Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 53
dari 61 suku
SUKU SASAK
Nusa Tenggara Barat

Letak : Nusa Tenggara Barat
Populasi : 2.000.000 jiwa
Bahasa : Sasak
Anggota Gereja : 50 (0,0025%)
Alkitab dalam bahasa Sasak : Sebagian/belum lengkap
Film Yesus dalam bahasa Sasak : Tidak diketahui
Siaran radio penginjilan dalam bahasa Sasak : Ada (YASKI)

Suku Sasak adalah suku mayoritas di pulau Lombok, yang termasuk Propinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Tersebar di seluruh wilayah pulau Lombok, perkampungan tradisional mereka sekarang ini dapat dijumpai di Sukarare 124 kilometer dari Mataram), Sengkon, Pujut, dan Rambitan.

Orang Sasak membedakan diri dalam dua golongan, Waktu Lima dan Waktu Telu. Waktu Lima lebih banyak terdapat di pusat dataran dan daerah sekitar jalan maupun pusat perdagangan. Orang Sasak waktu Telu biasanya tinggal jauh di desa terpencil di bagian selatan dan di daerah pegunungan sebelah barat laut, utara dan timur Pulau Lombok.

SOSIAL BUDAYA

Suku Sasak terkenal sangat ramah dan trampil mengerjakan kain tenun ikat. Pada dasarnya suku Sasak hidup secara agraris. Namun demikian, ragam kegiatan perekonomian orang Sasak cukup banyak, mulai dari berburu (kijang), meramu hutan, perikanan darat dan laut, di samping bertani dan kerajinan.

Bahasa Sasak termasuk unik dari segi dialek bahasanya, corak ragam ucapan dan pengertiannya. Termasuk dalam rumpun bahasa melayu polinesia yang dekat dengan bahasa orang Jawa dan Bali, di mana terdapat istilah dari bahasa Sangsekerta, Arab dan bahasa Kawi (pada naskah di daun lontar). Sistem nilai yang mendasari moral dan etika orang Sasak disebut tindih. Misalnya dalam menentukan jodoh yang baik, orang Sasak melihat pada keluhuran budi (baik, rajin, tekun dan taat) daripada kekayaan materi. Demikian juga, keramahan dan sopan santun dalam hubungan kekerabatan masih dijaga hingga sekarang, seperti dalam bersikap terhadap yang lebih tua dan dalam hal bertamu ke rumah orang.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Sebagian besar oramg Sasak beragama Islam. Hanya sebagian kecil beragama Budha, yang tersebar di Tebango, Karang Panasan, Tendaun dan Ganjar, kesemuanya di wilayah Lombok Barat. Berbeda dengan orang Sasak Waktu Lima yang mengikuti seluruh rukun Islam yang berjumlah lima, kepercayaan orang Sasak Waktu Telu hanya mnegikuti rukun yang pertama (percaya kepada Allah dan Muhammad adalah rasulullah) dan merupakan perpaduan Islam dan Hindu. Waktu Telu hanya melakukan salat tiga kali setahun dan boleh memakan daging babi. Mereka terdapat di desa Bayan/Solem dan kota Mataram.

Orang Sasak umumnya masih melakukan pemujaan di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti ke Gunung Rinjani untuk berjumpa Dewi Anjan, penguasa gunung tersebut. Orang Sasak juga percaya kepada roh nenek moyang dan adanya roh yang berdiam di hutan, gunung dan sungai.

KEBUTUHAN

Walaupun sejak 1980, Nusa Tenggara Barat sudah menikmati swasemba pangan, orang Sasak masih bergelut dengan kemiskinan. Tenaga medis dan penyuluhan kesehatan amat diperlukan orang Sasak, karena menurut statistik, angka kematian bayi atau ibu melahirkan di pulau Lombok menduduki peringkat tertinggi di Indonesia.

Nusa Tenggara Barat memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Pada tahun 1988, hanya sampai pertengahan tahun, tercatat lebih dari 15.000 wisatawan asing yang berkunjung ke berbagai objek wisata, termasuk pulau Lombok. Sarana pendidikan umum sudah cukup memadai saat ini. Namun untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata bagi kesejahteraan penduduk setempat, dibutuhkan pendidikan dan ketrampilan di bidang kepariwisataan.

POKOK DOA
Firman Tuhan : Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Sasak, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Sasak
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Sasak yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA