SUKU SASAK
Nusa Tenggara Barat
Letak | : | Nusa Tenggara Barat |
Populasi | : | 2.000.000 jiwa |
Bahasa | : | Sasak |
Anggota Gereja | : | 50 (0,0025%) |
Alkitab dalam bahasa Sasak | : | Sebagian/belum lengkap |
Film Yesus dalam bahasa Sasak | : | Tidak diketahui |
Siaran radio penginjilan dalam bahasa Sasak | : | Ada (YASKI) |
Suku Sasak adalah suku mayoritas di pulau Lombok, yang
termasuk Propinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Tersebar di seluruh
wilayah pulau Lombok, perkampungan tradisional mereka sekarang ini
dapat dijumpai di Sukarare 124 kilometer dari Mataram), Sengkon,
Pujut, dan Rambitan.
Orang Sasak membedakan diri dalam dua golongan, Waktu Lima
dan Waktu Telu. Waktu Lima lebih banyak terdapat di pusat dataran dan
daerah sekitar jalan maupun pusat perdagangan. Orang Sasak waktu Telu
biasanya tinggal jauh di desa terpencil di bagian selatan dan di
daerah pegunungan sebelah barat laut, utara dan timur Pulau Lombok.
SOSIAL BUDAYA
Suku Sasak terkenal sangat ramah dan trampil mengerjakan kain
tenun ikat. Pada dasarnya suku Sasak hidup secara agraris. Namun
demikian, ragam kegiatan perekonomian orang Sasak cukup banyak, mulai
dari berburu (kijang), meramu hutan, perikanan darat dan laut, di
samping bertani dan kerajinan.
Bahasa Sasak termasuk unik dari segi dialek bahasanya, corak
ragam ucapan dan pengertiannya. Termasuk dalam rumpun bahasa melayu
polinesia yang dekat dengan bahasa orang Jawa dan Bali, di mana
terdapat istilah dari bahasa Sangsekerta, Arab dan bahasa Kawi (pada
naskah di daun lontar). Sistem nilai yang mendasari moral dan etika
orang Sasak disebut tindih. Misalnya dalam menentukan jodoh yang
baik, orang Sasak melihat pada keluhuran budi (baik, rajin, tekun dan
taat) daripada kekayaan materi. Demikian juga, keramahan dan sopan
santun dalam hubungan kekerabatan masih dijaga hingga sekarang,
seperti dalam bersikap terhadap yang lebih tua dan dalam hal bertamu
ke rumah orang.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Sebagian besar oramg Sasak beragama Islam. Hanya sebagian
kecil beragama Budha, yang tersebar di Tebango, Karang Panasan,
Tendaun dan Ganjar, kesemuanya di wilayah Lombok Barat. Berbeda
dengan orang Sasak Waktu Lima yang mengikuti seluruh rukun Islam yang
berjumlah lima, kepercayaan orang Sasak Waktu Telu hanya mnegikuti
rukun yang pertama (percaya kepada Allah dan Muhammad adalah
rasulullah) dan merupakan perpaduan Islam dan Hindu. Waktu Telu hanya
melakukan salat tiga kali setahun dan boleh memakan daging babi.
Mereka terdapat di desa Bayan/Solem dan kota Mataram.
Orang Sasak umumnya masih melakukan pemujaan di tempat-tempat
yang dianggap keramat, seperti ke Gunung Rinjani untuk berjumpa Dewi
Anjan, penguasa gunung tersebut. Orang Sasak juga percaya kepada roh
nenek moyang dan adanya roh yang berdiam di hutan, gunung dan sungai.
KEBUTUHAN
Walaupun sejak 1980, Nusa Tenggara Barat sudah menikmati
swasemba pangan, orang Sasak masih bergelut dengan kemiskinan. Tenaga
medis dan penyuluhan kesehatan amat diperlukan orang Sasak, karena
menurut statistik, angka kematian bayi atau ibu melahirkan di pulau
Lombok menduduki peringkat tertinggi di Indonesia.
Nusa Tenggara Barat memiliki potensi besar di sektor
pariwisata. Pada tahun 1988, hanya sampai pertengahan tahun, tercatat
lebih dari 15.000 wisatawan asing yang berkunjung ke berbagai objek
wisata, termasuk pulau Lombok. Sarana pendidikan umum sudah cukup
memadai saat ini. Namun untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata
bagi kesejahteraan penduduk setempat, dibutuhkan pendidikan dan
ketrampilan di bidang kepariwisataan.
POKOK DOA
Firman Tuhan :
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Sasak, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Sasak
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Sasak yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri