SUKU SEKAYU
Sumatera Selatan
Letak | : | Sumatra Selatan |
Populasi | : | 250.000 jiwa |
Bahasa | : | Melayu : Sekayu |
Agama Mayoritas | : | Islam |
Anggota Gereja | : | 20 (0,01%) |
Alkitab dalam bahasa Sekayu | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Sekayu | : | Tidak Ada |
Program penginjilan radio dalam bahasa Sekayu | : | Tidak Ada |
Masyarakat Sekayu tersebar keluar di beberapa tempat di
propinsi Sumatera Selatan. Arti hurufiah Sekayu adalah `satu kayu',
maksudnya adalah sepotongan kain panjang yang digelar di mana di
atasnya mereka duduk untuk makan bersama. Ukuran standar dari
panjangnya kain disebut sekayu.
SOSIAL BUDAYA
Suku Sekayu merupakan "manusia sungai" dan senang mendirikan
rumah-rumah yang langsung berhubungan dengan sungai Musi. Tidak
seperti umumnya suku-suku di Indonesia, suku Bugis, Minangkabau atau
Jawa, suku Sekayu jarang berpindah-pindah ke tempat yang jauh.
Keinginan untuk lebih maju dan mencari keberuntungan mereka lakukan
hanya sampai di ibukota propinsi, yang biasa ditempuh dengan jalan
darat, yang bisa dicapai kurang dari 3 jam ke arah selatan. Mereka
memperoleh penghasilan dari pekerjaan yang berhubungan
dengan pertanian, perhutanan, berburu, memancing, transporasi (jasa
pengangkutan), pembangunan dan di pemerintahan termasuk mengajar.
Suku Sekayu yang tinggal di Palembang menduduki sektor-sektor
pekerjaan yang penting, mulai dari guru besar/dosen universitas, ahli
riset, hartawan dan pengembang lahan, pekerja galangan dan penarik
becak (alat transportasi beroda tiga, menggunakan tenaga manusia).
Rumah-rumah di pedalaman suku Melayu Sekayu hampir menyerupai
rumah panggung (rumah berkaki panjang) entah itu didirikan di atas
tanah atau di atas air. Sistem kekerabatan berdasarkan hubungan
patrilineal. Kewajiban para istri adalah memelihara peraturan dan
keharmonisan rumah tangga sehingga para suami dapat mengatakan `rumah
tanggaku adalah surgaku'. Kebanyakan keluarga menginginkan anak lelaki
karena dianggap sebagai jaminan bakal negeri (memperkuat kuasa
mereka) dan jaminan kelanjutan garis keturunan mereka (negakke
jurai).
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Sekayu hampir 100% penganut Islam. Setiap desa di Sekayu
memiliki, mesjid atau langgar (rumah ibadat kecil) bahkan beberapa
desa memiliki madrasah/mushola (pusat pengajaran dan pendidikan
agama). Mereka juga melaksanakan beberapa praktek kuasa gelap
(okultisme) dan kepercayaan animisme (roh-roh kebendaan), yang
merupakan kebiasaan atau hal yang biasa pada seluruh masyarakat
Melayu di Indonesia. Mereka sering pergi ke dukun (ahli nujum) di
kala mengalami kesulitan fisik atau KEBUTUHAN emosi dan krisis
seperti keluarga tanpa anak, penyakit parah, gangguan mental atau
untuk meramal nasib. Suku Sekayu sulit menerima Kabar Baik oleh
karena tiga hal, keterpencilan (suku ini memiliki kebudayaan yang
kokoh), kesalah pahaman (mereka berpikir bahwa umat Kristen percaya
pada tiga Tuhan dan bahwa kekristenan dibawa oleh kaum barat yang
moralnya merosot), ketakutan dan kecurigaan (anak-anak tidak berani
beralih ke agama lain karena takut dibuang dan terhilang dari
keluarga, masyarakat dan takut kehilangan mata pencahariannya).
KEBUTUHAN
Kaum muda suku Sekayu ini membutuhkan pembekalan ketrampilan
melalui pendidikan kejuruan atau bengkel kerja. Mereka membutuhkan
ketrampilan dasar, dan jaminan akan masa depan yang berarti, tanpa
mengingkari KEBUTUHAN materi dasar mereka.
POKOK DOA
Firman Tuhan:
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Sekayu, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Sekayu
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Sekayu yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri