SUKU TENGGARONG KUTAI
Kalimatan Timur
Letak | : | Kalimatan Timur |
Populasi | : | 310.000 jiwa |
Bahasa | : | Melayu, Tenggarong Kutai |
Anggota Gereja | : | 100 (0,03%) |
Alkitab dalam bahasa Tenggarong Kutai | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Tenggarong Kutai | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Tenggarong Kutai | : | Tidak Ada |
Suku Tenggarong Kutai bermukim di Tenggarong, ibu kota
kabupaten Kutai, Propinsi Kalimatan Timur. Kota ini terletak di tepi
sungai Mahakam, sekitar 45 km sebelah barat laut Samarinda.
Tenggarong merupakan sebuah kota yang cukup tua dengan sejarah yang
cukup panjang, karena mempunyai kaitan erat dengan kerajaan Hindu
tertua di Indonesia, yakni kerajaan Kutai, dengan rajanya yang
terkenal, Mulawarman.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian suku Kutai ini adalah bercocok tanam,
menangkap ikan, dan berburu. Masyarakat di sini masih suka hidup
berpindah-pindah (nomanden). Bahasa yang mereka pakai kebanyakan
bahasa Melayu.
Masyarakat pedalaman suku ini, masih hidup dalam suatu
persekutuan hukum adat, dan mempunyai kepala adat yang mengatur
segala tata cara adat istiadat dan berfungsi sebagai kepala
keamanan, pemelihara harta benda dan kepercayaan kepada nenek moyang.
Kepala adat yang berhubungan dengan pemerintahan disebut petinggi.
Kota Tenggarong sendiri, sebagai bekas pusat pemerintahan Kerajaan
Kutai Kertanegara, memiliki beraneka warisan sejarah dan budaya,
antara lain berupa istana Tenggarong yang kini telah berubah fungsi
menjadi museum Mulawarman dan menuyimpan benda-benda bekas
peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura dan Kutai Kertanegara.
Masyarakat Tenggarong kaya akan berbagai upacara adat. Salah
satu upacara adat yang besar dari suku ini adalah pesta Erau, yang
diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi kota Tenggarong. Acara
ini berlangsung selama lima hari lima malam. Untuk memeriahkan
upacara ini, suku-suku bangsa Dayak yang berdatangan dari pedalaman
mengetengahkan berbagai jenis tarian dan atraksi menarik seperti tari
perang (kancet pepati), tari gong (kancet ledo), tari datun, tari
leleng, tari pilin tali dan tari gantar. Dan sebagai puncak acara
adalah pembuangan atau penceburan naga-nagaan ke Sungai Mahakam yang
bermakna mohon berkah kepada leluhur agar dilimpahi kemakmuran dan
kesejahteraan.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Tenggarong Kutai pada umumnya beragama Islam. Tetapi
mereka masih menyembah roh-roh yang mereka sebut Sanghyang.
KEBUTUHAN
Saat ini, KEBUTUHAN suku Tenggarong yang cukup mendesak
adalah dalam bidang pendidikan, karena masih sangat sedikit lulusan
SLTA di antara suku ini. Mereka juga memerlukan perbaikan sarana
transportasi guna memperlancar pemungutan dan pemasaran hasil-hasil
bumi dari desa-desa di pedalaman. Suku ini memiliki sumber alam yang
menjadi primadona bagi negara kita. Yang menjadi permasalahan suku
ini adalah masih lemahnya sumber daya manusia yang belum siap
menghadapi kemajuan teknologi. Karena itu perlu ada peningkatan dan
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
mengelola sumber alam yang ada.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Tenggarong Kutai, agar terang dan kemuliaan
Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Tenggarong Kutai
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Tenggarong Kutai yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri