
kayunya, sementara ia berdoa bagi ayahnya. Ia ingat, "Aku menangis
hampir setiap malam karena aku kuatir bagaimana keadaan ayahku di
penjara dan bagaimana para polisi memperlakukannya."
"Sebelum ayahku dimasukkan ke dalam penjara, aku hanyalah seorang
anak. Aku tidak perlu kuatir atas apa pun juga. Banyak yang berbeda
setelah ayahku pergi. Pikiranku menjadi lebih dewasa dengan cepat.
Aku mengatakan kepada saudara perempuanku bahwa kita harus membantu
ibu melakukan pekerjaan di sekitar rumah, supaya ia dapat
melanjutkan untuk melakukan pekerjaan ayahku di dalam gereja."
"Aku berdoa setiap hari dan setiap malam. Imanku bertumbuh amat
pesat. Aku tahu satu hal dimana aku harus berkonsentrasi adalah
menghabiskan waktu untuk belajar dari Alkitab, supaya ketika aku
dewasa, aku bisa menjadi seperti ayahku, membagikan dan berkotbah.
Ketika aku berpikir mengenai hal ini, aku merasakan hatiku membara
di dalamku, mendorongku, mengatakan kepadaku bahwa hal ini adalah
hal yang benar untuk dilakukan."
Akhirnya, setelah lebih dari setahun, Linh, ibu, dan adiknya dapat
mengunjungi ayah mereka di penjara. Ketika mereka tiba di halaman
berpagar, mereka dipisahkan oleh gerbang yang dirantai. Linh dengan
cepat mendapati bahwa ia dapat menyelusup melewati sebuah gerbang
yang dirantai. Ia berlari kepada ayahnya dan memeluknya dengan erat.
Para penjaga mengamati gadis kecil itu, tetapi secara mengejutkan,
membiarkannya. Kejahatan apakah yang dapat dilakukan oleh seorang
gadis kecil? Pasti mereka berpikir demikian.
Sedikit yang mereka ketahui! Bersenjatakan kepolosan dan iman anak
kecil, anak-anak adalah senjata rahasia melawan kerajaan Iblis.
Selama kunjungan pertamanya ke penjara ayahnya, Linh berhasil
menyelundupkan kepadanya sebuah pena, yang ia pergunakan untuk
menulis ayat-ayat dan khotbah-khotbah pada kertas rokok. "Khotbah
rokok" ini berkeliling dari sel ke sel dan merupakan alat untuk
membawa banyak tahanan kepada Kristus.
Doa-doa Linh Dao dijawab. Ayahnya dibebaskan lebih cepat, sebelum ia
menjalani tujuh tahun dari masa hukumannya. "Sungguh kejutan yang
besar, pada satu hari ketika aku pulang dari sekolah, dan melihat
ayahku telah dibebaskan dari penjara. Aku berlari dan kemudian
memberikan kepadanya pelukan yang erat. Kami amat bersukacita. Aku
bangga akan keluargaku dan ingin berteriak, dan membiarkan seluruh
dunia tahu bahwa aku tidak takut akan apa pun karena Allah selalu
melindungi tiap langkah yang kuambil dalam hidupku."
Kini Linh Dao sudah remaja. Ia rindu untuk mengikuti jejak ayahnya
dan menjadi pengkhotbah Injil dari Yesus Kristus. Ia tahu dari
tangan pertama, bahaya-bahaya karena membagikan imannya di Vietnam
Komunis dan tetap berkemauan untuk lebih menaati Kristus daripada
manusia. Walau terdapat "masa depan yang suram," ia menghabiskan
waktunya dengan mempelajari Alkitab secara intensif. (Linh Dao,
Vietnam, 1991)
Bahan dikutip dari sumber:
Judul Buku | : | Jesus Freaks |
Judul Artikel | : | Kejahatan Apakah yang Bisa Dilakukan oleh Seorang Gadis Kecil |
Penulis | : | DC Talk dan The Voice of the Martyrs |
Penerbit | : | Cipta Olah Pustaka, |
Halaman | : | 253-255 |
e-JEMMi 44/2004