SUKU PALEMBANG
Sumatera Selatan
Letak | : | Sumatera Selatan |
Populasi | : | 500.000 jiwa |
Bahasa | : | Melayu Palembang |
Anggota Gereja | : | 25 (0,005%) |
Alkitab dalam bahasa Palembang | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Palembang | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Palembang (Juli 98) | : | Tidak Ada |
Palembang merupakan kota dengan pendapatan perkapita paling
tinggi di seluruh Indonesia. Lokasinya di tepi sungai Musi, propinsi
Sumatera Selatan. Kelompok suku Palembang memenuhi 40 - 50% daerah
kota atau 12 juta orang. Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok :
Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan/hartawan dan sedikit lebih
rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat
di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa. Seorang yang ahli
tentang asal usul orang Palembang yang juga keturunan raja, mengakui
bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab,
Cina, suku Jawa dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia.
SOSIAL BUDAYA
Orang Palembang banyak yang menjadi pegawai pemerintahan.
Pekerjaan-pekerjaan lain yang ditekuni : pedagang di pasar, buruh
pabrik, nelayan, tenaga kasar, guru atau pembuat kerajinan tangan.
Kekayaan atau kemakmuran palembang didukung oleh luasnya ladang
minyak (bahan mentah maupun yang telah diproses produksi).
Orang Palembang masih tinggal/menetap di dalam rumah yang
didirikan di atas air. Model arsitektur rumah orang Palembang yang
paling khas adalah rumah Limas (bergaya Piramid) yang kebanyakan
didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir
yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang. Di kawasan sungai
Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya di atas
perahu.
Dalam sistem kekeluargaan, suami/ayah berfungsi sebagai
pelindung rumah tangga dengan tugas pokok mencari nafkah. Istri
bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keharmonisan rumah tangga
sehingga para suami dapat berkata "rumah tanggaku adalah surgaku."
Sehubungan dengan anak-anak, para keluarga lebih mengharapkan anak
lelaki. Para kakek-kakek dari kedua belah pihak menganggap cucu
lelaki sebagai jaminan dan bakal negeri (memperkuat kekuatan mereka)
dan negakke jurai (jaminan sebagai penerus garis keturunan mereka).
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Palembang umumnya beragama Islam. Mereka memegang teguh
semboyan sondok piyogo yang maksudnya adalah : Adat dipangku,
syari'at dijunjung, artinya. Meskipun mereka sudah mengecap
pendidikan tinggi, mereka tetap mempertahankan adat kebiasaan suku
Palembang.
KEBUTUHAN
Yang mereka butuhkan adalah lapangan pekerjaan karena
pengangguran menjadi masalah bagi orang Palembang. Mereka dikenal
sebagai orang yang sulit/tidak mau melakukan pekerjaan kasar. Para
pemimpin di Palembang khawatir akan kemerosotan kebudayaan mereka
perubahan yang begitu cepat, akibat modernisasi.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Palembang, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Palembang
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Palembang yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri