JEANINE BRABON
Di bulan Pebruari 1991, Jeanine Brabon, seorang misionaris dari OMS
International yang juga merupakan seorang profesor Perjanjian Lama
di Biblical Seminary di Colombia, telah mendengar terjadinya revival
dari para assasin dan teroris di Bellavista National Jail, sebuah
penjara yang terkenal di Medellin. Seorang mantan napi dari penjara
tersebut, Oscar Osorio, telah diubahkan oleh Yesus Kristus, dan dia
mengundang Brabon untuk menyaksikan revival itu dari dekat.
Keesokan harinya, Osorio, yang sekarang menjadi pendeta penjara,
menjemput Brabon dan mengantarnya ke Bellavista. Dalam perjalanan,
Osorio meminta kesediaan Brabon untuk berkhotbah di hadapan para napi.
"Siapa saja pendengarnya?" tanya Brabon. Osorio menjawab, "Sicario dan
teroris." (Di lingkungan pengedar narkoba di Colombia, sicario
adalah istilah untuk pembunuh bayaran.) "Oke," jawab Brabon, "aku
bersedia melakukannya."
Ketika keduanya sampai di Bellavista, Brabon menjadi objek
kecurigaan dari para pengawal penjara dan sesuai prosedur, mereka
memeriksa Brabon dan mengambil sidik jarinya. Sesudah pemeriksaan
itu selesai, mereka berdua diijinkan memasuki wilayah yang
terkunci, tempat dimana para napi tinggal.
Melawan rasa takut dalam dirinya, Brabon mengkhotbahkan tentang
belas kasih Allah di hadapan para napi, dan setelah selesai dia
duduk kembali di tempatnya. Saat itu dia melihat, ada 23 napi yang
berwajah sangar telah meneteskan air mata. Mereka maju ke depan dan
berdoa untuk menerima keselamatan dari Yesus. Semenjak saat itu,
Brabon memulai pelayanannya di penjara. Tidak hanya itu, Brabon
telah dipakai Allah menjadi alat-Nya untuk menerapkan keahlian
akademisnya dengan mendirikan Bellavista Bible Institute, sebuah
seminari di balik dinding penjara.
Sumber : A WOMAN'S PLACE IN MISSIONS By Stan Guthrie
World Pulse, September 15, 2000